Nyeri WS fix.docx

25
WORK SHEET FARMAKOTERAPI 1 Nyeri & Arthritis NIM : 118114001, 118114006, 118114007, 118114008, 118114009, 118114011, 118114012, 118114013 Kelas : FKK A 2011 1. Patofisiologi nyeri (Nociceptive pain, Neuropatic pain ) Nyeri Nosiseptif Nyeri nosiseptif (akut) meliputi nyeri somatic (sumber nyeri berasal dari kulit, tulang, sendi, otot atau jaringan penghubung) atau visceral (berasal dari organ dalam seperti usus besar atau pankreas) Stimulasi : Perangsangan pada ujung syaraf bebas yang dikenal dengan istilah nosiseptor merupakan tahap pertama yang mengawali timbulnya rasa nyeri. Reseptor ini dapat ditemukan baik di strukutur visceral maupun somatic serta teraktivasi oleh rangsangan mekanis, termal (panas) dan kimiawi. Kerusakan jaringan pelepasan zat kimiawi inflamatori (bradikinin, K + , prostaglandin, histamine, leukotrien, serotonin, subtansi P) menstimulasi dan mengaktivasi reseptor nyeri (nosiseptor) aktivasi reseptor menimbulkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang serabut saraf aferen ke spinal cord. Transmisi : saraf aferen yang melepaskan berbagai neurotransmitter menimbulkan potensial aksi yang berlanjut dari tempat rangsangan ke dorsal horn pada spinal cord dihantarkan melalui serabut saraf A dan C secara asenden berlanjut ke arah yang lebih tinggi, yaitu mencapai otak melalui spinothalamic tracts rangsangan sampai ke thalamus sebagai pemancar dan meneruskan rangsangan ke struktur pusat yang memproses rasa nyeri lebih lanjut. Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

description

all about nyeri

Transcript of Nyeri WS fix.docx

Page 1: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

Nyeri & Arthritis

NIM : 118114001, 118114006, 118114007, 118114008, 118114009, 118114011, 118114012,

118114013

Kelas : FKK A 2011

1. Patofisiologi nyeri (Nociceptive pain, Neuropatic pain )

Nyeri Nosiseptif

Nyeri nosiseptif (akut) meliputi nyeri somatic (sumber nyeri berasal dari kulit, tulang, sendi, otot atau jaringan penghubung) atau visceral (berasal dari organ dalam seperti usus besar atau pankreas)

Stimulasi : Perangsangan pada ujung syaraf bebas yang dikenal dengan istilah nosiseptor merupakan tahap pertama yang mengawali timbulnya rasa nyeri. Reseptor ini dapat ditemukan baik di strukutur visceral maupun somatic serta teraktivasi oleh rangsangan mekanis, termal (panas) dan kimiawi. Kerusakan jaringan pelepasan zat kimiawi inflamatori (bradikinin, K+, prostaglandin, histamine, leukotrien, serotonin, subtansi P) menstimulasi dan mengaktivasi reseptor nyeri (nosiseptor) aktivasi reseptor menimbulkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang serabut saraf aferen ke spinal cord.

Transmisi : saraf aferen yang melepaskan berbagai neurotransmitter menimbulkan potensial aksi yang berlanjut dari tempat rangsangan ke dorsal horn pada spinal cord dihantarkan melalui serabut saraf A dan C secara asenden berlanjut ke arah yang lebih tinggi, yaitu mencapai otak melalui spinothalamic tracts rangsangan sampai ke thalamus sebagai pemancar dan meneruskan rangsangan ke struktur pusat yang memproses rasa nyeri lebih lanjut.

Persepsi : otak menginterpretasikan signal nyeri, memproses informasi dari pengalaman, pengetahuan, budaya, serta mempersepsikan nyeri individu mulai menyadari nyeri.

Modulasi :Tubuh memodulasi nyeri dengan proses kompleks

1. Sistem opiate endogen : terdiri dari neurotransmitter dan reseptor yang ditemukan diseluruh system saraf pusat terikat pada reseptor opioid dan menghambat penghantaran rangsangan nyeri.

2. Aktivasi reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang terdapat di tanduk dorsal dapat menurunkan daya tanggap µ-reseptor untuk opiate.

3. SSP mengandung system descending untuk mengontrol penghantaran rasa nyeri. Menghambat penghantaran rasa nyeri pada tanduk dorsal yang berawal dari otak.

( Sumber : DiPiro 7th edition, hal. 990)

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 2: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

Nyeri Neuropatik

Nyeri neuropatik (kronis) terjadi akibat pemprosesan input sensorik yang abnormal oleh system saraf pusat atau perifer. Terdapat sejumlah besar sindroma nyeri neuropatik yang sering kali sulit di atasi (missal: nyeri punggung bawah, neuropati diabetic, postherpic neuralgia, nyeri akibat kanker,luka pada spinal chord/sumsung tulang belakang.

Kerusakan saraf atau rangsangan terus menerus dapat menyebabkan sirkuit/lintasan nyeri untuk menimbulkan rangsangan secara spontan,rangsangan nyeri saraf autonom dan meningkatkan pelepasan bahan-bahan dari saraf dorsal horn yang progesif.

( Sumber : ISO Farmakoterapi hal. 517)

2. Klasifikasi nyeri dan manifestasi klinisnya:

Pengalaman sensorik dalam nyeri bersifat multidimensi dan dengan berbagai tingkat variasi. Berdasarkan aspek intensitas, nyeri dapat dikategorikan atas nyeri ringan, sedang, dan berat. Berdasarkan lamanya nyeri dapat dikategorikan atas transient(sementara), intermittent (berulang), dan persistent (menetap). Berdasarkan kualitas, nyeri dapat dikategorikan atas tajam, tumpul, panas, dan sebagainya. Berdasarkan waktu dapat dikategorikan atas nyeri akut, dan kronis. Selain komponen sensorik tersebut, nyeri berdasarkan definisinya juga memiliki komponen kognitif dan emosional. Berdasarkan kemampuan manusia beradaptasi terhadap nyeri yang dialaminya, nyeri dikategorikan atas nyeri adaptif dan maladaptive. Nyeri adaptif berguna dalam proses survival karena berfungsi untuk membangunkan reflex menghindar terhadap stimulus noksius sebelum terjadi kerusakan jaringan. Misalnya : menghindar dari sengatan matahari, bila terjadi kerusakan jaringan, nyeri sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan, khususnya pada proses inflamasi. Kebalikan dari keadaan tersebut adalah nyeri maladaptive yang terjadi karena proses patologik di system saraf, yang manfaatnya sampai sekarang belum diketahui.

Klasifikasi berdasarkan mekanisme nyeri banyak dipakai di klinik, adalah sebagai berikut : Nyeri nosiseptif (nyeri fisiologik), yaitu nyeri sementara sebagai respon terhadap stimulus

noksius. Nyeri seperti ini jarang mendorong penderita ke dokter, karena pada umumnya nyeri hilang tanpa pengobatan atau dengan analgetik ringan. Cirri khas nyeri nosiseptif adalah adanya korelasi positif antara kekuatan stimulus dengan intensitas nyeri dan merupakan sensasi fisiologik yang penting.

Nyeri inflamasi dapat bersifat spontan atau dapat pula bersifat “dibangunkan” yang disebabkan oleh kerusakan jaringan dan proses inflamasi. Nyeri jenis ini berguna untuk mempercepat proses penyembuhan jaringan yang rusak. Gerakan jaringan yang rusak berkurang oleh karena adanya nyeri, pada gilirannya hal tersebut memungkinkan proses

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 3: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

penyembuhan berjalan dengan baik. Bila lesi atau kerusakan jaringan sembuh, biasanya diiringi dengan hilangnya rasa nyeri.

Nyeri neuropatik yaitu nyeri yang disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada system saraf. Nyeri tipe ini sering ditemui pada penderita diabetes mellitus, nyeri pasca herpes, dan sebagainya.

Nyeri psikogenik yaitu nyeri yang dikeluhkan tanpa terdeteksi adanya kelainan organic. Nyeri ini biasa disebut nyeri fungsional karena timbulnya nyeri tersebut disebabkan abnormalitas atau gangguan fungsi system saraf, yang berupa peningkatan sensitivitas terhadap berbagai stimulus. Contoh : fibriomialgia, nyeri kepala tegang otot

3. Terapi non farmakologi:

Ada berbagai cara untuk menghilangkan nyeri, hal ini tergantung dari nyeri yang

dirasakan. apakah nyeri akut atau nyeri kronis. Yaitu sebagai berikut :

a) Stimulasi kutaneus

Stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri,

bekerja dengan cara mendorong pelepasan endorfin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri.

Cara lainnya adalah dengan mengaktifkan transmisi serabut saraf sensori A-beta yang lebih besar

dan lebih cepat, sehingga menurunkan transmisi nyeri melalui serabut C dan A-delta berdiameter

kecil sekaligus menutup gerbang sinap untuk transmisi impuls nyeri.

b) Distraksi

Distraksi merupakan metode penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis dengan cara

mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain dan dengan demikian menurunkan kewaspadaan

terhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri.

c) Bimbingan antisipasi

Bimbingan antisipasi merupakan metode memodifikasi secara langsung cemas yang

berhubungan dengan nyeri menghilangkan nyeri dan menambah efek tindakan untuk

menghilangkan nyeri yang lain. Cemas yang sedang akan bermanfaat jika klien mengantisipasi

pengalaman nyeri.

d)  Biofeedback

Biofeedback merupakan terapi prilaku yang dilakukan dengan memberikan individu

informasi tentang respon fisiologis (misal, tekanan darah atau ketegangan) dan cara untuk

meletih otot volunter terhadap respon tersebut. Terapi ini digunakan untuk menghasilkan

relaksasi dalam dan sangat efektif untuk mengatasi keteganagn otot dan nyeri kepala migren.

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 4: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

e) Hipnosys

Hipnosis dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.

Suatu pendekatan kesehatan holistik, hipnosis menggunakan sugesti diri dan kesan tentang

perasaan yang rileks dan damai. Individu memasuki keadaan rileks dengan menggunakan

berbagai ide fikiran dan kemudian kondisi-kondisi yang menghasilkan respon tertentu bagi

mereka.

f) Stimulasi saraf elektrik transkutaneus

Terapi ini dilakukan dengan cara stimulasi pada kulit dengan menggunakan arus listrik

ringan yang dihantarkan melalui elektroda luar. Terapi ini dilakukan berdasarkan resep dokter.

g) Mengurangi persepsi diri

Mengurangi persepsi nyeri merupakan salah satu cara sederhana untuk meningkatkan

rasa nyaman ialah membuang atau mencegah stimulus nyeri. Hal ini terutama penting bagi klien

yang imobilisasi atau tidak mampu merasakan sensasi kenyamanan. Nyeri dapat dicegah dengan

mengantisipasi kejadian yang menyakitkan.

h) Relaksasi

Relaksasi otot-otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan

otot yang menunjang nyeri. Tekhnik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan

frekuensi lambat berirama. Periode relaksasi dapat membantu melawan keletihan dan ketegangan

otot yang terjadi dengan nyeri kt\ronis dan yang meningkatkan nyeri.

i) Sentuhan terapeutik

Pendekatan ini menyatakan bahwa paad individu yang sehat, terdapat ekuilibrum antara

aliran energi di dalam dan di luat tubuh. Sentuhan terapeutik meliputi penggunaan tangan untuk

secara sadar melakukan pertukaran energi. Proses ini berlamgsung 25 menit.

j) Accupresure

Accupresure memungkinkan alur energi yang terkongesti untuk meningkatkan kondisi

yang lebih sehat. Perawat ahli terapi mempelajari alur energi atau meridian tubuh dan memberi

takanan pada titik-titik tertentu di sepanjang alur. Sesuai dengan teori obat Asia yang

menyatakan bahwa suatu kekuatan kehidupan dalam bentuk energi bersirkulasi di seluruh tubuh

dalam siklus yang didefinisikan dengan benar.

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 5: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

4. Terapi farmakologi (akan dibahas lebih lanjut pada kuliah Dr.Rita Suhadi, Apt.):

a. Golongan Non-Opioid

Golongan & Nama Obat Waktu Paruh Range Dosis Normal Dosis

Maksimal

Golongan Salisilat

Asam Asetilsalisilat /

Aspirin

Magnesium Anhidrat

Diflunisal (Dolobid)

0.25 jam

-

8-12 jam

325-1000 mg tiap 4-6 jam

304-607 mg tiap 4 jam

607-934 mg tiap 6 jam

Awal 500-1000 mg

Dilanjutkan 250-500 mg

tiap 8-12 jam

4000 mg / hari

3738 mg / hari

1500 mg / hari

Golongan Para-

Aminophenol

Acetaminophen /

Paracetamol

2-3 jam

325-1000 mg tiap 4-6 jam 4000 mg / hari

Golongan Fenamat

Meclofenamat

Asam Mefenamat

0.8-2.1 jam

2 jam

50-100 mg tiap 4-6 jam

Awal 500 mg

Dilanjutkan 250 mg tiap 6

jam (maksimal 7 hari)

400 mg / hari

1000 mg / hari

Golongan

Pyranokarboksilat

Etodolac 7.3 jam

200-400 mg tiap 6-8 jam 1000 mg / hari

Golongan Asam Asetat

Kalium Diklofenak

(Cataflam)

1.9 jam Pada beberapa pasien,

awal diberi 100 mg,

dilanjutkan 50 mg 3 kali

sehari

150 mg / hari

Golongan Asam

Propionat

Ibuprofen 2-2.5 jam

200-400 mg tiap 4-6 jam 3200 mg / hari

atau 2400 mg /

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 6: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

Fenoprofen

Ketoprofen

Naproxen

Natrium Naproxen

3 jam

2 jam

12-17 jam

12-13 jam

200 mg tiap 4-6 jam

25-50 mg tiap 6-8 jam

Awal 500 mg

Dilanjutkan 500 mg tiap

12 jam atau 250 tiap 6-8

jam

Pada beberapa pasien,

awal 440 mg

Dilanjutkan 220 mg tiap

8-12 jam

hari (untuk

beberapa pasien)

1200 mg/ hari

(untuk obat

OTC)

3200 mg / hari

300 mg / hari

1000 mg / hari

660 mg / hari

Golongan Asam

Karboksilat Pyrrolizine

Ketorolac (parenteral)

Ketolorac (oral);

pengobatan lanjutan

setelah parenteral

5-6 jam

5-6 jam

30-60 mg (dosis tunggal

IM)

15-30 mg (dosis tunggal

IV)

15-30 mg tiap 6 jam,

maksimal 5 hari

10 mg tiap 4-6 jam;

maksimal 5 hari termasuk

pengobatan parenteral

Pada beberapa pasien,

dosis awal sebesar 20 mg

30-60 mg / hari

15-30 mg / hari

60-120 mg / hari

40 mg / hari

Golongan Inhibitor

Siklooksigenase-2

Celecoxib 11 jam Awal 400 mg diikuti

dengan 200 mg, lalu 200

mg 2 kali sehari

400 mg / hari

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 7: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

b. Golongan Opioid

Golongan & Nama Obat Rute Dosis Onset | Waktu Paruh

Golongan Fenateren (morphine-

like agonis)

Morfin

Hidromorfon (Dilaudid)

Oxymorfon

Levorfanol

Codeine

Hydrocodone

Oxycodone

IM

PO

IM

PO

IM

Rectal

PO

IM (akut)

PO (akut)

IM (kronis)

PO (kronis)

IM

PO

PO

PO

10 mg

30 mg

1.5 mg

7.5 mg

1 mg

5 mg

10 mg

2 mg

4 mg

1 mg

1 mg

15-30 mg

15-30 mg

5-10 mg

20-30 mg

10-20 menit | 2 jam

10-20 menit | 2-3 jam

10-20 menit | 2-3 jam

10-20 menit | 12-16

jam

10-30 menit | 3 jam

30-60 menit | 4 jam

30-60 menit | 2-3 jam

Golongan Fenilpiperidin

(meperidine-like agonis)

Meperidine (Demerol)

Fentanil (Sublimaze, Duragesic)

IM

PO

IM

Transdermal

Buccal,

transmucosal

75 mg

50-150 mg (tidak

direkomendasikan)

0.1 mg

25 mcg/jam

Variasi

10-20 menit | 3-4 jam

7-15 menit | 3-4 jam

Golongan Difenilheptan

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 8: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

(methadone-like agonis)

Methadone (Dolophine)

Propoxyfen

IM (akut)

PO (kronis)

IM (akut)

PO (kronis)

PO

Variasi

65 mg

30-60 menit | 12-190

jam

30-60 menit | 6-12 jam

Golongan Derivat Agonis-

Antagonis

Pentazocine (Talwin)

Butorfanol (Stadol)

Nalbufin (Nubain)

Buprenofin (Buprenex)

IM

PO

IM

Intranasal

IM

IM

Tidak

direkomendasikan

50 mg

2 mg

1 mg (1 spray)

10 mg

0.4 mg

15-30 menit | 2-3 jam

10-20 menit | 3-4 jam

< 15 menit | 5 jam

10-20 mg | 2-3 jam

Golongan Antagonis

Naloxone (Narcan) IV 0.4-2 mg 1-2 menit (IV

2-5 menit (IM) | 0.5-

1.3 jam

Golongan Analgesik Sentral

Tramadol (Ultram) PO 50-100 mg <60 menit | 5-7 jam

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 9: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

5. Patofisiologi arthritis dan klasifikasinya:

1. Reumatoid Arthritis

Patofisiologinya:

Adanya disregulasi komponen humoral dan dimediasi sistem imun (kebanyakan pasien

menghasilkan antibody yang disebut sebagai factor rheumatoid)

Ig mengaktivasi sistem komplemen yang melipat gandakan respon imun dengan

meningkatkan kemotaksis, fagositosis, dan pelepasan limfokin oleh sel mononuclear

yang kemudian disajikan kepada sel T. Antigen yang diproses dikenali oleh protein MHC

pada permukaan limfosit yang berakibat pada aktivasi sel T dan B

Sel T yang teraktivasi akan menghasilkan sitotoksin yang secara langsung berdampak

toksik bagi jaringan, dan menghasilkan sitokin(TNF,IL-1,IL-6) yang menstimulasi

inflamasi. Makrofag juga akan teraktivasi untuk melepaskan prostaglandin dan sitotoksin

Sel B yang teraktivasi akan menghasilkan sel plasma, yang membentuk antibody. Jika sel

B bergabung bersama dengan komplemen maka akan terjadi akumulasi PMN. PMN akan

melepaskan sitotoksin,radikal bebas oksigen, dan radikal hidroksil yang berakibat pada

kerusakan seluler pada sinovium dan tulang

Adanya substansi vasoaktif (histamine,kinin, dan prostaglandin) yang dilepaskan ke

pembuluh darah pada daerah yang terjadi inflamasi akan meningkatkan aliran darah dan

premeabilitas pembuluh darah. Hal ini akan mengakibatkan edema, rasa hangat,

erythema, rasa sakit, dan granulosit akan mudah keluar dari pembuluh darah menuju

tempat inflamasi

Inflamasi kronik pada jaringan lapisan synovial kapsul sendi menghasilkan proliferasi

jaringan (bentuk pannus). Pannus menyerang kartilago dan permukaan tulang,

menghasilkan erosi tulang dan kartilago serta menyebabkan destruksi sendi. Hasil akhir

adalah hilangnya ruang sendi, pergerakan sendi, fusi tulang (ankilosis), dislokasi sendi,

penyusutan tendon, dan kelainan bentuk yang kronik

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 10: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

2. Osteoarthritis

Patofisiologinya :

Pada awal OA, kandungan air pada kartilago meningkat (akibat kerusakan jaringan kolagen )

Terjadi perubahan pada komposisi glikosaminoglikan (peningkatan keratin sulfat dan penurunan

rasio kondroitin 4-sulfat terhadap kondroitin 6-sulfat). Perubahan ini akan menggangu interaksi

kolagen-proteoglikan pada kartilago

Tulang subkondrial mengalami pergantian dengan cepat (peningkatan oateoklast dan osteoblast).

Selanjutnya terjadi pelepasan peptide vasoaktif yang berhubungan dengan matrix

metalloproteinase, neovaskularisasi, ddan peningkatan permeabilitas kartilago dimana peristiwa

ini akan menyebabkan degradasi kartilago yang pada akhrinya kartilago akan menghilang

(timbul rasa sakit)

Fibrilasi, robeknya kartilago yang tidak mengandung kalsium, akan mengekspos bagian dalam

tulang sehingga menyebabkan mikrofaktur pada tulang subkondral. Selanjutnya kartilago akan

tererosi, meninggalkan tulang subkondral.

Mikrofaktur yang terjadi, akan mengakibatkan produksi callus dan osteoid

3. Gout dan Hiperurisemia

Pada manusia, asam urat merupakan produk akhir dari degradasi purin. Gout dan

Hiperurisemia terjadi dikarenakan produksi asam urat yang berlebih. Purin yang menghasilkan

asam urat dapat berasal dari 3 sumber, yaitu dapat diperoleh dari makanan, konversi asam nukleat

jaringan menjadi nukleotida purin dan sintesis de novo basa purin.Rata-rata orang memproduksi

600-800mg asam urat setiap hari. Purin yang berasal dari makanan tidak berperan penting dalam

pembentukan hiperurisemia dalam ketidakadaan beberapa kekacauan metabolisme dan eliminasi

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 11: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

purin. Akan tetapi, modifikasi diet penting bagi pasien yang memiliki masalah dalam

meningkatkan gejala hiperurisemia.

Ketidaknormalan dalam sistem enzim yang mengatur metabolisme purin dapat

menyebabkan overproduksi asam urat. Peningkatan aktivitas fosforibosil pirofosfat (PRPP)

sintetase menyababkan peningkatan konsentrasi PRPP, penentu sitesis purin dan menyebabkan

produksi asam urat. Defisiensi hipoxantin-guanin fosforibosil ttransferase(HGPRT) dapat pula

menyababkan overproduksi asam urat. HGPRT bertanggung jawab terhadap perubahan guanin

menjafi asam guanilat dan hipoxantin menjadi asam inosinat. Dua perubahan ini memerlukan

PRPP sebagai ko-substrat dan merupakan reaksi pemanfaatan penting yang terlibat dalam sintesis

asam nukleat. Defisiensi enzim HGPRT menyebakan peningkatan mtabolisme guanin dan

hipoxantin menjadi asam urat dan lebih banyak PRPP yang beriteraksi dengan gutamin pada awal

jalur purin. Tidak adanya HGPRT menyababkan sindrom Lesch-Nyhan pada anak-anak yang

mempunyai karakter koreoatetosis, spastisitas, peurunan mental, dan produksi asam urat yang

berlebihan.

Sekitar dua pertiga asam urat yang dihasilkan disekresikan melalui urin. Sisanya

dieliminasi melalui saluran gastrointestinal setelah degridasi enzimatik oleh bakteri usus.

Penurunan eksresi asam urat melalui urin menjadi di bawah kecepatan produksinya menyebabakan

hperurisemia dan peningkatan sodium urat.

Pendekatan secara patologis terhadap hiperurisemia membutuhkan penetuan apakah

pasiean overproduksi atau underekresi asam urat. Individu yang mengekresiakan lebih dari

600mg dalam masa diet bebas purin selama 3-5 hari dianggap overproduksi. Indivdu dengan

hiperurisemia yang mengekresi kurang dari 600mg asam urat dalam 24 jam dalam masa diat

bebas purin diklasifikasikan sebagai underekresi asam urat. Akn tetapi dalam diet reguler ekresi

lebih dari 1000mg selama 24 jam menunkjukkan overproduksi; kurang dari jumlah ini

kemugkinan normal.

4. Osteoporosis

Patofisiologi osteoporosis tergantung pada jenis kelamin, usia dan adanya penyebab

sekunder. Keropos tulang dipercepat selama perimenopause dan postmenopause. Hasil dari

peningkatan resorpsi terutama sebagai akibat dariproduksi hormon ovarium , khususnya estrogen .

Defisiensi estrogen meningkatkan proliferasi , diferensiasi , dan aktivasi baru osteoklas dan

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 12: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

memperpanjang kelangsungan hidup osteoclasts. Kepadatan tulang yang hilang secara signifikan.

Trabeculartulang yang paling rentan menyebabkan patah tulang belakang dan pergelangan tangan.

Pria memiliki risiko yang lebih rendah terkenaosteoporosis dan osteoporosis fraktur

karena ukuran tulang yang lebih besar , puncak massa tulang yang lebih besar dan lebih sedikit

falls.Osteoporosis terjadi pada manula terutama sebagai akibat dari kekurangan hormon , kalsium ,

dan vitamin D yang mengarah ke tingkat turnover tulang dalam kombinasi dengan mengurangi

osteoblas pembentukan tulang . Risiko patah tulang pinggul meningkat secara dramatis di senior

sebagai konsekuensi dari kerugian kumulatif dari tulang kortikal dan trabekular dan peningkatan

risiko untuk jatuh. Penyebab sekunder yang paling umum untuk osteoporosis adalah kekurangan

vitamin D dan terapi glukokortikoid

6. Terapi non farmakologi arthritis:

Osteoporosis

1. Semua individu harus memiliki menu yang seimbang dengan asupan kalsium dan vitamin D yang mencukupi. Jika asupan makanan tidak mencukupi, diperlukan suplemen kalsium.

2. Kopi dapat menghasilkan peningkatan eksresi kalsium, meskipun hanya kecil efeknya. Namun efek ini dapat diimbangi oleh peningkatan asupan kalsium.

3. Hindari rokok karena dapat menurunkan densitas mineral tulang yang dapat meningkatkan resiko fraktur.

4. Aerobic latihan beban dan olahraga yang memperkuat tubuh dapat mencegah hilangnya massa tulang dan mengurangi fraktur.

Osteoarthritis

1. Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakit, prognosis, dan pendekatan manajemennya. Diperlukan juga konseling diet untuk pasien yang kelebihan berat badan

2. Terapi fisik dengan pengobatan panas atau dingin dan program olahraga dapat membantu menjaga dan mengembalikan rentang pergerakan sendi dan mengurangi rasa sakit dan spasmus otot.

3. Alat bantu dan ortotik seperti tongkat, alat pembantu berjalan, alat bantu gerak, heel cups, dan insole dapat digunakan selama olahraga atau aktivitas harian.

4. Prosedur terapi diindikasikan untuk pasien dengan rasa sakit parah yang tidak memberikan respon terhadap terapi konservatif atau rasa sakit yang menyebabkan ketidakmampuan fungsional substansial dan mempengaruhi gaya hidup. Contohnya

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 13: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

adalah osteotomi, pengangkatan sendi, penghilangan osteofit, artroplasti parsial atau total,joint fusion.

GOUT dan Hiperurisemia

1. Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi mengandung purin ( contoh : daging daging organ)

2. Menghindari konsumsi alcohol3. Menurunkan berat badan bila obesitas

Rheumatoid arthritis

1. Memberikan edukasi mengenai penyakit, serta mengenai keuntungan dan pembatasan terapi

2. Istirahat yang cukup dan mengurangi berat badan jika obesitas3. Terapi fisik dan penggunaan alat pembantu dapat membantu menjaga fugsi sendi4. Pasien dengan penyakit yang parah dapat mendapatkan keuntungan dari prosedur terapi

seperti tenosinovektomi, perbaikan tendon, dan penggantian sendi.

7. Terapi farmakologi arthritis:Rhematoid ArthritisObat Antirematik

Obat Dosis

Methrotrexate Oral / IM : 7,5-15 mg tiap minggu

Leflunomide Oral : 100 mg sehari selama 3 hari, lalu 10-20 mg sehari;

atau 10-20 mg sehari tanpa loading dose

Hydroxychloroquine Oral : 200-300 mg 2 kali sehari, setelah 1-2 bulan dapat

diturunkan menjadi 200 mg 2 kali sehari atau 1 kali sehari

Sulfasalazine Oral : 500 mg 2 kali sehari, lalu dinaikkan hingga 1 gram 2

kali sehari

Etanercept Subkutan : 50 mg tiap minggu

Infliximab IV : 3 mg / kg saat 0, 2, dan 6 minggu; lalu dilanjutkn tiap

8 minggu

Adalimumab Subkutan : 40 mg tiap 2 minggu

Anakinra Subkutan : 100 mg tiap hari

Rituximab 1000 mg 2 kali tiap 2 minggu

Abatacept BB < 60 kg 500 mg

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 14: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

BB 60-100 kg 750 mg

BB > 100 kg 1000 mg

Auranofin Oral : 3 mg sekali sehari / 2 kali sehari

Gold thiomate IM : 10 mg test dose, lalu seminggu 25-50 mg, setelah ada

respon, dosis dapat dinaikkan

Azathioprine Oral : 50-150 mg sehari

D-Penicillamine Oral : 125-250 mg sehari, maximal 750 mg

Cyclophosphamide Oral : 1-2 mg/kg/hari

Cyclosporine Oral : 2,5 mg/kg/hari

Corticosteroids Oral, IV, IM, IA, dan injeksi jaringan : bervariasi

Obat NSAIDObat Dosis Dewasa Dosis Anak Aturan Pakai

Aspirin 2,6-5,2 g 60-100 mg/kg 4 kali sehariCelecoxib 200-400 mg 1-2 kali sehariiDiklofenak 150-200 mg 3-4 kali sehari

Tablet extended release 2 kali sehari

Diflunisal 0,5-1,5 g 2 kali sehariEtodolak 0,2-1,2 g (maksimal

20 mg/kg)2-4 kali sehari

Fenoprofen 0,9-3,0 g 4 kali sehariFlubiprofen 200-300 mg 2-4 kali sehariIbuprofen 1,2-3,2 g 20-40 mg/kg 3-4 kali sehariIndomethacin 50-200 mg 2-4 mg/kg

(maksimal 200 mg)2-4 kali sehariTablet extended release 1 kali sehari

Meclofenamat 200-400 mg 3-4 kali sehariMeloxicam 7,5-15 mg 1 kali sehariNabumetone 1-2 g 1-2 kali sehariNaproxen 0,5-1,0 g 10 mg/kg 2 kali sehari

Tablet extended release 1 kali sehari

Natrium Naproxen 0,55-1,1 g 2 kali sehariNonacetylated salicylates

1,2-4,8 g 2-6 kali sehari

Oxaprozin 0,6-1,8 g (maksimal 26 mg/kg)

1-3 kali sehari

Piroxicam 10-20 mg 1 kali sehariSulindac 300-400 mg 2 kali sehariTolmetin 0,6-1,8 g 15-30 mg/kg 2-4 kali sehari

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 15: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

OsteoarthritisGolongan & Nama Obat Dosis Dosis

MaksimalGolongan AnalgesikAcetaminophenTramadolAcetaminophen/Codein

Acetaminophen/Oxycodone

Capsaicin 0,025% / 0,075%

325-650 mg tiap 4-6 jam / 1 g 3-4 kali sehari50-100 mg tiap 4-6 jam300-1000 mg / 15-60 mg tiap 4 jam jika diperlukan325-650 mg / 2,5-10 mg tiap 6 jam jika diperlukanDiaplikasikan pada sendi yang sakit 3-4 kali sehari

4000 mg/hari400 mg/hari

4000 mg atau 360 mg

4000 mg atau 40 mg

Suplemen NutrisiGlucosamine HCL / chondroitin sulfat

500 mg / 400 mg 3 kali sehari 1500 mg atau 1200 mg perhari

NSAID

Salisilat TerasetilasiAspirin

Salisilat Non-TerasetilasiSalsalateDiflunsialCholine SalisilatMagnesium Choline Salisilat

Asam AsetatEtodolacDiklofenakIndometacin

KetorolakNabumetone

Asam PropionatFenoprofenFlubiprofenIbuprofenKetoprofenNaproxenNatrium NaproxenOxiprozin

325-650 mg tiap 4-6 jam untuk nyeri; dosis antiinflamasi diawali 3600 mg sehari pada dosis terbagi

500-1000 mg 2-3 kali sehari500-1000 mg 2 kali sehari500-1000 mg 2-3 kali sehari500-1000 mg 2-3 kali sehari

800-1200 mg per hari dosis terbagi100-150 mg per hari dosis terbagi25 mg 2-3 kali sehari; 75 mg sustained release 1 kali sehari10 mg tiap 4-6 jam500-1000 mg 1-2 kali sehari

300-600 mg 3-4 kali sehari200-300 mg 2-4 kali sehari1200-3200 mg 3-4 kali sehari150-300 mg 3-4 kali sehari250-500 mg 2 kali sehari275-550 mg 2 kali sehari600-1200 mg 1 kali sehari

3600 mg / hari

3000 mg / hari1500 mg / hari3000 mg / hari3000 mg / hari

1200 mg / hari200 mg / hari200 mg / hari; 150 mg / hari40 mg / hari

2000 mg / hari

3200 mg / hari300 mg / hari3200 mg / hari300 mg / hari1500 mg / hari1375 mg / hari1800 mg / hari

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain

Page 16: Nyeri WS fix.docx

WORK SHEETFARMAKOTERAPI 1

FenamatMeclofenamatAsam Mefenamat

OxicanPiroxicamMeloxicam

CoxibsCelecoxib

200-400 mg 3-4 kali sehari250 mg tiap 6 jam

10-20 mg 1 kali sehari7,5 mg 1 kali sehari

100 mg 2 kali sehari; 200 mg 1 kali sehari

400 mg / hari1000 mg / hari

20 mg / hari15 mg / hari

200 mg (400 mg untuk RA) per

hari

Apabila space kurang dapat dilanjutkan di halaman lain