Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

24
SISTEM traumatologi Modul penurunan kesadaran KELOMPOK 11 Ahmad Fauzi Amalia Rizka P Aziz Rahman Muis Deassy Surya M Dini Mudira Sari Hananti Ahhadiyah Sus Retha Mona Sigit Prasetyo Yoviena Indra Budi Putra TUTOR PEMBIMBING dr. Bayu Dento

description

traumatologi

Transcript of Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Page 1: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

SISTEM traumatologiModul penurunan kesadaran

KELOMPOK 11• Ahmad Fauzi• Amalia Rizka P• Aziz Rahman Muis• Deassy Surya M• Dini Mudira Sari• Hananti

Ahhadiyah• Sus Retha Mona• Sigit Prasetyo• Yoviena• Indra Budi Putra

TUTOR PEMBIMBINGdr. Bayu Dento

Page 2: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Skenario 2

Laki-laki 48 tahun dibawa ke Puskesmas dalam keadaan tidak sadar. Setelah diletakkan di tempat tidur dan diperiksa, penderita tidak memberikan respon dan tetap mendengkur dgn irama nafas 32 kali/menit, nadi 100kali/menit, lemah. Menurut keterangan keluarga yang mengantar, penderita tidak mengalami trauma.

Skenario KATA KUNCI PERTANYAANDIFERENSIAL DIAGNOSA

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Laki-laki 48 tahunTidak sadarTidak memberi respon tetap mendengkurIrama nafas 32 kali/menitNadi 100 kali/menit,lemahPenderita tidak mengalami trauma

SKENARIO KATA KUNCI PERTANYAANKETERANGANTAMBAHAN

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

1. Bagaimana tindakan awal penanganan jalan nafas pernafasan sirkulasi penderita dengan penurunan kesadaran ?

2. Jelaskan apa itu mendengkur ?

3. Bagaimana penyebab mendengkur ?

4. Bagaimana penurunan kesadaran pada koma intracranial ?

5. Bagaimana penurunan kesadaran pada koma ekstrakranial ?

6. Bagaimana pemakaian obat – obat pada penurunan kesadaran ?

7. Mekanisme nadi cepat dan nadi lemah !

8. Bagaimana cara memberikan tindakan lanjut, apabila terjadi kegagaan pada tindakan awal ?

9. Bagaimana cara melakukan tindakan khusus pada pasien penurunan kesadaran dengan trauma ?

10. Bagaimana cara melakukan tindakan khusus pada pasien penurunan kesadaran dengan non – trauma ?

SKENARIO KATA KUNCI PERTANYAANKETERANGAN

TAMBAHANKESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

11. Bagaimana cara-cara melakukan kriteria rujukan pada pasien kesadaran menurun ?

12. Bagaimana patomekanisme pada penurunan kesadaran ?

13. Jelaskan syarat-syarat melakukan transportasi pada kesadaran menurun !

14. Apakah perbedaan gejala penurunan kesadaran akibat trauma dan non-trauma ?

15. Kapan pasien dinyatakan dalam kondisi darurat ?

16. Jelaskan mekanisme hubungan dalam keadaan tidak sadar dan mendengkur !

17. Jelaskan mengapa pasien tidak memberi respon ?

18. Bagaimana cara mengetahui penurunan kesadaran ?

19. Bagaimana tingkat-tingkat penurunan kesadaran?

20. Dimanakah letak pusat kesadaran ?

SKENARIO KATA KUNCI PERTANYAANKETERANGAN

TAMBAHANKESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno
Page 7: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Gangguan Kesadaran

Lesi Supratentor

ial

Lesi infratentori

al

Gangguan difus

(gangguan metabolik)

Gangguan sirkulasi

darah

Kekurangan 0ksigen Glukosa Toksin

Page 8: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Mekanisme Mendengkur

Pada saat tidak sadar

Lidah jatuh kebelakang

karena tonus otot menurun

Menyumbat saluran

pernapasan

MENDENGKUR

Page 9: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Beberapa faktor yang menyebabkan mendengkur

Pria Memiliki

BB berlebih

Memiliki saluran

nafas yang sempit

Alkohol

Mengalami masalah

pada hidung

Pria akan lebih mudah

mendengkur dibandingkan wanita

Seseorang dengan berat badan berlebih atau obesitas akan lebih mudah mendengkur

Meski memiliki langit-langit mulut yang panjang, beberapa orang memiliki amandel atau kelenjar gondok yang besar. Keadaan

ini dapat dapat mempersempit saluran pernapasan dan menyebabkan terjadinya

dengkuran.

Alkohol dapat melemaskan oto-otot tenggorokan, dan

meningkatkan resiko terjadinya dengkuran

Saluran pernapasan yang cacat secara struktural, seperti septum menyimpang, atau terjadi

penyumbatan kronis pada hidung dapat menyebabkan terjadinya

mendengkur

Page 10: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Penurunan kesadaran (koma intrakranial)

↑TIKTumor otak, Stroke,

epidural, subdural,

subaracnoid, abses serebri

Penekanan terhadap

MO

Penekanan terhadap

ARAS

Mengganggu fungsi

kesadaran

Page 11: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Trauma Non-traumaTrauma kapitis Epidural, subdural, Intraserebral,

IntraventrikularTrauma cervikal &

leherTrauma thoraksTrauma abdomenTrauma pelvis

SyokHipoglikemiaKetoasidosis

diabetikKeracunan :

Alkohol, barbiturat, narkotik, CO, dll.

Penurunan kesadaran

Page 12: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Kriteria Pasien gawat

darurat

Terganggunya jalan nafas

Terganggunya fungsi pernafasan

Terganggunya fungsi sirkulasi

Terganggunya fungsi otak dan

kesadaran

Page 13: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Napas buatan dari mulut ke mulut Napas buatan dari alat (pocket mask) ke mulut

Napas buatan dg bag-valve-mask (BVM)ke mulut

Napas buatan dg Jackson Rees ke mulut

Page 14: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

6. Pemakaian obat-obat pada penurunan kesadaran

Overdosis narkotika & hipoglikemi Nalokson & dekstrosa IV Dosis dewasa : 0,4 – 2 mg pemberian IV setiap 2 sampai 3 menit sampai keadaan klien mencapai taraf yang diinginkan.

Trombosis basilar dengan iskemik batang otak Heparin IV Dosis dewasa : 5000 – 10.000 U/bolus IV. Overdosis obat antikolinergik Fisostigmin Dosis dewasa : 1 – 2mg perlahan-lahan IV

Page 15: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Gangguan serius pd defek Cairan hipotonik IV Natrium Klorida 0,45% Dosis dewasa 1-2 Liter (mengandung 75 mEq natrium per liter)

Penekanan lumbal terlambat pd sakit kepala (demam+meningismus)

Antibiotik (Sefalosporin generasi ketiga) contoh : seftriakson Dosis dewasa : IM, IV : 500 mg - 2 g dalam dosis tunggal atau setiap 12 jam

Page 16: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

16. Mekanisme hubungan keadaan tidak sadar dengan mendengkur

Kesadaran menurun

sinyal dr struktur yg lebih tinggi ke pons

& medulla oblongata serta struktur kebawahnya terganggu

Sistem nafas (vaskularisasi)

terganggu

Tonus otot menurun(termasuk tonus otot

muka)

Lidah mudah jatuh

kebelakang & menutup jalan

nafas

Fungsi pernafasan masih ada

Udara melewati jalan nafas tersebut

Timbulkan suara

tambahan snoring

Page 17: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Nadi cepat & LemahSYOK

HIPOVLOMIK( 15% cairan)

Nadi cepat dan Lemah

Ada 3 tahapan :1. Tahap kompensasi : Tubuh masih

mampu menjaga funsi normalnya2. Tahap dekompensasi : Tubuh tidak

mampu mempertahankan fungsi-fungsinya tubuh berupaya menjaga organ-organ vital mengutamakan aliran darah ke otak, jantung, dan

paru3. Tahap irreversibel : Kerusakan

organ yang terjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki

Kulit pucat, peningkatan denyut nadi ringan, gelisah,

masih terlihat normalPeningkatan denyut

nadi, penurunan tekanan darah, kulit

dingin, pucat, kesadaran terganggu

Tidak segera darah mengalir sangat

lamban penurunan tekanan darah dan

denyut jantung

Page 18: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Airway Menilai jalan

nafas

Membebaskan jalan nafas

Look, listen, feel

Dengan alat

Jaw thrus, chin lift,

no head tilt• suction• Pipa oropharynx• Pipa

nasopharynx

Tanpa alat

Breathing

Lindungi leher dari gerakan

Colar neck

Pemberian oksigen

Kanula oksigen Sungkup sederhana Sungkup berbalon

Circulation

• menghentikan sumber perdarahan,

• perbaikan fungsi jantung, • mengganti darah yang

hilang atau Sementara dengan cairan isotonik NaCl 0,9%.

Disability Tentukan GCS

Exposure Lihat tanda jejas

Buka baju kemudian

diselimutkan kembali

Secondary survei

• Anamnesis “AMPLE”• Exploring From

Head to Toe

Page 19: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Tingkat penurunan kesadaran

Komposmentis

Apatis

Delirium Somnolen (letargie)

Sopor (stupor)

Semikoma Koma

Sadar sepenuhnya, baik terhadap

dirinya maupun lingkungannya.

Pasien tampak segan dan acuh

tak acuh terhadap

lingkungannya.

Penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik

Keadaan mengantuk yang masih dapat

pulih bila dirangsang, tapi bila rangsang berhenti, pasien akan tertidur

kembali.

Keadaan mengantuk yang dalam. Bisa

dibangunkan dengan rangsang kuat

(rangsang nyeri), tapi pasien tidak bangun sempurna dan tidak dapat memberikan

jawaban verbal dengan baik.

Penurunan kesadaran yang tidak memberikan

respon terhadap rangsang verbal, dan

tidak dapat dibangunkan sama sekali,.

Penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak daa respon terhadap rangsang nyeri.

Page 20: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Tindakan khusus pasien non-trauma

Koma diabetik

Koma metaboli

k

Syok hipovole

mik

Tahap

Insulin (Rl) Cairan/diet

O

A

B

C

Rl 1,5 U/KgBB 40% i.v, 60% s.c.1 jam kemudian A

Reduksi urin >/= 3+--Rl 20 s.c. Tiap jam, sampa reduksi </= 2+ B. Reduksi aseton urin diperiksa tiap jam.

urin </=2+ --Rl tdk diberikan bila 3 kali reduksi tetap </=2+, reduksi jam ke 4 C. Sewaktu-waktu reduksi kembali >/= 3+ kembali ke A

dst

NaCL sesuai dengan keadaan dehidrasi : umumnya 3 L dalam 8 jam pertamadan 2 L dalam 12 jam berikutnya

Glukosa 5%

Pasang infus & berikan cairan kristaloid - Periksa golongan darah - pasang kateter dan produksi urin - Observasi keadaan umum

1. Observasi, posisi tidur : alamiah atau posisi tertentu.

2. Hemiplegi Bukan metabolik

3. Bau Nafas aseton (DM)4. Urin Keton5. Darah Uremia,

hipoglikemi, hiperglikemi6. EEG7. CT-Scan8. MRI

Page 21: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

koma

trauma Non-trauma

Komosio serebriEdema serebri traumatik

Kontusio serebriHematom epiduralHematom subdural

Hematom subarachnoidFraktur tengkorak

Koma diabetikShock Hipovolemik

Koma metabolik- Gangguan Metabolik (DM, Uremia, dll)

- Keracunan- Infeksi sistemik

Page 22: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Letak Pusat KesadaranAscending Reticular

Activating system (ARAS) dari formasio retikularis bertanggungjawab untuk kesadaran dan bangun.

Page 23: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Kesimpulan

Page 24: Modul 2 TRAUMATOLOGI Kel 11. Fix Pleno

Terima Kasih