MIKROBIOLOGI

14
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

description

uyu

Transcript of MIKROBIOLOGI

Page 1: MIKROBIOLOGI

BAB IPEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Page 2: MIKROBIOLOGI

BAB IICARA KERJA

2.1 Flora normalBahan yang disediakan:

1. Tusuk gigi steril2. Zat warna untuk pewarnaan sederhana atau gram3. Lempeng agar darah

Tugas: 1. Membuat sediaan kotoran gigi yang diwarnai dengan ungu kristal karbon atau

diwarnai secara gram (melihat flora normal mulut).2. Menanam flora normal kulit pada lempeng agar darah.3. Melihat pertunjukan/demonstari.

Cara kerja:

Flora normal mulut1. Ambil satu sengkelit air garam faal steril, letakkan pada gelas alas.2. Ambil sedikit kotoran gigi dan campur dengan air garam faal pada gelas alas, buat

sediaan dan rekatkan.3. Warnai sediaan dengan ungu kristal karbol ata pewarnaan gram.4. Catat/gambar hasilnya dan bandingkan dengan pertunjukkan.

Flora normal kulit1. Letakkan jari telunjuk pada lempeng agar darah.2. Eramkan pada lemari pengeram 37°C selama 24 jam.3. Lihat hasilnya.

2.2. Kepekaan kuman terhadap berbagai agen

Bahan yang disediakan:Untuk pemeriksaan kepekaan/sensitivitas kuman terhadap antibiotikan1. Lempeng agar Mueller Hinton.2. Kaldu BHI 1 cc.3. Usap kapas steril.4. Cakram antibiotika (5 macam).5. Biakan kuman: Staphylococcus aureus atau Escherichia coli.

Untuk tindakan antisepsis kulit:

1. Lempeng agar darah.2. Kaldu 2 cc.3. Usap kapas steril.4. Antisepsis:

a. Sabunb. Tintura jodii 3% atau povidone iodinec. Alkohol 70%

Page 3: MIKROBIOLOGI

Tugas:1. Melakukan pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika dengan cara cakram

dan mencatat hasilnya.2. Melakukan antisepsis kulit dan mencatat hasilnya.3. Melakukan desinfeksi alat dan mencatat hasilnya.4. Melihat dan mencatat demonstrasi/pertunjukan:a. Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika dengan cara tabung.b. Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan kuman (biakan kuman pada lempeng

agar yang sebagian ditutup kertas hijau yang tembus cahaya, sebagian ditutup kertas merah yang tembus cahaya).

c. Pengaruh susu (4°C, suhu kamar 37°C dan 60°C) terhadapa: Pertumbuhan kuman E.coli dan kuman berspora. Pigmentasi kuman Serratia marcescens, Pseudomonas eauriganosa.

d. Daya oligodinamik logam tembaga terhadap pertumbuhan kuman B.anthracis.5. Pengaruh kadar glukosa terhadap pertumbuhan kuman E.coli (kadar glukosa 1%,

10%, dan 60%)

Cara kerja:Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotika

1. Ambil kuman yang telah disedikan dnegan snegkelit steril, buat suspensi dalam tabung berisi kaldu BHI steril 1 cc, sesuaikan dengan standart Mc Farland 0.5

2. Celupkan usap kapas steril ke dalam suspensi kuman yang telah dibuat.3. Oleskan usap kapas yang telah mengndung kuman pada permukaan media agar secara

merata (seluruh permukaan agar).4. Letakkan cakram antibiotika yang disediakan pad permukaan agar jarak cukup antara

cakram satu dnegan cakram lain.5. Eram pada lemari pengeram 37°C, selama 24 jam dan lihat serta catat hasilnya.

Antisepsis kulit

1.      Bagian bawah lempeng agar darah dibagi menjadi 4 bagian dengan menggunakan pinsil gelas.

2.      Usap kapas steril dibasahi dengan kaldu steril, kemudian diusapkan pada telapak tangan, selanjutnya dioleskan pada salah satu bagian lempeng agar darah.

3.      Cuci tangan dengan sabun dan air selama 2 menit, kemudian lakukan kembali cara ke-2, dengan menggunakan usap kapas steril yang dibasahi dengan kaldu steril, oleskan pada agar darah bagian kedua.

4.      Ambil sebuah usap kapas steril, basahi dengan kaldu steril, oleskan pada lengan bawah bagian voler, kemudian oleskan pada agar darah bagian ketiga.

5.      Olesi dengan bawah bagian voler tersebut dengan tinctura jodii 3%, biarkan kering, kemudian diolesi dengan alkohol 70%. Selanjutnya ambil sebuah usap kapas steril dan dibasahi dengan kaldu steril kemudian dioleskan pada agar darah bagian keempat.

6.      Eram lempeng agar darah ini pada 37oC selama 24 jam dan lihat serta catat hasilnya. 

Page 4: MIKROBIOLOGI

Bakteri pada udara

1. Letakkan lempeng agar darah pada ruang terbuka (kelompok B2 ruang dapur mirobiologi)

2. Tunggu selama 5 menit3. Eram pada lemari pengeram 37°C, selama 24 jam dan lihat serta catat hasilnya.

Page 5: MIKROBIOLOGI

BAB IIIHASIL

3.1 Flora Normal3.1.1 Flora Normal Mulut

Gambar 1. Flora normal mulut berbentuk batang (monobasil).

Gambar 2. Flora normal mulut berbentuk spiral panjang dengan banyak uliran (spirochaeta).

3.1.2 Flora Normal Kulit

Gambar 3. Lempeng agar darah dengan bakteri yang berasal dari jari telunjuk dari masing-masing anggota kelompok.

Page 6: MIKROBIOLOGI

3.2 Kepekaan kuman terhadap berbagai agen3.2.1 Kepekaan atau sensitivitas kuman terhadap antibiotika

Gambar 4. Biakan kuman Staphylococcus aureus pada lempeng agar Mueller Hinton dengan lima macam cakram antibiotika.

Gambar 5. Biakan kuman Escherichia coli pada lempeng agar Mueller Hinton dengan lima macam cakram antibiotika.

3.2.2 Tindakan antisepsis kulit

Gambar 6. Bakteri yang berasal dari usapan telapak tangan dengan empat perlakuan yang berbeda (1. Telapak tangan tanpa cuci tangan 2. Telapak tangan setelah cuci tangan 3. Voler sebelum diberi antiseptik 4. Voler setelah diberi antiseptik).

Page 7: MIKROBIOLOGI

3.2.3 Bakteri pada udara

Gambar 7. Bakteri yang berasal dari udara pada ruangdapur mikrobiologi

Page 8: MIKROBIOLOGI

BAB IV

PEMBAHASAN

Hasil Praktikum

4.1 Flora normal4.1.1 Flora Normal mulut

FLORA NORMAL PADA TUBUH MANUSIA 

Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikrobe tidak hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikrobe yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal, atau mikrobiota.

Selain itu juga disebutkan bahwa, flora normal adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa jugadapatditemukanpada orang sehat.

Pada praktikum mikrobiologi yang dilakukan kali ini, ditemukan beberapa jenis bakteri pada flora normal tubuh.

BAKTERI

A. MORFOLOGI BAKTERI

1. Koloni sel Bakteri Koloni adalah kumpulan masa sel bakteri. Satu koloni dianggap sebagai progeny dari satu sel bakteri. Pada media pertumbuhan lempeng agar bakteri akan tumbuh membentuk koloni dengan bentuk, ukuran, warna, serta viskositas koloni yang bervariasi 2. Bentuk Dan Ukuran Sel Bakteri

Bentuk dan ukuran sel bakteri berkisar 0,4 – 2,0 µm. Bentuk umum sel terbagi menjadi kokus (bulat), basil (batang), dan uliran/gabungan (spiral).

1. Bentuk kokus : sel tunggal monokokkus, berpasangan (diplokokkus), berantai (streptokokkus), seperti buah anggur (stafilokokkus).

2. Bentuk sel serupa batang: batang pendek, panjang, sel tunggal atau berangkai. 3. Bentuk sel spiral: bentuk spiral pendel (koma) atau sedikit uliran seperti Vibrio

cholerae, bentuk spiroket panjang dengan banyak uliran, seperti Borrelia, Treponema dan Leptospira

4. Bentuk sel mengalami variasi bentuk: Pleomorfisme B. STRUKTUR SEL BAKTERI

Struktur sel bakteri dibedakan atas: struktur luar dan struktur dalam dari dinding sel: - Struktur luar : flagella, pili, kapsul (lapisan lender)

Page 9: MIKROBIOLOGI

- struktur dalam: membran sel, sitoplasma, mesosom, DNA kromosomal, plasmid, Ribosom, endospora dll.

C. HASIL PRAKTIKUM

Borrelia Sebagian besar spesies Borrelia merupakan patogen pada hewan dan manusia. Salah

satunya adalah B. recurrentis yang menyebabkan demam kambuh (relapsing fever) pada manusia. Penyakit ini ditularkan melalui bantuan vektor berupa serangga seperi kutu di tubuh manusia. Spesies B. burgdorferi juga diketahui dapat menyebabkan penyakit Lyme yang menginfeksi manusia dan hewan melalui perantaraan kutu. Dalam industri peternakan, Borrelia menjadi salah satu ancaman karena dapat menyerang hewan ternak seperti burung, kuda, dan domba.

Klasifikasi ilmiah Borrelia

Kingdom : Bacteria Filum : Spirochaetes Kelas : Spirochaetes Ordo : Spirochaetales Famili : Spirochaetaceae Genus : Borrelia

Borrelia merupakan salah satu dari klasifikasi pada golongan spirokhaeta. Spiroket adalah bakteri gram-negatif, motil, berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk. Bakteri dengan morfologi unik ini banyak ditemukan di dalam lingkungan akuatik dan hewan. Sel spiroket tersusun atas protoplasma silinder yang ditutup dengan membran dandinding sel. Bagian endoflagela dan protoplasma silinder akan dibungkus dengan berlapis-lapis membran (multilayer) yang bersifat fleksibel. Membran ini disebut sebagai lapisan terluar.

Motilitas atau pergerakan bakteri ini diatur oleh satu atau beberapa flagela yang ada di setiap bagian kutub bakteri tersebut. Pada spirochetes, flagelata nya berlokasi di periplasma sel dan disebut sebagai endoflagela. Spirochetes memiliki model motilitas yang unik. Endoflagela yang dimilikinya terdapat pada bagian ujung bakteri ini dan dapat mengalami pemanjangan hingga 2/3 panjang sel. Bakteri ini bergerak dengan gerakan merenggangkan atau melenturkan dengan memanfaatkan rotasi endoflagela. Ketika kedua endoflagela berotasi dengan arah yang sama dan protoplasma silinder bergerak dengan arah yang berlawanan maka sel spirochetes dapat bergerak atau berpindah.

Escherichia coli

Page 10: MIKROBIOLOGI

Klasifikasi Bakteri Escherichia Coli Superdomain : Phylogenetica  Filum : Proterobacteria  Kelas : Gamma Proteobacteria  Ordo : Enterobacteriales  Family : Enterobacteriaceae  Genus : Escherichia  Species : Escherichia coli

Bakteri Ecsherichia coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan panjang 2,0 – 6,0 μm dan lebar 1,1 –1,5 μm. Bentuk sel dari bentuk seperti coccal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora. E. coli batang gram negatif. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak berkapsul, bakteri ini aerobik dan dapat juga aerobik fakultatif. E. coli merupakan penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi.

Kapsula atau mikrokapsula terbuat dari asam-asam polisakarida. Mukoid kadang-kadang memproduksi pembuangan ekstraselular yang tidak lain adalah sebuah polisakarida dari speksitifitas antigen K tententu atau terdapat pada asam polisakarida yang dibentuk oleh banyak E. coli seperti pada Enterobacteri aceae. Selanjutnya digambarkan sebagai antigen M dan dikomposisikan oleh asam kolanik.

Biasanya sel ini bergerak dengan flagella petrichous. E. colime mproduksi macam-macam fimbria atau pili yang berbeda, banyak macamnya pada struktur dan speksitifitas antigen, antara lain filamentus, proteinaceus, seperti rambut appendages di sekeliling sel dalam variasi jumlah. Fimbria merupakan rangkaian hidrofobik dan mempunyai pengaruh panas atau organ spesifik yang bersifat adhesi. Hal itu merupakan faktor virulensi yang penting.

E. coli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik, mempunyai tipe metabolism fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya paling sedikit banyak di bawah keadaan anaerob. Pertumbuhan yang baik pada suhu optimal 37oC pada media yang mengandung 1% pepton sebagai sumber karbon dan nitrogen. E. colimemfermentasikan laktosa dan memproduksi indol yang digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri pada makanan dan air.

E. coli berbentuk besar (2-3 μm), circular, konveks dan koloni tidak berpigmen pada nutrien dan media darah. E. coli dapat bertahan hingga suhu 60oC selama 15 menit atau pada 55oC selama 60 menit.

4.2 Kepekaan kuman terhadap berbagai agen4.2.1 Kepekaan atau sensitivitas kuman terhadap antibiotik

4.2.2 Tindakan antisepsis kulit

(KULIT IQBAL)

Page 11: MIKROBIOLOGI

Pada voler sebelum diberi   antiseptik

Hasil olesan dari voler dengan kaldu ditaro pada media diperkaya bagian ketiga. Setelah dibiarkan satu hari terlihat banyak koloni dengan diameter rata – rata 0.5 mm per koloni. Kumpulan koloni berwarna putih. Koloni pada bagian ini terlihat paling banyak dibanding koloni – koloni pada bagian lain di media diperkaya.

Pada voler setelah diberi antiseptik

Hasil olesan dari voler yang telah dibersihkan dengan antiseptik dioles pada bagiaan keempat pada medium diperkaya. Setelah dibiarkan satu hari terlihat koloni dengan diameter rata –rata 1.5 mm, tetapi hanya berjumlah sedikit.  Warna koloni tidak seputih seperti sebelum diberi antiseptik, terlihat lebih bening. Koloni yang sedikit ini disebabkan oleh antiseptik yang mengandung desinfektan.

Jadi, koloni terlihat lebih banyak pada voler dibanding telapak tangan disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya bisa karena perbedaan suhu antara telapak tangan dengan voler, adanya pengaruh dari lipatan baju, dan keringat OP. Perbedaan suhu antara telapak tangan dengan voler sangat berbeda karena suhu pada voler lebih optimum yang menyebabkan bakteri lebih aktif membelah diri dibanding pada telapak tangan. Pengaruh lipatan baju mempengaruhi voler karena lipatan tersebut mengandung bakteri dan ditambah lagi adanya pengumpulan keringat pada bagian voler.