Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

26
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA A. Pengertian Paradigma Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang – mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu. Istilah paradigama ilmu pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn melalui bukunya yang berjudul “The Structur of Science Revolution”. Kuhn menjelaskan paradigma dalam dua pengertian. Di satu pihak paradigma berarti keselurahan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat ilmiah tertentu. Di pihak lain paradigma menunjukkan sejenis unsur pemecahan teka-teki yang konkrit yang jika digunakan sebagai model, pola atau contoh dapat menggantikan kaidah- kaidah yang secara eksplisit sebagai atau menjadi dasar bagi pemecahan permasalahan dan teka-teki normal sains yang belum tuntas. Paradigma merupakan elemen primer dalam progress sains. Seorang ilmuwan selalu bekerja dengan paradigma tertentu, dan teori-teori ilmiah dibangun berdasarkan paradigma dasar. Melalui sebuah 1

description

paradigma pamcasila

Transcript of Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

Page 1: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

A. Pengertian Paradigma

Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir

seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra

subjektif seseorang – mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan

bagaimana seseorang menanggapi realita itu.

Istilah paradigama ilmu pertama kali diperkenalkan oleh Thomas

Kuhn melalui bukunya yang berjudul “The Structur of Science Revolution”.

Kuhn menjelaskan paradigma dalam dua pengertian. Di satu pihak paradigma

berarti keselurahan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik yang dimiliki

bersama oleh anggota masyarakat ilmiah tertentu. Di pihak lain paradigma

menunjukkan sejenis unsur pemecahan teka-teki yang konkrit yang jika

digunakan sebagai model, pola atau contoh dapat menggantikan kaidah-

kaidah yang secara eksplisit sebagai atau menjadi dasar bagi pemecahan

permasalahan dan teka-teki normal sains yang belum tuntas.

Paradigma merupakan elemen primer dalam progress sains. Seorang

ilmuwan selalu bekerja dengan paradigma tertentu, dan teori-teori ilmiah

dibangun berdasarkan paradigma dasar. Melalui sebuah paradigma seorang

ilmuwan dapat memecahkan kesulitan-kesulitan yang lahir dalam kerangka

ilmunya, sampai muncul begitu banyak anomali yang tidak dapat dimasukkan

ke dalam kerangka ilmunya sehingga menuntut adanya revolusi paradigmatik

terhadap ilmu tersebut. Menurut Kuhn, ilmu dapat berkembang secara open-

ended(sifatnya selalu terbuka untuk direduksi dan dikembangkan). Kuhn

berusaha menjadikan teori tentang ilmu lebih cocok dengan situasi sejarah

dengan demikian diharapkan filsafat ilmu lebih mendekati kenyataan ilmu

dan aktifitas ilmiah sesungguhnya. Menurut Kuhn ilmu harus berkembang

secara revolusioner bukan secara kumulatif sebagaimana anggapan kaum

rasionalis dan empiris klasik sehingga dalam teori Kuhn faktor sosiologis

historis serta psikologis ikut berperan.

1

Page 2: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

Paradigma membantu seseorang dalam merumuskan tentang apa yang

harus dipelajari, persoalan apa yang harus dijawab dan aturan apa yang harus

diikuti dalam menginterpretasikan jawaban yang diperoleh. Kata paradigma

berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu model, teladan, arketif dan

ideal. Berasal dari kata para yang berarti disamping memperlihatkan dirinya.

Arti paradigma ditinjau dari asal usul beberapa bahasa diantaranya :

1. Menurut bahasa Inggris : paradigma berarti keadaan lingkungan

2. Menurut bahasa Yunani : paradigma yakni para yang berarti disamping,

di sebelah dan dikenal sedangkan deigma berarti suatu model, teladan,

arketif dan ideal.

3. Menurut kamus psycologi :

paradigma diartikan sebagai

a. Satu model atau pola untuk mendemonstrasikan semua fungsi yang

memungkinkan adar dari apa yang tersajikan

b. Rencana riset berdasarkan konsep-konsep khusus, dan

Satu bentuk eksperimental

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

1. Pengertian Pembangunan

Pembangunan dalam bahasa Inggris adalah Development yang

mempunyai arti sebagai pertumbuhan, perluasan, perkembangan,

ekspansi. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses

pertumbuhan, perluasan, perkembangan atau ekspansi yang berkaitan

dengan keadaan yang harus dibangun supaya dicapai kemajuan di masa

yang akan datang. Dapat disimplkan bahwa di dalam pembangunan

adalah ada proses perubahan yang terus menerus diupayakan untuk

mencapai kemajuan dan perbaikan guna mewujudkan cita-cita atau

tujuan yang hendak dicapai. Pembangunan yaitu suatu upaya yang

dilakukan oleh manusia untuk memerangi masalah seperti kemiskinan,

kebodohan dan keterbelakangan untuk menuju masyarakat yang sejahtera

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2

Page 3: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

Dari pengertian paradigma dan pengertian pembangunan di atas,

kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian paradigma

pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir

sebagai upaya mewujudkan perubahan yang direncanakan sesuai dengan

cita-cita kehidupan bermasyarakat menuju hari esok yang lebih baik

secara kuantitas maupun kualitasnya.

2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat

ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali

mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu

tertentu didominasi oleh suatu paradigma.

Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang

apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.

Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang

ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum,

sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian

sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber,

tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma

berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur,

parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.

Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan

penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara

normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek

pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai

konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai

dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara

Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan

hidup manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan

dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam

melaksanakan pembangunan.

3

Page 4: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat

manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk

monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai

ciri-ciri, antara lain:

a. susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga

b. sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial

c. kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk

tuhan.

Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya

meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa,

raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Secara singkat, pembangunan

nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.

Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat

manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan

di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.

Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan

pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan

politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya

pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berguna untuk

melaksanakan tugas mewujudkan tujuan Nasional sebagaimana yang

termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-empat. Keseluruhan

semangat, arah, dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai

pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang

utuh, yang meliputi:

a. Pengamalan sila pertama Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu mencakup

tanggung jawab bersama dari semua golongan beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk secara terus

menerus dan bersama-sama meletakkan landasan spiritual, moral dan

4

Page 5: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

etik yang kukuh bagi pembangunan nasional sebagai pengamalan

pancasila.

b. Pengamalan sila kedua Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Pengamalan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu

mencakup peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi

warga negara serta penghapusan penjajahan, kesengsaraaan, dan

ketidakadilan di muka bumi ini.

c. Pengamalan sila ketiga Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Pengamalan Sila Persatuan Indonesia antara lain mencakup

peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia,

masyarakat, bangsa dan negara, sehingga rasa kesetiakawanan makin

kuat.

d. Pengamalan sila keempat Pancasila sebagai paradigma

pembangunan

Pengamalan Sila Pancasila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yaitu

mencakup upaya manik menumbuhkembangkan sistem politik

demokrasi Pancasila yang mampu memelihara stabilitas nasional

yang dinamis, mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab

warga negara, dalam proses pendidikan politk.

e. Pengamalan sila kelima Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Pengamalan Sila Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu

mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi

yang cukup tinggi dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan

hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang

berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi

yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.

5

Page 6: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

C. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK

Pengembangan dan penguasaan iptek menjadi sangat penting,

manakala dikaitkan dengan kehidupan global yang ditandai dengan

persaingan. Namun demikian pengembangan iptek bukan semata-mata untuk

mengejar kemajuan meterial melainkan harus memperlihatkan aspek-aspek

spiritual. Artinya, pengembangan iptek harus diarahkan untuk mencapai

kebahagiaan lahir dan batin. Dengan pemikiran diatas dapat kita ketahui

adanya tujuan essensial daripada iptek, yaitu demi kesejahteraan umat

manusia, sehingga pada hakikatnya iptek itu tidak bebas nilai, melainkan

terikat oleh nilai.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila silanya harus merupakan

sumber nilai, kerangka pikir serta asas moralitas bagi pembangunan iptek.

Sebagai bangsa yang memiliki pandangan hidup pancasila, maka tidak

berlebihan apabila pengembangan iptek harus didasarkan atas paradigma

pancasila. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu

pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dan irasional, antara

akal, rasa dan kehendak. Sila ini menempatkan manusia di alam semesta

bukan merupakan pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari

alam yang diolahnya (T. Jacob, 1986), dapat disimpulkan berdasarkan sila ini

iptek selalu mempertimbangkan dari apa yang ditemukan, dibuktikan, dan

diciptakan, adakah kerugian bagi manusia.

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, menekankan bahwa iptek

haruslah bersifat beradab dan bermoral, sehingga terwujud hakikat tujuan

iptek yaitu, demi kesejahteraan umat manusia. Bukan untuk kesombongan

dan keserakahan manusia melainkan harus diabdikan demi peningkatan

harkat dan martabat manusia.

Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa

indonesia bahwa rasa nasionalime bangsa indonesia akibat dari adanya

kemajuan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud

dan terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah diberbagai

daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek. Oleh sebab itu

iptek harus dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan

6

Page 7: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia

indonesia dengan masyarakat internasional.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara

demokratis. Disini ilmuwan tidak hanya ditempatkan untuk memiliki

kebebasan dalam pengembangan iptek, namun juga harus ada saling

menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan bersikap terbuka

untuk menerima kritikan, atau dikaji ulang dan menerima perbandingan

dengan penemuan teori lainya.

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, iptek didasarkan

pada keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu

keseimbangan keadilan dalam hubunganya dengan dirinya sendiri, manusia

dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat

bangsa dan negara, serta manusia dengan alam lingkunganya (T. Jacob,

1986). Jadi dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila harus merupakan

sumber nilai, kerangka pikir serta basis moralitas bagi pengembangan iptek.

D. Pancasila Sebagai Paradigma Sebagai Pengembangan Polek Sosbud

Hankam

Dalam bidang kenegaraan, penjabaran pembangunan dituangkan

dalam GBHN yang dirinci dalam bidang-bidang operasional serta target

pencapainya, bidang tersebut meliputi POLEKSOSBUD HANKAM. Dalam

mewujudkan tujuan seluruh warga harus kembali berdasar pada hakikat

manusia yaitu monopluralis. Maka hakikat manusia merupakan sumber nilai

bagi pengembangan POLEKSOSBUD HANKAM, guna membangun

martabat manusia itu sendiri.

1. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Politik

Politik sangat berperan penting dalam peningkatan harkat dan

martabat manusia, karena sistem politik negara harus berdasarkan hak

dasar kemanusiaan, atau yang lebih dikenal dengan hak asasi manusia.

Sehingga sistem politik negara pancasila mampu memberikan dasar-

dasar moral, diharapakan supaya para elit politik dan penyelenggaranya

7

Page 8: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

memiliki budi pekerti yang luhur, dan berpegang pada cita-cita moral

rakyat yang luhur. Sebagai warga negara indonesia manusia harus

ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik, bukan sekedar objek

politik yang diharapkan kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Kekuasaan

adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Karena Pancasila

sebagai paradigma dalam berpolitik, maka sistem politik di indonesia

berasaskan demokrasi, bukan otoriter. Berdasar pada hal diatas,

pengembangan politik di indonesia harus berlandaskan atas moral

ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan

moral keadilan, apabila pelaku politik baik warga negara maupun

penyelenggaranya berkembang atas dasar moral tersebut maka akan

menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral yang baik.

2. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi

Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunan

ekonomi, maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai

moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus

mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan kemanusiaan. Ekonomi yang

humanistik mendasarkan pada tujuan demi mensejahterakan rakyat luas,

yang tidak hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi

kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa. Tujuan ekonomi adalah

memenuhi kebutuhan manusia, agar manusia menjadi lebih sejahtera,

oleh sebab itu kita harus menghindarkan diri dari persaingan bebas,

monopoli dan yang lainnya yang berakibat pada penderitaan manusia dan

penindasan atas manusia satu dengan lainnya.

3. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Sosial Budaya

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang

Pancasila berdasar pada hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu

sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila kemanusiaan yang adil

dan beradab, yang diharapkan menghasilkan manusia yang berbudaya

dan beradab. Dalam rangka melakukan reformasi disegala bidang,

hendaknya indonesia berdasar pada sistem nilai yang sesuai dengan nilai-

nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa indonesia itu sendiri yaitu nilai

8

Page 9: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

pancasila yang merupakan sumber normatif bagi peningkatan humanisasi

khususnya dalam bidang sosial budaya.

Berdasar sila Persatuan Indonesia pembangunan sosial budaya

dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-

budaya yang beragam di seluruh wilayah nusantara menuju pada

tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Pengakuan serta penghargaan

terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa sangat

diperlukan sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga

bangsa, dengan demikian pembangunan sosial budaya tidak akan

menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan

sosial.

4. Pancasila sebagai Paradigma Hankam

Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis

moralitas pertahanan dan keamanan negara. Maka dari itu pertahanan dan

keamanan negara harus mendasarkan pada tujuan demi terjaminya harkat

dan martabat manusia, terutama secara rinci terjaminya hak-hak asasi

manusia. Dengan adanya tujuan tersebut maka pertahanan keamanan

negara harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila, guna mencapai tujuan yaitu demi tercapainya

kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan YME (sila II),

Pancasila juga harus mendasarkan pada tujuan demi kepentingan warga

sebagai warga negara (Sila III), pertahanan keamanan harus mampu

menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan

kemanusiaan (sila IV) dan akhirnya pertahanan keamanan haruslah

diperuntukkan demi terwujudnya keadilan keadilan dalam hidup

masyarakat atau terwujudnya suatu keadilan sosial, dan diharapkan

negara benar-benar meletakkan pada fungsi yang sebenarnya sebagai

negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas

kekuasaan sehingga mengakibatkan suatu pelanggaran terhadap hak asasi

manusia.

9

Page 10: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

E. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi

Saat ini Indonesia tengah berada pada era reformasi yang telah

diperjuangkan sejak tahun 1998. ketika gerakan reformasi melanda Indonesia

maka seluruh tatanan kehidupan dan praktik politik pada era Orde Baru

banyak mengalami keruntuhan. Bangsa Indonesia ingin menata kembali

(reform) tatanan kehidupan yang berdaulat, aman, adil, dan sejahtera. Namun

dalam mencapai terwujudnya reformasi bangsa Indonesia harus mengalami

berbagia dampak, baik dampak sosial, politik, ekonomi, terutama

kemanusiaan. Berbagai gerakan bermunculan yang disertai dengan akibat

tragedi kemanusiaan, yang banyak menelan korban terlebih rakyat kecil yang

tidak berdosa yang mendambakan adanya kehidupan penuh kedamaian

ketentraman serta kesejahteraan.

Namun demikian ada satu yang tersisa dari keterpurukan bangsa

Indonesia, yaitu keyakinan akan nilai yang dimilikinya, yaitu nilai yang

berakar dari pandangan hidup bangsa indonesia yaitu nilai-nilai Pancasila.

Jadi reformasi yang dilakukan bangsa Indonesia adalah menata kehidupan

bangsa dan negara dalam suatu sistem negara dibawah nilai-nilai Pancasila,

bukan menghancurkan dan membubarkan bangsa dan negara Indonesia. Oleh

karena itu Pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan, kerangka dan

tolak ukur gerakan reformasi di Indonesia.

Dengan Pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi

harus diletakkan dalam kerangka Perspektif sebagai landasan sekaligus

sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas reformasi

akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan

akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa.

Reformasi dengan Paradigma Pancasila rincianya sebagai berikut :

1. Reformasi yang berketuhanan YME, artinya gerakan reformasi

berdasarkan pada moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada

kehidupan yang baik sebagai manusia makhluk Tuhan.

2. Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya,

gerakan reformasi berlandaskan pada moral kemanusiaan yang luhurdan

10

Page 11: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

sebagai upaya penataan kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat

dan martabat manusia.

3. Reformasi yang berdasarkan nilai Persatuan. Artinya, gerakan reformasi

harus menjamin tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu

kesatuan. Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari praktik dan

perilaku yang dapat menciptakan perpecahan dan disintegrasi bangsa.

4. Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus dapat

menempatkan rakyat sebagai subyek dan pemegang kedaulatan. Gerakan

reformasi bertujuan menuju terciptanya pemerintahan yang demokratis

yaitu rakyat sebagai pemegang kedaulatan.

5. Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia. Artinya, gerakan reformasi harus memiliki visi yang jelas,

yaitu demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Perlu

disadari bahwa ketidakadilanlah penyebab kehancuran suatu bangsa.

Oleh karena itu apabila bangsa Indonesia meletakkan sumber nilai,

dasar filosofi serta sumber norma kepada nilai-nilai tersebut bukanlah suatu

keputusan yang politis saja melainkan keharusan yang bersumber pada

kenyataan obyektif pada bangsa indonesia sendiri. Perubahan yang dilakukan

reformasi dalam berbagai bidang sering diteriakkan dengan jargon reformasi

total tidak mungkin melakukan perubahan terhadap sumbernya itu sendiri.

Oleh karena itu reformasi harus memiliki tujuan, dasar, cita-cita serta

platform atau landasan yang jelas dan bagi bangsa Indonesia nilai-nilai

Pancasila itulah yang merupakan Paradigma Reformasi Total tersebut.

F. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung

makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara

negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar

tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh

11

Page 12: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia

disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh warga

negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara

dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan

berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan

keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Penyelenggaraan sistem

pertahanan semesta didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga

negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana

pemerintahan dari rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama

dalam masalah pertahanan negara dan bela negara. Pancasila sebagai

paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa

Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang

pertahanan Negara.

Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara

bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk

menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah

konstitusi, yang di dalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi-

muatan konstitusi, yaitu:

1. adanya perlindungan terhadap HAM,

2. adanya susunan ketatanegaraan negara yang mendasar, dan

3. adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga

mendasar.

Sesuai dengan UUD 1945, yang di dalamnya terdapat rumusan

Pancasila, Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian dari UUD 1945 atau

merupakan bagian dari hukum positif. Dalam kedudukan yang demikian, ia

mengandung segi positif dan segi negatif. Segi positifnya, Pancasila dapat

dipaksakan berlakunya (oleh negara); segi negatifnya, Pembukaan dapat

diubah oleh MPR—sesuai dengan ketentuan Pasal 37 UUD 1945.

12

Page 13: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

Hukum tertulis seperti UUD—termasuk perubahannya—, demikian

juga UU dan peraturan perundang-undangan lainnya, harus mengacu pada

dasar negara (sila – sila Pancasila dasar negara).

Dalam kaitannya dengan ‘Pancasila sebagai paradigma pengembangan

hukum’, hukum (baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis) yang akan

dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa,

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,

3. Persatuan Indonesia,

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus

merupakan perwujudan atau penjabaran sila-sila yang terkandung dalam

Pancasila. Artinya, substansi produk hukum merupakan karakter produk

hukum responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan perwujuan

aspirasi rakyat).

G. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai

subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari

kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat

dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia

sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat.

Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik

Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik

demokrasi bukan otoriter.

Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas

asas kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem

politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila.

Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan

13

Page 14: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral

kerakyatan, dan moral keadilan.

Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara

dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku

politik yang santun dan bermoral.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan

bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang

ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila.

Pemahaman untuk implementasinya dapat dilihat secara berurutan-terbalik:

1. Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik,

budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari;

2. Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam

pengambilan keputusan;

3. Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan

berdasarkan konsep mempertahankan persatuan;

4. Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan

kemanusiaan yang adil dan beradab;

5. Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan

kemanusiaan (keadilan-keberadaban) tersebut bersumber pada nilai

Ketuhanan Yang Maha Esa.

Di era globalisasi informasi seperti sekarang ini, implementasi tersebut perlu

direkonstruksi kedalam pewujudan masyarakat-warga (civil society) yang

mencakup masyarakat tradisional (berbagai asal etnik, agama, dan golongan),

masyarakat industrial, dan masyarakat purna industrial.

H. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi

maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada

pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar

moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan ( sila II Pancasila).

Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dam humanistis akan

menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi

14

Page 15: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial,

makhluk pribadi maupun makhluk tuhan.

Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem

ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa

perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan

sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan

individu.

Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai

subjek. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem

dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara

keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi

kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga

tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.

Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-

bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan

menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan

warga negara.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu

pada Sila Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih

mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian

subjudul ini menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau

pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi

Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.

Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk

sebesarbesar kemakmuran/kesejahteraan rakyat—yang harus mampu

mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh

warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah

berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan

yang lebih memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi

rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai

pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

15

Page 16: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar

atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah

koperasi. Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-

program kongkrit pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih

mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan

pembangunan daerah.

Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akan mampu

memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil,

demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan,

Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperanan memaksakan

pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau

meningkatkan kepastian hukum.

16

Page 17: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dosen : Dri Utaminingsih, S.H, S.Pd, M.Pd, M.H

Disusun Oleh :

KELOMPOK VI

(Ruang 404)

M. IQBAL 20015020517

TONI HIDAYAT 20015020695

SAUKAT UDIN 20015021057

MAT RIDOPI 20015020495

ASNAWI 20015021015

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAMULANG

2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR PUSTAKA

+ POWER POINT

17