OBSGYN 2

14
OBSGYN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Fauzia Rachman 22010113210064

description

obsgin

Transcript of OBSGYN 2

OBSGYN

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Fauzia Rachman22010113210064

Klasifikasi

1. Hipertensi kronik2. Preeklampsia-eklampsia3. Hipertensi kronik dengan superimposed

preeklampsia4. Hipertensi gestasional.

1. Hipertensi kronikHt yg timbul sblm uk 20 mgg / Ht yg pertama kali didiagnosis stlh uk 20 mgg & ht menetap sampai 12 mgg pascapersalinan

2. PreeklampsiaHt yg timbul setelah 20 mgg kehamilan disertai dgn proteinuria

3. EklampsiaPreeklampsia yg disertai dgn kejang2 dan/atau koma

4. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsiaHt kronik disertai tanda2 preeklampsia atau ht kronik disertai proteinuria- Proteinuria timbul stlh > 20 mgg (≥ 300 mg/24jam)- TD ≥ 160/110 mmHg

5. Hipertensi gestasional (transient hypertension)Ht yg timbul pd kehamilan tanpa disertai proteinuria & ht menghilang setelah 3 bln pasca persalinan / kehamilan dgn tanda2 preeklampsia tetapi tanpa proteinuria

Faktor risiko

• Primigravida, primipaternitas• Hiperplasentosis, misalnya: mola hidatidosa,

kehamilan multipel, DM, hidrops fetalis, bayi besar

• Umur yg ekstrim• RPK pernah PE-E• Penyakit2 ginjal & ht yg sudah ada sblm hamil• obesitas

Patifisiologi

1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan

disfungsi endotel3. Teori intoleransi imunologik antara ibu & janin4. Teori adaptasi kardiovaskularori genetik5. Teori defisiensi gizi6. Teori inflamasi

Preeklampsia RinganDefinisi:

Sindroma spesifik kehamilan dgn menurunnya perfusi organ yg berakibat tjd’a vasospasme p.d. & aktivitas endotel

Diagnosis :Suatu keadaan dimana- TD ≥ 140/90 mmHg- Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau ≥ 1 + dipstik- Edema lokal tdk dimasukkan lagi, kec. Edema pd lengan, muka dan perut, edema generalisata

Tujuan utama perawatan preeklampsiaMencegah kejang, perdarahan intrakranial, mencegah gangguan fungsi organ vital, & melahirkan bayi sehat

Terapi PER :Rawat jalan- Istirahat- Diet cukup protein, rendah KH, lemak- Vitamin E- Vitamin C- Asprin- Flumucil

Rawat inap- Bila tdk ada perbaikan : TD, kadar proteinuria slm

2 mgg- Adanya 1/lebih gejala&tanda PEB

Obstetrik- Preterm & Normotensi → tunggu aterm- Aterm → tunggu onset / 40 mgg40 mgg belum lahir → induksi persalinan

Preeklampsia BeratDefinisi :

PE dgn TD ≥ 160/110 mmHg, disertain proteinuria lebih 5 g/24 jam

PEB bila ditemukan 1/lebih gejala sbb:- TD ≥ 160/110 mmHg- Proteinuria lebih 5g/24 jam atau 4 + dalam pemeriksaan

kualitatif- Oliguria (prod. Urin ≤ 500 cc/24 jam, ≤ 30 cc/jam dalam 2-3

jam)- ↑ kadar kreatinin plasma- Gangguan visus & serebral : ↓ kesadaran, nyeri kepala,

skotoma & pandangan kabur

- Nyeri epigastrium / nyeri kuadran kanan atas abd. (akibat teregangnya kapsula Glisson)

- Edema paru2 & sianosis → sesak nafas, bibir biru- Hemolisis mikroangiopatik- Trombositopenia berat (< 100.000 sel/mm3 atau

penurunan trombosit dgn cepat- Gangguan fungsi hepar(kerusakan hepatoselular):

↑ kadar alanin & aspartate aminotransferase- Gangguan pertumbuhan janin intrauterin (IUGR)- Sindrom HELLP

Hemolisis (bercak kebiruan)Elevated Liver function (SGOT, SGPT, LDH ↑↑↑)Low Platelet ( trombosit ↓ ± < 30.000) → transfusi tetap sulit

Pembagian PEB• PEB tanpa impending eclampsia, dan PEB dgn

impending eclampsia.• Impending eclampsia (ancaman eklampsi) :

PEB disertai gejala2 subjektif :- Nyeri kepala hebat- Gangguan visus- Muntah-muntah- Nyeri epigastrium, dan- Kenaikan progresif TD

Gejala2 obyektif :- Hiper refleksi (terutama refleks tendo lutut) - Eksitasi motorik (gelisah, berontak, teriak)- Gangguan kesadaran- Sianosis

Pengobatan medikamentosa• Segera rawat inap dan dinjurkan tirah baring

miring ke satu sisi (kiri)• Pemberian obat antikejang :

- MgSO4 (magnesium sulfat)Magnesium sulfat

menghambat/menurunkan kdr asetilkolin pd rangsang serat saraf dgn menghambat transmisi neuromuskular. Transmisi neuronmuskular membutuhkan kalsium pd sinaps. Pd pemberian magnesium sulfat, magnesium akan menggeser kalsium,shg aliran rangasangan tdk tjd (tjd kompetitif inhibition antara ion kalsium & ion magnesium). Kdr kalium yg ↑ dlm darah dpt menghambat kerga magnesium sulfat.