OSTEOARTRITIS (OA)

17
OA, RA dan Gout oleh Ratu Balqist A F Winda Meirina

Transcript of OSTEOARTRITIS (OA)

Page 1: OSTEOARTRITIS (OA)

OA, RA dan Gout

olehRatu Balqist A F

Winda Meirina

Page 2: OSTEOARTRITIS (OA)

DefinisiOsteoartritis (OA) adalah gangguan yang

ditandai dengan kerusakan sendi yang progresif dimana semua struktur sendi telah mengalami perubahan patologis. (Fauci, 2009)

Rheumatoid Artritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya sinovitis erosif simetrik yang terutama walaupun mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya. (Daud, 2007)

Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).

Page 3: OSTEOARTRITIS (OA)

OSTEOARTRITIS (OA)

RHEUMATOID ARTRITIS (RA)

ARTRITIS PIRAI (GOUT)

Usia Lansia ProduktifWanita : Pria = 5:1

Produktif

Kerusakan Rawan sendi dan seluruh bagian

sendi. Asimetris.

Rawan sendi dan tulang sekitarnya.

Simetris. Lebih sering pada sendi-

sendi perifer.

Monoartikuler. Paling sering pada

Metatarsopalangeal I (MTP -1) . Stadium

lanjut dapat poliartikuler.

Etiologi Terbentuknya molekul abnormal

dan produk degradasi kartilago

dalam cairan sinovial sendi.

Autoimun, oleh kompleks

histokompatibilitas utama kelas II (HLA-

DR)

Deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau

akibat supersaturasi asam urat dalam cairan

ekstraseluler.

Perjalanan penyakit

Degradasi kartilago,

remodelling tulang, dan inflamasi cairan sendi

Kerusakan sendi, deformitas sendi, yang progresif,

disabilitas, kematian dini.

Menurunnya kelarutan sodium

urat, pengendapan kristal MSU, inflamasi.

Page 4: OSTEOARTRITIS (OA)

OSTEOARTRITIS (OA)

RHEUMATOID ARTRITIS

(RA)

ARTRITIS PIRAI (GOUT)

Temuan klinis

Tanda-tanda inflamasi sendi,

perubahan fungsi, dan struktur non

sendi *

Sinovitis erosif simetris. Beberapa

kasus disertai keterlibatan

zat ekstraselular.

Kristal urat pada cairan sinovial (lebih sering pada

stadium lanjut.)

Gejala klinis

1. Kaku pagi, kadang-kadang cepat hilang.

2. Nyeri sendi 3. Krepitasi4. Pembesaran

sendi5. Perubahan

gaya berjalan.

Artikular1. Kaku pagi lebih dari 1 jam.2. Deformitas persendian.

Ekstraartikular**

Akut1. Kaku pagi jarang, sampai dengan tidak pernah.2. Bangun pagi terasa sakit, sampai dengan tidak bisa berjalan.3. Terdapat tanda-tanda radang (rubor, kalor, dolor, tumor, fungsio laesa)4. Gejala sistemik

Menahun1.Tofi yang banyak dan poliartikuler.2.Inflamasi asimetris, artritis erosif yang kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak.

Page 5: OSTEOARTRITIS (OA)

Catatan :*Perubahan fungsi dan struktur non sendi :

1. Persambungan yang tidak normal2. Gangguan fleksibilitas 3. Pembesaran tulang serta gangguan fleksibilitas sendi.4. Terjadinya instabilitas sendi, krepitasi baik aktif maupun pasif.

Page 6: OSTEOARTRITIS (OA)

** Gejala klinis ekstraartikular pada RA:1. Kulit : Nodul Reumatoid, Vaskulitis2. Mata : Keratokonjungtivitis Sicca, Skleritis3. Sist. Respiratorius : Nyeri tenggorokan,

Disfonia/Disfagia 4. Sist. Kardiovaskuler : Disfungsi katup, Fenomen

embolisasi, Gangguan konduksi, Aortitis, Kardiomiopati

5. Sist. GIT dan Ginjal : Efek Samping OAINS untuk RA

6. Sist. Syaraf : Neuropati jepitan/Neuropati iskemik akibat vaskultis

7. Sist. Hematologis : Anemia akibat penyakit kronik

Page 7: OSTEOARTRITIS (OA)

Kriteria Diagnosis OsteoartritisOsteoartritis sendi lutut:1. Nyeri lutut, dan2. Salah satu dari 3 kriteria berikut:

a. Usia > 50 tahunb. Kaku sendi < 30 menitc. Krepitasi + osteofit

Osteoartritis sendi tangan:1. Nyeri lutut atau kaku, dan2. Tiga dari 4 kriteria berikut:

a. Pembesaran jaringan keras dari 2 atau lebih dari 10 sendi tangan tertentu (DIP II dan III kiri dan kanan, CMC I ki dan ka)b. Pembesaran jaringan keras dari 2 atau lebih sendi DIPc. Pembengkakan pada < 3 sendi MCPd. Deformitas pada minimal 1 dari 10 sendi tangan tertentu

:

Page 8: OSTEOARTRITIS (OA)

Kriteria Diagnosis OsteoartritisOsteoartritis sendi pinggul:1. Nyeri pinggul, dan2. Minimal 2 dari 3 kriteria berikut:

a. LED < 20 mm/jamb. Radiologi: terdapat osteofit pada femur atau asetabulumc. Radiologi: terdapat penyempitan celah sendi(superior, aksial, dan atau medial)

Page 9: OSTEOARTRITIS (OA)

Kriteria Diagnosis Rheumatoid Artritis (RA)Kriteria Diagnosis ACR (1987):1. Kaku pagi sekurangnya 1 jam2. Artritis pada sekurangnya 3 sendi3. Artritis pada sendi pergelangan tangan, MCP, PIP4. Artritis yang simetris5. Nodul reumatoid6. Faktor reumatoid serum positif7. Gambaran radiologik yang spesifik

Untuk diagnosis RA diperlukan 4 dari 7 kriteria tersebut di atas. Kriteria 1-4 harus minimal diderita selama 6 minggu.

Page 10: OSTEOARTRITIS (OA)

Kriteria Diagnosis GOUTKriteria Diagnosis ACR (1977):Didapatkan kristal monosodium urat di dalam cairan sendi, atauDidapatkan kristal monosodium urat di dalam tofus, atauDidapatkan 6 dari 12 kriteria berikut:1. Inflamasi maksimal pada hari pertama2. Serangan artritis akut lebih dari 1 kali3. Artritis monoartikuler4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan5. Pembengkakan dan sakit pada sendi MTP 16. Serangan pada sendi MTP unilateral7. Serangan pada sendi tarsal unilateral8. Tofus9. Hiperurisemia10. Pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologik11. Kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik12. Kultur bakteri cairan sendi negatif

Page 11: OSTEOARTRITIS (OA)

Penunjang DiagnosisOA RA Gout

Pemeriksaan

Penunjang

-Radiologi:•Foto Polos sendi yang terkena.•Artroskopi.

-Laboratorium:•LED < 20 mm/jam•Analisi cairan sendi

-Kriteria diagnosis RA oleh ARA (American Rheumatism Association)***.

-Radiologi:•Radiologi tangan dan kaki

-Laboratorium:•LED, CRP•Faktor reumatoid serum•Analisis cairan sendi•Biopsi sinoviun/nodul reumatoid

Laboratorium:-LED, CRP-Analisa cairan sendi-Asam urat darah-UR/CR,CCT

Radiologi:Sendi yang terkena

Page 12: OSTEOARTRITIS (OA)

Catatan:*** Kriteria Diagnosis Artritis Reumatoid oleh ARA

(American Rheumatis Association) :1. Kaku pagi hari2. Artritis pada 3 daerah persendian3. Artritis pada persendian tangan4. Artritis simetris5. Nodul reumatoid6. Faktor reumatoid serum (+)7. Perubahan gambar pada radiologi

Pasien dikatakan menderita Artritis Reumatoid jikamemenuhi sekurang-kurangnya kriteria 1-4 yang

dideritanyasekurang-kurangnya selama 6 minggu.

Page 13: OSTEOARTRITIS (OA)

Pemantauan Progresivitas dan Outcome OA3 cara utama untuk memantau progresivitas dan outcome OAPengukuran nyeri sendi dan disabilitas pada pasien.Pengukuran perubahan struktural (anatomi) pada sendi yang

terserang, misalnya, radiografi polos, MRI, artroskopi, dan ultrasoun frekuensi tinggi.

Pengukuran proses penyakit yang dinyatakan dengan perubahan metabolisme atau perubahan kemampuan fungsional dari rawan sendi artikuler, tulang subkondral atau jaringan sendi lainnya, misalnya marker rawan sendi dalam cairan tubuh.

Note: marker pada OA yaitu sitokin, enzim protease dan inhibitornya, komponen matrix rawan sendi dan fragmennya, antibody terhadap kolagen rawan sendi dan membran protein kondrosit serta hormon pertumbuhan.

Page 14: OSTEOARTRITIS (OA)

Diagnosis Banding Berdasarkan Waktu Timbulnya Nyeri

Waktu Nyeri

OA RA Gout Keganasan

Pagi << >>> >>> (tanpa nyeri pada malam sebelumnya)

>>>

Siang <<< << << >>>

Malam >>> >> << >>>

Page 15: OSTEOARTRITIS (OA)

Diagnosis Banding Berdasarkan Temuan Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik

OA RA Gout

Gaya Berjalan Abnormal Abnormal Abnormal

Sikap/Postur Badan

Abnormal Abnormal Abnormal

Deformitas . .

Perubahan Kulit Nodul Rubor dan Udem

Kenaikan Suhu Sekiar Sendi

. - .

Nyeri Raba . . -

Pergerakan Terhambat Terhambat Terhambat

Krepitus . - -

Bunyi Lainnya - - -

Page 16: OSTEOARTRITIS (OA)

Pemeriksaan Fisik

OA RA Gout

Atrofi dan Penurunan Kekuatan Otot

. . .

Ketidakstabilan - - -

Gangguan Fungsi

. . .

Nodul - >>> .

Perubahan Kuku

- - -

Lesi Membran Mukosa

- - -

Gangguan Mata - . -

Page 17: OSTEOARTRITIS (OA)

OA RA Gout

Penatalaksanaan

Non-farmako:-Edukasi-Terapi fisik untuk rehabilitasi-Penurunan BB

Farmako:-Analgesik oral non opioat-Analgesik topikal-OAINS-Chondroprotektif (obat-obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan (repair) tulang rawan sendi pada pasien OA). -Steroid Intraartikuler

Bedah:-Maligment-Arthroscopic debridement and joint.

-OAINS-DMARD, yaitu:• Klorokuin• Sulfazalazine• D-penilalamin• Garam emas• Metotrexate• Cyclosporin• Leflunomide• Modulator inflamasi biologis/ Inhibitor TNF-α-Briging Therapy dalam pengobatan RA (mengurangi keluhan sebelum DMARD bekerja)

Non-farmako:-Edukasi-Pengaturan diet

Farmako:-OAINS-Kolsikin