MAKALAH MIKROBIOLOGI

22
MAKALAH MIKROBIOLOGI “COLIFORM DAN PENGARUHNYA” DOSEN: UBAIDILLAH, S.SI DISUSUN OLEH : Nama : Muhammad Maulana N.I. NIM : 14.09.1906 Kelas : F.Km 2009 SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAN REKAM MEDIK KESEHATAN MASYARAKAT NO COPYRIGHT

Transcript of MAKALAH MIKROBIOLOGI

Page 1: MAKALAH MIKROBIOLOGI

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“COLIFORM DAN PENGARUHNYA”

DOSEN: UBAIDILLAH, S.SI

DISUSUN OLEH :

Nama : Muhammad Maulana N.I.

NIM : 14.09.1906

Kelas : F.Km 2009

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAN REKAM MEDIK

KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2010

NO COPYRIGHT

Page 2: MAKALAH MIKROBIOLOGI

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillah, puji syukur kehadiratNya, sehingga dengan rahmat, hidayah dan

taufikNya, saya dapat menyusun Makalah Mikrobiologi,”Colliform dan pengaruhnya”

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Sebagai Pemberi Karunia bagi Saya

2. Nabi Agung Muhammad SAW, Sebagai suri tauladan bagi seluruh makhlukNya,

penerang Alam Semesta ini

3. Bu Nor Widjayanti S, KM, sebagai Wali Dosen F.Km 2009, dan sebagai dosen

pembimbing dalam menyusun laporan ini

4. Bp Ubaidillah, S.Si selaku dosen mikrobiologi

5. Kedua Orang Tua saya yang turut andil dalam menyusun laporan ini

6. Rekan-rekan kelas F.Km 2009

7. Dan pihak-pihak yang telah mendukung/ memberi masukan kepada saya

Saya mengetahui dalam laporan masih ada kekurangan karena itu saya mohon

maaf, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan ini.

Demikian laporan ini saya susun sebagai kesimpulan tentang Observasi yang

saya lakukan saya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alikum wr.wb.

Magelang, Mei 2010

Penulis

M..Maulana N.I

NO COPYRIGHT

Page 3: MAKALAH MIKROBIOLOGI

DAFTAR ISI

I. Halaman Sampul

II. Kata Pengantar

III. Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan penulisan

D. Kegunaan penulisan

E. Ruang Lingkup penulisan

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab III Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

B. Pembahasan

Bab IV Penutup

A. Simpulan

B. Saran

IV. Daftar Pustaka

NO COPYRIGHT

Page 4: MAKALAH MIKROBIOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di tinggalkan untuk kehidupan

manusia, karena air di perlukan untuk berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

sehari hari, pertanian, industri, perikanan, dan rekreasi. Hampir 70% dari berat

badan manusia terdiri dari air. Selain itu air merupakan komponen penting kedua

setelah oksigen. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan untuk beberapa

minggu, tapi akan bertahan beberapa hari tanpa minum. Dehidrasi akan lebih cepat

menyebabkan kematian daripada kelaparan. (Poedji,Anna. 1994)

Air meliputi 70% dari permukaan bumi, tetapi banyak negara persediaan air dalam

jumlah yang sangat terbatas. Bukan hanya jumlahnya yang penting, tetapi juga mutu

air di perlukan untuk penggunaan tertentu, seperti air yang cocok untuk kegiatan

industri atau untuk di minum. Oleh karena itu penanganan air tertentu biasanya di

perlukan untuk persediaan air yang di dapat dari sumber di bawah tanah atau

sumber-sumber di permukaan. 

Pada umumnya masyarakat Indonesia memanfaatkan air dari mata air untuk

memenuhi kebutuhan mereka. Khususnya penduduk yang berada di daerah

pegunungan. Sering kali kita beranggapan bahwa air yng kita konsumsi bersih dan

sehat. Kita tidak sadar bahwa air yang berasal dari mata airpun juga bisa tercemar

kususnya dalam pengelolaan dan pendistribusiannya.

Air yang bermutu sangat baik bila memasuki sistem distribusi mungkin mengalami

kerusakan sebelum sampai pada kran konsumen. Kerusakan ini dapat terjadi dalam

sistem distribusi dari sediaan air yang telah di beri klorin dan dimana sedikit sekali

atau tidak ada sisa Chlorine di dalam air yang sampai pada konsumen seperti dalam

sistem distribusi air yang tidak di cuci hamakan. Organisme Coliform dapat masuk

ke dalam air dari sistem distribusi dari pompa-pompa booster, dari pengepak yang di

gunakan untuk menghubungkan pipa-pipa utama atau dari pipa pencuci di kran-kran

umum. Selain itu , air dalam sistem distribusi dapat tercemar dari luar, misalnya

melalui hubungan silang, terowongan balik, tandon air dan tangki air yang rusak,

NO COPYRIGHT

Page 5: MAKALAH MIKROBIOLOGI

hidran atau tempat pencucian yang rusak atau melalui perbaikan yang kurang baik

pada sistem pipa-pipa kran rumah. Meskipun organisme Coliform yang berasal dari

kran pencuci atau bahan penyambung pada pipa utama mungkin sedikit artinya dari

segi kesehatan, masuknya pencemar dari luar ke dalam air dalam sistem distribusi

setidak tidaknya sama bahayanya dengan distribusi dari air yang kotor secara

aslinya dan tidak di tangani dengan secukupnya (Edwards, 1987).

Krisis moneter tahun 1998 ternyata membawa dampak yang sangat besar bagi

semua penduduk di Indonesia, dalam hal ini rakyat kecil dengan ekonomi lemahlah

yang banyak merasakan akibatnya. Khususnya masyarakat di daerah pegunungan

dan pedesaan 

Di karenakan proses, beban dan pembayaran air PAM yang mahal dan di tambah

lagi pelayanan yang tidak memuaskan dari pihak PDAM akhirnya penduduk

memilih untuk mengolah air secara swadaya dengan cara gotong royong dengan

semua biaya pengelolaan di tanggung bersama, sehingga biaya bulanan dan

perawatan dapat di tekan seminimal mungkin.

Tetapi selain banyak faktor positif juga ada faktor negatif yang menyertai misalnya

pada pengolahan tidah di antihamakan dan tidak di beri clhorin, jumlah mikroba

dalam air tidak terkontrol dan tidak melibatkan dinas terkait, distribusi air melalui

pipa yang tidak memadai karena kondisi pipa yang kurang kuat (tidak menggunakan

pipa besi). Jika hujan tiba sering terjadi kerusakan pipa distribusi di karena

pecah/putus terkena arus sungai atau tertimbun batu. Air yang sampai ke konsumen

menjadi kotor bercampur lumpur bahkan hewan-hewan kecil sering masuk ke dalam

pipa, jadi kemungkinan air tersebut terkontaminasi mikroba yang terbawa bersama

kotoran sangat besar. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk mengetahui ada

tidaknya mikroba/bakteri dalam air yang di konsumsi masyarakat kususnya

masyarakat di desa Genilangit dan sekitarnya.

Sebagai indikator pencemaran air biasanya di tandai dengan adanya bakteri

Coliform misalnya Escherichia coli. Kehadiran bakteri tersebut dalam contoh air

menunjukan adanya pencemaran yang berasal dari kotoran manusia atau hewan. Hal

ini di anggap identik dengan adanya bakteri patogen. Dengan di lakukan penelitian

mikroorganisme dalam air yang di konsumsi masyarakat, kita dapat menentukan

apakah air yang di konsumsi layak untuk di gunakan atau tidak.

NO COPYRIGHT

Page 6: MAKALAH MIKROBIOLOGI

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat di tarik rumusan masalah apakah air yang di

gunakan warga selama ini memenuhi syarat bakteri Coliform sesuai dengan standar

kualitas air bersih (PERMENKES RI No.173/MENKES/PER/VIII/77) ?

C. Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah

Mengetahui jumlah bakteri coliform pada makanan, minuman, ataupun air

minum

D. Kegunaan penulisan

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui apakah air yang mereka gunakan selama ini

terkontaminasi bakteri Coliform.

2. Bagi Pemerintah setempat

Mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran air khususnya pada daerah

desa blado potorono

3. Bagi Penulis

Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di peroleh

selama pendidikan.

E. Ruang Lingkup penulisan

Penelitian ini terbatas pada analisa bakteri Coliform pada sampel yang diperiksa

yaitu pada makanan, minuman, dan air minum dan penelitian ini menggunakan

metode MPN (Most Probable Number) .

NO COPYRIGHT

Page 7: MAKALAH MIKROBIOLOGI

BAB II

RUMUSAN MASALAH

Bakteri Indikator Sanitasi, Escherichia coli dan Coliform

Dalam bidang mikrobiologi pangan, dikenal istilah bakteri indikator sanitasi. Dalam hal

ini pengertian pangan adalah pangan seperti yang tercantum pada Undang-Undang

Pangan No. 7 tahun 1996 yang mencakup makanan dan minuman (termasuk air

minum). Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan

menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar oleh kotoran manusia.

Mengapa demikian? Karena bakteri-bakteri indikator sanitasi tersebut pada umumnya

adalah bakteri yang lazim terdapat dan hidup pada usus manusia. Jadi adanya bakteri

tersebut pada air atau makanan menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap

pengolahan air atau makanan tersebut pernah mengalami kontak dengan kotoran yang

berasal dari usus manusia dan oleh karenanya mungkin mengandung bakteri patogen

lainnya yang berbahaya.

Apa sajakah bakteri indikator sanitasi? Sampai saat ini ada 3 jenis bakteri yang dapat

digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi yaitu Escherichia coli ,

kelompok Streptococcus ( Enterococcus ) fekal dan Clostridium perfringens .

Clostridium perfringens adalah bakteri Gram positif pembentuk spora yang sering

ditemukan dalam usus manusia. Meskipun demikian, bakteri ini jarang digunakan

sebagai indikator sanitasi karena metode pengujiannya kurang spesifik, kadang-kadang

ditemukan di luar usus manusia (tanah, debu, lingkungan dan sebagainya) dan karena

bakteri ini termasuk patogen asal pangan ( foodborne pathogens ) penyebab keracunan

maka pengujiannya membahayakan.

Kelompok Streptococci fekal merupakan bakteri Gram positif bukan pembentuk spora

yang ditemukan dalam usus manusia. Akan tetapi Streptococci fekal relatif tidak banyak

diujikan sebagai indikator sanitasi karena beberapa spesiesnya ditemukan di luar usus

manusia (S. equinus pada usus kuda, S. bovis pada sapi) dank korelasinya dengan

terdapatnya patogen tidak dianggap bagus. Meskipun demikian bakteri ini baik

digunakan sebagai indikator sanitasi apabila jarak pengambilan sampel dan

laboratorium pengujian cukup jauh karena relatif lebih tahan berada di dalam air

ketimbang Escherichia coli .

NO COPYRIGHT

Page 8: MAKALAH MIKROBIOLOGI

Bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi adalah E. coli , karena

bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia, umumnya bukan patogen

penyebab penyakit sehingga pengujiannya tidak membahayakan dan relatif tahan hidup

di air sehingga dapat dianalisis keberadaannya di dalam air yang notabene bukan

merupakan medium yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Keberadaan E. coli dalam

air atau makanan juga dianggap memiliki korelasi tinggi dengan ditemukannya patogen

pada pangan.

E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang

merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat

bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli

Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli

Enterohemoragik . Jadi adanya E. coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum

tersebut pernah terkontaminasi kotoran manusia dan mungkin dapat mengandung

patogen usus. Oleh karenanya standar air minum mensyaratkan E. coli harus absen

dalam 100 ml.

Berbagai cara pengujian E. coli telah dikembangkan, tetapi analisis konvensional yang

masih banyak dipraktekkan adalah dengan 4 tahap analisis yang memerlukan waktu 5-7

hari. Empat tahap analisis tersebut adalah Uji Pendugaan dengan metode MPN ( most

probable number ), Uji penguat pada medium selektif, Uji lengkap dengan medium

lactose broth, serta Uji Identifikasi dengan melakukan reaksi IMViC (indol, methyl red,

Vogues-Praskauer, dan citrate). Jadi untuk dapat menyimpulkan E. coli berada pada air

atau makanan diperlukan seluruh tahapan pengujian di atas. Apabila dikehendaki untuk

mengetahui serotipe dari E. coli yang diperoleh untuk memastikan apakah E.coli

tersebut patogen atau bukan maka dapat dilakukan uji serologi. Meskipun demikian,

beberapa serotipe patogen tertentu seperti O157:H7 yang ganas tidak dapat diuji

langsung dengan pengujian 4 tahap ini dan memerlukan pendekatan analisis khusus

sejak awal.

Karena uji E. coli yang kompleks, maka beberapa standar, misalnya Standar Nasional

Indonesia (SNI), mensyaratkan tidak adanya coliform dalam 100 ml air minum. Apakah

yang dimaksud dengan Coliform ? Coliform adalah kelompok bakteri Gram negatif

berbentuk batang yang pada umumnya menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam

medium laktosa. Salah satu anggota kelompok coliform adalah E. coli dan karena E.

NO COPYRIGHT

Page 9: MAKALAH MIKROBIOLOGI

coli adalah bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia maka E. coli sering disebut

sebagai coliform fekal. Pengujian koliform jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan

uji E. coli , karena hanya memerlukan Uji penduga yang merupakan tahap pertama uji E

coli 4 tahap di atas. Apa artinya jika terdapat coliform dalam air minum atau makanan?

Artinya ada kemungkinan air atau makanan itu mengandung E. coli , tetapi mungkin

juga tidak mengandung E. coli karena bakteri-bakteri bukan patogen dan bukan asal

usus dari genus Enterobacter dan beberapa Klebsiella juga menghasilkan uji koliform

positif. Jika ingin diketahui apakah coliform tersebut merupakan coliform fekal atau E.

coli maka uji tersebut dapat dilanjutkan dengan uji 4 tahap di atas. Akan tetapi jika uji

penduga tidak menunjukkan adanya coliform, maka tidak perlu dilakukan uji 4 tahap di

atas. Pada air bukan untuk minum umumnya terdapat perbedaan persyaratan coliform

dani E. coli . Air untuk kolam renang misalnya mensyaratkan kandungan coliform <2.4

x 10 3 , tetapi syarat E. coli tentunya lebih ketat yaitu < 1 x 10 3 dalam 100 ml.

NO COPYRIGHT

Page 10: MAKALAH MIKROBIOLOGI

BAB III

PEMBAHASAN

Coliform adalah suatu group bakteri yang di gunakan sebagai indikator adanya populasi

kotoran dan kondisi sanitasi yang kurang baik terhadap air, makanan, susu dan produk

susu.

Adanya bakteri Coliform di dalam makanan atau minuman menunjukkan kemungkinan

adanya mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya

bagi manusia. Bakteri Coliform di bagi menjadi dua :

Coliform Fekal

Misalnya Escerechia Coli 

Coliform non Fekal

Misalnya Enterobacter Aerogenes

Eescerechia Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia

sedang Enterobacter Aerogenes biasanya di temukan pada hewan atau tanaman yang

telah mati.

Jenis mikro organisme ini sering di jumpai pada alat-alat pencemaran hewan dan

burung, baik yang sudah di ternakkan atau yang masih liar. Tempat di perolehnya jenis

organisme yang terbanyak yang sehubungan dengan suplay bahan pangan manusia

adalah sapi, domba, babi dan ayam (Edwards,1987).

Kuman Coliform merupakan segolongan besar dan heterogen kuman-kuman batang

gram negatif yang dalam batas-batas tertentu mirip Escerechia Coli. Disamping

Escerechia Coli yang berasal dari saluran pencernaan, golongan-golongan organisme

berikut sering di masukkan dalam “Coliform” (Fardiaz,1993).

Golongan Klebsiella – Enterobacter – Serratia :

Klebsiella Pneumoniae, yang khas semula di kenal kuman patogen bagi pernafasan,

sekarang sering di temukan pada infeksi-infeksi saluran pernafasan, dan saluran air

kemih di rumah sakit. Kuman ini di tandai pertumbuhan mukoid, kapsul polisakarida

yang besar dan tidak bergerak

Enterobacter Aerogenes, Sering dapat bergerak, pertumbuhan yang kurang mukoid,

mempunyai kapsul kecil, di temukan hidup bebas dalam saluran pencernaan, saluran air

kemih dan pada septis

NO COPYRIGHT

Page 11: MAKALAH MIKROBIOLOGI

Serratia Marcoscens, Batang kecil gram negatif, hidupnya bebas, dapat menghasilkan

pigmen merah kuat dalam biakan , Serratia biasanya meragikan laktosa sangat lambat.

(Ryadi,1984)

Ciri Organisme

Kuman Coliform adalah kuman batang pendek gram negatif yang dapat membentuk

rantai. Pembiakan yang tidak cocok terjadi dalam bentuk filamen panjang. Kapsul

jarang ada pada E. Coli, lebih sering pada Enterobacter. Berbentuk besar dan teratur

pada Klebsiella Pergerakan terdapat sebagian besar strain E.Coli dan beberapa strain

Enterobacter. Pergerakan tidak ada pada Klebsiella.

Biakan

E.Coli membentuk koloni bulat konveks, halus dengan pinggir-pinggir yang nyata.

Koloni Enterobacter sama tetapi sedikit lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar, sangat

mukoid dan cenderung bersatu pada pengeraman yang lama.

Sifat-sifat pertumbuhan

E.Coli dan Enterobacter memecahkan banyak karbohidrat dengan membentuk asam dan

gas E.Coli menghasilkan CO2 dan H2.

Epidemi,Pencegahan dan Pengawasan

Kuman Coliform merupakan normal saluran pencernaan, beberapa hari setelah lahir dan

sejak itu merupakan bagian utama Coliform jasad renik erobik normal dari tubuh.

E.Coli adalah suatu prototipe. Ditemukannya Coliform dalam air atau susu di terima

sebagai bukti adanya kontaminasi tinja. Adanya spesies Escerechia atau Enterobacter

atau “intermediate”nya dalam jumlah besar dalam air minum menunjukan adanya

kontaminasi permukaan.

Tindakan pengawasan tidak mudah di lakukan pada flora endogen normal. Erotipe

enteropatogenik E.Coli dan kuman “parakalon” harus di awasi seperti Salmonella.

Coliform merupakan masalah pokok infeksi rumah sakit saat ini. Yang penting untuk di

ketahui adalah bahwa banyak kuman koliform gram negatif adalah “Kopartunis” yang

dapat menimbulkan penyakit bila masuk ke dalam penderita yang lemah dalam rumah

sakit atau lembaga-lembaga lainnya. Kuman ini sering di tularkan oleh pegawai, alat-

alat atau pengobatan perenteral. Pengawasan kuman tergantung pada cuci tangan,

aseptis yang teliti, sterilisasi alat-alat, desimfeksi dan pengendalian perintah pengobatan

NO COPYRIGHT

Page 12: MAKALAH MIKROBIOLOGI

intravena dan tindakan pencegahan yang teliti dalam mempertahankan saluran air kemih

agar tetap steril (Jawest, Ernest dkk,1986). 

Tinjauan Tentang MPN Coliform.

Penghitungan Mikroorganisme Dengan Metode Angka Paling Mungkin (Most Probable

Number = MPN).

Metode penentuan angka mikroorganisme dengan metode Angka Paling Mungkin di

gunakan luas di lingkungan sanitasi untuk menentukan jumlah kuman Coliform di

dalam air, susu, dan makanan lainnya. Metode ini adalah metode statistik didasarkan

pada teori kemungkinan. Serangkaian sampel diencerkan sampai titik akhir dimana

tidak ada mikroorganisme hidup. Untuk mendapatkan titik akhir, serangkaian

pengenceran di biakkan di dalam media pertumbuhan yang cocok dan

perkembangan/perubahan sifat-sifat yang mudah di amati seperti pembentukan asam,

atau kekeruhan di pakai untuk mengetahui adanya pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan

bakteri pada masing-masing tabung di sesuaikan dengan tabel indeks MPN untuk

menentukan konsentrasi mikroorganisme di dalam sampel asli. Dan batas kepercayaan

95% untuk berbagai kombinasi hasil positif dan negatif pada penggunaan 3 tabung

10ml, 3 tabung 1ml, dan 3 tabung 0,1ml (Dr.Harmita,Apt.2005).

NO COPYRIGHT

Page 13: MAKALAH MIKROBIOLOGI

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Bakteri Coliform di bagi menjadi dua :

Coliform Fekal

Misalnya Escerechia Coli 

Coliform non Fekal

Misalnya Enterobacter Aerogenes

Epidemi,Pencegahan dan Pengawasan

Kuman Coliform merupakan normal saluran pencernaan, beberapa hari setelah lahir dan

sejak itu merupakan bagian utama Coliform jasad renik erobik normal dari tubuh.

E.Coli adalah suatu prototipe. Ditemukannya Coliform dalam air atau susu di terima

sebagai bukti adanya kontaminasi tinja. Adanya spesies Escerechia atau Enterobacter

atau “intermediate”nya dalam jumlah besar dalam air minum menunjukan adanya

kontaminasi permukaan.

Tindakan pengawasan tidak mudah di lakukan pada flora endogen normal. Erotipe

enteropatogenik E.Coli dan kuman “parakalon” harus di awasi seperti Salmonella.

Coliform merupakan masalah pokok infeksi rumah sakit saat ini. Yang penting untuk di

ketahui adalah bahwa banyak kuman koliform gram negatif adalah “Kopartunis” yang

dapat menimbulkan penyakit bila masuk ke dalam penderita yang lemah dalam rumah

sakit atau lembaga-lembaga lainnya. Kuman ini sering di tularkan oleh pegawai, alat-

alat atau pengobatan perenteral. Pengawasan kuman tergantung pada cuci tangan,

aseptis yang teliti, sterilisasi alat-alat, desimfeksi dan pengendalian perintah pengobatan

intravena dan tindakan pencegahan yang teliti dalam mempertahankan saluran air kemih

agar tetap steril (Jawest, Ernest dkk,1986). 

B. SARAN

Oleh karena itu perlu diperhatikan pengujian jenis bakteri yang relevan dan metode

pengujian yang terjamin mutunya sehingga hasil pengujian dapat

dipertanggungjawabkan kepada khalayak. Dan diharapkan warga dapat menjaga diri

dan lingkungannya sendiri

NO COPYRIGHT

Page 14: MAKALAH MIKROBIOLOGI

DAFTAR PUSTAKA

http://agunggenilangit.blogspot.com/2009/09/uji-most-probable-number-mpn-

coliform.html

http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_fdsf_bctrindktr.php

http://www.scribd.com/doc/16766824/uji-coliform?secret_password=&autodown=doc

Anonim. 1993. Dasar-dasar Pemeriksaan Mikrobiologi. Universitas Gajah Mada.

Jawest, Ernest, L. Metnisk, Joseph, A. Adelberg, Edward. 1986, Mikrobiologi untuk

profesi Kedokteran, Jilid 6.

Permenkes RI No. 173/MENKES/PER/VIII/1977

Ryadi, Slamet,Dr.1984. Pencemaran Air. Surabaya : Karya Anda

NO COPYRIGHT