NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

14
Case Report Session NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA Oleh: Amrina Rasyada 1010311004 Hasnal Laily Yarza 1010312091 Muhammad Iqbal 1010313030 Preseptor: Dr. Hj. Sri Lestari, Sp.KK(K), FFADV, FINSDV, IFAAD BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

description

trtyh

Transcript of NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

Case Report Session

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

Oleh:

Amrina Rasyada

1010311004Hasnal Laily Yarza

1010312091

Muhammad Iqbal

1010313030Preseptor:

Dr. Hj. Sri Lestari, Sp.KK(K), FFADV, FINSDV, IFAADBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

2014BAB I TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Definisi

Peradangan kulit kronik, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik.1 Perubahan ini dapat terlihat pada kulit yang normal atau mungkin dapat berkembang pada kulit pada penyakit lain, seperti dermatitis atopi atau dermatitis kontak alergi atau dermatofitosis.2 1.2. Epidemiologi

Neurodermatitis sirkumskripta terutama mengenai dewasa, terutama antara usia 30 50 tahun. Wanita lebih sering dibandingkan pria.21.3. Etiopatogenesis

Neurodermatitis sirkumskripta diinduksi oleh gosokan dan garukan sebagai akibat sekunder dari gatal.1 Variabel yang berhubungan antara neurodermatitis sirkumskripta dan penyakit natopi telah pernah dilaporkan, berkisar 26 75%.1 Faktor lingkungan juga dapat menginduksi gatal, seperti panas, keringat dan iritasi yang dihubungkan dengan liken simplek kronik anogenital.3. Adanya faktor psikologis dan emosional pada pasien dengan neurodermatitis sirkumskripta juga terdapat pada literatur. Pasien dengan neurodermatitis juga memiliki scoring depresi yang lebih tinggi pada suatu studi.4 Sedangkan faktor emosi ini merupakan akibat sekunder dari penyakit kulit primer atau sebaliknya merupakan penyakit primer dan sebab timbulnya gatal, masih belum jelas. Saraf yang berisi CGRP (calcitonin gene-related peptide) dan SP ( substance P), jumlahnya di dermis bertambah pada prurigo nodularis, tetapi tidak ada pada neurodermatitis sirkumskripta. SP dan CGRP melepaskan histamine dari sel mas yang selanjutnya akan memicu peradangan dan pruritus.5 Gejala Klinis

Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur. Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak bila digaruk; setelah luka, baru hilang rasa gatalnya untuk sementara.1 gosokan dan garukan dapat secara sadar dan sensai gatal digantikan oleh nyeri atau dapat secara tidak sadar, saat tidur. Keparahan gatal diperburuk dengan keringat, panas atau iritasi dari pakaian.2

Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edem dan eritem menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi, sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas. Lokasi tersering terjadinya lesi adalah skalp, tengkuk, samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan dan punggung kaki.1,21.4. Histopatologi

Gambaran histopatogis neurodermatitis sirkumskripta berupa berbagai derajat hyperkeratosis, parakeratosis dan orthokeratosis, hipergranulosis dan hyperplasia epidermal psoriasiform. Terdapat sebukan sel radang limfosit, histiosit dan eosinofil di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblast bertambah, kolagen menebal.1,21.5. DiagnosisBerdasarkan klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisik).

1.6. Diagnosis Banding Liken planus

Psoriasis dengan likenifikasi

Dermatitis atopi dengan likenifikasi Liken sklerosus

1.7. Pengobatan Steroid topikal potensi kuat

Antipruritus, seperti mentol, fenol atau pramoksin Steroid intralesi, seperti triamsinolon asetonid

Antihistamin sedatif seperti hidroksizin atau antidepresan trisiklik seperti doxepin SSRI

1.8. Edukasi Jangan menggaruk Hindari faktor pencetus seperti stress emosional

BAB II

ILUSTRASI KASUS

A. Identitas Pasien

Nama

: Tn. P

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Usia

: 50 tahun

Alamat

: Jl. Proklamasi 54 CPekerjaan

: pegawai dinas pariwisataStatus Pernikahan: Menikah

Pendidikan

: Tamat SMA

Negeri Asal

: Sumatera Barat

Agama

: Islam

Suku

: Minang

Tanggal Pemeriksaan: 29 Agustus 2014

B. Anamnesis (autoanamnesa)

Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke poli Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 29 Agustus 2014 dengan keluhan utama gatal berupa bercak merah kehitaman dan menebal pada kedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke poli Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan utama gatal berupa bercak merah kehitaman dan menebal pada kedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya, terdapat kemerahan dan bengkak pada punggung kaki yang sering digaruk kemudian menjadi tebal dan bersisik. Pasien merasakan gatal terutama saat malam hari dan Pasien sering menggaruk punggung kaki tersebut. Pasien baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini dan belum pernah berobat ke dokter atau memakai obat sendiri. Pasien merupakan seorang pegawai yang akhir-akhir ini memiliki banyak pekerjaanRiwayat penyakit dahulu:

Riwayat gatal berupa bercak merah dan menebal pada kedua punggung kaki disangkal

Riwayat bercak merah yang terasa gatal pada bagian tubuh lain disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga/Atopi : Riwayat bersin-bersin pagi hari . Riwayat alergi makanan tidak ada Riwayat alergi obat tidak ada. Riwayat alergi serbuk sari dan debu tidak ada. Riwayat mata merah, berair, dan gatal tidak ada. Riwayat asma tidak ada. Riwayat biring susu tidak ada. Riwayat galigato tidak ada.C. Status Generalis:

Keadaan umum

: tampak sakit sedang Kesadaran

: Komposmentis kooperatif

Tekanan Darah

: 130/90 mmHg

Nadi

: 78 x/menit

Nafas

: 20 x/menit Berat Badan

: 55 kg Tinggi Badan

: 157 cm BMI

: 22,27 kg/m2 Rambut

: Tidak mudah rontok

Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, lagoftalmus tidak ada, madarosis tidak ada. KGB

: Tidak terdapat pembesaran KGBD. Status Dermatologikus

Lokasi

: Punggung kaki sebelah kiri dan kanan

Distribusi

: terlokalisir, bilateral simetris Bentuk

: tidak khas

Susunan

: tidak khas

Batas

: tidak tegas

Ukuran

: plakat

Effloresensi

: plak hiperpigmentasi disertai erosi, ekskoriasi, krusta kehitaman dan likenifikasi.Status venerologikus

: tidak ditemukan kelainanKelainan selaput

: tidak ditemukan kelainan

Kelainan kuku

: tidak ditemukan kelainan

Kelainan rambut

: tidak ditemukan kelainan

E. Resume

Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 29 Agustus 2014 dengan keluhan utama gatal berupa bercak merah kehitaman dan menebal pada kedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasakan gatal yang mengganggu terutama saat malam hari. Pasien sering menggaruk punggung kaki tersebut.

Awalnya, terdapat kemerahan dan bengkak pada punggung kaki yang lama-kelamaan menjadi tebal dan bersisik. Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.

Pasien tidak pernah menderita gejala penyakit yang sama sebelumnya. Pasien sering bersin di pagi hari.F. Diagnosis Kerja

Neurodermatitis SirkumskriptaG. Diagnosis Banding

Dermatitis atopi dengan likenifikasi Psoriasis dengan likenifikasiH. PemeriksaanPemeriksaan rutin :

KOH?Pemeriksaan anjuran : Histopatologi I. Diagnosis : Neurodermatitis SirkumskriptaJ. Penatalaksanaan

Terapi umum: Hindari menggaruk di tempat luka Istirahat yang cukup

Hindari stress

Terapi Khusus:

Sistemik : Antihistamin sedatif (CTM 1X4 mg/hari)

Topikal: Kortikosteroid (Salap Betametason Dipropionat 0,05% 1X sehari )K. Prognosis

Quo ad vitam

: bonam

Quo ad sanam

: dubia ad bonam

Quo ad cosmetikum: dubia ad bonam

Quo ad fungsionam: dubia ad bonamDAFTAR PUSTAKA1. Sularsito SA, Djuanda S. dalam : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Editor. Dermatitis. Jakarta : Balai Penerbit FKUI,2010 : 147-148.

2. Burgin S. Nummular eczema and lichen simplex chronicus/prurigo nodularis. Dalam : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, dkk. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. McGraw Hill : New York : 158-61.3. Lynch PJ : Lichen simplex chronicus (atopic/neurodermatitis) of the anogenital region. Dermatol Ther 17:8,2004.4. Solak, O.Kulac, M.Yaman, M.

HYPERLINK "http://researchindex.net/author/Kirpiko,_O./53785a042618440e6a233ec9" Kirpiko, O.

HYPERLINK "http://researchindex.net/author/Kavuncu,_V./5370446f26184448c527c0e9" Kavuncu, V. Lichen simplex chronicus as a symptom of neuropathy Clin Exp Dermatol 34: 476-480,2008.

5. Lee MR, Shumack S: Prurigo nodularis: A review. Australas J Dermatol 46:211-218, 2005.