PBL S1

12
I. MM Anatomi makroskopis dan mikroskopis organ limfoid 1.LYMPHNODES Lymphnodes = kelenjar getah bening Makroskopik: - Kacang/ginjal - Ovoid - Hillus bagian cekung tempat keluar/masuk pembuluh darah - Terdapat pada: Regio Axilaris Regio Inguinalis Sepanjang perjalanan pembuluh besar dari leher, dalam rongga dada, perut Regio Mesenterium Mikroskopik - Parenkhim terdiri dari jaringan Limfoid yang ditembus oleh pembuluh getah bening khusus sinus-sinus getah bening - Stroma a. Kerangka Retikuler Terdiri dari : - Sabut Retikuler (anyaman) - Sel Retikuler (mata anyaman) - Sel bebas (terletak dalam anyaman) b. Kerangka Kollagen membentuk: - Kapsul - Trabekule

Transcript of PBL S1

Page 1: PBL S1

I. MM Anatomi makroskopis dan mikroskopis organ limfoid1. LYMPHNODES

Lymphnodes = kelenjar getah beningMakroskopik:- Kacang/ginjal- Ovoid- Hillus bagian cekung tempat keluar/masuk pembuluh darah- Terdapat pada:

Regio Axilaris Regio Inguinalis Sepanjang perjalanan pembuluh besar dari leher, dalam rongga dada, perut Regio Mesenterium

Mikroskopik- Parenkhim

terdiri dari jaringan Limfoid yang ditembus oleh pembuluh getah bening khusus sinus-sinus getah bening

- Stromaa. Kerangka RetikulerTerdiri dari : - Sabut Retikuler (anyaman)

- Sel Retikuler (mata anyaman)- Sel bebas (terletak dalam anyaman)b. Kerangka Kollagenmembentuk: - Kapsul- Trabekule

CORTEX

- Bagian luar Gelap

terdiri dari jaringan Limfoid padat

- Terdapat Primary Nodule & Germinal Center

MEDULLA

Page 2: PBL S1

- Bagian dalam Terang

- Terdiri dari jaringan Limfoid Diffus/Kendor

SINUS-SINUS GETAH BENING

- Ruangan/celah berdinding endotel

Fungsi Kelenjar Getah Bening:

1. Pertahanan tubuh Limfosit & Plasma Cell

2. Penyaringan Cairan Limfe

3. Produksi Limfosit

4. Pembentukan Antibodi

2. THYMUSLokasi:Bagian proximal mediastinum dan sebelah ventral dari pembuluh besar yang meninggalkan jantungMakroskopik:

- Merupakan masa pipih, warna abu-abu- Terdiri dari 2 Lobus yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan ikat

Mikroskopik:- Tiap lobus dilapisi kapsul tipis yang terdiri dari jaringan ikat

kendor- Tiap lobus terdiri dari lobulus-lobulus dan sekat-sekat jaringan

ikat- Komponen Selluler:

Limfosit T Sel Retikuler Makrofag

CORTEX Gelap

Sel-sel Limfosit kecil tersusun padatMEDULLA

Terang Sel-sel Limfosit kecil, jumlahnya lebih sedikit Sel-sel Retikuler

HASSAL’S CORPUSCLE/HASSAL’S BODIESSel Retikuler yang tersusun konsentris, beberapa hari, pada bagian pusat menunjukkan tanda-tanda degenerasi Hyalin dengan HE Masa kemerahanFungsi ThymusMembentuk LimfositInvolusi ThymusBerat relatif max dicapai akhir masa embrional

Page 3: PBL S1

Berat absolut ↑ 30 – 40 gram akil balik Kemunduran (aged involution)

Masa dewasa Thymus diganti oleh Lemak

3. LIEN = LIMPA- Merupakan organ Limfatik terbesar- Letak: Hypochondrium kiri dibawah diafragma- Fungsi:

Membentuk sel darah Merusak sel darah merah Menyaring darah Cadangan darah

- Mempunyai kapsul jaringan ikat padat terdiri dari sabut kollagen, elastis dan otot polos

- Hillus bagian Cekung, tempat keluar masuknya : pembuluh darah, pembuluh limfe- Pada irisan segar:

Pada permukaan Limpa Daerah bulat panjang, warna abu-abu, Ø0.2-0.7 mm White Pulp = Badan Malphigi

terdiri dari jaringan Limfoid Noduler & DiffusDiantara white pulp terdapat area-area yang berwarna gelap kemerahan Red Pulp = Pulpa MerahMIKROSKOPIS PULPA PUTIHTerdiri dari : - Primary Nodule- Germinal Center- Arteri Arteri Sentralis- Komponen Selluler: Limfosit kecil, sel plasma, makrofagMAKROSKOPIS PULPA MERAHTerdiri dari anyaman Sinusoid yang bercabang-cabang dan saling beranastromossom yang satu dan yang lain dipisahkan oleh jaringan Limfoid dalam bentuk:SPLENIC CORD/ PULP CORD/ BILLROTH CORDMassa selluler yang seperti busa disangga oleh kerangka Retikuler.Massa Selluler terdiri dari

- Sel Limfosit- Sel Retikuler- Sel Plasma- Makrofag- Eritrosit- Thrombosit

Page 4: PBL S1

Sirkulasi LimpaAda 2 pendapat:

1. Open circulationKapilar arteri terakhir mencurahkan isinya langsung ke pembuluh darah

2. Closed circulationKapilar arteri terakhir berhubungan langsung dengan vendous sinusoid

4. TONSILJaringan Limfatik dibawah permukaan basah dari saluran yang mempunyai hubungan dengan dunia luar & diliputi epitelMacam- macam Tonsil

1. Tonsilla Lingualispada Radix Linguae

2. Tonsilla PalatinaDiantara arcus glossopalatinus dan arcus pharingopalatinus

3. Tonsilla Pharingicapada dinding belakang nasopharynx

1. Tonsilla Lingualis- Epitel : berlapis pipih melapisi kripta (cekungan)- Keliling mukus (weber) bermuara pada dasar kripta- Lumen kripta bersih jarang beradang2. Tonsilla Palatin- Epitel: berlapis pipih- Kripta dalam, bercabang – cabang- Lumen kripta kotor sering beradang

3. Tonsilla pharingica- Epitel: berderet silindris bersilia dengan sel-sel goblet, Tak ada kripta

Page 5: PBL S1

II. MM Sistem imun dan Mekanismenyaa. Memahami definisi imunitas alami/non spesifik

Imunitas ini disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap sejak lahir.Mekanismenya tidak menunjukkan spesifitas terhadap benda asing.Imunitas nonspesifik menjadi lini perthanan terdepan tubuh kita karena waktu responnya sangat cepat dan selalu siap.Sistem imun ini juga tidak memerlukan pajanan terhadap patogen sebelumnya.

Imunitas nonspesifik pada dasarnya terbagi atas : Fisik/mekanik : kulit, selaput lendir, batuk, bersin Humoral/larut : asam lambung, interferon dan komplemen, sitokin,laktoferin Seluler : Sel monosit-makrofag, sel granulocyte, sel NK ,sel mast, sel dendritik

Sel yg berperan utama dalam pertahanan nonspesifik adalah sel mononuklear(monosit dan makrofag) sel polimofonuklear atau granulocyte. Peran sel-sel ini adalah mengenali dan menangkap antigen, mengolah dan selanjutnya mempresentasikannya ke sel T

Fagosit mononuklear terdiri atas monosit dalam sirkuasi dan makrofag dalam jaringan. Pada dasarnya, monosit dan makrofag sama-sama mempunyai fungsi yg sama, yaitu untuk fagositosis mikroba patogen, melepas mediator inflamasi dan sitokin, serta mempresentasikan antigen dari patogen yg dicerna kepada sel limfosit T. Penghancuran kuman(fagosit) dilakukan dengan membentuk fagolisoson, yaitu fusi antar fagosom yg didalamnya terdapat patogen dan lisosom, yg akan mendestruksi patogen, baik dengan mengunakan enzim pencernaan dari lisosom maupun menggunakan spesies oksigen reaktif. Hal ini juga mengawali pengelepasan mediator inflamasi maupun sitokin yg akan menginduksi baik sel-sel imun spesifik maupun nonspesifik lainnya.

Fagosit Polimorfonuklear atau Granulocyte merupakan 60-70% dari seluruh jumlah darah putih normal dan dapat keluar dari pembuluh darah(kemotaksis/respon inflamasi). Granulosit dibagi menurut pewarnaan histologiknya menjadi neutrofil, eosinofil dan basofil.Sel-sel ini mempunyai granul-granul yg mengandung enzim pencernaan. Neutrofil merupakan sel pertama yg dikerahkan ketempat bakteri masuk. Fungsi utama neutrofil adalah fagositosis, baik dengan jalur oksigen dependen dan independen. Neutrofil jg dapat mengenal patogen scr langsung. Eosinofil merupakan 2-5% dari sel darah putih orang sehat. Eosinofil jg berfungsi sebagai fagosit, dengan cara melepaskan isi granul nya yg bersifat toksik ke sel sasaran. Sel ini berperan penting pada infeksi parasit. Basofil berjumlah sangat sedikit,sekitar <0,5% dari seluruh sel darah putih. Basofil dapat berfungsi sebagai fagosit dengan memiliki enzim pencernaan(protease) tapi fungsi utamanya dengan melepas mediator inflamasi, seperti histamin,leukotrien,heparin, dll.

Sel mast adalah sel yg dalam struktur, fungsi dan proliferasinya serupa dengan sel basofil, bedanya adalah sel mast hanya ditemukan dalam jaringan yg berhubungan dengan pembuluh darah. Sel mast diaktifkan dengan pengaruh PAF, C3a,C5a dan mediator lainnya. Bila sudah teraktivasi, maka sel mast akan degranulasi mengeluarkan berbagai sitokin yg berperan dalam proses inflamasi.

Page 6: PBL S1

Sel Natural Killer (NK) termasuk sel limfosit karena berkembang dari sel asal progenitor yg sama dengan sel B dan T. Sel NK dapatmengenali dan membunuh berbagai sel yg sudah terinfeksi tanpa bantuan tambahan untuk aktivasinya. Sel NK mengandung perforin yg dapat melubangi membran sel sasaran dan granzim untuk sitotoksik, sama seperti Th. Sel ini memproduksi IFN-γ dan TNF-α yg merupakan sitokin proinflamasi serta berperan dalam pengaktifan makrofag dan regulator sel Th

Sel Dendritik(SD) merupakan antigen presenting cell(APC) paling efektif karena letaknya yg strategis di tempat-tempat mikroba masuk tubuh. SD mengenali antigen, mengawali respon imunitas seluler dan humoral yg mengaktifkan sel T dan sel B. APC mempresentasikan peptida antigen ke sel T CD4 melalui MHC-II atau ke sel T CD* melalui MHC-I, sehingga dapat mengaktifkan kedua sel tersebut

b. Memahami definisi imunitas didapat/spesifik

Pada sistem imun spesifik, pajanan yg terjadi pada sel-sel sistem imun ini akan menimbulkan sensitasi, sehingga antigen yg sama dan masuk kedalam tubuh untuk kedua kali akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan. Sel imun spesifik dapat membentuk sel memori yg dapat mengenali struktur antigen yg sama. Sel imun spesifik jg memiliki kemampuan dapat membedakan berbagai macam antigen.Sel sistem imun spesifik sendiri terbagi 2, yaitu imunitas humoral(sel B) dan imunitas seluler(sel T).

Imunitas humoral (sel limfosit B) merupakan 5-25% dari limfosit dalam darah. Sel B matang mengekspresikan reseptor BCR pada permukaan sel yg berperan dalam diversitas, spesifitas dan memori Sel B menggunakan antibodi sebagai reseptor sel yg dapat mengenal antigen bebas. BCR yg mengikat antigen asing akan memicu 4 proses : proliferasi, differensiasi menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi, membentuk sel memori dan mempresentasikan antigen ke sel T. Sel B dapat pula diaktifkan sel T, baik secata T dependen dan T Independen.Fungsi antibodi secara umumnya adalah untuk netralisasi antigen, opsonisasi dan lisis sel

Imunitas seluler (sel limfosit T) dibentuk dari sel progenitor asal sumsum tulang, yg kemudian bermigrasi ke timus dan kemudian berdifferensiasi menjadi sel T matang. Kemampuan sel limfosit T matang mengenal antigen asing dimungkinkan oleh ekspresi reseptor TCR, yang mana dapat mengenal antigen yg diikat MHC dan dipresentasikan sel APC. Sel limfosit T dibagi menjadi menjadi 2 sel yg mempunyai fungsi yg berbeda, yaitu sel Th(CD4) dan Tc(CD8)

Sel Th:Merupakan jenis perkembangan sel T naif yg terpajan dengan antigen yg diikat

oleh MHC-II ke sel CD4. Hal ini akan menyebabkan sel CD4 berproliferasi menjadi subtipe sel Th, yaitu sel Th1 atau Th2.

Pada sel Th1, IL-12 dan IFN-γ yg diproduksi sel APC yg mempresentasikan antigen akan merangsang differensiasi sel CD4 menjadi sel Th1. Sel Th1 berperan dalam

Page 7: PBL S1

pengaktifan dan mengerahkan makrofag dengan cara menyintesis sitokin IL-2, IFN-γ dan TNF.

Pada sel Th2, pengaruh sitokin IL-4, IL-5, IL-10,IL-13 yg dilepas sel mast yg terpajan antigen atau cacing akan membuat sel Th menjadi Th2. Sel Th2 ini akan mengeluarkan sitokin IL-3, IL-4, IL-5, IL-10 dan IL-13 yg akan merangsang sel B untuk memproduksi lebih banyak antibodi, meningkatkan aktivasi Tc dan mengaktivasi eosinofil pada infeksi parasit.

Sel Tc:

Sel Tc adalah sel T naif yg berikatan dengan antigen yg diikat oleh MHC-I,dimana koreseptor CD8 mengenalinya dan akan merangsang differensiasi sel T naif menjadi sel Tc. Fungsi utama sel Tc adalah menghancurkan sel terinfeksi, tapi dapat juga menigkatkan aktivasi sel NK. Sel Tc dapat menghancurkan sel terinfeksi dengan 2 tahap. Pertama sel Tc mengekspresikan molekul perforin yg dapat melubangi permukaan sel, kemudian sel Tc menyintesis enzim granzim dan memasukkannya ke dalam lubang yg dibuat perforin, sehingga granzim akan mengaktifasi apoptosis sel tersebut.

III. MM Antigen dan Antibodia. Memahami definisi antigen

Antigen adalah bahan yg berinteraksi dengan produk respons imun yg diransang oleh imunogen spesifik seperti antibodi dan atau TCR. Antigen ini dimiliki oleh berbagai macam patogen.

Sel sistem imun tidak berinteraksi dengan seluruh molekul antigen, tetapi limfosit mengenal tempat khusus pada makromolekul yg disebut epitop atau determinan antigen. Epitop adalah bagian dari antigen yg dapat membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi.Oleh karena sel B mengikat antigen yg bebas dalam larutan, epitop yg dikenalnya cenderung mudah ditemukan dipermukaan antigen. Epitop sel T dari protein berbeda dalam peptida, biasanya berasal dari hasil cerna protein patogen oleh enzim yg dikenal oleh TCR dalam kompleks dengan MHC.

Memahami macam-macam antigen beserta strukturnyaAntigen dapat dibagi berdasar :

1. Pembagian antigen menurut epitop :- Unideterminan, univalen : satu jenis epitop pada satu molekul- Unideterminan, multivalen : satu jenis epitop berjumlah lebih dari satu disatu molekul- Multideterminan, univalen : banyak jenis epitop tp jumlah masing-masing cm satu- Multideterminan, multivalen : banyak jenis epitop berjumlah lebih dari satu2. Pembagian antigen menurut spesifitas :- Heteroantogen : dimiliki oleh banyak spesies- Xenoantigen : hanya dimiliki spesies tertentu- Aloantigen : Spesifik untuk individu dalam satu spesies- Antigen organ spesifik : hanya dimiliki organ tertentu- Autoantigen :dimiliki tubuh sendiri

Page 8: PBL S1

3. Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel T :- T dependen : memerlukan pengenalan oleh sel T terlebih dahulu- T independen : dpt merangsang sel B tanpa bantuan sel T terlebih dahulu4. Pembagian antigen menurut sifat kimiawi :- Polisakarida- Lipid- Asam nukleat

b. Memahami definisi antibodi : Antibodi tergolong protein yg disebut globulin dan dikenal sebagai

immunoglobulin(Ig). Immunoglobulin dibentuk oleh sel plasma yg berasal dari proliferasi sel B yg terjadi setelah kontak dengan antigen. Fungsi utamanya adalah mengikat antigen dan menghantarkannya ke sistem efektor pemusnahan.

Memahami macam-macam antibodi dan mekanisme kerjanya :

1. Immnunoglobulin G (IgG) :IgG merupakan komponen utama serum, merupakan 75% dari semua immunoglobulin. igG memiliki sifa opsonin yg efektif karena sel-sel fagosit, monosit dan makrofag mempunyai reseptor untuk fraksi Fc dari IgG. IgG jg dapat menembus plasenta masuk ke janin.

2. Immnunoglobulin A (IgA) :Merupakan Ig utama dalam cairan sekresi seromukosa untuk menjaga permukaan luar tubuh. IgA dapat menetralkan toksin,mengaglutinasikan kuman dan bekerja sebagai opsonin. IgA sendiri dapat mengaktifkan komplemen jalur alternatif.

3. Immnunoglobulin M (IgM) :IgM merupakan Ig terbesar. IgM juga merupakan Ig paling efektif dalam aktifasi komplemen Jalur klasik. IgM dibentuk paling awal pada respons imun primer terhadap kebanyakan antigen. IgM juga merupakan Ig yg predominan diproduksi janin.

4. Immnunoglobulin D (IgD) :IgD ditemukan dalam serum dengan kadar yg sangat rendah.IgD merupakan komponen permukaan utama sel B dan merupakan tanda dari differensiasi sel B yg sudah lebih matang. IgD jg tidak mengikat komplemen dan tidak dilepas sel plasma.

5. Immnunoglobulin E (IgE) :IgE berperan dalam pertahanan terhadap infeksi parasit pengerahan agen antimikrobial. IgE terutama berperan dalam reaksi alergi dan dapat menimbulkan syok anafilaksis.

Page 9: PBL S1

IV. Vaksinasi Menurut Pandangan Islam

Beberapa prinsip dalam pemberian vaksin yg halalan thoyiban :

Memberikan asupan nutrisi yg memaksimalkan pembangunan dan memelihara sistem imun tubuh.

Memberikan asupan nutrisi yg meminimalkan dan menghilangkan zat yg bersifat menurunkan kerja sistem imun

Menjauhkan dan menghentika asupan nutrisi yg bersifat menurunkan kerja sistem imun

Tidak menurunkan vaksinasi yg mengandung toksin Tidak memberikan vaksinasi yg mengandung bahan yg haram secara syariah