Pancasila sebagai paradigma pembangunan

18
PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN Disusun oleh: Devi Mayasari K. (1211202765) Erma Widyastuti (1211202763) Widya Kurnia A (1211202753) Ririn Rosyanti (1211202758) Sri Wahyuni (1211202772) Umiatun Aliah (1211202804) Ayu Rizky Purnandari (1211202754)

Transcript of Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Page 1: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Disusun oleh:

Devi Mayasari K. (1211202765)Erma Widyastuti (1211202763)Widya Kurnia A (1211202753)Ririn Rosyanti (1211202758)Sri Wahyuni (1211202772)Umiatun Aliah (1211202804)Ayu Rizky Purnandari (1211202754)

Page 2: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang

filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn,

orang yang pertama kali mengemukakan istilah

tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu

didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah

pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa

yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu

pengetahuan.

Page 3: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka

acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus

menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah

paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di

bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang

politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian

berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka

bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah

dan tujuan.

Page 4: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai

kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah

kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan

penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

Page 5: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

I.2. Tujuan

Tujuan Pembuatan makalah ini dilaksanakan oleh para mahasiswa

yang memiliki tujuan dan maksud tertentu.

Adapun tujuan kami ialah :

1. Menuntaskan tugas mata kuliah Pancasila

2. Mahasiswa/i dapat mengetahui makna dan hakikat Pembangunan

Nasional berlandaskan Pancasila.

3. Mahasiswa/i dapat memahami tujuan Nasional.

4. Lebih berkompetensi di pelajaran mata kuliah Pancasila.

5. Sebagai sarana yang lebih baik.

6. Melatih diri agar berani mengemukakan hasil pembelajaran.

Page 6: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

BAB IIPANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

II.1. Pengertian pancasila sebagai paradigma

Menurut Ali Marsudi (2000 : 69) paradigma adalah cara

pandang nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar atau cara

memecahkan suatu masalah yang dianut oleh suatu

masyarakat pada masa tertentu. Oleh karena itu Pancasila

dijadikan paradigma dalam melaksanakan pembangunan

nasional, yaitu sebagai landasan, acuan, metodde, nilai dan

sekaligus tujuan yang ingin dicapai

Page 7: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam filsafat ilmu

pengetahuan. Secara terminologis tokoh yang mengembangkan

istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S.

Khun dalam bukunya yang berjudul “The Structure Of Scientific

Revolution”, paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan

teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai) sehingga

merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam

ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta

karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Page 8: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

II.2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada

hakekatnya merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa)

manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia

mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam

yang diciptakan Tuhan YME.

Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan

kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabat

manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak bebas nilai,

namun terikat nilai – nilai. Pancasila telah memberikan

dasar nilai – nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu

didasarkan moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil

dan beradab

Page 9: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

2. Aspek Epistemologi, bahwa pancasila dengan nilai–nilai yang

terkandung didalamnya dijadikan metode berpikir.

3. Aspek Askiologi, dengan menggunakan nilai-nilai yang

terkandung didalam pancasila sebagai metode berpikir, maka

kemanfaatan dan efek pengembangan ilmu pengetahuan secara

negatif tidak bertentangan dengan ideal dari pancasila dan secara

posiitif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal pancasila.

Hubungan antara pancasila dengan ilmu pengetahuan tidak dapat

lagi dittempatkan secara dikhotomi saling bertentangan,

pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu pengetahuan, akan

menjadikan pancasila itu sebagai suatu yang refressif dan contra

produktif. Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa didasari dan

diarahkan oleh nilai-nilai pancasila akan kehilangan arah

konstruktifnya dan terdistori mennjadi suatu yang akan

melahirkan akibat-akibat fatal bagi kehidupan manusia.

Page 10: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

II.3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Poleksosbudhankam

Pembangunan nasional dirinci diberbagai bidang antara lain politok, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan yang penjabarannya tertuang pada GBHN. Pembangunan yang sifatnya humanitis dan pragmatis harus mendasarkan pada hakekat manusia sebagai pelaksana sekaligus tujuan pembangunan, sebagai pengembangan Poleksosbudhankam, maka pembangunan pada hakekatnya membangun manusia secara utuh, secara lengkap, meliputi seluruh unsure hakekat manusia yang monopluralis.

Page 11: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau

pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia

maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia.

Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu

menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh

rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai

paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik, artinya bahwa nilai-nilai pancasila

sebagai wujud cita-cita Indonesia diimplementasikan sebagai berikut :

Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya agama

dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Mendahulukan kepentingan rakyat/demokrasi dalam pengambilan keputusan.

Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan

konsep mempertahankan kesatuan bangsa.

Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan

kemanusiaan yang adil dan beradab.

Nilai-nilai kejujuran, toleransi harus bersumber pada nilai-nilai ketuhanan YME.

Page 12: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang ekonomi

Diartikan sebagai pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar

pertumbuhan saja, tetapi demi kemanusiaan, demi kesejahteraan

seluruh bangsa, didasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

Menurut Mubyarto, pengembangan ekonomi tidak bisa dipisahkan

dengan nilai-nilai moral kemanusiaan, ekonomoi kerakyatan yaitu

ekonomi yang humanistic dengan mendasar pada tujuan demi

kesejahteraan rakyat secara luas.

Tujuan ekonomi untuk memmenuhi kebutuhan manusia agar lebih

sejahtera, maka ekonomi harus menghindarkan diri dari persaingan

bebas, dari monopoli, ekonomi harus menghindari yang menimbulkan

penderitaan manusia dan yang menimbulkan penindasan manusia satu

dengan yang lain.

Page 13: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial

budaya

Mengandung pengertian bahwa pancasila adalah etos

budaya persatuan dalam masyarakat majemuk. Semboyan

Bhineka Tunggal Ika dan pelaksanaan UUD 45 yang

menyangkut pembangunan kebudayaan bangsa

hendaknya menjadi perioritas, karena kebudayaan

nasional diperlukan sebagai landasan atau media sosial

yang memperkuat persatuan.

Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial

budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap

nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam dari

seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa

persatuan sebagai bangsa.

Page 14: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan

sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa

dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian,

pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan,

diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.

4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang Hankam

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna

bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara

saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Sistem pembangunan

pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

Page 15: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

II.4. Pancasila sebagai Paradigma Pembaharuan Hukum dan Pengembanggan HAM

Produk hukum baik materi maupun penegakkannya semakin jauh darinilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan dan keadilan. Pancasila merupakancita-cita hukum, kerangka berfikir, sumber nilai dan sumber arahpenyusunan dan perubahan hukum positif di Indonesia, sehi Indonesia,sehinggga fungsi pancasila sebagai paradigma hukum atau berbagaipembaharuan hukum di Indonesia.

Produk hukum dapat berubah dan diubah sesuai perkembangan zaman,

perkembangan iptek dan perkembangan aspirasi rakyat, namun sumber

nilai (nilai – nilai Pancasila) harus tetap tidak berubah.

Pancasila sebagai paradigm pembaharuan hukum merupakan sumber

norma dan sumber nilai, bersifat dinamik nyata ada dalam masyarakat,

baik menyangkut aspirasinya, kemajuan peradabannya maupun kemajuan

ipteknya.

Page 16: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

BAB III

AKTUALISASI PANCASILA

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi obyektif dan subyektif. Aktualisasi Pancasila obyektif yaitu aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara lain legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke dalam undang-undang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang kenegaraan lainnya.Adapun aktualisasi Pancasila subyektif adalah aktualisasi Pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subyektif tersebuttidak terkecuali baik warga negara biasa, aparat penyelenggara negara, penguasanegara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agarmemiliki moral Ketuhanan dan Kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila.

Page 17: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

BAB IV

PENUTUP

IV.1 KesimpulanDari pembahasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa

pembangunan yang didasarkan pada nilai – nilaiPancasila diarahkan untuk meningkatkan harkat danmartabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek kebutuhan.

Page 18: Pancasila sebagai paradigma pembangunan