Muntah Pada Anak

31
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS UNIVERSITAS HASANUDDIN TUGASAN MUNTAH PADA ANAK OLEH : MOHD SYAIFUL BIN MOHD ARIS C 111 09 836 DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN

description

Penyakit Muntah Khusus pada anak. Dan sanagat berbeda dari muntah pada dewasa.

Transcript of Muntah Pada Anak

Page 1: Muntah Pada Anak

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNHASUNIVERSITAS HASANUDDIN

TUGASAN

MUNTAH PADA ANAK

OLEH :

MOHD SYAIFUL BIN MOHD ARIS

C 111 09 836

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITRAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2012

Page 2: Muntah Pada Anak

MUNTAH PADA ANAK

PENDAHULUAN

Muntah pada anak merupakan keadaan yang cukup merisaukan orangtua dan

mendorong mereka segera mungkin mencari pertolongan untuk mengatasinya.

Secara medis, muntah merupakan manifestasi berbagai penyakit yang berbahaya.

Muntah sendiri dapat menimbulkan berbagai akibat yang serius seperti perdarahan lambung,

dehidrasi serta terganggunya ingesti makanan. Maka dalam praktek tidak jarang dokter

dihadapkan pada keadaan yang mencemaskan baik bagi orang tua maupun dokter sendiri.

Muntah dapat didefinisikan sebagai pengeluaran isi lambung atau esophagus melalui

mulut dengan paksa. Perlu dibedakan antara regurgitasi, ruminasi dan refluks

Gastroesofageal.

Ruminasi adalah pengeluaran makanan secara sadar untuk dikunyah kemudian

ditelan kembali, dirangsang secara sadar dengan mengorek faring dengan jari.

Tapi adakalanya muntah pada anak disebabkan secara fisiologis seperti muntah

karena mabuk di perjalanan dan lain-lain.

Kadang muntah merupakan sesuatu yang baik, karena membantu tubuh mengeluarkan

makanan yang tidak baik seperti makanan yang beracun atau yang terkontaminasi oleh

kuman.

Biasanya muntah pada anak bukan merupakan suatu masalah yang serius, tetapi

terkadang ada beberapa keadaan yang membutuhkan bantuan medis dengan segera.

DEFINISI MUNTAH

Ada beberapa definisi muntah, yaitu sebagai berikut :

Pengeluaran isi lambung secara ekspulsif melalui mulut dengan bantuan kontraksi

otot-otot perut dan lambung.

Keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak

lama makanan masuk ke dalam lambung

JENIS MUNTAH

1. Acute Vomiting

Muntah yang terjadi pada episode singkat dengan onset yang tiba- tiba

Page 3: Muntah Pada Anak

2. Reccurent Vomiting

Muntah yang terjadi paling sedikit 3 episode selama periode 3 bulan

a. Reccurent Chronic Vomiting

b. Reccurent Cyclic Vomiting

PERBEDAAN MUNTAH DENGAN REGURGITASI DAN REFLUKS

GASTROESOFAGUS

Regurgitas

Regurgitasi adalah keluarnya kembali (tumpah, gumoh) susu yang telah ditelan

ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol atau menyusu dan jumlahnya sedikit. Isi

esophagus yang keluar kembali tanpa ada paksaan melalui mulut bayi dapat terjadi saat tidur

atau sesudah makan atau minum semata-mata hanya untuk membersihkan sisa susu dari

mulutnya

Makanan yang dikeluarkan kembali ke mulut terjadi akibat gerakan anti-peristaltik

esophagus atau karena inkompetensi spingter kardia esophagus dan atau memanjangnya

waktu pengosongan lambung. Pada bayi dan anak, system gastrointestinalnya belum

berfungsi optimal sehingga regurgitasi masih dianggap normal. Namun bila regurgitasi

melanjut maka perlu dipikirkan refluks gastroesofagus.

Refluks gastroesofagus (kalasia / partial thoracic stomach / hernia hiatus)

Kelainan dimana terjadi refluks isi lambung ke esophagus dengan manifestasi

regurgitasi setelah makan. Hal ini disebabkan oleh hipotonik spingter esophagus bagian

bawah, posisi abnormal sambungan esophagus bagian kardia atau pengosongan lambung

yang lambat.

Refluks isi lambung dan duodenum ke dalam esophagus kadang terjadi secara normal,

terutama pada lambung yang menggelembung postcardial atau suatu kondisi pertolongan

kronik. Disebut juga esophageal ring.

REFLUKS GASTROESOFAGUS

Disebut sebagai kalasia, yaitu kelainan dimana terjadi refluks isi lambung ke

esophagus dengan manifestasi regurgitasi setelah makan.

Page 4: Muntah Pada Anak

Etiologi

Hal ini disebabkan oleh hipotonik spingter esophagus bagian bawah, posisi abnormal

sambungan esophagus bagian kardia atau pengosongan lambung yang lambat.

Manifestasi klinis

1. Muntah yang berlebih terjadi pada 85 % pasien selama minggu pertama kehidupan,

sedangkan 10% lainnya baru timbul dalam waktu 6 minggu.

2. Pneumonia aspirasi terdapat pada lebih kurang 1/3 kasus pada bayi dengan muntah hebat

dan dapat berlanjut sampai anak besar dengan akibat batuk kronik, gejala-gejala asma

(mengi) dan pneumonia yang berulang.

3. Gangguan pertumbuhan terjadi pada kira-kira 2/3 kasus akibat muntah yang berulang

sehingga pemasukan makanan tidak adekuat.

4. Esofagitis. Esofagitis yang terjadi akan menimbulkan perdarahan esophagus yang

menyebabkan hematemesis, tetapi jarang disertai melena. Esofagus jarang berkembang

menjadi striktur.

5. Anemia defisiensi besi terjadi lebih kurang pada 25 % pasien, dan sering disertai adanya

perdarahan tersembunyi.

6. Nyeri substernal jarang terjadi, tetapi disfagia dapat mengurangi masukan makanan pada

kasus yang berlanjut.

Diagnosis

Pada kasus Refluks Gastroesofageal yang ringan, suatu penilaian klinis yang cermat

diperlukan untuk menegakkan diagnosis, ditunjang dengan penilaian terhadap respon

pengobatan pada kasus yang berat diagnosis dapat ditunjang dengan esofagogram yang

dikerjakan dengan pengamatan fluoroskopi. Terdapatnya lipatan gaster diatas diafragma

merupakan kriteria untuk mendeteksi adanya suatu hernia hiatus; pada anak lipatan ini lebih

mudah dideteksi dalam esophagus yang kolaps daripada yang penuh.

Pada kasus tertentu Refluks mungkin terdeteksi sewaktu pemeriksaan ulang. Derajat

dan seringnya Refluks dapat diketahui dengan meletakkan alat pengukur pH pada bagian

distal esophagus. Untuk pemeriksaan rontgenogram, barium dalam jumlah memadai

sebanyak makanan normal yang harus diberikan dan pasien diperiksa pada posisi kepala

dibawah dan pada waktu perut tegang. Setiap anak dapat menderita Refluks dalam jumlah

kecil, tetapi dengan cepat esophagus dapat dikosongkan kembali. Bila terjadi Refluks yang

berulang setelah anak berumur 6 minggu, maka keadaan ini jelas abnormal. Struktur dapat

Page 5: Muntah Pada Anak

dengan mudah diperlihatkan dengan esophagus gambaran mukosa yang tidak rata pada

rontgenogram, esofagoskopi merupakan teknik diagnostic yang lebih unggul untuk diagnostic

penyakit ini.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan ditujukan terhadap pengurangan gejala refluks. Hasil pengobatan

lebih baik pada bayi daripada anak yang lebih besar. Pada kasus yang ringan dan tidak rumit,

menjaga anak untuk tetap pada posisi telungkup selama 1 jam sesudah makan, pemberian

makanan yang lebih kental dengan tambahan serealia, dan dengan membuat bayi sendawa,

biasanya sudah memadai. Pada kasus yang berat, posisi telungkup harus dilanjutkan selama

24 jam dengan kepala terangkat bersudut 30°. Bila anak duduk atau berbaring, bagian

belakangnya harus disangga dengan sudut kira – kira 50°. Suatu penelitian telah

membuktikan bahwa Bethanecol dengan dosis 8,7 mg/m2/hari, atau metoklopramid 0,1 mg/kg

BB/dosis diberikan 3 kali sehari sebelum makan dan satu kali sebelum tidur, dapat

mempercepat pengosongan lambung dan merangsang aktivitas otot esophagus. Kedua jenis

otot tersebut dapat mengurangi muntah sehingga memperbaiki penambahan berat badan.

Jika dalam 6 minggu pengobatan konservatif tidak menunjukkan perubahan, maka hal

ini merupakan indikasi untuk tindakan operatif. Tindakan operasi dipercepat bila terdapat

refluks merupakan indikasi untuk tindakan bedah segera tanpa terapi posisi percobaan.

Besinasi striktur dapat menghilangkan sementara gejala disfagia, akan tetapi bila refluks

selalu timbul striktur akan terjadi kembali. Jika refluks dapat dikendalikan, businasi ulangan

umumnya tidak diperlukan. Fundoplikasi Nissen atau modifikasinya sering digunakan pada

anak dengan hasil lebih dari 90% kasus refluks dapat dikendalikan. Jika esophagus sangat

pendek maka tindakan bedah intratorakal Nissen dianjurkan. Kadangkala pembentukan

striktur demikian luas sehingga diperlukan interposisi kolonik guna mengganti bagian dari

esophagus.

PENYEBAB MUNTAH

HARI PERTAMA LAHIR UMUR SATU MINGGU SETELAH MINGGU

PERTAMA LAHIR

Obstruksi Traktus Gastrointestinal

Atresia Duodeni

Atresia Jejuni

Yang dikiri ditambah :

Obstruksi TG

Mekonium ileus

Sebagian besar yang

disebut dikiri ditambah :

Obstruksi TG

Page 6: Muntah Pada Anak

Malrotasi/Volvunus

Hernia Diafragma

Duplikasi

Inkompetensi spingter esophagus

bawah

Hiatus Hernia

Inkompetensi simple

Galaktosemia

Meningitis

Sepsis

Peny.Hirschprung

Lactobezoar

Obstruksi fungsional

Atresia Anii

Hernia

Intususepsi

Metabolic

Hipernatremia

Organic sidemia

Hiperkalsemia

Insufisiensi

Adrenal

Infeksi

Gastritis

Gastroenteritis

Stenosis Pilorus

Benda

asing/Askariasis

Benzoar

Metabolik

Ketosis

Obat

Uremia

Dietetic

Kebanyakan

makan

Keracunan

Infeksi

Demam

Hepatitis

Sinusitis

Pielonefritis

Malaria

Lain-lain

Mabuk

perjalanan

Darahibu tertelan

Kelainan

psikologis.

Etiologi muntah sangat luas, seluruh kelainan yang menyangkut reseptor-reseptornya

dapat menimbulkan muntah

Penyebab muntah yang ringan pada bayi di antaranya adalah infeksi, alergi susu sapi,

terlalu cepat makan, atau batuk. Muntah pada bayi yang serius dan terus-menerus

mungkin disebabkan oleh penyempitan pintu masuk lambung atau adanya hambatan

di usus.

Pada anak-anak yang lebih besar, biasanya muntah disebabkan oleh infeksi di perut.

Infeksi tersebut paling sering disebabkan oleh virus dan kadang-kadang oleh bakteri.

Page 7: Muntah Pada Anak

PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGIS MUNTAH

Patogenesis

Tahap Nausea

Merupakan sensasi psikis akibat rangangan pada organ viseral, labirin, dan emosi.

Keadaan ini ditandai dengan berkeringat dingin, salivasi, pucat, takikardia, bernafas dalam,

pylorus membuka, kontraksi duodenum / jejunum. Saat ini bisa terjadi regurgitasi dari usus

halus ke lambung. Muntah yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial dan

obstruktif saluran gastrointestinal tidak didahului oleh fase nausea.

Tahap Retching

Dapat terjadi tanpa diikuti muntah. Lambung berkontraksi, spingter esophagus bawah

membuka tetapi yang bagian atas masih menutup, inspirasi dalam dengan kontraksi diikuti

dengan relaksasi otot dinding perut dan lambung, sehingga chime yang tadinya masuk ke

esophagus kembali ke lambung.

Tahap Ekspulsi

Inspirasi dalam dengan kontraksi diafragma. Otot dinding perut berkontraksi,

kontraksi otot faring menutup glottis dan nares posterior, anti-peristaltik pada lambung,

pylorus menutup, sfingter esophagus atas dan bawah membuka sehingga terjadilah muntah.

Patofisiologi

Dimulai dari dua pusat dalam inti Retikularis Medula Oblongata yaitu zona pencetus

kemoreseptif ( seperti uremia, emesis yang diinduksi oleh obat, emesis karena radiasi) dan

pusat yang terintegrasi

jaras aferen muncul dari hampir semua tempat tubuh

jaras vagal adalah sangat penting (tetapi vagotomi tidak menghilangkan muntah)

jaras aferen simpatik yang memperantarai muntah berkaitan dengan distensi abdomen

muntah terjadi bila kedua jaras eferen somatic dan visceral menyebabkan penutupan glottis,

kontraksi diafragma, penutupan pylorus dan relaksasi lambung diikuti oleh

kontraksi peristaltic yang berjalan dari lambung tengah ke ujung insisura dengan kontraksi

abdomen, diafragma, dan interkosta.

Page 8: Muntah Pada Anak

Muntah berkaitan dengan tanda dan gejala cetusan otonom.

KOMPLIKASI MUNTAH

1. Kehilangan cairan tubuh dan elektrolit dapat menimbulkan dehidrasi dan ketosis.

2. Karena tidak dapat makan dan minum dapat terjadi ketosis. Tidak makan dan minum

mungkin karena anak merasa tidak enak pada perutnya.

3. Ketosis yang berkelanjutan menyebabkan asidosis dan kemudian renjatan.

4. Bila muntah sering dan hebat, akan timbul ketegangan otot dinding perut, perdarahan

konjungtiva, ruptura esofagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah dengan aspirasi

pneumonia dan atelektasis, jahitan dapat terlepas pada penderita paska-operasi dan

timbul perdarahan.

MENYUSUN ANAMNESIS

Anamnesis merupakan bagian penting dari penilaian klinis anak dengan keluhan

Gastrointestinal misalnya pada muntah. Penelusuran sistematis gejala gastrointestinal akan

memberikan keterangan yang informative tentang keluhan pasien dan mengarah kepada

diagnosis yang tepat

Muntah dapat merupakan manifestasi awal dari berbagai penyakit. Anamnesis gejala

muntah meliputi :

1. Usia dan jenis kelamin

Usia dibedakan neonatus, bayi dan anak. Karena muntah dalam berbagai umur dapat

disebabkan oleh berbagai penyakit yang berbeda pula. Misalnya :

o Pada neonatus mengarah ke kelainan congenital saluran pencernaan,

pemberian makanan / minuman yang salah, edema otak, TIK meningkat

karena perdarahan dan lain-lain

o Pada bayi bisa disebabkan oleh sepsis atau obstruksi usus.

o Pada anak lebih mengarah ke gangguan psikososial (karena tidak diperlakukan

secara halus atau untuk menarik perhatian orangtua).

2 Keadaan gizi anak

Page 9: Muntah Pada Anak

Ditanyakan bagaimana pola makan, nutrisi makanannya sendiri, nafsu makan

anak, karena dalam masa pertumbuhan cepat, masa bayi dan remaja nafsu makan

biasanya besar sementara tahun-tahun diantaranya tidak ada nafsu makan.

3. Adakah factor predisposisi / pencetus muntah.

4. Apakah ada penyakit yang menyerang anak secara interkuren, misalnya demam atau

diare.

5. Bagaimana bentuk (isi) muntahan. Apakah seperti susu / makanan padat (tanda isi

berasal dari esophagus), atau telah berupa gumpalan susu (merupakan isi dari

lambung) atau mengandung empedu (isi dari duodenum) atau adakah darah ?.

6. Apakah saat muntah berhubungan dengan saat makan / minum.

7. Informasi diet : kualitas, kuantitas dan frekuensi makan,

8. Bagaimana teknik pemberian minum.

9. Bagaimana kondisi psikososial di rumah / tempat anak tinggal.

10. Menanyakan riwayat keluarga. Apakah ada penyakit keturunan pada saluran cerna.

MENGIDENTIFIKASI TANDA KLINIS DARI KOMPLIKASI YANG TERJADI

1. Dehidrasi dan alkalosis.

Dehidrasi dapat terjadi jika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan.

Sebenarnya kehilangan cairan ini bisa terjadi secara normal atau fisiologis. Normal

berlangsung akibat pemakaian energi dan dapat dibagi menjadi 3 kategori :

o Kehilangan cairan insensible (penguapan melalui kulit serta udara yang ikut dalam

udara ekspirasi)

o Produksi urin

o Kehilangan cairan melalui tinja

Secara patologis atau abnormal bisa terjadi pada diare (paling utama, bisa sampai 30%

berat badan atau lebih dalam 1 hari) dan muntah.

Gejala klinis dari dehidrasi adalah :

o Rasa haus bisa sampai hebat

o Nafsu makan berkurang bahkan bisa sampai tidak ada

o Mata cekung

o Bibir kering

o Depresi

o Elastisitas kulit berkurang

Page 10: Muntah Pada Anak

o Nadi cepat dan bisa sampai tidak teraba

Sedangkan alkalosis terjadi karena tubuh kehilangan ion hydrogen, klorida dan

kalium dari lambung akibat muntah, misalnya muntah karena stenosis pylorus atau aspirasi

cairan nasogastrik yang berlangsung lama.

Gejala klinis dari alkalosis:

o Spasme

o Tetani

o Apneu

o Ada mekanisme pernapasan hipoventilasi (pernapasan dangkal dan pelan) sebagai

kompensasi tubuh untuk mempertahankan pH darah tetap normal dengan meningkatkan

pCO2 dalam darah.

o Penurunan curah jantung

2. Ketosis

Tanda klinis :

o Bau nafas seperti bau buah-buahan

o Urin berbau buah

Ketosis yang berlangsung lama dapat menjadi ketoasidosis.

3. Asidosis dan renjatan.

Asidosis yang terjadi adalah asidosis metabolic. Asidosis merupakan keadaan ketosis

yang berlangsung lama. Asidosis metabolic terjadi karena tubuh kehilangan basa (HCO3) atau

penambahan asam kuat (ion H) yang berlebihan dalam darah akibat produksi ion H atau

penurunan ekskresi ion H..

Tanda klinisnya:

o Apatis atau gelisah

o Kulit kering

o Pernapasan Kussmaul (cepat dan dalam) sebagai upaya kompensasi tubuh

untuk mengeluarkan CO2 secara cepat melalui paru.

o Bibir berwarna merah seperti buah cherri

o Mual

o Nafas mungkin berbau aseton

o Nyeri perut dan kepala.

Sedangkan manifestasi klinis dari renjatan adalah :

Page 11: Muntah Pada Anak

o Takikardi (70/180), sebagai upaya kompensasi jantung untuk memenuhi

cairan organ-organ perifer.

o Akral dingin, karena pembuluh-pembuluh darah organ perifer berdilatasi

sehingga muncul sensasi dingin pada ujung jari dan kaki.

o Kesadaran menurun

o Takipnea

o Hipotensi

MINIMAL 3 PENYEBAB MUNTAH

1. Obstruksi usus halus

Yang bisa terjadi karena cacat bawaan .

2. Stenosis Pilorus Hipertrofi

Merupakan kelainan yang terjadi pada otot pylorus yang mengalami hipertrofi pada

lapisan sirkulernya. Insiden banyak diwariskan oleh orang tuanya. Ibu yang menderita

akan cenderung melahirkan anak yang menderita hipertrofi pylorus 4x lebih besar.

3. Megacolon congenital (penyakit Hirschprung)

Merupakan kelainan yang tersering dijumpai sebagai penyebab obstruksi usus pada

neonatus. Pada penyakit ini, kolon, mulai dari yang terdistal sampai pada bagian usus

yang berbeda ukuran penampangnya tidak mempunyai ganglion parasimpatik intramural

Auerbach dan Meissner, sehingga bagian kolon yang aganglionik ini tidak mengembang

sehingga tetap sempit dan defekasi terganggu. Akibatnya, kolon proksimal yang normal

akan melebar oleh tinja yang tertimbun, membentuk megakolon.

TANDA KLINIS DARI MASING-MASING PENYEBAB MUNTAH TERSEBUT

1. Obstruksi Usus Halus

o Terjadi pada hari pertama kelahiran dan sering menetap

o Anak menangis periodic karena nyeri kolik akibat hiperperistaltik.

o Jumlah muntahan banyak

o Warna muntahan hijau (karena bercampur dengan empedu)

o Tidak flatus atau defekasi karena ada halangan pasase.

o Ada pembesaran perut (kembung hanya terbatas pada epigastrium), ini terjadi karena

kelebihan cairan usus dan gas dalam usus.

3 nomor terakhir adalah trias dari gejala adanya obstruksi usus halus.

Page 12: Muntah Pada Anak

2. Stenosis Pilorus Hipertrofi

o Biasanya timbul setelah bayi berumur 2-3 minggu.

o Muntah proyektil beberapa saat setelah makan atau minum karena penimbunan cairan

yang makin lama makin banyak di dalam lambung

o Bayi tampak selalu haus dan makin lama makin kurus.

o Konstipasi akibat sedikitnya jumlah cairan yang dapat melewati pylorus menuju usus

halus.

o Kadang ditemui bahan muntahan bercampur darah; hal ini karena pecahnya kapiler pada

mukosa gaster akibat gastritis

3. Megacolon kongenital (penyakit Hirschprung)

o Sebagian besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan merupakan kelainan bawaan

tunggal

o obstipasi merupakan tanda utama dan pada bayi baru lahir dapat merupakan gejala

obstruksi akut.

o Muntahan berwarna hijau (empedu)

o Mekonium keluar terlambat (lebih dari 24 jam)

o Perut membuncit seluruhnya

o Pada anak yang lebih besar, kadang-kadang ditemukan keluhan diare atau enterokolitis

kronik lebih menonjol daripada tanda-tanda obstipasi.

o Pada pemeriksaan colok dubur terasa ujung jari terjepit lumen rectum yang sempit.

Nomor 3 sampai nomor 5 adalah trias klasik dari Hirschprung

PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYEBAB

MUNTAH

1. Obstruksi Usus halus

Pemeriksaan penunjang : Foto polos Abdomen

2. Stenosis Pilorus Hipertrofi

Pemeriksaan penunjang :

a. Foto polos abdomen

b. Foto polos abdomen dengan kontras (Barium peroral)

3.. Megacolon congenital

Pemeriksaan penunjang:

a.Foto polos abdomen

Page 13: Muntah Pada Anak

b. Radiologik dengan kontras (enema barium)

c.Biopsi hisap

d. Biopsi otot rectum

e.Pemeriksaan aktifitas enzim asetilkolin esterase dari hasil biopsy hisap.

f. Pemeriksaan aktifitas norepinefrin dari jaringan biopsy usus.

C sampai dengan F merupakan diagnosis pasti dari penyakit Hirschprung.

INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Obstruksi usus halus

Pada foto polos Roentgen tampak kelok-kelok usus halus yang melebar,

mengandung cairan dan banyak udara sehingga memberi gambaran batas cairan

yang jelas.

2. Stenosis Pilorus Hipertrofi

o Pada foto polos abdomen ditemukan distensi lambung dengan udara yang

minimal dalam usus

o Pada foto polos abdomen dengan kontras (Barium peroral) ditemukan

kanalis pylorus seperti dawai (string sign) yang merupakan tanda

patognomonik berupa penyempitan pylorus.

3. Megacolon Kongenital

o Dengan foto polos abdomen ditemukan dilatasi usus besar.

o Dengan pemeriksaan radiologik dengan kontras (Barium enema) terlihat

daerah transisi dari lumen sempit ke daerah yang melebar, gambaran

kontraksi usus yang tidak teratur di segmen yang menyempit. pada foto

24-48 jam terlihat retensi Barium.

o Pemeriksaan biopsy hisap rektum

Mukosa sampai dengan submukosa diambil dengan menggunakan alat

penghisap dan selanjutnya dicari sel ganglion pada daerah submukosa.

Cara biopsy ini tidak traumatic, mudah dan dapat dikerjakan di poliklinik.

Akan terlihat tidak adanya sel ganglion parasimpatik di lapisan muskularis

mukosa dan adanya serabut saraf yang menebal.

o Biopsi otot rectum

Dengan cara ini diambil lapisan otot. Tindakan ini dilakukan dengan anak

dalam narkose.

Page 14: Muntah Pada Anak

o Pemeriksaan Enzim Asetilkolin esterase dari hasil biopsy hisap.

Pada penyakit Hirschprung, khas terdapat peningkatan aktifitas enzim

tersebut.

o Pemeriksaan aktifitas Norepinefrin dari jaringan biopsy usus.

Usus yang aganglionik akan menunjukkan peningkatan aktifitas enzim

tersebut.

TERAPI SUPORTIF MUNTAH

Bila anak muntah, tidak perlu panik. Umumnya anak tidak perlu dibawa ke dokter.

Coba puasakan anak/bayi kurang lebih 1 jam. Tetap berikan pola makanan yang biasa, dan

tetap berikan ASI bila masih minum ASI.

Yang perlu dilakukan hanyalah memantau keadaan anak dengan lebih seksama.

Perhatikan bagaimana muntahnya dan apakah ada tanda-tanda dehidrasi/kekurangan cairan.

Biasanya muntah akan berhenti sendiri dan menunjukkan perbaikan kurang dari 24

jam. Apabila tidak menunjukkan perbaikan atau bahkan memburuk, segera bawa anak ke

dokter.

Bila sangat sering muntah, dehidrasi mungkin terjadi, terutama pada bayi atau anak-

anak yang lebih kecil.

Selalu perhatikan apakah ada tanda-tanda dehidrasi seperti: tubuh melemah, tidak

mau minum, air seni berkurang, ujung-ujung lengan dan tangan dingin.Dengan memberi

makanan atau minuman sesuai kebutuhan sangat membantu menghentikan muntah secara

simtomatis.

Sering muntah juga dapat dikurangi bahkan dihentikan sama sekali dengan hanya

memberikan cairan bening seperti teh manis, oralit secara oral untuk sementara waktu.

PENATALAKSANAAN

Umum

1. Efek lokal

Robekan mallory-Weiss tidak diperlukan tindakan bedah. Sebaliknya robekan

esofagus (sindoma Burhave) memerlukan tindakan radikal.

2. Efek metabolik

Page 15: Muntah Pada Anak

Terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang memerlukan cairan dan

elektrolit pengganti (Ringer Laktat), kemudian disusul dengan pemberian cairan dan

elektrolit untuk rumatan.

3. Aspirasi

Aspirasi isi lambung yang masif memerlukan pemberian antibiotika dan kadang-

kadang kortikosteroid.

4. Efek nutrisi

Menjelaskan kepada orang tua mengenai cara-cara pembuatan minuman/makanan,

dan teknik pemberian makanan, kadang-kadang diperlukan pemberian nutrisi

parenteral.

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA ANTIMUNTAH

Terdiri dari golongan:

o Antihistamin

Bekerja pada muntah, bermanfaat untuk seluruh jenis muntah. Contohnya Prometazin

0,5 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis dengan efek samping mengantuk atau gejala

ekstrapiramidal lain.

Antikolinergik bekerja pada pusat dan efektor otonom dari refleks muntah.

Bermanfaat untuk muntah yang rangsangannya melalui CTZ (akibat zat kimia atau

visera atau traktus gastrointestinal), misalnya Hysosyne dan Skopolamin.

o Fenotiazin bekerja pada CTZ

Suatu anti-Dopamin, tetapi juga menunjukkan efek anti-histamin dan anti-kolinergik.

Bermanfaat untuk motion sickness, dibagi 3 dosis. Contoh yang lain Prochlorperazine

0,25 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis.

o Metoklopramid dan Domperidon, juga bersifat antagonis Dopamine, Dopamine

bekerja pada CTZ dan reseptor di saluran pencernaan.

Manfaatnya sama dengan Fenotiazine tetapi dengan efek samping susunan

saraf pusat yang lebih kecil. Bersifat kolinergik sehingga secara klinis menaikkan

tonus sphingter esophagus bawah serta merangsang peristaltic.

Metoklopramid 0,5 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 dosis; Domperidon 0,5 mg -

0,75 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis. Obat dimakan 15-20 menit sebelum makan.

Domperidon hampir tidak melewati blood brain barrier, dengan efek samping sentral

yang lebih rendah. Terutama bekerja secara local pada traktus gastrointestinal.

Page 16: Muntah Pada Anak

TATALAKSANA MUNTAH SESUAI PENYEBABNYA

1. Obstruksi Usus Halus

o Sebelum melakukan tindakan bedah, keadaan umum pasien harus stabil.

o Anak dipuasakan

o Pemberian cairan dan elektrolit yang sesuai secara parenteral.

o Pengosongan lambung dan usus dengan cara menghisapnya terus-menerus

o Pembedahan : reseksi pada bagian proksimal usus yang berdilatasi.

o Untuk mengurangi obstruksi :

Gastrofin pada ileus mekonium perlu dilakukan, bahan tersebut dibiarkan

mengalir ke sekeliling bagian-bagian tinja dalam ileus terminalis dan ke

dalam usus proksimal yang berdilatasi dan berisi mekonium penyumbat.

Keadaan ini mengakibatkan dinding usus mengeluarkan cairan (timbul

diare). Enema ini boleh diulang setelah selang waktu 8-12 jam.

Ileotomi kecil sederhana dapat dilakukan yang lebarnya cukup untuk

memasukkan kateter French nomor 10 / nomor 12; digunakan untuk

mengalirkan dan mengeluarkan isi usus yang kental dengan memakai

Asetilsistein sebagai bahan mukolitik dengan konsentrasi 5%. Setelah isi

usus diaspirasi, dilakukan ikatan dengan sebuah salir kecil dipasang dekat

ileostomi (menghindarkan tindakan reseksi dan anastomosis)

Laparatomi, suatu kolostomi / ileostomi pada tempat perforasi. Jika

perforasi terjadi dalam lambung, duodenum dan jejunum bagian atas maka

perlu dilakukan penutupan primer. Dibutuhkan juga nutrisi parenteral total.

2. Stenosis Pilorus Hipertrofi

o Koreksi alkalosis sampai kadar Bikarbonat < 30 meQ/Liter, bila tidak timbul

muntah pasca operasi.

o Rehidrasi dilakukan dengan pemberian cairan 0,45 % garam fisiologis dalam

5% Dextrosa.

o Bila urin lancar dan berat jenis urin mencapai 1,010 berikan cairan rumatan

yang mengandung 2-4 meQ kalium / liter.

o Pembedahan : Piloromiotomi(Fredet-Ramsted). Merupakan pilihan utama

prosedur pembedahan. Kalau operasi ini dikerjakan secara baik, tidak akan

kambuh. Prognosis baik

Page 17: Muntah Pada Anak

o Pemberian makanan per-oral diberikan 4-6 hari pasca bedah, bila pasien sadar

dan dapat menghisap dengan baik, mulailah dengan air putih lalu susu formula

yang diencerkan; ditingkatkan sampai pengenceran penuh dalam 24 jam. Bayi

mendapat ASI, dianjurkan dengan masing-masing payudara secara bergantian

selama 1 menit sebagai makanan pertama pasca-bedah, kemudian diikuti

dengan penambahan waktu pada setiap pemberian berikutnya.

3. Megacolon Kongenital

o Tindakan definitive ialah menghilangkan hambatan pada segmen usus yang

menyempit. Sebelum operasi definitive, dapat dilakukan pengobatan

konservatif yaitu tindakan darurat untuk menghilangkan tanda-tanda

o Obstruksi dengan jalan memasang anal tube dengan atau tanpa disertai dengan

pembilasan dengan air garam hangat secara teratur.

o Kolostomi merupakan tindakan operasi darurat dan dimaksudkan untuk

menghilangkan gejala obstruksi usus, sambil menunggu dan memperbaiki

keadaan umum penderita sebelum operasi definitive.

o Operasi definitive “pull through” dapat dilaksanakan dengan cara Swenson,

Duhamel atau Renbein. Operasi ini dilakukan dengan cara mereseksi segmen

yang menyempit dan menarik usus yang sehat kearah anus. Tindakan ini

dilakukan bila bayi berumur 6 -12 bulan.

o Pada anak besar, kolostomi permulaan telah dianjurkan setelah operasi

dengan cara Swenson dan Duhamel.

o Penanganan non-operatif dengan irigasi berulang sampai mencapai ukuran

yang mencukupi tidak dibenarkan karena resiko enterokolitis (menyebabkan

kematian).

Kapan harus membawa anak ke dokter?

Segera bawa anak ke dokter bila didapatkan keadaan berikut ini:

Muntah yang berwarna kehijauan atau muntah darah

Anak demam lebih dari 39°C

Jika anak menolak untuk makan dan minum apapun lebih dari beberapa jam

Muntah lebih dari 24 jam tanpa perbaikan yang nyata

Jika anak mengeluhkan sakit perut yang hebat

Page 18: Muntah Pada Anak

Tip

Puasakan anak selama 1 jam jika sering muntah.

Berikan minum sedikit-sedikit dengan sendok tetapi sering setelah

berpuasa.

Posisi yang tepat bagi bayi saat menyusu

Tubuh bayi didekapkan pada tubuh ibu

Tempatkan kepala bayi pada lekukan siku ibu

Tempatkan punggungnya sepanjang lengan

Hadapkan tubuh bayi hingga menghadap tubuh ibu

Tempatkan bagian mulut bayi pas di depan payudara. Caranya dengan mengangkat

tubuh bayi menggunakan tangan serta meletakkan bantal dibawah tubuh bayi untuk

menyangganya.

Posisikan bagian perutnya agar bertemu dengan perut ibu

Perhatikan letak kepalanya , jangan sampai bayi mendongak atau terlalu memiringkan

kepala saat menghisap payudara.

Roma III diagnostik Kriteria * untuk Mual idiopatik kronis

Harus mencakup semua hal berikut:

1. mual mengganggu, terjadi setidaknya beberapa kali per minggu

2. Tidak biasanya berhubungan dengan muntah

3. Tidak adanya kelainan pada endoskopi atas atau penyakit metabolik yang

menjelaskan mual

* Kriteria dipenuhi untuk bulan terakhir 3 dengan onset

gejala setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis

Roma III diagnostik Kriteria * untuk Fungsional Muntah

Harus mencakup semua hal berikut :

1. Satu atau lebih episode muntah per minggu rata-rata.

2. Tidak adanya kriteria untuk gangguan makan, memamah biak, atau penyakit

psikiatris utama menurut DSM-IV

Page 19: Muntah Pada Anak

3. Tidak adanya muntah yang disebabkan diri dan menggunakan cannabinoid

kronis dan tidak adanya kelainan pada sistem saraf pusat atau penyakit

metabolik untuk menjelaskan muntah berulang

* Kriteria dipenuhi untuk bulan terakhir 3 dengan onset gejala

setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis

Roma III diagnostik Kriteria * untuk siklik Muntah Sindrom

Harus mencakup semua hal berikut :

1. Stereotip episode muntah tentang onset (akut) dan lama (kurang dari 1

minggu)

2. Tiga atau lebih diskrit episode pada tahun sebelumnya

3. Tidak adanya mual dan muntah antara episode

* Kriteria dipenuhi untuk bulan terakhir 3 dengan onset

gejala setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis

Millennium Development Goals (MDGs)

1. Mengurang Kemiskinan dan Kelaparan

Kekurangan gizi menurunkan kualitas SDM melalui penurunan potensi pertumbuhan

fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bersifat permanen dan inter-generasi .

2. Mencapai wajib belajar 9 tahun

Kekurangan gizi mengurangi kesempatan anak untuk bersekolah, dan menyelesaikan

sekolah dengan prestasi yang baik.

3. Mendorong kesetaraan gender

Adat kebiasaan yang merendahkan martabat perempuan berdampak perempuan beresiko

tinggi kekurangan gizi karena kurang mendapat akses terhadap makanan yang bergizi

seimbang,. Program perbaikan gizi memberdayakan perempuan lebih besar daripada laki-

laki.

4. Mengurangi angka kematian balita

Kematian balita terutama karena penyakit infeksi, 55% akibat daya tahan tubuh yang

lemah karena kekurangan gizi. Program perbaikan gizi meningkatkan daya tahan anak

terhadap penyakit infeksi dan menurunkan angka kematian

5. Meningkatkan kesehatan ibu

Page 20: Muntah Pada Anak

Kesehatan ibu khususnya waktu hamil dan menyusui sangat tergantung pada

keseimbangan gizi makanan sehari-hari

6. Membrantas HIV/AID, malaria, dan penyakit lainnya.

Kekurangan gizi meningkatkan resiko tertular HIV, mengurangi efektivitas terapi

antiretroviral, mempercepat terjadinya AID yang parah (“full-blown”) dan kematian dini;

meningkatkan penularan malaria, dan mengurangi kemampuan obat-obat malaria untuk

mengurangi kematian

Kesimpulan

Muntah merupakan suatu mekanisme refleks untuk mengeluarkan makanan dari

dalam tubuh.

Muntah pada anak umumnya ringan dan tidak serius.

Muntah pada bayi dan anak berbeda penyebabnya.

Page 21: Muntah Pada Anak

DAFTAR PUSTAKA

Suraatmaja Sudaryat, Prof. dr, Sp AK (Editor). Muntah pada bayi dan anak. Dalam :

Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta : Sagung Seto 2005. Hal 155-169.

Ismail Rusdi, Wahyu Hanariah. Muntah pada anak. Dalam : Suharyono, Boediarso

Aswitha, Halim E.M (Editor). Gastroenterologi Anak Praktis. Jakarta : Balai penerbit

FK UI 2003. Hal 109-115.

Mansjoer Arif, Wardhani Wahyu Ika, Setiowulan Wiwiek, dkk (Editor). Muntah.

Dalam Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius FK UI

2000. Hal 478-480.

Suharyono, Aswitha Boediarso, EM Halimun. Gastroenterologi Anak Praktis. Balai

Penerbit FK-UI .Jakarta, 1998

www.ADAM.com

www.healthline.com

www.info-sehat.com

www.intisari.com

www.medicastore.com

www.pediatric.com

www.wikipedia.com