makalah mikrobiologi akafarma

23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986). Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi. Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi ada pula yang menganggap jamur sebagai golongan organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak pada taksa yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah tidak terdapat perbedaan. 1

description

makalah tentang jamur

Transcript of makalah mikrobiologi akafarma

Page 1: makalah mikrobiologi akafarma

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan

senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati

yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam

penampilan tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986).

Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah

eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom

tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota

lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta

pertumbuhan dan reproduksi.

Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi ada pula yang menganggap jamur sebagai golongan organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak pada taksa yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah tidak terdapat perbedaan.

B.     RUMUSAN MASALAH

            Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan

suatu permasalahan dalam Makalah ini antara lain sebagai berikut :

1) Apa pengertian dari fungi?

2) Bagaimana sistem reproduksi fungi?

3) Bagaimana struktur tubuh fungi?

4) Bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi?

5) Apa peranan jamur ?

1

Page 2: makalah mikrobiologi akafarma

C.     TUJUAN

            Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami

tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :

1) Untuk mengetahui pengertian dari fungi.

2) Untuk mengetahui struktur tubuh fungi.

3) Untuk mengetahui sistem reproduksi fungi.

4) Untuk mengetahui bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi.

5) Untuk mengetahui Peran jamur.

2

Page 3: makalah mikrobiologi akafarma

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN 

Jamur atau fungi merupakan organisme tingkat rendah yang belum

mempunyai akar, batang, daun sehingga disebut dengan tumbuhan tallus. Tubuh

terdiri dari satu sel (uniseluller) dan bersel banyak (multiseluller). Sel berbentuk

benang (hifa). Hifa akan bercabang-cabang membentuk bangunan seperti

anyaman yang disebut miselium.

Sel bersifat eukaryotik, tidak mempunyai klorofil, sebagai parasit atau saprofit.

Menyukai hidup pada tempat yang lembab dan tidak menyukai akan adanya

cahaya.

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum

dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna

makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.

Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar

anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang

dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.

Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran

keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat

metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual

dan aseksual.

Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti, diantaranya:

1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari

sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari

bagian yang tegak ("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara

teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan

manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain

3

Page 4: makalah mikrobiologi akafarma

beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea),

jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing

atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).

2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring

di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas

hifa.

Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah

mikroorganisma eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat

berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan.

Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan

strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi

inang / host nya.

Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan

menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat

menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan

oleh manusia sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.

B. CARA MAKAN DAN HABITAT JAMUR

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme

lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh

makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan

miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena

jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang

menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat

itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat

bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

a. Parasit obligat

merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan

di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir

yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

4

Page 5: makalah mikrobiologi akafarma

b. Parasit fakultatif

adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai,

tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

c. Saprofit

merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.

Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti

kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan

enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul

kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa.

Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan bahan organik dalam

bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur

yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga

menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis

mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur

yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi

dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa

jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur

yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari

kelas Oomycetes.

5

Page 6: makalah mikrobiologi akafarma

C. STRUKTUR TUBUH JAMUR

Struktur tubuh jamur tergantung pada

jenisnya. Ada jamur yang satu sel,

misalnyo khamir, ada pula jamur yang

multiseluler membentuk tubuh buah besar

yang ukurannya mencapai satu meter,

contohnyojamur kayu. Tubuh jamur

tersusun dari komponen dasar yang disebut

hifa. Hifa membentuk jaringan yang

disebutmiselium. Miselium menyusun

jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.Gbr. Hifa yang membentuk miselium

dan tubuh buah

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari

dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan

sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.

Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa.

Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom,

mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan

tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa

senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak

diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat

parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang

merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat

menembus jaringan substrat.

6

Page 7: makalah mikrobiologi akafarma

D. REPRODUKSI JAMUR

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual

(vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-

beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang

multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan

memproduksi sejumlah besar spora aseksual.

Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora

multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi.

Ketika kondisi lingkungan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi

mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora

secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh

jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai (Campbell

2003).

Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari

peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:

a. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang

dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.

b. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada

yang dinamakan basidium.

c. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila

ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin,

pada beberapa cendawan melebur.

d. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut

ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di

dalam anteredium mengasilkan oospora.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan

konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu

persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama

adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami

7

Page 8: makalah mikrobiologi akafarma

(peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk

bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel

dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga

beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera

melakukan pembelahan meiosis.

E. KLASIFIKASI JAMUR

1. Zygomycota

adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang

bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat.

Ciri-ciri:

Jamur-jamur dalam kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam

tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk.

Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah perkembangbiakan seksual

dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling sesuai dengan

menghasilkan zigospora, sedangkan perkembangbiakan aseksual dilakukan

dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau

konidia.

Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung

banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu

tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi. Seperti

halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung

zat kitin,mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut

hifa.

nama produk

Rhizopus oligosporus tempe

Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. tempe

Saccharomyces cerevisiae. roti

Aspergillus niger Asam sitrat

8

Page 9: makalah mikrobiologi akafarma

2. Ascomycota

Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Anggota filum ini tersebar

diseluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun

aseksual.

reproduksi Ascomycota

a. Aseksual

1) Bersel Satu (Uniselluler)

Dengan membentuk tunas, misalnya pada Sacharomyces cereviceae.

2) Bersel Banyak (Multiseluler)

Dengan konidia (konidiospora), misalnya pada Penicillium.

Konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai berjumlah

empat butir oleh ujung suatu hifa, hifa tersebut disebut konidiofor.

b. Seksual

1) Bersel satu

Konjugasi antara dua gametangia (misalnya dua sel Sacharomyces,

berfungsi sebagai gametangia), menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot

membesar menjadi askus.

9

Page 10: makalah mikrobiologi akafarma

2) Bersel banyak

1. Hifa membentuk antheridium dan askogonium (oogonium).

2. Askogonium membentuk tonjolan yang disebut trikogen yang

menghubungkan antara askogonium dan antheridium.

3. Inti-inti askogonium berpasangan dan inti tersebut membelah

membentuk hifa yang berisi satu pasang inti (hifa dikarion= hifa

berinti dua).

4. Hifa dikarion kemudian memanjang dan membentuk miselium yang

akan membentuk badan buah.

5. Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus.

6. Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan meiosis,

sehingga terbentuk askospora yang haploid.

Beberapa Ascomycota penting:

khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan

minuman beralkohol.

Aspergillus flavus hidup pada biji-bijian konsumsi, dapat membahayakan

hati dan karsinogenik.

Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.

Ragi anggur Saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan minuman

anggur.

Ragi tuak Saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak dari nira.

Kapang oncom Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom.

Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme model dalam

biologi.

Morchella esculenta.

Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.

Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.

10

Page 11: makalah mikrobiologi akafarma

Clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum.

Gandum yang terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisme pada

hewan atau manusia yang memakannya.

Phaeoacremonium parasitica menginfeksi kayu beberapa jenis gaharu

sehingga terbentuk resin yang berbau harum.

3. Basidiomycota

Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi

yang termasuk spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang

disebut basidium.

Basidiomycotina dibagi menjadi Homobasidimycotina (jamur yang

sebenarnya); dan Heterobasidiomycetes. Basidimycotina dapat dibagi lagi

menjadi 3 kelas : Hymenomycotina (Hymenomycetes),Ustilaginomycotina

(Ustilaginomycetes), dan Teliomycotina (Urediniomycetes).

Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat

bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Habitat mereka ada di terrestrial dan

akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia mempunyai dikaryon.

Daur Hidup

Basidiomycetes mempunyai sistem reproduksi yang aneh. Kebanyakan

merupakan heterotolik, tapi dengan bipolar atau tetrapolar sistem kawin.

Biasanya, somatogami (hyphogami) dilakukan.

11

Page 12: makalah mikrobiologi akafarma

Kebanyakan Basidiomycetes hidup sebagai dikariotik, miselium, dengan

karyogami dan meiosis terjadi di basidium

contoh: genus Xerula , Armillaria

4. Divisi Deuteromycota

Jamur yang tergolong Deuteromyota adalah jamur yang belum diketahui

reproduksi seksualnya. Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau Jamur

Imperfecti (Campbell, 1998: 581). Reproduksi aseksualnya terjadi dengan

fragmentasi atau dengan Konidium.

Berikut contoh jamur dari Divisi Deuteromycota, antara lain:

Aspergillus

Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derjat keasaman dan

kandungan gula tinggi.

Epidermophyton dan Mycosporium

Kedua jenis jamur ini merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton

menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan Mycosporium penyebab

penyakit kurap.

Fusarium, Verticellium, dan Cercos

Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika

tdaik dibasmi dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.

5. MIKORHIZA

Adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar

tumbuhan tinggi. Frank, ahli Botani berkebangsaan Jerman, merupakan orang

yang pertama kali emnemukan hubungan simbiosis antara akar tumbuhan dan

jamur yang dinamakan Mikoriza pad atahun 1885.

Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai berikut:

12

Page 13: makalah mikrobiologi akafarma

1)      Ektomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman pinus, apabila hifanya tidak

menembus ke dalam akar tetapi hanya pada sampai lapisan epidermis.Dengan

adanya ektomikorhiza akar tanaman tidak memerlukan lagi bulu-bulu akar.

Melalui jamur ini tanaman dapat memperoleh air atau unsur lainnya. Jamur ini

tidak dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan akar tanaman.

2)      Endomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman, apabila hifanya dapat

menembus sampai ke dalam (korteks). Jamur ini biasanya terdapat tanaman

anggrek, kol, bit dan beberapa jenis pohon lain. Endomikorhiza dapat hidup tanpa

bersimbiosis dengan tanaman inangnya. Jamur ini membantu pertumbuhan bintil

akar tanaman Leguminoceae dan mempercepat fiksasi nitrogen.

Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut:

Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat meningkatkan penyerapan unsur

harta (terutama fosfat)

 Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena Mikoriza dapat meningkatkan

ketersediaan air

 Mikoriza melindungi akar dari infeksi organisme yang pathogen

Mikoriza dapat membentuk hormon auksin, sitokinin, dan giberelin yang

berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tumbuhan

6.  LIKEN (LUMUT KERAK)

Adalah hidup simbiosis antara jamur dengan algae. Liken

merupakan. hasil simbiosis antara jamur ascomycotina atau

basidiomycotina dengan algae hijau atau algae biru. Lumut kerak dapat

kita temukan pada kulit pohon dan batu-batuan. Talus liken berbentuk tipis

yang tersusun atas miselium dan hifa. Setiap liken mempunyai bentuk dan

warna serta habitat tertentu yang mempunyai ketergantungan pada jenis-

jenis dan algae yang ada.

Jamur pada liken memperoleh makanan dari hasil fotosintesis

algae, dan memperoleh air atau mineral dari jamur. Inilah yang

13

Page 14: makalah mikrobiologi akafarma

menunjukan adanya simbiosis antara jamur dan algae. Lumut kerak

melekat pada batu-batuan menggunakan rizoidnya. Bila terjadi perobahan

cuaca dan kelembaban, maka liken akan melepaskan fragmen talus dan zat

kimia sehingga dapat melapukan permukaan batuan tersebut dengan

demikian liken akan tetap hidup.

Karena sifat di atas liken disebut dengan tumbuhan pioner

(tumbuhan pertama atau pemula yang dapat mencapai pada lahan yang

baru).

Contoh:

Usnea barbata dan Usnea dasypoga :

untuk obat tuberculosis, pengahsil antibiotik asam usnin.

Parmelia acetubulum : berupa lembaran seperti kulit, hidup di

pohon dan batu-batuan.

F. PERAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN

1. Menguntungkan :

Bidang industri makanan dan minuman :

Rhizopus oryzae, jamur pada tempe

Saccharomyces cerevisiae, pada tape, alkhohol dan roti

Saccharomyces ovale, pada tape, alkohol dan roti.

Saccharomyces sake, jamur pada sake

Aspergillus wentii, pada pembuatan kecap

Aspergillus oryzae, untuk tape

Penicellium camemberti, untuk peembuatan keju

Penicellium roqueforti, untuk pembuatan keju

Volvariela volvacea, jamur merang.

Bidang kedokteran :

Penicellium notatum, untuk antibiotik

Penicellium chrysogenum, untuk antibiotik

Bidang pertanian :

14

Page 15: makalah mikrobiologi akafarma

jamur membantu mengembalikan kesuburan tanah , sebagai organisme

pengurai.

2. Merugikan :

Pada manusia :

Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan

penyakit pada telinga (otomikosis).

Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).

Pada hewan : Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru

burung (aspergilosis).

Pada tanaman :

Phytophthora infestan, penyakit pada kentang.

Phytophthora nicotianae, penyakit pada tembakau.

Phytophthora faberi, penyakit pada karet.

Jamur penghasil racun :

Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin.

Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel

darah merah.

15

Page 16: makalah mikrobiologi akafarma

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Fungi merupakan mikroorganisme eukariota yang sebagian besar bersifat

multiseluler. Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya melalui

penyerapan (absorpsi).

Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu cara seksual dan

aseksual.

Fungi terbagi atas beberapa Divisi/kelas yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes,

Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Dan memiliki dua simbiosis yaitu

Mikhoriza dan Liken

Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara

simbiotik dengan banyak organisme baik di darat maupun di air.

Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi

menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa.

Dinding sel pada fungi dilindungi oleh Selulosa dan Kitin (polisakarida yang

mengandung unsur N).

16