pbl blok 8
-
Upload
yozzya-ayudya-frakhesit -
Category
Documents
-
view
216 -
download
3
description
Transcript of pbl blok 8
PROBLEM BASED LEARNINGPengaruh Mekanisme Kerja Jantung Terhadap Irama Jantung
Anita Anggraeni Sokko (102011064)Kelompok E4
Email : [email protected]
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna utara no.6 Kebon Jeruk Jakata Barat tlpn. 021-56942061
Pendahuluan
Jantung merupakan organ berongga, berotot, dan berbentuk kerucut yang berada di antara
paru-paru kiri dan kanan.
Mekanisme kerja jantung adalah salah satu mekanisme kerja terpenting dalam tubuh kita
karna jantung adalah alat pompa untuk mengalirkankan darah dalam tubuh kita untuk
menalurkan zat-zat makanan dan oksigen ang berguna untuk mempertahankan hidup kita.
Oleh sebab itu makalah ini dibuat untuk mencari tahu, dampak jika terjadi gangguan pada
system kardiovaskular. Selain itu juga mempelajari bagian-bagian pada kardiovaskular dan
fungsinya karena sangat berperan dalam kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh tubuh kita.
Stuktur Jantung
1. Makroskopis
Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan
sebagian tertutup oleh jarinbgan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4,
dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum.
Jantung terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling
depan dari rongga dada.1 Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 – 5 dekat garis
medio- klavikuler kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan
vena kava superior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis
kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi seseorang. Anatomi jantung dapat
dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luar dan anatomi dalam. Anatomi luar, atrium
dipisahkan dari ventrikel oleh sulkus koronarius yang mengelilingi jantung.Pada sulkus
ini berjalan arteri koroner kanan dan arteri sirkumfleks setelah dipercabangkan dari aorta.
Bagian luar kedua ventrikel dipisahkan oleh sulkus interventrikuler anterior di sebelah
depan, yang ditempati oleh arteri desendens anterior kiri, dan sulkus interventrikularis
posterior disebelah belakang, yang dilewati oleh arteri desendens posterior.1,2
Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung. Perikardium terdiri
dari 2 lapisan yaitu perikardium visceral ( epikardium) dan perikardium parietal.
Epikardium meluas sampai beberapa sentimeter di atas pangkal aorta dan arteri pulmonal.
Selanjutnya jaringan ini akan berputar – lekuk (releksi) menjadi perikardium parietal,
sehingga terbentuk ruang pemisah yang berisi cairan bening licin agar jantung mudah
bergerak saat pemompaan darah.1
Kerangka jantung, jaringan ikat tersusun kompak pada bagian tengah jantung yang
merupakan tempat pijakan atau landasan ventrikel, atrium dan katup – katup jantung.
Bagian tengah badan jaringan ikat tersebut disebut trigonum fibrosa dekstra, yang
mengikat bagian medial katup trikuspid, mitral, dan anulus aorta. Jaringan ikat padat ini
meluas ke arah lateral kiri membentuk trigonum fibrosa sinistra. Perluasan kedua
trigonum tersebut melingkari katup trikuspid dan mitral membentuk anuli fibrosa kordis
sebagai tempat pertautan langsung otot ventrikel, atrium, katup trikuspid,dan mitral.
Salah satu perluasan penting dari kerangka jantung ke dalam ventrikel adalah
terbentuknya septum interventrikuler pars membranasea.Bagian septum ini juga meluas
dan berhubungan dengan daun septal katup trikuspid dan sebagian dinding atrium kanan.
Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan dan kiri, serta
ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah vena mengalir
kedalam jantung melalui vena kava superior dan inferior masuk ke dalam atrium kanan,
yang tertampung selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak agak
ke depan dibanding dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian antero- superior
atrium kanan terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga disebut
aurikel.Permukaan endokardium atrium kanan tidak sama; pada posterior dan septal licin
dan rata, tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar dan tersusun dari
serabutserabut otot yang berjalan paralel yang disebut otot pektinatus.Tebal rata – rata
dinding atrium kanan adalah 2 mm. Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di
dalam rongga dada, yaitu tepat dibawah manubrium sterni. Sebagian besar ventrikel
kanan berada di kanan depan ventrikel kiri dan di medial atrium kiri. Perbedaan bentuk
kedua ventrikel dapat dilihat pada potongan melintang.Ventrikel kanan berbentuk bulan
sabit atau setengah bulatan, berdinding tipis dengan tebal 4 –5 mm. Secara fungsional
ventrikel kanan dapat dibagi dalam alur masuk dan alur keluar.Ruang alur masuk
ventrikel kanan (light ventricular inflow tract) dibatasi oleh katup trikuspid, trabekula
anterior dan dinding inferior ventrikel kanan.Sedangkan alur keluar ventrikel kanan (right
ventricular outflow tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding licin terletak
dibagian superior ventrikel kanan yang disebut infundibulum atau konus arteriosus.Alur
masuk dan alur keluar dipisahkan oleh krista supraventrikuler yang terletak tepat di atas
daun katup trikuspid. Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang
bermuara pada dinding postero – superior atau postero-lateral, masing - masing sepasang
vena kanan dan kiri.Letak atrium kiri adalah di posterior-superior ari ruang jantung lain,
sehingga pada foto sinar tembus dada tidak tampak.Tebal dindingnya 3 mm, sedikit lebih
tebal daripada dinding atrium kanan.Endokardiumnya licin dan otot pektinati hanya ada
pada aurikelnya.2
Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya mengarah ke
antero- inferior kiri menjadi apeks kordis.Bagian dasar ventrikel tersebut adalah anulus
mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2- 3 kali lipat diding ventrikel kanan. Tebal
dinding ventrikel kiri saat diastol adalah 8 – 12 mm.
Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dengan
ventrikel kanan , katup mitral atau bikuspid yang memisahkan antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri setra dua katup semilunar yaitu katup pulmonal dan katup aorta. Katup
pulmonal adalah katup yang memisahkan ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis.
Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta. Katup
Atrioventrikuler Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup
antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup
trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.
Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada
waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.
Katup Semilunar Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.
Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol
ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri
dari: arteri koroner kanan danarteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di sebelah atas
daun katup aorta yang disebut ”sinus valsava”.
Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem
vena jantung terdiri dari 3 bagian:vena tebesian, vena kardiaka anterior, sinus koronaria.
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.
Serabut – serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel termasuk
pembuluh darah koroner.Saraf parasimpatis terutam memberikan persarafan pada nodus
sinoatrial,atrioventrikular dan serabut – serabut otot atrium, dapat pula menyebar ke
ventrikel kiri.
Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis torakal atas, yaitu
torakal 3- 6, sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus kardialis kemudian berakhir
pada ganglion servikalis superior, medial, atau inferior. Serabut post – ganglionik akan
menjadi saraf kardialis untuk masuk ke dalam jantung.Persarafan parasimpatis berasal
dari pusat nervus vagus di medulla oblongta; serabut – serabutnya akan bergabung
dengan serabut simpatis di dalam pleksus kardialis.Rangsang simpatis akan dihantar oleh
asetilkolin.
Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner utama yaitu
arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus valsalva aorta.Arteri
koroner kiri bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus sirkumfleks dan ramus
interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan bercabang menjadi ramus nodi
sinoatrialis, ramus marginalis dan ramus interventrikularis posterior.
Aliran balik dari otot jantung dan sekitarnya melalui vena koroner yang berjalan
berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke dalam atrium kanan melalui sinus
koronarius.Selain itu terdapat juga vena – vena kecil yang disebut vena Thebesii, yang
bermuara langsung ke dalam atrium kanan.
Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu subendokardial,
miokardial dan subepikardial. Penampunga cairan limfe dari kelompok pleksus yang
paling besar adalah pleksus subepikardial, dimana pembuluh – pembuluh limfe akan
membentuk satu trunkus yang berjalan sejajar dengan arteri koroner kemudian
meninggalkan jantung di depan arteri pulmonal dan berakhir pada kelenjar limfe antara
vena kava superior dan arteri inominata.3
2. Mikrokopis
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan epikardium.
Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium homolog
dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan
lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih
dimana terdapattight/occluding junctiondan gap junction. lapisan subendokardial terdiri
dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel
purkinje. Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat
menghasilkan atriopeptin, ANF (Atria l Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin
yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium
terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi.2
Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan
menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus
SA dan AV, bundle of His dan serat purkinje. Serat purkinje merupakan percabangan dari
nodus AV dan terletak di subendokardial. Sel purkinje mengandung sitoplasma yang
besar, sedikit miofibril, kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2
nukleus yang terletak di sentral.
Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdiri
hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena
memilikistria e. Sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria yang
besar. Ikatan antara dua serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens
(desmosom), dan gap junctions.
Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan
perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium ( epitel selapis pipih).
Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner,
saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan ikat.2
Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah pipa penghubung untuk mengalirkan darah dari jantung keseluruh
tubuh. Sebagai sarana transportasi diseluruh tubuh atau pipa-pipa penghubung.1
Jantung dan pembuluh darah adalah bejana berhubungan berisi darah sehingga
mengikuti hukum hemodinamika.
Hukum-hukum yang harus di ikuti antara lain ;3
1. Hagen Poiseuille
2. Ohm
3. Reynold [angka Reynold]. --- aliran turbulen
Re = rvP / n Re = angka Reynold
r = radius pembuluh
v = kecepatan aliran rata-rata
P = densitas
n = viskositas cairan
Re kurang dari 2000 ---- aliran streamline / laminar
Re lebih dari 3000 ---- aliran turbulen.
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,
venula dan vena.
Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah
yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara
denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang
menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah
tertentu.
Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang
berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena
membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan
berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah
dari jaringan ke dalam darah.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa
darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya
lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama
tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
pembuluh darah juga memberikan pasokan darah ke jantung.
Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang
mengalir melalui atrium dan ventrikel suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner)
menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian
mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan.
Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena kardiak
mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan mengembalikan darah ke dalam
atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat
jantung sedang mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).3,4
Fungsi berbagai bagian pembuluh darah dibagi dalam 6 katagori :4
1. Windkessel vessel ---- recoil effect
Aorta , arteri pulmonal dan pembuluh besar.
Banyak serat elestin.
2. Shunt vessel ---- anastomosa arteriovena
Bila terbuka , aliran darah kekapiler menurun.
Sistolik = fase ejeksi . Katup aorta dan katup pulmanal terbuka
Darah didorong secara berdenyut [pulsasif] dari rongga ventrikel.
Sesuai dengan denyut jantung.
Makin jauh dari jantung makin kecil pulsasi aliran ----
Ujung distal arteriola dan kapiler aliran kontinyu.
Kecepatan aliran berbanding terbalik dengan luas penampang total
Makin ke distal kecepatan aliran makin berkurang., sehingga aliran darah
Yang paling lambat di kapiler. [luaspenampang total terbesar]
3. Resistence vessel ; arteri kecil distal, arteriol, sebagian kecil kapiler
Ujung distal arteriol = prekapiler mempunyai tahanan terbesar
Resistence vessel , dinding mempunyai lapisan otot --- kontraksi/
Relaksasi.
4. Sphincter vessel --- ujung distal arteriola
Dalam keadaan
kontraksi atau relaksasi ---- menentukan jumlah kapiler
yang terbuka.--- menentukan luas permukaan termpat pertukaran zat.
5. Exchange vessel = kapiler . Tempat pertukaran zat.
Difusi . filtrasi. Absorpsi.
Kapiler tidak kontraksil.Perubahan tekanan dalam pembuluh ---
Mengubah diameter secara pasif.
6. Capacitance vessel = vena --- distensibilitas besar.
Menampung sejumlah besar darah = reservoir.
Gelombang nadi (PULSE WAVE)
Arteri [pembuluh nadi] , dinding mempunyai lapisan elantin.Windkessel function atau
penjalaran gelombang nadi. Kecepatan gelombang nadi lebih cepat dari pada aliran darah
bergantung pada distensibilitas pembuluh darah dan ratio ketebalan dinding pembuluh dan
radius. Makin tebal dan kaku atau makin kecil radius ---- makin tinggi kecepatan gelombang
nadi (ARTERIO SKLEROSIS). Rekaman gelombang nadi adalah SPHYGMOGRAM mempunyai
puncak kedua = INCISURA = DICROTIC NOTCH.4
Pada tiap sistol dipompakan sejumlah darah atau yang disebut stroke volume
kesusunan arteri, pembuluh arteri mengembang membentuk gelombang, yang
dihantarkan ke perifir melalui dinding pembuluh. Kecepatan gelombang nadi dipengaruhi
oleh elastisitas dinding pembuluh darah pembuluh darah kaku kecepatan gelombang
meningkat.
Fungsi dan Mekanisme Kerja jantung
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan
tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut
dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan
memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan
membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen
dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.5
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol);
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung disebut
sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel
juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh
tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan
oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah
diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta
(arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh,
kecuali paru-paru.4,5
1. Enzim Kardiovaskuler
Enzim kardiovaskuler didalam darah dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi dua
bentuk enzim yaitu :3
1.1 Enzim fungsional :
1.1.1 Umumnya dibuat dalam hati
1.1.2 Terdapat dalam sirkulasi darah
1.1.3 Substratnya juga dalam sirkulasi
1.1.4 Kontiniu / intermiten
1.1.5 Kadarnya besar atau lebih dalam jaringan
1.1.6 Contoh : lipoprotein lipase, pseudocholinesterase, proenzim pembekuan darah
dan pemecahan bekuan darah
2.1 Enzim nonfungsional :
2.1.1 Tak berfungsi dalam darah
2.1.2 Substratnya tidak ada dalam darah
2.1.3 Kadarnya kurang atau kecil disbanding di jaringann
Contoh enzim nonfungsional :
1. Sekresi eksokrin
2. Amylase pancreas, lipase
3. Alkaline fosfatase
Enzim yang berada pada jantung bernama Enzim CK-MB. Enzim CK-MB dalam
keadaan normal ditemukan di dalam otot jantung dan dilepaskan ke dalam darah jika
terjadi kerusakan jantung. Peningkatan kadar enzim ini akan tampak dalam waktu 6
jam setelah serangan jantung dan menetap selama 36-48 jam. Kadar enzim ini
biasanya diperiksa pada saat penderita masuk rumah sakit dan setiap 6-8 jam selama
24 jam berikutnya.
2. Sistem Sirkulasi
Sirkulasi darah dalam jantung dimulai dari Atrium kanan - ventrikel kanan - arteri
pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis - atrium kiri - ventrikel kiri - aorta - seluruh
tubuh - vena kanan - atrium kanan. Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru
dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis,
arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena
kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai
tekanan yang rendah kira – kira 15 – 20 mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi sistemik
dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriol lalu ke seluruh
tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior
akhirnya kembali ke atrium kanan.5
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada
pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan
diatas tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan
resistensi perifer.Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap
ventrikel per menit. Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung
dan volume sekuncup. Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut.
Peningkatan volume diastolik akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup.
Hal ini disebabkan oleh semakin besar pengisian saat diastol, semakin besar volume
diastolik akhir dan jantung akan semakin teregang.Semakin teregang jantung, semakin
meningkat panjang serat otot awal sebelum kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan
gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung berikutnya dan dengan demikian dihasilkan
volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan intrinsik antara volume diastolik akhir dan
volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank – Starling pada jantung.5
3. Refleks Jantung
Refleks jantung adalah suatu refleks yang bertujuan untuk menggiatkan atau menghambat kerja
jantung sesuai rangsang diterima reseptor jantung yang spesifik
Contohnya :
Baro reseptor terdapat pada didinding sinus karotikum dan arkus aorta dan kemoreseptor pada
jantung adalah gl.karotikum dan gl. Aortikun.
Refleks jantung dibedakan menjadi tiga yaitu : 5
1. Refleks kardiovaskuler aitu refleks ang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Contoh ; Tekanan darah sistemik turun--- terjadi secara refleks ;
1.1 frekuensi denyut jantung meningkat
1.2 vasokonstriksi pembuluh darah
1.3 tekanan darah naik
2. Refleks Bainbridgeaitu refleks peningkatan frekuensi denyut nadi, bila volume darah
atrium meningkat.
Contohnya pada percobaan Bainbridge ; infuse larutan garam
fisiologis atrium kanan teregang , akan merangsang reseptor
regang dimuara v. cava kemudian diteruskan impuls kepusat
melalui saraf afferens vagusRespons ; frekuensi denyut jantung
meningkat. Pemotongan bilateral N. X menebabkan refleks hilang.
3. Reflex kemoreseptor adalah Reseptor spesifik dari Gl. Aortikum dan gl karotikum Peka
terhadap perubahan kadar O2 , CO2 dan ion H. dalam darah. Pengaruh O2 dan CO2
sukar dinilai melalui percobaan sebab berpengaruh langsung / local atau rangsang
kemoreseptor. Kadar O2 darah turun sehingga merangsang kemoreseptor pembuluh darah
besar menghubungkan impuls kepusat jantung dan vasomotor menimbulkan respons
berupa frekuensi denyut jantung meningkat vasokonstriksi pembuluh darah menebabkan
tekanan darah naik.
Aktifitas Listrik Jantung
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya
impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri: suatu kemampuan yang disebut
“autorhytmicity”. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua jenis
khusus sel otot jantung, yaitu: sel kontraktil dan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan
kerja mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan
menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.6
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat
yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel
ini memperlihatkan aktivitas “pacemaker” (picu jantung), berupa depolarisasi lambat
yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang
tetap. Dengan demikian, timbulkah potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke
seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya
rangsangan melalui saraf.
Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat mengalami depolarisasi atau
bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluranK+. pada saat yang sama ketika sedikit K+
ke luar sel karena penurunan tekanan K+ dan Na+, yang permeabilitasnya tidak berubah,
terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam secara perlahan menjadi
kurang negative; yaitu membrane secara bertahap
mengalai depolarisasi menuju ambang. Setelah ambang tercapai, dan saluran Ca++
terbuka, terjadilah influks Ca++ secara cepat, menimbulkan fase naik dari potensial aksi
spontan. Fase saluran K+. inaktivitasi saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai
menimbulkan depolarisasi lambat berikutnya mencapai ambang.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut:4
1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena
kava superior.
2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar
atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV
dan masuk ke septum antar ventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk
berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui seputum, melingkari ujung bilik
ventrikel dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar
keseluruh miokardium ventrikel.
Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang
berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls
ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung,
sehingga pada keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan
penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena
sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA,
sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri. Urutan kemampuan
pembentukkan potensial aksi berbagai susunan penghantar khusus jantung yaitu:4
1.Nodus SA (pemacu normal) : 60-80 kali per menit
2. Nodus AV : 40-60 kali per menit
3. Berkas His dan serat purkinje : 20-40 kali per menit
Penyebaran eksitasi jantung dikoordinasi untuk memastikan agar pemompaan efisien.
Penyebaran ini dimulain dengan adanya potensial aksi secara spontan pada simpul
SA.Potensial aksi berjalan dengan cepat menyebar di kedua atrium. Penyebaran impuls
tersebut dipermudah oleh dua jalur penghantar, yaitu jalur antaratrium dan antarnodus.
Dengan jalur antarnodus, impuls kemudian menyebar ke berkas AV, yaitu satu-satunya
titik tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke dalam ventrikel. Akan tetapi
karena susunan khusus sistem penghantar dari atrium ke dalam ventrikel, terdapat
perlambatan yang lebih dari 1/10 detik antara jalan impuls jantung dari atrium ke dalam
ventrikel.
Penyebab melambatnya penghantaran impuls tersebut dikarenakan tipisnya
serat di daerah ini dan konsentrasi taut selisih yang rendah. Taut selisih itu sendiri
merupakan mekanisme komunikasi antar sel yang mempermudah konduksi impuls. Hal
ini memungkinkan atrium berkontraksi mendahului ventrikel untuk memompakan darah
ke dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang sangat kuat. Jadi, atrium bekerja
sebagai pompa primer bagi ventrikel, dan ventrikel kemudian menyediakan sumber
tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vaskular. Dari nodus AV. Potensial
aksi menyebar cepat ke seluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar ventrikel
khusus yang terdiri dari berkas His dan serat-serat purkinje.
1. Siklus jantung
Jantung secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan
berelaksasi untuk mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi
dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan
ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat
penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan
relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot jantung.
Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang
menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut
secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan
karena jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna
berkontraksi atau memompa dan berelaksasi.
Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung
dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan
terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme
aliran listrik jantung.
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung
dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini
mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman
aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG.
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang
juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.7
Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot
jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen
untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada:4
1. Peningkatan aktifitas
2. Jantung berdenyut
3. Rangsang sistem saraf simpatis
2. EKG
EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh
aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman
langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan karena aktivitas listrik akan memicu aktivitas mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya akan disertai dengan kelainan mekanis atau otot jantung sendiri.8
Berbagai komponen dalam EKG antara lain :5
Segmen PR / PQ
1. isoelektris
2. = AV delay
Interval PR / PQ
1. waktu hataran atrio ventrikel (atrio ventricular conduction time)
2. pengukuran di sadapan ll
3. normal ; 0.12 - 0,20 detik
4. pemanjangan interval PR ------
5. blok AV ringan / derajat l
Kompleks QRS
1. gelombang Q adalah depolarisasi septum ventrikel defleksi negative amplitude
kecil
2. gelombang R adalah defleksi positif amplitude lebih besar depolarisasi dinding
lateral ventrikel
3. gelombang S adalah defleksi negative depolarisasi ventrikel bagian postero basal,
Bentuk kompleks QRS bergantung pada posisi jantung Terhadap letak elektroda Pada sadapam
tertentu gelombang Q dan S Tidak terekam.
Segmen ST (mempunyai arti diagnotik penting)
1. normal ---- isoelektris
2. bervariasi : - 0,5 - +2 mm (sadapan precordial)
Gelombang T
proses repolarisasi ventrikel defleksi positif kecuali pada aVR [-] arti diagnotik penting seperti
inverted T wave flat T wave mengindikasikan iskemia ventrikel.
Interval QT
1. lamanya proses listrik sistol ventrikel (aktifitas ventrikel total)
2. koreksi ---- nomogram
Gelombang U
1. defleksi positif sesudah gelombang T
2. penyebab belum jelas.
Interval RR
1. jarak antara 2 puncak gelombang R
2. pada jantung yang berdenyut dengan irama sinus frekuensi denyut jantung per
menit = 60 / interval RR [ detik ]
Pada irama sinus interval RR = interval PP Frekuensi denyut atrium tidak sama dengan Frek.
Denyut ventrikel ----- blok AV Irama sinus ---- interval RR = interval PP = 1 siklus jantung.
Pengaturan kerja Jantung
Pengaturan kerja jantung didasarkan atas dua cara dasar pengaturan kerja jantung, yaitu:3
1. Autoregulasi intrinsic, yaitu pemompaaan karena perubahan volume darah.
2. Refleks, yaitu yang mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung. Dalam hal
ini jantung di pengaruhi oleh syaraf simpatik dan parasimpatik
2.1 Parasimpatis
2.1.1 Menurunkan frekuensi jantung
2.1.2 Vasokontriksi otot jantung
2.2 Simpatis
2.2.1 Memperkuat frekuensi jantung
2.2.2 Vasilodilatasi otot jantung
Kesimpulan
Apabila kita mengalami stress akan berakibat hambatan hantaran impuls jantung dan
denyut premature yakni kontraksi jantung sebelum waktu terjadinya kontraksi normal
yang diharapkan. Selain itu denyut premature ventrikel bersifat jinak dan di akibatkan
oleh factor-faktor sederhana seperti rokok, kopi, kurang tidur, berbagai keadaan toksik
ringan bahkan iritabilitas emosional karena sebagian besar benar-benar diakibatkan oleh
jantung.
Jantung bekerja selama kita hidup dan membutuhkan makanan yang berasal dari darah.
Darah akan membawa oksigen ke seluruh peredaran darah. Maka dari itu kita perlu udara
dan makanan yang sehat agar bisa disalurkan ke otak dan kita bisa berpikir jernih.7
Daftar Pustaka
1. Winami w, kindangen k dan listiawati enny, buku ajar anatomi, system
kardiovaskular, bagian anatomi fakultas ukrida, Jakarta , 2010 : 1-50
2. Junqueira, Luis Carlos dan Jose Carneiro. 2007. .Histologi Dasar, Teks dan Atlas
edisi 10. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.
3. Elna Kartawiguna, Penuntun Praktikum Histologi, Sistem kardiovaskular,2007 pg
159-168,
4. Hall dan Guyton, buku ajar fisiologi kedokteran : jantung, edisi 11, penerbit buku
kedokteran, Jakarta, EGC 2007 : 107-119
5. Sherwood L, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 2, Penerbit EGC,
Jakarta, 2001
6. System kardiovaskular. Diunduh dari www.usu.ac.id . Diunduh 9 juni 2012.
7. Ethel Sloane, Antomi dan Fisiologi, Sistem kardiovaskular ;2004 pg 266-75,
8. elektrokardiogram; http://www.lifecare.com./ElectrocardiogramBM. Diunduh 9
juni 2012