Modul Pemeriksaan Fisik VII

22
Job Sheet MODUL PRAKTIKUM Akademi Keperawatan Harum Jakarta Akademi Keperawatan Harum Jakarta 1 TUJUAN Job Sheet: 07 PERAWATAN PERI OPERATIF PENGANTAR Pembedahan sebagai salah satu tindakan penanganan terhadap masalah pasien, memiliki risiko yang tidak bisa dianggap ringan oleh siapapun, dan selama proses penangan pembedahan tersebut mulai dari masa persiapan sampai dengan pasca pembedahan atau yang sering disebut dengan periode perioperatif merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan peranan perawat, sehingga perawat perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar bisa memberikan pelayanan perawatan yang optimal pada setiap fase dalam periode perawatan periopertif. Modul ini penting sekali bagi peserta didik karena sangat membantu dalam memahami dan meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan pada klien periode perioperatif sehingga akan terbentuk perawat yang cerdas dan terampil dalam memberikan pelayanan keperawatan. Dengan memahami dan mempraktikan petunjuk yang terdapat dalam modul ini menjadikan peserta didik faham tentang perawatan TUJUAN

Transcript of Modul Pemeriksaan Fisik VII

Page 1: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

1

TUJUAN

Job Sheet : 07

PERAWATAN PERI OPERATIF

PENGANTAR

Pembedahan sebagai salah satu tindakan penanganan terhadap

masalah pasien, memiliki risiko yang tidak bisa dianggap ringan oleh

siapapun, dan selama proses penangan pembedahan tersebut mulai

dari masa persiapan sampai dengan pasca pembedahan atau yang

sering disebut dengan periode perioperatif merupakan bagian yang

tidak bisa dipisahkan dengan peranan perawat, sehingga perawat

perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar

bisa memberikan pelayanan perawatan yang optimal pada setiap

fase dalam periode perawatan periopertif.

Modul ini penting sekali bagi peserta didik karena sangat membantu

dalam memahami dan meningkatkan keterampilan dalam

memberikan asuhan pada klien periode perioperatif sehingga akan

terbentuk perawat yang cerdas dan terampil dalam memberikan

pelayanan keperawatan.

Dengan memahami dan mempraktikan petunjuk yang terdapat dalam

modul ini menjadikan peserta didik faham tentang perawatan

TUJUAN

Page 2: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

2

perioperatif mulai dari definisi, fase, focus, standar praktik, jenis

pembedahan, jenis anestesi, pendidikan kesehatan perioperatif, dan

asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Untuk mempermudah pemahaman isi modul ini peserta didik sangat

dianjurkan telah menyelesaikan mata kuliah anatomi fisiologi dan

menguasai isitilah-istilah dasar dalam kesehatan. Selain itu peserta

didik sangat dianjurkan tidak hanya sekedar membaca tapi juga harus

mencoba mempraktikan teori atau petunjuk yang terdapat dalam modul,

agar peserta didik lebih terampil.

BAHAN BACAAN

A. PENGERTIAN

Banyak pengertian yang disampaikan oleh para ahli, namun dari

banyak pengertian tentang perioperatif salah satunya adalah

didefinisikan “Merupakan periode yang menggambarkan

pengalaman pasien sebelum, selama, dan segera setelah operasi”

B. FASE PERIOPERATIF

1. Preoperatif

Periode ketika keputusan intervensi bedah dibuat dan berakhir

ketika pasien dikirim ke meja operasi atau dilakukannya induksi

anestesi.

2. Intraoperatif

Periode ketika pasien stelah induksi anestesi, selama proses

pembedahan sampai pasien dipindahkan keruangan pemulihan.

Page 3: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

3

3. Postoperatif

Periode ketika antara penutupan luka dan pindah ke PACU/

pemulihan dan berakhir pada evaluasi tindak lanjut ditatanan

klinik/ rumah.

C. FOKUS PERAWATAN PERIOPERATIF.

1. Preoperatif

a. Masalah legal

b. Keamanan

c. Perlengkapan

d. Pengendalian infeksi

e. Dukungan dari tim/ pasien.

2. Intraoperatif

a. penyediaan dukungan tim

b. pengkajian respon klien terhadap

c. pengalaman operasi terdahulu.

d. Penjagaan teknik aseptik.

3. Postoperatif

Pencegahan komplikasi postperasi seperti hipoventilasi,

perdarahan, disritmia.

D. STANDAR PRAKTIK PERAWATAN PERIOPERATIF.

1. Standar I

Page 4: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

4

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien bersifat

sistematis dan kontinyu. Data dapat dilihat kembali dan

dokumnikasikan dengan orang lain

Kriteria :

a. Data kesehatan yang dikumpulkan berhubungan dengan

intervensi bedah yang direncanakan.

b. Data kesehatan dikumpulkan dengan berbagai metode.

c. Data kesehatan dilaporkan dan dicatat.

2. Standar II

Diagnosa keperawatan berasal dari data status kesehatan.

Kriteria :

a. Deviasi status kesehatan saat ini dan masalah-masalah yang

diidentifikasi.

b. Ilmu pengetahuan saat ini mendukung diagnosa

keperawatan.

c. Diagnosa keperawatan sejalan dengan disnosis profesional

lain.

d. Diagnosa keperawatan dicatat dan diomunikasikan.

3. Standar III

Rencana Asuhan Keperawatan mencakup tujuan yang berasal

dari diagnosa keperawatan.

Kriteria :

a. Tujuan dituliskan dengan jelas sebagai pernyataan hasil.

Page 5: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

5

b. Kemampuan fisik dan pola perilaku pasien saat ini harus

selaras dengan hasil yang diharapkan.

c. Kriteria dapat diukur utnuk menentukan pencapaian tujuan

sebagai hasil tindakan.

d. Tujuan diprioritaskan

e. Tujuan dicatat dan di komunikasikan pada orang lain

f. Tujuan termasuk perkiraan waktu untuk pencapaian.

4. Standar IV

Rencana asuhan keperawatan menentukan tindakan

keperawatan untuk mencapai tujuan.

Kriteria :

a. Ilmu pengetahuan saat ini mendukung rencana.

b. SDM & sumBer material tersedia untuk

mengimplEmentasikan.

c. Rencana keperawatan tertulis dan dikomunikasikan kepda

pasien, klg, anggota tim.

d. Rencana menguraikan : bentuk tindakan, prioritas tindakan,

bagaimana tindakan dilakukan, kapan, dimana, dan siapa yg

melakukan.

5. Standar V

Rencana Asuhan keperawatan dimpelementasikan.

Kriteria :

1. Tindakan keperawatan dilakukan dan didokumentasikan

dengan : catatan tertulis, observasi, konfirmasi dengan

individu/ orang terdekat.

Page 6: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

6

2. Tindakan keperawatan dan hasil dikomunikasikan dengan

orang lain.

6. Standar VI

Rencana Asuhan Keperawatan di evaluasi.

Kriteria :

1. Tingkat pencapaian tujuan dikomunikasikan pasein, orang

terdekat, dan tim.

2. Hasil tindakan di dokumentasikan dengan catatan tertulis,

observasi, dan konfirmasi dengan pasien dan keluarga.

7. Standar VII

Pengkajian ulang, pertimbangan ulang diagnosa keperawatan,

menyusun kembali tujuan, dan modifikasi serta implementasi

rencana adalah sebuah proses yang berkesinambungan.

Kriteria :

1. Tinjauan atau revisi rencana keperawatan didokumentasikan

dengan tertulis, observasi respon pasien, dan persepsi

keluarga.

2. Status rencana perawatan dikomunikasikan kepada yang

tepat.

E. ASPEK LEGAL PEMBEDAHAN

Page 7: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

7

Aspek legal pembedahan adalah yang sangat penting dalam

melaksanakan pembedahan untuk antisipasi kemungkinan

dampak yang terjadi akibat pembedahan. Melalui surat

persetujuan dilakukannya pembedahan (informed consent)

karena didalam informed consent ini berbagai informasi

mengenai sifat, prosedur yang akan dilakukan, adanya pilihan

terhadap prosedur pembedahan, serta risiko terhadap pilihan

pembedahan dapat diketahui pasien dan atau keluarga.

Tujuan informed consent adalah melindungi semua pihak dari

hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses pembedahan

diantaranya melindungi pasien dari tindakan yang akan dilakukan

dan melindungi tim bedah dari pengaduan atau tuntutan hukum.

Pastikan juga dalam informed consent yang menandatangani

surat tersebut adalah adalah pasien atau keluarga yang telah

memenuhi syarat secara hukum seperti sudah dewasa, sehat

mental, keasadaran penuh, dan tidak ada paksaan serta telah

mendapatkan informasi yang memadai tentang prosedur yang

akan dilakukan

F. JENIS PEMBEDAHAN.

Untuk jenis pembedahan dapat dikelompokan menjadi beberapa

macam yaitu :

1. Jenis pembedahan berdasarkan lokasi.

Terdiri dari : bedah thorax cardiovaskuler, bedah neurology,

bedah ortopedi, bedah urologi, bedah digestif dan beberapa

jenis lainnya.

Page 8: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

8

2. Jenis pembedahan berdasarkan tujuan.

a. Pembedahan diagnostic.

Pembedahan yang ditujukan untuk menegakan diagnosis

atau sebab terjadinya penyakit pada pasien, tindakan ini

seperti biopsy, eksplorasi, dan laparotomi.

b. Pembedahan kuratif

Merupakan pembedahan yang dilakukan untuk mengambil

bagian dari penyakit, seperti pembedahan apendiktomi.

c. Pembedahan restorative

Tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki

deformitas/ kelainan bentuk atau menyambung daerah

terpisah dari bagian tubuh pasien.

d. Pembedahan paliatif

Tindakan pembedahan untuk mengurangi gejala tanpa

menyembuhkan penyakit yang sebenarnya.

e. Pembedahan kosmetik

Tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk begian

tubuh tertentu seperti rhinoplasty, faceoff, dan sebagainya.

3. Jenis Pembedahan berdasarkan urgensi.

a. Elektif

Page 9: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

9

Adalah tindakan pembedahan yang dilakukan melalui

waktu atau jadwal yang terencana.

b. Cito

Adalah tindakan pembedahan yang dilakukan sesegera

mungkin tanpa perencanaan karena pasien membutuhkan

segera pertolongan untuk menyelamatkan pasien.

G. JENIS ANESTESI

1. Anesti Umum

Adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok pusat

kesadaran otak dengan menghilangkan kesadaran dan

menimbulkan relaksasi serta hilangnya rasa, umumnya

metode ini diberikan dengan cara inhalasi atau intravena.

2. Anestesi regional

Adalah anestesi yang dilakukan untuk menghilangkan proses

kejutan pada ujung atau serabut syaraf, serta hilangnya rasa

pada daerah tubuh tertentu, dan pasien masih berada dalam

keadaan sadar. Metode umum yang digunakan adalah blok

syaraf, blok regional intravena dan tourniquet, blok daerah

spinal, dan epidural.

3. Anestesi local

Adalah metode yang dilakukan untuk memblok transmisi

impuls syaraf pada daerah yang dilakukan anestesi dan

pasien dalam keadaan sadar. Metode yang sering digunakan

adalah metode infiltrasi dan topical, seperti yang dilakukan

pada tindakan hitan/ sirkumsisi, atau menjahit luka.

Page 10: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

10

4. Hipoanestesi.

Adalah anestesi yang dilakukan untuk membuat status

keadaan pasif secara artificial sehingga terjadi peningkatan

ketaatan pada saran atau perintah serta mengurangi

kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas. Metode yang

digunakan adalah hypnosis.

5. Akupunktur.

Adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok rasa nyeri

dengan merangsang keluarnya endhorpin tanpa

menghilangkan kesadaran. Metode yang banyak digunakan

adalah dengan jarum atau elektroda pada permukaan.

H. PENDIDIKAN KESEHATAN PERIOPERATIF.

Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak bisa

dipisahkan dari perawatan perioperatif, karena hal ini akan

mempengaruhi kesembuhan pasien selama menjalani

perawatan.

1. Prinsip

a. Belajar mengajar.

b. Mempunyai pengaruh + terhadap pemulihan klien.

Page 11: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

11

2. Dampak penyuluhan

a. Fungsi pernafasan.

Meningkatkan kemampuan batuk dan nafas dalam secara

efektif.

b. Kapasitas fungsi fisik.

Meningkatkan kemampuan klien melakukan ambulasi dan

ADL.

c. Perasaan Sehat.

Yaitu perasaan cemas yang berkurang dan rasa sehat

secara psikologis.

d. Waktu rawat inap lebih cepat.

Penyuluhan yang dilakukan secara terstruktur dapat

mempersingkat waktu rawat inap.

e. Ansietas tentang nyeri dan jumlah obat-obatan.

Klien yang mendapatkan penyuluhan dengan baik akan

memiliki kecemasan tentang nyeri lebih rendah, sehingga

kebutuhan obat anti nyeri lebih sedikit.

3. Hal yang perlu diperhatikan

a. Seluruh pasien bedah akan mendapatkan informasi yang

sama.

b. Berikan waktu diskusi yang cukup.

c. Lakukan demonstrasi setiap kemampuan yang harus dimiliki

klien.

d. Sertakan anggota keluarga.

e. Bagi klien yang dilakukan operasi segera/ cito sediakan

saran informasi berupa bahan bacaan atau audio video.

Page 12: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

12

4. Kriteria yang harus difahami klien setelah pendidikan

kesehatan.

( ANA dan AORN, 1972).

a. Klien mengungkapkan alasan (faham) pada setiap instruksi

dan latihan preop.

b. Klien mengetahui waktu pembedahan (kapan dilakukan

bukan berapa lama)

c. Klien mengetahui unit pascaoperatif dan lokasi keluarganya

selama pembedahan berlangsung dan saat klien berada

pada masa pemulihan

d. Klien mendiskusikan rencana pemantauan dan terapi

pascaoperatif.

e. Klien menggambarkan prosedur pembedahan dan terapi

pascaoperatif.

f. Klien menggambarkan aktifitas yang dapat dilakukannya

pascaoperatif.

g. Klien mengatakan berbagai cara penghilang nyeri.

h. Klien mengekspresikan perasaannya tentang pembedahan.

5. Strategi Penyuluhan Postop Bedah Sehari.

a. Berikan lembar instruksi yang disertai nomor telepon dokter,

pusat bedah, serta tanggal waktu perjanjian kontrol.

b. Jelaskan pada anggota keluarga tantang tanda dan gejala

infeksi yang harus diobservasi.

Page 13: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

13

c. Jelaskan obat, dosis, jadwal, tujuan/ fungsi obat denga

leaflet.

d. Jelaskan keterbatasan aktifitas klien, diet, perawatan luka

disertai lembar instruksi dengan keterangan yang jelas.

6. Latihan Postoperatif dalam pendidikan kesehatan.

a. Pernafasan Diafragma.

b. Batuk terkontrol/ efektif.

c. Mengganti Posisi.

d. Latihan Kaki.

e. Spirometri stimulatif

Page 14: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

14

TUGAS

1. Pengertian perioperatif adalah......................

A. Periode ketika keputusan intervensi bedah dibuat dan berakhir

ketika pasien dikirim ke meja operasi atau dilakukannya induksi

anastesi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 15: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

15

B. Periode ketika pasien setelah induksi anastesi, selama proses

pembedahan sampai pasien dipindahkan keruangan pemulihan

C. Periode ketika antara penutupan luka dan pindah ke PACU/

pemulihan dan berakhir pada evaluasi tindak lanjut ditatanan klinik/

rumah

D. Periode pembedahan sampai pasien dipindahkan ke ruang

pemulihan

E. Periode ketika pasien dipndahkan ke meja operasi sampai ruang

pemulihan

2. Standar praktik perawatan perioperatif mengenai diagnose keperawatan

termasuk ke dalam standard..................

A. I

B. II

C. III

D. IV

E. V

3. Standar praktik keperawatan perioperatif tentang rencana asuhan

keperawatan menentukan tindakan keperawatan untukmencapai tujuan

termasuk ke dalam standard..........................

A. II

B. III

C. IV

D. V

E. VI

4. Standar praktik keperawatan tentang rencan asuhan keperawatan di

evaluasi termasuk kedalam standard.................

A. III

B. IV

C. V

D. VI

Page 16: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

16

E. VII

5. Jenis pembedahan berdasarkan lokasi terdiri dari...............

1. Bedah orthopedic

2. Bedah urologi

3. Bedah digestif

4. Bedah neurologi

6. Jenis pembedahan berdasarkan tujuan terdiri dari.........................

1. Pembedahan paliatif

2. Pembedahan elektif

3. Pembedahan kosmetik

4. Pembedahan cito

7. Jenis pembedahan berdasarkan urgensi terdiri dari..................

1. Dioagnostic

2. Cito

3. Restorative

4. elektif 8. jenis anestesi terdiri dari...................

1. Anestesi umum

2. Anestesi local

3. Anestesi regional

4. Akupuntur

9. Latihan postoperative dalam pendidikan kesehatan adalah...................

1. Pernafasan diafragma

2. Batuk efektif

3. Latihan kaki

4. Posisi

Page 17: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

17

KRITERIA KEBERHASILAN

10. Criteria yang harus dipahami klien setelah pendidikan kesehatan

1. Klien mengungkapkan alasan paham

1. Klien mengetahui waktu prmbedahan

2. Klien mendiskusikan rencana pemantauan dan terapi pasca

pembedahan

3. Klien mengekspresikan perasaannya tentang pembedahan

Kunci Jawaban : 1. A 2. B 3. D 4. A 5. E 6. D 7. E 8. D 9.D 10. B

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

NILAI

Page 18: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

18

TOPIK DISKUSI

Baca dan ikuti petunjuk prosedur latihan, serta demonstrasikan

bersama teman untuk setipa prosedur yang sudah dipelajari

”Selamat Berdiskusi”

Page 19: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

19

laporan hasil

1. Tuliskan hasil praktikum macam-macam persiapan pasien perioperatif

sesuai dengan yang telah didemonstrasikan

REFLEKSI DIRI

1. Kendala apa saja yang ditemukan.

................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................

Page 20: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

20

DAFTAR PUSTAKA

................................................................................................................... ...................................................................................................................

2. Bagian yang paling berkesan selama melakukan kegiatan. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................

3. Apa yang dapat Anda kembangkan setelah menyelesaiakan job sheet ini. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................

Page 21: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

21

Alimul Aziz.2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. ECG:Jakarta

Iqbal Mubarak, Wahit. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:EGC

Kusyati,eni.2006, Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC

Perry,potter.2005. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC

Perry,Peterson,Potter. 2005. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Eds 5 jakarta : EGC

Potter. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC. Hlm 1502-1533.

Priharjo, R (1993). Perawatan Nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat. Jakarta : EGC hal : 87

Ramali. A. (2000). Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Jakarta : Djambatan.

Shone, N. (1995). Berhasil Mengatasi Nyeri. Jakarta : Arcan. Hlm : 76-80

Syaifuddin. (1997). Anatomi fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2. Jakarta : EGC. Hlm : 123-136.

Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63

Tarwoto.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.

Page 22: Modul Pemeriksaan Fisik VII

J o b S h e e t

MODUL PRAKTIKUM

A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a

Akademi Keperawatan Harum Jakarta

22