Mini CEX-Manajemen Aktif Kala III-2

9
Mini Clinical Examination MANAJEMEN AKTIF KALA III Oleh : Resi Zulyani 1010312057 PRESEPTOR dr. Muslim Sp.OG Bagian Ilmu Kesehatan Obstetri Ginekologi

description

Manajemen Aktif Kala III1. Oksitosin2. Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT)3. Masase fundus uteri

Transcript of Mini CEX-Manajemen Aktif Kala III-2

Manajemen Aktif Kala III

Mini Clinical Examination

MANAJEMEN AKTIF KALA III

Oleh :

Resi Zulyani

1010312057PRESEPTOR

dr. Muslim Sp.OGBagian Ilmu Kesehatan Obstetri Ginekologi

RSUP DR.M.Zein Painan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

2015

NoIdentitasDasar DiagnosisTindakan

1Ny. N / 19 th/ /RSUD DR. M. ZEIN PAINANP1A0H1 post partus maturus spontan dengan episiotomiManajemen Aktif Kala III

MANAJEMEN AKTIF KALA IIIFisiologis Kala IIISecara klinis, persalinan dibagi menjadi tiga stadium (kala), yaitu:

1. Stadium pertama (kala satu) yang diawali dengan terjadinya kntraksi uterus yang frekuensi, intensitas, dan durasinya mampu menyebabkan penipisan serviks (effacement). Stadium ini berakhir saat serviks berdilatasi sempurna pembukaan lengkap) sehingga kepala janin dapat lewat.

2. Stadium kedua (kala dua) berawal ketika pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir dengan pelahiran bayi, karena itu stadium kedua persalinan adalah stadium pengeluaran janin.3. Stadium ketiga (kala tiga) dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir dengan lepasnya plasenta. Sehingga kala tiga persalinan disebut dengan stadium pemisahan dan pengeluaran plasenta.Kala ini dimulai segera stelah keluarnya janin dan terdiri dari pemisahan dan pengeluaran plasenta dan membran. Setelah janin lahir, uterus secara spntan berkontraksi menekan isinya yang semakin kecil. Secara normal, pada saat bayi lahir seluruhnya, rongga uterus nyaris lenyap. Fundus uteri kini terletak tepat di bawah ketinggian umbilikus.Pengecilan mendadak ini diikuti dengan penurunan luas tempat implantasi plasenta. Agar dapat menyesuaikan dirinya dengan tempat yang semakin sempit ini, plasenta meningkatkan ketebalannya, namun karena elastisitasnya yang rendah mengakibatkan lepasnya plasenta. Tegangan yang terbentuk menarik lapisan terlemah desidua-desidua spngiosa dari tempat itu. Karena itu, ketidakseimbangan antara ukuran plasenta yang tetap dan ukuran implantasi yang menciut menyebabkan plasenta terlepas.

Setelah terlepas dan menempati segmen bawah uterus atau vagina atas, plasenta dapat dikeluarkan leh peningkatan tekanan intra-abdomen. Namun, wanita dalam posisi berbaring sering tidak dapat mengeluarkan plasenta secara spontan. Karena itu, penuntasan kala tiga biasanya dilakukan dengan menekan dan mengangkat fundus secara bergantian sambil melakukan tarikan minimal pada tali pusat.

Biasanya selama pelahiran plasenta terbentuk hematm retroplasenta yang mendorong bagian tengah maju dan menyebabkannya terlepas menuju ke rongga uterus. Akibat bebat hematoma ini plasenta turun, menyeret membrane, dan mengelupaskannya dari tempat implantasinya di uterus. Karena itu, amnion yang berkilap, yang menutupi permukaan plasenta, muncul di vulva. Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal-hal di bawah ini:

1. Perubahan bentuk dan tinggi fundus

Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya di bawah pusat. Setelah uterus berkontaksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada di atas pusat.

2. Tali pusat memanjang

Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda Ahfeld).3. Semburan darah mendadak dan singkat Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah dalam ruang antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungna maka darah tersebut keluar dari tepi plasenta yang lepas.Manajemen Aktif Kala IIITujuan

Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah ibu.

Keuntungan

a. Persalinan kala III yang lebih singkat

b. Mengurangi jumlah kehilangan darah

c. Mengurangi kejadian retensio plasenta

Manajemen aktif kala III terdiri dari tiga langkah utama:

1. Pemberian suntikan oksitosin dalam satu menit pertama setelah bayi lahir

Suntikkan oksitosin (0 unit IM pada (/3 bagian atas paha bagian luar.

2. Melakukan peregangan tali pusat terkendali. Berdiri di samping ibu.

Pindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-(0 cm dari vulva.

Letakkan tangan lain pada abdmen ibu untuk meraba kontraksi dan menekan uterus saat melakukan peregangan tali pusat. Setelah terjadi kontraksi, regangkan tali pusat dan tangan lain menekan uterus kearah lumbal dan kepala ibu (dorsokranial) .

Jika plasenta tidak turun setelah 30-40 detik setelah peregangan tali pusat, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga kontaksi berikutnya.

3. Masase fundus uteri

Gerakkan tangan dengan arah memutar pada fundus uteri supaya uterus berkntraksi. Jika uterus tidak berkntraksi dalam waktu (5 detik, lakukan penatalaksanaan atonia uteri.