Kelompok 1 (parasit)

21
BALANTIDIUM COLI

Transcript of Kelompok 1 (parasit)

Page 1: Kelompok 1 (parasit)

BALANTIDIUM COLI

Page 2: Kelompok 1 (parasit)

Kelompok 1

• RR Maria Ulfah 072310101007• Agustin Purwanti 072310101021• Riezky Dwi E. 082310101011• Ardini Fitri D. 082310101023• Dwi Anis 082310101036• Dian Arista 082310101047• Tito Lastanto S. 082310101051• Rizka Annisa 082310101067• Ivan Syah 092310101037• Mifta Mirtha 092310101050• Tetty Pradika P. 092310101073

Page 3: Kelompok 1 (parasit)

klasifikasi

Domain : Eukarya Kingdom : Chromalveolata Superphylum : Alveolata Phylum : Ciliophora Class : Litostomatea Order : Vestibuliferida Family : Balantiididae Genus : Balantidium Species : B. coli

Page 4: Kelompok 1 (parasit)

Pengertian

Balantidium coli merupakan satu-satunya ciliata usus yang patogen. Ciliata ini adalah protozoa usus yang terbesar yang menimbulkan gastroenteritis pada manusia.Balantidium coli ini berasal dari filum ciliophora dan kelas kinetomastigophorea

Page 5: Kelompok 1 (parasit)

Hospes dan Nama Penyakit

Hospes : babi dan beberapa kera yang hidup didaerah tropis tetapi kadang ditemukan pada manusia

Balantidiasis atau Disentri Balantidum

Page 6: Kelompok 1 (parasit)

Sejarah dan Epidemiologi

Cassagrandi dan Barnagallo pada 1896 Kasus pertama Balantidiasis di Filipina pada

thn1904 Selain di filipina juga terjadi di negara-negara

seperti Bolivia, Papua Nugini dan Jepang(ditemukan 56 spesies babi liar terinfeksi)

Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui makanan yang terkontaminasi.

Page 7: Kelompok 1 (parasit)

Distribusi Geografik

• ditemukan diseluruh dunia yang beriklim subtropik dan tropik

• di Indonesia parasit ini jarang ditemukan pada manusia

Page 8: Kelompok 1 (parasit)

Morfologi

Page 9: Kelompok 1 (parasit)

Tropozoite Sista

Page 10: Kelompok 1 (parasit)

Balantidium coli memiliki bentuk trofozoit dan kista.

Bentuk trofozoitnya memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Bentuk oval, panjang 30-100, lebar 30-80, seluruh permukaan tubuh ditumbuhi rambut

b. Terdapat cytostome (mulut sel) pada bagian anterior dan cytopyge (alat pembuangan) pada bagian posterior

c. Memiliki 2 bauh inti, makronukleus berbentuk seperti ginjal dan mikronukleus berbentuk bulat, keduanya berdekatan.

d. Terdapat vakuola kontraktil pada sitoplasma

Page 11: Kelompok 1 (parasit)

Lanjutan.....

Bentuk kistanya memiliki morfologi sebagai berikut:

a. Bentuk bulat hingga elips dengan ukuran 45-65µm

b. Dinding dua lapis, di antara keduanya terdapat cilia, namun dapat menghilang pada kista yang matang

c. Memiliki makro dan mikronukleus

d. Terdapat vakuola

Page 12: Kelompok 1 (parasit)

Siklus Hidup

Page 13: Kelompok 1 (parasit)

Lanjutan………………………Kista (mamin tercemar) usus halus (ekistasi) tropozoid (multiplikasi dlm lumen ileum dan cekum) usus besar (enkistasi) kista keluar bersama tinja

PROSES AKAN BERULANG

Page 14: Kelompok 1 (parasit)

Mekanisme Transmisi

• transmisi secara horizontal dengan transmisi secara langsung (direct) melalui feces-oral.

• Ciri-ciri mekanisme transmisi feces-oral antara lain:o rute gastrointestinal.o karena tertelan mamin yang telah terkontaminasi

feses yang mengandung bakteri.o Invasi pada usus halus karena lemahnya pertahanan

saluran gastrointestinalo bentuk kista matang yang tertelan

Page 15: Kelompok 1 (parasit)

Sumber Infeksi

• 60-90% Parasit banyak ditemukan pada babi yang dipelihara.

• Frekuensi Balantidium coli pada manusia rendah, manusia menjadi sumber infeksi utama penularan yang terjadi dari tangan ke mulut dan dari makanan yang terkena kontaminasi

Page 16: Kelompok 1 (parasit)

Patogenesis

Balantidium coli menimbulkan gastroenteritis yang disebut balantidiasis, ditandai dengan gejala nyeri abdomen dan diare yang berdarah, mirip dengan infeksi oleh entamoeba histolytica.

Pada infeksi berat dapat timbul abses dan ulkus di mukosa dan sub mukosa ulkus besar dengan gambaran seperti disentri amoeba. Infeksi kronis dapat timbul tanpa terlihat gejala. Komplikasi ekstraintestinal bisa terjadi di hati, paru dan organ lainnya, tetapi hal ini jarang terjadi.

Page 17: Kelompok 1 (parasit)

Tanda dan Gejala

• Gejala nyeri abdomen• Diare berdarah• Selaput lendir usus besar, membentuk abses

kecil yang kemudian pecah menjadi ulkus• Akut saat ulkus merata pd selaput dan

menjadi gangren -> diare beserta konstipasi• sakit perut, tidak nafsu makan, muntah dan

kakeksia (cachexia)

Page 18: Kelompok 1 (parasit)

Diagnosis dan Terapi

• terinfeksi positif balantidium coli jika ditemukan B. Coli dalam bentuk trafozoitpada feses encer dan bentuk kista pada feses padat pada hewan / man.

• Terapi dapat diberikan dengan obat-obatan antimikroba seperti metronodazol, tetrasiklin, dan ioduquinol.

Page 19: Kelompok 1 (parasit)

Pencegahan • Karena penularan terjadi melalui fecal-oral rute, maka pencegahan

yang terbaik adalah menjaga personal higiene maupun lingkungan.• Beri penyuluhan tt hiegiene perorangan• Pembuangan kotoran pada jamban yang memenuhi persyaratan

sanitasi.• Kurangi kontak dengan kotoran babi.

Hal ini dapat dilakukan dengan pagar sederhana antara habitat manusia dan habitat babi.

• Lindungi tempat penampungan/sumber air untuk masyarakat dari kontaminasi kotoran babi. Filter pasir/tanah dapat menyaring semua kista, klorinasi air dengan cara yang biasanya dilakukan tidak menghancurkan kista. Air dalam jumlah sedikit untuk diminum lebih baik dimasak.

Page 20: Kelompok 1 (parasit)

Pengobatan Mengganti cairan dengan elektrolit yang keluar bersama tinja. Antibotik untuk mengganti parasit B. Coli (misal, paromomicyn) Dapat digunakan tetrasiklin yang berefk menghambat sintesa protein

parasit. Dosis 500 mg 4x sehari, selama 10 hari tidak diberikan pada anak umur

<8 tahun karena mengganggu fungsi hati. Flagyl (metronidazol) sebagai antiprotozoa dan antibakteri. Dosis 500 mg

3x sehari selama 20 hari yang diberikan peroral. Pada anak-anak, dosis 35-50 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3x pemberian, selama 5 hari.

Metronidazol, dengan dosis 750 mg, diberikan 3x sehari selama 5 hari. Iodokuinol (yodoxin, paromomycin) bekerja membunuh amoeba di

dalam lumen usus halus. Dosis 650 mg diberikan peroral 3x sehari selama 20 hari. Hati-hati bila diberikan pada penderita yang mengalami gangguan fungsi hati.

Page 21: Kelompok 1 (parasit)

terima kasihdan

tetap semangat^_^