pembahasan Serumbi
-
Upload
dina-widiawati -
Category
Documents
-
view
84 -
download
0
description
Transcript of pembahasan Serumbi
Dina Widiawati NIM 1006404Pembahasan Praktikum Serealia
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum, warna dan bentuk dari yang jenis serealia dan
kacang-kacangan yang diamati ternyata berbeda-beda satu sama lainnya. Ukuran
panjang dan lebar dari jenis-jenis serealia yang kita ukur dengan menggunakan
jangka sorong, satu sama lainnya berbeda juga. Sifat hasil pertanian serealia dan
kacang-kacangan dapat ditinjau dari warna, bentuk atau struktur, ukuran, berat,
densitas kamba, serta rasio pengembangan dan daya serap air oleh bahan. Bentuk
dan ukuran serealia berbeda-beda, ada yang berbntuk bulat, pupih, lonjong dan
tidak beraturan. Perbedaan bentuk tersebut merupakan hasil dari setiap spesies dan
genus tanaman meskipun masih dalam satu kelas. Berat serealia dam 100 butir
juga satu sama lain berbeda, karena seperti yang telah dijelaskan pada hasil
praktikum diatas, dari ukuran panjang, dan lebarnya juga sudah berbeda.
A. Densitas Kamba
Densitas kamba menunjukkan perbandingan antara berat suatu bahan
terhadap volumenya. Densitas kamba merupakan sifat fisik bahan pangan khusus
biji-bijian atau tepung-tepungan yang penting terutama dalam pengemasan dan
penyimpanan. Bahan dengan densitas kamba yang kecil akan membutuhkan
tempat yang lebih luas dibandingkan dengan bahan dengan densitas kamba yang
besar untuk berat yang sama sehingga tidak efisien dari segi tempat penyimpanan
dan kemasan.
Densitas kamba bahan yang diukur pada alat yang sama tidak akan sama, hal
yang mempengaruhi perbedaan ini adalah besar-kecilnya serealia dan kacang-
kacangan tersebut, semakin besar serealia dan kacang-kacangan tersebut maka
densitas kamba yang didapat semakin kecil yang disebakan oleh banyak terdapat
ruang kosong didalam bahan saat diukur, dan semakin kecil ukuran serealia dan
kacang-kacangan maka densitas kamba semakin besar karena terdapat sedikit
ruang kosong dalam bahan saat pengukuran.
Rumus untuk mencari densitas kamba adalah sebagai berikut:
Dina Widiawati NIM 1006404Pembahasan Praktikum Serealia
Densitas kamba ( ρ ) = Berat (gr )100(ml)
Misalnya menghitung densitas kamba pada ketan hitam:
Berat (gram) = 83,9
Densitas kamba ( ρ ) = 83,9gram
100ml=0,839
Kekerasan suatu bahan serealia dan kacang-kacangan sangat berpengaruh
terhadap rasio pengembangan dan daya serap bahan terhadap air. Bahan yang
memiliki ukuran yang kecil seperti ketan putih lebih banyak menyerap air
dibandingkan dengan kacang merah yang memilki ukuran yang besar. Banyak
dan sedikitnya bahan menyerap air saat dimasak mempengaruhi berat akhir bahan
setelah dimasak, bahan yang telah dimasak cendrung memiliki berat yang lebih
besar dibandingkan dengan bahan sebelum dimasak, hal ini terjadi akibat proses
pemasakan yang mengakibatkan bahan menyerap air.
Proses pemasakan bahan juga mempengaruhi rasio pengembangan bahan.
Bahan yang banyak menyerap air selain mengakibatkan pertambahan berat bahan
juga mempengaruhi panjang, lebar, dan tebal bahan. Bahan yang banyak
menyerap air menyebabkan pertambahan panjang, lebar dan tebal bahan yang
lebih besar, sehingga bahan yang kecil seperti ketan putih, setelah proses
pemanasan panjang, lebar , dan beratnya bertambah, sedangkan kacang merah
yang memiliki ukuran yang lebih besar mengalami ukuran tetapi tidak sebesar
dengan bahanseperti beras merah, ketan putih, dan lain-lain.
B. Daya Serap Air Pada Suhu 80oC
Pengujian daya serap pada suhu 80oC ini dilakukan pada jenis kacang-
kacangan dan serealia yaitu kacang merah, beras merah, beras putih, ketan hitam,
ketan putih dan jagung. Pertama masing-masing bahan ditimbang dengan ukuran
yang sama yaitu 2 gram, selanjutnya masing-masing bahan tersebut direndam
dalam air yang bersuhu 80oC selama 15 menit. Daya serap air yang paling tinggi
Dina Widiawati NIM 1006404Pembahasan Praktikum Serealia
adalah ketan putih yaitu sebesar 160%, sedangkan daya serap terendah pada
kacang merah yaitu 5%.
C. Rasio Pengembangan
Dalam praktikum rasio pengembangan ini bahan-bahan yang digunakan
adalah kacang merah, jagung, beras merah, beras putih, ketan hitam, dan ketan
putih. Rasio pengembangan adalah mengukur panjang, lebar atau tebal bahan
sebelum dan setelah dimasak. Perhitungan rasio pengembangan pada serelia dan
kacang-kacangan ini menggunakan rumus daya daya serap yaitu:
Daya serap : Panjang akhir−Panjangawal
Panjang awal
Rasio pengembangan dari beras merah, beras putih, ketan hitam dan ketan
putih mengalami peningkatan ukuran, misalnya hasil pengukuran pada ketan
hitam, panjang awalnya 5,90 cm dan panjang setelah dilakukan perendaman
selama 15 menit dalam suhu 80oC ukuran panjangnya menjadi 0,64 cm.
Sedangkan pada kacang merah dan jagung malah mengalami penurunan.
Menurut referensi yang saya dapatkan, seharusnya pada masing-masing bahan
yang diujikan rasio pengembangannya, baik jenis serealia maupun kacang-
kacangan harusnya ukurannya bertambah bukan berkurang, hal ini juga berkaitan
dengan daya serap dari masing-masing jenis kacang-kacangan dan serealia
tersebut. Mungkin pada hal ini, yang mengukur kurang teliti.
D. Daya Serap Terigu
Ada 2 jenis terigu yang kita gunakan dalam praktikum daya serap air terhadap
terigu ini yaitu menggunakan terigu merk segitiga biru dan cakra kembar.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini adalah Timbang sebanyak
25 g terigu. Tempatkan dalam mangkok tambah air sebanyak 10-20 ml melalui
buret. Uleni menjadi adonan menggunakan tangan. Tambahkan air melalui buret
sedikit demi sedikit sambil terus diuleni sampai terbentuk adonan yang tidak
Dina Widiawati NIM 1006404Pembahasan Praktikum Serealia
lengket di tangan. Catat jumlah air yang diperlukan. Untuk menghitung daya
serap air terhadap tepung terigu dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Daya serap : Berat akhir−berat awal
Berat awalx100 %
Perhitungan dari masing-masing kelompok terdapat pada hasil praktikum
diatas (terlampir). Ini adalah rata-rata perhitungan dari kedua merk terigu diatas
(Masing-masing perhitungan daya serap air terhadap terigu ini dilakukan oleh 3
kelompok).
1) Cakra Kembar
53,2%+42%+49,2 %3
=48,13 %
2) Segitiga Biru
44 %+44 %+37,2%3
=41,73 %
Berdasarkan rata-rata presentase diatas, dapat diketahui bahwa tepung terigu
cakra kembar mempunyai daya serap air 48,13% lebih tinggi daripada terigu
segitiga biru yaitu 41,73%. Hal ini disebabkan karena kandungan protein terigu
cakra kembar yaitu lebih dari 12%, sedangkan kandungan protein segitiga biru
yaitu 10%-11%. Berbedanya kadar protein ini disebabkan oleh kandungan gluten
yang berbeda-beda pada setiap terigu. Semakin tinggi kadar gluten, semakin
tinggi kadar protein tepung terigu tersebut. Kadar gluten pada tepung terigu, yang
menentukan kualitas pembuatan suatu makanan, sangat tergantung dari jenis
gandumnya. Terigu yang daya serapnya tinggi seperti cakra kembar ini cocok
digunakan sebagai bahan pembuat roti, mi, pasta, dan donat. Sedangkan terigu
yang daya serapnya sedang seperti segitiga biru cocok digunakan sebagai bahan
pembuat untuk cookies, pastry, pie dan donat. Gorengan, cake, biscuit dan wafer.
Terigu bisa juga digunakan sebagai pengental makanan, kemampuan
pengentalan terigu ini disebabkan oleh daya serapnya terhadap air sehingga
butiran-butiran tepung tersebut membesar dan apabila dipanaskan maka granula
Dina Widiawati NIM 1006404Pembahasan Praktikum Serealia
tersebut akan rusak dan pecah sehingga terjadi proses gelatinisasi. Pada peristiwa
gelatinisasi tepung, viskositas bahan akan meningkat karena air telah masuk
kedalam butiran tepung dan tidak bisa bergerak bebas lagi.
KESIMPULAN
Serealia dan kacang-kacangan yang diamati, dilihat dari ukuran (panjang,
lebar, dan berat) satu sama lain berbeda. Densitas kamba menunjukkan
perbandingan antara berat suatu bahan terhadap volumenya. Densitas kamba
merupakan sifat fisik bahan pangan khusus biji-bijian atau tepung-tepungan yang
penting terutama dalam pengemasan dan penyimpanan. Bahan dengan densitas
kamba yang kecil akan membutuhkan tempat yang lebih luas dibandingkan
dengan bahan dengan densitas kamba yang besar untuk berat yang sama sehingga
tidak efisien dari segi tempat penyimpanan dan kemasan.
Terigu cakra kembar mempunyai daya serap air lebih tinggi dibandingkan
dengan terigu segitiga biru. Hal ini disebabkan karena kandungan protein terigu
cakra kembar yaitu lebih dari 12%, sedangkan kandungan protein segitiga biru
yaitu 10%-11%. Berbedanya kadar protein ini disebabkan oleh kandungan gluten
yang berbeda-beda pada setiap terigu.
DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetama,ahmad djaeni. 2006. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta:
Dian rakyat.
Nirmala. 2008. Fakta di balik mitos gluten.
http://cybermed.cbn.net.id. [Diakses pada tanggal 9 Maret
2013]
Anonim, 2012. Segitiga Biru dengan Banyak Kegunaan. http://www.bogasari.com
[Diakses pada tanggal 10 Maret 2013]