Kelompok 1 (parasit)
-
Upload
umariayuuk88 -
Category
Documents
-
view
175 -
download
4
Transcript of Kelompok 1 (parasit)
BALANTIDIUM COLI
Kelompok 1
• RR Maria Ulfah 072310101007• Agustin Purwanti 072310101021• Riezky Dwi E. 082310101011• Ardini Fitri D. 082310101023• Dwi Anis 082310101036• Dian Arista 082310101047• Tito Lastanto S. 082310101051• Rizka Annisa 082310101067• Ivan Syah 092310101037• Mifta Mirtha 092310101050• Tetty Pradika P. 092310101073
klasifikasi
Domain : Eukarya Kingdom : Chromalveolata Superphylum : Alveolata Phylum : Ciliophora Class : Litostomatea Order : Vestibuliferida Family : Balantiididae Genus : Balantidium Species : B. coli
Pengertian
Balantidium coli merupakan satu-satunya ciliata usus yang patogen. Ciliata ini adalah protozoa usus yang terbesar yang menimbulkan gastroenteritis pada manusia.Balantidium coli ini berasal dari filum ciliophora dan kelas kinetomastigophorea
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes : babi dan beberapa kera yang hidup didaerah tropis tetapi kadang ditemukan pada manusia
Balantidiasis atau Disentri Balantidum
Sejarah dan Epidemiologi
Cassagrandi dan Barnagallo pada 1896 Kasus pertama Balantidiasis di Filipina pada
thn1904 Selain di filipina juga terjadi di negara-negara
seperti Bolivia, Papua Nugini dan Jepang(ditemukan 56 spesies babi liar terinfeksi)
Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui makanan yang terkontaminasi.
Distribusi Geografik
• ditemukan diseluruh dunia yang beriklim subtropik dan tropik
• di Indonesia parasit ini jarang ditemukan pada manusia
Morfologi
Tropozoite Sista
Balantidium coli memiliki bentuk trofozoit dan kista.
Bentuk trofozoitnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Bentuk oval, panjang 30-100, lebar 30-80, seluruh permukaan tubuh ditumbuhi rambut
b. Terdapat cytostome (mulut sel) pada bagian anterior dan cytopyge (alat pembuangan) pada bagian posterior
c. Memiliki 2 bauh inti, makronukleus berbentuk seperti ginjal dan mikronukleus berbentuk bulat, keduanya berdekatan.
d. Terdapat vakuola kontraktil pada sitoplasma
Lanjutan.....
Bentuk kistanya memiliki morfologi sebagai berikut:
a. Bentuk bulat hingga elips dengan ukuran 45-65µm
b. Dinding dua lapis, di antara keduanya terdapat cilia, namun dapat menghilang pada kista yang matang
c. Memiliki makro dan mikronukleus
d. Terdapat vakuola
Siklus Hidup
Lanjutan………………………Kista (mamin tercemar) usus halus (ekistasi) tropozoid (multiplikasi dlm lumen ileum dan cekum) usus besar (enkistasi) kista keluar bersama tinja
PROSES AKAN BERULANG
Mekanisme Transmisi
• transmisi secara horizontal dengan transmisi secara langsung (direct) melalui feces-oral.
• Ciri-ciri mekanisme transmisi feces-oral antara lain:o rute gastrointestinal.o karena tertelan mamin yang telah terkontaminasi
feses yang mengandung bakteri.o Invasi pada usus halus karena lemahnya pertahanan
saluran gastrointestinalo bentuk kista matang yang tertelan
Sumber Infeksi
• 60-90% Parasit banyak ditemukan pada babi yang dipelihara.
• Frekuensi Balantidium coli pada manusia rendah, manusia menjadi sumber infeksi utama penularan yang terjadi dari tangan ke mulut dan dari makanan yang terkena kontaminasi
Patogenesis
Balantidium coli menimbulkan gastroenteritis yang disebut balantidiasis, ditandai dengan gejala nyeri abdomen dan diare yang berdarah, mirip dengan infeksi oleh entamoeba histolytica.
Pada infeksi berat dapat timbul abses dan ulkus di mukosa dan sub mukosa ulkus besar dengan gambaran seperti disentri amoeba. Infeksi kronis dapat timbul tanpa terlihat gejala. Komplikasi ekstraintestinal bisa terjadi di hati, paru dan organ lainnya, tetapi hal ini jarang terjadi.
Tanda dan Gejala
• Gejala nyeri abdomen• Diare berdarah• Selaput lendir usus besar, membentuk abses
kecil yang kemudian pecah menjadi ulkus• Akut saat ulkus merata pd selaput dan
menjadi gangren -> diare beserta konstipasi• sakit perut, tidak nafsu makan, muntah dan
kakeksia (cachexia)
Diagnosis dan Terapi
• terinfeksi positif balantidium coli jika ditemukan B. Coli dalam bentuk trafozoitpada feses encer dan bentuk kista pada feses padat pada hewan / man.
• Terapi dapat diberikan dengan obat-obatan antimikroba seperti metronodazol, tetrasiklin, dan ioduquinol.
Pencegahan • Karena penularan terjadi melalui fecal-oral rute, maka pencegahan
yang terbaik adalah menjaga personal higiene maupun lingkungan.• Beri penyuluhan tt hiegiene perorangan• Pembuangan kotoran pada jamban yang memenuhi persyaratan
sanitasi.• Kurangi kontak dengan kotoran babi.
Hal ini dapat dilakukan dengan pagar sederhana antara habitat manusia dan habitat babi.
• Lindungi tempat penampungan/sumber air untuk masyarakat dari kontaminasi kotoran babi. Filter pasir/tanah dapat menyaring semua kista, klorinasi air dengan cara yang biasanya dilakukan tidak menghancurkan kista. Air dalam jumlah sedikit untuk diminum lebih baik dimasak.
Pengobatan Mengganti cairan dengan elektrolit yang keluar bersama tinja. Antibotik untuk mengganti parasit B. Coli (misal, paromomicyn) Dapat digunakan tetrasiklin yang berefk menghambat sintesa protein
parasit. Dosis 500 mg 4x sehari, selama 10 hari tidak diberikan pada anak umur
<8 tahun karena mengganggu fungsi hati. Flagyl (metronidazol) sebagai antiprotozoa dan antibakteri. Dosis 500 mg
3x sehari selama 20 hari yang diberikan peroral. Pada anak-anak, dosis 35-50 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3x pemberian, selama 5 hari.
Metronidazol, dengan dosis 750 mg, diberikan 3x sehari selama 5 hari. Iodokuinol (yodoxin, paromomycin) bekerja membunuh amoeba di
dalam lumen usus halus. Dosis 650 mg diberikan peroral 3x sehari selama 20 hari. Hati-hati bila diberikan pada penderita yang mengalami gangguan fungsi hati.
terima kasihdan
tetap semangat^_^