makalah RA FIX.docx
-
Upload
icaza-cerunsnyoo -
Category
Documents
-
view
240 -
download
0
Transcript of makalah RA FIX.docx
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
1/38
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fakta statistik di Amerika Serikat 14,3 % dari populasi Amerika Serikat
mengalami arthritis. Prevalensi arthritis di Amerika Serikat menunjukan bahwa
prevalensi tertinggi dari rheumatoid arthritis adalah pada suku Amerika ndian
dibanding dengan !ang "on ndian. #ebih dari 3$ juta penduduk Amerika menderita
1 dari 1 jenis arthritis. &i ndonesia sendiri diperkirakan kasus rheumatoid arthritis
berkisar ,1 % sampai dengan ,3 % dari jumlah penduduk ndonesia. Rheumatoid
arthritis adalah bentuk paling umum dari arthritis autoimun, !ang mempengaruhi
lebih dari 1,3 juta orang Amerika. &ari jumlah tersebut, sekitar '(% adalah
perempuan. )ahkan, 1*3% wanita mungkin mengalami rheumatoid arthritis dalam
hidupn!a. +3
Arthritis Rheumatoid merupakan kasus panjang !ang sangat sering
diujikan.#ebih dari 3(( juta orang di dunia tern!ata menderita Arthritis Rheumatoid .
Setiap $ orang di dunia ini satu diantaran!a adalah pen!andang Arthritis Rheumatoid , artin!a 1 dari $ orang di dunia menderita Arthritis Rheumatoid .
&iperkirakan angka ini akan meningkat hingga tahun --( dengan indikasi lebih dari
-(% akan mengalami kelumpuhan. rganisasi kesehatan dunia +/0 melaporkan
bahwa -% penduduk dunia terserang pen!akit Arthritis Rheumatoid , dimana (*1%
adalah mereka !ang berusia (*- tahun dan -% mereka !ang berusia (( tahun.+-
&i ndonesia sendiri kejadian pen!akit ini lebih rendah dibandingkan dengan
negara maju seperti Amerika. Prevalensi kasus rheumatoid arthritis di ndonesia
berkisar ,1% sampai dengan ,3% sementara di Amerika menapai 3%. Angka
kejadian rheumatoid arthritis di ndonesia pada penduduk dewasa +di atas 12 tahun
berkisar ,1% hingga ,3%. #aporan hasil riset kesehatan +5S&A Aeh -1,
menunjukan bahwa prevalensi peradangan sendi menurut kota6 kabupaten berkisar
antara 34,- %.Sedangkan di Puskesmas ndraja!a, kasus penderita Rhematoid
Artritis+pen!akit jaringan otot dan kebastermasuk 1 pen!akit terban!ak.+3
Rheumatoid arthritis adalah pen!akit kronis !ang men!ebabkan
n!eri,kekakuan, pembengkakan dan keterbatasan gerak serta 7ungsi dari ban!aksendi.
Rheumatoid arthritis dapat mempengaruhi sendi apapun, sendi*sendikeil di tangan
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
2/38
dan kaki enderung paling sering terlibat. Pada rheumatoidarthritis kekakuan paling
sering terburuk di pagi hari. 0al ini dapatberlangsung satu sampai dua jam atau
bahkan sepanjang hari. ekakuan untukwaktu !ang lama di pagi hari tersebut
merupakan petunjuk bahwa seseorangmungkin memiliki rheumatoid arthritis, karena
sedikit pen!akit arthritislainn!a berperilaku seperti ini. 8isaln!a, osteoarthritis
paling sering tidakmen!ebabkan kekakuan pagi !ang berkepanjangan. Rheumatoid
arthritis kira*kira -,( kali lebih sering men!erang perempuan dari pada laki*laki.
nsiden meningkat dengan bertambahn!a usia, terutama pada perempuan. nsiden
punak adalah antara usia 4 hingga $ tahun.+-
)erdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
8engenai prevalensi dan distribusi karakteristik berdasarkan umur dan jenis kelamin
serta mengetahui apakah dengan intervensi non 7armakologi dapat memberikan
perubahan signi7ikan akan keluhan pen!akitn!a terutama n!eri. Penelitian ini
dilakukan terhadap pasien rheumatoid arthritis !ang menjalani rawat jalan di Poli
9mum Puskesmas ndraja!a. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan
masukan bagi Puskesmas ndraja!a dalam mengetahui dalam menangani pen!akit
rheumatoid arthritis serta mendapatkan data berapa jumlah pasien rheumatoid
arthritis !ang merupakan bagian dari pen!akit jaringan otot dan kebas !ang menjadi
1 pen!akit terban!ak di Puskesmas ndraja!a !ang menempati urutan ke -..
1.2 Perumusan Masalah
)erdasarkan pada latar belakang !ang telah diuraikan sebelumn!a, maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. )erapa Prevalensi Penderita Rheumatoid Arthritis &i Poli
9mum Puskesmas ndraja!a periode bulan ;anuari -1(
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
3/38
1.3.1 Tujuan Umum
8engetahui Prevalensi &an arakteristik Penderita heumatoid Arthritis &i
Poli 9mum Puskesmas ndraja!a Periode bulan ;anuari -1( < bulan &esember -1(
=
1.3.2 Tujuan husus
>ujuan khusus dari peneliti ini adalah :
1. 8engetahui Prevalensi Penderita heumatoid Arthritis &i Poli 9mum
Puskesmas ndraja!a Periode bulan ;anuari -1( < bulan &esember
-1(
-. 8engetahui &istribusi arakteristik Penderita heumatoid Arthritis
)erdasarkan 9mur &i Poli 9mum Puskesmas ndraja!a Periode bulan
;anuari -1( < bulan &esember -1(
3. 8engetahui &istribusi arakteristik Penderita heumatoid Arthritis
)erdasarkan ;enis elamin &i Poli 9mum Puskesmas ndraja!a
Periode bulan ;anuari -1( < bulan &esember -1(
1.! Man"aat Penelitian
1. Puskesmas #an $r%"esi kesehatan lainn&a
Sebagai sumber in7ormasi bagi puskesmas mengenai prevalensi dan distribusi
karakteristik pen!akit rheumatoid arthritis khususn!a pada pasien rawat
jalansehingga dapat digunakan sebagai masukan dalam men!usun strategipenegahan
dan pengelolaan pen!akit rheumatoid arthritis dengan lebih tepat dan aman sehingga
diwaktu mendatang dapat menurunkan angka kejadian rheumatoid arthritis.
Selanjutn!a dapat memberikan masukan bagi Puskesmas ndraja!a mendapatkan data
berapa jumlah pasien rheumatoid arthritis !ang merupakan bagian dari pen!akit
jaringan otot dan kebas !ang menjadi 1 pen!akit terban!ak di Puskesmas ndraja!a
!ang menempati urutan ke -.
2. Peneliti
3
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
4/38
8eningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman penelitian tentang
pela!anan kesehatan khususn!a pada pen!akit rheumatoid arthritis sertasebagai
pembanding, pendukung dan pelengkap untuk penelitianselanjutn!a.
BAB II
TIN'AUAN PU(TAA
2.1 Rheumatoid Arthritis
2.1.1 De"inisi
ata arthritis berasal dari dua kata ?unani. Pertama, arthron, !ang berarti
sendi. edua , itis !ang berarti peradangan. Seara har7iah, arthritis berarti radangsendi. Sedangkan rheumatoid arthritis adalah suatu pen!akit autoimun dimana
persendian +biasan!a sendi tangan dan kaki mengalami peradangan, sehingga terjadi
pembengkakan, n!eri dan seringkali akhirn!a men!ebabkan kerusakan bagian dalam
sendi +@ordonet al., --. 8enurut American College of Rheumatology +-1-,
rheumatoid arthritis adalah pen!akit kronis +jangka panjang !ang men!ebabkan
n!eri, kekakuan, pembengkakan serta keterbatasan gerak dan 7ungsi ban!ak sendi.
Arthritis Rheumatoid adalah suatu pen!akit sistemik progresi7, !ang
mengenai jaringan lunak dan enderung untuk menjadi kronis.;adi, sebenarn!a
terlibatn!a sendi pada penderita
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
5/38
Prevalensi rheumatoid arthritis adalah sekitar 1% orang dewasa menderita
rheumatoid arthritis di seluruh dunia dari berbagai suku bangsa. &ilaporkan bahwa di
Amerika Serikat setiap tahun timbul kira*kira '( kasus baru per satu juta penduduk.
heumatoid arthritis kira*kira -,( kali lebih sering men!erang perempuan dari pada
laki*laki. nsiden meningkat terutama dengan bertambahn!a usia, dan perbedaan jenis
kelamin hilang pada kelompok usia !ang lebih tua. nsiden keban!akan terjadi di
awal usia 4*an, walaupun dapat juga timbul pada manula. Pada usia 3 tahun ,
perbandingan perempuan dengan laki*laki adalah 1:1, namun pada usia $( tahun
perbandingan antara perempuan dan laki*laki adalah 1:1 +Prie S, /ilson #, -(
&ave! P, -(
2.1.3 Eti%l%gi
a. Faktor 9mur
Pen!akit Arthritis Rheumatoid tidak mengenal batas umur, dari anak*anak
sampai usia lanjut, dan munuln!a pen!akit ini dimulai dari umur -(* 3( tahun.
Seiring pertambahan umur dapat memperbesar resiko terjadin!a pen!akit Arthritis
Rheumatoid .9mur terjadin!a pen!akit ini terutama antara 4(*$ tahun.
b. ;enis elamin
Arthritis Rheumatoid lebih sering dijumpai pada wanita dengan perbandingan
wanita dan pria 3:1. Perbandingan ini pada wanita dalam usia subur berbanding (:1.
. Faktor genetik
0al ini terbukti dari terdapatn!a hubungan antara produk kompleks
histokompatibilitas utama kelas , khususn!a 0#A
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
6/38
peptidoglikan atau endotoksin mikroorganime !ang dapat menetuskan terjadin!a
Arthritis Rheumatoid agen in7eksius !ang diduga merupakan pen!ebab Arthritis
Rheumatoid adalah bakteri, mikoplasma atau virus.
e. Faktor #ingkungan umah
#ingkungan merupakan 7aktor tidak langsung berbagai pen!akit dengan
perumahan !ang buruk dan lembab, penataan rumah !ang buruk dapat
mempengaruhi timbuln!a pen!akit Arthiritis Rheumatoid .+(
2.1.! Pat%genesis
Sistem imun merupakan bagian pertahanan tubuh !ang dapat membedakan
komponen self dan non-self . asus rheumatoid arthritis sistem imun tidak mampu
lagi membedakan keduan!a dan men!erang jaringan sinovial serta jaringan
pen!okong lain. n7lamasi berlebihan merupakan mani7estasi utama !ang tampak
pada kasus rheumatoidarthritis. n7lamasi terjadi karena adan!a paparan antigen.Antigen dapat berupa antigen eksogen, seperti protein virus atau protein
antigenendogen.+(
6
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
7/38
Paparan antigen akan memiu pembentukan antibodi oleh sel ). Pada pasien
rheumatoid arthritis ditemukan antibodi !ang dikenal dengan Rheumatoid Factor
+F. Rheumatoid Factor mengakti7kan komplemen kemudian memiu kemotaksis,
7agositosis dan pelepasan sitokin oleh sel mononuklear sehingga dapat
mempresentasikan antigen kepada sel > B&4C. Sitokin !ang dilepaskan merupakan
sitokin proin7lamasi dan kuni terjadin!a in7lamasi pada rheumatoid arthritis seperti
>"F*D, #*1 dan #*$. Aktivasi sel > B&4C akan memiu sel*sel in7lamasi datang ke
area !ang mengalami in7lamasi. 8akro7ag akan melepaskan prostaglandin dan
sitotoksin !ang akan memperparah in7lamasi. Protein vasoakti7 seperti histamin dan
kinin juga dilepaskan !ang men!ebabkan edema, eritema, n!eri dan terasa panas.
Selain itu, aktivasi makro7ag, lim7osit dan 7ibroblas juga dapat menstimulasi
angiogenesis +pembentukan pembuluh darah baru sehingga terjadi peningkatan
vaskularisasi !ang ditemukan pada sinovial penderita A. n7lamasi kronis !ang
dialami pasien rheumatoid arthritis men!ebabkan membran sinovial mengalami
proli7erasi berlebih !ang dikenal dengan pannus. Pannus akan menginvasi kartilago
dan permukaan tulang !ang men!ebabkan erosi tulang dan akhirn!a kerusakan sendi.
Proses awaln!a, antigen +bakteri, mikroplasma atau virus mengin7eksi sendi
akibatn!a terjadi kerusakan lapisan sendi !aitu pada membran sinovial dan terjadi
7
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
8/38
peradangan !ang berlangsung terusmenerus. Peradangan ini akan men!ebar ke tulang
rawan, kapsul 7ibroma sendi, ligamen dan tendon. emudian terjadi penimbunan sel
darah putih dan pembentukan pada jaringan parut sehingga membran sinovium
menjadi hipertro7i dan menebal. >erjadin!a hipertro7i dan penebalan ini
men!ebabkan aliran darah !ang masuk ke dalam sendi menjadi terhambat. eadaan
seperti ini akan mengakibatkan terjadin!a nekrosis +rusakn!a jaringan sendi, n!eri
hebat dan de7ormitas.+4
2.1.) (en#i &ang terserang
1. Eertebra servikalis.
Eertebra servikalis merupakan segmen !ang sering terlibat pada rheumatoid
arthritis. Proses in7lamasi ini melibatkan persendian diartodial !ang tidak tampak
atau teraba saat pemeriksaan. @ejala dini rheumatoid arthritis vertebra servikal
umumn!a bermani7estasi sebagai kekakuan pada seluruh segmen leher disertai
dengan berkurangn!a lingkup gerak sendi seara men!eluruh. >enosinovitis ligament
transversum B1 !ang mempertahankan kedudukan proses odontoid !ang
men!ebabkan pengenduran dan rupture ligament sehingga menimbulkan penekanan
pada medulla spinalis. @angguan stabilitas sendi akibat peradangan dan kerusakan
pada permukaan sendi apo7iseal dan pengenduran ligamen juga dapat men!ebabkan
terjadin!a subluksasio !ang sering dijumpai pada B4*B( atau B(*B$. + "asution A
Sumari!ono, -1
-. @elang bahu
Peradangan pada gelang bahu ini akan mengurangi lingkup gerak sendi
gelang bahu. arena dalam aktivitas sehari*hari gerakan bahu tidak memerlukan
lingkup gerak !ang luas. >anpa latihan penegahan akan mudah terjadi kekakuan
gelang bahu !ang berat !ang disebut 7roGen shoulder s!ndrome. + "asution A
Sumari!ono, -1
3. Siku
8
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
9/38
arena terletak super7isialis, sinovitis artiulasio kubiti dapat dengan mudah
teraba oleh pemeriksaan. Sinovitis dapat menimbulkan penekanan pada nervus
ulnaris sehingga menimbulkan gejala neuropati tekanan. @ejala ini bermani7estasi
sebagai parestesia jari 4 dan jari ( akan kelamahan otot 7leksor jari (. + "asution A
Sumari!ono, -1
4. >angan
Pada rheumatoid arthritis dijumpai n!eri atau dis7ungsi persendian akibat
penekanan nervus medianus !ang terperangkap dalam rongga karpalis !ang
mengalami sinovitis sehingga men!ebabkan gejala arpal tunnel s!ndrome. "ervus
ulnaris !ang berjalan dalam anal gu!on dapat pula mengalami penekanan.
rheumatoid arthritis dapat men!ebabkan terjadin!a tenosinovitis akibat pembentukan
nodul rheumatoid sepanjang sarung tendon !ang dapat menghambat gerakan tendon
dalam sarung tendon. tenosinovitis men!ebabkan terjadin!a erosi tendon dan
mengakibatkan terjadin!a rupture tendon. + "asution A Sumari!ono, -1
(. Panggul
heumatoid arthritis pada panggul sulit dideteksi karena terletak dalam
pelvis. Pada keadaan ini keterlibatan sendi panggul mungkin han!a dapat terlihat
sebagai keterbatasan gerak !ang tidak jelas. /alaupun demikian, jika destruksi rawan
sendi telah terjadi, gejala gangguan sendi panggul akan berkembang lebih epat di
bandingkan gangguan pada sendi lainn!a. + "asution A Sumari!ono, -1.
$. #utut
Penebalan s!novial dan e7usi lutut umumn!a mudah dideteksi pada
pemeriksaan. 0erniasi kapsul sendi kearah posterior dapat men!ebabkan
terbentukn!a kista baker. + "asution A Sumari!ono, -1+$
9
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
10/38
*am+ar 1. (en#i &ang terserang
2.1., Mani"estasi linis
8ani7estasi klinis pada pasien !ang menderita Arthritis Rheumatoid antara
lain, n!eri dan pembengkakan sendi , panas, eritme, dan gangguan 7ungsi pada sendi,
kaku sendi pada pagi hari !ang berlangsung lebih dari 3 menit, de7ormitas tangan
dan kaki, demam, na7su makan menurun, penurunan berat badan, keadaan mudah
lemah, anemia, pembesaran kelenjar lim7e, 7enomena r!naud vasospasme !ang
ditimbulkan oleh uaa dingin dan stress sehingga jari*jari menjadi puat dan
sianosis. +'
*am+ar 2. Mem+e#akan Arthritis In"lamasi #an N%n In"lamasi
2.1.- lasi"ikasi Pen&akit Arthritis Rheumatoid
10
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
11/38
8enurut 0andriani +-4, Arthritis Rheumatoid dibagi dalam dua katagori,
!aitu:
a. Arthritis Akut
@ejala in7lamasi akibat aktivitas s!novitis !ang bersi7at irriversibel 8enurut
?eni, 0 +-, pada 7ase dini mani7estasi sistemik !ang terjadi adalah lesu,
anoreksia, penurunan berat badan dan demam.>erkadang kelelahan demikian
hebatn!a.Persendian !ang paling sering terkena adalah tangan, lutut, siku, kaki, bahu,
dan panggul. arakteristik distribusi adalah pada persendian tangan dan kaki
metakarphalangeal dan ibu jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis serta sendi
metakarphalangeal dari keempat jari kaki. @ejala lokal awal adalah n!eri dan
kekakuan ringan +lebih dari 1 jam !ang terutama dirasakan pada pagi hari dan pada
waktu menggerakan persendian !ang meradang.
b. Arthritis ronis
@ejala akibat kerusakan struktur persendian !ang irreversibel. erusakan
struktur persendian akibat kerusakan rawan sendi atau erosi tulang periartikular
merupakan proses !ang tidak dapat diperbaiki lagi dan memerlukan modi7ikasi
mekanik atau pembedahan rekonstrukti7. Pada 7ase ini terdapat nodula*nodula Rheumatoid dan de7ormitas sendi.+$
2.1. Diagn%sis
erusakan sendi pada rheumatoid arthritis +A dimulai pada beberapa
minggu setelah onset gejala. Pengobatan !ang dilakukan sejak dini dapat
menurunkan progresivitas pen!akit. )ukti menunjuk pada suatu Hjendela
oportunitasI untuk memulai pengobatan !ang dapat mengubah perjalanan pen!akit.
)ukti terakhir menunjukkan bahwa jendela ini mungkin berkisar antara 3*4 bulan.
leh karena itu, penting sekali untuk mendiagnosis pen!akit dan memulaimodi7ikasi
terapi pen!akit sesegera mungkin. &iagnosis rheumatoidarthritis memerlukan
sejumlah tes untuk meningkatkan kepastian diagnosis, membedakann!a dengan
11
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
12/38
bentuk artritis !ang lain, memprediksi perkembangan pen!akit pasien, serta
melakukan monitoring untuk mengetahui perkembangan pen!akit !aitu:
1 #aju enap darah +#5& dan C-Reactive Protein +BP menunjukkan adan!a
proses in7lamasi, akan tetapi memiliki spesi7isitas !ang rendah untuk A. >es
ini berguna untuk memonitor aktivitas pen!akit dan responn!a terhadap
pengobatan.
- >es hF +rheumatoid factor . >es ini tidak konklusi7 dan mungkin
mengindikasikan pen!akit peradangan kronis !ang lain +positi7 palsu. Pada
beberapa kasus A, tidak terdeteksi adan!a hF +negati7 palsu. hF ini
terdeteksi positi7 pada sekitar $*'% pasien A. #evel hF jika
dikombinasikan dengan level antibodi anti*BBP dapat menunjukkan tingkat
keparahan pen!akit.
3 >es antibodi anti*BBP (Cyclic Citrullinated Peptide) adalah tes untuk
mendiagnosis rheumatoid arthritis seara dini. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa tes tersebut memiliki sensitivitas !ang mirip dengan tes
hF, akan tetapi spesi7isitasn!a jauh lebih tinggi dan merupakan prediktor
!ang kuat terhadap perkembangan pen!akit !ang erosi7.4 >es hitung darah lengkap biasan!a dilakukan untuk mendapatkan in7ormasi
mengenai in7lamasi dan anemia !ang berguna sebagai indikator prognosis
pasien.
( Analisis airan sinovial. Peradangan !ang mengarah pada rheumatoid
arthritis ditandai dengan airan sinovial abnormal dalam hal kualitas dan
jumlahn!a !ang meningkat drastis. Sampel airan ini biasan!a diambil dari
sendi +lutut, untuk kemudian diperiksa dan dianalisis tanda*tanda
peradangann!a.
$ J*ra! tangan dan kaki dapat menjadi kuni untuk mengidenti7ikasi adan!a
erosi dan memprediksi perkembangan pen!akit dan untuk membedakan
dengan jenis artritis !ang lain, seperti osteoartritis.
' 8 dapat mendeteksi adan!a erosi lebih dini jika dibandingkan dengan J*
a!.
12
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
13/38
2 9S@ dapat digunakan untuk memeriksa dan mendeteksi adan!a airan
abnormal di jaringan lunak sekitar sendi.
K Scan tulang. >es ini dapat digunakan untuk mendeteksi adan!a in7lamasi pada
tulang.
1 &ensitometri dapat mendeteksi adan!a perubahan kepadatan tulang!ang
mengindikasikan terjadin!a osteoporosis.
11 >es Antinuklear Antibodi.+'
2.1./ Tatalaksana Tera$i
10 Tujuan tera$i rheumatoid arthritis
Pengobatan penderita rheumatoid arthritis bertujuan untuk :
a 8enghilangkan gejala peradangan6in7lamasi !ang akti7 baik lokal maupun
sistemik.
b 8enegah terjadin!a kerusakan pada jaringan.
8enegah terjadin!a de7ormitas atau kelainan bentuk sendi dan menjaga
7ungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.
d 8engembalikan kelainan 7ungsi organ dan persendian !ang mengalamirheumatoid arthritis agar sedapat mungkin menjadi normal kembali.
20 (trategi tera$i
Pengobatan rheumatoid arthritis memiliki dua komponen :
a 8engurangi in7lamasi serta menegah kerusakan dan keaatan sendi.
b 8enghilangkan gejala, terutama n!eri.+'
30 Tata laksana tera$i
bat*obatan dapat digunakan untuk mengurangi peradangan pada sendi,
menghilangkan rasa sakit dan menegah atau memperlambat terjadin!a kerusakan
sendi. >erapi 7isik dapat dilakukan untuk melindungi sendi. ;ika sendi sudah rusak
parah, suatu tindakan pembedahan mungkin diperlukan.
a0 Tera$i n%n"armak%l%gi
>erapi non*7armakologi untuk rheumatoid arthritis meliputi latihan, istirahat,
pengurangan berat badan dan pembedahan.
+1 #atihan
13
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
14/38
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga sangat membantu mengurangi rasa
sakit dan kelelahan pada pasien rheumatoid arthritis serta meningkatkan 7leksibilitas
dan kekuatan gerak. >iga jenis olahraga !ang disarankan adalah latihan rentang
gerak, latihan penguatan dan latihan da!a tahan +aerobik. Aerobik air adalah pilihan
!ang sangat baik karena dapat meningkatkan jangkauan gerak dan da!a tahan, juga
dapat menjaga berat badan dari sendi*sendi tubuh bagian bawah.
+- stirahat
stirahat merupakan komponen esensial pada terapi non7armakologi A.
stirahat dapat men!embuhkan stres dari sendi !angmengalami peradangan dan
menegah kerusakan sendi !ang lebihparah. >etapi terlalu ban!ak istirahat +berdiam
diri juga dapatmen!ebabkan imobilitas, sehingga dapat menurunkan rentang gerak
danmenimbulkan atro7i otot. Pasien hendakn!a tetap menjaga gerakan dantidak
berdiam diri terlalu lama. &alam kondisi !ang mengharuskanpasien duduk lama,
pasien mungkin dapat beristirahat sejenak setiapjam, berjalan*jalan sambil
meregangkan dan melenturkan sendi.
+3 Pengurangan berat badan
8enurunkan berat badan dapat membantu mengurangi strespada sendi dandapat mengurangi n!eri. 8enjaga berat badan tetapideal juga dapat menegah
kondisi medis lain !ang serius sepertipen!akit jantung dan diabetes. Pasien
hendakn!a mengkonsumsimakanan !ang bervariasi, dengan memperban!ak buah
dan sa!uran,protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak. )erhenti
merokokakan mengurangi risiko komplikasi rheumatoid arthritis.
+4 Pembedahan
;ika terapi obat gagal menegah atau memperlambat kerusakansendi,
tindakan pembedahan mungkin dapat dipertimbangkan untukmemperbaiki sendi
!ang rusak. Pembedahan dapat membantumengembalikan kemampuan penggunaan
sendi, mengurangi rasa sakitdan mengurangi keaatan. Pembedahan !ang dilakukan
antara lainsebagai berikut :
+a Artoplasti +penggantian total sendi. )agian sendi !ang rusak akandiganti
dengan prostesis !ang terbuat dari logam dan plastik.
14
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
15/38
+b Perbaikan tendon. Peradangan dan kerusakan sendi dapatmen!ebabkan
tendon di sekitar sendi menjadi longgar atau peah, 9ntuk itu perlu dilakukan
perbaikan tendon di sekitar sendi.
+ Sinovektomi +penghapusan lapisan sendi. #apisan sendi !angmeradang dan
men!ebabkan n!eri dapat dihilangkan.
+d Artrodesis +7usi sendi. Fusi sendi mungkin direkomendasikan
untukmenstabilkan atau men!etel kembali sendi dan dapat mengurangin!eri
ketika penggantian sendi tidak menjadi suatu pilihan.Pembedahan berisiko
men!ebabkan perdarahan, in7eksi dann!eri, sehingga sebelum dilakukan
tindakan, harus diperhitungkan duluman7aat dan risikon!a.
+0 Tera$i "armak%l%gi
Ada dua kelas obat !ang digunakan untuk mengobati A, !aituobat fast
acting +lini pertama dan obat slo acting +lini kedua. batobat fast acting
digunakan untuk mengurangi n!eri dan peradangan,seperti aspirin dan kortikosteroid
sedangkan obat*obat slo acting adalah obat antirematik !ang dapat memodi7ikasi
pen!akit +&8A&,seperti garam emas, metotreksat dan hidroksiklorokuin !ang
digunakanuntuk remisi pen!akit dan menegah kerusakan sendi progresi7, tetapitidak
memberikan e7ek anti*in7lamasi.
+'
*am+ar 3. Tera$i heumat%i# Arthritis
Pengobatan dengan &8A& sebaikn!a dimulai selama 3 bulanpertama sejak
diagnosis rheumatoid arthritis ditegakkan. ombinasidengan "SA& dan6atau
kortikosteroid dapat diberikan untukmengurangi gejala. Pengobatan dengan &8A&
15
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
16/38
sejak dini dapatmengurangi mortalitas. &8A& !ang paling sering digunakan
adalahmetotreksat, hidroksiklorokuin, sul7asalaGin dan le7lunomid.
8etotreksat lebih ban!ak dipilih karena menghasilkan outcome!ang lebih
baik jika dibandingkan dengan obat lain. 8etotreksat jugalebih ekonomis jika
dibandingkan dengan agen biologik. bat lain !ange7ikasin!a mirip dengan
metotreksat adalah le7lunomid.Agen biologik !ang mempun!ai e7ek &8A& juga
dapat diberikanpada pasien !ang gagal dengan terapi &8A&. Agen ini
dirananguntuk memblokir aksi Gat alami !ang diproduksi oleh sistem kekebalan
tubuh, seperti 7aktor >"F, atau #*1. Lat*Gat !ang terlibat dalamrheumatoid arthritis
adalah reaksi kekebalan tubuh abnormal sehingggaperlu dihambat untuk
memperlambat reaksi autoimun sehingga dapatmeringankan gejala dan memperbaiki
kondisi seara keseluruhan. Agenbiologik !ang biasa digunakan adalah obat*obat
anti*>"F +etanerept,in7liMimab, adalimumab, antagonis reseptor #*1 anakinra,
modulatorkostimulasi abataept dan rituMimab !ang dapat mendeplesi sel ) peri7eral.
n7liMimab dapat diberikan seara kombinasibersama metotreksat untuk menegah
perkembangan antibodi !angdapat mereduksi e7ek obat ataupun menginduksi reaksi
alergi.ombinasi dua atau lebih &8A&s juga diketahui lebih e7ekti7 jikadibandingkan dengan terapi tunggal.ortikosteroid berguna untuk mengontrol
gejala sebelum e7ekterapi &8A& munul. &osis rendah seara terus*menerus
dapatdiberikan sebagai tambahan ketika pengobatan dengan &8A& tidakdapat
mengontrol pen!akit. ortikosteroid dapat disuntikkan ke dalamsendi dan jaringan
lokal untuk mengendalikan peradangan lokal.ortikosteroid sebaikn!a tidak
diberikan sebagai monoterapi danpenggunaann!a seara kronis sebaikn!a
dihindari."SA& juga dapat diberikan untuk mengurangi pembengkakandan n!eri
pada A. "SA& tidak memperlambat terjadin!a kerusakansendi, sehingga tidak
dapat diberikan sebagai terapi tunggal untukmengobati A. Seperti kortikosteroid,
"SA& digunakan sebagai terapi penunjang &8A&.+$
!0 M%nit%ring tera$i
5valuasi terapi terutama didasarkan pada perbaikan tanda*tandaklinis dan
gejala A. Perbaikan tanda klinis misaln!a adalahberkurangn!a pembengkakan
sendi, berkurangn!a panas pada sendi!ang terlibat dan berkurangn!a n!eri saat sendi
16
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
17/38
dipalpasi. Pengurangangejala misaln!a adalah berkurangn!a n!eri sendi !ang
dirasakan,perbaikan dan kemampuan untuk beraktivitas sehari*hari. adiogra7idan
pemeriksaan laboratorium mungkin diperlukan untuk memantau
hasil terapi.+$
2.1.1 %m$likasi
omplikasi pen!akit dapat mempersingkat hidup beberapa tahun pada
beberapa individu, meskipun rheumatoid arthritis itu sendiri tidak 7atal. Seara
umum rheumatoid arthritis bersi7at progresi7 dan tidak dapat disembuhkan, tetapi
pada beberapa pasien pen!akit ini seara bertahap menjadi kurang agresi7 dan gejala
bahkan dapat membaik. )agaimanapun, jika terjadi kerusakan tulang dan ligamen
serta terjadi perubahan bentuk, e7ekn!a akan permanen. eaatan dan n!eri sendi
dalam kehidupan sehari*hari adalah hal !ang umum. Sendi !ang terkena bisa menjadi
aat, kinerja tugas bahkantugas biasa sekalipun mungkin akan sangat sulit atau tidak
mungkin. Faktor*7aktor ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Selain itu,
rheumatoid arthritis adalah pen!akit sistemik !ang dapat mempengaruhi bagian lain
dari tubuh selain sendi. 57ek ini meliputi :1 Anemia
- n7eksi
Pasien dengan A memiliki risiko lebih besar untuk in7eksi. bat
imunosupresi7 akan lebih meningkatkan risiko.
3 8asalah gastrointestinal
Pasien dengan A mungkin mengalami gangguan perut dan usus. anker perut
dan kolorektal dalam tingkat !ang rendah telah dilaporkan pada pasien A.
4 steoporosis
ondisi ini lebih umum daripada rata*rata pada wanita postmenopause dengan
A, pinggul !ang sangat terpengaruh. isiko osteoporosis tampakn!a lebih
tinggi daripada rata*rata pada pria dengan A !ang lebih tua dari $ tahun.
( Pen!akit paru*paru
17
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
18/38
Sebuah studi keil menemukan prevalensi tinggi peradangan parudan 7ibrosis
pada pasien !ang baru didiagnosis A, namun temuanini dapat dikaitkan
dengan merokok.
$ Pen!akit jantung
A dapat mempengaruhi pembuluh darah dan meningkatkan risikopen!akit
jantung iskemik koroner.
' Sindrom SjNgren
2 Sindrom Felt!
ondisi ini ditandai dengan splenomegali, leukopenia dan in7eksibakteri
berulang. ni mungkin merupakan respon disease-modifyingantirheumatic
drugs +&8A&s.
K #im7oma dan kanker lainn!a
A terkait perubahan sistem kekebalan tubuh mungkin memainkanperan.
Pengobatan !ang agresi7 untuk A dapat membantumenegah kanker
tersebut+$.
2.1.11 Pr%gn%sis&iagnosis dan pengobatan !ang terlambat dapat membaha!akan pasien.
Sekitar 4% pasien rheumatoid arthritis ini menjadi aat setelah 1 tahun. Akan
tetapi, hasiln!a sangatlah bervariasi. )eberapa pasien menunjukkan progresi !ang
nampak seperti pen!akit !ang akan sembuh dengan sendirin!a , sedangkan pasien lain
mungkin menunjukkan progresi pen!akit !ang kronis. Prognosis !ang buruk dapat
dilihat dari hasil tes !ang menunjukkan adan!a edera tulang pada tes radiologi awal,
adan!a anemia persisten !ang kronis dan adan!a antibodi anti*BBP. Rheumatoid
arthritis !ang akti7 terus*menerus selama lebih dari satu tahun enderung
men!ebabkan de7ormitas sendi serta keaatan. 8orbiditas dan mortalitas karena
masalah kardiovaskular meningkat pada penderita rheumatoid arthritis. Seara
keseluruhan, tingkat mortalitas pasien rheumatoid arthritis adalah -,( kali dari
populasi umum.
2.2 Umur
18
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
19/38
stilah usia diartikan dengan laman!a keberadaan seseorang diukur dalam
satuan waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal !ang memperlihatkan
derajat perkembangan anatomis dan 7isiologik sama.
Pen!akit Arthritis Rheumatoid tidak mengenal batas umur, dari anak*anak
sampai usia lanjut, dan munuln!a pen!akit ini dimulai dari umur -(* 3( tahun.
Seiring pertambahan umur dapat memperbesar resiko terjadin!a pen!akit Arthritis
Rheumatoid .9mur terjadin!a pen!akit ini terutama antara 4(*$ tahun.
2.3 'enis elamin
Pembagian manusia dari jenis kelaminn!a ini pada dasarn!a dilakukan
sebagai ara pengenalan 7isik !aitu berdasarkan perbedaan struktur organ eproduksi
+Anonim, -2.
8enurut ake! +-1, mengatakan bahwa perbedaan jenis kelamin laki*laki
dan perempuan telah dikodratkan oleh tuhan dan oleh sebab itu bersi7at permanen,
perbedaan laki
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
20/38
4aria+el In#e$en#ent 4aria+el De$en#ent
3
4
(
$
-
*am+ar 3.1 erangka
BAB III
MET5DE PENELITIAN
3.1 'enis #an an6angan Mini Project
;enis mini pro!ect !ang dilakukan adalah dalam bentuk penelitian. Penelitian
!ang digunakan adalah studi deskripti7 retrospekti7 !aitu suatu metode !ang
dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan seara objekti7 dengan melihat kebelakang +bakword looking
+"otoadmodjo, --. Sumber data penelitian menggunakan data sekunder !aitu
dengan melihat variabel*variabel penelitian !ang teratat dalam rekam medik !ang
menderita pen!akit heumatoid Arthritis selama periode bulan ;anuari -1( < bulan
&esember -1( di poli umum Puskesmas ndraja!a.+1
3.2 De"inisi 5$erasi%nal Penelitian
Ta+el 3.1 De"inisi 5$erasi%nal
20
Prevalensi
pen!akit Rheumatoid Arthritisarakteristik pasien
Rheumatoid Arthritis :
• 9mur
• ;enis elamin
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
21/38
N
%
4aria+el De"inisi Alat
ukur
7ara
ukur
Hasil ukur (kala
ukur
1 Prevalensi Prevalensi rheumatoid
arthritis adalah jumlah penderita rheumatoid
arthritis lama dan baru
pada periode bulan
;anuari -1( < bulan
&esember -1( di poli
umum Puskesmas
ndraja!a
ekam
medik
>elaah
dokumen
;ml kasus baru C kasus lama
prevalensi O M 1%
populasi
"ominal
- 9mur 9mur dihitung
berdasarkan ulang
tahun terakhir penderita
!ang teratat pada
rekam medik
ekam
medik
>elaah
dokumen
1. -( * 3( tahun
-. 3$ * 4( tahun
3. Q4( tahun
"ominal
3 ;eniskelamin
Biri khas tertentu !angdimiliki oleh pasien
sesuai dengan !ang
teratat pada status
rekam medik.
ekam
medik
>elaah
dokumen
;enis kelamn penderita dikategorikan
menjadi -, !aitu:
1. #aki*laki
-. Perempuan
"ominal
4 Rheumato
id
Arthritis
suatu pen!akit
autoimun dimana
persendian +biasan!a
sendi tangan dan kaki
mengalami peradangan,
sehingga terjadi
pembengkakan, n!eri
dan seringkali akhirn!a
men!ebabkankerusakan bagian
dalam sendi
ekam
medik
>elaah
dokumen
"ominal
3.2Tem$at #an 8aktu Pelaksanaan Mini Project
3.2.1 Tem$at Penelitian
Penelitian &ilakukan &i poli umum Puskesmas ndraja!a Periode )ulan;anuari -1( < bulan &esember -1(
3.2.2 8aktu Penelitian
/aktu penelitian dilakukan selama bulan &esember -1(
3.3 Tem$at #an 8aktu Pelaksanaan Mini Project
3.3.1 Tem$at Penelitian
Penelitian &ilakukan &i poli umum Puskesmas @andapura Periode )ulan
;anuari -14 < bulan &esember -14
21
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
22/38
3.3.2 8aktu Penelitian
/aktu penelitian dilakukan selama bulan ;anuari -1(.
3.! P%$ulasi Penelitian
Populasi penelitian adalah semua data pasien !ang teratat di ekam 8edik
poli umum Puskesmas ndraja!a periode bulan ;anuari -1( < bulan &esember -1(
dan diambil menjadi data penelitian sebagai populasi penelitian.
3.) (am$el Penelitian
Simple random sampling adalah suatu tipe sampling probabilitas, dimana
peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan !ang sama kepada
semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. &engan tehnik
semaam ini terpilihn!a individu menjadi anggota sampel benar*benar atas dasar
7aktor kesempatan +hane, bukan karena adan!a pertimbangan subjekti7 dari
peneliti.+"otoadmodjo, -(
9ntuk menghitung jumlah sampel pada penelitian ini digunakan teknik total
sampling. Pada total sampling , semua sub!ek penelitian !ang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian. Sampel pada penelitian ini !aitu
-2$ pasien Rheumatoid Arthritis !ang berobat jalan di poli umum Puskesmas
ndraja!a.
Ta+el 3.2 Da"tar 'umlah $asien tia$ +ulan #ari +ulan 'auari 21) 9 Desem+er
21)
)ulan ;umlah
22
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
23/38
;an Feb 8ar Apr
l
8e
i
;u
n
;u
l
Agu
s
Sept kt "ov &es
Sampel 3$ 4K -2 -- -3 - 13 1' -( 3- 1- K -2$
3.) riteria inklusi #an eksklusi
3.).1 riteria inklusi
Semua data pasien !ang diatat pada ekam 8edik !ang di diagnosa
heumatoid Arthritis dengan kelengkapan data dan variabel penelitian pada status
ekam 8edik pada periode bulan ;anuari -1( < bulan &esember -1(.
3.).2 riteria eksklusi
Semua data pasien !ang diatat pada ekam 8edik !ang tidak di diagnosa
heumatoid Arthritis.
3., Met%#e Pengum$ulan Data
&ata !ang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder !aitu status
rekam medik penderita heumatoid Arthritis !ang datang berobat ke Poli 9mum
Puskesmas ndraja!a.
3.-Alur Project
Alur kerja dari pro!ect ini digambarkan seperti @ambar di bawah ini:
23
Populasi Pro!ect
Sampel Pro!ect
Pengukuran dengan telaah dokumen rekam
medik tentan revalensi dan distribusi 7rekuensi
Pengumpulan &ata
Pengolahan data dengan langkah editing,coding,
data entry dan verifi"asi
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
24/38
*am+ar ! Alur Project
3. 7ara $eng%lahan #ata #an analisis #ata
&ata*data !ang didapat dari rekam medik akan dikelompokkan dan dianalisis
seara deskripti7 !ang akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi 7rekuensi relati7.
Proses pengolahan data terdiri dari beberapa langkah, !aitu:
a. #diting, untuk melakukan pengeekan data !ang diharapkan lengkap,
jelas, relevan, dan konsisten.
b. Coding, untuk mengkonversikan atau menerjemahkan data !ang
dikumpulkan selama penelitian ke dalam s!mbol !ang ook untuk
keperluan analisis
. $ata entry, memasukan data ke dalam komputer.
d. %erifi"asi, melakukan pemeriksaan seara visual terhadap data !ang
telah dimasukkan ke komputer.
3./ Analisa Data
Analisa data !ang digunakan adalah analisis univariat, !aitu untuk melihat
distribusi 7rekuensi variabel !ang diteliti. &ata disajikan dalam bentuk tabel dan
ditentukan presentase perolehan untuk tiap*tiap kategori dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
P Ofi
n R1%
eterangan:
P O Persentase
24
Pelaporan 0asil
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
25/38
fi O Frekuensi teramati
n & ;umlah responden !ang menjadi sampel penelitian
BAB I4
HA(IL
!.1 Pr%"il %munitas Umum
!.1.1 %n#isi *e%gra"is Puskesmas In#raja&a
Puskesmas ndraja!a berada di eamatan ndraja!a abupaten Pidie !ang
wila!ahn!a meliputi 4K desa. Adapun batas wila!ah kerja Puskesmas ndraja!a !aitu
berbatasan dengan:
• Sebelah timur berbatasan dengan Peukan )aro dan eamatan Sakti
• Sebelah barat berbatasan dengan eamatan &elima
• Sebelah utara berbatasan dengan Peukan )aro dan eamatan Pidie
• Sebelah selatan berbatasan dengan eamatan 8ila dan eamatan Sakti
25
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
26/38
Peta wila!ah kerja Puskesmas ndraja!a dapat dilihat pada @ambar 4.1 di
bawah ini
*am+ar !.1 Peta 8ila&ah erja Puskesmas In#raja&a
!.1.2 %n#isi Dem%gra"isPuskesmas In#raja&a
/ila!ah kerja Puskesmas ndraja!a !aitu seluruh wila!ah keamatan
ndraja!a !ang menakup 4K desa dengan distribusi jumlah penduduk -1.3K3 jiwa.
;umlah laki*laki 1.422 jiwa dan wanita 11.-2- jiwa. 9ntuk distribusi penduduk di
tiap*tiap desa dapat dilihat pada >abel 4.1 di bawah ini:
26
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
27/38
>abel 4.1 &istribusi ;umlah Penduduk eamatan ndraja!a
N5
.NAMA DE(A
'UMLAH
PENDUDU LAILAI PEEMPUAN
I 7ALEUE
1 &a!ah Baleue $K' 34 3('
- ;urong Baleue 1K- 12(3 eutapang ('$ -2K -K3
4 >ampieng )aroh 3$ 1'K 121
( >ampieng >unong 3-3 1( 1'3
'UMLAH 1/), 11) 11/
II
BLUE *5N*
*5N*
$ 9lee )irah 3(K 1K 1$K
' #amreuneung 33( 1$K 1$$
2 8esjid )aro -' 1' 1
K Bot Seuke -44 1- 1-4
1 #amkabu -2( 14K 13$
11 umia -31 11' 114
1- /akheuh 433 -3- -1
13 &rien --2 11K 1K
14 )aro )luek -43 112 1-(
1( &a!ah )ie 3$ 1(( 1(1
1$ 8esjid 9lgam 1'2 K- 2$
1' Sukon 9lgam -1( 1( 11
12 @ui 311 14K 1$-
1K 8esjid &ijiem $3 -KK 34
- >gh )lang )luek 3' 144 1$3
-1 )ale )aroh )luek ($4 -K1 -'3
'UMLAH )!/ 2)), 2!/3
III LH5 A'U
-- )lang #hok aju 4( -1- -32
-3 )aro ;ruek 4(' --- -3(
-4 8esjid #am 9jong 413 -1- -1
-( &a!ah eurako 4$K --- -4-
-$ ?ubme 3'- 1'( 1K'
27
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
28/38
-' Pulo @ampong 9 343 1' 1'3
-2 a!a #hok aju 4-1 -1 --
-K Pante #hok aju 44- -1 -41'UMLAH 33,- 1,1) 1-!-
I4 *A5T:TUN*5P
3 >ungkop But 142 '3 '(
31 awa >ungkop 31 1(1 1(K
3- 8esjid >ungkop 34 132 1$$
33 Sukon >ungkop 3-4 1$$ 1(2
34 8eula!u (-' -$K -(2
3( eubang 2$- 3-- (4
3$ @arot ut 112( ((- $33
3' &a!ah 8uara @arot 1$4( '21 2$432 )lang @arot $' 3-$ -21
3K Pante @arot 13' 441 (K$
'UMLAH ,/!/ 321/ 3-3
4 *APUI : (U8IE
4 )ale)aroh @apui 3$$ 12 12$
41 )lang apai -K( 14 1((
4- "eulop dua @apui '-3 3(3 3'
43 )aro @apui 33 14K 1(4
44 @lee @apui 4$( --3 -4-
4( Peutoe @apui $$K 334 33(4$ )eureudeup 12K -1 112
4' >eungoh Suwiek 3( 1$2 12-
42 8esjidSuwiek (- -(' -$3
4K >uhaSuwiek 1K- K4 K2
'UMLAH !-2 1/1/ 213
T5TAL 'UMLAH 213/3 1! 1122
!.1.! (arana Pela&anan esehatan
Sarana kesehatan saat ini sudah ban!ak mengalami kemajuan, hal ini tidak
terlepas dari dukungan pemerintah abupaten Pidie. /alaupun demikian masih
ban!ak juga sarana kesehatan memerlukan penambahan.
28
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
29/38
>enaga esehatan total 1(2 sumber da!a manusia sebagai berikut :
"
;5"S P5"&&A" ;98#A0
S>A>9S 5P5@A/AA"
P"S P>> ">A )A>
1 &okter umum - rang - * * *
- S1 eperawatan - rang 1 * * 1
3 S1 esmas 1 rang 2 * * -
4 S1 Administrasi - rang 1 * * 1
( S1 >ehnik imia 1 rang 1 * * *
$ S1 Pertanian 1 rang 1 * * *
' S1 Farmasi 1 rang * * 1 *
2 S1 >eknik n7ormatika - rang * * * -K S1 5konomi 1 rang * * * 1
1 &* eperawatan 33 rang 11 * * --
11 &*E ebidanan $ rang 1 ( *
1- &* ebidanan (4 rang 2 -' * 1K
13 &* esling 13 rang ( * * 2
14 &* Analis esehatan - rang 1 * 1 *
1( &* @iGi 1 rang * 1 *
1$ &* Farmasi 1 rang 1 * * *
1'&* 8anajemen
n7ormatika4 rang 1 * * 3
12 &* >eknik n7ormatika 1 rang * * 1
1K &* ebidanan C PP) K rang K * * *
- SPP0 1 rang 1 * * *
-1 SP $ rang $ * * *
-- S8A68A 3 rang * * 1 -
-3 S8P 1 rang * * 1 *
-4 S& 1 rang * * 1 *
!.2 Pre;alensi
Prevalensi Penderita heumatoid Arthritis &i Poli 9mum Puskesmas
ndraja!a Periode bulan ;anuari -1( * bulan &esember -1(. @ambaran seara
lengkap dan jelas adalah sebagai berikut:
;umlah pasien baruCjumlah pasien lama
prevalensi O M 1%
Populasi
29
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
30/38
O -2$
$212
O 4,-%
&ari hasil menggunakan rumus diatas, memperlihatkan bahwa prevalensi
penderita Rheumatoid Arthritis di Poli 9mum Puskesmas ndraja!a sebesar 4,-%.
!.3 arakteristik es$%n#en
&istribusi arakteristik Penderita heumatoid Arthritis )erdasarkan 9mur
dan ;enis elamin di Poli 9mum Puskesmas ndraja!a Periode bulan ;anuari -1( < >
1 ;anuari 3$ - (,$ ' 1K,4 -' '(,
- Februari 4K 3 $,1 11 --,4 3( '1,4
3 8aret -2 1 3,$ K 3-,1 12 $4,3
4 April -- 1 4,( 4 12,- 1' '',3
( 8ei -3 3 13, 4 1',4 1$ $K,$
$ ;uni - 1 (, - 1, 1' 2(,
' ;uli 13 1 ',' 1 ',' 11 24,$
2 Agustus 1' 1 (,K 4 -3,( 1- ',$
K September -( 3 1-, 4 1$, 12 '-,
1 ktober 3- - $,3 $ 12,' -4 '(,11 "ovember 1- 1 2,3 1 2,3 1 23,4
1- &esember K 1 11,1 1 11,1 ' '',2
T5TAL 2, 2 - )! 18,9 212 74,1
Pada tabel 4.3 diatas memperlihatkan bahwa dari -2$ responden, sebagian
besar penderita rheumatoid arthritis berusia Q4( tahun setiap bulann!a. Pada bulan
;anuari berjumlah -' orang +'(%, Februari 3( orang +'1,4%, 8aret 12 orang
30
X100
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
31/38
+$4,3%, April 1' orang +''.3%, 8ei 1$ orang +$K,$%, ;uni 1' orang +2(,%, ;uli
11 orang +24,$%, Agustus 1- orang +',$%, September 12 orang +'-%, ktober
-4 orang +'(%, "ovember 1 orang +23,4%, dan &esember ' orang +'',2%.
Distri+usi 45
31
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
32/38
Ta+el !.2.2 Distri+usi
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
33/38
33
Distri+usi
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
34/38
BAB 4
DI(U(I
).1 Pre;alensi Pen#erita Rheumatoid Arthritis
Prevalensi Penderita Rheumatoid Arthritis &i Poli 9mum Puskesmas
ndraja!a Periode bulan ;anuari -1( * bulan &esember -1( adalah sebesar 4,-%.
&i ndonesia sendiri kejadian pen!akit ini lebih rendah dibandingkan dengan negara
maju seperti Amerika. Prevalensi kasus rheumatoid arthritis di ndonesia berkisar
,1% sampai dengan ,3% sementara di Amerika menapai 3%. #aporan hasil riset
kesehatan +5S&A Aeh -1, menunjukan bahwa prevalensi peradangan sendi
menurut kota6 kabupaten berkisar antara 34,- %. 0asil !ang bervariasi ini
dipertimbangkan disebabkan oleh beberapa 7aktor !ang mempengaruhi pen!akit
Rheumatoid Arthritisantara lain, umur, jenis kelamin, genetik, in7eksi, dan
lingkungan.
).2 Distri+usi arakteristik Pen#erita Rheumatoid Arthritis Ber#asarkan
Umur
&ari hasil penelitian !ang dilakukan bahwa dari -2$ responden, sebagian
besar penderita rheumatoid arthritis berusia Q4( tahun setiap bulann!a. Pada bulan
;anuari berjumlah -' orang +'(%, Februari 3( orang +'1,4%, 8aret 12 orang
+$4,3%, April 1' orang +''.3%, 8ei 1$ orang +$K,$%, ;uni 1' orang +2(%, ;uli
11 orang +24,$%, Agustus 1- orang +',$%, September 12 orang +'-%, ktober
-4 orang +'(%, "ovember 1 orang +23,4%, dan &esember ' orang +'',2%.
0asil !ang didapat sesuai dengan teori bahwa rganisasi kesehatan dunia
+/0 melaporkan bahwa -% penduduk dunia terserang pen!akit Arthritis
Rheumatoid , dimana (*1% adalah mereka !ang berusia (*- tahun dan -% mereka
34
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
35/38
!ang berusia (( tahun. &an juga didukung oleh penelitian sebelumn!a !ang
mengatakan bahwa Pen!akit Arthritis Rheumatoid tidak mengenal batas umur, dari
anak*anak sampai usia lanjut, dan munuln!a pen!akit ini dimulai dari umur -(* 3(
tahun. Seiring pertambahan umur dapat memperbesar resiko terjadin!a pen!akit
Arthritis Rheumatoid .9mur terjadin!a pen!akit ini terutama antara 4(*$ tahun.
).3 Distri+usi arakteristik Pen#erita Rheumatoid Arthritis Ber#asarkan
'enis elamin
&ari hasil penelitian !ang dilakukan bahwa dari -2$ responden, sebagian
besar penderita rheumatoid arthritis berjenis kelamin perempuan setiap bulann!a.
Pada bulan ;anuari berjumlah -( orang +$K,4%, Februari -2 orang +(',1%, 8aret
-4 orang +2(,'%, April 1$ orang +'-,'%, 8ei 12 orang +'2,3%, ;uni 1- orang
+$%, ;uli ' orang +(3,2%, Agustus 14 orang +2-,4%, September -4 orang +K$%,
ktober 1K orang +(K,4%, "ovember 2 orang +$$,'%, dan &esember ' orang
+'',2%.
0asil !ang didapat sesuai dengan teori bahwa &i ndonesia sendiridiperkirakan kasus rheumatoid arthritis berkisar ,1 % sampai dengan ,3 % dari
jumlah penduduk ndonesia. Rheumatoid arthritis adalah bentuk paling umum dari
arthritis autoimun, !ang mempengaruhi lebih dari 1,3 juta orang Amerika. &ari
jumlah tersebut, sekitar '(% adalah perempuan.)ahkan, 1*3% wanita mungkin
mengalami rheumatoid arthritis dalam hidupn!a. Arthritis Rheumatoid lebih sering
dijumpai pada wanita dengan perbandingan wanita dan pria 3:1.
BAB 4I
E(IMPULAN DAN (AAN
,.1 esim$ulan
)erdasarkan hasil pengamatan dan analisa data, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
35
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
36/38
1. Prevalensi Penderita Rheumatoid Arthritis &i Poli 9mum Puskesmas
ndraja!a Periode bulan ;anuari -1( * bulan &esember -1( adalah sebesar
4,-%
-. &istribusi karakteristik penderita Rheumatoid Arthtritis berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur diatas 4( tahun memiliki resiko tinggi terkena
pen!akit tersebut.
3. &istribusi karakteristik penderita Rheumatoid Arthtritis berdasarkan jenis
kelamin menunjukkan bahwa perempuan memiliki resiko tinggi terkena
pen!akit tersebut.
,.2 (aran1. )agi >enaga esehatan di Puskesmas ndraja!a
&iharapkan agar lebih meningkatkan kegiatan pen!uluhan, pen!ebaran poster
dan lea7let untuk menurunkan prevalensi Arthritis Rheumatoid , bahwa
perempuan lebih beresiko mengalami pen!akit dibanding laki*laki, dan
penderita dengan usia diatas 4( tahun. Serta pembentukan grup pasien !ang
menderita Arthritis Rheumatoid . &engan dibentukn!a grup tersebut maka
penderita diharuskan mengikuti kegiatan grup tersebut, misal: senam
eumatik.
-. >enaga 8edis
epada >enaga medis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk
mendiagnosa dan memberikan terapi !ang tepat pada penderita Rheumatoid
Artritis di Puskesmas ndraja!a.
36
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
37/38
DA
-
8/16/2019 makalah RA FIX.docx
38/38