Pempen Hipertiroid

download Pempen Hipertiroid

If you can't read please download the document

description

Bagaimana pemeriksaan penujang untuk Hipertiroid? (Aang, Siska)Tes-tes fungsi tiroidStatus fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikasn dengan perantaraan tes-tes fungsi tiroid. Tes-tes berikut ini sekarang digunakan untuk mendiagnosis penyakit tiroid:

Transcript of Pempen Hipertiroid

Bagaimana pemeriksaan penujang untuk Hipertiroid? Tes-tes fungsi tiroidStatus fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikasn dengan perantaraan tes-tes fungsi tiroid. Tes-tes berikut ini sekarang digunakan untuk mendiagnosis penyakit tiroid:1. Kadar total tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3) serum2. Tiroksin bebas3. Kadar TSH serum4. Ambilan yodium radioisotopKadar tiroksin dan triyodotironin serum diukur dengan radioligand assay. Pengukuran termasuk hormon terikat dan hormon yang bebas. Kadar normal tiroksin adalah 4-11 g/dl; untuk triyodotironin kadarnya berkisar dari 80-160 ng/dl. Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolik aktif.Kadar TSH plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik; nilai normal dengan assay generasi ketiga, berkisar dari 0,02 hingga 5,0 U/ml. Kadar TSH plasma sensitif dan dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Terdapat kadar yang tinggi pada pasien dengan hipotiroidisme primer, yaitu pasien yang memiliki kadar tiroksin rendah akibat timbal balik peningkatan pelepasan TSH hipofisis. Sebaliknya, kadar akan berada dibawah normal pada pasien dengan peningkatan autonom pada fungsi tiroid (penyakit Graves, hiperfungsi nodul tiroid) atau pada pasien yang menerima dosis penekan hormon tiroid eksogen. Dengan adanya assay radioimunometrik yang sangat sensitif terhadap TSH, uji ini sendiri dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga memiliki penyakit tiroid. Beberapa uji yang dapat digunakan untuk mengukur respon metabolik terhadap kadar hormon tiroid dalam sirkulasi. Namun, uji-uji ini tidak digunakan secara rutin dalam menilai fungsi tiroid secara klinis. Uji-uji ini terdiri dari laju metabolisme basal (BMR) yang mengukur jumlah penggunaan oksigen pada keadaan istirahat; kadar kolestrol serum; dan tanda respons refleks tendon Achilles. Pada pasien dengan hipotiroidisme, BMR menurun dan kadar kolestrol serumnya tinggi. Refleks tendon Achilles memperlihatkan relaksasi yang lambat. Keadaan sebaliknya ditemukan pada pasien dengan hipertiroid.Tes ambilan yodium radioaktif (123I [RAI]) digunakan untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida. Pasien menerima dosis RAI yang akan ditangkap oleh tiroid dan dipekatkan setelah melewati 24 jam. Kemudian radioaktivitas yang ada dalam kelenjar tiroid tersebut dihitung. Normalnya, jumlah radioaktif yang diambil berkisar dari 10% hingga 35% dari dosis pemberian. Pada hipertiroidisme nilainya tinggi dan akan rendah bila kelenjar tiroid ditekan. Hipertiroidisme dan hipotiroidisme adalah dua kelainan fungsional utama yang masing-masing membutuhkan peralatan laboratorium yang dapat diandalkan. Pada kasus yang berat, mungkin memerlukan sedikit sekali penyelidikan laboratorium yang mendukung, tetapi tes-tes tambahan perlu untuk mendiagnosis kasus disfungsi tiroid yang ringan. Tabel 1. Tes-tes fungsi tiroidTes Hipertiroidisme HipotiroidismeAmbilan RAI Meningkat MenurunTiroksin serum Meningkat MenurunTiroksin bebas Meningkat MenurunSerum TSH Menurun MeningkatRAI, Radioactive iodine; TSH, Thyroid Stimulating HormonePrice SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit: Gangguan Kelenjar Tiroid. Jakarta: EGC; 2005. h. 1225-36.