NC CL BPH

12
Trigger Collaborative Learning BPH Tn. S usia 61 tahun, datang ke RS Sumber Waras diantar istrinya. Klien mengeluh nyeri pada perut bawah dan sering buang air kecil tidak lancar sejak kira-kira 2 bulan yang lalu. Klien juga mengeluh sering mengejan ketika akan berkemih, urin lama keluar, aliran urin terputus-putus dan menetes di akhir berkemih. Klien mangatakan sering tidak puas berkemih dan terasa ada urin pada akhir berkemih. Klien merasa cemas dengan kondisinya sekarang dan terganggu karena sering terbangun malam hari untuk berkemih. Data pemeriksaan fisik: TD: 130/70 mmHg, nadi: 84x/menit, RR: 20x/menit, suhu axilla: 37,2 O C. Hasil lab didapatkan BUN 24,9 mg/dl, kreatinin 0,88 mg/dl, Na 136 mmol/L, K 4,81 mmol/L Cl mmol/L, USG urologi didapatkan adanya pembesaran prostat dengan ecchoparencime homogeny dan hasil pemeriksaan uroflowmetri didapatkan flow rate 9ml/detik. Klien direncanakan tindakan TURP. Klien mendapatkan terapi Zibac IV 1g 3x1, Nexa IV 500mg 3x1, Ketorolac IV 10mg 3x1, Bisoprolol P.O5 1x1. A. Pengkajian 1. Identitas klien Nama : Tn. S Usia : 61 tahun Jenis kelamin : laki-laki 2. Status kesehatan saat ini Keluhan utama: Klien mengeluh nyeri pada perut bawah dan sering buang air kecil tidak lancar sejak kira-kira 2 bulan yang lalu. Klien juga mengeluh sering mengejan ketika akan berkemih, urin lama

Transcript of NC CL BPH

Page 1: NC CL BPH

Trigger Collaborative Learning BPH

Tn. S usia 61 tahun, datang ke RS Sumber Waras diantar istrinya. Klien mengeluh nyeri

pada perut bawah dan sering buang air kecil tidak lancar sejak kira-kira 2 bulan yang

lalu. Klien juga mengeluh sering mengejan ketika akan berkemih, urin lama keluar, aliran

urin terputus-putus dan menetes di akhir berkemih. Klien mangatakan sering tidak puas

berkemih dan terasa ada urin pada akhir berkemih. Klien merasa cemas dengan

kondisinya sekarang dan terganggu karena sering terbangun malam hari untuk

berkemih. Data pemeriksaan fisik: TD: 130/70 mmHg, nadi: 84x/menit, RR: 20x/menit,

suhu axilla: 37,2OC. Hasil lab didapatkan BUN 24,9 mg/dl, kreatinin 0,88 mg/dl, Na 136

mmol/L, K 4,81 mmol/L Cl mmol/L, USG urologi didapatkan adanya pembesaran prostat

dengan ecchoparencime homogeny dan hasil pemeriksaan uroflowmetri didapatkan

flow rate 9ml/detik. Klien direncanakan tindakan TURP. Klien mendapatkan terapi Zibac

IV 1g 3x1, Nexa IV 500mg 3x1, Ketorolac IV 10mg 3x1, Bisoprolol P.O5 1x1.

A. Pengkajian

1. Identitas klien

Nama : Tn. S

Usia : 61 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

2. Status kesehatan saat ini

Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri pada perut bawah dan sering

buang air kecil tidak lancar sejak kira-kira 2 bulan yang lalu. Klien juga

mengeluh sering mengejan ketika akan berkemih, urin lama keluar, aliran

urin terputus-putus dan menetes di akhir berkemih. Klien mangatakan

sering tidak puas berkemih dan terasa ada urin pada akhir berkemih. Klien

merasa cemas dengan kondisinya sekarang dan terganggu karena sering

terbangun malam hari untuk berkemih

Lama keluhan : 2 bulan

Kualitas keluhan : -

Faktor pencetus : -

Faktor pemberat : -

Upaya yang telah dilakukan: -

Diagnosa medis : BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)

Page 2: NC CL BPH

3. Riwayat kesehatan saat ini

Tn. S usia 61 tahun, datang ke RS Sumber Waras diantar istrinya. Klien

mengeluh nyeri pada perut bawah dan sering buang air kecil tidak lancar sejak

kira-kira 2 bulan yang lalu. Klien juga mengeluh sering mengejan ketika akan

berkemih, urin lama keluar, aliran urin terputus-putus dan menetes di akhir

berkemih. Klien mangatakan sering tidak puas berkemih dan terasa ada urin

pada akhir berkemih. Klien merasa cemas dengan kondisinya sekarang dan

terganggu karena sering terbangun malam hari untuk berkemih. Data

pemeriksaan fisik: TD: 130/70 mmHg, nadi: 84x/menit, RR: 20x/menit, suhu

axilla: 37,2OC. Hasil lab didapatkan BUN 24,9 mg/dl, kreatinin 0,88 mg/dl, Na

136 mmol/L, K 4,81 mmol/L Cl mmol/L, USG urologi didapatkan adanya

pembesaran prostat dengan ecchoparencime homogeny dan hasil pemeriksaan

uroflowmetri didapatkan flow rate 9ml/detik

4. Riwayat kesehatan terdahulu

-

5. Pola eliminasi

Klien juga mengeluh sering mengejan ketika akan berkemih, urin lama keluar,

aliran urin terputus-putus dan menetes di akhir berkemih. Klien mangatakan

sering tidak puas berkemih dan terasa ada urin pada akhir berkemih. Klien

merasa cemas dengan kondisinya sekarang dan terganggu karena sering

terbangun malam hari untuk berkemih

6. Pola tidur-istirahat

Sering terbangun pada malam hari karena rasa ingin berkemih

7. Pola kebersihan diri

8. Pola toleransi-koping stres

Klien merasa cemas dengan kondisinya

9. Pemeriksaan fisik

1. Keadaaan umum

Kesadaran : komposmentis

TTV: TD: 130/70mmHg RR: 20x/menit

N: 84x/menit S: 37,2

TB: BB:

2. Abdomen

Page 3: NC CL BPH

Nyeri pada perut bagian bawah

10. Hasil pemeriksaan penunjang

Hasil lab:

BUN 24,9 mg/dl

Kreatinin 0,88 mg/dl

Na 136 mmol/L

K 4,81 mmol/L Cl mmol/L

USG urologi didapatkan adanya pembesaran prostat dengan

ecchoparencime homogeny

Hasil pemeriksaan uroflowmetri didapatkan flow rate 9ml/detik.

11. Terapi

Klien direncanakan tindakan TURP

Klien mendapatkan terapi Zibac IV 1g 3x1

Nexa IV 500mg 3x1

Ketorolac IV 10mg 3x1

Bisoprolol P.O5 1x1.

12. Persepsi klien terhadap penyakitnya

Klien cemas dan merasa terganggu dengan kondisinya sekarang

B. Analisa Data

Data EtiologiDiagnosa

keperawatan

DO:

TD: 130/70mmHg

DS: Klien mengeluh

nyeri pada parut bagian bawah sejak 2 bulan yang lalu

Etiologi + Faktor risiko

Hiperplasia epitel dan stoma

(kelenjar prostat)

BPH

Penyempitan lumen prostatika

(obstruksi)

Aliran urin terhambat

Nyeri akut b.d agen

injuri biologi

Page 4: NC CL BPH

↑ tekanan intravesikal

↑ kontraksi otot detrusor

Hipertrofi otot detrusor

Lama maka detrusor lelah

Dekompensasi

Vesika urinaria tidak dapat

kosong sempurna

Peregangan vesika urinari

melebihi kapasitas

Spasme otot spingter

Nyeri Akut

DO:

Sering buang air

kecil tidak lancar

Sering mengejan

ketika berkemih

Sering tidak puas

karena urin

terputus-putus dan

menetes di akhir

kemih

DS: -

Usia (61 tahun)

Ketidakseimbangan hormon

& penurunan fungsi organ

↑estrogen + testosteron relatif

tetap

↑ jumlah reseptor androgen +

↓ jumlah kematian sel prostat

Proliferasi sel-sel kelenjar

Retensi urin b.d

hambatan

Page 5: NC CL BPH

prostat

Hiperplasia pada epitel dan

stroma

BPH

(obstruksi) lumen prostatika

menyempit

Aliran urin terhambat

↑ tekanan intravesikal

↑ kontraksi otot detrusor

Hipertrofi otot detrusor

Berlangsung lama

Detrusor lelah

Vesika urinaria tidak lancar,

mengejan ketika akan

berkemih, urin terputus-putus,

urin menetes di akhir berkemih

Retensi urin

DO: -

DS:

Klien merasa cemas

dengan kondisinya

BPH

Penyempitan lumen prostatika

Page 6: NC CL BPH

sekarang Aliran urin terhambat

↑ tekanan intravesika

↑ konstraksi otot detrusor

Hipertrofi otot detrusor

detrusor lelah

susah berkamih

Ansietas

C. Prioritas Diagnosa

1.

2.

3.

D. Intervensi

No Diagnosa Tujuan + KH Perencanaan

Page 7: NC CL BPH

keperawatan

1 Nyeri Akut Tujuan:

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam nyeri

berkurang

KH:

1. Melaporkan nyeri

berkurang dengan

menggunakan

manajemen nyeri

2. Mampu

mengontrol nyerri

dengan teknik

nonfarmakologi

3. Manyatakan rasa

nyaman setelah

nyeri berkurang

1. Lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif

(lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas, faktor

presipitasi)

2. Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamana

3. Ajarkan teknik

nonfarmakologi (napas

dalam, relaksasi

progresif) untuk

mengatasi nyeri

4. Tingkatkan istirahat

5. Kolaborasi : pemberian

analgesik sesuai indikasi

2 Retensi urin Tujuan:

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

keluhan klien

berkurang

KH:

1. Tanda-tanda

retensi berkurang

2. Klien berkemih

dalam keadaan

rileks

1. Identifikasi pola

berkemih. Kaji haluaran

urin dan sistem kateter.

Kaji adanya distensi

bladder dengan palpasi

suprapubis

2. Monitor hasil lab:

elektrolit, ureum, dan

kreatinin

3. Ajarkan teknik untuk

mencetuskan refleks

berkemih (ransangan

kutaneus dengan

penepukan suprapubis)

4. Lakukan pemeriksaan

Page 8: NC CL BPH

kultur urin dan resistensi

kuman

5. Berikan obat-obatan

sesuai indikasi

6. Monitor keadaan

bladder setiap 2 jam

7. Ukur intake dan output

cairan setiap 4 jam

8. Kaji dan monitor analisis

urin elektrolit dan BB

9. Lakukan relaksasi ketika

duduk berkemih

10. Kolaborasi dalam

pemasangan kateter

11. Lakukan pembedahan

jika diindikasikan

3 Ansietas b.d

perubahan dalam

status kesehatan

Tujuan:

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 1x24 jam

kecemasan klien

berkurang

KH:

1. Klien mampu

mengidentifikasi

dan

mengungkapkan

gejala cemas

2. Mengidentifikasi,

mengungkapkan

dan menunjukkan

teknik untuk

mengontrol cemas

1. Gunakan pendekatan

yang menenangkan

2. Kaji TTV klien

3. Temani pasien untuk

memberikan keamanan

dan mengurangi takut

4. Berikan informasi faktual

mengenai diagnosis,

tindakan prognosis

5. Libatkan keluarga untuk

mendampingi klien

6. Instruksikan pada pasien

untuk menggunakan

teknik relaksasi

7. Identifikasi tingkat

kecemasan

8. Dorong pasien untuk

Page 9: NC CL BPH

3. Vital sign dalam

batas normal

4. Postur tubuh,

ekspresi wajah,

bahasa tubuh dan

tingkat aktivitas

menunjukkan

berkurangnya

cemas

mengungkapkan

perasaan, ketakutan,

persepsi

9. Kelola pemberian obat

anti cema