Laporan Modul 1 Kel 3

64
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 3 BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan perusahaan industri manufaktur telah berkembang pesat. Suatu perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur haruslah melibatkan berbagai aspek atau departemen dalam perusahaan itu. Tidak heran banyak perusahaan mengeluarkan banyak dana untuk mengembangkan performansi perusahannya. Oleh karena itulah perlu diadakan pemetaan proses bisnis dalam perusahaan tersebut. Pemetaan proses bisnis meliputi berbagai hal diantaranya pembangunan sistem informasi guna mendukung sistem manajemen perusahaan dan juga pemfasilitasan terhadap rencana dan pengembangan organisasi secara menyeluruh. Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Sedangkan definisi dari sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub- sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional untuk mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2010 1

Transcript of Laporan Modul 1 Kel 3

Page 1: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan perusahaan industri manufaktur telah berkembang

pesat. Suatu perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur haruslah

melibatkan berbagai aspek atau departemen dalam perusahaan itu. Tidak heran

banyak perusahaan mengeluarkan banyak dana untuk mengembangkan performansi

perusahannya. Oleh karena itulah perlu diadakan pemetaan proses bisnis dalam

perusahaan tersebut. Pemetaan proses bisnis meliputi berbagai hal diantaranya

pembangunan sistem informasi guna mendukung sistem manajemen perusahaan dan

juga pemfasilitasan terhadap rencana dan pengembangan organisasi secara

menyeluruh.

Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi

dalam satu lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Sedangkan definisi dari

sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional untuk mampu menstransformasikan

data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan

produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.

Proses bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting bagi berlangsungnya

kehidupan suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam proses bisnis terdapat

urutan-urutan tahapan berlangsungnya suatu proses pembuatan produk (barang atau

jasa) dalam perusahaan dengan semua fungsi bisnisnya.

Tujuan dari pembuatan peta proses bisnis adalah untuk menyidik dengan

cepat terjadinya sebab-sebab kekurangan baik itu secara langsung maupun tidak

langsung dalam suatu perusahaan dan selanjutnya dapat tindakan koreksi /

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

1

Page 2: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

pembetulan sebelum banyak terjadi kerugian yang akan dapat membahayakan

eksistensi perusahaan.

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk memodelkan proses bisnis antara

lain adalah IDEF0. Tujuan utama pemakaian IDEF0 dalam organisasi manufaktur

adalah untuk memodelkan fungsi-fungsi, operasi-operasi atau aktivitas dari sistem

manufaktur. Model fungsional tersebut akan membantu dalam memahami tindakan,

aktivitas, pan fungsi dari suatu organisasi manufaktur. Sehingga memberikan

gambaran metode alternatif yang dapat digunakan perusahaan dalam melakukan

penilaian kinerja sistem dan dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen

perusahaan dalam melakukan upaya peningkatan kinerja dan tingkat integrasi sistem

produksi, baik yang berhubungan dengan aliran material maupun aliran informasi.

Tujuan pengembangan metode IDEF0 adalah untuk menyediakan suatu perangkat

yang dapat mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga

dapat meningkatkan pemahamna, komunikasi, dan analisis terhadap sistem tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD. Meskipun

produk PT. Tami Jaya memiliki brand yang unggul di pasar, PT. Tami Jaya bukan

merupakan perusahaan modern (belum ada penerapan konsep ilmu keteknik

industrian). Melihat peluang tersebut PT. TI Holding memutuskan untuk membeli

seluruh saham PT. Tami Jaya dan melakukan restrukturisasi perusahaan secara

menyeluruh.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan umum

1. Mahasiswa mampu menganalisis dan memetakan proses-proses bisnis dalam

suatu perusahaan.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

2

Page 3: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

2. Mahasiswa mengenal berbagai pendekatan dalam memodelkan informasi

dalam perusahaan.

3. Mahasiswa mampu mendisain suatu model informasi dengan menggunakan

salah satu pendekatan yang ada.

Tujuan khusus

1. Mahasiswa mampu menggunakan suatu alat pemodelan informasi untuk

menciptakan dan mendekomposisikan proses bisnis.

2. Mahasiswa mampu memetakan proses bisnis dalam manajemen produksi

dan material pada khususnya dan proses bisnis perusahaan secara

keseluruhan pada umumnya kedalam suatu model informasi.

Gambar 1.1 Tujuan Praktikum

1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pada praktikum pemetaan proses bisnis ini PT TI Holding melakukan

restrukturisasi perusahaan PT. Tami Jaya secara menyeluruh. PT TI Holding

melakukan restrukturisasi pemetaan proses bisnis dengan menggunakan IDEF0.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

INPUTSkenario

PRAKTIKUMPemetaaan proses Bisnis OUTPUT

Peta proses bisnis

3

Page 4: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pemetaan proses bisnis, tujuan

praktikum, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang penjelasan pemetaan, sistem, sistem informasi,

proses bisnis, dan ICAM Definition (IDEF0 Method).

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

Berisi tentang langkah-langkah praktikum.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi tentang skenario praktikum pemetaan proses bisnis dengan

menggunakan software Microsoft Visio.

BAB V PEMBAHASAN

Berisi tentang gambar siklus informasi dalam suatu perusahaan

dengan menggunakan software visio untuk menggambarkan rich

picture diagram dan diagram IDEF0 pemetaan proses bisnis.

BAB VI PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil praktikum yang

telah dilakukan.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

4

Page 5: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi

dalam satu lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem tersebut.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi para penerimanya. Pengolahan tersebut dapat berupa pengurutan,

pengelompokan, konversi, dan sebagainya.

Siklus Informasi:

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

Masukan(Data)

Proses(Model)

Keluaran(Informasi)

Data(Ditangkap)

HasilTindakan

Penerima

Tindakan Keputusan

Basis Data

5

Page 6: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah pengaturan sekelompok elemen-elemen yang terdiri

atas sekumpulan orang, proses, data, dan teknologi informasi yang saling

berinteraksi untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan opresional bisnis

maupun penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan.

Istilah data mengacu pada fakta mentah yang belum diolah, sementara

informasi adalah fakta yang sudah diolah, diorganisasikan, dapat memberi arti dan

relevan dengan tujuan pengolahannya.

Pelaku dalam Sistem Informasi:

1. System owners

Membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Mereka memiliki

sistem, menetukan prioritas sistem, dan menetukan kebijakan

penggunaannya.

2. System users

Pengguna sebenarnya dari sistem untuk mendukung atau menyelesaikan

suatu pekerjan. System users mendefinisikan kebutuhan bisnis dan

ekspektasi performansi sistem yang akan dibangun.

3. System designers

Spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan kebutuhan user.

4. System builders

Spesialis teknis yang mengkonstruksi, menguji, dan membuat sistem

dapat beroperasi.

5. System analyst

Memfasilitasi pembangunan sistem informasi dan aplikasi komputer

dengan menjembatani celah komunikasi antara pelaku nonteknis (owners

dan users) dan teknis (designers dan builders).

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

6

Page 7: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

6. IT Vendors dan consultant

Menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan berkaitan

dengan sistem informasi yang dibangun.

Klasifikasi Sistem Informasi:

1. Transaction Processing System.

Aplikasi sistem informasi yang memproses data transaksi bisnis.

Penggunaannya pada level operasional dan berfokus pada data.

2. Management Information System.

Aplikasi sistem informasi yang bertujuan memberikan informasi yang

digunakan di bidang manajemen (management-oriented reporting).

3. Decision Support System.

Aplikasi sistem informasi yang menyediakan decision-oriented

information dan khususnya oada situasi pada saat pengambilan keputusan.

Pada tingkat eksekutif sering disebut sebagai Executive Information System.

2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Analisis sistem adalah salah satu teknik pemecahan masalah yang

mendekomposisi sistem menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dengan

tujuan memepelajari kinerja dan interaksi yang terjadi antar komponen-komponen

tersebut untuk mencapai tujuan sistem.

Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah yang melengkapi

analisis sistem, merakit ulang komponen-komponen sistem yang telah

didekomposisi menjadi satu sistem yang lengkap, yang diharapkan telah lebih baik.

Analisis sistem informasi memiliki fokus pada business problem dan

independen dari teknologi apapun yang dapat atau akan digunakan dalam

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

7

Page 8: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

implementasi solusi. Adapun perancangan sistem informasi memiliki fokus pada

spesifikasi solusi yang bersifat computer based dan merupakan desain fisik solusi.

2.4 Alat/Teknik Desain Sistem

Dalam melakukan desain sistem informasi terdapat berbagai alat atau

perangkat yang dapat digunakan yaitu:

1. Rich Picture Diagram (RDP)

Rich Picture Diagram (RDP) adalah suatu diagram gambar yang menyerupai

kartun yang efektif untuk menggambarkan sebuah sistem kompleks, sehingga

diharapkan analis/peneliti dapat mengetahui situasi yang sedang dipelajari. RPD

merupakan sebuah gambar yang sederhana; menggunakan simbol garis, awan,

lingkaran, kotak, beberapa tulisan tangan, slogan, dan panah yang

menggambarkan hubungan atau urutan waktu.

RPD tidak memerlukan keahlian menggambarkan tetapi hanya keahlian

untuk mengimajinasikan suatu permasalahan.

Kegunaan RPD antara lain:

RPD merupakan alat yang ideal dalam berkomunikasi dengan orang

lain mengenai situasi yang kompleks dan problematik.

RPD menunjukan dengan lebih jelas hubungan, inter koneksi, dan

akibat langsung ataupun langsung.

RPD membantu mengidentifikasi isu-isu potensial, konflik, dan

permasalahan dan menganalisa fakta-fakta dari permasalahan.

RPD membantu memilih batasan dalam suatu masalah dan ruang

lingkup masalah.

2. Diagram Konteks (Context Diagram/CD)

Diagram konteks adalah bagian dari data flow diagram (DFD) yang

berfungsi memetakan model lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

8

Page 9: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

yang mewakili keseluruhan sistem (root process). CD dimulai dengan

penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol,penyimpanan dan proses

tunggal yang merepresentasikan keseluruhan sistem.

Simbol-simbol yang dipakai dalam CD sama dengan yang dipakai dalam

DFD, hanya saja penggambaran proses terdiri dari satu lingkaran saja yang

dapat menjelaskan proses atau pekerjaan yang dilakukan oleh keseluruhan

organisasi atau perusahaan. CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem

yaitu:

Kelompok pemakai organisasi atau sistem lain dimana sistem

melakukan komunikasi (sebagai terminator).

Data masuk yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan

harus dengan cara /prosedur tertentu.

Data keluar yaitu data yang dihasilkan oleh sistem yang diberikan

ke dunia luar.

Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara sistem

dengan terminator.

Batasan antara sistem dan lingkungannya.

3. ICAM Definition (IDEF0 Method)

IDEF0 merupakn suatu teknik permodelan fungsional yang telah dipakai

secara luas dalam organisasi manufaktur. Tujuan pengembangan metode IDEF0

adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat mendeskripsikan sebuah

sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatakan

pemahaman, komunikasi, dan analisis terhadap sistem tersebut.

Metode IDEF0 dirancang untuk memodelkan keputusan, tindakan, dan

aktivitas dari suatu organisasi atau sistem. Sebagai alat analisis, IDEF0

membantu perancang membuat identifikasi fungsi-fungsi apa yang harus

dilaksanakan, apa yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

9

Page 10: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

apa kebaikan dari sistem yang ada, dan apa kekurangan dari sistem yang ada.

Model IDEF0 dibuat sebagai pekerjaan awal dari upaya pengembangan atau

perbaikan suatu sistem.

Konstruksi pemodelan IDEF0 terdiri dari sebuah hierarki dari diagram-

diagram yang saling berhubungan. Komponen dasar dari setiap diagram adalah

beberapa kotak dan anak panah yang digunakan untuk menghubungkan kotak-

kotak tersebut, yang diatur dari pojok kiri atau turun sampai pojok kanan bawah

dari diagram tersebut. Kotak-kotak tersebut disebut dengan kata kerja aktif dan

dituliskan di dalam kotak. Anak panah mempresentasikan berbagai macam

hubungan antara fungsi-fungsi tersebut dalam bentuk informasi atau obyek yang

diperlukan, digunakan atau dihasilkan oleh fungsi-fungsi tersebut. Struktur dari

sebuah kotak dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.2Struktur Kotak Fungsi IDEF0

Secara detail, kotak aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Input merupakan obyek yang akan diproses ataupun mengalami

transformasi, dimana input ini dapat berupa obyek fisik atau informasi.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

10

Page 11: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

b. Kontrol merupakan bentuk obyek-obyek informasi yang digunakan untuk

mengatur atau mensinkronisasikan pelaksanaan fungsi/proses tertentu.

c. Mekanisme merupakan sumber daya yang bertugas melaksanakan

fungsi/proses tertentu. Mekanisme dapat berupa sumber daya fisik atau

informasi.

d. Output merupakan obyek yang dihasilkan oleh fungsi ataupun proses

transformasi tertentu. Output dari suatu fungsi dapat menjadi input untuk

fungsi yang lain.

Adapun kelebihan dari IDEF0 dibandingkan alat analisis yang lain adalah :

a. Menyediakan secara lengkap dan konsisten semua fungsi dari permodelan

(aktivitas, proses dan operasi) yang dibutuhkan oleh sistem secara

keseluruhan, serta hubungan fungsional dari data (informasi atau objek)

yang mendukung integritas dari sistem.

b. Bersifat generik, dapat untuk menganalisis seluruh model dengan berbagai

macam porsi dan kompleksitasnya.

c. Lebih akurat dan presisi dalam hal kebenaran

d. Lebih ringkas, mudah dimengerti serta lebih komunikatif.

e. Konseptual jika digunakan untuk merepresentasikan kebutuhan fungsional.

f. Fleksibel.

Anak panah yang terdapat dalam IDEF0 menunjukkan hubungan atau aliran

ketergantungan di antara fungsi-fungsi yang ada. Anak panah mempresentasikan

tipe dan arah aliran obyek di antara fungsi/aktivitas, namun tidak dapat

menunjukkan waktu terjadinya aliran tersebut.

Suatu model IDEF0 dapat diperluas menjadi beberapa level yang lebih

detail. Sebuah blok fungsi dalam suatu sistem dapat diuraikan ke dalam blok-

blok fungsi yang lebih detail sesuai dengan tingkatan hierarki yang terdapat di

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

11

Page 12: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

dalam sistem tersebut. Blok fungsi pada level yang paling atas menggambarkan

tujuan utama dari sistem, sedangkan blok fungsi yang lebih rendah

mneggambarkan sub-sub sistem yang ada dan digunakan untuk mendukung atau

memenuhi kebutuhan blok fungsi yang berada di atasnya.

Tabel 2.1 Macam-macam IDEF

Jenis Fungsi Kelebihan Kekurangan

IDEF0 Metode dalam mendesain

yang digunakan untuk

mengambil keputusan, aksi

yang dilakukan (action) dan

kegiatan yang dikenakan pada

organisasi ataupun system

Membantu dalam analisis

sistem pengorganisasian dan

mempromosikan komunikasi

yang efektif antara analis dan

pelanggan melalui perangkat

grafis yang disederhanakan

Hanya digunakan untuk

penggambaran aktivitas

dan ICOM suatu sistem

IDEF1 Metode dalam mendesain

untuk mengidentifikasi

informasi apa saja yang dapat

digunakan dalam mengatur

organisasi, untuk menentukan

factor mana yang

menyebabkan terjadinya

masalah yang disebabkan oleh

kekurangan informasi dari

pihak management, untuk

menentukan informasi yang

lebih detail mana yang akan

diimplementasikan

Efektif untuk

mendokumentasikan kebutuhan

informasi suatu perusahaan

krena memberikan landasan

desain database, memberikan

definisi dari struktur informasi,

dan memberikan pernyataan

persyaratan yang

mencerminkan kebutuhan

informasi dasar

Terlalu disiplin dan

menggunakan teknik

terstruktur untuk

mengungkap informasi

dan aturan bisnis yang

digunakan oleh sebuah

organisasi sehingga

memberikan kekakuan

pada metode untuk

menguraikan tantangan

yang kompleks mengenai

pemodelan informasi

organisasi

IDEF1X Metode untuk merancang

database relasional dengan

sintaks yang dirancang untuk

mendukung konstruksi

semantik diperlukan dalam

mengembangkan skema

Alat yang ampuh untuk model

data meskipun ada banyak data

lainnya termasuk metode

pemodelan ER dan ENALIM,

salah satu kekuatan IDEF1X

Tidak cocok untuk

sistem relasional non-

implementasi dan harus

memiliki modeler untuk

menciptakan model yang

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

12

Page 13: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

konseptual terletak pada akar-akarnya baik.

Lanjutan Tabel 2.1 Macam-macam IDEF

IDEF2 Metode yang mewakili

perilaku berbagai sumber daya

dalam sistem manufaktur,

menyediakan sebuah kerangka

kerja untuk spesifikasi model

matematika berdasarkan

simulasi

Dapat membedakan antara

deskripsi tentang apa sebuah

sistem (ada atau yang

diusulkan) yang seharusnya

dilakukan dan perwakilan

model simulasi yang akan

memprediksi apa yang akan

dilakukan sistem

Program membutuhkan

model simulasi alat

IDEF3 Metode yang digunakan untuk

mendeskripsikan mana yang

didahulukan antara situasi

maupun kejadian nyata yang

diimplementasikan kedalam

domain ahli untuk

pembangunan dari model

struktur dengan menuangkan

pengetahuan mengenai

bagaimana system akan

dibangun, bagaimana

prosesnya, ataupun bagaimana

organisasinya bekerja.

Menentukan dampak dari

sumber daya informasi

organisasi di skenario operasi

besar suatu perusahaan,

membuat desain sistem dan

desain analisis trade-off, dan

menyediakan model simulasi

generasi

Terstruktur membangun

deskripsi, tidak seperti

simulasi bahasa

(misalnya, Siman,

SLAM, GPSS, SAKSI)

yang membangun model

matematika prediksi

IDEF4 Metode yang digunakan

sebagai petunjuk atau

penuntun dalam memeriksa

atau mengawasi jalannya

kebenaran dari system

Desain berorientasi objek

sebagai bagian dari kerangka

pengembangan sistem yang

lebih besar, daripada sebuah

analisa yeng berorientasi objek

dan metode desain yang

segalanya bagi semua orang.

Mengadaptasi pola

pemodelan object dimana

seperti menggunakan

larger system

development framework

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

13

Page 14: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

Lanjutan Tabel 2.1 Macam-macam IDEF

IDEF5 Metode rekayasa perangkat

lunak yang digunakan untuk

membangun ontologi dengan

menangkap pernyataan

tentang dunia nyata benda,

sifat mereka, dan hubungan

mereka.

Memiliki tiga komponen utama

yaitu sebuah bahasa grafis

untuk mendukung analisis

ontologi konseptual, bahasa

teks yang terstruktur untuk

rincian ontologi karakterisasi,

dan prosedur yang sistematis

yang menyediakan pedoman

untuk pengambilan ontologi

efektif

IDEF6 Sebuah metode untuk

memfasilitasi akuisisi,

representasi, dan manipulasi

dasar pemikiran desain yang

digunakan dalam

pengembangan sistem

enterprise

Sebuah metode dengan

kemampuan representasional

sistem informasi untuk

menangkap dasar pemikiran

desain dan mengasosiasikan

bahwa dasar pemikiran dengan

model desain dan dokumentasi

sistem akhir

Prosedur pengambilan

alasan biasanya

diterapkan dalam

simulasi / pelaksanaan

kegiatan dari desain yang

terus berkembang

IDEF7 Merupakan sistem informasi

auditing, belum

dikembangkan lebih jauh dari

definisi awal mereka

- -

IDEF8 Metode untuk menghasilkan

desain berkualitas tinggi dari

interaksi yang terjadi antara

pengguna dan sistem operasi

mereka, dimana pengguna

dapat berinteraksi dengan

Menyediakan perpustakaan

metafora untuk membantu

pengguna dan desainer

menentukan perilaku yang

diinginkan dalam hal benda-

benda lain yang perilakunya

Interaksi sistem manusia

dirancang pada tiga

tingkat spesifikasi

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

14

Page 15: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

sistem apapun, tidak harus

program komputer

lebih akrab. Metafora

menyediakan model konsep-

konsep abstrak dalam

keakraban, objek konkret dan

pengalaman

Lanjutan Tabel 2.1 Macam-macam IDEF

IDEF9 Metode untuk membantu

dalam penemuan dan analisis

kendala dalam suatu sistem

bisnis

Alat yang sangat diperlukan

usaha-insinyur, seperti dengan

membantu apakah mungkin

untuk menentukan bagaimana

sistem akan bekerja dan

persyaratan yang harus

dipenuhi untuk bekerja sesuai

dengan sistem proyek

Persyaratan semacam

sistem hubungan antara

bagian-bagian, harus

wajib ada pada kondisi

set yang diberikan

(konteks)

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

15

Page 16: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Flowchart Praktikum

Gambar 3.1 Flowchart Praktikum

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

Skenario PTI

Identifikasi entitas, aliran informasi &

data

Pembuatan Context Diagram

& IDEF0

Analisa Proses Bisnis

Sesuai scenario

PTI?

MULAI

Selesai

16

Page 17: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Identifikasi Fungsi Proses Bisnis Perusahaan Pembuatan Tamiya Mini 4WD:

1. Mengelola SDM, melakukan riset dan pengembangan

Menentukan kebutuhan tenaga kerja

Melakukan recruitment tenaga kerja

Melakukan pengarahan dan pelatihan tenaga kerja

Riset dan pengembangan produk dan system informasi

2. Melakukan proses produksi

Melakukan peramalan (forecast)

Melakukan penjadwalan produksi

Melakukan proses produksi

3. Melakukan pengendalian kualitas

Mendata raw material, in process dan produk jadi

Melakukan pengambilan sample

Menguji sample

Meninjau keputusan

4. Membeli material, menyimpan raw material & produk jadi, serta

mendistribusikan produk jadi

Memesan raw material pada supplier

Menyimpan raw material di gudang

Menyuplai raw material untuk proses produksi

Menyimpan produk jadi yang siap dipasarkan

5. Melakukan pemasaran produk

Rencana pemasaran

Promosi produk

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

17

Page 18: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

Menjalin kerjasama dan memberikan informasi pada distributor dan

konsumen

Analisa pola penjualan produk

Laporan penjualan & analisa permintaan konsumen

6. Mengelola keuangan

Menghitung pendapatan & pengeluaran secara keseluruhan

Menghitung profit perusahaan

Menghitung hutang & melakukan pembayaran hutang

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

18

Page 19: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 IDEF0 Level 0

Gambar 4.1 IDEF0 Level 0

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

19

Page 20: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.2 IDEF0 Level 1

Gambar 4.2 IDEF0 Level 1

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

20

Page 21: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.3 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola SDM, melakukan riset dan pengembangan

Gambar 4.3 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola SDM, melakukan riset dan pengembangan

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

21

Page 22: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.4 IDEF0 Level 2 A1 Proses Produksi

Gambar 4.4 IDEF0 Level 2 A1 Proses Produksi

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

22

Page 23: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.4.1 IDEF0 Level 3 A2 Penjadwalan Produksi

Gambar 4.5 IDEF0 Level 3 A2 Penjadwalan Produksi

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

23

Page 24: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.4.2 IDEF0 Level 4 A2 Menyusun MRP

Gambar 4.6 IDEF0 Level 4 A3 Menyusun MRP

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

24

Page 25: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.5 IDEF0 Level 2 A1 Pengendalian Kualitas Produk

Gambar 4.7 IDEF0 Level 2 A1 Pengendalian Kualitas Produk

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

25

Page 26: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.6 IDEF0 Level 2 A1 Melakukan Proses Logistik

Gambar 4.8 IDEF0 Level 2 A1 Melakukan Proses Logistik

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

26

Page 27: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.7 IDEF0 Level 2 A1 Memasarkan Produk

Gambar 4.9 IDEF0 Level 2 A1 Memasarkan Produk

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

27

Page 28: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

4.2.8 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola Keuangan

Gambar 4.10 IDEF0 Level 2 A1 Mengelola Keuangan

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

28

Page 29: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 IDEF 0 Level 0

Pada model diagram IDEF0 level 0 ini berisi mengenai proses bisnis

keseluruhan secara umum untuk perusahaan mini 4WD. Di mana struktur

manajemen lama, raw material, demand, modal, recruitment serta aliran

informasi merupakan input dari proses bisnis secara keseluruhan untuk

perusahaan mini 4WD dan menghasilkan output berupa struktur manajemen

baru, pemenuhan produk jadi kepada konsumen, biaya operasional yang

optimum & profit, tenaga kerja ahli untuk masing-masing departemen, serta

sistem informasi modern. Kebijakan perusahaan merupakan kontrol yang

mengatur proses bisnis untuk perusahaan mini 4WD, sedangkan sumber daya

manusia dan non sumber daya manusia merupakan mekanisme yang bertugas

menjalankan proses yang ada dalam perusahaan tersebut.

5.2 IDEF0 Level 1

Pada gambar IDEF0 level 1 menunjukkan 6 kategori proses bisnis yang

saling berkesinambungan dalam pembuatan tamiya mini 4 WD. Proses yang

pertama yaitu mengelola SDM serta melakukan riset dan pengembangan. Pada

proses yang pertama ini, yang menjadi input adalah struktur manajemen lama,

modal, recruitment, aliran informasi, keinginan konsumen terhadap produk dan

laporan keuangan. Struktur manajemen lama akan mengalami proses

pembaharuan dan pengaplikasian ilmu teknik industri sehingga didapatkan

struktur manajamen baru yang lebih modern. Recruitment bertujuan untuk

mendapatkan tenaga kerja ahli yang memiliki spesifikasi yang diinginkan

perusahaan sesuai dengan struktur manajemennya yang baru. Sedangkan

keinginan dari konsumen terhadap produk, modal, laporan keuangan serta aliran

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

29

Page 30: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

informasi digunakan untuk menentukan spesifikasi produk yang akan diproduksi

oleh perusahaan, dengan begitu diharapkan produk dapat diterima dengan baik

oleh konsumen.

Pada proses kedua, yaitu melakukan proses produksi, yang menjadi input

dalam proses ini adalah spesifikasi produk yang dihasilkan dari proses 1 dan

juga raw material yang sudah sesuai standar karena telah diuji pada proses

ketiga yaitu melakukan pengendalian kualitas. Standar produk jadi dari proses

pengendalian kualitas, SOP serta kebijakan perusahaan menjadi kontrol dalam

proses ini. Output dari proses ini yaitu produk jadi dan produk work in process.

Pada proses yang ketiga, perusahaan melakukan pengendalian kualitas

terhadap raw material, produk work in process serta produk yang sudah jadi.

Output dari proses ini yaitu : standar untuk raw material yang akan menjadi

kontrol dalam pembelian material pada proses keempat, standar produk jadi

untuk menjadi kontrol pada proses produksi, raw material yang telah lolos uji

kualitas dan produk jadi yang sudah sesuai standar.

Proses keempat yaitu membeli raw material, menyimpan raw material &

produk jadi, serta mendistribusikan produk jadi. Proses keempat ini biasa

disebut proses logistik. Input dari proses ini yaitu raw material yang baru

dikirim oleh supplier, raw material yang sudah sesuai standar dan produk jadi

yang sesuai standar. Sedangkan outputnya adalah informasi untuk distributor

dan konsumen, serta raw material untuk diuji pada proses pengendalian kualitas.

Proses selanjutnya yaitu melakukan pemasaran produk. Pada proses ini

bagian marketing bertugas menerima informasi dari kosumen tentang demand

dari produk perusahaan dan keinginan konsumen terhadap produk. Setelah itu,

bagian marketing bertugas menyampaikan tagihan pada konsumen serta

meneruskan informasi tentang keinginan konsumen terhadap produk ke proses

pertama.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

30

Page 31: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

Proses yang terakhir yaitu mengelola keuangan. Input dari proses ini yaitu

tagihan pada konsumen dan outputnya adalah biaya operasional dan profit

perusahaan. Selain itu outputnya adalah laporan keuangan yang akan diteruskan

ke proses pertama.

5.3 IDEF0 Level 2 A1 mengelola SDM serta melakukan riset dan

pengembangan

Diagram di atas adalah diagram IDEF0 level 2 A1 yang digunakan untuk

merancang struktur organisasi dan manajemen perusahaan yang baru. Input awal

adalah struktur organisasi lama. Dari input ini, departement HRD akan

menentukan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan. Control dari

proses ini adalah kebijakan perusahaan dan kapasitas maksimal tenaga kerja

yang diterima. Dari menentukan kebutuhan tenaga kerja akan diperoleh

spesifikasi tenaga kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut

departement HRD melakukan rekrutmen sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Tenaga kerja yang telah masuk kemudian diarahkan dan diberikan pelatihan

untuk mendapatkan tenaga kerja yang kompetent. Kemudian persahaan

mengorganisir seluruh teaga kerja yang ada sesuai kebutuhan perusahaan.

Outputnya adalah struktur organisasi atau struktur manajemen perusahaan yang

baru dimana terdapat tenaga kerja ahli pada masing – masing department. Selain

kegiatan tersebut, department R & D melakukan kegiatan pengembangan

produk dan system informasi. Output yang dihasilkan adalah spesifikasi produk

dan siste informasi baru yang lebih modern.

5.4 IDEF0 Level 2 A1 proses produksi

Diagram di atas adalah diagram IDEF0 level 2 A1 proses produksi yang

digunakan untuk melakukan proses produksi. Level ini merupakan tindak lanjut

dari output spesifikasi produk yang dikembangkan oleh department R & D.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

31

Page 32: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

Spesifikasi produk merupakan input awal untuk melakukan proses produksi.

Tahap pertama adalah melakukan peramalan atau biasa disebut forecasting.

Hasilnya adalah ramalan berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Setelah

diketahui hasil ramalan, dilakukan penjadwalan produksi. Dalam penjadwalan

ini, ada beberapa control yang terlibat. Antara lain : inventori, kapasitas mesin

yang akan digunakan, dan lot sizing. Dalam meluka proses penjadwalan ini akan

diperoleh informasi penjadwalan dan kapasitas produksi. Kemudian barulah

perusahaan dapat mlkukan proses produksi sesuai dengan kebutuhan. Dalam

proses produksi ini ada sebuah control yang digunakan, yaitu SOP ( standard

operating procedure ). Output pada roses ini adalah produk jadi.

5.4.1 IDEF0 Level 3 A2

IDEF0 level 3 (A2) merupakan dekomposisi dari kegiatan (melakukan

Penjadwalan Produksi). Pada gambar diatas terlihat ada 4 kotak (proses)

yang saling berhubungan yaitu menyusun agregat planning, menyusun JIP,

menyusun RCCP dan menyusun MRP. Inputan awal berupa data hasil

peramalan yang kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan agregat

planning dan menghasilkan hasil agregat yang nantinya akan digunakan

untuk menyusun JIP dan output dari menyusun JIP yaitu disagregasi akan

menjadi input dalam menyusun RCCP dan langkah berikutnya adalah

menyusun MRP yang hasil akhir dari semua proses tersebut adalah

Rencana produksi. Kotak – kotak fungsi tersebut dihubungkan oleh anak

panah yang merepresentasikan tipe dan arah aliran objek diantara

fungsi/aktivitas, namun tidak dapat menunjukkan waktu terjadinya aliran

tersebut. Setiap kotak fungsi terdiri dari input, output, dan mekanisme

masing – masing.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

32

Page 33: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

5.4.2 IDEF0 Level 4 A224

IDEF0 level 4 (A224) merupakan dekomposisi dari kegiatan

(menyusun MRP). Pada gambar diatas terlihat ada 4 kotak (proses) yang

saling berhubungan yaitu menghitung netting, menghitung lotting,

menghitung offsetting dan menghitung exploding. Kotak – kotak fungsi

tersebut dihubungkan oleh anak panah yang merepresentasikan tipe dan

arah aliran objek diantara fungsi/aktivitas, namun tidak dapat

menunjukkan waktu terjadinya aliran tersebut. Setiap kotak fungsi terdiri

dari input, output, dan mekanisme masing – masing. Inputan awal berupa

MPS yang kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan netting dan

menghasilkan kebutuhan bersih yang nantinya akan digunakan untuk

menghitung lotting dan output dari menghitung lotting yaitu POrelease

akan menjadi input dalam menghitung offsetting dan langkah berikutnya

adalah menghitung exploding yang hasil akhir dari semua proses tersebut

adalah rencana produksi.

5.5 IDEF0 Level 2 A1 pengendalian kualitas produk

Pada proses pengendalian kualitas produk, kegiatan yang dilakukan antara

lain mendata raw material, in process dan jumlah finish produk yang akan diuji

dari produk yang selesai di buat dengan menggunakan kebijakan atau aturan

yang telah dibuat perusahaan. Dari pengumpulan data barang diambil sample

dari produk akhir kemudian dilakukan pengolongan sampel hasilnya mengambil

produk sebagai sampel uji. Pengujian sample dilakukan agar nantinya produk

bisa diterima di pasaran dengan menerapkan kualitas yang baik. Dari pengujian

sampel didapatkan kualitas yang memenuhi standar maka akan diputuskan

produk tersebut bisa di pasarkan sesuai dengan keinginan dari konsumen.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

33

Page 34: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

5.6 IDEF0 Level 2 A1 melakukan proses logistik

Pada proses keempat kegiatan yang dilakukan antara lain mesanan raw

material pada supplier yang sesuai dengan standart yang di kontrol oleh

kebijakan perusahaan, raw material yang didapatkan dari supplier kemudian

akan disimpan pada gudang hingga siap untuk diproduksi, kemudian raw

material akan diproses menjadi produk. Dari proses produksi, produk jadi akan

disimpan pada warehouse hingga produk siap untuk dipasarkan.

5.7 IDEF0 Level 2 A1 memasarkan produk

Pada IDEF0 dekomposisi dari kegiatan memasarkan produk, kegiatan

pertama yang dilakukan adalah merencanakan pemasaran, sebagai inputnya

adalah permintaan pelanggan atau demand. Dari kegiatan ini menghasilkan

target pemasaran produk. Kegiatan selanjutnya adalah mempromosikan produk

sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima di pasar. Setelah produk dapat

diterima di masyarakat, PT Tami Jaya dapat menjalin kerjasama dan

memberikan informasi pada distributor dan konsumen. Dari hasil kegiatan

tersebut diperoleh peta penjualan yang masuk sebagai input untuk analisa pada

penjulan produk. Dari analisa penjualan poduk masuk ke laporan penjualan dan

analisa permintaan konsumen. Output dari semua kegiatan level ini adalah

keinginan konsumen terhadap produk tamiya PT Tami Jaya. Dan yang menjadi

control dalam kegiatan ini adalah kebijakan perusahaan.

5.8 IDEF0 Level 2 A1 mengelola keuangan

Pada IDEF0 dekomposisi mengelola keuangan,kegiatan pertama dari level

ini adalah menghitung pendapatan & pengeluaran secara keseluruhan, lalu dari

proses kegiatan tersebut akan diperoleh data keuangan dengan input tagihan

kepada customer yang akan menghasilkan data keuangan. Setelah data keuangan

dihasilkan proses selanjutnya adalah membuat laporan keuangan, berupa biaya

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

34

Page 35: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

operasional dan profit perusahaan. Anggaran pembayaran material digunakan

sebagai input melakukan pembayaran pada suplier. Yang menjadi mekanisme

pada kegiatan mengelola keuangan adalah SDM dan non SDM. Dan yang

menjadi control pada kegiatan ini adalah kebijakan pada perusahaan

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

35

Page 36: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dalam desain system informasi kita menggunakan IDEF0 karena IDEF0

merupakan teknik pemodelan fungsional yang telah dikenal luas dalam

organisasi manufaktur dimana model fungsional tersebut akan membantu dalam

memahami tindakan, aktivitas, keputusan, ataupun hubungan informasi yang

diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi dari suatu organisasi manufaktur

serta dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan dalam

melakukan upaya peningkatan kinerja dan tingkat integrasi sistem produksi, baik

yang berhubungan dengan aliran material maupun aliran informasi.

Metode pemodelan IDEF0 Tamiya Mini 4WD ini terdiri dari Level 0 yang

berupa proses bisnis keseluruhan, Level 1 adalah Mengelola SDM, melakukan

riset dan pengembangan, melakukan proses produksi, melakukan pengendalian

kualitas, membeli material, menyimpan raw material & produk jadi, serta

mendistribusikan produk jadi, melakukan pemasaran produk, mengelola

keuangan. Level 2 merupakan breakdown dari enam proses bisnis yang ada.

Level 3 yaitu breakdown dari melakukan kegiatan produksi pada level 2. Dan

level 4 merupakan breakdown dari kegiatan A22 (menyusun MRP).

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Dalam pembuatan IDEF0 sebaiknya membreakdown secara detail agar mudah

dimengerti

Dalam penerapan IDEF0, yang mengarah pada penerapan sistem yang

terintegrasi yang didukung oleh perangkat lunak, maka diperlukan peningkatan

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

36

Page 37: Laporan Modul 1 Kel 3

Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 3

sumber daya dan komitmen yang kuat antar tenaga kerja dengan harapan

implementasi program tersebut dapat berjalan lancar dengan hasil yang optimal.

Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknik Universitas Diponegoro2010

37