Pandangan Pancasila dalam berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara

22
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA PANCASILA

description

file power point ini menjelaskn beberapa pandangan pancasila dalam segala aspek contoh nya aspek hukum, politik, sosial budaya, dan lain-lain.

Transcript of Pandangan Pancasila dalam berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN

BERNEGARA

PANCASILA

WILLIAM YOHANES / M0211075

SEHATI / M0211069

SENDRO WAHONO / M0211071

VIKI WULANDARI / M0211073

AHMAD GUNAWAN

Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan

teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai)

sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode

serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga

sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu

pengetahuan itu sendiri.

PENGERTIAN PARADIGMA

Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil

kreativitas rohani manusia. Unsur rohani (jiwa) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan

kehendak. Akal merupakan potensi rohaniah manusia dalam hubungannya dengan Artinya

setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek juga

harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap

yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan

ilmuwan lainnya.

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK

Hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pengembangan

IPOLEKSOSBUDHANKAM. Pembangunan hakikatnya

membangun manusia secara lengkap, secara utuh meliputi

seluruh unsur hakikat manusia monopluralis, atau dengan

kata lain membangun martabat manusia.

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

IPOLEKSOSBUDHANKAM

Dalam pengembangan Pancasila sebagai ideologi harus memandang sebagai ideologi yang dinamis yang dapat menangkap tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman. Peranan dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti berikut ini:

1)Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Nilai-nilai dasar dalam ideologi Pancasila dirumuskan dalam UUD 1945 untuk memperjelas suatu tatanan kehidupan beragama, hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam, dan sebagainya.

2)Wawasan Kebangsaan (Nasionalisme) Konsep Negara (Staatsidee) bangsa Indonesia dapat di rangkum dari pokok - pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ideologi

Pengembangan dan pembangunan bidang politik harus mendasar pada tuntutan

hak dasar kemanusiaan yang di dalam istilah ilmu hukum dan kenegaraan disebut hak

asasi manusia. Dalam sistem politik negara harus mendasarkan pada kekuasaan yang bersumber pada penjelmaan hakikat manusia sebagai individu – mahluk sosial yang terjelma sebagai rakyat.

Dalam sila-sila Pancasila tersusun atas urut-urutan sistematis, bahwa dalam politik

negara harus mendasarkan pada kerakyatan (sila IV), adapun pengembangan dan

aktualisasi politik negara berdasarkan pada moralitas berturut-turut moral ketuhanan,

moral kemanusiaan (sila II) dan moral persatuan, yaitu ikatan moralitas sebagai suatu

bangsa (sila III). Adapun aktualisasi dan pengembangan politik negara demi tercapainya

keadilan dalam hidup bersama (sila V).

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Politik

Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) terdiri atas beberapa kriteria kualitas SDM yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1.Memiliki kemampuan dasar untuk berkembang

2.Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam secara efektif , efesien, lestari dan berkesinambungan.

3.Memiliki etos professional, tanggung jawab atas pengembangan keahliannya, kejujuran dalam pelaksanaan tugas, ketelitian pelayanan kepada masyarakat, penghargaan terhadap waktu dan ketetapan waktu.

Pencitaan kesejahterahan yang merata berakses pada sumber ekonomi, dunia kerja, kesehatan dan informasi.

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi

Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini harus

mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu

nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat

humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber

pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Dalam rangka

pengembangan sosial budaya, Pancasila sebagai kerangka kesadaran yang dapat

mendorong untuk universalisasi, yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterikatan

struktur, dan transendentalisasi. Yaitu meningkatkan derajat kemerdekaan

manusia, kebebasan spiritual.

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Sosial Budaya

Pertahanan dan Keamanan negara harus mendasarkan pada

tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai

makhluk Tuhan yang Maha Esa. Pertahanan dan Keamanan

negara haruslah mendasarkan pada tujuan demi kepentingan

rakyat sebagai warga negara. Pertahanan dan keamanan harus

menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan

kemanusiaan dan Hankam diperuntukkan demi terwujudnya

keadilan dalam masyarakat agar negara benar-benar

meletakkan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara

hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan

kekuasaan.

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Hankam

• Aktualisasi obyektif

• Aktualisasi subyektif

Aktualisasi Pancasila dalamKehidupan

Berdasarkan PP no 60 tahun 1999 memiliki tugas pokok yaitu :a. Pendidikan tinggi : melaksanakan pendidikan,

menyiapkan, membentuk, menghasilkan sumber daya yang berkualitas.b. Penelitian : bersifat obyektif dan ilmiah, kejujuran, demi kesejahteraan umat.c. Pengabdian kepada masyarakat : kesejahteraan umat, demi kemajuan masyarakat.

Tri darma perguruan tinggi

Ciri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik :a. Kritis h. dialogisb. Kreatif i. Menerima Kritikc. Obyektif j. Bebas dari prasangkad. Analitis k. Menghargai waktue. Berorientasi ke l. Menghargai prestasi

masa depan m. Menjunjung tinggi tradisi

f. Konstruktifg. Dinamis

Budaya akademik

• Tidak boleh tercemah oleh kepentingan politik.

• Mahasiswa harus bersifat obyektif berdasarkan

kebenaran moral demi harkat dan martabat

manusia.

Kampus sebagai moral forcepengembangan hukum dan HAM

MASYARAKAT MADANI

1. Pengertian :

Masyarakat madani pada prinsipnya memilik multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten, memiliki perbandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominant adalah masyarakat yang demokratis.

MASYARAKAT MADANI

2. Masyarakat madani dan demokratisasi :

Masyarakat madani dibentuk sebagai upaya untuk membentuk sebuah negara yang memiliki demokarasi yang ideal,dimana pembentukan demokarasi yang ideal ini dapat mengembalikan hak-hak rakyat.

MASYARAKAT MADANI

3. Good governance:

Good governance menunjukan adanya hubungan yang harmonis antara negara (state), masyarakat (civil siciety) dan pasar (market).

"GLOBALISASI" diambil dari kata global, yang maknanya

ialah universal. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu

proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian

ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya

sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi

pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

GLOBALISASI

• Meningkatnya perdagangan nasional.

• Kemajuan komunikasi,informasi dan transportasi.

• Meningkatnya sektor pariwisata.

• Adanya migrasi internasional

• Kerjasama antarnegara

• Pengaruh media massa

PROSES GLOBALISASI

Negara Indonesia juga memiliki peran pada era globalisasi sekarang ini. Hal ini terlihat dari ikut sertanya negara Indonesia dalam melakukan kerja sama internasional dengan negara-negara lain.

1. Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi

- ASEAN

- APEC

2. Perkembangan Lembaga-lembaga Internasional yang Melakukan Kerja Sama

- PBB

- OPEC

3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional

Peran Negara di era Globalisasi

Sumber :Aman.2000.Masyarakat Madani.Al-Mawardi

Priama :Jakarta.Wibawa, Samudra. 2005. Good Governance dan

Otonomi Daerah. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.Edison A. Jamli dkk.2005.Kewarganegaraan