Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

18
KELOMPOK 1 MUHAMMAD ESHA FAHLUTHFI (2009 730 033) NINA (2009 730 036) AHMAD FAIZAL ZAIN (2009 730 122) ARMI NAZIATI (2009 730 127) LENI YULIANI (2009 730 138) MUHAMMAD AINUN ROSYDZ (2009 730 143) PUTRI HADIANTY M (2009 730 152) R. LUTHFI AGUNG S. (2009 730 053) SARWENDA ANNAS (2009 730 160) ZAKIYATUL FUKAIROH (2009 730 173) PANGERAN EDWIN K (2006 730 078) M TEDHO H (2006 730 059) TUTOR : Dr. busjra M. NOOR

Transcript of Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Page 1: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

KELOMPOK 1MUHAMMAD ESHA FAHLUTHFI (2009 730 033)NINA (2009 730 036)AHMAD FAIZAL ZAIN (2009 730 122)ARMI NAZIATI (2009 730 127)LENI YULIANI (2009 730 138)MUHAMMAD AINUN ROSYDZ (2009 730 143)PUTRI HADIANTY M (2009 730 152)R. LUTHFI AGUNG S. (2009 730 053)SARWENDA ANNAS (2009 730 160)ZAKIYATUL FUKAIROH (2009 730 173)PANGERAN EDWIN K (2006 730 078)M TEDHO H (2006 730 059)

TUTOR : Dr. busjra M. NOOR

Page 2: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Seorang laki – laki 25 tahun, mahasiswa kedokteran, datang ke dokter

pembimbingnya untuk menyampaikan kalau ia tidak dapat mengikuti kegiatan di

RS karena sakit sekaligus untuk konsultasi tentang penyakitnya. Ia mengeluh

batuk berdahak yang hebat warna mukoid, kadang kuning, dan disertai demam

yang hilang timbul, yang dialaminya sejak 2 minggu lalu. Selain itu ia juga

mengeluh sakit kepala, myalgia, anoreksia, dan kadang – kadang diare. Suhunya

mencapai 38,5°C, denyut nadi 100x/menit, tensi 115/70 mmHg, dan

pernapasannya 20x/menit. Sebelumnya ia juga pernah menderita batuk dan

beringus tapi sudah agak baikan setelah minum obat antitusif dan antibiotik. Ini

dialaminya 1 bulan sebelum sakit yang sekarang dideritanya

Page 3: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Kata Sulit

1.Myalgia2.Anorexia3.Warna Mukoid4.Obat antitusif dan

Antibiotik

Kata / Kalimat Kunci

1.Laki-laki 25 tahun2.Batuk berdahak3.Warna mukoid

kadang kuning4.Demam hilang timbul5.Sakit kepala6.Kadang-kadang diare7.Suhu 38,5 C, denyut

nadi 100x/menit, tensi 115/70 mmHg, pernafasan 20x/menit

8.Riwayat minum obat

Page 4: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

1. Definisi dan pembagian batuk?2. Gambaran klinik batuk?3. Patomekanisme batuk?4. Jelaskan macam-macam dahak?5. Diagnosis banding dari skenario?

Page 5: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Refleks pengeluaran alami dari mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan sekresi yang berlebih, mukus, irritan, toksin, dan benda asing yang terdapat pada saluran pernafasan

Page 6: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput
Page 7: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Infeksi / Iritasi Saluran NaNapas

Hipersekresi mukus

Peningkatan sekresi sel

goblet

Produksi sputum

berlebihan

Aktifkan rangsanga

n batuk

Hipertropi kelenjar

submukosa pada trakea

& bronki

Produksi mukus berlebihan

Page 8: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput
Page 9: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput
Page 10: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

KET. BRONKHITIS

BRONKIENTASIS

TBC PNEUMONIA

DEFINISI

Penyakit pernapasan obstruktif , yang disebabkan oleh peradangan bronkus, bersifat akut dan kronik

Suatu perusakan dan pelebaran abnormal dari saluran pernafasan yang benar

penyakit granulomatosa menular yang disebabkanoleh mycobacterium tuberkulosis.

suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam – macam etioogi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.

GAMBARANKLINIS

Batuk berdahak, sesak napas, lelah, demam dan menggigil, napas pendek dan berbunyi, produksi mukus/dahak berlebih (kronik)

Batuk dengan banyak dahak yang berbau busuk, berdarah, sesak napas, penurunan berat badan, lelah, pucat, wheezing, bau mulut, pucat

Demam, sputum yang porulen, sputum mengandung basil tuberculosis, terjadi hemoptisis, sesak napas, nyeri dada

Demam, sesak napas, nyeri dada dan perut, sakit kepala batuk dengan dahak kental kadang warna merah karat, merah muda, kehijauan dengan bau khas

Page 11: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

KET. BRONKHITIS BRONKIENTASIS

TBC PNEUMONIA

ETIOLOGI

Disebabkan oleh virus, bakteri, rokok, polusi udara, riwayat infeksi saluran napas

Infeksi pernapasan, penyumbatan bronkus, cidera penghirupan, keadaan genetik, kelainan imunologik, infeksi HIV&penyalahgunaan obat

M.Tuberculosis hominis, M.Bovis, M.Avium Intracelulare

Infeksi virus, fungi dan bakteri misal Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa dan Enterobacter aerogenes

EPIDEMIOLOGI

- 30 % perokok- 20% Adult males PPOK- 15% PPOK Patient are severely symptomatic

Kemiskinan, kepadatan penduduk, usia lanjut yang daya tahan tubuhnya lemah, infeksi, perlindungan kesehatan tidak mencukupi

80% berhubungan dengan infeksi saluran nafas yang terjadi di masyarakat.15-20% Pneumonia dari seluruh penyait infeksi saluran nafas yang ada.Sering dijumpai pada orang usia lanjut Sering terjadi pada PPOK.

Page 12: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Bakteri, virus dan jamur

Sel Mast

(+) Sel imun

Mediator peradang

an

Histamin

Intartisium

Difusi gas Kerusakan

alveolus dan membran kapiler

Terisi oleh sel darah merah tersudat dan

fibrin

Fagositosis dan

terakumulasi

prostaglandin

PATOMEKANISME

Page 13: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

1. Usia > 65 tahun2. Aspirasi sekret orofaringeal3. Infeksi pernafasan oleh virus4. PPOK5. AIDS6. Riwayat merokok, alkohol dan malnutrisi

Page 14: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Menggigil Demam Batuk (bisa kering atau berdahak) Sakit kepala Otot terasa sakit dan kaku Sesak nafas Malaise Ruam (terutama jika penyebabnya adalah mikoplasma)Diare (terutama jika penyebabnya adalah legionella).

Page 15: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

ISPADefisiensi Vit. ABBLRMalnutrisiTidak mendapat ASI EKSLUSIF (Bayi)KEP (Kurang Energi Protein)HIV/AIDS (Immuno defisiensi)Aspirasi Isi LambungMuntah setelah tenggelam

Page 16: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

1. Pemeriksaan radiologi

2. Pemeriksaan laboratorium

Pe -↑ leukosit > 10000 /UL

utk menentukan etiologi

kultur sputum , darah dan serologi

Page 17: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

Pengobatan1. Antibiotik (Ampisilin)

2. Penisilin 3. Kloramfenikol 4. Cairan intravena dan oksigen

Pemberian antibiotik sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaan.

Karena hasil uji kepekaan memerlukan waktu maka pemilihan antibiotik dapat diberikan secara empiris.

Page 18: Pleno Modul Batuk Kelompok 1 Cemput

TERIMA KASIH