Makalah Consumer Decision FIX.docx
-
Upload
joseph-mayo -
Category
Documents
-
view
311 -
download
7
Transcript of Makalah Consumer Decision FIX.docx
Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
“Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen”
(Consumen Decision Making)”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Perilaku Konsumen dan Strategi pemasaran
Yosua Dimas : 120310120141
Romario Feriz Triadi : 120310120139
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan
inayahNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul, Perilaku Pengambilan
Keputusan Konsumen
Adapun tujuan penyusunan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mata
kuliah Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Dalam penyusunan penelitian ini penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar
dapat memperoleh hasil yang terbaik. Namun kami tetap menyadari bahwa penelitian ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki oleh kami. Semoga ketidak sempurnaan penelitian yang kami susun ini dapat
diambil hikmahnya untuk dapat dikoreksi dan disempurnakan kedepannya.
Akhir kata penyusun mengharapkan semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
oleh semua pihak dapat membawa berkah dan mendapat balasan yang setimpal dan istimewa
dari Allah SWT. Amin.
Mudah-mudahan penelitian ini dapat bermanfat bagi siapa saja yang membacanya,
khususnya bagi kami.
Atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Bandung, 6 Maret
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................................51. Proses Pengambilan Keputusan Membeli.....................................................................................52. Model Proses Pengambilan Keputusan.........................................................................................53. Proses Keputusan Pembelian : Model Lima Tahap........................................................................64. Tipe – tipe Proses Pengambilan Keputusan...................................................................................75. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah............................................................96. Pembelian....................................................................................................................................97. Diagnosa Perilaku Konsumen......................................................................................................10
BAB III CONTOH KASUS..........................................................................................................12
BAB IV ANALISIS STUDI KASUS...............................................................................................14
BAB V KESIMPULAN...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Apa yang saya butuhkan? Bagaimana saya mendapatkan itu? Apa kelebihannya dengan
yang lain? Merupakan beberapa pertanyaan yang ada di benak konsumen ketika menginginkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas. Dan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang muncul, dibutuhkan teori untuk menunjang proses pengambilan keputusan dan
pengaplikasian teori tersebut di dunia nyata.
Pengambilan keputusan konsumen merupakan bahasan yang akan kita pelajari bersama
yang kami himpun dari berbagai sumber dengan tujuan mengetahui sebenarnya apa yang
dilakukan konsumen dalam menentukan pilihannya, sehingga para pelaku pemasar dapat
mengetahui teori yang pas untuk mengikat konsumen melalui perilaku konsumen dalam
mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian juga dipengaruhi oleh adanya
kebutuhan mencari variasi. Kebutuhan mencari variasi merupakan komitmen secara sadar untuk
membeli merek lain karena individu terdorong untuk menjadi terlibat, terdorong ingin mencoba
hal baru, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru yang tujuannya adalah untuk
mencari kesenangan atau untuk melepaskan kejenuhan dari merek yang biasa dipakai.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk
melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan
menghasilkan suatu keputusan. Pengambilan keputusan sendiri merupakan sebuah proses yang
terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif
sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif sesudah pembelian
(Engel,1995).
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang
meliputi pengertian proses pengambilan keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses
pengambilan keputusan membeli, tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta
faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli.
2. Model Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Engel et al 1994, perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk alasan dan
keputusan sebelum dan sesudah mengkonsumsi. Model dasar dari proses keputusan
konsumen diperluas untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan
membentuk perilaku proses keputusan yang digambarkan oleh gambar 1.
3. Proses Keputusan Pembelian : Model Lima Tahap
Menurut Philip Kotler, proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam
memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka.
Perusahaan yang cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian
pelanggan secara penuh semua pengalaman mereka mereka dalam pembelajaran, memilih,
menggunakan, dan bahkan menyingkirkan produk.
Periset pemasaran telah mengembangkan "model tingkat" proses keputusan pembelian
konsumen melalui lima tahap : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.
4. Tipe – tipe Proses Pengambilan Keputusan
• 4.1 Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu
oleh rangsangan internal dan eksternal. Dengan rangsangan internal, seperti rasa haus dan lapar
yang menjadi dorongan atau kebutuhan yang timbul akibat rangsangan eksternal.
Gambar 2.
Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen
• 4.2 Pencarian informasi
Dinamika pencarian . Melalui pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek
pesaing dan fitur mereka. Perusahaan juga mengidentifikasi merek lain dalam kelompok pilihan
konsumen sehingga perusahaan dapat merencanakan daya tarik kompetitif yang tepat. Selain itu,
perusahaan harus mengidentifikasi sumber informasi konsumen dan mengevaluasi arti penting
relatif mereka.
• 4.3 Evaluasi alternatif
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi :
Pertama, konsumen berusaha memuaskan semua kebutuhan.
Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai
kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.
• 4.4 Keputusan pembelian
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima
subkeputusan : merek (merek A), penyalur (penyalur 2), kuantitas (satu komputer), waktu (akhir
minggu), dan metode pembayaran (kartu kredit).
Model nonkompensatoris dari pilihan konsumen. Model ekspektasi nilai merupakan
model kompensatoris, yaitu hal-hal yang dianggap baik untuk sebuah produk dapat membantu
menutup hal-hal yang dianggap buruk. Tetapi konsumen sering mengambil "jalan pintas mental"
dengan menggunakan heuristik (jalan pintas mental dalam proses keputusan).
Faktor pengintervensi. Bahkan jika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor
umum mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan pembelian yang digambarkan
oleh gambar 3.
Gambar 3.
• 4.5 Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur
mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan
waspada terhadap informasi yang mendukung kepuasannya.
Tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Pemasar harus mengamati kepuasan
pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan penggunaan produk pascapembelian.
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan
sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen
ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
-->Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian
rumah,alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau
mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
-->Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
-->Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai pembelian.
6. Pembelian
Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang
dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan
membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk
melakukan pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen
melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih dapat diterima.
Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu :
• 1. Produk maupun merek, dikenal sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya,
dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah
masalah yang diperluas.
• 2. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek
dibuat ditempat pembelian.
Menurut (Kotler,2002) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauh mana pendirian
orang lain mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang. Faktor yang kedua situasi yang tidak
terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
7. Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu :
Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapansaat
yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
Prilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat
lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
Pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan
ide dengan lebih cepat dan efektif.
Teori Lain Tentang Pengambilan Keputusan
::: Tingkat keterlibatan konsumen
Kita dapat mendefinisikan keterlibatan konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan dan
pemrosesan aktif yang dilakukan konsumen dalam merespon rangsangan pemasaran.
• Model Kemungkinan Elaborasi Richard Petty dan John Cacioppo
Model yang banyak dipakai mengenai formasi dan perubahan sikap, menggambarkan bagaimana
konsumen membuat penilaian, baik dalam keadaan keterlibatan rendah, maupun tinggi.
• Strategi Pemasaran Keterlibatan Rendah
Banyak produk dibeli dalam kondisi keterlibatan rendah dan ketiadaan merek yang signifikan.
• Perilaku Pembeli Pencari Keragaman
Beberapa situasi pembelian ditentukan karakternya dengan keterlibatan rendah tetapi perbedaan
mereknya signifikan. Di sini konsumen sering melakukan banyak peralihan merek.
::: Heuristik dan bias keputusan
• Heuristik Ketersediaan
Konsumen mendasarkan prediksi mereka berdasarkan kecepatan dan kemudahan dimana satu
contoh hasil tertentu muncul dipikiran mereka.
• Heuristik Representatif
Konsumen mendasarkan prediksi mereka atas se-representatif atau semirip apa suatu hasil
dengan contoh lain.
• Heuristik Penjangkaran atau Penyesuaian
Konsumen sampai pada penilaian awal dan kemudian menyesuaikannya berdasarkan informasi
tambahan.
BAB III
CONTOH KASUS
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap pembelian industry
telekomunikasi
Seiring dengan makin pesatnya perkembangan tekhnologi informasi saat ini, penggunaan
handphone (hp) dalam kehidupan sehari-hari semakin penting. Handphone saat ini bukanlah
kebutuhan tersier tapi seperti sudah menjadi kebutuhan sekunder masyarakat. Pengguna
handphone kini makin berkembang. Tidak hanya orang dewasa namun pelajar dan anak-anak
sudah paham dengan pemakaian handphone
Mengganti nomor dan hand phone (HP) sudah menjadi hal biasa. Alasannya bisa
bermacam-macam. Untuk HP, pergantian dilakukan karena alasan hilang atau sekadar ingin
mengganti model baru agar bisa dikatakan canggih. Sedangkan pergantian nomor, bisa karena
ingin sekadar menelpon lebih hemat. Mengingat, di beberapa outlet penjualan harga nomor
perdana lebih murah di bandingkan harga isi ulang untuk nilai pulsa yang sama.
Perilaku konsumen di industri telekomunikasi ini memang menarik untuk dipahami.
Karena industri ini memiliki nilai pasar yang sangat besar. Pemain yang terlibat di industri ini
pun terbilang banyak. Mulai dari operator telekomunikasi, perusahaan penyedia HP, sampai
dengan outlet yang jumlahnya sangat banyak. Untuk itu, mengetahui bagaimana sebenarnya
perilaku konsumen dalam industri ini sangat penting. Misalnya dengan mengetahui alasan
sebenarnya konsumen mengganti HP. Atau berapa rata-rata konsumen mengalokasikan dananya
untuk pembelian pulsa. Dan juga, banyak hal lainnya yang diperlukan untuk membuat strategi
yang lebih ampuh agar dapat memenangi pertarungan yang semakin ketat.
Dalam Indonesian Consumer Profile (ICP) 2008 dengan responden SES A dan B, terlihat
bahwa 23,3% (tertinggi) responden mengganti HP sebanyak 2 kali sejak pertama kali
memiliki.Yang menarik, sebesar 14,4% responden mengganti HP-nya sebanyak lebih dari 5 kali.
Sebuah fenomena yang menarik.
Lalu, apa alasannya? Responden (46,7%, tertinggi) mengakui bila pergantian HP dilakukan
dengan alasan ingin mengganti model baru.Yang menarik, mayoritas responden (92,6%) ingin
mengganti HP model baru dengan melakukan pembelian HP bekas, bukan HP baru.
Untuk pulsa isi ulang, sebesar 97,6 persen responden melakuan pengisian di Outlet. Hal
ini sangat wajar, karena kemudahan akses. Dimana lokasi outlet sangat mudah ditemui dimana-
mana. Tentunya, akan banyak sekali perilaku konsumen di industri ini yang menarik untuk
diketahui. Lebih detail, kita dapat menemukannya dalam ICP 2008 yang memang memuat
perilaku konsumen dalam industri ini. Dengan begitu, maka kita akan memiliki modal besar
untuk menjadi pemenang di industri telekomunikasi yang memiliki nilai pasar sangat
menggiurkan. Selain itu, faktor sosial juga berperan penting. Faktor sosial dalam hal ini adalah
dorongan teman atau keluarga. Faktor promosi perusahaan juga berperan penting.
BAB IV
ANALISIS STUDI KASUS
Perkembangan telepon seluler telah bertambah pesat di mana telah banyak orang telah
memerlukan produk ini, roduk ini menjadi produk yang sangat di perlukan menjadikan produk
ini berkembang pesat di pasaran. Produk telepon seluler telah memasuki kehidupan masyarakat
dan telah menjadi kebutuhan pokok. Bahkan telah menjangkau ke setiap lapisan masyarakat. Hal
tersebut mendorong pengusaha yang bergerak di bidang telepon seluler untuk dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk telepon seluler tersebut. Perkembangan
tekhnologi menjadikan banyaknya perusahaan yang memproduksi bahkan perusahaan elektronik
yang dulunya tidak memproduksi telpon seluler kini sudah memproduksi telepon seluler.
Banyaknya merek yang tersedia di pasar menjadikan persaingan yang ada sangat ketat di antara
perusahaan-perusahaan yang memproduksi telepon seluler.
Pembelian telepon seluler oleh konsumen di lakukan dengan terlebih dahulu melalui
tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan sebagian
besar konsumen menyatakan bahwa mempermudah komunikasi merupakan motivasi atau alasan
utama mereka dalam membeli telepon seluler. Manfaat utama yang di cari sebagian besar
konsumen pada saat membeli telepon seluler adalah manfaat ( fungsional ) yaitu sebagai alat
komunikasi mobile ( bergerak ) yang dapat di bawa kemana saja, setelah mengenali adanya
kebutuhan akan telepon seluler, konsumen akan melakukan tahap pencarian informasi, sebagian
besar konsumen menyatakan bahwa sumber informasi utamanya adalah teman dan banyak di
pengaruhi media cetak dan aspek yang paling di cari dari informasi itu adalah mengenai focus
perhatian pada fitur yang tersedia dalam produk telepon seluler tersebut. Pada tahap evaluasi
alternative yang menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian adalah harga lalu
mengidentifikasi telepon seluler yang berkualitas adalah dengan melihat fitur yang ada. Setelah
melakukan tahap evaluasi alternative, konsumen akan melakukan proses pembelian.
Dari tahap pembelian yang telah di lakukan oleh konsumen akhirnya sampai ke tahap
evaluasi pascapembelian di mana konsumen akan mengevaluasi apakah hasil yang di peroleh
dari pembelian tersebut memuaskan atau tidak. Dan perilaku konsumen tidak hanya berfokus
pada atribut produk saja akan tetapi masih banyak factor lainnya seperti segmen pasar yang di
tuju, lokasi atau factor budaya. Karena biasanya konsumen akan lebih memilih tempat
pembelian yang menjual produknya dengan kualitas yang terjamin, adapun pembelian cara
konsumen dalam memutuskan pembelian telepon seluler adalah terencana di mana mereka akan
menyediakan waktu khusus untuk membeli telepon seluler tersebut.
Usaha untuk merebut segmen pasar harus selalu di lakukan dan di perbaharui. Untuk itu
perusahaan penting untuk lebih mengenal konsumen dan berupaya memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen terhadap produk telepon seluler. Hal ini di lakukan demi kelangsungan
hidup perusahaan itu sendiri. Oleh karenanya pemasar yang baik harus dapat memperhatikan hal
ini, sebab dalam proses pembelian konsumen mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam
menentukan terjadinya suatu transaksi pembelian. Konsumen secara kuat di pengaruhi oleh
faktor budaya, social, pribadi, psikologis, faktor-faktor tersebut harus di perhitungkan oleh
pemasar dalam mendukung tujuan perusahaan yaitu menjual produknya kepada konsumen.
BAB V
KESIMPULAN
Jika dilihat dari perilaku konsumen yang telah dianalisa diatas, didapat kesimpulan
bahwa konsumen dalam industry telekomunikasi mempunyai sifat menginginkan segala sesuatu
yang cenderung instan dan serba cepat, baik dalam mengakses informasi, membeli dan menjual
barang, atau bahkan mencari hiburan. Selain itu kebanyakan dari konsumen lebih peduli akan
trend atau gaya hidup dari pada kebutuhan,lebih memilih produk yang murah dibanding dengan
kualitas,Iklan produk yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Intinya
kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu barang di pengaruhi oleh keadaaan sekitar.
SARAN
Jangan mudah terpengaruh sekitar, telitilah sebeum membeli, apakah barang yang akan
kita beli itu termasuk kebutuhan atau keinginan. Jika itu kebutuhan maka telaah lagi, kebutuhan
jangka panjang atau jangka pendek. Selain itu kurangi pembelian barang yang dirasa kurang
perlu untuk menekan angka pengeluaran dan menjauhkan kita dari hal-hal yang berbau
konsumtif.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler & Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1 yang dikutip dari
http://irriyanti.blogspot.com/2013/10/bab-iii-proses-pengambilan-keputusan.html
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23295/3/Chapter%20II.pdf
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=189609&val=6467&title=ANALISIS%20PERILAKU%20MAHASISWA
%20DALAM%20PENGAMBILAN%20KEPUTUSAN%20MEMBELI%20HANDPHONE
%20BLACKBERRY%20(STUDI%20KASUS%20MAHASISWA%20FEB-UB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen