Makalah Fix.docx

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi. Spektrofotometer merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap 1

Transcript of Makalah Fix.docx

Page 1: Makalah Fix.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang

digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan

kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan

peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer.

Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang

tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di

transmisikan atau yang di absorpsi. Spektrofotometer merupakan suatu metode

analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu

lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan

monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Menurut Cairns

(2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban

suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap

cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna

terbentuk. Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur

transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap

media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada

senyawaan atau warna terbentuk.

Adapun jenis-jenis dari spektrofotometer yaitu spektrofotometer single-

beam dan spektrofotometer double-beam. Pada spektrofotometer singel-beam

cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai

absorbansi dari larutan yang dimasukkan. Berbeda dengan spektrofotometer

bouble-beam nilai blanko dapat langsung diukur bersama dengan larutan yang

diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Dari jenis-jenis spektrofotometer

diatas penulis hanya akan mebahas spektrofotometer jenis singel beam.Selain ini

penulis juga akan membahas mengenai cara kerja dari spektrofotometer,

spesifikasi, dan fungsi dari jenis spektrofotometer jenis singel beam.

1

Page 2: Makalah Fix.docx

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat penulis simpulkan dari latar belakang

diatas adalah :

1.2.1 Apa sajakah komponen dari spektrofotometer singel-beam ?

1.2.2 Apa sajakah Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer singel-beam ?

1.2.3 Bagaimana Cara Kerja dari Spektrofotometer singel-beam ?

1.2.4 Bagaimana spesifikasi dari Spektrofotometer singel-beam ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui Komponen Spektrofotometer singel-beam

1.3.2 Mengetahui Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer singel beam

1.3.3 Mengetahui  Cara Kerja Spektrofotometer singel-beam

1.3.4 Mengetahui spesifikasi dari Spektrofotometer singel-beam

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah ini yaitu agar mampu memahami komponen-

komponen dari spektrofotometer, cara kerja, dan spesifikasi dari spektrofotometer

singel-beam, selain itu pula pembaca dapat menggunaka dan membaca hasil dari

spektrofotometer singel-beam UV mini 1240

2

Page 3: Makalah Fix.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spektrofotometri dan Spektrofotometer

Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan

spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer

dan fotometer. Spektofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur

energi secara relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau

diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer

menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu, dan

fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang

diabsorpsi.

Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang

ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk

mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan

atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan

spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar

putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,

grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang

gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna

yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada

fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar

monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan

pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat

diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu

spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat

untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun

pembanding.

3

Page 4: Makalah Fix.docx

2.2 Jenis - Jenis Spektrofotometer

2.2.1 Spektrofotometer Infra merah

Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu

metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik

yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada

Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik

dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell.

Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang sinar infra merah

dibagi atas tiga daerah, yaitu:

Daerah Infra Merah dekat.

Daerah Infra Merah pertengahan.

Daerah infra Merah jauh.

2.2.2 Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang

digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam. SSA

pertama kali diperkenalkan oleh Welsh (Australia) pada tahun 1955. Alat ini

relatif sederhana, selektif, dan sangat sensitif. Teknik analisis SSA

berdasarkan pada penguraian molekul menjadi atom (atomisasi) dengan

energi dari api atau arus listrik. Penentuan kadar logam berat dengan

Spektrofotometrik Serapan Atom (SSA) didasarkan pada hukum Lambert-

Beer, yaitu absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala yang dilalui

sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala (Anonim, 2003 dalam Azis, 2007

2.2.3 Spektrofotometer Resonansi Magnetik (NMR)

Spektrofotometri NMR sangat penting artinya dalam analisis

kualitatif, khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik.  Hal itu

dikarenakan spektrum NMR mampu menjawab beberapa pertanyaan yang

berkaitan dengan inti atom yang spesifik.

2.2.4 Spektrofotometer Pendar Molecular (pendar fluor/pendar fosfor)

Metode fluoresensi dan fosforesensi melibatkan penyerapan radiasi

dan pengemisian radiasi yang umumnya lebih panjang gelombangnya atau

lebih rendah energinya. Energi radiasi yang tidak teremisikan dalam bentuk

4

Page 5: Makalah Fix.docx

radiasi kemudian diubah menjadi energi termal. Fluorosensi maupun

fosforesensi berkaitan dengan perubahan energi vibrasi.

2.2.5 Spektrofotometer dengan metode hamburan cahaya (nefelometer,

turbidimeter dan spektrofotometer Raman)

Menurut temuan Raman tampak gejala pada molekul dengan struktur

tertentu apabila dikenakan radiasi infra merah dekat atau radiasi sinar

tampak, akan memberikan sebagian kecil hamburan yang tidak sama dengan

radiasi semula. Hamburan yang berbeda dengan radiasi semula (sumber

radiasi) tersebut berbeda dalam hal panjang gelombang, frekuensi serta

intensitasnya dikenal sebagai hamburan Raman. Hamburan Raman tersebut

memberikan garis Raman dengan intensitas tidak lebih dari 0,001% dari

garis spektra sumber radiasinya. 

2.2.6 Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk

mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi

dari panjang gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya

merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer

menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan

fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau

yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi

cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau

diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer

tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan

monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara

cuplikan dengan blanko ataupun pembanding.

Spektrofotometri UV-vis juga merupakan pengukuran serapan

cahaya di daerah ultraviolet (200–350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm)

oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan

transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar

yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.

5

Page 6: Makalah Fix.docx

Tabel 1. Spektrum Tampak dan Warna – warna Komplementer

Panjang Gelombang (nm) Warna Warna Komplementer

400 – 435 Violet Kuning – hijau

435 – 480 Biru Kuning

480 – 490 Hijau – biru Jingga

490 – 500 Biru – hijau Merah

500 – 560 Hijau Ungu(purple)

560 – 580 Kuning – Hijau Violet

580 – 595 Kuning Biru

595 – 610 Jingga Hijau – biru

610 – 750 Merah Biru – hijau

Tabel 2. Spektrum Cahaya Tampak (visible)

Warna Interval λ Interval v

Red 625 – 740 nm 480 – 405 THz

Orange 590 – 625 nm 510 – 480 THz

Yellow 565 – 590 nm 530 – 510 THz

Green 520 – 565 nm 580 – 530 THz

Cyan 500 – 520 nm 600 – 580 THz

Blue 430 – 500 nm 700 – 600 THz

Violet 380 – 430 nm 790 – 700 THz

2.3 Absorbsi

Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi

electron-electron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital

keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian

terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorbsi cahaya

tampak dan radiasi ultraviolet meningkatkan energi elektronik sebuah molekul,

artinya energi yang disumbangkan oleh foton-foton memungkinkan electron-

electron itu mengatasi kekangan inti dan pindah ke luar ke orbital baru yag lebih

tinggi energinya. Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-

6

Page 7: Makalah Fix.docx

tampak karena mereka mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri,

yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Absorbsi untuk transisi electron seharusnya tampak pada panjang

gelombang diskrit sebagai suatu spectrum garis atau peak tajam namun ternyata

berbeda. Spektrum UV maupun tampak terdiri dari pita absorbsi, lebar pada

daerah panjang gelombang yang lebar. Ini disebabkan terbaginya keadaan dasar

dan keadaan eksitasi sebuah molekul dalam subtingkat-subtingkat rotasi dan

vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi dari subtingkat apa saja dari keadaan

dasar ke subtingkat apa saja dari keadaan eksitasi. Karena berbagi transisi ini

berbeda energi sedikit sekali, maka panjang gelombang absorpsinya juga berbeda

sedikit dan menimbulkan pita lebar yang tampak dalam spectrum itu.

Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada

konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel.

Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang

gelombang radiasi. Satuan a ditentukan oleh satuan-satuan b dan c. Jika satuan c

dalam molar (M) maka absorptivitas disebut dengan absorptivitas molar dan

disimbolkan dengan ε dengan satuan M -1cm-1 atau liter.mol-1cm-1. Jika c

dinyatakan dalam persen berat/volume (g/100mL) maka absorptivitas dapat ditulis

dengan E1%1cmA1%1cm (Gandjar dan Rohman, 2007).

2.4 Komponen spektrofotometer dan Fungsinya

2.4.1 Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis

dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk

sepktrofotometer :

UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen

VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu

wolfram

UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi

monokromator.

Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.

2.4.2 Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu

mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi

7

Page 8: Makalah Fix.docx

cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak

digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika

digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya.

Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang

diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada

banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis

pemeriksaan. Jenis-jenis monokromator:

Gelas atau larutan berwarna

Filter interferensi

Prisma 

Kisi difraksi atau diffraction grating

Pada spektrofotometer UV-Visible modern dipakai system

monokromator ganda (double monochromator system) yaitu dua

monokromator dipasang paralel, yang terdiri dari prisma dan kisi.

2.4.3 Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel UV, VIS dan

UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya

terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat

dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang

terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga

penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS).

Cuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. IR, untuk

sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada

dua lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan

dimasukan ke dalam sel natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk

mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel yang dimiliki

sangat sedikit dan harganya mahal.

2.4.4 Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan

mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :

Kepekaan yang tinggi

Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

8

Page 9: Makalah Fix.docx

Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

Macam-macam detektor :

Detektor foto (Photo detector)

Photocell, misalnya CdS.

Phototube

Hantaran foto

Dioda foto

Detektor panas

2.4.5 Suatu pengganda (amplifier), dan rangkaian yang berkaitan membuat

isyarat listrik itu memadai untuk di baca.

2.4.6 Suatu system baca (piranti pembaca) yang memperagakan besarnya

isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan (% T) maupun

Adsorbansi (A).

2.5 Tipe Instrumen Spektrofotometer

Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-

beam dan double-beam. gambar Single-beam instrument dan Double-beam

instrument

2.6 Cara kerja spektrofotometer

Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut.

Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan

larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok

200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi.

Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer didapat dengan

menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan

lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol” galvanometer didapat dengan

memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi,

kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel

yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.

9

Page 10: Makalah Fix.docx

2.7 Keuntungan Spektrofotometer

Keuntungan dari spektrofotometer adalah yang pertama penggunaannya

luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang

diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak. Kedua sensitivitasnya

tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini

dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi

yang pasti. Ketiga selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang

dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan

menjadi tidak perlu. Keempat, ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada

konsentrasi yang ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak

dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh

persen dengan perlakuan yang khusus. Dan yang terakhir mudah,

spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan

instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis.

2.8 Pengertian Spektrofotometer UV-Vis Single Beam dan Double Beam

Instrument

2.8.1 Single-beam instrument

Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan

mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam

instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya

murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata.

Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran

sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah

190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm.

2.8.2 Double-beam instrument

Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190

sampai 750 nm. Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang

dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah

sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar kedua secara serentak

melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang keluar menjelaskan

10

Page 11: Makalah Fix.docx

perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat

pembaca.

2.9 Cara Kerja Single Beam UV - mini 1240

Alat harus dipanaskan paling tidak 15 menit sebelum digunakan.

Setting panjang gelombang sesuai dengan metode yang digunakan.

Tutup penutup contoh, dan adjust % transmitans pada nilai “0”

Masukkan kuvet yang berisi larutan reference (blank) yang telah

dibersihkan, tutup penutup contoh dan adjust absorbans pada nilai “0”

Ambil kuvet reference dan masukkan kuvet sampel dan baca

absorbansinya

Ambil kuvet sampel, adjust kembali pada nilai “0” dan ulangi untuk

sampel yang lain

2.10 Spesifikasi Single Beam UV – mini 1240

Measurement Wavelength Range 190 – 1100 nmSpectral Band Width (Resolution) 5 nmWavelwngth Display 0,1 nm unitsWavelength Setting 0,1 nm units (1 nm units in scan)Wavelength Accuracy ± 1,0 nmWavelength Repeatability ±0,3 nmWavelength Scanning Speeds GOTO WL command: approx. 3800

nm/minWavelength scan : 24 – 1400 nm/min

Light Source Switching Automatic switching with wavelength range. Can be set anywhere in the range from 295 nm to 364 nm by the unit to 1 nm. (340 nm is recommended.)

Stray Light Less than 0,05%Photometric System Single beam opticsPhotometric Range Absorbance : -0,3 - 3,0 Abs (when

uncorrected baseline curve is within 0,5 Abs.)Transmittance : 0 - 200%

Recording Range Absorbance : -3,99 - 3,99 AbsTransmittance : -399 - 399%

Photometric Accuracy ± 0,005 Abs (at 1,0 Abs)± 0,003 Abs (at 0,5 Abs)

Photometric repeatability ± 0,002 Abs (at 1,0 Abs)Auto Zero Function [AUTO ZERO] key enables one-touch

11

Page 12: Makalah Fix.docx

settingBaseline Stability 0,001 Abs/hBaseline Flatness 0,001 AbsNoise Level 0,002 Abs (0,0005Abs RMS)Baseline Correction Automatic correction using computer

memoryLight Source 20W halogen lamp (long-life 2000

hour), Deuterium lamp (socket-type), On-board automatic light source positioning mechanism

Monochromator Uses concave holographic gratingDetector Silicon photodiodeLCD Backlit (320 × 240 dot), Adjustable

contrastSample Compartment Interior dimensions 110 × 230 × 105

(mm)(W × D × H) (Partial depth 155 mm)Removable type 2-screw attachmentBeam dimensions 2 × 7 mm (W × H)(at center of accessory cell holder)

Power Supply 100V system (100V to 120V) P/N 206-89175-92200V system (220V to 240V) P/N 206-89175-3850/60Hz 160VA

Dimensions 416 × 379 × 274 (mm) (W × D × H)Weight 11 kgAmbient Temperature Room temperature 15 – 35oCAmbient Humidity Humidity 45 – 80% (less than 70 at

temperature higher than 30oC)Dalam Single Beam UV – mini 1240 detektor yang digunakan adalah

photodioda. Photo dioda adalah jenis dioda yang berfungsi untuk mendeteksi

cahaya. Berbeda dengan dioda biasa.Komponen elektronik ini akan mengubah

cahaya menjadi arus listrik.Cahaya yang dapat di deteksi oleh dioda ini,mulai dari

infrared,sinar ultra violet,sampai dengan sinar X. Photodioda dibuat dari

semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium

arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap

cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å

untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan

energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan

suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah

elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi

12

Page 13: Makalah Fix.docx

semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah

semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut

didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon -

menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di

bagian-bagian elektroda. Satu silikon photodiode digunakan untuk seluruh range

panjang gelombang, menghilangkan perubahan detektor untuk analisis yang

berbeda.

Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang

sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit.

Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang

dipakai.Monokromator yang digunakan pada Single beam UV – mini 1240 adalah

kisi difraksi atau diffraction grating.

Terdiri dari permukaan gelas dilapisi film sangat tipis dari logam.

Film tipis tersebut berlubang-lubang kecil, bentuk garis-garis memanjang

(1200 tiap cm) sehingga sinar yang jatuh kepermukaan film akan

dipantulkan dan sebagai sinar dengan panjang gelombang tertentu.

Keuntungan menggunakan kisi difraksi :

Dispersi sinar merata

Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama

Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum

2.11 Kelebihan Single Beam UV – mini 1240

Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana,

harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang

nyata.

2.12 Kelemahan Single Beam UV – mini 1240

Adapun kelemahan pada Single Beam UV- mini yaitu:

Tidak bisa menganalisis sampel dalam jumlah banyak karena tempat

kuvet pada single beam hanya terdapat satu buah.

Perubahan Intensitas Cahaya akibat Fluktuasi (ketidaktepatan atau

guncangan).

13

Page 14: Makalah Fix.docx

Nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari nilai yang

dimasukkan, sedangkan pada double beam nilai absorbansi larutannya

telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko.

14

Page 15: Makalah Fix.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan spektrofotometer dan Spektofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.

2. Jenis-jenis spektrofotometer yaitu : spektrofotometer infra merah, Spektrofotometer serapan atom, Spektrofotometer resonansi magnetik,spektrofotometer pendar molecular, spektrofotometer dengan hamburan cahaya, dan spektrofotometri UV-Vis.

3. Komponen-komponen spektrofotometer adalah sebagai berikut : sumber sinar polikromatis, monokromator, sel sampel, detektor, suatu pengganda (amplifier) dan suatu sistem baca (piranti pembaca).

4. Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan double-beam.

5. Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal, sedangkan double-beam instrument dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.

6. Cara kerja single beam UV-mini 1240 yaitu : panaskan alat selama 15 menit, kemudian setting panjang gelombang, tutup penutup contoh , selanjutnya masukkan kuvet yang berisi larutan reference dan ambil, masukkan kuvet sampel dan baca absorbansinya.

7. Single-beam UV-mini 1240 memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya. Sedangkan kelemahannya yaitu tidak bisa menganalisis sampel dalam jumlah banyak, ketidaktepatan dan guncangan, serta nilai yang absorbansi.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan makalah ini maka dapat diajukan saran agar pembaca dapat memahami dan menambah referensi bacaan tentang topik makalah ini yaitu spektrofotometer single beam uv-mini 1240.

15