Presentation1 PA

download Presentation1 PA

of 13

Transcript of Presentation1 PA

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    1/13

    BAB IPENDAHULUAN

    Latar Belakang MasalahTifus abdominalis (demam tifoid,enteric fever) ialah penyakit infeksi akut yang biasanya

    mengenai saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan saluran pencernaan dangangguan kesadaran. (mansjoer,2000 : hal 432)Di banyak Negara berkembang, termasuk di Indonesia, Demam Tifoid masih tetap

    merupakan masalah kesehatan masyarakat, berbagai upaya yang dilakukan untuk memberantaspenyakit ini nampaknya belum memuaskan. Penyakit Demam Tifoid ini termasuk penyakitmenular yang tercantum dalam undang-undang nomor 6 tahun 1962 tentang wabah.

    Di seluruh dunia WHO memperkirakan pada tahun 2000 terdapat lebih dari 21,65 jutapenderita demam tifoid dan lebih dari 216 ribu diantaranya meninggal. Surveilens Departemen

    Kesehatan RI,Frekwensi kejadian demam tifoid di Indonesia pada tahun 2010 Demam tifoidmerupakan permasalahan kesehatan penting dibanyak Negara berkembang secara global,diperkirakan 17 juta orang mengidap penyakit ini tiap tahunnya.Di Indonesia diperkirakan insidenDemam Tifoid adalah 300-810 kasus per 100.000 penduduk pertahun.dengan angka kematian2%.Demam Tifoid merupakan salah satu dari penyakit infeksi terpenting.Kemudian Case FatalityRate(CFR) Demam Tifoid pada tahun 2010 sebesar 1,02% dari seluruh kematian di Indonesia.

    Penyebaran penyakit Demam Tifoid semakin berkembang pesat jika tidak segera di tanganiakan bertambah luas dan untuk penderita mengakibatkan perdarahan usus.

    1.2 Tujuan PenulisanAdapun tujuan yang diinginkan dari penulisan makalah ini yaitu kirta bersama dapat lebih

    memahami tentang demam tifoid, baik dari defenisi sampai kepada penatalaksanaan.

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    2/13

    Typoid Fever ( Demam Tipoid) adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi.Demam paratifoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan olehSalmonella paratyphiA,B,dan C. Gejala dan tanda kedua penyakit tersebut hamper sama , tetapimanifestasi klinis paratifoid lebih ringan. Kedua penyakit diatas disebut tifoid. Terminologi lainyang sering digunakan adalah typhoid fever, paratyphoid fever , typus , dan paratyphusabdominalisatau demam enterik.(dr.widoyono,MPH,penerbit erlangga,penyakit tropis,EMS hal 34)

    Insiden, cara penyebaran, dan konsekuensi demam interik sangan berbeda di Negara majudan yang sedang berkembang. Insiden sangat menurun di Negara maju. Di Amerika Serikat, sekitarada 400 kasus demam tifoid dilaporkan setiap tahun. Di Negara berkembang S.typhiiseringmerupakan isolate Salmonella yang paling sering dengan insiden yang dapat mencapai 500 per100.000 (0,5%) dan angka morbilitas tinggi. Karena manusia merupakan satu-satunya reservoiralamiah S.typhii,kontak langsung atau tidak langsung dengan yang yang terinfeksi ( pengidap sakitatau kronis) diperlukan untuk infeksi. Penelanan makanan atau air langsung dengan orang yangterkontaminasi dengan tinja manusia merupakan cara penularan yang paling sering. Ledakanserangan yang disebarkan air karena sanitasi jelek dan penyebaran fekal oral karena ditemukanhigiene personal jelek,terutama di Negara yang sedang berkembang. Kerang dan binatang kerang-

    kerangan lain yang ditanam di air yang terkontaminasi oleh sampah juga merupakan sumberinfeksi yang tersebar. Penyebaran demam enterik kongenital dapat terjadi melalui infeksitransplasenta dari ibu bakteremia pada janinta. Penyebaran intrapartum juga mungkin, yang terjaddengan jalan fekal-ora dari ibu pengidap.

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    3/13

    Penyebab demam tifoid adalah bakteri salmonella typhi dari Genus Salmonella. salmonella adalahbakteri gram negative , berbentuk batang, tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan mempunyaiflagella (bergerak dengan rambut getar). Kuman ini mempunyai 3 antigen yang penting untukpemeriksaan laboratorium yaitu :

    Antigen O ( Somatik)

    Antigen H ( Flangela )Antigen K ( Selaput )

    Bakteri ini akan mati pada pemanasan 57 0 C dalam beberapa menit.Manifestasi klinis demam tifoidtergantung pada virulensi dan daya tahan tubuh. Suatu percobaan pada manusia dewasa menunjukkanbahwa 107 mikroba dapat menyebabkan 50% sukarelawan menderita sakit, meskipun 1000 mikroba dapatmenyebabkan penyakit . masa inkubasi nya adalah 10-20 hari.

    (dr.widoyono,MPH,penerbit erlangga,penyakit tropis,EMS hal 35)

    Klasifikasi salmonellae sangat kompleks karena organisme ini biasannya lebih merupakan sebuahkesatuan rangkaian dibanding sebagai spesies tersendiri. Anggota jenis salmonellae biasannyadiklasifikasikan menurut dasar epidemiologim jenis inang, reaksi biokimia, dan struktur antigen O, H, danV. Nama (misalnya Salmonella typhi, Salmonella typhimurium)ditulis sebagai jenis dan spesies; bentuktatanama ini menyeluruh tetapi penggunaannya tidak benar. Studi tentang DNA hibridisasimemperlihatkan bahwa ada 7 kelompok evolusioner. Hampir semura serotipe salmonella yangmenginfeksi manusia adalah DNA hibridasi kelompok I; jarang infeksi manusia dengan kelompok IIIa danIIIb. Nama spesies tunggal disarankan, Salmonella choleraesuis, tetapi hal ini dapat membingungkan

    karena ada serotipeuntuk choleraesuis. Sebagai akibatnya, nama subspesies Salmonella entericadisarankan, dan organisme dalam DNA hibridisasi kelompok I adalah S. Entericasubspesies enterica.Organisme di kelompok lain mempunyai nama subspesies. Nama spesies S. entericasudah digunakansecara internasional, hanya menunggu penerimaan formal. Kelihatannya, tatanama yang diterima secaraluas untuk klasifikasi adalah sebagai berikut: s. entericasubspesies enterica serotipe thypimurium,dimana disingkat menjadi

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    4/13

    Salmonela typhimuriumdengan huruf miring dan nama serotipe dalam tipe romawi. Laboratoriumyang terekomendasi nasional dan internasional mungkin menggunakan formula antigenik sebagai namasubspesies karena mereka memberi informasi lebih tentang isolasi (lihat tabel 16-4). Sebuah contoh S.enterica subspesies salameserotipe 50:z,e,n,x dengan nomor II roman melambangkan subspeies salamaedari DNA hibridisasi.

    Ada lebih dari 2400 serotipe salmonellae termasuk lebih dari 1400 dalamDNA hibridisasi group I yangdapat menginfeksi manusia. Empat serotipe salmonellae yang menyebabkan demam enterik dapatdiidentifikasi dalam laboratorium yang terekomendasi dengan tes biokimia dan tes serologi. Serotipe ini harussecara rutin diidentifikasi untuk ketepatan klinisnya.

    Mereka sebagai berikut: Salmonella paratyphiA (serogroup A), Salmonella paratyphiB (serogroup B),Salmonella choleraesuis(serotipe C), dan Salmonella typhi(serotipe D). Lebih dari 1400 salmonellae lainyang diisolasikan dalam laboratorium klinis dikelompokkan menurut antigen O-nya yaitu A, B, C, C, D, danE. Pengisolasian tersebut kemudian dikirim ke laboratorium terekomendasi untuk identifikasi serologi. Hal inimelibatkan petugas kesehatan masyarakat untuk memonitor dan memperkirakan spidemiologi infeksisalmonella pada basis di seluruh Negara.

    O antigen: angka letak tebal.(Vi): Vi antigen apabila ada.Phase 1 H antigen: huruf kecil.phase 2 H antigen: angka.Sumber : MIKROBIOLOGI Kedokteran ( Geo. F. Brooks, Janet S. Butel & Stephen A. Morse, penerbitSalemba Medika halaman364-366)

    Grup O SerotipeD S typhiA S paratyphi AC S choleraesuisB S typhimuriumD S enteritidis

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    5/13

    Masuknya kuman Salmonella typhidan Salmonella paratyphi,kedalam tubuh manusia terjadimelalui makanan yang terkontaminasi kuman.Sebagian kuman dimusnahkan dalamlambung.sebagian lolos masuk kedalam usus dan selanjutnya berkembangbiak.

    Bila respon imunitas humoral mukosa (Ig A) Usus kurang baik,maka kuman akan menembus sel-sel Epitel(terutama sel M) dan selanjutnya ke lamina propia.Di lamina propia kuman berkembang

    biak dan difagosit oleh sel-sel Fagosit terutama oleh Makrofag.Kuman dapat hidup danberkembang biak didalam Makrofag dan selanjutnya dibawa ke plague peyeriileum distal dankemudian ke kelenjar getah bening mesenterika.

    Selanjutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat didalam Makrofag ini masukkedalam sirkulasi darah (Mengakibatkan bakteremia pertama yang asimtomatik)dan menyebar keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa.Di organ-organ ini kumanmeninggalkan sel-sel fagosit dan kemudian berkembangbiak di luar sel atau ruang sinusoid danselanjutnya masuk kedalam sirkulasi darah lagi mengakibatkan bakteremia yang kedua kalinyadengan disertai tanda-tanda dan gejala penyakit infeksi sistemik.

    Didalam hati,kuman masuk kedalam kandung Empedu ,berkembang biak,dan bersamacairan empedu diekskresikan secara intermittentke dalam lumen usus.Sebagian kumandikeluarkan melalui Feses dan sebagian masuk lagi kedalam sirkulasi setelah menembususus.Proses yang sama terulang kembali,berhubung Makrofag telah teraktivasi dan hiperaktif makasaat Fagositosis kuman Salmonellaterjadi pelepasan beberapa mediator Inflamasi sistemik seperti :Demam,malaise,Sakit Kepala,sakit perut,Instabilitas vaskular,gangguan mental,dan koagulasi.

    Didalam plague peyeri makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi hiperplasia jaringan(S.typhiintra makrofag menginduksi reaksi hipersensitivitas tipe lambat,hiperplasia jaringan,dan NekrosisOrgan).

    Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah sekitar plague Peyeriyangsedang mengalami nekrosis dan hiperplasia akibat akumulasi sel-sel mononuklear didindingusus.Proses Patologis jaringan limfoid ini dapat berkembang hingga ke lapisan otot,serosa ususdan dapat mengakibatkan perforasi.

    Endotoksin dapat menempel di Reseptor sel Endotel kapiler dengan akibat timbulnyakomplikasi seperti gangguan neuropsikiatrik,kardiovaskular,pernapasan,dan gangguan organlainnya.

    IPD edisi III hal 1774.( Sudoyo,dkk : 2009)

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    6/13

    Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14hari.Gejala-gejala klinis yang timbul sangatbervariasi dari ringan sampai dengan berat,dari asimtomatik hingga gambaran penyakit yang khasdisertai komplikasi hingga kematian.

    Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa denganpenyakit infeksi skut pada umumnya yaitu demam,nyeri kepala,,pusing,nyeriotot,anoreksia,mual,muntah,obstipasi atau diare,perasaan tidak enak perut,batuk dan epistaksis.

    Pada pemeriksaan fisik hanya didapatsuhu badan meningkat.sifat demam adalah meningkatperlahan-lahan dan terutama pada sore hingga malam hari.Dalam minggu kedua gejala-gejalamenjadi lebih jelasberupa demam,bradikardia relatif (bradikardia relatif adalah peningkatan suhu1C tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit),lidah yang berselaput(kotor ditengah,tepi dan ujung merah serta tremor),hepatomegali,splenomegali,meteroismus,ganguanmental berupa somnolen,stupor,koma,delirium,atau psikosis.

    IPD jilid III Hal 2798 (Sudoyo,dkk : 2009)

    Sebagai suatu penyakit sistemik maka hampir semua organ utama tubuh dapat di serang danberbagai komplikasi serius dapat terjadi.

    Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada demam tifoit yaitu:

    Komplikasi intertinal:Perdarahan usus,perforasi usus,ileus paralitik,pankreatitis

    Komplikasi Ekstra-intestinal.

    Komplikasi kardiovaskular:gagal sirkulasi perifer,miokarditis,tromboflebitis. Komplikasi darah:Anemia hemolitik,trombositopenia,KID,trombosis

    Komplikasi paru:Pneumonia,empiema,pleuritis.

    Komplikasi hepatobilier:Hepatitis,kolesistitis.

    Komplikasi ginjal:glomerulonefritis,pielonefritis,perinefritis.

    Komplikasi tulang:Osteomielitis,periostitis,spondilitis,artritis.

    Komplikasi neuropsikiatrik/tifoit toksik

    IPD jilid III Hal 2801(Sudoyo,dkk : 2009)

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    7/13

    Biakan darah positif memastikan demam tifoid, tetapi biakan darah negative tidak

    meyingkirkan demam tifoid. Biakan tinja positif menyokong diagnosis klinis demam tifoid.Peningkatan titer uji widal empat kali lipat selama 2 sampai 3 minggu memastikan diagnosisdemam tifoid. Reaksi widal tunggal dengan titer antibody O 1:320 atau titer antibody H 1:640menyokong diagnosis demam tifoid pada pasien dengan gambaran klinis yang khas. Padabeberapa pasien uji widal tetap negative pada pemeriksaan ulang, walaupun biakan darah positif.(IPD jilid 1 edisi ke3 hal 438-439(Sudoyo,dkk : 2009)

    Penegakan diagnosis sedini mungkin sangat bermanfaat agar bisa diberikan terapi yangtepat dan meminimalkan komplikasi. Pengetahuan gambaran klinis penayakit ini sangat pentinguntuk membantu mendeteksi secara dini. Walaupun pada kasus tertentu dibutuhkan pemeriksaantambahan untuk membantu menegakkan diagnosis.

    Pemeriksaan laboratorium

    Pemeriksaan leukosit

    Pada kebanyakan kasus demam tifoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada

    dalam batas-batas normal, malahan kadang-kadang terdapat leukositosis. Walaupun tidak adakomplikasi atau infeksi sekunder. Oleh karena itu pemeriksaan jumlah leukosit tidak bergunauntuk diagnosis demam tifoid.

    Biakan darah

    Biakan darah positif memastikan demam tifoid, tetapi biakan darah yang negative tidakmenyingkirkan Demam Tifoid. Hal ini disebabkan karena hasil biakan darah bergantung padabeberapa faktor, antara lain:

    A. Teknik pemeriksaan laboratorium.

    Hasil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan yang lain, malahan hasil satu laboratoriumbisa berbeda dari waktu ke waktu. Karena jumlah kuman yang berada dalam darah hanya sedikit,yaitu kurang dari 10kuman/ml darah, maka untuk keperluan pembiakan, pada pasien dewasadiambil 5-10ml darah dan pada anak-anak 2-5ml. bila darah yang dibiak terlalu sedikit hasilbiakan bisa negative, terutama pada orang yang sudah mendapat pengobatan spesifik.

    B. Saat pemeriksaan selama perjalanan penyakit.

    Pada demam tifoid biakan darah terhadap S.typhi terutama positif pada minggu pertama penyakitdan berkurang pada minggu-minggu berikutnya. Pada waktu kambuh biakan bisa positif lagi.

    C. Vaksinasi di masa lampau.

    Vaksinasi terhadap demam tifoid di masa lampau menimbulkan antibody dalam darah pasien.Antibody ini dapat menekan bakteriemia, hingga biakan darah mungkin negative.

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    8/13

    3. Uji Widal

    Uji Widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibody (aglutinin). Aglutinin yang spesifikterhadap Salmonella terdapat dalam serum pasien demam tifoid, juga pada orang yang pernah ketularanSalmonella dan para orang yang pernah divaksinasi terhadap dema tifoid.

    Antigen yang digunakan pada uji Widal adalah suspense salmonella yang sudah dimatikan dan diolah dilaboratorium. Maksud uji Widal adalah untuk menetukan adanya aglutinin dalam serum pasien yang disangkamenderita demam tifoid.

    Akibat infeksi oleh S.typhi, pasien membuat antibody(aglutinin) yaitu:A. Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh kuman).

    B. Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagella kuman).

    C. Aglutinin Vi, yang dibuat karena rangsangan antigen Vi (berasal dari simpai kuman).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi uji Widal

    A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien

    B. Faktor-faktor teknis

    Faktor-faktor yang berhubungan dengan pasienA. Keadaan umum

    B. Gizi buruk menghambat pembentukan antibody.

    C. Saat pemeriksaan selama perjalanan penyakit.

    D. Aglutinin baru dijumpai dalam darah setelah pasien sakit satu minggu dan mencapai puncaknya pada minggukelima atau keenam penyakit.

    E. Pengobatan dini dengan antibiotic.

    Beberapa peneliti berpendapat bahwa pengobatan dini dengan obat antimikroba menghambat pembentukanantibody, tetapi peneliti-peneliti lain menentang pendapat ini.

    F. Penyakit-penyakit tertentu.

    Pada beberapa penyakit yang menyertai demam tifoid tidak terjadi pembentukan antibody, misalnya padaagamaglobulinemia, leukemia dan karsinoma lanjut.

    G. Obat-obat imunosupresif atau kortikosteroid.

    Obat-obat ini menghambat pembentukan antibody karena supresif system retikuloendoteliat.

    H. Vaksinasi dengan kotipa atau tipa.

    Pada seorang yang divaksinasi, titer aglutinin O dan H meningkat. Aglutinin O biasanya menghilang setelah 6 bulansampai 1 tahun, sedangkan titer aglutinin H menurun perlahan-lahan selama 1 atau 2 tahun. Oleh karena itu titer

    k f k k

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    9/13

    Faktor-faktor teknis

    Aglutinasi silang.

    Karena beberapa spesies salmonella dapatmengandung antigen O dan H yang sama, maka reaksi

    aglutinasi pada satu spesies dapat juga menimbulkanreaksi aglutinasi pada spesies lain. Oleh karena ituspesies salmonella penyebab infeksi tidak dapatditentukan dengan uji widal.

    Konsentrasi suspense antigen. Konsentrasi suspense antigen yang digunakan pada uji

    widal akan mempengaruhi hasilnya.

    Strain salmonella yang digunakan untuk suspenseantigen.

    Ada peneliti yang berpendapat bahwa daya aglutinasisuspense antigen dari strain salmonella setempat lebihbaik daripada suspense antigen dari strain lain.(IPD jilid 1 edisi ke3 hal 43-439)

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    10/13

    Bila terdapat demam yang lebih dari 1 minggu sedangkan penyakit yang dapat menerangkanpenyebab deemam tersebut belum jelas,perlu di pertimbangkan pula selain Demam tifoid,penyakit-penyakit lain sebagai berikut:Paratifoid A,B,danC,Infulenza,Malaria,Tuberklosis,dengue,pneumonia lobaris,dan lain-lain.

    (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Buku kuliahIKA.Jilid 2.Jakarta:Info Medika,2005. halaman 593)

    Infulenza adalah penyakit infeksi saluran pernafasaan terutama ditandai oleh demamtinggi,menggigil,sakit otot,sakit kepala,dan sering disertai pilek,sakit tenggorokan dan batuk nonproduktif,lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri. (Ilmu Penyakitdalam jilid III,halaman 1707)

    Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerangeritrosit dan ditandai dengan ditemukannnya bentuk aseksual didalam darah.gejalanya berupademam,menggigil,anemia,dan splenomegali.

    (Ilmu Penyakit Dalam Jilid III,halaman1732(Sudoyo,dkk : 2009)

    Tuberklosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberclosis danmyobacterium bovis.permulaan tuberklosis sukar diketahui karena gejalanya tidak jelas dan tidakkhas,tetapi kalau terdapat panas naik turun dan lama atau dengan atau tanpa pilek danbatuk,anoreksia,penurunan berat badan,lesu.

    (Ilmu kesehatan anak jilid 2 halaman 573)

    Dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dan orang dewasa ditandaidengan tanda klinis berupa demam,nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertaileukopenia,dengan atau tanpa ruam,limfadenopati,demam bifasik,sakit kepala yang hebat,nyeripergerakan bola mata,gangguam rasa mengecap,trombositopenia ringan,dan petekie spontan.

    (kapita selekta kedokteran jilid 1 halaman 428)

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    11/13

    Sampai saat ini masih dianut trilogi penatalaksanaan demam tifoid, yaitu:

    Istirahat dan perawatan, dengan tujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Diet dan terapi penunjang (simtomatik dan suportif), dengan tujuan mengembalikan rasa nyaman

    dan kesehtan pasien secara optimal.

    Pemberian antimikroba, dengan tujuan menghentikan dan mencegah penyebaran kuman.

    Istirahat dan perawatan. Tirah baring dan perawatan profesional bertujuan untuk mencegahkomplikasi. Tirah baring dengan perawatan sepenuhnya di tempat seperti makan, mandi, buang airkecil, dan buang air besar akan membantu dan mempercepat masa penyembuhan. Dalamperawatan perlu sekali dijaga kebersihan tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan yang dipakai.Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah dekubitus dan pneumonia ortostatik serta higieneperorangan tetap perlu diperhatikan dan dijaga.

    Diet dan terapi penunjang.Diet merupakan hal yang cukup penting dala proses penyembuhanpenyakit demam tifoid, karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan umum dan gizipenderita akan semakin turun dan proses penembuhan akan semakin lama. Dimasa lampau

    penderita demam tifoid diberi diet bubur saring kemudian ditingkatkan menjadi bubur kasar danakhirnya diberikan nasi, yang perubahan diet tersebut disesuaikan dengan tingkat kesembuhanpasien. Pemberian bubur saring tersebut ditunjukan untuk menghindari komplikasi pendarahansaluran cerna atau perforasi usus. Hal ini disebabkan ada pendapat bahwa usus harusdiistirahatkan. Beberapa peneliti menunjukan bahwa pemberian makan padat dini yaitu nasidengan lauk pauk rendah selulosa(mengindari sementara sayuran berserat) dapat diberikandengan aman pada pasien tifoid.

    Pemberian antimikroba. Obat-obat antimikroba yang sering digunakan untuk mengobati demamtifoid adalah sebgai berikut :

    1. Kloramfenikol. Di Indonesia kloramfenikol masih merupakan obat pilihan utama untukmengobati demam tifoid. Dosis yang diberiakan adalah 4x500 mg per hari dapat diberikan oralatau intravena. Diberika sampai 7 hari bebas panas. Penyuntikan intramuscular tidak di anjurkankarena tempat suntikan terasa nyeri.penurunan demam rata-rata 7,2 hari.

    2. Tiamfenikol.Dosis dan efektifitas tiamfenikol pada demam tifoid hampir sama dengankloramfenikol, akan tetapi komplikasi hematologi seperti kemungkinan anemia aplastik lebihrendah dibandingkan dengan kloramfenikol. Dosis tiamfenikol adalah 4x500 mg, demam rata-rata menurun pada hari ke-5 sampai ke-6. (Sudoyo, Aru W. ilmu penyakit dalam jilid III edisiV,halaman.2801)

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    12/13

    Usaha pencegahan dapat dibagi atas :A. Usaha terhadap lingkungan hidup :

    Penyediaan air minum yang memenuhi syarat Pembuangan kotoran manusia yang higienis Pemberantasan lalat Pengawasan terhadap penjualan makanan

    B. Usaha terhadap manusia : Imunisasi , vaksin yang digunakan adalah vaksin yang dibuat dari Salmonella typhosayang

    dimatikan Menemukan dan mengobati karier Pendidikan kesehatan masyarakat

    Rampengan, T.H. 2008, Penyakit infeksi topik pada anak, ed.2 halaman 62. Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC.

    Prognosis demam tifoid tergantung dari umur, keadaan umum,derajat kekebalan tubuh, jumlah dan Virulensi Salmonella, sertacepat dan tepatnya pengobatan. Angka kematian pada anak-anak

    2,6% , dan pada orang dewasa 7,4%, rata-rata 5,7 %.Mansjoer,dkk Buku: kapita selekta kedokteran, edisi ketiga jilid 1, hal421-425 Penerbit; Media Aesculapius Fak. Kedokteran UI 2001

  • 7/31/2019 Presentation1 PA

    13/13

    Deman typhuid adalah penyakit infeksi akutdisebabkan oleh kuman gram negative salmonellatyphi. Selama terjadi infeksi kuman tersebutbermultuplikasi dalam sel fagositik mononukleardan secara berkelanjutan dilepaskan ke aliran

    darah. Deman typoid timbul akibat dari infeksi olehbakteri golongan salmonella yang memasuki tubuhpenderita melalui saluran pencernaan.

    Mengubah hygine personal (kebersihan pribadi) . Memperbaiki sanitasi yang buruk karena darisitu

    dapat terkontaminasi. Menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.