Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU...

12
Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Pendataan Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATTISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile

Transcript of Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU...

Page 1: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Rapat Koordinasi Nasional

Lembaga Pendataan Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKRETARIAT JENDERAL

PUSAT DATA DAN STATTISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Paparan Hasil Diskusi

Kelompok Bougenvile

Page 2: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Tema Diskusi Kelompok

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

A

Verifikasi Validasi Kelembagaan

Pendidikan dan Kebudayaan,

dan Warisan Budaya

Page 3: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Pelaksanaan Kegiatan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ketua Kelompok : Ferdian

Wakil Ketua : Yeyen

Sekretaris Kelompok : Ngat Sugijanto

Jumlah Peserta Diskusi : 81 orang

B

Page 4: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hasil Diskusi KelompokC

Kandisi Saat Ini

Permasalahan

Pemecahan Masalah

•Masih banyaknya data lembaga sekolah yang perlu diperbaiki, banyaknya lembaga PAUD Dikmas yang belum terdata,

•1. Perbaikan citra sekolah sudah diperbaiki tetapi tidak langsung berubah ke dapodik 1 x 24 jam

•2. Banyaknya lembaga DIKMAS yang timbul /bermunculan dan sekaligus tenggelam

•3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016

•4. Kurangnya kemampuan sumber daya dan operator yang sering ganti-ganti (operator sekolah dan Diknas);

•5. Lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh Desa belum memiliki NPSN

• 1. Perlu adanya SOP yang jelas untuk perubahan data;

• 2a. Harus ada aturan/regulasi untuk lembaga PAUD/Dikmas dan SOP masukdan keluar

• 2b. Ada aturan dari pemerintah

• 2c. PDSP mengeluarkan buku aturan verval

• 3. Ada regulasi perubahan nomenklatur yang ada di tiap2 kabupaten/kota, yang dikeluarkan oleh Bupati/Walikota atau Gubernur, dan disampaikan ke Kemdikbud (perubahan UPTD menjadi UPT)

• 4a. Pelatihan Operator sekolah dan Admin Dinas : 4b Regulasi tentang masa kerja operator dan adanya payung hukum tentang keberadaan operator sekolah

• 5. Dinas Pendidikan Kab/Kota perlu membuat surat edaran terkait pentingnya lembaga PAUD untuk memilliki NPSN dan persyaratan-persyaratan penerbitan NPSN

Page 5: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hasil Diskusi KelompokC

Kandisi Saat Ini

Permasalahan

Pemecahan Masalah

•Adanya perbedaan istilah bentuk budaya di setiap daerah, belum adanya mekanisme yang jelas

•Warisan budaya tak benda belum terdata dengan baik seperti Batik, Pakaian adat kuno termasuk tata cara pernikahan adat kuno sehingga belum ditetapkan sebagai warisan budaya

• 5. Lembaga PAUD yang diselenggarakan oleh Desa belum memiliki NPSN

• 6. a. Sulitnya akses pendaftaran Cagar Budaya b. kurangnya SDM/operator cagar budaya c. Kurangnya Tim Ahli cagar budaya

• 7 Perlu adanya difinisi yang sama mengenai : Cagar Budaya, Museum, Desa Adat, Taman Budaya, dan Sanggar (khususnya Desa Adat dan Sanggar);

• 8. Proses Penetapan Situs susah dilakukan, karena adanya perbedaan antara provinsi dan kabupaten

• 9. Belum adanya tenaga ahli arkeologi yang disiapkan di kabupaten/ kota

• 10. Kepemilikan cagar budaya yang dimiliki oleh masyarakat susah dipertahankan kelestariannya

• 11. Sistem keamanan kurang memadai, sehingga sering terjadi pencurian terhadap budaya benda

• 12. Sering di klaim oleh negara lain,

• 13. Kurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa daerahnya sendiri

• 14. Kesulitan penetapan harus ada rekomendasi tenaga ahli yang saat ini hanya dimiliki Pusat

• 5. Dinas Pendidikan Kab/Kota perlu membuat surat edaran terkait pentingnya lembaga PAUD untuk memilliki NPSN dan persyaratan-persyaratan penerbitan NPSN;

• 6. Dibuka akun untuk mendata Cagar Budaya, disiapkanya operator dan mnegangkat/melatih tim ahli kebudayaan

• 7. Perlu adanya Pemahaman atau definisi yang sama terutama masalah Desa Adat dan Sanggar

• 8. Kab/Kota berkoordinasi ke BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) terdekat;

• 9. Perlu disiapkan tenaga ahli di tiap kab/kota

• 10. Kepemilikan cagar budaya yang dimiliki oleh masyarakat susah dipertahankan kelestariannya

• 11. Sistem keamanan kurang memadai, sehingga sering terjadi pencurian terhadap budaya benda

• 12. Warisan Budaya tak benda Sering di klaim oleh negara lain,

• 13. Kurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa daerahnya sendiri ;

• 14. Kesulitan penetapan harus ada rekomendasi tenaga ahli yang saat ini hanya dimiliki Pusat

Page 6: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Best PracticeD

•Diterbitkannya PERBUP/PERWAKO yg mengatur nomenklatur tersebut

•Dilaksanakannya sosialisasi oleh Kemendikbud kepada admin/operator Kabupaten/kota dan admin/operator Kabupaten/kota mengimbaskan ke operator sekolah/lembaga di wilayah masing-masing

• Dibentuk tim verifikasi Kabupaten untuk uji kelayakan

•Melakukan konsultasi dengan admin PDSPK

1. Perbaikan citra sekolah sudah

diperbaiki tetapi tidak langsung

berubah ke dapodik 1 x 24

jam

2. Banyaknya lembaga PAUD DIKMAS yang

timbul dan tenggelam

3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014

nomenklatur sesuai dengan

permendagri No. 12 Tahun 2016

4. Kurangnya kemampuan

sumber daya dan operator yang

sering ganti-ganti (operator sekolah

dan Diknas)

Page 7: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Best PracticeD

•Diterbitkannya PERBUP/PERWAKO yg mengatur nomenklatur tersebut

•Dilaksanakannya sosialisasi oleh Kemendikbud kepada admin/operator Kabupaten/kota dan admin/operator Kabupaten/kota mengimbaskan ke operator sekolah/lembaga di wilayah masing-masing

• Dibentuk tim verifikasi Kabupaten untuk uji kelayakan

•Pengelola LPMD/PKK mengusulkan penerbitan NPSN lembaga tersebut ke Dinas Pendidikan Kab/Kota 5. Lembaga

PAUD yang diselenggarakan oleh Desa belum memiliki NPSN

6. a. Sulitnya akses pendaftaran Cagar

Budaya b. kurangnya SDM/operator cagar budaya c. Kurangnya

Tim Ahli cagar budaya

7. Perlu adanya Pemahaman atau definisi yang sama terutama masalah

Desa Adat dan Sanggar

8. Proses Penetapan Situs susah

dilakukan, karena adanya perbedaan antara provinsi dan

kabupaten

Page 8: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Best PracticeD

•mempromosikan, memelihara, melestarikan, menjaga warisan budaya benda yang sudah ditetapkan

•Membangun komunikasi dengan pemilik cagar budaya melalui penghargaan bagi pemilik cagar budaya untuk mempertahankan nya

•Disdik harus melakukan pembinaan, monitoring, pendampingan berkaitan dengan desa wisata, atau desa adat

•Tiap kabupaten sudah melakukan registrasi, peng sk an

9.Sulitnya akses pendaftaran cagar

budaya; 2 Kurangnya SDM / operator cagar budyaa, 3.

Kurangnya tim ahli cagar budaya

10.Perlu adanya definisi mengenai :

Cagar budaya, Museum, Desa Adat, Taman Budaya, dan

Sanggar (khusus Desa adat dan

Sanggar)

11. Proses penetapan situs,

cagar budaya, susah dilakukan,

dikarenakan adanya perbedaan antara

propinsi dan kabupaten

12. Kepemilikan cagar budaya yang

dimiliki oleh masyarakat susah

dipertahankan kelestariannya

Page 9: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Best PracticeD

•Terpeliharanya cagar budaya tak benda oleh masyarakat, melalui promosi, memelihara, melestarikan, menjaga warisan budaya benda yang sudah ditetapkan

•Dibuatnya kamus khusus bahasa daerah yang diterbitkan oleh Pemda (Disdik)

•Pemda dan Pemerintah pusat bekerjasama dalam hal keamanan warisan budaya benda yang ada di daerah

•Pemda Membuat Buku Referensi dan Juknis yang dipatenkan

16Kesulitan penetapan harus ada rekomendasi tenaga

ahli yang saat ini hanya dimiliki Pusat.

13. Sistem keamanan kurang memadai, sehingga sering

terjadi pencurian terhadap budaya

benda

14. Budaya Tak Benda Sering di

klaim oleh negara lain,

15. Kurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa

daerahnya sendiri

Page 10: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kesimpulan Saran dan RekomendasiE

1. Sebelum melakukan konsultasi ke admin pusat, perlu kita pastikan terlebih

dahulu bahwa usulan perubahan tersebut telah

berhasil kita lakukan

Tim Verval Dinas Pendidikan Kab/Kota perlu melakukan verifikasi dan uji kelayakan

lembaga tersebut

Berkoordinasi dengan bagian Organisasi dan Hukum Setda

Kab/Kota

Bkerjasama dengan Pihak MKKS, K3S

Dinas Pendidikan Kab/Kota perlu melakukan verval setiap tahunnya untuk memastikan keaktifan lembaga tersebut

Dinas Pendidikan, mengajukan, mengalokasikan untuk

pelestarian kebudayaan

Adanya definsi yang jelas dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidkan dan Kebudayaan mengenai Desa Adat dan

Sanggar

Disdik mengalokasikan dana dan melibatkan dunia usaha CSR dan masyarakat untuk

melestarikan warisan budaya benda

Penghargaan bagi masyarakat pemilik cagar budaya berupa

pengurangan pajak (PBB), serta ada subsidi dari

pemerintah

Page 11: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kesimpulan Saran dan RekomendasiE

Perlu adanya sosialisasi tentang budaya benda dan budaya tak

benda

Pemda Kab/kota mengusulkan Warisan Budaya Tak Benda ke Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan supaya di daftarkan di UNESCO / ditetapkan oleh

pemerintah pusat

Perlu diadakannya lomba/sosialisasi terhadap pentingnya bahasa daerah

Perlu dibantu pendampingan dan pendanaan dari Pusat

Page 12: Paparan Hasil Diskusi Kelompok Bougenvile · 2018. 3. 15. · timbul dan tenggelam 3. Perubahan UU No. 23 Tahun 2014 nomenklatur sesuai dengan permendagri No. 12 Tahun 2016 4. Kurangnya

Rapat Koordinasi Nasional

Lembaga Pendataan Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2018

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANSEKRETARIAT JENDERAL

Terima Kasih