MUNTAH ANAK

25
MUNTAH PADA ANAK Kelompok 3 2009 SMF Anak Rumah Sakit Al-Islam Bandung

Transcript of MUNTAH ANAK

Page 1: MUNTAH ANAK

MUNTAH PADA ANAK

Kelompok 3 2009

SMF Anak Rumah Sakit Al-Islam Bandung

Page 2: MUNTAH ANAK

Latar Belakang

Muntah pada anak merupakan keadaan yang cukup merisaukan orang tua dan mendorong mereka sesegera mungkin mencari pertolongan untuk mengatasinya.

Muntah sebenarnya merupakan simptom/gejala, bukan suatu penyakit.

Muntah dapat sebagai awal penyakit saluran cerna atau diluar saluran cerna baik berupa infeksi, inflamasi atau kelainan anatomi. Peningkatan tekanan intracranial dapat bermanifestasi awal berupa muntah, begitu juga adanya infeksi sitemik dapat menimbulkan muntah. Tidak semua obat anti muntah dapat diberikan kepada setiap anak karena penanganannya ditujukan kepada penyebab muntah sendiri.

Page 3: MUNTAH ANAK

Definisi

Muntah merupakan pengeluaran isi lambung/esofagus dengan paksa.

Pengeluaran isi lambung ini berlangsung dengan kekuatan secara aktif akibat adanya kontraksi abdomen, pilorus, elevasi kardia, disertai relaksasi sfingter esofagus bagian bawah dan dilatasi esofagus.

Muntah merupakan reflek protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan. Muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan.

Page 4: MUNTAH ANAK

Epidemiologi

Sindrom Muntah Siklik terjadi sebanyak 1,9% pada anak-anak sekolah.

Refluks gastroesofagus merupakan hal yang sangat umum terjadi pada tahun pertama kehidupan. 50% pada bayi berumur 2 bulan mengalami regurgitasi 2 kali sehari atau lebih. Prevalensi tertinggi yaitu 67% terjadi sekitar bayi berumur 4 bulan dan kemudian prevalensi menurun menjadi 1% pada saat bayi berumur 1 tahun

Page 5: MUNTAH ANAK

Etiologi

Reseptor muntah:

traktus gastrointestinal

visera (hati, ginjal, pankreas, jantung, paru)

canalis vestibularis

Chemoreceptive Trigger Zone (CTZ)

Supraneuron

Gastroenteritis adalah penyebab utama muntah pada anak.

Page 6: MUNTAH ANAK
Page 7: MUNTAH ANAK
Page 8: MUNTAH ANAK
Page 9: MUNTAH ANAK

Patofisiologi

Page 10: MUNTAH ANAK

Patofisiologi

Page 11: MUNTAH ANAK

Stimulasi saraf aferen vagal, dan saraf simpatis pusat muntah bilateral di medulla ( letaknya dekat traktus solitaries) saraf motorik melalui cranial V, VII, IX, X, XII ke traktus GI bagian atas dan melalui saraf spinal ke diafragma dan otot abdomen

Page 12: MUNTAH ANAK

Fase Muntah

Fase Nausea

sensasi psikis yang tidak nyaman yang mendahului rasa atau keinginan untuk muntah. Muntah yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial dan obstruksi saluran gastrointestinal tidak didahului oleh fase nausea.

Fase Retching

Otot pernafasan dan diafragma berkontraksi menyebabkan tekanan intratorakal menjadi negatif.

Fase Emesis/ Ekspulsif/ Muntah

Apabila fase retching mencapai puncaknya dan didukung oleh kontraksi otot abdomen dan diafragma, akan berlanjut menjadi muntah jika tekanan tersebut dapat mengatasi mekanisme anti refluks dari sfingter esofagus bagian bawah.

Page 13: MUNTAH ANAK

Sindroma Muntah

Muntah siklik

Kelainan fungsional gastrointestinal yang dapat diidentifikasi dengan adanya 3 atau lebih episode mual dan muntah yang berlangsung selama hitungan jam hingga hari yang diselingi dengan masa bebas gejala hingga beberapa minggu atau bulan.

Muntah psikogenik

Berjalan kronis, terkait dengan stres atau makan, tidak ada nausea dan anoreksia, muntah dapat dipicu oleh dirinya sendiri dengan memaksakan muntah atau memasukan tangannya kedalam mulut

Abdominal migraine

Suatu sindrom dengan gejala abdominal periodik. Biasanya terdapat famili dengan riwayat migraine.

Page 14: MUNTAH ANAK

Bahan Muntahan

Alimentary Vomiting

Muntahan yang berisi makanan yang belum dicerna atau baru sebagian dicerna, terkadang dalam jumlah yang berlebih. Tipe ini yang paling sering didapatkan dan dapat terjadi segera atau beberapa jam setelah makan.

Acid Vomiting

tampak sebagai sejumlah kecil cairan mukus berwarna keputihan dan mengandung material busa dengan pH<5, yang mungkin terjadi selama atau selesai makan dan terkadang terjadi pada waktu malam hari.

Bilious vomiting

ekspulsi dari cairan berwarna hijau kekuningan yang tebal. Memikirkan adanya total (atresia) atau sebagian (stenosis) obstruksi saluran cerna yang berada di distal dari ampulla Vater.

Bloody vomiting

Muntah berwarna merah terang atau seperti kopi yang dapat diakibatkan oleh adanya perdarahan yang baru terjadi maupun sedang terjadi pada saluran cerna bagian atas (esofagus, lambung, atau duodenum)

Page 15: MUNTAH ANAK

Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Page 16: MUNTAH ANAK

Pendekatan Diagnosis

Sifat Muntahan

Frekuensi Muntah

Kekuatan Muntah

Hubungan dengan Makanan

Gejala Lain

Page 17: MUNTAH ANAK
Page 18: MUNTAH ANAK
Page 19: MUNTAH ANAK

Diagnosis Banding

Possetting

Pengeluaran sedikit isi lambung sehabis makan, biasanya meleleh keluar dari mulut. Sering didahului oleh bersendawa.

Ruminasi

Suatu kebiasaan abnormal, mengeluarkan isi lambung, mengunyahnya, kemudian menelannya kembali.

Regurgitasi

RGE adalah keluarnya isi lambung ke dalam esofagus. Keadaan ini mungkin normal atau dapat pula abnormal. Setiap refluks tidak selalu disertai regurgitasi atau muntah, tetapi setiap regurgitasi pasti disertai refluks.

Page 20: MUNTAH ANAK

Komplikasi

Komplikasi Fisik

Mallory-Weiss Syndrome: laserasi linier pada mukosa perbatasan esofagus dan lambung

Komplikasi Metabolik

gangguan elektrolit dan asam-basa

Komplikasi Psikologis

perilaku anoreksia pada anak-anak

Page 21: MUNTAH ANAK

Penatalaksanaan

penatalaksanaan muntah adalah menghilangkan kausa spesifiknya, namun penatalaksanaan simptomatik untuk mengurangi atau menghilangkan gejala muntah acapkali perlu dilakukan terlebih dahulu

Golongan stimulan motor gastrointestinal

merangsang motilitas dan sekresi

Golongan obat prokinetik

menormalisir gangguan motilitas otot sehingga memperbaiki koordinasi aktifitas peristaltik.

Page 22: MUNTAH ANAK

Penatalaksanaan

Page 23: MUNTAH ANAK

Penatalaksanaan

Page 24: MUNTAH ANAK

Daftar Pustaka

1. Ismail R dan Wahyu H. Muntah Pada Anak. Dalam: Suharyo, ed. Gastroenterologi Anak Praktis. 1988. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal. 109-115.

2. Markum AH, Ismael S, Alatas H. Muntah Pada Bayi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. 1985. Jakarta: Infomedika. Hal. 311.

3. Suraatmaja, Sudaryat. Gastroenterologi Anak. 2005. Jakarta: Sagung Seto. Hal. 155-169.

4. Putra, Deddy S. Muntah Pada Anak. Diunduh dari: www.dr-deddy.com/artikel-kesehatan/4-muntah-pada-anak.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2010.

5. Sudarmo, Subijanto M. Penatalaksanaan Muntah pada Bayi dan Anak. Diunduh dari: www.pediatrik.com/buletin/20060220-hw0gpy-buletin.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2010.

6. Ravelli, Alberto. Recurrent Vomiting. Dalam: Guandalini, Stefano ed. Essential Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition. 2005. USA: McGraw-Hill Medical Publishing. Hal. 3-14.

7. Laney, Wayne. The Gastrointestinal Tract & Liver. Dalam: Rudolph, Abraham ed. Rudolph’s Fundamentals of Pediatrics. 2002. USA: McGraw-Hill Medical Publishing. Hal. 466-472.

8. Sondheimer, Judith. Vomiting. Dalam: Walker, Allan ed. Pediatrics Gastrointestinal Disease. 2004. USA: BC Decker. Hal. 203-209.

Page 25: MUNTAH ANAK

TERIMA KASIH