Tugas Makalah Mikrobiologi Industry
-
Upload
maink-lee-yun-shoenghamink -
Category
Documents
-
view
177 -
download
7
description
Transcript of Tugas Makalah Mikrobiologi Industry
Tugas makalah mikrobiologi industry
PEMBUATAN ONCOM
Oleh:Kelompok V
SUSANTIKASIMJUMAING
WD. NURFIARNI SAADANURKHADIJA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI2013
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu negara didunia yang memiliki kekayaan
keanekaragaman hayati dan memiliki keragaman budaya serta makanan
tradisional yang sampai sekarang masih merupakan bagian kehidupan sehari–
hari. Masyarakat Jawa Barat khususnya etnis Sunda memiliki makanan khas yang
disebut “Oncom”. Produk makanan ini jarang atau mungkin tidak ditemukan
didaerah lain diwilayah nusantara.
Oncom sebagai makanan khas dari Jawa Barat yang merupakan warisan
nenek moyang bangsa Indonesia, memiliki nilai gizi yang baik dan harganya pun
sangat terjangkau, namun sosialisasi oncom di Indonesia masih sangat minim.
Oncom masih kalah terkenal dibandingkan hasil olahan kacang-kacangan yang
lain, seperti tahu dan tempe. Banyak masyarakat Indonesia yang belum
mengetahui bahwa oncom merupakan makanan tradisional yang bergizi tinggi
sehingga banyak yang mengabaikan makanan tradisional ini. Sebagai salah satu
makanan tradisional hasil fermentasi, sebenarnya oncom pun tidak kalah dari
tempe dan tahu. Oncom memiliki kandungan protein yang tinggi, selain itu oncom
juga dapat diolah menjadi pepes, sayur tumis campur leunca, sayur lodeh, keripik
oncom, combro (oncom dijero), dan berbagai macam makanan enak lainnya.
Oleh karena itu penulis ingin menjelaskan lebih dalam apa itu oncom ?
Nilai gizi apa yang terkandung didalamnya ? dan proses pembuatannya yang
menggunakan proses fermentasi ? Harapan dengan dibuatnya makalah yang
berjudul “fermentasi dalam pembuatan oncom” ini penulis agar dapat mengetahui
nilai gizi dan proses pembuatannya yang menggunakan fermentasi.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dikaji pada
makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan oncom?
2. Nilai gizi apa yang terkandung didalam oncom?
3. Bagaimana proses pembuatan oncom dengan fermentasi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah dapat mengetahui tentang oncom dan kandungan
gizinya serta proses pembuatan oncom dengan fermentasi.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Dewasa ini kita dihadapkan dengan kenyataan yang memprihatinkan,
plasma nutfah dan sumber daya alam Indonesia dieksploitasi oleh pihak asing
untuk kepentingan negara mereka sendiri. Rakyat Indonesia tidak dapat
menikmati kekayaan alam negeri sendiri sehingga kesejahteraan masyarakat
Indonesia berada di bawah rata-rata. Negara yang kaya akan sumber daya alam
dan plasma nutfah ini seharusnya memiliki tingkat gizi yang lebih baik dibanding
negara-negara lain, akan tetapi pemanfaatan yang tidak optimal menyebabkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia di bawah rata – rata. Berbagai penyakit
seperti busung lapar timbul akibat kekurangan gizi, terutama protein. Upaya untuk
menangani masalah ini perlu mendapat perhatian secara serius untuk
mengantisipasi berbagai masalah sosial yang akan ditimbulkan.
Saat ini, harga protein hewani yang berasal dari daging, ikan, telur dan
susu semakin mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat luas, khususnya
yang berpendapatan pas-pasan. Untuk mencegah meluasnya masalah kekurangan
gizi terutama protein di masyarakat, perlu digalakkan pemakaian sumber-sumber
protein nabati. Penggunaan protein nabati dari kacang-kacangan (seperti tahu,
tempe, dan oncom) telah terbukti ampuh untuk mengatasi masalah kekurangan
gizi dan protein tersebut (Siswono, 2002).
Pembuatan oncom yang ada sekarang masih menggunakan cara tradisional
yang tidak memiliki standar operasional produk sehingga rasa dan kualitas oncom
tidak terjamin. Salah satu faktor untuk membuat oncom yang baik adalah kualitas
raginya, yaitu kapang Neurospora sp. (James M. Jay, 2000). Ragi oncom yang
baik mampu menguraikan struktur – struktur kimia dalam kacang tanah menjadi
senyawa – senyawa yang lebih sederhana melalui proses fermentasi, sehingga
lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Saat ini dikenal dua jenis oncom, yaitu oncom merah dan oncom hitam.
Perbedaan kedua jenis oncom tersebut terletak pada jenis kapang serta jenis bahan
baku yang digunakan. Oncom merah dihasilkan oleh kapang Neurospora sitophila
yang mempunyai strain jingga, merah, merah muda agak kemerahan, dan warna
"peach". Sedangkan oncom hitam dihasilkan oleh kapang Rhizopus oligosporus.
Jadi, warna merah atau hitam pada oncom ditentukan oleh warna pigmen yang
dihasilkan oleh kapang yang digunakan dalam proses fermentasi.
Oncom merah umumnya dibuat dari ampas tahu yaitu kedelai yang telah
diambil proteinnya dalam pembuatan tahu. Sedangkan oncom hitam umumnya
dibuat dari bungkil kacang tanah yang kadang kala dicampur dengan ampas
(onggok) singkong atau tepung singkong agar mempunyai tekstur yang lebih baik
dan lebih lunak. Ampas tahu merupakan residu dari pengolahan kedelai menjadi
tahu. Bungkil kacang tanah adalah ampas yang berasal dari kacang tanah yang
telah diambil minyaknya dengan proses pemerasan mekanis atau proses ekstraksi.
Walaupun kedua bahan tersebut berupa limbah, tetapi ditinjau dari segi gizi,
sesungguhnya kedua bahan tersebut merupakan bahan yang padat gizi (Tabel 1).
Sehingga sangat disayangkan kalau dibuang atau dijadikan pakan ternak.
Komposisi zat gizi bungkil kacang tanah
Energi (kkal) 336
Protein (g) 37,4
Lemak (g) 13
Karbohidrat (g) 30,5
Kalsium (mg) 730
Fosfor (mg) 470
Besi (mg) 30,7
Air (g) 14
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1981)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan oncom agar
diperoleh hasil yang baik ialah:
1) kacang tanah harus dipilih yang baik (tidak busuk) dan tidak kotor;
2) Air harus jernih, tidak berbau dan tidak mengandung kuman penyakit;
3) Cara pengerjaannya harus bersih;
4) (ragi oncom hitam) harus dipilih yang masih aktif (bila diremas membentuk
butiran halus atau tidak menggumpal).
BAB IIIMETODOLOGI PEMBUATAN
A. Waktu dan tempat
Proses pembuatan oncom hitam dilakukan pada tanggal 28-01 April 2013
bertempat di Lorong pelindung kampus baru Unhalu.
B. Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada pembuatan oncom adalah kompor, pisau, saringan,
panci,baskom, daun pisang, talang, alat cetakan,sendok, dan kayu bambu.
Bahan yang diguankan pada pembuatan oncom hitam adalah, kacang tanah 1
L, tepung tapioca 200 gr, ragi oncom 10 gr, air dan daun pisang.
C. Prosedur kerja
ada pun cara pembuatan oncom hitam adalah:
1. Rendam kacang tanah dalam air bersih selama 24 jam.
2. Tiriskan, proses selanjutnya adalah pemerasan Kacang tanah.
3. Campur kacang tanah dengan tepung tapioka. Kukus hingga matang selam 60
menit.
4. cetak adonan, dan taburi dengan ragi setelah dingin.
5. Inakubasi dilakukan setelah ditutup dengan daun pisang bersih dalam suhu
Ruang yang hangat (25-30 0C) dan kelembaban tinggi, selama 2-3 hari.
BAB IVPEMBAHASAN
A. Pengertian Oncom
Oncom adalah makanan Indonesia yang popular, terutama didaerah Jawa
Barat. Makanan ini adalah produk fermentasi sama halnya dengan tempe.
Perbedaannya adalah bahwa oncom hasil olahan yang biasa dinyatakan siap
diperdagangkan setelah kapang (Jamur tempe) menghasilkan spora, sedangkan
tempe telah diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora.
Saat ini dikenal dua jenis oncom, yaitu merah dan hitam. Perbedaan kedua
jenis oncom tersebut terletak pada jenis kapang serta jenis bahan baku yang
digunakan. Oncom merah dihasilkan oleh kapang Neurospora sitophila yang
mempunyai strain jingga, merah, merah muda, dan warna peach. Sedangkan
oncom hitam dihasilkan oleh kapang Rhizopus oligosporus. Jadi, warna merah
atau hitam pada oncom ditentukan oleh warna pigmen yang dihasilkan oleh
kapang yang digunakan dalam proses fermentasi.
Pada kesempatan ini kami hanya membahas proses pembuatan oncom
hitam karena bahan baku oncom hitam mudah diperoleh dan jamur yang
digunakan mudah diperoleh yaitu ragi oncom berasal dari tempe, sedangkan
oncom merah jamur yang diguanakan sulit diperoleh yaitu kapang Neorospora
sitophila.
B. PROSES PEMBUATAN ONCOM HITAM
Oncom dapat dibuat dari kacang kedelai dan kacang tanah. Bahan baku
lainnya yang diperlukan dalam pembuatan oncom adalah kapang. Kapang oncom
dapat mengeluarkan enzim lipase dan protease yang aktif selama proses
fermentasi dan memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula,
penguraian bahan-bahan dinding sel kacang, dan penguraian lemak, serta
pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester yang berbau sedap dan harum.
Pembuatan oncom hitam diawali dengan perendaman kacang tanah selama
24 jam agar dapat menyebabkan zat-zat lemak terpisah di atas permukaan air
perendam. Sehingga mudah dipisahkan dan dibuang. Proses selanjutnya adalah
pemerasan kacang tanah untuk mengeluarkan kelebihan air dan sisa minyak.
Kemudian dicuci untuk memisahkan kotoran dan ditiriskan. Selanjutnya
ditambahkan bahan pencampur berupa tepung tapioka, diaduk dan dikukus selama
60 menit.
Penambahan bahan pembantu tapioka sebanyak 200 gr mempengaruhi
pertumbuhan kapang dalam proses fermentasi. Jika tidak ditambahkan tapioka,
maka pertumbuhan kapang menjadi lambat dan pembentukan flavor juga sedikit.
Setelah dikukus, bahan didinginkan terlebih dahulu, kemudian dicetak serta
ditaburi spora kapang, ditutup dengan daun pisang, diletakkan pada rak bambu
dan disimpan di tempat gelap selama 2- 3 hari.
Pada waktu dipindahkan ke atas rak bambu, oncom tidak boleh disentuh
karena dapat menyebabkan hasilnya menjadi asam. Agar pemasaran oncom
menjadi lebih menarik, maka oncom harus dikemas secara baik dengan kemasan
plastik atau daun pisang ini adalah gambar oncom yang telah dibuat sebelum
fermentasi.
Gambar oncom sebelum fermentasi
Gambar oncom setelah fermentasi selama 3 hari
C. MUTU DAN NILAI GIZI ONCOM
Banyak orang yang kurang menghargai oncom dibandingkan hasil olahan
kacang-kacangan yang lain, seperti tahu dan tempe. Pandangan negatif tersebut
muncul karena oncom terbuat dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah.
Pandangan tersebut sangatlah keliru, karena sesungguhnya oncom memiliki nilai
dan mutu gizi yang baik akibat proses fermentasi.
Dengan adanya proses fermentasi, maka struktur kimia bahan-bahan yang
tadinya bersifat komplek, akan terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana sehingga lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Proses
fermentasi oleh kapang juga menghasilkan komponen flavor dan citarasa sehingga
menjadi lebih disukai oleh konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian, oncom mengandung air 87.46%, lemak 0.92%,
protein 4.37%, karbohidrat 3.05%, serat kasar 1.65%, serta mengandung mineral
seperti zat besi (Fe), Kalium (K), dan Natrium (Na). Walaupun demikian perlu
diketahui bahwa kandungan gizi antara oncom merah dan oncom hitam sangat
signifikan. Misalnya oncom merah dengan bahan baku ampas tahu mengandung
protein sebesar 4.9%, sedangkan oncom hitam dengan bahan baku bungkil kacang
mengandung protein sebesar 8.6%.
LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN ONCOM HITAM
aaaaaaaKacang tanah 1
Direndam selama 24 jam Dicuci untuk menghilangkan kulit dan
kotoran yang melengket Dicampukan dengan tepung tapioca
sebanyak 200 gr Di kukus selama 60 menit
Campuran kacang tanah dengan tapiokaa yang tealah
dikukus Dicetak pada pencetak yang diinginkan Didinginkan Diinokulasikan ragi oncom Difermentasi selama 2-3 hari Disajikan sesuai selera
Oncom hitam
DOKUMENTASI PEMBUATAN ONCOM
Alat & bahan yang digunakan
Proses perendaman kacang tanah
Oncom sebelum fermentasi
Oncom setelah fermentasi
BAB VKESIMPULAN
Simpulan yang diperoleh dari penjelasan diatas adalah:
1. Oncom adalah produk fermentasi sama halnya dengan tempe.
Perbedaannya adalah bahwa oncom hasil olahan yang biasa dinyatakan
siap diperdagangkan setelah kapang (Jamur tempe) menghasilkan spora,
sedangkan tempe telah diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan
spora.
2. Berdasarkan hasil penelitian, oncom mengandung air 87.46%, lemak
0.92%, protein 4.37%, karbohidrat 3.05%, serat kasar 1.65%, serta
mengandung mineral seperti zat besi (Fe), Kalium (K), dan Natrium (Na).
DAFTAR PUSTAKA
Winarno. 1984. Bahan Pangan Terfermentasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan.
Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor Siswono. 2002. Oncom menutup kekurangan energi dan protein. Gizi net.com.
http://ilmupangan.blogspot.com/2011/09/teknologi-fermentasi-oncom.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Oncom