PA Papiloma intraduktal-VINY.doc

3
1. Penegakan diagnosis Papiloma intraduktal adalah benjolan jinak yang biasanya soliter (satu) dan biasanya ditemukan pada kelenjar utama dekat puting pada lokasi subareolar (sekitar puting). Papiloma intraduktal sering terjadi pada dekade ke-4. Wanita tersebut dapat mengeluhkan keluarnya cairan berupa darah dari salah satu payudara tanpa terabanya massa atau benjolan di payudara. Benjolan yang ada tidak teraba karena biasanya berukuran < 5 mm. Mammografi sebaiknya dilakukan untuk menyingkirkan keganasan karena biasanya keganasan memiliki gejala keluarnya darah dari puting (De Jong, 2002). Papilloma seringkali melibatkan sejumlah besar kelenjar susu. Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola mamma ini memberikan gejala berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu. Hampir 90% dari Papilloma Intraduktus adalah dari tipe soliter dengan diameternya kurang dari 1cm dan sering timbul pada duktus laktiferus dan hampir 70% dari pasien datang dengan nipple discharge yang serous dan bercampur darah. Ada juga pasien yang datang dengan keluhan massa pada area subareola walaupun massa ini lebih sering ditemukan pada pemeriksaan fisis. Massa yang teraba sebenarnya adalah duktus yang berdilatasi (De Jong, 2002). Pasien dengan Papilloma Intraduktus multiple biasanya tidak ada gejala nipple discharge dan biasanya terjadi pada duktus

description

gytyg

Transcript of PA Papiloma intraduktal-VINY.doc

Page 1: PA Papiloma intraduktal-VINY.doc

1. Penegakan diagnosis

Papiloma intraduktal adalah benjolan jinak yang biasanya soliter (satu) dan biasanya

ditemukan pada kelenjar utama dekat puting pada lokasi subareolar (sekitar puting).

Papiloma intraduktal sering terjadi pada dekade ke-4. Wanita tersebut dapat mengeluhkan

keluarnya cairan berupa darah dari salah satu payudara tanpa terabanya massa atau benjolan

di payudara. Benjolan yang ada tidak teraba karena biasanya berukuran < 5 mm.

Mammografi sebaiknya dilakukan untuk menyingkirkan keganasan karena biasanya

keganasan memiliki gejala keluarnya darah dari puting (De Jong, 2002).

Papilloma seringkali melibatkan sejumlah besar kelenjar susu. Lesi jinak yang berasal

dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola mamma ini memberikan gejala

berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu. Hampir 90% dari Papilloma Intraduktus

adalah dari tipe soliter dengan diameternya kurang dari 1cm dan  sering timbul pada duktus

laktiferus dan hampir 70% dari pasien datang dengan nipple discharge yang serous dan

bercampur darah. Ada juga pasien yang datang dengan keluhan massa pada area subareola

walaupun massa ini lebih sering ditemukan pada pemeriksaan fisis. Massa yang teraba

sebenarnya adalah duktus yang berdilatasi (De Jong, 2002).

Pasien dengan Papilloma Intraduktus multiple biasanya tidak ada gejala nipple discharge

dan biasanya terjadi pada duktus yang kecil. Diperkirakan hampir 25% dari Papilloma

Intraduktus multiple adalah bilateral (De Jong, 2002).

2. Tatalaksana lama

Eksisi lokal atau pengambilan benjolan dari payudara merupakan terapi utama. Hal ini

dapat dilakukan dengan bius lokal. Apabila biopsi pada benjolan menunjukkan hasil atipikal

hiperplasia pada papiloma ini, maka risiko kanker payudara meningkat dibandingkan dengan

hasil penyakit proliferatif dengan atipia (Chaudhary, 2003).

Secara umum, pasien-pasien ini ditangani secara konservatif, papilloma akan terlepas,

dan cairan berwarna merah biasanya sembuh secara spontan dalam waktu beberapa minggu.

Jika ini tidak terjadi, diindikasi untuk eksisi duktus yang terlibat (Chaudhary, 2003).

Page 2: PA Papiloma intraduktal-VINY.doc

3. Tatalaksana baru

Terapi utama pada karsinoma papiler payudara ini adalah dengan tindakan bedah

mastektomi. Disamping itu juga diberikan terapi ajuvan berupa kemoterapi dan radioterapi.

Pada penelitian ditemukan bahwa penderita yang mendapat ajuvan terapi mengalami

penurunan angka rekuren sebesar 28 % dan penurunan angka kematian sebesar 16%

(Lumonnga, 2008).

Suatu tindakan pembedahan onkologis pada tumor  ganas payudara dengan mengangkat

seluruh jaringan payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola,

puting susu dan kulit diatas tumornya  disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral

serta otot pektoralis mayor dan minor secara enbloc. Indikasi (Lumonnga, 2008):

a. Kanker payudara yang mengenai otot pektoralis mayor

b. Keganasan  jaringan lunak pada payudara

Sumber:

De Jong, Wim., Sjamsuhidajat, R. 2002. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.

Chaudhary, A., Qureshi, K., Rasul, S., Bano, A., 2003. Journal Of Surgery Pakistan, vol. 8 no.3

Lumonnga, Fitriani. 2008. Karsinoma Papiler pada Payudara. Medan: FK USU