Modul 2 Muntah

15
Modul 2 Muntah kelompok 4 tutor : Dr. Pitut Aprilia Ricki Nurhakim Retno suci Fadhillah Raysha Ramadhani Nudiya Azimah Randy Rifianda Rahmi Dwi • Nursriyani Raditya Reza Priya Adhiyaksa • Nuraini

Transcript of Modul 2 Muntah

Page 1: Modul 2 Muntah

Modul 2 Muntahkelompok 4

tutor : Dr. Pitut Aprilia

• Ricki Nurhakim• Retno suci Fadhillah• Raysha Ramadhani• Nudiya Azimah• Randy Rifianda

• Rahmi Dwi • Nursriyani• Raditya Reza• Priya Adhiyaksa• Nuraini

Page 2: Modul 2 Muntah

Skenario Laki-laki 45 th datang ke UGD karena sakit perut melilit hilang timbul tetapi terus menerus dengan muntah-muntah. Mula-mula muntah berwarna hijau lam kelamaan hijau fekal. Keluhan itu dialami sudah 5 hari. Tidak ada b.a.b dan flatus. Sebelumnya sudah beberapa bulan ini bab tidak pernah puas dan ditambah diare berlendir dan darah sedikit. Bak tidak ada kelainan.

Page 3: Modul 2 Muntah

Kalimat kunci• Laki-laki 45th sakit perut

melilit hilang timbul,terusmenerus dengan muntah-muntah

• Muntah hijau-hijau fekal• Sudah 5 hari, tidak bab dan

flatus• Beberapa bulan bab tidak

puas+ diare berlendir, darah sedikit

Pertanyaan

• Jelaskan definisi dan mekanisme muntah

• Bagaimana patogenesis muntah

• Mengapa awalnya bab tidak puas,diare berlendir,darah sedikit-tidak bisa bab & flatus

• Kenapa pasien merasakan perut sakit melilit

• Jelaskan alur diagnosis pada pasien muntah hijau-hijau fekal

• Apa differential diagnosis pada kasus ini

Page 4: Modul 2 Muntah

Semburan isi saluran pencernaan yang

dikeluarkan secara paksa melalu mulut

Muntah / Vomitus

Page 5: Modul 2 Muntah

Warna muntah• Berasal dari lambung yg mengalami iritasi dan

mengeluarkan darah• Contohnya Ulkus peptikum

Merah kehitaman

• Luka pada daerah di atas lambung (esofagus, mulut, hidung)

• Contohnya esofagitis atau tukak esofagus, varises esofagus, Ca esofagus

Merah segar

• Mengandung empedu, sehingga menunjukan sumbatan distal dari pilorus

• Obstruksi saluran pencernaanHijau

• Mengidikasikan empedu dan katup pilorus terbuka mengalir ke perutKuning

Muntah yang berwarna hijau (bilious emesis) menandakan kemungkinan adanya obstruksi distal dari insersi common bile duct ke duodenum.Ketika terdapat obstruksi setelah bukaan common bile duct di sfinkter Oddi, muntah akan berwarna hijau.

Page 6: Modul 2 Muntah

Mengapa sakit perut melilit?

KonstipasiObstruksi

IleusPenyumbatan Instestinal

Mekanik

Penyempitan Lumen

ProximalGas

CairanDistensi

Hipersekresi Kelenjar

Hiperperistaltik Anti Peristaltik

Nyeri Abdomen Muntah

Page 7: Modul 2 Muntah

Mengapa awalnya bab berlendir & sedikit darah – tidak bisa bab

Massa tumor/neoplas

ma

Kemungkinan invasi ke dinding

usus

Lumen menyempit

Kembung,feses mengecil

Kolon bag kiri sekresi mukus-permudah

feses lewat

Krn ada obstruksi – mukus >>

(Ca tipe ulseratif) kemungkinan

erosi-perdarahan

Feses bercampur darah& lendir

Massa >>- obstruksi total

Tidak bisa bab-flatus

Page 8: Modul 2 Muntah

Anamnesis

Konsumsi alkohol?Gangguan GI?Keracunan makanan?Efek samping obat?Disfagia?Tekanan di otak?Muntah/penurunan kesadaran terlebih dahulu?

Pemfis

•Apakah pasien sakit ringan atau berat?•Adakah tanda-tanda dehidrasi, anemia, limfadenopati, atau ikterus?•Adakan tanda-tanda penurunan berat badan?•Pertimbangkan pemeriksaan spesialis THT untuk faring dan laring•Adakah tanda-tanda gangguan pada kardiovaskular atau pernapasan?•Adakan massa abdomen? Adakah hepatomegali atau nyeri tekan epigastrium?•Lakukan pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan yang lengkap perlu dilakukan dengan penekanan khusus pada setiap gejala-gejala kelemahan otot, fasikulasi, lidah, dan reflex muntah

Pemeriksaan penunjang

Analisis urin dan darahFoto polos abdomenFoto kontrasUSGEndoskopiKolonoskopi Analisis darah samar feses

Page 9: Modul 2 Muntah

Kanker Kolorektal epidemiologi

Kanker kolorektal mencapai urutan ke-4, laki-laki lebih banyak di bandingkan wanita 19,4 : 15,3 / 100.000 penduduk Umur > 50thun insiden meningkat Ditemukan di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru dan Eropa. Di Indonesia jumlah penderita kanker kolorektal menempati urutan ke-10 (2,75%) setelah kanker lain (leher rahim, payudara, kelenjar getah bening, kulit, nasofaring, ovarium, jaringan lunak, dan tiroid)

Etiologi

Ca kolorektal timbul melalui interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik yang mendominasi lainnya pada kasus sindrom herediter seperti : Familial Adeomatous Polypsis (FAP)Pengaruh lingkungan meliputi transmigrasi dari daerah insiden rendah Ca kolorektal ke daerah insiden tinggi Ca kolorektal.

Gambaran klinis

Lelah, sesak napas waktu bekerja, dan kepala terasa pening.Pendarahan pada rektum, rasa kenyang bersifat sementara, atau kram lambung serta adanya tekanan pada rektum.Adanya darah dalam tinja, seperti terjadi pada penderita pendarahan lambung, polip usus, atau wasir.Pucat, sakit pada umumnya, malnutrisi, lemah, kurus, terjadi cairan di dalam rongga perut, pembesaran hati, serta pelebaran saluran limpa

Pendekatan diagnosis Pendekatan diagnosis

Laboratorium

Pada umumnya pemerikasaan lab pada PS adenoma kolon memberikan gambaran normal. Perdarahan intermitten dan polip yang besar dapat dideteksi melalui darah samar feses / anemia def. Fe

Pem Radiologi

Enema barium kontras ganda mampu mendeteksi 50% polip kolon dngn spesifisitas 85%

Kolonoskopi Merupakan cara pemeriksaan mukosa kolon yang sangat akurat. Dapat mencapai >95% pasien. Kolonoskopi memiliki sensitive (95%) dan spesifisitas (99%). Dapat membedakan jenis-jenis polip.

Evaluasi histologi.

Adenoma diklasifikasikan sesuai dgn gambaran histologi yang dominan. Adenomi tubular (85%), adenoma tubulovilosum (10%)

Page 10: Modul 2 Muntah

Pengobatan

Kemoprevensi : OAINS berhubungan dengan penurunan mortalitas KKRPembedahan• Kolon

HemikolektomiReseksi paliatif

• Rektum/ anusReseksi anterior / Reseksi ant rendahReseksi abdominoperineal ( Mile’s )

RadioterapiTerutama untuk kanker di Rektum

KhemoterapiImunoterapi

Prognosa

Tergantung : StadiumJenis tumorGradasi tumorPenatalaksanaan

Page 11: Modul 2 Muntah

Epidemiologi Etiologi Patologi

Keganasan usus halus menempati 1 % neoplasma G.I. Tract. Umur tersering adalah pada dekake ke 6 dan ke 7, dan sedikit lebih banyak pada laki-laki. 60 sampai 65% adalah tumor carcinoid (85% carcinoid tumor ditemukan pada G.I. tract), dan lokasi terbanyak pada appendix.

1. Diet: Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan-makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.2. Kelainan kolon:Adenoma dikolon: degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.Familial poliposis: polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma.Kondisi ulserative: penderita colitis ulserative menahun mempunyai resiko terkena karsinoma kolon.3. Genetik: Anak yang berasal dari orang tua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak-anak yang orang tuanya sehat.

Patologi dari tumor usus halus adalah carcinoid (tersering), adenokarsinoma, limfoma, sakroma dan GIST. Adenokarsinoma lebih sering dijumpai pada jejunum dan ileum, sarkoma ataupun GIST lebih sering dijumpai pada jejunum dan ileum. Limfoma ditemukan pada fokus-fokus germinativum dari sel limfosit, seperti pada ileum terminalis.

CA USUS HALUS

Page 12: Modul 2 Muntah

Manifestasi Klinis

• Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Gejala paling sering menonjol adlah perubahan kebiasaan defekasi. Pasase darah dalam feses adalah gejala paling umum kedua. Gejala dapat juga mencakup anemia yang tidak diketahui penyebabnya, anoreksia, penurunan berat badan dan keletihan. Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal abdomen dan melena. Gejala dengan lesi disebelah kiri adalah yang berhubungan dengan obstruksi (nyeri abdomen dan kram, penipisan feses, konstipasi dan distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses. Gejala yang dihubungkan dengan lesi rektal adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian serta feses berdarah.

Faktor Resiko• Penyebab nyata dari kanker usus

halus tidak diketahui, tetapi faktor resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker atau polip dalam keluarga, riwayat penyakit usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak, rotein dan daging serta rendah serat.

CA USUS HALUS

Page 13: Modul 2 Muntah

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan terhadap serotonin (hydroxytryptamin), 5 hydroxy-Indol-acetic-acid (5HIAA), lebih ditujukan pada carcinoids yang mengenai foregut, dan midgut. Kenaikan hormon serotonin dan 5HIAA jarang dijumpai pada carcinoids dan appendix. Adanya kenaikan hormon tersebut menimbulkan sindroma carsinoid, yaitu adanya watery diarrhea, flushing, sweating, wheezing, dyspnea, nyeri abdomen, hipotensi, gagal jantung kanan.

• Pemeriksaan, antara lain hypotonic duodenography (untuk tumor duodenum), Ba intake Upper G.I. studies follow through → untuk tumor yang terletak pada usus halus. USG ditangan operator yang berpengalaman dapat mendeteksi tumor usus halus sampai lebih dari 90%. Angiografi dapat membantu mendeteksi adanya flush pada daerah tumor.

• Enteroskopi (pus enteroscoy & small bowel enteroscopy) dilaporkan dapat mendeteksi adanya tumor usus halus.

CA USUS HALUS

Page 14: Modul 2 Muntah

Langkah Diagnostik

• Diagnosis biasanya berdasarkan pada gejala adanya intermittent abdominal cramping, turunnya berat badan (onkolodis), anorexia, dan adanya obstruksi usus (midgut obstruction). Sepuluh persen keganasan usus halus datang dengan tanda-tanda perforasi usus/peritonitis, dan ini biasanya didapatkan pada limfoma dan sarkoma usus halus. Pada kasus yang terlambat, datang dengan “massa” pada abdomen. Gejala lain yang dapat muncul adalah adanya perdarahan G.I.

• Pada umumnya, diagnosis keganasan usus halus sering terlambat karena kurangnya “rasa curiga” dari dokter yang memeriksa awal.

CA USUS HALUS

Page 15: Modul 2 Muntah

Komplikasi

• Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang menyebabkan hemorragi. Perforasi dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses. Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.

Pengobatan• Pengobatan simptomatik terhadap

carcinoid syndrome adalah: loperamide, diphenoxylate atau cyproheptadine untuk diarrhea: flushing biasanya dapat dikontrol degan adrenergic blocking agents (clomidine, phenoxybenzamine) atau tye 1 dan 2 histamine receptor antagonist; terhadap wheesing dan bronchospasm dapat diberikan albuterol ataupun aminophyllin.

• Pada keadaan dimana simptom dan gejala tersebut tidak dapat dikontrol dengan baik atau terjadi carcinoid cries, dapat diberikan somatostatin analog octreotide.

CA USUS HALUS