Paper BPN Fix

16
ABSTRAK Aparatur pemerintahan sebagai pelaksana dari layanan publik ( people) dan sarana prasarana yang disediakan oleh pemerintah untuk pemenu kebutuhan public. Badan Pertanahaan Nasional merupakan salah satu entitas pemerintah yang menyediakan pelayananpublictersebut. Salah satunya merupakan pembuatan sertifikat tanah. Tetapi justru hal itu yang belakang menjadi masalah, seperti misalnya sengketa tanah. Hal ini disebab banyak masyarakat yang kurang tahu mengenai harga pelayanan pembu sertifikat. Tujuan daripembuatan paper ini adalahuntuk menganalisis dasar pengenaan harga pelayanan publicdi BPN, sehinggabermanfaat untuk penyediaan informasi bagi masyarakat agar lebih memahami harga pe public khususnya di BPN. Dalam menyusun paper ini menggunakan me lapangan berupa survey langsung karyawan di BPN. Sehingga data yang diper sangat akurat. Tarif harga dasar tanah, pengukura dan pajak itu berbeda. T dasar tanah berdasarkan surat keputusan bupati atau wali kota atau gubern pengukuran berdasarkan menteri agraria. Dan tarif pajak ditentukan oleh m keuangan. Di semua daerah tarif pengukuran sama, yang membedakannya ad pajak dari masing - masing daerah. Sedangkan harga dasar tanah membedakan adalah bentuk bangunannya. Kata Kunci: Pelayanan Publik, metode lapangan, tariff

Transcript of Paper BPN Fix

ABSTRAK

Aparatur pemerintahan sebagai pelaksana dari layanan publik (unsure people) dan sarana prasarana yang disediakan oleh pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan public. Badan Pertanahaan Nasional merupakan salah satu entitas milik pemerintah yang menyediakan pelayanan public tersebut. Salah satunya merupakan pembuatan sertifikat tanah. Tetapi justru hal itu yang belakangan ini menjadi masalah, seperti misalnya sengketa tanah. Hal ini disebabkan karena banyak masyarakat yang kurang tahu mengenai harga pelayanan pembuatan sertifikat. Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk menganalisis dasar pengenaan harga pelayanan public di BPN, sehingga bermanfaat untuk penyediaan informasi bagi masyarakat agar lebih memahami harga pelayanan public khususnya di BPN. Dalam menyusun paper ini menggunakan metode lapangan berupa survey langsung karyawan di BPN. Sehingga data yang diperoleh sangat akurat. Tarif harga dasar tanah, pengukura dan pajak itu berbeda. Tarif harga dasar tanah berdasarkan surat keputusan bupati atau wali kota atau gubernur. Tarif pengukuran berdasarkan menteri agraria. Dan tarif pajak ditentukan oleh menteri keuangan. Di semua daerah tarif pengukuran sama, yang membedakannya adalah pajak dari masing - masing daerah. Sedangkan harga dasar tanah sama, yang membedakan adalah bentuk bangunannya. Kata Kunci: Pelayanan Publik, metode lapangan, tariff

1.

Pendahuluan Pelayanan publik merupakan hal yang sangat penting, karena menyangkut kebutuhan masyarakat luas dalam sebuah Negara. Kebutuhan masyarakat ini disebut kebutuhan publik dan tindakan atau upaya pemenuhan kebutuhan publik ini disebut pelayanan publik. Beragamnya dan luasnya kebutuhan publik membuat layanan publik juga sangat luas cakupannya mulai dari pelayanan surat-surat atau ijin, pelayanan pendidikan umum, pelayanan transportasi umum, pelayanan kesehatan. Bicara tentang pelayanan publik, maka ini tidak terlepas dari aparatur pemerintahan sebagai pelaksana dari layanan publik (unsure people) dan sarana prasarana yang disediakan oleh pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan publik ( unsur proses dan produk). Dan untuk pemenuhan kebutuhan publik itu sendiri, pemerintah memerlukan dana. Dana pemerintah didapat dari dua sumber, yaitu pajak dan pembebanan langsung pada masyarakat. Walaupun masyarakat telah dibebani dengan pajak yang dapat dipaksakan kepada pemerintah, dan pemerintah memberikan prestasi kepada masyarakat. Tidak semua prestasi yang diberikan oleh organisasi sektor publik kepada masyarakat yang telah dilayani dapat dibuat secara gratis mengingat terdapat barang privat yang manfaat barang dan jasa hanya dinikmati secara individu, Contohnya seperti sertifikat tanah, yang merupakan barang privat tetapi dibutuhkan oleh semua masyarakat. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar. Manusia hidup serta melakukan aktivitas di atas tanah sehingga setiap saat manusia selalu berhubungan dengan tanah dapat dikatakan hampir semua kegiatan hidup manusia baik secara langsung maupun tidak langsung selalu memerlukan tanah. Pada saat manusia meninggal pun dunia masih memerlukan tanah untuk penguburannya Begitu pentingnya tanah bagi kehidupan manusia, maka setiap orang akan selalu berusaha memiliki dan menguasainya. Dengan adanya hal tersebut maka dapat menimbulkan suatu sengketa tanah di dalam masvarakat. Sengketa tersebut timbul akibat adanya

perjanjian antara dua pihak atau lebih yang salah satu pihak melakukan wanprestasi. Tanah mempunyai peranan yang besar dalam dinamika pembangunan, maka didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Ketentuan mengenai tanah juga dapat kita lihat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar PokokPokok Agraria atau yang biasa kita sebut dengan UUPA. Timbulnya sengketa hukum yang bermula dari pengaduan sesuatu pihak (orang/badan) yang berisi keberatan-keberatan dan tuntutan hak atas tanah, baik terhadap status tanah, prioritas, maupun kepemilikannya dengan harapan dapat memperoleh penyelesaian secara administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mencuatnya kasus-kasus sengketa tanah di Indonesia beberapa waktu terakhir seakan kembali menegaskan kenyataan bahwa selama 62 tahun Indonesia merdeka, negara masih belum bisa memberikan jaminan hak atas tanah kepada rakyatnya. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria (UU PA) baru sebatas menandai dimulainya era baru kepemilikan tanah yang awalnya bersifat komunal berkembang menjadi kepemilikan individual. Terkait dengan banyak mencuatnya kasus sengketa tanah ini, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengatakan, bahwa terdapat sedikitnya terdapat 2.810 kasus sengketa tanah skala nasional. Kasus sengketa tanah yang berjumlah 2.810 kasus itu tersebar di seluruh indonesia dalam skala besar. Yang bersekala kecil, jumlahnya lebih besar lagi. Dan kebanyakan masalah tersebut timbul dari keterbatasan pengetahuan mengenai tarif dan mekanisme untuk mensertifikatkan tanah. Oleh karena itu, kami memilih untuk melakukan penelitian di Badan Pertanahan Nasional untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pelayanan di Kantor Pertanahan Nasional. Sehingga penulis membuat paper dengan judul Penetapan Tarif Pelayanan Publik pada Badan Pertanahan

Nasional. Diharapkan paper ini dapat membantu untuk memahami pelayanan publik, dan dasar penentuan tarif pelayanan publik.

2.

Tinjauan Literatur Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006) Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.

Lambang / Logo Badan Pertanahan Nasional

ARTI LAMBANG/LOGO Lambang Badan Pertanahan Nasional adalah bentuk suatu kesatuan gambar dan tulisan terdiri dari:

Gambar 4 (empat) butir padi melambangkan Kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan Pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan, kesejahteraan sosial dan keberlanjutan.

Gambar lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada didalam bumi yang meliputi tanah, air dan udara.

Gambar sumbu melambangkan poros keseimbangan. 3 (tiga) Garis Lintang dan 3 (tiga) Garis Bujur Memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 45 yang mandasari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) nomor 5 tahun 1960.

Gambar 11 (sebelas) bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 (Sebelas) agenda pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi sebelah kiri melambangkan bidang bumi yang berada diluar jangkauan wilayah kerja BPN RI.

Warna Coklat melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya dan teguh.

Warna

Kuning

Emas

melambangkan

kehangatan,

pencerahan,

intelektual dan kemakmuran.

Warna Abu-abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta keseimbangan.

FUNGSI Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN

menyelenggarakan fungsi: 1. 2. 3. 4. 5. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan. 6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. 7. 8. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah khusus. 9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.

10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah. 11. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain. 12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan. 13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan. 14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan. 15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan. 16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan. 17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan. 18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan. 19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan. 20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

11 AGENDA KEBIJAKAN Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN

menyelenggarakan fungsi: 1. 2. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia. 3. 4. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship). Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana alam dan daerah-daerah konflik. 5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis.

6.

Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS), dan sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia.

7.

Menangani

masalah

KKN

serta

meningkatkan

partisipasi

dan

pemberdayaan masyarakat. 8. 9. Membangun data base pemilikan dan penguasaan tanah skala besar. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan Pertanahan yang telah ditetapkan. 10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional. 11. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan Pertanahan.

Secara makro produk akhir BPN adalah sertifikat tanah. Di dalam BPN terdapat beberapa bidang, yaitu terdiri dari enam bidang/seksi yang saling terkait. Dalam BPN terdapat dua bidang/seksi utama yaitu bidang administrasi dan bidang pertanahan itu sendiri. Bidang administrasi merupakan bagian internal dari BPN yang bertugas menangani biaya pelayanan pada BPN. Sedangkan bidang pertanahan terdiri dari lima seksi, yaitu: 1. Seksi survei, pengukuran dan pendaftaran tanah berfokus pada pelayanan msyarakat seperti cara untuk mendapatkan sertifikat tanah, mendaftarkan tanah dan pengukuran tanah. 2. Seksi hak-hak atas tanah, setelah dilakukan pengukuran ditentukan berapa kepastian hak (berkas-berkas) atas tanahnya. Untuk mendapatkan kepastian hak tanah tersebut diperkuat dengan adanya KTP, SPPT, arsip kepemilikan hak atas tanah 3. Seksi atau bidang penatagunaan tanah berkaitan dengan penatagunaan lingkungan hidup. Contoh: kerusakan tanah, sungai meluap dan pemukiman kumuh ysng berkaitan dengan tata ruang. 4. Seksi pengendalian pertanahan dan pemberdayaan masyarakat, berfungsi memberikan penyuluhan/sosialisasi pada masyarakat untuk

mensertifikatkan tanah. Misalnya: terjadi unjuk rasa yang disebabkan

oleh pengurusan sertifikat yang lama. Sehingga bidang ini yang berfungsi untuk memberikan penyuluhan. 5. Seksi sengketa dan konflik pertanahan berfungsi sebagai lawyer pertanahan (BPN). Misalnya: ada masyarakat yang complain/mengeluh sampai ke pengadilan, maka seksi sengketa yang akan mengurusi dan berhadapan dengan penegak hukum. Namun, jika tidak ada masalah dalam penerbitaan sertifikat tidak akan terjadi sengketa. Tetapi apabila dalam pengurusan sertifikat sudah terjadi masalah maka pasti akan terjadi sengketa. Biasanya baru timbul gugat menggugat itu setelah lima tahun terhitung dari penerbitan sertifikat tanah. Kebanyakan gugat-menggugat tersebut timbul akibat kasus atau konflik di keluarga. Apabila tidak selesai maka akan timbul sengketa tanah sampai pengadilan.

Tetapi dari enam bidang di atas, bidang yang paling pokok dalam BPN adalah bidang pengukuran dan bidang hak-hak tanah.

3.

Metode Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan disini bersifat survey, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan kedaan yang sebenarny, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara: a. Penelitian Lapangan Penelitian lapngan ini bertujuan untuk memperoleh data dari entitasyang sedang diteliti untuk kemudian dipelajari, diolah dan dianalisis. b. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan adalah dengan cara mengumpulkan bahanbahandari berbagai sumber dan mempelajari literature-literatur yang berhubungan dengan topic pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis.

4.

Analsis Tarif harga dasar tanah, pengukura dan pajak itu berbeda. Tarif harga dasar tanah berdasarkan surat keputusan bupati atau wali kota atau gubernur. Setelah di kompilasi baru bisa disimpulkan harga tanah secara makro. Tetapi harga dasar tanah setiap tahun berubah berdasarkan survei yang dilakukan oleh perangkat desa. Survei tersebut berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tarif pengukuran berdasarkan menteri agraria. Tarif pajak ditentukan oleh menteri keuangan. Di semua daerah tarif pengukuran sama, yang membedakannya adalah pajak dari masing-masing daerah. Sedangkan harga dasar tanah sama, yang membedakan adalah bentuk bangunannya. Adapun tarif dasar pelayanan dalam Badan Pertanahan tersebut telah diatur secara jelas dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional. Di bawah ini merupakan jenis pelayanan dan dasar perhitungan pengenaan tarif pelayanan yang diberikan oleh Badan Pertanahan Nasional: a. Pelayanan survei, pengukuran, dan pemetaan o o Pelayanan survei, pengukuran batas kawasan atau batas wilayah, dan pemetaan Pelayanan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka penetapan batas, yang meliputi: 1. Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah a. Luas tanah sampai dengan 10 hektar L Tu = ( ------ x HSBKu ) + Rp.100.000,00 500 Luas tanah lebih dari 10 hektar sampai dengan 1.000 hektar L Tu = ( -------- x HSBKu ) + Rp.14.000.000,00 4.000 Luas tanah lebih dari 1.000 hektar L Tu = ( --------- x HSBKu ) + Rp.134.000.000,00 10.000

b.

c.

Keterangan : Hektar = Luas sama dengan 10.000 m2. Tu = Tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka penetapan batas. L = Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi (m2). HSBKu = Harga Satuan Biaya Khusus untuk kegiatan tahun

pengukuran

yang

berlaku

berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan. 2. Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah secara missal Tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah secara massal adalah sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah 3. Pelayanan pengembalian batas Tarif pelayanan pengembalian batas adalah sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dari tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah 4. Pelayanan legalisasi gambar ukur surveyor berlisensi Tarif pelayanan legalisasi gambar ukur surveyor berlisensi adalah sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah o Pelayanan pengukuran dan pemetaan batas ruang atas tanah, ruang bawah tanah, atau ruang perairan Tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan batas ruang atas tanah, ruang bawah tanah, atau ruang perairan adalah sebesar 300% (tiga ratus persen) dari tarif pelayanan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah

b.

Pelayanan pemeriksaan tanah o Pelayanan pemeriksaan tanah oleh panitia A L Tpa = (------ x HSBKpa) + Rp.350.000,00 500 Pelayanan pemeriksaan tanah oleh panitia A yang secara massal L Tpam = 1/5 x (------ x HSBKpa) + Rp.350.000,00 500 Keterangan : Tpa Tpam = Tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh panitia A. = Tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh panitia A untuk pemeriksaan tanah secara massal L = Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi (m2). HSBKpa = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pemeriksaan tanah oleh panitia A untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang panitia pemeriksaan tanah, penerbitan keputusan hak, dan penerbitan sertifikat. o Pelayanan pemeriksaan tanah oleh panitia B L Tpb = (------------- x HSBKpb ) + Rp. 5.000.000,00 100.000 Keterangan : Tpb L = Tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh panitia B. = Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi (m2). HSBKpb = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pemeriksaan tanah oleh panitia B untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang panitia

pemeriksaan tanah, penerbitan keputusan hak dan penerbitan sertifikat. o Pelayanan pemeriksaan tanah oleh tim peneliti tanah L Tpp = (------ x HSBKpp) + Rp.350.000,00 500 Pelayanan pemeriksaan tanah oleh tim peneliti tanah secara massal L Tpm = 1/5 x (------ x HSBKpm)+ Rp.350.000,00 500

Keterangan : Tpp = Tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh tim peneliti tanah. Tpm = Tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh tim peneliti tanah untuk pemeriksaan tanah secara massal. L = Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi (m2). HSBKpp = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan Pemeriksaan Tanah oleh tim peneliti tanah untuk tahun

berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang panitia pemeriksaan tanah,

penerbitan keputusan hak, dan penerbitan sertifikat. HSBKpm = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pemeriksaan tanah oleh tim peneliti tanah untuk pemeriksaan tanah secara massal untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang panitia pemeriksaan tanah, penerbitan keputusan hak dan penerbitan sertifikat. o Pelayanan pemeriksaan tanah oleh petugas konstatasi

Tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh petugas konstatasi adalah sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif pelayanan pemeriksaan tanah oleh panitia A c. Pelayanan konsolidasi tanah secara swadaya, meliputi: o Pelayanan konsolidasi tanah secara swadaya pertanian L + 500 Tkts = ------------- + (3Tu x ) + Tph 0,020 o Pelayanan konsolidasi tanah secara swadaya nonpertanian L + 500 Tkts = ------------ + (3Tu x ) + Tph 0,004

Keterangan : Tkts Tph = Tarif pelayanan konsolidasi tanah secara swadaya. = Tarif pelayanan pendaftaran tanah untuk pertama kali dan pemeliharaan data pendaftaran Tu = Tarif pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang digunakan untuk: pengukuran dan pemetaan keliling pengukuran Topografi pengukuran dan pemetaan Rincikan pemindahan desain ke lapang L = Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi (m2). HSBKu = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pengukuran yang berlaku untuk tahun berkenaan, untuk

komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan. d. Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan, meliputi: o Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka izin lokasi L Tptil = (------------ x HSBKpb) + Rp.5.000.000,00 100.000

Keterangan : Tptil = Tarif pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka izin lokasi. HSBKpb = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pemeriksaan tanah oleh panitia B untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang panitia pemeriksaan tanah, penerbitan keputusan hak, dan penerbitan sertifikat. o Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka penetapan lokasi tarif pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka penetapan lokasi adalah sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka izin lokasi o Pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka izin perubahan penggunaan tanah L Tptip = (------ x HSBKpa) + Rp.350.000,00 500 Keterangan : Tptip = Tarif pelayanan pertimbangan teknis pertanahan dalam rangka izin perubahan penggunaan tanah. HSBKpa = Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pemeriksaan tanah oleh panitia A untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang panitia pemeriksaan tanah, penerbitan keputusan hak, dan penerbitan sertifikat. e. Pelayanan pendaftaran tanah, meliputi: o Pelayanan pendaftaran tanah untuk pertama kali Pelayanan pendaftaran tanah untuk pertama kali berupa pelayanan pendaftaran keputusan perpanjangan hak atas tanah untuk hak guna usaha, hak guna bangunan, atau hak pakai berjangka waktu

dan tarifnya dihitung berdasarkan rumus T = (2 x Nilai Tanah) + Rp100.000,00 o Pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah Pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah berupa pelayanan pendaftaran pemindahan peralihan hak atas tanah untuk perorangan dan badan hukum, dan tarifnya dihitung berdasarkan rumus T = (1 x Nilai Tanah) + Rp.50.000,00 f. g. h. i. Pelayanan informasi pertanahan Pelayanan lisensi Pelayanan pendidikan Pelayanan Penetapan Tanah Objek Penguasaan Benda-benda Tetap Milik Perseorangan Warga Negara Belanda (P3MB)/ Peraturan Presidium Kabinet Dwikora Nomor 5/PRK/1965 Tarif Pelayanan Penetapan Tanah Objek Penguasaan Bendabenda Tetap Milik Perseorangan Warga Negara Belanda (P3MB)/Peraturan Presidium Kabinet Dwikora Nomor 5/Prk/1965 adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai tanah. j. Pelayanan di bidang pertanahan yang berasal dari kerja sama dengan pihak lain Tarif pelayanan di bidang pertanahan yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain adalah sebesar nilai nominal yang tercantum dalam dokumen kerjasama.

5.

Kesimpulan

Secara makro produk akhir BPN adalah sertifikat tanah. Di dalam BPN terdapat beberapa bidang, yaitu terdiri dari enam bidang/seksi yang saling terkait. Dalam BPN terdapat dua bidang/seksi utama yaitu bidang administrasi dan bidang pertanahan itu sendiri. Bidang administrasi merupakan bagian internal dari BPN yang bertugas menangani biaya pelayanan pada BPN. Sedangkan bidang pertanahan terdiri dari lima seksi, yaitu:

1. Seksi survey, pengukuran dan pendaftaran tanah 2. Seksi hak-hak atas tanah 3. Seksi atau bidang penatagunaan tanah berkaitan dengan lingkungan hidup. 4. Seksi pengendalian pertanahan dan pemberdayaan 5. Seksi sengketa dan konflik pertanahan berfungsi sebagai lawyer pertanahan (BPN). Bidang yang paling pokok dalam BPN adalah bidang pengukuran dan bidang hak-hak tanah. Tarif harga dasar tanah, pengukura dan pajak itu berbeda. Tarif harga dasar tanah berdasarkan surat keputusan bupati atau wali kota atau gubernur. Tarif pengukuran berdasarkan menteri agraria. Dan tarif pajak ditentukan oleh menteri keuangan. Di semua daerah tarif pengukuran sama, yang membedakannya adalah pajak dari masing - masing daerah. Sedangkan harga dasar tanah sama, yang membedakan adalah bentuk bangunannya.