Parasit
1
PARASIT Klasifikasi Zoo parasit metazoa protozoa fitoparasit jamur bakteri Kingdom Protozoa Flagelata metamonada parabasala perkolozoa euglenozoa Ciliophora Amoebazoa(pseudopod) sporozoa cocidia toxoplasma haematozoa plasmodium sp. MALARIA penyebab Plasmodium dibaw a anopheles betina (penghisap darah manusia) Anopheles balabencis Subtopic Subtopic Subtopic Sporozoit/tropozoit Plasmodium palcifarum malaria tropika Morfologi bentuk gametosit seperti pisang eritrosit terinfeksi tidak membesar Tropozoit: Cincinnya bisa dua makrogametosit ujungnya lebih lancip, inti tersebar mikrogametosit ujungnya lebih tumpul inti lebih tersebar ovale malaria oval Morfologi eritrosit bergerigi dan tidak teratur tropozoit cincin kompak skizon intinya tak teratur makrogametosit inti di tepi mikrogametosit inti ditengah, lebih besar membentuk hipnozoit malariae malaria kuartana Morfologi eritrosit ukurannya sama dengan yg tidak terinfeksi berbentuk burung skizon intinya bisa 2 atau lebih sitoplasma pucat makrogametosit intinya mengisi seluruh eritrosit mikrogametosit intinya tersebar vivax malaria tertiana Morfologi eritrosit terinfeksi membesar Tropozoit hanya satu cincin mikrogametosit inti ditengah makro inti dipinggir membentuk hipnozoit know lesi morfologi mirip p. malariae dan diagnosis sama dengan plasmodium palcifarum Morfologi inti di tepi tropozoit mirip pita skizonnya berinti besar patogenesis Ditentukan oleh Agen sitoaderens perlekatan sel-sel terinfeksi ke endotel-endotel pembuluh darah Pembentukan(pengodean) protein-protein kombinasi gen Far menempel dengan endotel sekuestrasi Biasanya palcifarum Irbc pengeluaran toksin merangsang pengeluaran sitokin IL 1, IL4, IL6, TNF alf a memicu eritrofagsit hambat eritropoesis memicu pengeluaran INOS -> endotel -> NO Memicu pengeluaran reseptor-reseptor di endotel untuk perlekatan Mengubah heme -> hemozoin roseting beberapa ertrosit yg terinfeksi menempel pada eritrosit yang tak terinfeksi -> sitoaderens -> sumbatan darah lokal Biasanya Palcifarum hospes NO memacu sitoadherens dipicu oleh mengeluaran toksin Sitokin lingkungan Tahap2 Siklus Hidup Aseksual (skizogoni) Skizogoni exo eritrositik Sporozoit -> Hati-> Skizon -> Merozoit Terdapat 2-3 fase pra eritrositik Skizogoni eritrositik Merozoit-> eritrosit-> Tropozoit -> Gametosit seksual (sporogoni) Gametosit -> ookinet -> ookista->sporozoit dikaitkan dengan patogenesis. Plasmodium Palcifarum merusak semua stadium eritrosit Anemia lebih tinggi Vivax, Ovale, Malariae Stamenopela Bigyra Fungi Mikrospora Metazoa Helmintes Nematelminthes Nematoda w ucecheria Platyhelminthes trematoda Pita Fasciola siscotoma chestoda pipih Taenia Antropoda crustacea insecta pentastomida celiserata miriapoda Tempat hidup Ektoparasit permukaan tubuh hospes Artropoda Endospora Subtopic Hospes vakultatif sew aktu w aktu bisa bebas/tidak obligat tidak bisa hidup tanpa hospes Jumlah hospes definitif Hemokserosa stenoksinosa heteroksinosa sifat permanen seluruh hidupnya pada satu hospes monoksen satu jenis hospes poliksen banyak hospes sementara Fungsi vektor Subtopic mekanis tidak alami siklus hidup pada vektor biologis siklus hidup terjadi pada vektor Subtopic Lalat Nyamuk Aedes Anopheles Culex Mansonia Kecoak Entamoeba disentria Agen Protozoa Hospes reservoir Perbedaan infeksi Virus Demam kurang dr 3 hari leukopeni Bakteri demam lebih dari 3 hari leukositosis Parasit demam muncul manifestasi klinis lebih lama Eusibnofil meningkat Respon Imun Non spesifik NK Melisiskan penggumpalan eritrosit akibat infeksi parasit Makrofag Membentuk Granuloma (kalo berlebihan) Eusinofil Subtopic Neutrofil spesifik TH2 Il 4 igE nempel ke helmin il5 Subtopic Patogenesis Faktor terjadi infeksi Port of entry Port of Exit Port of entry Penetrasi langsung gigitan sal. pencernaan Adhesi Adhesin khusus Glikoprotein melekat pada hos Replikasi Kerusakan jaringan toksik Enzim proteinase kolagenase sis. imun respon berlebihan mekanikal Menghambat sistem pencernaan Lumbricoides Ascaris bloking ductus Pengendalian Vektor Malaria Sistem manajemen air Memperbaiki drainase rumah Pembentukan terasering Penggunaan Insektisida Hambat proses penggigitan nyamuk Autan :) kelambu sleeping bag Penggunaan predator Bakteri Bsilus turingiensis Epidemologi infeksi parasit Lingkungan Genangan Air Persaw ahan Kumuh Rumah berdempetan Septiktank Sosial Ekonomi bencana Alam Host Sistem Imun Pola hidup Agen Resistensi Virulensi Malaria Siklus Hidup Plasmodium masuk ke hati Skizon Tropozoit Tropozoit matur Gametosit Masuk ke usus Ookinet Plasmodium Penyebab Resistensi Malaria Penyebab Keadaan Plasmodium Tropozoit-skizon lebih resistensi Mutasi Metabolisme Mengecoh enzim reduktase pfmdr, pfcrt menurunkan akumulasi obat seperti klorokuin Subtopic Pemeriksaan Penunjang px. darah rutin px. feses MDT Anal Sw ab Urin rutin Sputum RDT Pew arnaan Giemsa malaria PARASIT .(.mmap - 26/11/2014 -
-
Upload
imtina-black-ahda -
Category
Documents
-
view
23 -
download
3
description
mindmap tentang parasit
Transcript of Parasit
-
PARASIT
Klasifikasi
Zoo parasitmetazoaprotozoa
fitoparasitjamurbakteri
Kingdom
Protozoa
Flagelata
metamonadaparabasalaperkolozoaeuglenozoa
CiliophoraAmoebazoa(pseudopod)
sporozoa
cocidia toxoplasma
haematozoa plasmodium sp.MALARIA
penyebab
Plasmodium dibaw a anopheles betina (penghisap darah manusia) Anopheles
balabencisSubtopicSubtopicSubtopic
Sporozoit/tropozoit
Plasmodium
palcifarum
malaria tropika
Morfologi
bentuk gametosit seperti pisangeritrosit terinfeksi tidak membesarTropozoit: Cincinnya bisa duamakrogametosit ujungnya lebih lancip, inti tersebarmikrogametosit ujungnya lebih tumpul inti lebih tersebar
ovale
malaria oval
Morfologi
eritrosit bergerigi dan tidak teraturtropozoit cincin kompakskizon intinya tak teraturmakrogametosit inti di tepimikrogametosit inti ditengah, lebih besar
membentuk hipnozoit
malariae
malaria kuartana
Morfologi
eritrosit ukurannya sama dengan yg tidak terinfeksiberbentuk burungskizon intinya bisa 2 atau lebihsitoplasma pucatmakrogametosit intinya mengisi seluruh eritrositmikrogametosit intinya tersebar
vivax
malaria tertiana
Morfologi
eritrosit terinfeksi membesarTropozoit hanya satu cincinmikrogametosit inti ditengahmakro inti dipinggir
membentuk hipnozoit
know lesi
morfologi mirip p. malariae dan diagnosis sama dengan plasmodium palcifarum
Morfologiinti di tepitropozoit mirip pitaskizonnya berinti besar
patogenesis
Ditentukan oleh
Agen
sitoaderens
perlekatan sel-sel terinfeksi ke endotel-endotel pembuluh darah
Pembentukan(pengodean) protein-proteinkombinasi gen
Far menempel dengan endotel
sekuestrasiBiasanya palcifarum
Irbc
pengeluaran toksin
merangsang pengeluaran sitokinIL 1, IL4, IL6,
TNF alfa memicu eritrofagsithambat eritropoesis
memicu pengeluaran INOS -> endotel -> NOMemicu pengeluaran reseptor-reseptor di endotel untuk perlekatan
Mengubah heme -> hemozoin
rosetingbeberapa ertrosit yg terinfeksi menempel pada eritrosit yang tak terinfeksi -> sitoaderens -> sumbatan darah lokal
Biasanya Palcifarum
hospes
NOmemacu sitoadherensdipicu oleh mengeluaran toksin
Sitokin
lingkungan
Tahap2Siklus Hidup
Aseksual (skizogoni)Skizogoni exo eritrositik
Sporozoit -> Hati-> Skizon -> MerozoitTerdapat 2-3 fase pra eritrositik
Skizogoni eritrositik Merozoit-> eritrosit-> Tropozoit -> Gametosit
seksual (sporogoni) Gametosit -> ookinet -> ookista->sporozoit
dikaitkan dengan patogenesis.
PlasmodiumPalcifarum merusak semua stadium eritrosit
Anemia lebih tinggi
Vivax, Ovale, Malariae
Stamenopela Bigyra
Fungi Mikrospora
Metazoa
Helmintes
Nematelminthes Nematodaw ucecheria
Platyhelminthes
trematodaPitaFasciolasiscotoma
chestodapipihTaenia
Antropoda
crustaceainsectapentastomidaceliseratamiriapoda
Tempat hidup
Ektoparasitpermukaan tubuh hospesArtropoda
Endospora Subtopic
Hospes
vakultatif sew aktu w aktu bisa bebas/tidak
obligat tidak bisa hidup tanpa hospes
Jumlah hospes definitif
Hemokserosastenoksinosaheteroksinosa
sifat
permanen seluruh hidupnya pada satu hospes
monoksen satu jenis hospes
poliksen banyak hospes
sementara
Fungsi
vektor
Subtopicmekanis tidak alami siklus hidup pada vektor
biologis siklus hidup terjadi pada vektor
Subtopic
Lalat
Nyamuk
AedesAnophelesCulexMansonia
Kecoak Entamoeba disentria
Agen Protozoa
Hospes reservoir
Perbedaan infeksi
VirusDemamkurang dr 3 hari
leukopeni
Bakteridemamlebih dari 3 hari
leukositosis
Parasitdemammuncul manifestasi klinis lebih lama
Eusibnofil meningkat
Respon Imun
Non spesif ik
NKMelisiskan penggumpalan eritrosit akibat infeksi parasit
MakrofagMembentuk Granuloma (kalo berlebihan)
EusinofilSubtopic
Neutrofil
spesif ikTH2
Il 4igEnempel ke helmin
il5Subtopic
Patogenesis
Faktor terjadi infeksiPort of entryPort of Exit
Port of entryPenetrasi langsunggigitan
sal. pencernaan
AdhesiAdhesin khususGlikoprotein
melekat pada hos
Replikasi
Kerusakan jaringan
toksikEnzimproteinase
kolagenase
sis. imunrespon berlebihan
mekanikalMenghambat sistem pencernaanLumbricoides
Ascarisbloking ductus
Pengendalian VektorMalaria
Sistem manajemen airMemperbaiki drainase rumah
Pembentukan teraseringPenggunaan Insektisida
Hambat proses penggigitan nyamukAutan :)kelambu
sleeping bag
Penggunaan predatorBakteriBsilus turingiensis
Epidemologi infeksi parasit
Lingkungan
Genangan AirPersaw ahan
Kumuh
Rumah berdempetanSeptiktank
Sosial Ekonomibencana Alam
HostSistem Imun
Pola hidup
AgenResistensi
Virulensi
MalariaSiklus Hidup
Plasmodium masuk ke hatiSkizon
TropozoitTropozoit matur
GametositMasuk ke usus
OokinetPlasmodium
Penyebab
Resistensi MalariaPenyebab
Keadaan Plasmodium
Tropozoit-skizon lebih resistensi
Mutasi MetabolismeMengecoh enzim reduktase
pfmdr, pfcrtmenurunkan akumulasi obat seperti klorokuin
Subtopic
Pemeriksaan Penunjang
px. darah rutin
px. feses
MDT
Anal Sw ab
Urin rutin
Sputum
RDT
Pew arnaan Giemsamalaria
PARASIT .(.mmap - 26/11/2014 -
