modul 2 fix

12
BAB I PENDAHULUAN I.1 Prinsip percobaan Berdasarkan metoda gravimetri secara tidak langsung, melalui beberapa tahapan. I.2 Tujuan percobaan 1. Dapat memahami metoda gravimetri. 2. Mengetahui kandungan Ba yang terjadi akibat penambahan reagen dari senyawa awal BaCl 2 .

description

laporan gravimetri

Transcript of modul 2 fix

BAB IPENDAHULUANI.1 Prinsip percobaanBerdasarkan metoda gravimetri secara tidak langsung, melalui beberapa tahapan.I.2 Tujuan percobaan 1. Dapat memahami metoda gravimetri.2. Mengetahui kandungan Ba yang terjadi akibat penambahan reagen dari senyawa awal BaCl2.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1 Teori Dasar Dalam praktikum ini menggunakan metoda gravimetri secara tidak langsung, yakni melalui beberapa proses tahapan, pengendapan, penyaringan dan penimbangan. Proses pengendapan yang dilakukan dengan menggunakan reagen tertentu sehingga terjadi reaksi kimia dimana diketahui dengan pasti disamping itu mudah untuk disaring dan dicuci.Dalam praktikum ini dicoba mencari kandungan Ba maupun senyawa Ba yang yang terjadi akibat penambahan reagen dari senyawa awal BaCl2. Dalam hal ini, ion diendapkan dengan penambahan H2SO4 ke dalam larutan garam Ba yang telah diasamkan dengan HCl dan dan dalam keadaan panas. Endapan yang terbentuk kemudian dicuci, disaring dan ditimbang sebagai BaSO4.II. 2 Teori TambahanAnalisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dan diteliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara seperti metode pengendapan, metode penguapan, metode elektroanalisis atau berbagai macam metode lainnya. Metode gravimetri memakan waktu cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. (Khopkar, 1990)Persyaratan berikut haruslah dipenuhi agar metode gravimetri itu berhasil adalah : proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kualitas analit yang tidak terendapkan secara analis tidak dapat dideteksi (besarnya 0,1 mg atau kurang dalam menentukan penyusunan utama dari suatu makro). Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan murni atau sangat hampir murni. Bila tidak, akan diperoleh hasil yang galat. ( Underwood, 2006)Umumya pengendapan dilakukan pada larutan yang panas sebab kelarutan bertambah seiring dengan bertambahnya temperatur. Pengendapan dilakukan dalam larutan encer yang ditambahkan pereaksi perlahan dengan pengadukan yang teratur. Partikel yang terbentuk lebih dahulu berpisah sebagai pusat pengendapan. Untuk memperoleh pusat pengendapan yang besar suatu reagen ditambahkan agar kelarutan endapan bertambah besar. (Khopkar, 1990)

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAANIII. 1 Alat Percobaan1. Cruss porselin6. Batang pengaduk11. Pembakar bunsen2. Furnace7. Spatula12. Corong gelas3. Desikator8. Kaca arloji13. Penyangga corong4. Penjepit cruss9. Gelas kimia 100 ml14. Botol semprot5. neraca analitik10. Kaki tiga + kasa asbes

III. 2 Bahan Percobaan1. BaCl2 padat2. HCl pekat3. H2SO4 1 N

III. 3 Diagram Alira. Penentuan Kadar Air dari BaCl2.XH2O1 gr BaCl2

-dipanaskan cross porselin selama15 menit, biarkan dingin-dimasukkan ke desikator selama 10 menit-ditimbang cruss porselin-dipanaskan lagi sampai berat konstan-dimasukkan BaCl2 ke cruss porselin-dipanaskan pada suhu rendah-dinaikkan suhu 100-105C selama 15 menit-dibiarkan dingin pada suhu kamar-dimasukkan ke dwsikator selama 10 menit-ditimbang-diulangi secara triplo-dihitung kadar air dalam % dari kehilangan berat setelah dipanaskanHasil

b. Penentuan Kadar Ba dalam Sampel BaCl2BaCl2 0,3 gr

-dimasukkan ke gelas kimia 100 ml+100 ml aquadest+1 ml HCl pekat-dipanaskan sampai hampir mebndidih-dipanaskan 10 ml H2SO4 1 N sampai hampir mendidih-dimasukkan ke gelas kimia berisi BaCl2 + HCl-diaduk sampai Barium terendapkanEndapan + larutan LARULLARlARUTA

-dibiarkan selama 30 menit-disaring dengan kertas saring bebas aburesidufiltrat

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANIV. 1 Hasil Percobaana. Penentuan Kadar Air dari BaCl2.XH2ONoPerlakuanHasil

1

2

3

4Penimbangancruss porselin kosong

Penimbangan cruss porselin kosong + BaCl2

Penimbangan BaCl2

Penimbangan BaCl2 setelah dipanaskan (BaCl2 + cruss porselin)

1. 25,683 gr2. 25,588 gr3. 25,480 gr26,494 gr

1,00 gr

25,480 gr

b. Penentuan Kadar Ba dalam BaCl2NoPerlakuanHasi

1

2

3

4Penimbangan kertas saring

Penimbangan BaCl2 (arang)

Penimbangan berat akhir

Perubahan fisikBaCl2 + aquadest 100 ml+HCl pekat+H2SO4 pekat0,398 gr

0,653 gr

0,380 gr

Larutan beningLarutan beningLarutan bening ada endapan putih

IV. 2 PembahasanPada percobaan ini dilakukan dengan metode gravimetri pengendapan. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan kadar air dalam sampel yang digunakan yaitu padatan BaCl2. Cruss porselin kosong dipanaskan di dalam furness untuk diketahui berat bersih cruss porselin yang konstan. Setelah dimasukkan BaCl2 seberat 1,00 gr maka dilakukan penimbangan kembali. Untuk mengetahuiselisih antara berat BaCl2 yang belum dipanaskan dan setelah dipanaskan. Dari data yang didapatkan diketahui elisih beratnya akan menunjukkan kadar air yang terkandung di dalam sampel BaCl2 yaitu sebesar 3,68 %.Tahap kedua yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu penentuan kadar Ba dalam BaCl2. Pembuatan larutan BaCl2 dengan aquadest bertujuan untuk memperkecil kesalahan akibat keprisipitas. Keprisipitas yaitu kontaminasi endapan oleh zat lain yang larut dalam pelarut. Setelah itu ditambahkan HCl pekat 1 ml agar didapatkan HCl berlebih. Setelah itu dipanaskan, tujuan dari dipanaskan larutan ini adalah agar kelarutannya bertambah besar sebanding dengan kenaikan suhu. Penambahan H2SO4 secara perlahan-lahan bertujuan agar mencegah endapan terjadi terlalu cepat. Karena bila cepat terbentuk endapan maka bentuknya akan kecil-kecil, tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan dimana endapan kristal yang terbentuk dapat jelas terlihat dan berukuran lebih besar. Reaksinya dapat dituliskan :BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2 HClPada saat pencampuran BaCl2 dan H2SO4 secara perlahan mengakibatkan larutan akan menjadi keruh dan lama-kelamaan akan terbentuk endapan yang terbentuk seperti kristal putih. Endapan yang terbentuk disini yaitu BaSO4.Enadapan kemudian dikeringkan dan diabukan untuk mencari kadar Ba yang terkandung di dalam BaSO4 yang terbentuk. Dapat dihitung melalui perhitungan dari data yang didapatkan kadar Ba dalam BaCl2 sebesar 54,44 %.

BAB VKESIMPULAN1. Kadar air yang terkandung di dalam BaCl2 sampel padatan seberat 1 gr adalah 3,68 %.2. Kadar Ba yang yang terkandung dalam BaCl2 sebesar 54,44 %.3. Massa kristal yang terbentuk (massa BaSO4) sebesar 0,273 gr.

DAFTAR PUSTAKA

1. Khopkar, S.M, 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit UI-Press, Jakarta.2. Underwood, 2006. Analisa Kualitatif, Penerbit Erlangga, Jakarta.3. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik 2, Laboratorium Kimia Analitik FMIPA UNJANI.

LAMPIRAN1. Perhitungan Kadar Air dari BaCl2.XH2O% Kadar Air dalam BaCl2 = Berat Ba/ Berat total x 100 %= (26,454 gr 25,480 gr) / 26,454 x 100 %= 3,68 %2. Penentuan Kadar Ba dalam BaCl2% Ba = berat Ba/ Berat total x 100 %= (0,380 gr / 0,68 gr) x100 %= 54,44 %

Jawaban Pertanyaan :1 Hitung persen zat terbentuk.P = W/S x 100%P = 0,380 gr/0,3 gr x 100%P = 126,6%2. Diagram Sifat Kelarutan

3. Rumus penentuan konsentrasi pengotor sesudah pencucianXn = Xo [/+v]nDiamana : Xo = Konsentrasi pengotor sebelum dicucin = jumlah pencucianXn = Konsentrasi pengotor sesudah pencucian = Volume cairan yang sisa dalam endapanv = Volume larutan yang digunakan untuk mencuci