Crustacea Parasit

32
OLEH : RAWI LINGGARSIH RIZALI NOORMAULANA RIZKA HANNY KELAS CRUSTACEA

Transcript of Crustacea Parasit

Page 1: Crustacea Parasit

OLEH :RAWI LINGGARSIH

RIZALI NOORMAULANARIZKA HANNY

KELAS CRUSTACEA

Page 2: Crustacea Parasit

Pendahuluan ArthopodaArthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku,

segmen ; podos = kaki), merupakan hewan yang

memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.

Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh

Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tergolong

tripoblastik selomata. Semua jenis hewan yang

termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang

berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai

rangka luarnya

Page 3: Crustacea Parasit

Sistem Tubuh Arthopoda1. Pencernaan  : saluran  pencernaan dari mulut sampai anus.

2. Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat.

Tetapi sebagian besar bernapas dengantrakea. Udara masuk ke

dalam system pernapasan melalui celah kecil yang

disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-

laba bernapas dengan paru-paru bu

3.  Transport  : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian

tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu

kembali ke jantung secara difusi.

4. Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.

5. Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.

Page 4: Crustacea Parasit

Ciri Umum Arthopoda1. Memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi

2. Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen.

3.  Memiliki kepala yang terpisah dengan dada.

4.  Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.

5. Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari

ribuan satuan penyusun mata yang disebutomatidium.

6. Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.

7. Filum Arthropoda dibagi menjadi empat subkelas yaitu

crustacea, myriapoda, arachnida dan insecta.

8.  

Page 5: Crustacea Parasit

Kelas Crustacea

Crustacea (Arthropoda phylum), kelompok hewan

invertebrata yang terdiri dari beberapa spesies 45.000

didistribusikan di seluruh dunia, pada umumnya hidup

di air (akuatik), ada yang hidup di laut, air tawar, dan di

tempat yang lembab. Crustacea yang hidup di laut

sebagian besar merupakan zooplankton. Ukuran tubuh

bervariasi, ada yang kecil (plankton) sampai dengan

ukuran yang besar, seperti kepiting dan udang.

Page 6: Crustacea Parasit

Anatomi Crustacea

Permukaan tubuh crustacea dilindungi kutikula

yang tersusun dari zat kitin dan garam mineral

Tubuhnya dibedakan menjadi cefalotorak dan

abdomen yang terdiri dari segmen-segmen

(kepala 5, torak 8, dan abdomen 6)

Setiap segmen tubuh dibedakan atas tergum

(bagian dorsal), sternum (bagian ventral), pleura

(lateral tubuh)

Cefalotorak terdiri atas 13 segmen yang

terlindung oleh karapak. Ujung anterior karapak

merupakan rostrum.

Antena dan antenula merupakan struktur indera.

Kaki jalan berfungsi untuk bergerak, memegang

makanan, dan membersihkan tubuhnya. Kaki

renang sebagai alat renang, respirasi, dan

pembawa telur pada hewan betina

Page 7: Crustacea Parasit

Anatomi Internal Crustacea

Page 8: Crustacea Parasit

Sistem Gastrointestinal Sistem pencernaan terdiri atas mulut, esophagus, lambung,

usus, dan anus.

Lambung dibedakan atas dua bagian yaitu bagian yang besar

(anterior) disebut kamar kardiaka dan yang kecil adalah

pylorus.

Usus merupakan tabung kecil yang mengarah ke arah

posterior tubuh dan bermuara pada anus yang terletak pada

permukaan ventral telson. Di dalam usus terjadi penyerapan

zat-zat makanan oleh dinding usus (Kastawi, 2009)

Page 9: Crustacea Parasit

Sistem Sirkulasi

Alat peredaran terdiri atas darah dan pembuluh

darah.

Darah terdiri atas cairan darah yang hampir

tidak berwarna dan corpuscula darah atau

amoebocyt yang berupa sel-sel ameboid.

(Kastawi, 2009)

Page 10: Crustacea Parasit

Sistem Respirasi

Diantara bagian lateral karapak dan dinding badan

terdapat rongga-rongga  atau kamar-kamar yang berisi

insang dan bagian ventral kamar tersebut terbuka.

Insang merupakan penjuluran dinding badan yang

berbentuk bulu dan mengandung pembuluh darah.

Skafognatit (bagian berbentuk sadel)  dari maxilla II

bergerak ke depan dan ke belakang menarik air yang

kaya oksigen menuju ke filamen insang (Kastawi, 2009).

Page 11: Crustacea Parasit

Sistem Ekskresi

Alat ekskresi berupa sepasang bangunan yang lebar,

disebut “kelenjar hijau” terletak di bagian bawah kepala,

anterior esophagus.

Setiap kelenjar terdiri atas bagian glanduler berwarna

hijau, vesica urinaria, terbentuk dari dilatasi dinding yang

tipis dan saluran yang bermuara keluar melalui suatu pori

terletak di bagian ventral pada segmen basal antena.

Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa

metabolisme tubuh (Kastawi, 2009).

Page 12: Crustacea Parasit

Sistem Syaraf

Sistem saraf udang mirip cacing tanah, tetapi relative lebih besar.

Sistem saraf terdiri atas ganglion supraesofageal (otak) yang

bercabang ke saraf-saraf mata, antenula, dan antenna.

Sepasang saraf penghubung yang berhubungan dengan

ganglion subesophageal yang terletak di belakang mulut bagian

ventral (Kastawi, 2009).

Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena

(alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk

(facet) yang bertangkai.

Page 13: Crustacea Parasit

Sistem Reproduksi

Crustacea bersifat diesius, yang betina memiliki

abdomen yang lebih besar di bandingkan yang

jantan.

Alat reproduksi   jantan terdiri atas sepasang testis,

sepasang vas deferens, dan sepasang vesikula

seminalis.

Alat reproduksi betina terdiri atas sepasang ovari

dan sepasang oviduk (Kastawi, 2009).

Page 14: Crustacea Parasit

Sistem Endokrin Hormon berperan utama dalam mengkoordinasikan fisiologi

crustacea.

Organ endokrin yang terpenting adalah kompleks X organ

sinus gland (XOSG) complex yang terletak dekat saraf optic.

Organ endokrin yang terpenting lainnya adalah Y organ,

terletak pada bagian dasar setiap maksila.

Hormon-hormon yang dihasilkan oleh sistem XOSG

adalah molt-inhibiting hormone (MIH). MIH tersebut akan

merintangi terjadinya molting dengan menghambat sekresi

ekdison dari organ Y (Kastawi, 2009).

Page 15: Crustacea Parasit

.......

. Ketika terjadi perubahan lingkungan sekitarnya seperti

perubahan suhu atau panjang hari, maka sekresi organ X

terhambat dan organ Y terstimulus untuk mensekresikan

ekdison. Oleh karena itu, terjadinya molting hanya ketika

adanya perubahan lingkungan yang akan memicu kerja organ

Y. Kompleks XOSG juga mensekresikan hormone yang

berfungsi mengontrol kromatofor, sehingga memungkinkan

hewan mengubah warna kulitnya (Kastawi, 2009)

Page 16: Crustacea Parasit

Klasifikasi Crustacea Entomostraca

(udang tingkat rendah)

Merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan

 Malakostraca (udang tingkat tinggi)

Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen)

Page 17: Crustacea Parasit

Entomostraca

ORDO  Branchiopoda  Ostracoda Copepoda Cirripedia

CIRI-CIRI kutu air dan

merupakan

salah satu

penyusun

zooplankton

sebagai

plankton, tubuh

kecil & dapat

bergerak dengan

antena.

Sebagai

plankton &

parasit,

segmentasi

tubuhnya jelas.

Tubuh ditutupi

karapaks

berbentuk

cakram melekat

pada batu atau

benda lain

SPESIES Daphnia

pulex dan Asell

us aquaticus

Cypris

candida, Codona

suburdana

Argulus indicus,

Cyclops

Lepas atau

Bernakel,

Sacculina

Page 18: Crustacea Parasit

Malakostraca

ORDO Isopoda Stomatopoda Decapoda

CIRI-CIRI Si kutu perahu

Tubuh pipih,

dorsiventral,

berkaki sama.

(udang belalang)

Hidup di laut

mempunyai warna

yang mencolok.

Si kaki sepuluh

SPESIES Onicus

asellus (kutu

perahu) dan Limno

ria lignorum

Squilla

empusa (udang

belalang).

Udang dan ketam

Page 19: Crustacea Parasit

Crustacea Parasit

Page 20: Crustacea Parasit

cylops

Page 21: Crustacea Parasit

Cylops

Klasifikasi

Kingdom         : Animalia Phylum            : ArthropodaSubphylum      : CrustaceaClass                :MaxillopoaSub class         : CopepodaOrde                : CylopoidaFamily             : CylopydaeGenus              : CylopsSpesies            : Cylops sp

• Hewan kosmopolit air tawar

• Hidup diperaian yang terdapat tanaman & air mengalir

• Membuat “jubah lendir” dalam posisi terancam

• Memakan segmen tanaman,hewan kecil atau bangkai

• Dapat berubah warna tergantung makananya

• Hidup soliter

Page 22: Crustacea Parasit

Morfologi Cylops Bentuk seperti buah

pir(pyriformis) Ukuran 1,5-5 mm Terdiri atas cephalothorax

& abdomen Satu

mata(ocelus)ditenngah tengah caput

Abdomen(5 segmen), 4 segmen pertama berkaki & bercabang 2

Masing masing ruas basal lebar,berbulu belat dan berspinal kecil

Betina memiliki kantung telur.

Page 23: Crustacea Parasit
Page 24: Crustacea Parasit

.............. Cyclops sp terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian

depan dan belakang. Pada bagian depan, bagian oval

luas terdiri dari kepala dan dada lima pertama segmen

sedangkan pada bagian belakang yang jauh lebih

ramping dan terdiri dari segmen toraks keenam dan

empat segmen pleonic tak berkaki

Cyclops sp memiliki 2 antenna dimana antenna

pertama digunakan oleh jantan untuk mencengkeram

betina saat kawin

Page 25: Crustacea Parasit

Anatomi Cyclops

Memiliki otot longitudinal

Organ reproduksi: Ovarium,

Oviduk, Uterus, Kantung telur,

testes(jantan)

Tidak memiliki jantung &

pembuluh darah

Darah pada Cyclops sp beredar

pada homocoel karena adanya

gerakan otot , apendix dan

saluran pencernaan

Susunan syaraf terpusat.

Benang syaraf tidak

melewati thorax

Eksresi menggunakan

kelenjar maxila

Pada kantung telur

tersimpan 45 telur pada

sekali kawin

Memiliki 5 ps kaki

pendorong

Page 26: Crustacea Parasit

Fisiologi Cyclops

Bergerak sangat cepat & dapat

melompat 0.5m/s

Reproduksi seksual

Respirasi dengan permukaan tubuh

Sistem pencernaan lengkap

dengan tipe nutrisi saprozoik

Tidak memiliki organ pertahanan

khusus

Kawin pada musim panas

Saprozoik ialah meng-absortir

nutrisi yang telah larut dari hewan (zoic = hewan) 

Page 27: Crustacea Parasit

Life cycle of cyclops

Page 28: Crustacea Parasit

Perbedaan dengan Spesies Lain

Page 29: Crustacea Parasit

Peran Medik Diaptomus sp sebagai hospes intermediet dari

Diphylobrotrium latum

Cyclops sp sebagai hospes intermediet dari:

Dracunculus medinensis, Diphylobrotrium latum, Sparaganum dan Gnatostoma

spinigerum

Page 30: Crustacea Parasit

Udang

Ukuran makroskopis

Memiliki carapace yang

menutupi bagian toraks

Memiliki 3ps maxxila,5ps kaki

dan 2ps antena

Memiliki 5segmen kepala,7

segmen abdomen dan 8

segmen thorax

Tonjolan terdapat disemua

segmen kecuali abdomen

Pasangan pertama

cheliped berukuran

besar & bercapit

Kaki thorax tidak

memiliki eksopodie

Bernapas dengan

insang

Page 31: Crustacea Parasit

Ketam/Kepiting

Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki

yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak

digunakan untuk bergerak.Perutnya terlipat di bawah

cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped

yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk

sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari

pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan

insang udang, namun dengan struktur yang berbeda

Page 32: Crustacea Parasit

Peran Medik Udang & ketam air tawarsebagai

hospes intermediet II paragonimus westermani

Udang laut menularkan cacing Angiostrongiles cantonesi yang menimbulkan kerusakan otak