Pemeriksaan fisik
-
Upload
w-theresia -
Category
Health & Medicine
-
view
7.522 -
download
13
description
Transcript of Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Susana Ramandey, S.Sos., M.Kes.
Esther Theresia Worengga,
PEMERIKSAAN FISIK
sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa
tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis
penyakit
Hasil dicatat dalam rekam medis.
Rekam medis membantu dalam penegakkan
diagnosis dan perencanaan perawatan pasien
Prinsip umum dari pemeriksaan fisik adalah dilakukan
secara komprehensif.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan yaitu:
Penjagaan kesopanan
Cara mengadakan hubungan dengan pasien
Pencahayaan dan lingkungan yang memadai
Tahap pertumbuhan/perkembangan pasien
Pencatatan data
Pengambilan tindakan yang sesuai dgn masalah klien
Pasien dalam posisi duduk/sesuai jenis
pemeriksaan
Hanya membuka bagian tubuh yg diperiksa,
menutup bag.lain
Sistematis
Bandingkan satu bag tubuh dgn bag. Tubuh lain
Penjelasan sederhana kpd klien
Data didokumentasikan dgn tepat (DO & DS)
ADA EMPAT TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK, YANG
BIASA DISEBUT DENGAN TEKNIK IPPA
Inspeksi, Palpasi,
Perkusi & Auskultasi
INSPEKSI
pemeriksaandengan caramelihat ataumelakukan
observasi terhadapkeadaan klien.
Tujuan dari teknikini ialah
mendeteksi tanda-tanda fisik yang
berhubungandengan status fisik.
Teknik inspeksidilakukan ketika
pertama kali bertemu klien danyang diamati yaitutingkah laku dankeadaan tubuhklien serta hal
umum dan khusus.
Langkah kerja:
Atur Pencahayaan
Suhu dan ruangan nyaman
Buka bagian yg diinspeksi
Bila perlu gunakan kaca pembesar
Jelaskan hasil pada klien dan keluarga
Perhatikan kesan pertama klien
Sistematis
PALPASI
teknik pemeriksaan fisik dengan sentuhan, rabaan
maupun sedikit tekanan pada bagian tubuh yang akan
diperiksa dan dilakukan secara teroganisir dari satu
bagian ke bagian yang lain.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mendeterminasi ciri-
ciri jaringan atau organ. Dapat dilakukan bersamaan
dengan teknik inspeksi dan perkusi.
TEKNIK PALPASI DIBAGI MENJADI DUA:
Palpasi ringan Caranya: ujung-ujung jari padasatu/dua tangan digunakan secarasimultan.Tangan diletakkan pada area yangdipalpasi, jari-jari ditekan kebawah perlahan-lahan sampai ada hasil.
Palpasi dalam (bimanual) Caranya: untukmerasakan isi abdomen, dilakukan duatangan.Satu tangan untuk merasakan bagianyang dipalpasi, tangan lainnya untukmenekan ke bawah. Dengan Posisi rileks,jari-jari tangan kedua diletakkan melekat pdjari2 pertama.
LANGKAH KERJA:
1. Area palpasi terbuka
2. Cuci tangan
3. Beritahu klien
4. Dikerjakan semua jari tp telunjuk dan ibu jari > sensitif.
5. u/ mendeterminasi bentuk dan struktur organ gunakan
jari 2,3, dan 4 bersamaan.
6. U/ palpasi abdomen gunakan telapak tangan, beri
tekanan ringan dgn jari2.
7. Sistematis, uraikan ciri-ciri ttg ukuran, bentuk,
konsistensi dan permukaan.
PERKUSI
pemeriksaan dengan cara mengetuk.
Tujuan pemeriksaan perkusi yaitu menentukan
batas-batas organ atau bagian tubuh
dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan
akibat adanya gerakan yang diberikan ke bawah
jaringan (udara, cairan, atau zat padat).
LANGKAH KERJA:
1. Area terbuka
2. Luruskan jari tengah tangan kiri, tekan bag. Ujungjari dan letakkan dgn kuat pada permukaandiperkusi.
3. Upayakan jari – jari yg lain tidak menyentuhpermukaan, konsisten pd permukaan yg diperkusi.
4. Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dgnlengan bawah relaks.
5. Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangantangan.
AUSKULTASI
pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
menggunakan alat bantu yaitu stetoskop dengan
tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat
mendengar bunyi jantung, paru-paru, bunyi usus
serta untuk mengukur tekanan darah dan nadi.
TINGKATAN KESADARAN:
Kompos Mentis : sadar Penuh
Apatis : acuh tak acuh
Samnolen : dibangunkan dengan rangsangan, ….
Tidur.
Delirium : berteriak2, tidak sadar
Sopor/semikoma : tidak sadar tetapi masih merasakan
rangsangan nyeri
Koma : tidak sadar.
PEMERIKSAAN FISIK PERSISTEM
Merupakan pendekatan dalam pemeriksaan
fisik dengan sistem-sistem tubuh sebagai
acuan pemeriksaaan.
Berikut ini merupakan detail pemeriksaan
fisik, dengan pendekatan sistem tubuh
adalah :
Sistem syaraf pusat
Sistem Kardiovaskular
Kaji LOC (level of consiousness) atau tingkat kesadaran: dengan melakukan
pertanyaan tentang kesadaran pasien terhadap waktu, tempat dan orang
Kaji status mental
Kaji tingkat kenyamanan, adanya nyeri dan termasuk lokasi, durasi, tipe dan
pengobatannya.
Kaji fungsi sensoris dan tentukan apakah normal atau mengalami gangguan.
Kaji adanya hilang rasa, rasa terbakar/panas dan baal.
Kaji fungsi motorik seperti : genggaman tangan, kekuatan otot, pergerakan dan
postur
Kaji adanya kejang atau tremor
Kaji catatan penggunaan obat dan diagnostik tes yang mempengaruhi SSP.
Kaji nadi : frekuensi, irama, kualitas (keras dan lemah) serta tanda penurunan
kekuatan/pulse deficit
Periksa tekanan darah : kesamaan antara tangan kanan dan kiri atau
postural hipotensi
Inspeksi vena jugular seperti distensi, dengan membuat posisi semi fowlers
Cek suhu tubuh dengan metode yang tepat, atau palpasi kulit.
Palpasi dada untuk menentukan lokasi titik maksimal denyut jantung
Auskultasi bunyi jantung S1- S2 di titik tersebut, adanya bunyi jantung
tambahan, murmur dan bising.
Inspeksi membran mukosa dan warna kulit, lihat tanda sianosis (pucat)
atau kemerahan
Palpasi adanya edema di ekstremitas dan wajah
Periksa adanya jari-jari tabuh dan pemeriksaan pengisian kapiler di kuku
Kaji adanya tanda-tanda perdarahan (epistaksis, perdarahan saluran cerna,
phlebitis, kemerahan di mata atau kulit.
Kaji obat-obatan yang mempengaruhi sistem kardiovaskular dan test
diagnostik.
SISTEM RESPIRASI (PERNAPASAN)
Kaji keadaan umum dan pemenuhan kebutuhan respirasi
Kaji respiratory rate, irama dan kualitasnya
Inspeksi fungsi otot bantu napas, ukuran rongga dada,
termasuk diameter anterior dan posterior thorax, dan adanya
gangguan spinal
Palpasi posisi trakea dan adanya subkutan emphysema
Auskultasi seluruh area paru dan kaji suara paru normal
(vesikular, bronkovesikular, atau bronkial) dan kaji juga
adanya bunyi paru patologis (wheezing, cracles atau ronkhi)
Kaji adanya keluhan batuk, durasi, frekuensi dan adanya
sputum/dahak, cek warna, konsistensi dan jumlahnya dan
apakah disertai darah
Kaji adanya keluhan SOB (shortness of breath)/sesak
napas, dyspnea dan orthopnea.
Inspeksi membran mukosa dan warna kulit
Tentukan posisi yang tepat dan nyaman untuk
meningkatkan fungsi pernapasan pasien
Kaji apakah klien memiliki riwayat merokok (jumlah per
hari) dan berapa lama telah merokok
Kaji catatan obat terkait dengan sistem pernapasan dan
test diagnostik
SISTEM PENCERNAAN
Inspeksi keadaan umum abdomen : ukuran, kontur, warna kulit dan polapembuluh vena (venous pattern)
Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising usus
Palpasi abdomen untuk menentukan : lemah, keras atau distensi, adanyanyeri tekan, adanya massa atau asites
Kaji adanya nausea dan vomitus
Kaji tipe diet, jumlah, pembatasan diet dan toleransi terhadap diet
Kaji adanya perubahan selera makan, dan kemampuan klien untuk menelan
Kaji adanya perubahan berat badan
Kaji pola eliminasi : BAB dan adanya flatus
Inspeksi adanya ileostomy atau kolostomi, yang nantinya dikaitkan denganfungsi (permanen atau temporal), kondisi stoma dan kulit disekitarnya, dankesediaan alat
Kaji kembali obat dan pengkajian diagnostik yang pasien miliki terkaitsistem GI
SISTEM PERKEMIHAN
Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24 jam, warna,
kekeruhan dan ada/tidaknya sedimen
Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK, adanya dysuria dan
hematuria, serta riwayat infeksi saluran kemih
Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih)
Inspeksi penggunaan condom catheter, folleys catheter, silikon
kateter atau urostomy atau supra pubik kateter
Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian diagnostik
yang terkait dengan sistem perkemihan
SISTEM INTEGUMEN
Kaji integritas kulit dan membrane mukosa, turgor,
dan keadaan umum kulit (jaundice, kering)
Kaji warna kulit, pruritus, kering, odor
Kaji adanya luka, bekas operasi/skar, drain, dekubitus,
dsb
Kaji resiko terjadinya luka tekan dan ulkus
Palpasi adanya nyeri, edema, dan penurunan suhu
Kaji riwayat pengobatan dan test diagnostik terkait
sistem integument
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Kaji adanya nyeri otot, kram atau spasme
Kaji adanya kekakuan sendi dan nyeri sendi
Kaji pergerakan ekstremitas tangan dan kaki, ROM
(range of motion), kekuatan otot
Kaji kemampuan pasien duduk, berjalan, berdiri, cek
postur tubuh
Kaji adanya tanda-tanda fraktur atau dislokasi
Kaji ulang pengobatan dan test diagnostik yang terkait
sistem musculoskeletal
Sistem Physikososial
perasaan pasien tentang kondisinya danpenyakitnya
Kaji tingkat kecemasan, mood klien dan tandadepresi
Kaji pemenuhan support sistem
Kaji pola dan gaya hidup klien yang mempengaruhistatus kesehatan
Kaji riwayat penyalah gunaan obat, narkoba, alkohol, seksual abuse, emosional dan kopingmekanisme
Kaji kebutuhan pembelajaran dan penyuluhankesehatan
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
teknik pemeriksaan fisik dengan bagian tubuh klien
sebagai acuan yaitu dari ujung kepala sampai ke ujung
kaki. Maksudnya disini adalah pemeriksaan fisik
dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan
berakhir pada anggota gerak.
Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri
penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ
yang spesifik.
TANDA VITAL
Suhu Tekanan darah Denyut NadiKecepatanpernapasan
BIOMETRIKA DASAR
Tinggi
Berat/massa
Nyeri ( menggunakan skala FACES dimulai
dari 0-5 (tidak dirasakan pasien dilihat dari
ekspresi wajah-nyeri terburuk yang
dirasakan pasien
SISTEM ORGAN
1. System kardiovaskular
Tekanan darah, denyut nadi, irama jantung
Tekanan vena jugularis atau Jugular veins
preassure (JVP), edema perifer, dan bukti edema
pulmonaris atau edema paru.
Pemeriksaan jantung
2. Paru-paru
Kecepatan pernapasan, auskultasi paru-paru
3. Dada dan payudara
4. Abdomen
Pemeriksaan abdomen misalnya pendeteksian adanya
pembesaran organ (contohnya aneurisma aorta)
5. Pemeriksaan rectum
6. reproduksi
7. System otot dan gerak
8. System saraf, termasuk pemeriksaan jiwa
9. Pemeriksaan kepala, leher, hidung, tenggorokkan, telinga (THT)
10. Kulit
Pemeriksaan pada pertumbuhan rambut
Pemeriksaan tanda klinis pada kulit
TERIMA KASIH