Modul 1 Kel 4 Cemput

13
Tutor: dr. Farsida Anggota: 1. Agung Dwi Saputro 2. Aldila 3. Andi Silpia 4. Astri Kartika Sari 5. Dyah Raras uruhita !. "aila Farhana #. $ahardika %. $i&tah Ri'ki (. $. Ali& )ainal 1*.+o,ita utri -ardhani K lo/pok 4 $odul 1 Sk nario 4

description

pbl 1

Transcript of Modul 1 Kel 4 Cemput

PowerPoint Presentation

Tutor: dr. Farsida Anggota:Agung Dwi SaputroAldilaAndi SilpiaAstri Kartika SariDyah Raras PuruhitaLaila FarhanaMahardika Miftah RizkiM. Alif ZainalNovita Putri Wardhani

Kelompok 4

Modul 1 Skenario 4

SkenarioSeorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena tidak bisa berdiri dan berjalan sejak dua hari yang lalu. Sebelumnya anak itu mengalami demam tinggi sekali, sudah diberi penurun panas, dan demamnya sekarang sudah berkurang. Anak rewel, muntah satu kali, sulit makan. Sejak demam, anak hanya terbaring di tempat tidur, setiap kali akan bangun dari tempat tidur dan berjalan selalu terjatuh

Pemeriksaan Fisik : suhu tubuh 37,5 derajat, tonsil hiperemis, reflex tendon menurunKata sulit -Kata/Kalimat kunci :Laki-laki 3 tahunTidak bisa berjalan dan berdiri sejak 2 tahunSebelumnya demam tinggiSudah diberi obat, sekarang demamnya berkurangAnak rewel, muntah satu kali, sulit makanSejak demam hanya berbaring di tempat tidurBerjalan selalu terjatuhPF : suhu 37,5oC, tonsil hiperemis, reflex tendon menurunJelaskan struktur anatomi yang berhubungan dengan lumpuh anggota gerak !Jelaskan fisiologi sistem saraf !Jelaskan histologi sistem saraf !Jelaskan biokimia yang berhubungan dengan lumpuh anggota gerak!Sebutkan penyakit apa saja yang menyebabkan lumpuh anggota gerak ?Jelaskan patofisiologi sistem saraf yang berhubungan dengan lumpuh anggota gerak !Jelaskan hubungan tidak bisa jalan dan berdiri dengan gejala pada skenario !Jelaskan penyebab refleks tendon menurun serta anak tidak bisa berdiri dan berjalan !DD 1DD 2DD 3PERTANYAAN

Dendrit : Sebagai receiver impuls dari aferenAxon : Sebagai penghantar keluar dari badan selAnatomi neuron

FISIOLOGIPatofisiologi KelumpuhanAgen InfeksiMulutBarrier 1 TonsilPermeabilitas kapilerRespon ImunTonsil HiperemisSulit makanSistem saraf pusatSirkulasi darahIritasi sal. Cerna Saluran CernaReflleks tendon menurunLumpuhDemamMuntahMekanisme Antar Gejala

6Differential DiagnosePenyakitPoliomyelitisGuillain Barre SyndromeEnsefalitisDefinisi

Penyakit sistemik akut yang mengakibatkan kerusakan pada sel motorik kornu anterior medula spinalis, batang otak dan area motorik kortex cerebriKelainan imunitas yang menyerang bagian susunan saraf perifer dengan karakter arefleksia saraf motorik yang progresif

Ensefalitis adalah suatu peradangan akut dari jaringan parenkim otak yang disebabkan oleh infeksi dari berbagai macam mikroorganisme EtiologiVirus polio

AutoimunVirus : Epstein-Barr, coxsackievirusBakteri : Campylobacter Jejuni

Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis. Penyebab yang terpenting dan tersering ialah virus.

PenyakitPoliomyelitisGuillain Barre SyndromeEnsefalitisEpidemiologiPria >> WanitaDi negara 4 musim cenderung terjadi pada musim panas

Insiden kejadian 0,6 1,9/100.000 pendudukMeningkat dengan bertambahnya usiaAngka kematian 5 10 %Insiden kejadian 2/100.000 penduduk asiaGejala KlinisDemam tinggiMuntahNyeri kepalaMalaise AnoreksiaNyeri tenggorokanKram dan nyeri otot BaalParalisa distal progresif ekstremitasParastesia bilateralRefleks fisioligis menurun Kerusakan SSP : Disfagia, kesulitan bicara, Bilateral facial palsy (50%)suhu mendadak naik, kesadaran cepat menurun, nyeri kepala, muntah, kejang, paresis

PenyakitPoliomyelitisGuillain Barre SyndromeEnsefalitisPemeriksaan PenunjangCSS : pleositosisJumlah sel 0-3000/mm3Protein LCS 30-120 mg/100ml kadar protein cerebrospinal tanpa kenaikan jumlah sel (1-1,5 g/dl) LCS : jumlah sel < 10/mm3, kultur tidak ditemukan virus atau bakteriMRIperubahan patologis, bilateral pada lobus temporalis medial dan frontal inferiorEEGsharp wave sepanjang daerah lobus temporalisTata LaksanaTirah baring totalPengobatan simptomatisKaki dalam posisi dorsoflexi. Fisioterapi setelah hilang demamImunisasi polio untuk kekebalan aktif Intravenous inffusion of human Immunoglobulin : netralisasi autoantibodi patologis, dosis 0,4 g / kg BB / hari selama 5 hari

ensefalitis yang disebabkan virus asiklovir 10 mg/kgBB/hari IV setiap 8 jam selama 10-14 hari.Pemberian antibiotik untuk kemungkinan infeksi sekunderPenyakitPoliomyelitisGuillain Barre SyndromeEnsefalitisPrognosisTergantung jenis polioMengenai otak dan medula spinalis : kegawatdaruratan, kelumpuhan dan kematian75 % sembuh totalKelemahan ringan (dropfoot postural tremor)Kematian 5 % : gagal napas dan aritmia, 3 % relapsAngka kematian masih tinggi berkisar antara 35 50%KomplikasiKelumpuhan menetapKelumpuhan otot pernapasanSyndroma post poliomyelitisGagal napasTrombosis venaParalisa permanenKontraktur sendiKomplikasi berupa paresis/paralisis, gangguan penglihatan atau gejala neurologis lainKESIMPULAN Dari pembahasan kelompok, kami menyimpulkan bahwa gejala dalam skenario mendekati penyakit poliomyelitis dengan diagnosis banding yaitu Guillain Barre Syndrome dan ensefalitis, namun harus dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis.RefrensiMurray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Edisi XXVII, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGCGanong, William F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta : EGCGuyton, Athur C. 2008. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit (Human Physiology and Mechanisms of Disease).Jakarta : EGC Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak, edisi 15, volume : 3, ; 203http://themedicalbiochemistrypage.org/nerves.php

TERIMA KASIH