ASKEP KASUS HIPERTIROID

24
Tugas Kelompok: KMB / SISTEM ENDOKRIN Oleh: KELOMPOK IV MUH. ASWAR ANAS KHAERUN NISA MUH. ARIF FALAQ KARTIKA SARI ISTIANAH NUR QUR’ANI.B ETTY ISWAHYUNI ANDI USMIANTI ASNIRAWATI MAISARAH BINTI MADJID AULIA RAHMA

Transcript of ASKEP KASUS HIPERTIROID

Page 1: ASKEP KASUS HIPERTIROID

Tugas Kelompok: KMB / SISTEM ENDOKRIN

Oleh:KELOMPOK IV

MUH. ASWAR ANAS KHAERUN NISA MUH. ARIF FALAQ KARTIKA SARI ISTIANAH NUR QUR’ANI.B ETTY ISWAHYUNI ANDI USMIANTI ASNIRAWATI MAISARAH BINTI MADJID AULIA RAHMA

Keperawatan AFakultas ilmu kesehatan

Universitas islam negeri makassar2013

Page 2: ASKEP KASUS HIPERTIROID

Kasus :

Seorang penderita laki- laki Tn “M” 47 tahun, suku Bugis Makassar,

Agama Islam, bertempat tinggal di Samata, MRS tanggal 31 Maret 2013 di Ruang

Interna 2 dengan keluhan utama panas badan. Dari hasil anamnesis ditemukan

klien mengatakan panas badan dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah

Sakit, panas tidak tinggi dan tidak naik turun disertai mual, tidak muntah, klien

mengatakan nafsu makan menurun, mulut terasa kering sehingga sering minum

dan berat badan turun 48 kg menjadi 41 kg saat masuk Rumah Sakit. Klien

mengeluh sesak nafas disertai dada berdebar- debar sejak 3 bulan dan memberat 2

minggu sebelum masuk Rumah Sakit, sesak bertambah dengan aktivitas sehari-

hari dan berkurang dengan isterahat. Selama 2 minggu ini sering buang air kecil

terutama pada malam hari sampai 5 x/ hari.

Selama 3 bulan ini klien mengeluh badan terasa lemas dan cepat lelah

terutama jika melakukan aktivitas agak berat, sering pusing, nyri seluruh badan.

Tn “M’ sering mengeluh gugup, mudah gelisah, sulit tidur dan kadang- kadang

disertai dada berdebar- debar, rambut penderita normal dan tidak mudah rontok,

kulit berkeringat normal. Penderita sering diare sebanyak rata- rata 3- 5 x dalam

sehari, cair bercampur ampaas berwarna kuning tanpa darah dan lendir. Saat

masuk Rumah Sakit tidak ada keluhan BAB.Sebelumnya tidak ada riwayat

penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit gondok maupun asma. Merokok

selama 15 tahun berhenti 1 tahun yang lalu. Tanggal 18 februari 2013 penderita

kadang ke poli jantung karena keluhan sesak napas terutama jika aktivitas disertai

berdebar- debar. Dilakukan pemeriksaan EKG dan hasilnya normal. Foto rongen

toraks PA dengan hasil normal.

Tanggal 31 maret 2013 penderita masuk Rumah Sakit di ruang interna 2.

Pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut : kesadaran komposmentis, gizi

kurang dan keadaan umum cukup baik. TB 161 cm, BB 41 kg, (BBR : ...... dan

BMI : .... ) TD 130/ 80 mmHg, N 120 x/ i irreguler, suhu badan 36,5 ⁰C,

pernapasan 24 x/i. Pada pemeriksaan mata nampak adanya eksophtalmus ringan.

Pada leher dijumpai sedikit pembesaran kelenjar tiroid, difus, kanan lebih besar

dari pada kiri (ukuran 8 x 7 cm dan 6 x 6 cm), padat kenyal, yang nyata ketika

Page 3: ASKEP KASUS HIPERTIROID

pandeita menengadah dan ikut bergerak jika menelan. Tidak didapatkan nyeri

tekan maupun bruit. JVP tidak meningkat. Pemeriksaan dada : tidak terjadi

pembesaran jantung, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara tambahan,

frekuensi 120 x / I, tidak teratur, tidak terdapat bising jantung. Suara perkusi sonor

pada lapang paru, suara napas vesikuer, tidak ada ronchi maupun wheezing. Pada

abdomen tidak terjadi asites dan tidak terjadi hepatomegali. Pada pemeriksaan

ekstermitas didapatkan adanya tremor halus pada jari- jari tangan, tidak ada jari

tabuh, tidak didapatkan edema dan akral hangat.

Adapun hasil pemeriksaan laboratorium adalah Hb 15,0 g/dl, leukosit 6,1 x

109 /L, trombosit 258 x 109 / L, SGOT 59 u/l, SGPT 110 U/l, biliburin indirect

0,61 mg/dl, albumin 4,4 g/dl, HbsAg (-), BUN 24 mg/dl, kreatinin serum 1,07

mg/dl, Pco2 25,8, Po2 94,4, widal test tipe 0 :1/ 100, tipe H : 1/ 200. Urinalis

didapatkan eritrosit 0-8 plp, leukosit1-3 plp, epitel 2-4 plp, glukosa +3, keton (-),

protein (-). Hasil pemeriksaan GDP 400 mg/dl, GD 2PP 300 mg/dl, K 4,6 mEq/I,

Na 133 mEq, kolestrol total 94 mg/ dl, kolestrol HDL 46 mg/dl, kolestrol LDL 85

mg/dl.

Page 4: ASKEP KASUS HIPERTIROID

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT HIPERTIROIDISME

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan di Gedung UKM kampus 2 UIN Alauddin pada

tanggal 11 April 2013

I. Biodata

a. Identitas Klien

1. Nama/Nama panggilan : Tn. “M”

2. Usia : 47 Tahun

3. Jenis kelamin : Laki-laki

4. A g a m a : Islam

5. Suku : Bugis

6. Pendidikan : -

7. Alamat : Samata

8. Tgl masuk : 31 Maret 2013

9. Tgl pengkajian : 11 April 2013

10. Diagnosa medik : Hipertiroid

11. Rencana terapi : -

b.Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Alasan Masuk RS :

Klien masuk RS karena klien merasakan panas badan dirasakan sejak 2

minggu sebelum masuk Rumah Sakit, panas tidak tinggi dan tidak naik turun

disertai mual, tidak muntah ,klien mengatakan nafsu makan menurun, mulut

terasa kering sehingga sering minum dan berat badan turun dari 48 kg menjadi 41

kg saat MRS.

2. Keluhan Utama : klien mengatakan Panas badan

3. Riwayat Keluhan Utama

Klien mengatakan panas badan dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk

Rumah Sakit, panas tidak tinggi dan tidak naik turun disertai mual, tidak muntah,

klien mengatakan nafsu makan menurun, mulut terasa kering sehingga sering

minum dan berat badan turun.

Page 5: ASKEP KASUS HIPERTIROID

Klien mengatakan sesak napas disertai dada berdebar-debar sejak 3 bulan

dan memberat 2 minggu sebelum MRS.

Selama 3 bulan ini klien mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah

terutama jika melakukan aktivitas agak berat, sering pusing, nyeri seluruh badan.

4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Tidak ada riwayat penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit gondok

maupun asma. Akan tetapi klien memiliki riwayat merokok selama 15 tahun

berhenti 1 tahun yang lalu.

5. Aktivitas Sehari-hari

Klien selama 2 minggu sering buang air kecil terutama pada malam hari

sampai 5 x/hari dan kurangnya aktivitas sehari-hari dari klien.

6. Pola fungsi kesehatan

a. Aktivitas

Gejala : badan terasa lemas dan cepat lelah, jika melakukan aktivitas

berat.

b. Sirkulasi

Gejala :

Tanda : tidak terjadi pembesaran jantung. Suara jantung s1 dan s2

tunggal tidak ada suara tambahan, frekuensi 120 x/I, tidak teratur,

tidak terdapat bising jantung. Suara perkusi sonor pada lapang paru

suara nafas vesikuler.

c. Eliminasi

Gejala : urine :buang air kecil terutama malam hari sampai

: feses :sering diare sebanyak rata-rata 3-5 x dalam sehari, cair

bercampur ampas berwarna kuning tanpa darah dan

lendir.

Saat masuk RS tidak ada keluhan BAB.

d. Integritas ego

Gejala : keadaan umum cukup baik, kesadaran komposmentis

Tanda :

e. Makanan/ cairan

Page 6: ASKEP KASUS HIPERTIROID

Gejala : kehilangan BB (48 kg menjadi 41 kg), mulut terasa kering dan

sering minum, nafsu makan menurun, di sertai mual dan tidak muntah.

f. Neurosensori

Gejala : adanya tremor halus pada jari-jari tangan. Tidak ada jari tabuh,

tidak di dapatkan edema dan akral hangat.

g. Nyeri/kenyamanan

Gejala :

h. Pernafasan

Tanda : frekuensi pernafasan meningkat (24x/m)

i. Keamanan

Gejala : kulit berkeringat normal

Tanda : eksostalmus ringan

j. Sexualitas

Tanda :

k. Penyuluhan dan pembelajaran

Gejala : sebelumnya tidak ada tiwayat penyakit kencing manis,

hipertensi, penyakit gondok maupun asma. Merokok selama 15 tahun

berhenti 1 tahun yang lalu.

7. Pemeriksaan Fisik

1. Tingkat kesadaran: komposmentis, keadaan umum cukup baik

2. Tanda-tanda vital meliputi: Tekanan darah : 130/80 mmHg

Nadi : 120 x/menit (takikardi)

Pernafasan : 24 x/menit

Suhu badan : 36,5 ºC

3. Pemeriksaan Head to too

a. Kulit:

Inspeksi: nampak kulit berkeringat normal.

b. Kepala:

Inspeksi: nampak simetris tegak lurus dengan garis tengah tubuh, tidak ada

luka, kulit kepala bersih, rambut penderita normal dan tidak mudah rontok.

Page 7: ASKEP KASUS HIPERTIROID

c. Mata:

Inspeksi: nampak adanya eksophtalmus ringan, ikterus (–), pupil isokhor

kiri dan kanan, refleks cahaya (+), tanda-tanda anemis tidak dijumpai,

d. Telinga:

Inspeksi: nampak bentuk simetris kiri dan kanan, pendengaran tidak

terganggu dan tidak ada nyeri, serumen sedikit, tidak mengganggu

pendengaran dan tidak ditemukan cairan.

e. Hidung:

Inspeksi: nampak bentuk simetris, fungsi penciuman baik, polip (–), tidak

ditemukan darah/cairan keluar dari hidung.

f. Mulut dan tenggorokan:

Inspeksi: nampak mulut terasa kering

g. Leher:

Palpasi: teraba pembengkakan kelenjar tiroid, dan leher dapat digerakkan

dengan bebas.

h. Dada:

Bentuk dada simetris, klien selalu merasakan dada berdebar-debar.

i. Ekstremitas atas:

Bentuk ekstremitas simetris, dan klien selalu merasakan lemah dan cepat

lelah sehingga terjadi penurunan aktivitas gerak.

j. Ekstremitas bawah:

Bentuk ekstremitas simetris, dan klien selalu merasakan lemah dan cepat

lelah sehingga terjadi penurunan aktivitas gerak.

Page 8: ASKEP KASUS HIPERTIROID

8. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Lab. Pasien Nilai Normal

HB 15,0 g/dl 13 gr

Leukosit 6,1x L 5000-10.000

Trombosit 258x L 150.000-400.000

SGOT 59 µ/L 5-40 µ/L

SGPT 110µ/L 5-41 µ/L

Bilirubin Direct 1,89 mg/dl 0-0,2 mg/dl

Bilirubin Indirect 0,61 mg/dl 0,2-0,8 mg/dl

Albumin 4,4 g/dl 3,8-5,6 mg/dl

HBsAg (-)

BUN 24 mg/dl 6-20 mg/dl

Kreatinin Serum 1,07 mg/dl 0,7-1,2 mg/dl

pCO2 25,8 mmHg 35-45 mmHg

pO2 94,9mmHg 80-100 mmHg

Widal Test (Tipe O:

1/100 dan Tipe H: 1/200)

Tipe O: 1/100 dan Tipe H:

1/200

Urinalisis

Eritrosit

Loukosit

Epitel

Glukosa

Keton

Protein

0-8 plp <5 plp

1,3 plp <5 plp

2-4 plp

+3

(-)

(-)

GDP 400 mg/dl 126 mg/dl

GD 2 PP 300 mg/dl 80-140 mg/dl

K 4,6 mEq/L 3,5-5 mEq/L

Na 133 mEq 135-145 mEq

Kolestrol Total 94 mg/dl <200 mg/dl

Kolestrol HDL 46 mg/dl >55 mg/dl

Kolestrol LDL 85 mg/dl <150 mg/dl

Page 9: ASKEP KASUS HIPERTIROID

9. Terapi : -

Page 10: ASKEP KASUS HIPERTIROID

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengatakan panas badan dirasakan sebelum masuk rumah

sakit.

2. Klien mengatakan panas tidak tinggi dan tidak naik turun, disertai

mual, namun tidak muntah.

3. Klien mengatakan mengeluh sesak nafas disertai dada berdebar-

debar sejak 3 bulan dan memberat 2 minggu sebelum masuk

rumah sakit, sesak bertambah dengan aktivitas sehari-hari dan

berkurang dengan istirahat.

4. Klien mengatakan sering buang air kecil terutama pada malam hari

sampai 5 x/hari selama 2 minggu ini.

5. Klien mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah terutama jika

melakukan aktivitas yang berat, sering pusing, dan nyeri seluruh

badan dalam 3 bulan ini.

6. Klien mengatakan sering g ugup, mudah gelisah, sulit tidur, dan

kadang-kadang disertai dada berdebar-debar.

1. Penurunan BB dari 48 Kg menjadi 41 Kg.

2. Hasil BBR : 67 % (kurus)

3. Hasil IMT : 15,8 % (kurus)

4. Tanda-tanda vital

a. TD : 130/80 mmHg

b. N : 120 x/i

c. Suhu badan : 36,5 °C

d. Pernapasan : 24 x/i

5. Pada leher dijumpai sedikit pembesaran kelenjar tiroid, difus, dan

kanan lebih besar daripada kiri (kanan : 8x7 cm, dan kiri : 6x6

cm), konsistensinya padat kenyal, yang nyata jika penderita

menengadah dan ikut bergerak jika menelan..

6. Pemeriksaan ekstremitas : ada tremor halus pada jari-jari tangan.

7. Pemeriksaan mata nampak adanya ekspotalmus ringan.

Page 11: ASKEP KASUS HIPERTIROID

ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

1. DO : Suhu 36, 3 °C

DS : Klien mengatakan badannya terasa panas sejak 2 minggu

sebelum masuk rumah sakit, panas tidak tinggi dan tidak

naik turun.

Laju Metabolisme meningkat

Hipermetabolik

Kelelahan

2. DO: BB menurun dari 48 Kg menjadi 41 Kg

DS: Klien mengatakan nafsu makan menurun, ada mual namun

tidak ada muntah.

Penurunan Berat badan Nafsu

makan menurun

Nutrisi kurang dari kebutuhan

3. DO: nadi : 120 x/menit

DS: Klien mengatakan sering gugup , sulit tidur, dan kadang-

kadang disertai dada berdebar-debar.

Status hipermetabolik

stimulasi ssp efek

pseudokotekolamin dari hormon

tiroid

Ansietas

4. DO:

DS: klien sering mengeluh mudah gelisah

Tidak mengenal sumber

informasi tentang penyakitnya

Kurang pengetahuan, mengenal

kondisi, prognosis, dan kebutuhan

pengobatan.

Page 12: ASKEP KASUS HIPERTIROID

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN :

1. Kelelahan b/d hipermetabolik dan peningkatan kebutuhan energi

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d menurunnya nafsu makan.

3. Ansietas

4. Kurang pengetahuan, mengenal kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.

Page 13: ASKEP KASUS HIPERTIROID

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

(HARUS SMART)

Nama Pasien : Tn. M Nama Mahasiswa : Kelompok IV

Ruang : Interna 2 NPM :

No. M R :

No. Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

1. Kelelahan b/d

hipermetabolik dan

peningkatan kebutuhan

energi.

Tujuan :

Kelelahan klien dapat teratasi dan

terjadi peningkatan energi.

Kriteria hasil:

Klien akan mengungkapkan secara

verbal tentang peningkatan tingkat

energi .

a. Pantau tanda vital dan catat nadi baik

istirahat maupun saat aktivitas

b. Ciptakan lingkungan yang tenang

c. Sarankan pasien untuk mengurangi

aktivitas

d. Berikan tindakan yang membuat

pasien merasa nyaman seperti

massage

a. Nadi secara luas meningkat dan

bahkan istirahat, takikardia

mungkin ditemukan.

b. Menurunkan stimulasi yang

kemungkinan besar dapat

menimbul-kan agitasi, hiperaktif,

dan imsomnia.

c. Membantu melawan pengaruh

dari peningkatan metabolisme.

d. Meningkatkan relaksasi

Page 14: ASKEP KASUS HIPERTIROID

2.

3.

Nutrisi kurang dari

kebutuhan b/d

menurunnya nafsu

makan.

Ansietas b/d status

hipermetabolik

(stimulasi SSP, Efek

pseudokotekolamin)

Tujuan: Berat badan klien stabil

Kriteria hasil:

Klien akan menunjukkan berat badan

stabil dengan kriteria :

a. Nafsu makan baik

b. Berat badan normal

c. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Tujuan:

Tampak rileks

Kriteria hasil:

Melaporkan ansietas berkurang

sampai tingkat yang dapat diatasi

Nadi dalam batas normal: 80-100 x/ i

Mampu mengidentifikasi cara hidup

yang sehat

a. Pantau masukan makanan setiap hari,

timbang berat badan setiap hari

b. kolaborasi untuk pemberian diet tinggi

kalori, protein, karbohidrat dan vitamin

a. Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan

yang berulang-ulang, hiperventilasi,

insomnia

a. Penurunan berat badan terus

menerus dalam keadaan

masukan kalori yang cukup

merupakan indikasi kegagalan

terhadap terapi antitiroid.

b. Mungkin memerlukan bantuan

untuk menjamin pemasukan zat-

zat makanan yang adekuat dan

mengidentifikasi makanan

pengganti yang sesuai.

a. Peningkatan pengeluaran

penyekat beta-adrenergik pada

daerah reseptor, bersamaan

dengan efek-efek kelebihan

hormon tiroid, menimbulkan

manifestasi klinik dari peristiea

kelebihan katekolamin ketika

kadar epinefrin/ norepinefrin

dalam keadaan normal.

b. Ansietas ringan dapat

ditunjukkan dengan peka

rangsangan dan insomnia.

Ansietas berat yang berkembnag

Page 15: ASKEP KASUS HIPERTIROID

b. Observasi tingkah laku yang

menunjukkan tingkah ansietas.

c. Jelaskan prosedur, lingkungan

sekeliling atau suara yang mungkin

didengar oleh klien.

d. Bicara singkat dengan kata yang

sederhana.

e. Kurang stimulasi dari luar: tempatkan

pada ruangan yang tenang, beriakan

kelembutan, musik yang nyaman,

kurangi lampu yang terlalu terang,

kurangi jumlah orang yang

berhubungan dengna klien.

f. Diskusikan dengan klien atau orang

terdekat penyebab emosionalyang

labil / reaksi psikotik.

kedalam panik dapat

menimbulkan ketidak mampuan

untuk bicara dan bergerak,

berteriak-teriak/ bersumpah.

c. Memberikan informasi akurat

yang dapat menurunkan

distorsi / kesalahan interpretasi

yang dapat berperanan pada

reaksi ansietas.

d. Rentang perhatian mungkin

menjadi pendek, konsentrasi

berkurang, yang membatasi

kemampuan untuk

mengasimilasi informasi.

e. Menciptakan lingkungan yang

terapeutik menunjukkan

penerimaan bahwa aktivitas unit

/ personel dapat meningkatkan

ansietas klien

f. Memahami bahwa tingkah laku

didasarkan atas fisiologis dapat

memungkinkan respon

Page 16: ASKEP KASUS HIPERTIROID

4. Kurang pengetahuan,

mengenal kondisi,

prognosis, kebutuhan

pengobatan b/d kurang

pemajanan, kesalahan

interpretasi informasi.

Tujuan:

Klien dapat mengerti tentang

keadaan penyakitnya dari informasi

yang diberikan

Kriteria hasil:

Pasien megatakan mengerti tentang proses penyakit dan pengobatannya.

Mengidentifikasi hubungan antara tanda dan gejala pada proses penyakit dan hubungan gejala dengan faktor penyebabnya.

g. Tekankan harapan bahwa

pengendalian emosi itu harus tetap

diberikan sesuai dengan

perkembangan terapi obat.

h. Kolaborasi dengan pemberian obat

antiansietas (transquilizer, siroid

yangedatif) dan pantau efeknya

a. Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa dating

b. Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu

c. Identifikasi sumber stress dan diskusikan faktor pencetus krisis tiroid yang terjadi.

/pendekatan yang berbeda,

penerimaan terhadap situasi.

g. Memberikan informasi dan

meyakinkan pasien bahwa

keadaan itu adalah sementara

dan akan membaik dengan

pengobatan

h. Dapat digunakan bersamaan

dengan pengobatan untuk

menurunkan pengaruh dari

sekresi hormon tiroid yang

berlebihan.

a. Memberikan pengetahuan dasar

dimana pasien dapat menentukan

pilihan berdasarkan informasi

b. Berat ringannya keadaan,

penyebab, usia dan komplikasi yang

muncul akan menentukan tindakan

pengobatan

c. Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam memunculkan / eksaserbasi dari

Page 17: ASKEP KASUS HIPERTIROID

Memulai perubahan pola hidup yang penting dan berpartisipasi dalam tindakan pengobatan.

d. Tekankan pentinganya perencanaan waktu istirahat

e. Tekankan pentingnya evaluasi medik secara teratur

penyakit ini

d. mencegah munculnya kelelahan, menurunkan kebutuhan metabolisme.

e. Penting sekali untuk menentukan efektivitas dari terapi dan pencegahan terhadap kompliaksi fatal yang sangat potensial terjadi.

SMART : Specific, Measurable, Achievable, Reality and Time (singkat, jelas, dapat dimengerti, spesifik, dapat diukur, dapat dinilai, realistis,

berdasarkan diagnosis keperawatan dan kriteria waktu tertentu)