Metropolitan Pos 089 Email.indd

download Metropolitan Pos 089 Email.indd

of 16

description

ini merupakan koran metropolitan pos edisi 089

Transcript of Metropolitan Pos 089 Email.indd

  • Pendiri:Berlin Siahaan

    Pemimpin Redaksi:Jenri, SH

    Harga Rp 3.500Luar Jawa + Ongkos Kirim

    S U R A T K A B A R U M U M

    Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014 Hotline Pasang Iklan, Pengaduan & Redaksi: 021-31902301, 081315338511

    I N F O R M A S I A S P I R A S I R A K Y A T E m a i l : m e t r o p o l i t a n p o s @ y a h o o . c o m

    Gubernur Harus Bertanggungjawab Proyek Terminal Tidak Beres

    KPK Harus Usut Tuntas Kepala Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan Dishub DKI METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Sarang penyamun di Dinas Perhubungan DKI Jakarta, maupun di unit perhubungan lainnya, dan semua pejabatnya berlomba lomba merampok uang Negara dan tidak takut efek jera. Inilah aneh nya pejabat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, berjamaah masuk penjara.

    Gubernur DKI Jakarta, Ba -suki Tjahaja Purnama, (Ahok) harus bertanggungjawab, pasalnya proyek terminal yang dilaksanakan dalam APBD tahun 2014 tidak beres dan tidak selesai dikerjakan sesuai bobot dan volume de- ngan nilai kontrak di rencana anggaran biaya yang sudah di tentukan.

    Hal ini diutarakan Sekjen LSM Investigasi Fakta Hukum, Berlin Siahaan kepada wartawan di gedung KPK, baru-baru ini.

    Ketua Komisi Pembe -rantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, harus masuk mengusut tuntas Kepala Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI, Anton Rante Parura, Dulles Abidin Manik, Kasubbag Tata Usaha, PPK, bersama Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar, dan Bendahara, serta panitia lelang ULPD DKI Jakarta himpunan Pokja IV, bersama PT Jaya Kontruksi sebagai pemenang lelang dengan penawaran 94 persen, HPS kurang lebih sebesar Rp44M, sekaligus pelaksana dan Konsultan Pengawas PT Cinipta Tri Utama Jaya yang diduga kongkalikong untuk meraup uang Negara Anggaran Revitalisasi Ter-

    minal Rawamangun Jakarta Timur, menelan Rp 47 miliar, tegasnya kepada wartawan.

    Selain itu, aset Terminal Rawamangun tidak dilelang, sesuai aturan Perpres No 70 tahun 2012, diduga dijual kepada tukang rongsokan ratusan juta dan uangnya habis dikuras juga oleh pejabat untuk memperkaya diri sendiri. Cetus Berlin.

    Sementara, Kepala Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,

    Anton Rante Parura melalui Dulles Abidin Manik, Kasubbag Tata Usaha, bahwa pelaksana proyek ini PT Jaya Kontruksi dan Konsultan Pengawas, PT Cinipta Tri Utama Jaya.

    Dijelaskan lagi, bahwa kontrak kerja dimulai bulan Agustus 2014 hingga selesai sampai 30 Desember 2014, dengan nilai kontrak sebesar Rp44 miliar.Mengenai papan proyek sudah rusak ditabrak dan sedang diperbaiki, cetus,

    Dulles kepada Metropolitan Pos, diruang kerjanya.

    Tidak MenerimaDulles Abidin Manik,

    Kasubbag Tata Usaha Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan Dinas Perhubungan, terkait dugaan garti kasi mengatakan, Pihak Dinas Perhubungan tidak menerima uang atau apapun dari PT Jaya Kontruksi maupun dari Konsultan Pengawas PT Cinipta Tri Utama Jaya.

    Sebelumnya kami sudah memberikan beberapa rekomendasi untuk desain bangunan terminal, tapi Pak Gubernur minta dibuat desain seperti bangunan kolonial Belanda, paparnya.

    Laporan pertanggungja- waban diduga di rekayasa dan dimanipulasi, apabila proyek tersebut tidak bisa di sele-saikan sesuai jadwal kontrak kerja nantinya, tegas Berlin.

    Bersambung ke hal. 15

    Proyek Terminal Rawamangun yang menelan anggaran sebesar Rp44M dengan penawaran 94 persen.

    Ahmad Heryawan Bersama Walikota Bekasi Rahmat Effendi Ikut Bertanggungjawab

    Kejaksaan Tinggi Jabar Segera Usut Tuntas Proyek Pembangunan Sepotong JalanBEKASI, METROPOLITAN POS

    Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, P. Joko Subagiyo diminta segera usut tuntas Walikota Bekasi, Rahmat E endi bersama Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Walikota Bekasi, Tri Adhianto, terkait

    proyek peningkatan jalan di lokasi jalan Mabes Hankam Cilangkap, Rt 08 Rw 05 Kelu-rahan Jati Murni, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, dekat PLN Ujung Aspal Bekasi, menuju jalan Kramat Oyar Rt 06 Rw 04 Kelurahan Setu.

    Pasalnya, proyek tersebut di kerjakan asal jadi dan tidak sesuai speksi kasi dilapangan,

    anehnya lagi hanya dikerjakan sepotong dan tidak tuntas.

    Anehnya nanti di buatlah laporan rekayasa dan manipulasi sehingga bisa ditagih seratus persen oleh kontraktor. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan bersama Walikota Bekasi, Rahmat E endi harus bertanggungjawab terhadap kinerja Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Walikota Bekasi, Tri Adhianto.

    Anehnya lagi, setelah selesai dikerjakan di biarkan, dan tidak ada karung di serakkan di atas pekerjaan jalan tersebut, sehingga jalan itu terkelupas belum berapa lama.

    Pengawas diduga terlibat kasus proyek peningkatan jalan Dinas Bina Marga dan Tata Air Walikota Bekasi. Proyek tersebut rawan korupsi uang Negara, buktinya setiap ada pekerjaan jalan di sepanjang jalan tersebut tidak ada papan proyek terpapang, sehingga tidak mengetahui siapa pemborong atau kontraktornya dan berapa nilai proyek yang ada di RAB nya. Ini sengaja untuk mengelabui masyarakat di sekitar proyek. Segera Usut Tuntas Proyek Pembangunan Jalan Sepotong .

    Bersambung ke hal. 15

    Proyek peningkatan jalan di lokasi jalan Mabes Hankam Cilang-kap, Rt 08 Rw 05 Kelurahan Jati Murni, Kecamatan Pondok Me- lati, Bekasi, dekat PLN Ujung Aspal Bekasi, menuju jalan Kramat Oyar Rt 06 Rw 04 Kelurahan Setu dikerjakan asal jadi.

    Ahok Awasi Proyek Tidak Berkualitas Peningkatan Jalan di Jakut

    LSM Desak Kejati DKI Periksa Pejabat Sudin PU Jalan Kota Administrasi Jakut

    METROPOLITAN POS, JAKARTA LSM Investigasi Fakta Hukum desak

    Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, untuk memeriksa pejabat Suku dinas (Sudin) Pekerjaan Umum (PU) Jalan Kota Administrasi Jakarta Utara. Hal ini di sampaikan Sekjen LSM Investigasi Fakta Hukum, Berlin Siahaan kepada wartawan.

    Pasalnya, proyek peningkatan jalan Sudin PU Jalan Jakarta Utara di lokasi Jalan Pademangan 7 Kelurahan Pademangan Timur, dikerjakan asal jadi, perkerasan readymik K 350 dengan Ketebalan hanya 15 cm dari hasil pengukuran investigasi dilapangan, sesuai nara sumber yang ditemuin dilapangan. Begitu juga di beberapa lokasi jalan volume K 350 tidak sesuai RAB seperti di lokasi jalan Elang/Merak/Pipit/Beo/Belibis/Parkit/ di Kelurahan Sukapura, dimana pemborong atau pelaksana untuk mendapat untung lebih besar. Titik jalan yang diperbaiki dengan cara pengaspalan, lokasi tersebut dilakukan betonisasi dengan ketinggian bervariasi antara 20-25 sentimeter di masing-masing titik tetapi fakta dilapangan di akalin.

    Basuki Tjahaja Purnama, (Ahok), Gubernur DKI Jakarta, diminta mengawasi serius proyek tidak berkualitas setiap peningkatan jalan di Jakarta Utara, pasalnya pengawas diduga disuap oleh kontraktor dilapangan. Hal ini terbukti batu makadam jadi barang bukti untuk menyeret pejabat Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jalan Jakarta Utara ke Penjara.

    Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jalan Jakarta Utara, Monang Ritonga, di duga terlibat kasus peningkatan jalan Sudin PU Jalan Jakut dikomplek Sukapura, Jalan Beo dimana dalam RAB tidak ada memakai makadam tapi pelaksanaan dilapangan makadam digelar 5cm terlampir poto begitu juga dengan ketebalan k 350 diduga kurang 5cm.

    Selain itu pemasangan bakesting pun tidak diatas pondasi lantai kerja B.O begitu juga dijalan elang atau merak atau pipit volume ketebalan k 350 tidak maksimal 25cm dimana di 2 lokasi ini dikerjakan oleh kontraktor yang sama.

    Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Utara, Monang Ritonga, saat dikon rmasi wartawan tidak pernah berada dikantor selalu kabur. (Marpan)

  • REDAKSI

    BANK

    PENDIRI: Jenri, Berlin Siahaan, Robert NPEMIMPIN UMUM/USAHA: Berlin SiahaanPEMIMPIN REDAKSI: Jenri, SHREDAKTUR PELAKSANA: Firdaus PanjaitanREDAKTUR: Jamadin, Laris NaibahoMANAJER PEMASARAN: Hasudungan SiregarSEKRETARIS REDAKSI: Mula TuaBAGIAN KEUANGAN: Yessie M. SaniSTAF REDAKSI: Jonni Sitanggang, Rina Siahaan, Adetya Restu Febrian, AF Dhal

    DEWAN REDAKSI: Jenri, SH, Peris, Parel N, Laris Naibaho, SH, Tumbur Limbong, Posman Sijabat

    REPORTER:Dep. Pertanian & Kehutanan: Renny Elvi Nita S, EvanvinPolda Metro Jaya: Mulyawan (Koord.),Mabes Polri: Mangampu S, A. Hasiholan Pengadilan Jakarta Pusat: Lambok Gurning, SHBIRO: Jakarta Pusat: Mulyawan Jakarta Selatan: Oslen Sinurat Jakarta Utara: Peris (Kabiro), Marpan. S Jakarta Timur: Marisi Tua Malau Kab. Tangerang: Tumbur Limbong (Kabiro), G. Harry Simbolon, Alden Robertus Simbolon, Nara N Tangerang: Erwin Sinaga (Kabiro) Tangerang Selatan: PJ. Manorsa SBandung: M. Saragih Bandung Barat: Sahat Sitanggang Tasik Malaya: Adang Suparman (Kabiro), Asep Darman STapanuli Utara: Tongam Parapat (Kabiro), Samosir: KH Situmorang (Kabiro)Karimun: Rahotan SiahaanBatam: Robinson Lumban Batu (Kabiro),Purida Sitohang PERWAKILAN:Bekasi: Gibson Sibarani, Marisi Anggiat Jawa Timur: Ariyanto (Kepala), AswinSumut: Nelson Malau, Amd (Kepala)

    SIRKULASI: Mulatua, Rinaldi, Josua

    LITBANG: Onasis, Robert N, Marlon N, SE, Tony N, SE, Parel Naibaho, Hotman Pardede

    STAF AHLI: Edison Sitanggang, William Satar, SH (Budaya, Pariwisata dan HAKI)

    DEWAN PENASIHAT:Andar Situmorang, SH, ML, Jack Monang Napitupulu, Perdi Sitanggang, Kol. (Purn.) Drs. Lauasa M. Hutagalung, H. Sitanggang, Drs. Rudolf Naibaho, Uba A. Sitanggang, Hakim Siahaan, Bindu Marbun, Drs. Lasander Sitanggang, MM

    PENASIHAT HUKUM:Drs. Jatenangan Manalu, SE, MM, H.Hum, Hotman Sitorus, SH, MH, Paulus Subandi, SH, MH, Poltak Siringoringo, SH, MH, Sabar Siahaan, SH, Ferdinan Montorori SH, MH, F. Matondang, SH.

    ALAMAT REDAKSI:Jl. Kramat Raya No. 1, Blok BGedung Paseban, Jakarta Pusat 10450Telp. : 021-51393635, 31902301, Faks. : 021-31902301Email : [email protected]

    PENERBIT: PT. Sukses Parna SejahteraSK MENHUM & HAM RINo. AHU-0016178.AH.01.09. Tahun 2011SIUP No. 03821-05/PM/1.824.271

    PERCETAKAN: CV. BINA KREASIDA

    Kuping Ukuran Standar Rp 500.000Warna Ukuran 3R Photo Rp 1.000.000Warna Ukuran 4R Photo Rp 2.000.000Kolom Ukuran Standar Rp 50.0001 Halaman Warna Rp 12.000.0001/2 Halaman Warna Rp 6.000.0001/4 Halaman Warna Rp 3.000.0001/8 Halaman Warna Rp 1.500.000

    OPINI 2 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    Rekening Bank:BCA Rek. No. 0948118320 BRI Rek. No. 087201003057507a/n. Jenri Sitanggang

    IKLAN

    Mooryati Soedibyo, Dian Sastro, dan Metakognisi Susi Pudjiastuti

    Oleh: Rhenald Kasali Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas

    Ekonomi Universitas Indonesia

    Saya kebetulan mentor bagi dua orang ini: Dian Sastro dan Mooryati Soedibyo. Akan tetapi, pada Susi Pudjiastuti yang kini menjadi menteri, saya justru belajar.

    Ketiganya perempuan hebat, tetapi selalu diuji oleh sebagian kecil orang yang mengaku pandai. Entah ini stereotyping, atau soal buruknya metakognisi bangsa. Saya kurang tahu persis.

    Mooryati SoedibyoSewaktu diterima di program doktoral

    UI yang pernah saya pimpin, usianya saat itu sudah 75 tahun. Namun, berbeda dengan mahasiswa lain yang datang pakai jins, dia selalu berkebaya. Anda tentu tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk berkebaya, bukan?

    Akan tetapi, ia memiliki hal yang tak dimiliki orang lain: self discipline. Sampai hari ini, dia adalah satu-satunya mahasiswa saya yang tak pernah absen barang sehari pun. Padahal, saat itu ia salah satu pimpinan MPR.

    Memang ia tampak sedikit kewalahan bersaing dengan rekan kuliahnya yang jauh lebih muda. Akan tetapi, rekan-rekan kuliahnya mengakui, kemajuannya cepat. Dari bahasa jamu ke bahasa strategic management dan science yang banyak aturannya.

    Teman-teman belajarnya bersaksi: Pukul 08.00 malam, kami yang memimpin diskusi. Tetapi pukul 24.00, yang muda mulai ngantuk, Ibu Moor yang memimpin. Dia selalu mengingatkan tugas harus selesai, dan tak boleh asal jadi.

    Masalahnya, ia pemilik perusahaan besar, dan usianya sudah lanjut. Ada stereotyping dalam kepala sebagian orang. Sosok seperti ini jarang ada yang mau kuliah sungguhan untuk meraih ilmu. Nyatanya, kalangan berduit lebih senang meraih gelar doktor HC (honoris causa) yang jalurnya cukup ringan.

    Akan tetapi, Mooryati tak memilih jalur itu. Ia ingin melatih kesehatan otaknya, mengambil risiko dan lulus 4

    tahun kemudian. Hasil penelitiannya menarik perhatian Richard Daveni (Tuck School-USA), satu dari 50 guru strategi teratas dunia. Belakangan, ia juga sering diminta memaparkan kajian risetnya di Amerika Serikat, Belanda, dan Jerman.

    Meski diuji di bawah guru besar terkemuka Prof Dorodjatun Kuntjoro Jakti, kadang saya masih mendengar ucapan-ucapan miring dari orang-orang yang biasa menggunakan kacamata buram dan lidahnya pahit. Ada saja orang yang mengatakan ia diluluskan dengan bantuan, sekolahnya hanya dua tahun, dan seterusnya. Anehnya, kabar itu justru beredar di kalangan perempuan yang tak mau tahu keteladanan yang ia tunjukkan. Kadang ada juga yang merasa lebih tahu dari apa yang sebenarnya terjadi.

    Akan tetapi, ada satu hal yang sulit mereka sangkal. Perempuan yang meraih doktor pada usia 79 tahun ini berhasil mewujudkan usahanya menjadi besar tanpa fasilitas. Perusahaannya juga go public. Padahal, yang menjadi dosennya saja belum tentu bisa melakukan hal itu, bahkan membuat publikasi ilmiah internasional saja tidak. Namun, Bu Moor juga berhasil mengangkat reputasi jamu di pentas dunia.

    Dian SastroDia juga mahasiswi saya yang keren.

    Sewaktu diterima di program S-2 UI, banyak juga yang bertanya: apa benar artis mau bersusah payah belajar lagi di UI?

    Anak-anak saya di UI tahu persis bah-wa saya memang cenderung bersahabat, tetapi mereka juga tahu sikap saya: no bargain on process and quality.

    Dian, sudah artis, dan sedang hamil pula saat mulai kuliah. Urusannya banyak: keluarga, lm, dan seabrek tugas. Namun lagi-lagi, satu hal ini jarang dimiliki yang lain: self discipline. Ia tak pernah abai menjalankan tugas.

    Sebulan yang lalu, setelah lulus dengan cum laude dari MM UI, ia berbagi pengalaman hidupnya di program S-1 pada kelas yang saya asuh.

    Saat ayah saya meninggal dunia, ibu saya berujar: kamu bukan anak orang

    kaya. Ibu tak bisa menyekolahkan kalau kamu tidak outstanding, ujarnya.

    Ia pun melakukan riset terhadap putri-putri terkenal. Di situ ia melihat nama-nama besar yang tak lahir dari kemudahan. Saya tidak cantik, dan tak punya apa-apa, ujarnya.

    Dengan uang sumbangan dari para pelayat ayahnya, ia belajar di sebuah sekolah kepribadian. Setiap pagi, ia juga melatih disiplin, jogging berkilo-kilometer dari Jatinegara hingga ke Cawang, ikut seni bela diri. Mungkin kalian tak percaya karena tak pernah menjalaninya, ujarnya.

    Itulah mental kejuangan, yang kini disebut ekonom James Heckman sebagai kemampuan nonkognisi. Dian lulus cum laude dari S-2 UI, dari ilmu keuangan pula, yang sarat matematikanya. Padahal, bidang studi S-1 Dian amat berjauhan: lsafat.

    Metakognisi SusiSekarang kita bahas menteri kelautan

    dan perikanan yang ramai diolok-olok karena sekolahnya. Beruntung, banyak juga yang membelanya.

    Khusus terhadap Susi, saya bukanlah mentornya. Ia terlalu hebat. Ia justru sering saya undang memberi kuliah. Dia adalah self driver sejati, yang bukan putus sekolah, melainkan berhenti secara sadar. Sampai di sini, saya ingin mengajak Anda merenung, adakah di antara kita yang punya kesadaran dan keberanian sekuat itu?

    Akan tetapi, berbeda dengan kebanyakan orangtua yang membiarkan anaknya menjadi passenger, ayah Susi justru marah besar. Pada usia muda, di pesisir selatan yang terik, Susi memaksa hidup mandiri. Ditemani sopir, ia menyewa truk dari Pangandaran, membawa ikan dan udang, dilelang di Jakarta. Hal itu dijalaninya selama bertahun-tahun, seorang diri.

    Saat saya mengirim mahasiswa pergi melihat pasar ke luar negeri yang terdiri dari tiga orang untuk satu negara, Susi membujuk saya agar cukup satu orang satu negara. Saya menurutinya (kisah mereka bisa dibaca dalam buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor).

    Dari usaha perikanannya itu, ia jadi

    mengerti penderitaan yang dialami nelayan. Ia juga belajar seluk-beluk logistik ikan, menjadi pengekspor, sampai terbentuk keinginan memiliki pesawat agar ikan tangkapan nelayan bisa diekspor dalam bentuk hidup, yang nilainya lebih tinggi. Dari ikan, jadilah bisnis carter pesawat, yang di bawahnya ada tempat penyimpanan untuk membawa ikan segar.

    Dari Susi, kita bisa belajar bahwa kehidupan tak bisa hanya dibangun dari hal-hal kognitif semata yang hanya bisa didapat dari bangku sekolah. Kita memang membutuhkan matematika dan sika untuk memecahkan rahasia alam. Kita juga butuh ilmu-ilmu baru yang basisnya adalah kognisi. Akan tetapi, tanpa kemampuan nonkognisi, semua sia-sia.

    Ilmu nonkognisi itu belakangan naik kelas, menjadi metakognisi: faktor pembentuk yang paling penting di balik lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar, wirausaha kelas dunia, dan praktisi-praktisi andal. Kemampuan bergerak, berinisiatif, self discipline, menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dengan orang lain, tahu membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari pintu adalah fondasi penting bagi pembaharuan, dan kehidupan yang produktif.

    Manusia itu belajar untuk membuat diri dan bangsanya tangguh, bijak mengatasi masalah, mampu mengambil keputusan, bisa membuat kehidupan lebih produktif dan penuh kedamaian.

    Ketiga orang itu mungkin tak sehebat Anda yang senang melihat kecerdasan orang dari pendekatan kognitif yang bermuara pada angka, teori, ijazah, dan stereotyping. Akan tetapi, saya harus mengatakan, studi-studi terbaru menemukan, ketidakmampuan meredam rasa tidak suka atau kecemburuan pada orang lain, kegemaran menyebarkan tnah dan rasa benar sendiri, hanya akan menghasilkan kesombongan diri.

    Anak-anak kita pada akhirnya belajar dari kita, dan apa yang kita ucapkan dalam kesaharian kita juga akan membentuk mereka, dan masa depan mereka. (KOMPAS.com)

    Oleh: Rhenald Kasali Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas

    Ekonomi Universitas Indonesia

    KETIKA para elite sibuk membuktikan soal perkalian, Nenek Fatimah (dan juga politisi Senayan) justru kesulitan memecahkan soal bagi-bagian.

    Harta suami Nenek Fatimah (tanah 3.600 m2) sudah dijual, lalu dibagi-bagi untuk keempat anaknya. Sisa uang dipakai untuk membeli tanah dari menantu seluas 397 m2 dan ditempati bersama kedua anaknya. Ia tak habis pikir, di usia tuanya (90 tahun) dituntut anak dan menantunya senilai Rp 1 miliar dari tanah yang kini ditempatinya.

    Sang mantu punya pandangan berbeda. Uang katanya belum diterima. Gugatan Rp 1 miliar pun diajukan. Tetapi, uang bukanlah tujuan, ujar sang mantu. Ia ingin pengakuan. Nenek renta pun diseret ke pengadilan. Pengacara menunjukkan dalilnya ada.

    Di parlemen, hal serupa kita saksikan. Sebanyak 44 jabatan pada 11 komisi ditambah empat badan (Baleg, BURT, Banggar, dan Majelis Kehormatan) harus bisa dibagi dengan adil. Tetapi, orang-orang pandai itu gagal membagi. Ada apa sebenarnya di negeri ini? Kian

    terdidik, mengapa kian sulit berbagi? Tak banyak sarjana yang paham bahwa untuk menggunakan kecerdasan dibutuhkan kecerdasan juga.

    Jika di atas langit ada langit, di atas kognisi juga ada kognisi. Itulah kecerdasan untuk menggunakan kecerdasan (metakognisi), yang kalau dipakai dengan baik bisa melahirkan manusia-manusia bijak yang lidahnya lembut dan kacamatanya bening.

    Secara matematika Anda benar 25 dibagi lima adalah lima. Tetapi, dalam kehidupan ada kebajikan, keadilan, empati sosial, rasa persatuan, kekeluargaan, hubungan jangka panjang, dan pertimbangan lain di samping nafsu angkara dan keserakahan. Tanpa metakognisi, orang yang kognisinya kuat jadi terlihat bodoh. Belas kasih, keadilan, rasa hormat, dan kebijaksanaan disingkirkan demi dalil kemenangan.

    Para penegak hukum dan wakil rakyat juga terperangkap dalam waham kognisi yang sangat kuat dengan dalil-dalil dan rumus kekuasaan. Padahal, hukum ditegakkan bukan untuk kebenaran logika dan siapa yang menguasai atau yang benar semata. Ia bukanlah sebuah simbolic game seperti matematika kognisi yang menyederhanakan

    representasi dan keberalasan. Hukum ditegakkan untuk membentuk keadilan, dan begitu kita gagal melakukannya, ia dapat membahayakan struktur bangunan demokrasi bak sebuah bendungan besar yang alih-alih memberi manfaat bagi pertanian, malah menyumbat arus perubahan sosial (Martin Luther King, Jr).

    Nurhalim (menantu Fatimah) dan istrinya (Nurhana) mungkin saja benar dan tahu dalil hukum lebih baik dari ibunya yang buta huruf. Tetapi, ia tak cukup cerdas untuk menaklukkan kecerdasannya di tengah-tengah empati sosial yang menempatkan ibu sebagai sosok yang dihormati. Apalagi kita hidup dalam peradaban kamera yang serba terbuka.

    Ada yang menyatakan kognisis tentang kognisi itu didapat para bijak bestari di usia lanjut. Saya menyatakan, metakognisi justru dibentuk sedari muda, dari kanak-kanak hingga remaja dan saat seseorang menggali ilmu di perguruan tinggi. Justru dengan menyaksikan si mulut-mulut besar bertengkar di panggung politik atau anak yang mengadili ibunya di ruang sidang pengadilan, kita bisa membaca seberapa baik mereka dididik di usia muda.

    Seberapa baik itu berbeda dengan seberapa pintar menurut ukuran-ukuran yang ada di dalam rapor atau ijazah. Ia tak tecermin dalam nilai matematika, bahasa, sejarah, atau IPA kalau pendidikan tidak kita ubah. Ia juga tak didapat dengan memberi les Kumon kepada anak-anak secara intensif atau memenangi olimpiade-olimpiade sains.

    Pendidikan itu bukan memisah-misah-kan kognisi dengan non-kognisi sehingga menambah mata ajaran atau jumlah guru. Seharusnya, sambil berhitung, anak-anak mengingat aturan permainan. Sambil membuat work sheet keuangan, seorang calon akuntan diajak melihat pergulatan rakyat kecil mengais sampah. Dan sam-bil mendalami dalil-dalil hukum, seorang calon sarjana diajak berdialog dengan keluarga narapidana (apalagi salah sasa-ran) dan hartanya habis untuk membayar pengacara.

    Di atas hukum ada keadilan, di atas kertas ada kebenaran, dan di atas ilmu pengetahuan ada kebijaksanaan. Para ilmuwan harus mulai terbiasa mengajarkan cara-cara berpikir di atas dalil-dalil kognisi untuk mencetak politisi-politisi berbudi luhur dan anak harimau yang tak menerkam ibunya sendiri di kala lapar. (KOMPAS.com)

    Metakognisi Nenek Fatimah

  • METROPOLITAN 3 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    Operasional 500 Personil Dipertanyakan

    Antisipasi Banjir, Jaktim Siagakan 500 Personel DamkarMETROPOLITAN POS, JAKARTA,

    Suku Dinas Pemadam Keba-karan dan Penanggulangan Ben-cana (Damkar dan PB) Jakarta Timur menyiagakan 500 perso- nelnya untuk mengantipasi ban-jir yang diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2015.

    Pengerahan ratusan petugas ini untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dan melakukan evakuasi terhadap warga

    Ratusan petugas itu tersebar di sejumlah titik rawan banjir, seperti Bidara Cina, Kampung Pulo, Cililitan, Cawang dan Kramatjati. Seluruh personel itu

    berasal dari 24 Pos Pemadam Kebakaran di Jakarta Timur.

    Pengerahan ratusan petugas ini untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dan melakukan evakuasi terhadap warga, kata Abdul Karim, Kepala Sudin Damkar dan PB Jakarta Timur, Jumat (12/12).

    Karim menjelaskan, 500 personel yang bersiaga akan dibagi menjadi puluhan tim, dengan masing-masing tim berjumlah enam petugas.

    Semua titik kami siagakan, tetapi kawasan rawan banjir harus mendapat pengawasan

    ekstra, ujarnya. Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Sudin Damkar dan PB Jakarta Timur, Gatot Sulaiman menambahkan, pihaknya juga menyediakan 29 perahu karet sebagai alat transportasi evakuasi warga.

    Kita siapkan 15 perahu karet besar dan 14 perahu karet kecil untuk mengevakuasi warga kor-ban banjir, jelas Gatot. Menurut Gatot, pihaknya sudah beberapa kali mengadakan simulasi ben-cana di kawasan rawan banjir. Hal ini untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa saat banjir datang. (Marisi/Benny Manullang)

    Benarkah Anggaran Pemotongan Pohon Dicoret?

    Cempaka Putih Rawan Pohon TumbangMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Anggaran pemotongan pohon panen, dan tidak jelas berapa biaya pemotongan panen setiap ada penebangan pohon. Warga maupun pengguna kendaraan diminta selalu waspada dan ekstra hati-hati saat melintas di kawasan Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pasalnya, daerah tersebut banyak terdapat pohon rawan tumbang.

    Kami sudah tanya ke Kasie Pertamanan di Kecamatan Cempaka Putih, katanya anggaran pemangkasan pohon tahun ini dicoret

    Lurah Cempaka Putih Timur, Ety Usmiati mengatakan, ada ri-buan pohon di wilayahnya yang termasuk pohon rawan tumbang. Kami sudah tanya ke Kasie Per-tamanan di Kecamatan Cempaka Putih, katanya anggaran pemang-kasan pohon tahun ini dicoret, ujar Ety, Jumat (12/12).

    Daerah rawan pohon tumbang itu diantaranya terdapat di Jl Cempaka Putih Timur Raya, Jl Cempaka Putih Tengah 33, Jl Cempaka Putih Tengah 30, Jl

    Cempaka Putih Timur 2 dan Jl Soeprapto. Karena tak kunjung dipangkas, belum lama ini ada pohon tumbang yang menimpa GOR Cempaka Putih. Tapi tak ada korban jiwa, katanya.

    Dikatakan Ety, sebagian besar pohon rawan tumbang yang ada di wilayahnya merupakan jenis pohon angsana yang sudah berusia hingga 30 tahun.

    Kami berharap Sudin Perta-manan bisa segera melakukan pemangkasan untuk mencegah pohon tumbang, ucapnya.

    Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Pusat, Jansen Saragih menambahkan, pihaknya sudah menandatangani anggaran pemangkasan pohon di seluruh kecamatan di Jakarta Pusat.

    Setahu saya sudah ditandatangani, itu kan ada di Kasie Pertamanan Cempaka Putih penganggarannya. Memang sudin tidak menganggarkan lagi agar tidak tumpang tindih, nanti kita cek, tandasnya. (Jenri).

    Lantai 5 Buat Pedagang Gratis Kios Sampai Akhir Menjelang Tahun Baru

    Pedagang Parcel Bikin Semrawut Kawasan CikiniMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Menjelang Natal dan Tahun Baru 2015, kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, kembali dipenuhi ratusan pedagang parcel. Bahkan tidak sedikit dari pedagang yang menggelar dagangannya di atas trotoar.

    Kami berikan waktu untuk berdagang hingga H-1 Natal. Setelah itu, kami akan bersihkan seluruh kawasan Cikini dari akti-vitas yang mengganggu publik.

    Hal ini jelas membuat kawasan tersebut menjadi semrawut. Aktivitas pedagang parcel di pinggir jalan itu juga telah mengganggu arus arus lalu lintas. Para pejalan kaki pun terpaksa mengalah dengan berjalan di bahu jalan.

    Kemacetan semakin lengkap dengan diparkirnya beberapa kendaraan roda empat di depan lapak pedagang, hingga sepeda motor yang sengaja berhenti untuk membeli parcel.

    Pantauan beritajakarta.com, ratusan pedagang parcel itu umumnya berdagang di depan Pasar Cikini Gold Center. Namun sebagian lainnya menggelar dagangannya di Jalan Pegangsaan, tepatnya di kolong jalan layang kereta api.

    Kami berikan waktu untuk berdagang hingga H-1 Natal. Setelah itu, kami akan bersihkan seluruh kawasan Cikini dari ak-tivitas yang mengganggu pub-lik, kata Bondan Diah Ekowati, Camat Menteng, Jumat (12/12).

    Bondan mengaku, pihaknya pernah melakukan penertiban terhadap ratusan pedagang parcel. Pedagang parcel itu diminta untuk pindah ke Pasar Cikini Gold Center atau Pasar Johar Baru. Namun tawaran itu ditolak dengan alasan lokasinya berdagangnya jauh dan sepi

    pengunjung.Dihubungi terpisah, Direktur

    Utama PT Makna Tera, Adrin Tando selaku pengelola Pasar Cikini Gold Center menuturkan, maraknya pedagang parcel yang berjualan di pinggir jalan membuat omzet pedagang parcel di dalam pasar merosot.

    Kami siap menyediakan tempat di lantai 5 untuk para pedagang. Kami berikan secara gratis sampai dengan akhir menjelang tahun baru, ujar Adrin.

    (Benny Manullang/ Sany/ Restu)

    Motor Tak Boleh Lewat Thamrin, Ini 11 Lokasi Parkir GedungMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merampungkan perjanjian kerja sama penyediaan lahan parkir dengan 11 pengelola gedung di sepanjang Jalan Th amrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

    Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Benjamin Bukit, mengatakan, sebelas gedung itu bisa digunakan oleh pengendara sepeda motor untuk memarkirkan kendaraannya, saat uji coba pelarangan motor melintas di jalan protokol 17 Desember 2014 mendatang.

    Silakan gunakan fasilitas parkir di 11 tempat itu dan gunakan bus tingkat gratis untuk melintasi Jalan Th amrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, ujar Benjamin saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat, 12 Desember 2014.

    Adapun ke-11 gedung itu adalah Gedung Jaya, Gedung Bank Dagang Negara (BDN), Jakarta Th eatre, Sarinah, Gedung BII, Gedung Oil, Plaza Permata, Gedung Kosgoro, Hotel Nikko/Wisma Nusantara (Hotel Pullman), Grand Indonesia, dan Carrefour Duta Merlin.

    Selain itu, Benjamin mengatakan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga telah menyiapkan rute-rute alternatif yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk tetap menggunakan sepeda motornya, baik untuk melintasi daerah Th amrin dan Medan Merdeka Barat, maupun untuk mencapai gedung-gedung lokasi parkir itu.

    Jalan alternatifnya berada di kedua sisi Jalan Th amrin dan Medan Merdeka Barat, ucap Benjamin.

    Benjamin yakin 11 gedung itu bisa menampung volume sepeda motor yang diparkirkan. Selain ke-11 gedung itu, Benjamin menuturkan bahwa Dishub juga mengoptimalkan penggunaan Lapangan Eks IRTI Monas yang selama ini memang telah digunakan sebagai lahan parkir.

    Berikut adalah rute-rute jalan alternatif untuk mencapai gedung-gedung lokasi parkir tersebut:

    Sisi BaratJalan Agus Salim:Gedung BII, Gedung Kosgoro, Plaza Permata,Gedung Oil, Hotel Nikko/Wisma Nusantara (Hotel Pullman), Sarinah, Skyline Building, Menara BDN.

    Jalan Wahid Hasyim:Gedung Jaya

    Sisi TimurJalan KH Hasyim Ansyari:Carrefour Duta Merlin

    Jalan Kebon Kacang Raya:Grand Indonesia. (VIVAnews)

    METROPOLITAN POS, JAKARTASebagai tuan rumah Asean

    Games 2018, Pemprov DKI Jakarta terus berbenah dan melakukan persiapan. Rencananya, beberapa lahan milik TNI akan dipakai untuk dibangun venue pertandingan.

    Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mendukung rencana tersebut. Dia mempersilakan Pemprov DKI Jakarta untuk menggunakannya sarana dan prasarana (Sarpras).

    Kami TNI memiliki sarpras. Akan kami berikan kepada panitia untuk digunakan. Kami memiliki lapangan tembak dan yang lain bisa digunakan, jelas Moeldoko di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (12/12).

    Dia menjelaskan, TNI memiliki lapangan tembak di Cilodong, Bogor. Lahan ini dia tawarkan digunakan sebagai venue lomba menembak dengan jarak 600 meter. Selain itu masih ada beberapa lokasi yang bisa digunakan misalnya untuk cabang olahraga sepak bola.

    Saya pikir tanah itu barang milik negara, nanti ada prosedur

    yang harus dilalui. Karena kami mesti lapor dulu ke Kemenkeu, terang Moeldoko.

    Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyambut positif tawaran itu. Dia menjelaskan, DKI bukan mengakuisisi lahan milik TNI melainkan hanya menghibahkan dana.

    DKI menghibahkan uang untuk bangun sarana olahraga di TNI. Jadi bukan minta tanah. Karena selama ini kami lihat, TNI selalu manunggal dengan rakyat, jadi semua tuh ngajak rakyat pakai, kata Ahok, ditemui di tempat yang sama.

    Dia menjelaskan, venue yang dibangun di lahan milik TNI akan menjadi fasilitas bersama dan seluruh masyarakat Jakarta akan dapat menggunakannya.

    Sekarang kita misalnya ada tanah yang kosong, kita bangunkan. kita kayak bantuan, hibah, bangunkan, nanti jadi miliknya TNI, yang pakainya masyarakat, prajurit juga bisa pakai. bukan minta bos. Enak aja, tutup mantan Bupati Belitung Timur ini.

    (MERDEKA.COM)

    Moeldoko Persilakan Ahok Pakai Lahan TNI untuk Bangun Venue

  • METROPOLITAN 4 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    Basuki Terima Baret & Brevet Kehormatan TNIMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima baret dan brevet kehormatan Mitra Kerja Daerah dari TNI. Penyematan baret dan brevet dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD), Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (12/12).

    TNI memberikan penguatan atas leadership gubernur. Kalau ada apa-apa, Ahok jangan sungkan meminta bantuan ke Pangdam

    Moeldoko mengatakan, peny-ematan brevet dan pemasangan baret kepada Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama adalah sebagai mitra strategis dalam pertahanan negara.

    Penyematan baret kepada mantan Bupati Belitung Timur ini seharusnya diberikan di Surabaya pada Oktober silam. Namun, Ahok saat itu tak datang karena masih menjadi Wagub DKI. Sedangkan Jokowi yang saat itu masih sebagai Gubernur DKI menunggu dilantik menjadi presiden

    Dikatakan Moeldoko, doktrin

    dari sistem pertahanan negara adalah pertahanan rakyat semesta. Sehingga, apabila

    Indonesia diserang negara luar, seluruh Sumber Daya Nasional (SDN) akan lumpuh.

    Pemilik SDN adalah Pemda. Sarana prasarana, alat kelengkapan, kondisi masyarakat,

    semuanya di tangan gubernur sehingga diperlukan sinergitas, proaktif dalam menyusun sistem pertahanan ini, ujar Moeldoko di sela-sela pemenyematkan brevet dan baret di Mabes TNI AD, Jumat (12/12).

    Ia menegaskan, Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama pasca menerima baret dan brevet TNI dapat memimpin apel di saat-saat tertentu saat ada upacara militer.

    TNI memberikan penguatan atas leadership gubernur. Kalau ada apa-apa, Ahok jangan sungkan meminta bantuan ke Pangdam, tegasnya.

    Sementara Basuki mengucap-kan terima kasih kepada Pang- lima TNI dalam penyematan brevet dan baret tersebut.

    Buat saya, ini hoki saja, ujarnya sambil tertawa. Basuki sendiri tampak mengenakan ja-ket loreng khas TNI berwarna hijau kekuningan saat disemat-kan brevet dan baret.

    Saat berlangsungnya apel penyematan baret dan brevet, Basuki juga harus melakukan baris berbaris layaknya prajurit TNI.

    (Restu)

    Sudin Nakertrans Jakarta Selatan Buka Bursa Kerja GratisMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Banyaknya tingkat pengangguran di kota Jakarta, baik dari lulusan SMK/SLTA maupun Perguruan Tinggi menjadikan tingkat persaingan tenaga kerja semakin ketat serta ditambah dengan ancaman serbuan pekerja asing pada Januari 2015 dibarengai dengan Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) semakin berat tingkat persaingan para pemuda di ibukota dalam mencari pekerjaan.

    Pemkot Jakarta Selatan melalui Dinas Tenaga Kerjan dan Transmigrasi melakukan terobosan baik dengan menggandeng mitra kerja 70 perusahaan besar bergabung dalam Bursa Tenaga Kerja Gratis, dengan tujuan memberikan peluang kertja bagi para penganggur.

    Menurut Kadis Nakertrans DKI Jakarta Priyono mengatakan, Suka tidak suka mau atau tidak mau kita harus

    sikapi MEA dengan hal positif yakni membekali diri dengan skill yang mumpuni. Termasuk dengan bekerja sebagai salah satu aktualisasi diri, katanya disela Jobb Fair di Balai Sudirman, Tebet Jakarta Selatan didampingi Kasudin Nakertrans Jaksel Dwi Untoro serta Kasie Penempatan Nakertrans (PTKT) Washington Siagian Rabu, (10/12).

    Lanjutnya, Bursa tenaga kerja gratis merupakan terobosan dan program strategis Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi tingkat pengagguran, dan jika tidak cepat diatasi dapat menjadi beban bersama, baik itu bagi pemerintah, swasta maupun masyarakat,lanjutnya.

    Dia menambhakan tenaga kerja produktif di DKI berkisar

    4,7 juta jiwa, dan jumlah tersebut dari data Dinas Nakertrans DKI hingga November 2014 sekitar 350.000 orang dan golongan usia produktif masih menganggur,tambahnya.

    Ribuan peserta membanjiri areal Bursa Tenaga Kerja Gratis mulai dari halaman parkir hingga gedung dalam, tak terkecuali terlihat para pencari kerja dari penyandang difabilitas (penyandang cacat) dan para siswa kelas XII dari SMK binaan Sudin Nakertrans Jakarta Selatan.

    Sedangkan Menurut Kasudin Nakertrans Jakarta Selatan Dwi Untoro Pudji Hartono mengatakan pada job fair putaran ke 4 sekaligus sebagai penutup di tahun 2014, dan pihaknya mengundang ratusan siswa dari 10 SMK dari jalur Bursa Kerja Khusus (BKK) yang diadakan Sudin Nakertrans Jakarta Selatan dan ada sekitar 50 SMK baik negeri atau swasta yang sudah memiliki BKK, katanya.

    Lanjutnya Kami menyediakan 40 persen dari total 6.293 lowongan kerja yang tersedia pada bursa kerja iniuntuk mengenalkan dunia kerja bagi lulusan SMK untuk mengurangi penganggurandi wilayah Jakarta Selatan, lanjutnya.

    Sementara itu Kasie PTKT Washington Siagian menambahkan, bursa kerja ini mampu mengurangi pengangguran dan dalam tiga putaran sebelumnya berhasil merekrut 5.753 pekerjadari lowongan 31.211 lowongan yang tersedia dan disambangi 7.901 pengunjung,tambah Washington.

    Washington melanjutkan ada 70 perusahaan dari berbagai jenis usaha sepertyi ritel, otomotif, perbankan, perhotelan, leasing, dan transportasi, dan kami optimis job fair kali ini melibatkan perusahaan-perusahaan besar lainnya dan berjalan sukses serta lancar, pungkasnya,

    (Mulyawan)

    Ketum PWRI Serahkan SK DPD Provinsi LampungMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Keberadaan Organisasi Kewar- tawanan di Indonesia masih dibu-tuhkan oleh insan-insan jurnalis dengan tujuan dapat mewadahi dan membantu memfasilitasi dan memediasi dengan pemerintah, sehingga para insan jurnalis dapat terayomi dan nyaman dalam melaksanakan tugas mulia sebagai insan media di Indonesia.

    Begitu pula dengan Organisasi PWRI yang meskipun usianya baru satu tahun, tetapi hampir seluruh propinsi di Indonesia sudah bergabung menjadi bagian dari organisasi PWRI, begitu pula dengan DPD Propinsi Lam-pung siap mengibarkan panji-panji kebesaran PWRI di wilayah Propinsi yang terkenal akan he-wan gajah Sumateranya.

    Ketua Umum PWRI Suriyanto, SH menyambut hangat kedatangan Pengurus DPD PWRI Propinsi Lampung yang diketuai

    oleh Drs. H. Bahromi Saad dan didampingi Wakil Ketua IIDrs.Nursal Anwar dan Sekretaris DPD Taswin Edwar, SE, MH di

    Kantor DPP PWRI di Jalan Balap Sepeda No. 61 F Rawamangun Jakarta Timur, Selasa (9/12).

    Dalam arahannya Ketua Umum PWRI Suriyanto, SH, meng-harapkan agar panji-panji PWRI berkibar di bumi Lampung, dan dapat mengayomi serta menga-komodir para insan jurnalis sam-pai tingkat kabupaten-kabupaten di Propinsi Lampung, sehingga para insan jurnalis dapat nyaman dan terangkat tingkat perekono-mian mereka jika bergabung di organisasi PWRI yang kita cintai bersama ini, katanya

    Sementara itu Ketua DPD PWRI Propinsi Lampung Drs. H. Bahromi Saad mengatakan, bahwa Pengurus PWRI Lampung siap menjalankan roda organisasi PWRI sampai ke kabupaten

    se Propinsi Lampung dan berkoordinasi dengan Pemda setempat agar para insan jurnalis dapat bekerjasama dengan Pemda baik kabupaten maupun kota di Propisnsi lampung, jelasnya

    Lanjutnya, dan kami siap mengibarkan panji-panji PWRI ditanah Lampung, agar tingkat perekonomian para insan jurnalis dapat terangkat dan mereka akan senang bergabung dengan PWRI, tambahnya.

    Dalam acara tersebut Ketua Umum PWRI menyerahkan Surat Keputusan Pengurus DPD PWRI Propinsi Lampung, serta mem-berikan Pataka secara simbolis ke-pada Ketua DPD PWRI Lampung beserta jajarannya, disaksikan Pengurus DPP PWRI.

    (Mulyawan)

    Kasudin PU Tata Air Jakbar

    Pantas Dapatkan Predikat Terbaik

    METROPOLITAN POS, JAKARTA Desember Rain yang membasahi seluruh bagian kota-kota dan daerah, sudah menjadi prioritas musim hujan yang mengakibatkan banjir terutama di Ibukota Jakarta. untuk itu Pemerintah membutuhkan pejabat yang serius bekerja dan bertanggung jawab demi kepentingan masyarakat banyak, karena masyarakat butuh bukti bukan janji. Kasudin PU Tata Air Pamudji yang biasa dikenal tegas tetapi juga ramah ini benar-benar sanggup dengan baik menjalankan amanah yang menjadi tupoksinya sebagai seorang kasudin pu tata air di Jakarta barat , Pamudji pantas mendapat predikat Kasudin PU Tata Air terbaik di tahun 2014. Bukanlah hal yang mudah tetapi juga harus benar-benar teliti dan professional, Begitu juga dengan Kasie Pemeliharaan Amir Pangaribuan yang sangat serius dalam bekerja, rajin dan benar-benar memahami lapangan. Banjir bukanlah kemauan kita tetapi banjir juga karena diri kita sendiri yang belum memahami dampak dari apa yang kita lakukan di kemudian hari, ketika tim bertanya Bagaimana cara Amir menjalani hari-hari di lapangan yang penuh dengan tantangan? Integritas PNS adalah kesanggupan memahami tupoksinya, yah tentunya kita harus mempunyai program kerja yang visioner serta inovatif dalam menjawab tantangan dan persoalan karena itu adalah tanggung jawab kita yang telah diberikan amanah. Ujar Amir Pangaribuan di ruang kerjanya. Selain bekerja dengan professional laporan-laporan dari masyarakat juga penting untuk menjadi perbaikan kinerja karena itu juga bahagian dari tanggung jawab dan telah menjadi tupoksi seorang pejabat Negara membenahi bangsanya.

    (Benny Manullang/Sani Pangaribuan)

  • METROPOLITAN 5 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    Kapolsek Feat Pol PP Senen

    Basmi Preman dan Gelandangan Digiring Ke Panti Sosial

    METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Kriminal sering terjadi di mana saja dan kapan saja bila ada kesempatan setidaknya inilah yang sering diucapkan bang napi. Untuk mencegah berkembang luasnya kejahatan yang membahayakan masyarakat pihak Polri pun berusaha bekerja dengan serius dan cepat tangkap.

    Kapolsek senen Kompol Kartono langsung turun tangan yang dibantu dengan Sat pol pp Senen, membasmi habis preman-preman yang sering mangkal di seputaran pasar senen sekitarnya, dalam operasi Senin 15/12 yang melibatkan puluhan personil baik dari polsek dan pol pp ini menjaring puluhan preman dan gelandangan yang langsung dikirimkan ke Dinas Sosial DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut.

    Tindakan tegas ini mendapat sorotan baik dari kalangan masyarakat yang telah resah dengan banyaknya tindakan kriminal yang sering terjadi, seperti ungkapan beberapa warga yang sedang melintas. biar aja bang diberantas habis biar mereka berubah dan tahu rasa.

    Masyarakat diharapkan dapat membantu dan tidak sungkan untuk melaporkan tindak kejahatan karena dapat mengancam keselamatan, tidak sering kejahatan memakan korban dan dapat merugikan diri kita juga orang lain.

    (Benny Manullang/Sani Pangaribuan)

    Kec. Johar Baru Jakpus

    PTSP Tanah Tinggi Ready To LaunchingMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Launching PTSP yang akan disahkan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Gubernur DKI Jakarta di bulan Desem-ber ini mendapat sambutan baik ribuan masyarakat, hara-pan pemerintah untuk mem-perbaiki kinerja dan mem-permudah masyarakat dalam hal pengurusan apa saja kini sebentar lagi akan segera ter-wujudkan.

    Kantor Kelurahan Tanah Tinggi, yang baru saja direhab

    2 bulan yang lalu dan menam-bah ruang baru untuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kini telah selesai pengerjaannya dan siap untuk melayani masyarakat lebih baik lagi ucap Lurah Heru Supriyono yang terkenal ramah kepada masyarakatnya.

    Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) beberapa waktu yang lalu telah di sosialisasi-kan kepada masyarakat akan segera disahkan keberadaan-nya di setiap kelurahan di DKI Jakarta. (Benny Manullang/Sani Pangaribuan)

    Demi Penghijauan, Bangunan Liarpun DibongkarMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Aparat gabungan terdiri dari TNI. POLRI, Satgas BKT, Sat-Pol PP Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Duren Sawit (Kamis,11/12), melakukan pem-bongkaran terhadap bangunan liar disisi jalan Banjir Kanal Timur (BKT) mulai dari Kelu-rahan Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Pondok Bambu dan Kelurahan Duren Sawit yak-ni dua dari Kecamatan Jatinegara dan dua dari Kecamatan Duren Sawit.

    Pembongkaran terhadap hampir ratusan bangunan liar di sepanjang wilayah tersebut

    dilakukan oleh aparat Unit Pengelola BKT dan SatPol PP dari dua Kecamatan Jatinegara dan Duren Sawit dibantu oleh aparat Kepolisian dan TNI.Petugas mengerahkan satu alat berat ekskavator untuk melakukan pembongkaran itu. Sebagian pemilik bahkan membongkar sendiri bangunan mereka, karena mereka masih dapat menggunakan kembali bahan bangunannya.

    Menurut Lurah Duren Sawit H.R. Sudirman SH.M.Si saat dimintai komentarnya di lokasi, mengatakan bahwa seluruh pemilik bangunan yang

    di bongkar dapat menerima kehadiran aparat karena petugas Kelurahan sudah melakukan penyuluhan dan pemberitahuan melalui surat edaran sebanyak tiga kali sebelum dilakukan pembongkaran.

    Masih menurut sang Lurah, bahwa pemberitahuan sudah dilakukan sejak September 2013, kemudian pada bulan Maret 2014, berkordinasi dengan Unit Pengelola BKT, ada sekitar 91 bangunan yang kena sasar bongkar, bangunan tersebut umumnya tempat usaha informal antara lain, warung makan, penjual bahan bangunan bekas,

    warung rokok, paparnya.Penanggung jawab lapangan

    dari Unit Pengelola BKT Mustajab menegaskan, bahwa semua bangunan yang ada disisi luar jalan atau 18 m dari luar jalan akan di bongkar,kalau hari ini (Kamis. Red) tidak selesai besok jumat akan kita lanjutkan pembongkaran, jelasnya.

    Tentang adanya warga yang mengaku menempati sisa tanah yang dibebaskan oleh Pemda Provinsi DKI,menurutnya,itu tidak ada mas, kalau sudah dibayar maka itu adalah aset Pemda, tidak ada yang boleh membangun disitu, dan sesudah

    pembongkaran semua akan dihijaukan, imbuhnya.

    Sementara, menurut Camat Duren Sawit Abu Bakar, ja-lan sepanjang yang ditertibkan melintas empat Kelurahan yakni, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Pondok Bambu,dan Du-ren Sawit, sambil menambahkan bahwa, semua anggaran pem-bongkaran ini disediakan oleh DPU Unit Pengelola BKT dan mengharapkan agar warga tidak lagi mendirikan bangunan atau lapak diatas tanah yang bukan haknya,sama-sama menjaga agar bersih dan indah, pintanya.

    (Marisitua Malau)

    Pengadaan Pohon Pelindung Rp10,9M Diduga Sarat KKNMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Pekerjaan Pengadaan Pohon Pelindung (Instant Trees) yang dilaksanakan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta melalui pihak ketiga (Kontrktor) pada Tahun Anggaran 2013 harus di usut dan dibongkar secara tuntas pelaksanaannya karena diduga kuat telah di korupsi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Pasalnya, menurut temuan

    wartawan harian ini dilapangan, banyak kejanggalan dan ke gagalan penanamannya, seperti, tidak adanya kebun pembibitan yang 9 ha, steger bambu dan ijuk yang asal-asalan, pemotongan pohon tidak sesuai prosedur dan penggunaan pupuk kompos yang tidak benar yang mengakibatkan hampir sembilan puluh persen tanaman tidak tumbuh.

    Selain itu jumlah keseluruhan pohon yang di tanam di keca-matan-kecamatan di lima wilayah kota Administrasi Provinsi DKI

    Jakarta tidak jelas rimbanya.Ketika hal ini di kon rmasi

    melalui Surat Kon rmasi No.21/K/MP/XI/14 ke Dinas Perta-manan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta,dan di tanggapi me-lalui Surat Nomor 3602/-1.795.22 menjelaskan, terimakasih atas kepedulian dan partisipasi me-dia melakukan fungsi penga-wasan terhadap kegiatan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kegiatan tersebut dari segi pelak-sanaan maupun pengawasan sudah sesuai dengan aturan dan

    ketentuan dalam kontrak serta telah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat.

    Perlu untuk diketahui bahwa, sebelum surat tanggapan di kirimkan, Kepala Seksi Perta-manan, Mila mengaku bahwa pekerjaan itu memang tidak di -kerjakan dengan baik dan benar, hanya lima puluh persen, dan penagihannya juga hanya lima puluh persen ,akunya. Ini menu-rut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), imbuhnya.

    Dalam Surat tanggapan yang di tandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, Ir.Nandar Sunandar, tidak ada satupun yang dijawab sesuai dengan hal-hal yang dipertanyakan oleh wartawan harian ini, seperti,dimanakah kebun pembibitan yang sembilan hektar (9 ha), dimana saja titik-titik penanamannya, bahkan cenderung menanggapi dengan mengatas namakan Dinas-dinas lain. (Marisitua Malau)

    Waka Dishub dan Waka Lantas Jakpus

    Sterilkan Pengendara Mobil GelapMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Razia besar-besaran dilakukan oleh gabungan Dinas Perhubungan dan Satlantas Jakarta Pusat, berlokasi di sekitar Jl. Kalilio Bharata Senen. Operasi ini bertujuan untuk sterilkan pengendara mobil gelap di ibukota DKI Jakarta.

    Operasi gabungan ini dikomandoi langsung oleh Waka Dishub DKI Jakarta Dr. Ir.Benjamin Bukit,MM dan Kompol Herman Waka Lantas Jakarta Pusat serta jajaran Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, yang dikepalai Syamsudin, dengan Kepala Seksi Operasional Lapangan Harlem Simanjuntak.

    Kita diperintahkan Pak Ahok untuk melakukan operasi penertiban hari ini, ya kita laksanakan. Target kita untuk saat ini taxi, semua taxi tanpa

    terkecuali kita tertibkan. Saat ini sudah 50 taxi yang kita periksa

    dan yang dipastikan untuk saat ini 6 unit langsung dikirimkan ke

    Jati Baru karena tidak mempunyai dokumen resmi, surat izin usaha,

    buku KIR dan sebagainya. Saat di wawancarai tim Metropolitan Pos di seputaran pasar senen.

    Ratusan Masyarakat dan pengendara motor memadati Razia dadakan ini yang membuat jalan macet beberapa saat, karena 200 taxi terjaring razia yang berlangsung 3 jam ini.

    Perlu diketahui,Operasi ini bertujuan memberikan contoh tegas dan disiplin kepada sopir-sopir taxi agar masyarakat merasa aman dan nyaman sebagai penumpang saat menaiki taxi yang akan ditumpangi, ujar Kompol Herman Waka Lantas Jakarta Pusat.

    Jangan dibuat esensi pengecualian. Namun kita lebih tingkatkan kewaspadaan bersama, tegas Waka Dishub Benjamin Bukit.

    (Sani Pangaribuan/Benny Manullang)

    Welcome To The Assessment Team PKK Kecamatan Johar Baru Kampung Rawa JakpusMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Pemerintah mendukung serius program PKK di DKI Jakarta be-serta kinerja para kader-kadernya di tiap wilayah masing-masing.

    Penilaian kinerja PKK tingkat kota yang sedang berlomba un-tuk menjadi yang terbaik dan dapat menjadi contoh untuk yang lainnya, Pada hari ini kelurahan kampung rawa yang dipimpin, Andri Ferdian S.Sos. MAP yang menjadi sorotan penilaian dari tingkat kota Administrasi Jakarta Pusat, yang di hadiri langsung Sekko Bayu Meghantara beserta istri dan ibu-ibu PKK lainnya. Turut menyambut Camat Johar

    Baru Masroni, Sekcam Prasetyo Kurniawan dan para lurah seke-camatan Johar Baru. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri 500 ratusan masyarakat dan selu-ruh kader-kader PKK.

    Stand-stand bazar dan unit layanan KB gratis juga tersedia untuk masyarakat yang hadir, hingga acara ber-akhir sore hari terlihat jelas rasa bahagia di wa-jah-wajah seluruh tamu undan-gan, Salam sukses untuk seluruh PKK Kecamatan Johar Baru be-serta kader-kadernya.

    (Benny Manullang/Sani Pangaribuan)

  • POLITIK 6 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    Pasek Tantang SBY

    Ruhut: Jangan Ngomong, Doang!METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menampik tuduhan anggota Dewan Perwakilan Daerah I Gede Pasek Suardika yang menyebut Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono akan menang secara aklamasi dalam Kongres Demokrat pada 2015. Caranya, menurut Pasek, kubu SBY akan menekan agar pengurus daerah membuat surat dukungan yang diteken dan bermaterai.

    Omongan Pasek itu seperti orang jalanan yang cari sensasi, kata Ruhut kepada Tempo, Senin malam, 15 Desember 2014. Bahkan, anggota Komisi Hukum DPR ini menantang loyalis bekas Ketua Umum Demokrat dan juga terdakwa kasus Hambalang, Anas Urbaningrum, itu membuktikan tuduhan SBY bakal menang dengan cara aklamasi tersebut. Jangan omong doang kamu, Pasek!

    Menurut Ruhut, Pasek adalah orang independen yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah. Kalau maju menjadi ketua umum berarti dia bera liasi ke partai tertentu, kata Ruhut. Berarti dia selama ini menipu Komisi Pemilihan Umum dong. Ruhut juga menganggap Pasek sebagai orang yang dangkal pengetahuan hukumnya. Padahal dulu ketua Komisi Hukum DPR.

    Sebelumnya Pasek mengatakan dirinya bakal maju bersaing sebagai ketua umum partai berlambang mercy itu dalam Kongres Demokrat 2015. Ia mengaku alasan dirinya maju untuk memberi panggung demokrasi bagi Demokrat. Ia menuding SBY memainkan skenario aklamasi lewat tekanan agar pengurus daerah menandatangani surat dukungan bermaterai. Ia mengklaim menemukan gerakan wajib tanda tangan dukungan itu di Bali dan Sumatera. (TEMPO.CO)

    Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu? METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Politikus Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai, mempersilakan kubu Aburizal Bakrie atau Ical bila ingin menggelar rapat di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai beringin itu di Slipi, Jakarta Barat. Menurut dia, kubu Ical yang mengklaim menjadi pengurus Golkar yang sah harusnya berkantor di sana.

    Suruh datang saja kalau mereka berani, ujar Yorrys ketika dihubungi, Kamis, 11 Desember 2014. Dia mengatakan markas Golkar di Slipi memang milik seluruh kader maupun simpatisan. Namun, Yorrys menegaskan kubunya sudah memecat Ical dan Idrus Marham.

    Yorrys menantang Ical bersama para pengikutnya seperti Fadel Muhammad, Aziz Syamsudin,

    Ade Komarudin, Idrus, dan Tantowi Yahya untuk datang ke markas Golkar itu. Tapi tidak dikasih masuk. Siapa lu? ujar Ketua Angkatan Muda Partai Golkar itu.

    Sejak Selasa, 25 November lalu, anak buah Yorrys menduduki kantor DPP Golkar. Aksi ini merupakan lanjutan dari

    penolakan rencana musyawarah nasional yang akan digelar 30 November hingga 4 Desember mendatang di Bali. Yorrys yang merupakan bagian dari Ketua Umum Golkar Agung Laksono hasil munas tandingan di Ancol, masih menduduki kantor di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat. (TEMPO.CO)

    Pertemuan Jokowi dan SBY Bisa Ubah Peta Politik NasionalMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait meyakini, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa hari lalu dapat mengubah konstelasi politik nasional di Indonesia. Sebab, kata dia, Jokowi dan SBY adalah tokoh trendsetter yang sama-sama berpijak pada aspirasi rakyat.

    Dasar berpolitik ini juga ko-koh sebab dibangun berdasarkan idealisme, bukan karena didasari pragmatisme, atau bagi-bagi kekuasaan dan bagi-bagi jabatan. Idealisme itu adalah menjaga ke-daulatan rakyat melalui pilkada langsung, kata Maruarar kepada wartawan di Gedung DPR, Ja-karta, Kamis (11/12).

    Menurut Maruarar, antara Jokowi dan SBY secara bulat

    mendukung pemilihan kepala daerah langsung dipilih oleh rakyat. Sebab, substansi demokrasi sebetulnya ada di tangan rakyat.

    Perubahan peta politik nasional khususnya mengenai sikap Perppu Pilkada langsung berubah setelah adanya pertemuan antara Jokowi dan SBY. Partai-partai politik mau tidak mau harus

    mendengarkan aspirasi rakyat jika ingin tetap mendapatkan simpati pada Pemilu 2019.

    Kehendak dan aspirasi rakyat ini tercermin dari berbagai survei, aksi demonstrasi dimana-mana dan juga penyataan-pernyataan para kepala daerah yang juga selama ini dipilih secara langsung, jelas Maruarar.

    (MERDEKA.COM)

    Kodam Jaya Siap Bantu Amankan Natal dan Tahun BaruMETROPOLITAN POS, BEKASI

    Dalam rangka mengamankan perayaan Malam Natal dan Tahun Baru di wilayah Jabodetabek, Ko-mando Daerah Militer (Kodam) Jaya siap membantu kepolisian dengan menerjunkan 35 satuan setingkat kompi (SSK) atau setara dengan 35.000 personel.

    Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya, Mayjen Agus Sutomo mengatakan, untuk menindaklanjuti kesiapan pengamanan pihaknya akan melakukan rapat dengan seluruh jajaran terkait di kantor Kementerian Polhukam.

    Kita akan membantu pihak kepolisian dalam mengamankan malam Natal dan Tahun baru. Na-mun untuk menindaklanjuti kesia-pan pengamanan itu akan dibahas di kantor kementerian Polhukam. Katanya kepada wartawan saat hadir dalam kegiatan Bhakti sosial HUT ke-65 Kodam Jaya, di kantor Kecamatan Cikarang Selatan, Ka-bupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/12).

    Lebih lanjut Agus menegaskan, pada pengamanan natal tahun ini Kodam Jaya hanya memback-up personel kepolisian. Hal itu di-lakukan jika terjadi keadaan yang

    membutuhkan bantuan TNI.Sejauh ini pencegahan ter-

    hadap gangguan keamanan pada natal dan tahun baru sudah di-lakukan Kodam Jaya secara pro-aktif dengan melibatkan Babinsa, babinkamtibmas serta satuan operasional jajaran Kodam yang terus melakukan patroli sepeda motor. Selain itu aparat keaman-an juga mendapatkan dukungan pengamanan dari masyarakat dan sejumlah organisasi ma-syarakat (ormas).

    Dengan dilibatkannya TNI pada pengamanan Natal dan tahun baru bisa tercipta rasa aman dan nyaman, serta tidak ada gangguan keamanan, kata Agus. (Jenri)

    Nurul:

    Putusan Menhukham Soal Golkar Tak MendidikMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Nurul Ari n menilai keputusan Kementerian Hukum dan HAM mengenai dualisme kepemimpinan di Golkar memberikan preseden buruk bagi demokrasi Indonesia khususnya dalam pendidikan politik. Putusan ini dinilai tidak memberikan pendidikan politik yang baik artinya tidak ada ketegasan dari Kemenkumham karena dua munas Golkar di Jakarta dan Bali memenuhi persyaratan munas.

    Ini menjadi blunder yang buruk dan kemudian preseden bagi kita semua karena tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi negara ini, kata Nurul di Gedung Nusantara III, Jakarta, Rabu (17/12).

    Dia menjelaskan dari sisi le-galistik, munas mengisyaratkan ada dua hal agenda pokok yaitu pidato pertanggungjawaban ke- tua umum dan pemilihan ketua umum Partai Golkar.

    Nurul menegaskan dari segi legalistik formal, tentu saja harus dikatakan bahwa yang legal itu adalah Munas di Bali.

    Namun demikian sikap cuci tangan dan lepas tangan dari pemerintah ini menjadi pekerjaan rumah besar buat kita semua apalagi ini satu preseden bagi kehidupan politik yang baik, ujarnya.

    Dia mengatakan Golkar versi Munas Bali dari segi politik dan legalistik sudah menang namun masalahnya tidak memiliki kantor. Hal itu, menurut dia, membuat Golkar versi Munas

    Bali terlihat lemah padahal sesungguhnya kuat.

    Memang kami tidak mengantisipasi waktu itu karena tidak ada pikiran-pikiran buruk dari kami, katanya.

    Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Bali Tantowi Yahya di Ge-dung Nusantara III mengatakan dirinya kecewa dengan keputu-san Kemenkumham karena apa-bila pemerintah menempatkan diri secara objektif maka seha-rusnya diveri kasi dua munas itu lalu mensahkan salah satunya.

    Menurut dia, apabila pemerin-tah melihatnya secara jernih dan memveri kasi Munas itu mudah yaitu AD/ ART yang menyebut-kan agenda Munas adalah mem-buat Laporan Pertanggung Jawa-ban ketua umum dan pemilihan ketua umum Golkar.

    Munas diikuti peserta sesuai mandat yang dihadiri secara legal yaitu di Munas Bali. Di munas itu ada penyampaian LPJ dan pemilihan ketum serta dihadiri seluruh ketua DPD dan DPC, ujarnya.

    Dia menilai dari pemerintah tidak mau ikut campur dan mengacu pada Undang-Undang nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik maka diserahkan kembali kepada internal untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

    Menurut Tantowi, pihaknya menerima itu untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

    Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan Ke-menterian Hukum dan HAM menyimpulkan untuk mengem-balikan penyelesaian dualisme kepemimpinan Partai Golkar ke

    internal partai tersebut.Yasonna mengatakan, kepu-

    tusan diambil setelah memper-timbangkan segala aspek seperti yuridis, fakta, dan dokumen.

    Setelah kami pertimbangkan, dari semua aspek, yuridis, fakta, dan dokumen, kami menyimpulkan bahwa masih ada perselisihan yang seharusnya Kementerian Hukum dan HAM tidak boleh intervensi keputusan itu, kata Yasonna Laoly, di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa (16/12).

    Dia mengatakan internal Golkar sendiri yang harus menyelesaikan masalahnya dan Kemenkumham dengan berat hati, tidak bisa memberikan keputusan terkait dualisme kepemimpinan tersebut.

    (Antara)

    Pilkada Serentak Bisa Dilakukan 2016METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Pelaksanaan Pilkada serentak yang menurut Peraturan Pemer-intah Pengganti Undang-undang (Perppu) yang sedianya digelar di 2015, memungkinkan untuk di-laksanakan pada 2016. Menurut Dirjen Otonomi Daerah Djoher-mansyah Djohan, Rabu (17/12) penundaan guna mencapai kes-erentakan pelantikan kepala dae-rah terpilih.

    Jadi yang dimaksud pilkada serentak itu tidak hanya penco- blosan atau pemungutan suaranya saja, tetapi juga serentak pelanti-kannya. Kalau KPU menganggap itu tidak memungkinkan dilaku-kan, maka bisa saja melakukan perubahan Perppu ini. Pilkada serentaknya mungkin geser ke 2016, katanya ketika menghadiri Rapat Koordinasi Nasional KPU Tahun 2014 di Ancol, Jakarta Utara, Rabu.

    Perubahan pengaturan pilkada tersebut, hanya bisa dilakukan jika DPR RI di masa sidang beri-kutnya menyetujui pengesahan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota menjadi Undang-undang.

    Setelah DPR RI mengundang-kan Perppu tersebut, maka draf

    revisi Rancangan Undang-un-dangnya bisa langsung dimasuk-kan dan dibahas bersama dengan KPU dan Kemendagri.

    Perubahan Perppu itu tentu harus dibicarakan juga dengan DPR RI. Sehingga kalau nanti Perppu ini diterima dan diundan-gkan, maka RUU-nya bisa lang-sung masuk dan pembahasannya bisa singkat saja sehingga tidak mengganggu jadwal pilkada yang sudah disusun KPU, jelas Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu.

    Terkait isi revisi dari Perppu tersebut, Djo mengatakan hal itu menjadi kewenangan KPU, sebagai lembaga penyelenggara, yang mengusulkannya.

    Komisioner KPU Pusat Ida Budhiati menanggapi, rencana revisi pelaksanaan pilkada seren-tak tersebut dapat menjadikan persiapannya lebih matang dibandingkan dengan instruksi Perppu yakni pilkada serentak di 2015.

    Itu (pilkada 2016) tentu lebih dapat diatur, tidak hanya bagi penyelenggara tetapi juga para bakal calon, kata Ida.

    Ida menjelaskan salah satu hal yang perlu direvisi dalam pen-gaturan pilkada serentak adalah

    mengenai penyelesaian sengketa tata usaha negara (TUN).

    Dalam Perppu, mekanisme penyelesaian sengketa belum sesuai dengan prinsip keadilan pemilu, yakni memiliki kepastian prosedur, dalam waktu singkat dan biaya murah.

    Sebelumnya, berdasarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2014, KPU menyusun jadwal pelaksanaan pilkada serentak digelar di bulan Desember 2015. KPU menyatakan, waktu tersebut adalah yang paling memungkinkan dengan mempertimbangkan instruksi Perppu bahwa pilkada serentak harus dilakukan di tanggal dan bulan yang sama di tahun 2015.

    Namun, dalam susunan draf Peraturan KPU, keserentakan hanya berlangsung pada saat pemungutan suara putaran pertama saja, sedangkan pelantikan kepala daerah terpilih berpotensi tidak serentak.

    Hal itu mengingat dalam pilkada memungkinkan terjadi sengketa TUN dan sengketa hasil sehingga menyebabkan konsekuensi hukum yakni proses penyelesaian sengketa bahkan pemungutan suara putaran kedua. (Antara)

  • HUKUM 7 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    Wiyanto Kepala Desa Kembangringgit Diduga Jual Tanah Gogol ke Investor

    Warga Ancam Laporkan ke PolisiMETROPOLITAN POS, MOJOKERTO

    Meski banyak pejabat yang masuk bui,namun terkadang masih banyak oknum pejabat yang menggunakan kewenan-gannya untuk berbuat sesuatu yang mengarah ke tindak pidana. Seperti yang di lakukan oleh oknum Kepala Desa (Kades) di wilayah Kecamatan Pungging Mojokerto. Kepala Desa yang se-harusnya dapat mengayomi dan melindungi serta memberikan rasa nyaman semua warganya, justru membuat masyarakatnya menjadi tidak kondusif. Hal ini dipicu oleh perbuatan Kepala desa yang diduga telah menjual tanah gogol yang bukan haknya.

    Informasi yang di dapat Metro-politan Pos mengatakan,sejumlah

    warga Desa Kembangringgit Ke-camatan Pungging Kabupaten Mojokerto resah. Keresahan itu terjadi lantaran tanah gogol yang menjadi hak mereka, tiba-tiba dijual oleh kepala desanya send-iri tanpa melalui musyawarah sedikitpun. Tidak tanggung-tanggung,tanah gogol yang dijual mencapai puluhan bidang.

    Warga desa yang mempunyai hak atas tanah gogol sebanyak 109 orang.Tanah itu dikerjakan dengan cara bergiliran selama tiga tahun. Sedangkan untuk mendapatkan giliran diada-kan undian,bisa jadi sekarang mengerjakan petak satu,tiga tahun kemudian bisa menger-jakan petak 20 dan ini sudah berjalan turun temurun sejak dulu,Terang warga Desa Kem-

    bangringgit yang wanti-wanti namanya tidak mau dikorankan.

    Tanah gogol yang dijual Pak Kades ke investor sebanyak 52 bidang dengan harga Rp 320 ribu permeter dan informasinya bekerjasama dengan Kepala Du-sun Bajangan. Ini namanya peny-erobotan hak atas tanah dan sek-arang ini masyarakat menunggu penjelasan Pak Kades,kalau sam-pai tidak ada kejelasan masalah tanah tersebut,warga desa akan melaporkan masalah ini ke jalur hukum,ancam warga yang lain.

    Wiyanto Kepala Desa Kemban-gringgit, hingga berita ini ditu-runkan belum berhasil di kon r-masi Metropolitan Pos, menurut salah satu perangkatnya,pak Kades belum datang.

    (Ariyanto)

    Tiga Tersangka Penimbun BBM Dikeluarkan Dari Tahanan

    Polsek Cisauk Tangerang Selatan Perlu Diperiksa PoldaMETROPOLITAN POS, TANGERANG

    Tiga tersangka pelaku penim-bun BBM jenis solar bersubsidi, Tumpak Sianturi, Robet Naing-golan dan Daniel Sianturi, setelah dilakukan pengembangan oleh penyidik Polsek Cisauk Kabupaten Tangerang Selatan, terhadap tiga tersangka tersebut telah dilakukan penahanan oleh Polsek Cisauk.

    Pada hari Kamis lalu dibulan Desember 2014 ketiga tersangka di keluarkan dari tahanan, alasan Polisi masa penahanan dalam proses penyidikan telah habis.ada dugaan unsur kesengajaan dan ada kordinasi antara tersangka dengan aparat kepolisian.

    Sebelumnya tersangka di tangkap di wilayah Cisauk Tangerang Selatan sedang mengisi BBM jenis solar bersubsidi disebuah SPBU diwilayah Cisauk. Modus tersangka dalam melakukan aksinya terlebih dahulu memodi kasi tangki pada sebuah mobil pribadi Kijang Inova, yang dapat memuat BBM kurang lebih 400 liter. setelah di lakukan pengembangan di TKP tempat penimbunan milik salah satu tersangka, Tumpak

    Sianturi, petugas Polsek Cisauk menyita barang bukti berupa 3 unit mobil di antaranya, 1 unit mobil Inova, 1 unit mobil Panther dan 1 unit mobil truk yang ke semuanya barang bukti tersebut berisi puluhan ribu liter BBM jenis Solar, hasil pembelian dari beberapa SPBU di wilayah Tangerang dengan harga subsidi.

    Kapolsek Cisauk Kab. Tangsel, AKP Murqdih, mengatakan kepada media, modus pelaku adalah membeli solar dari SPBU yang ada di wilayah Tangerang dengan harga subsidi dan kemudian di tampung dan ditimbun di satu lokasi untuk di jual kembali ke Industri di atas harga subsidi.dan perbuatan para tersangka di ancam pasal 55 dan pasal 53 UU RI No. 22 tahun 2001 tentang migas dengan ancaman hukuman pidana selama 6 tahun penjara dan denda paling tinggi 60 miliar.

    Dalam melengkapi proses setelah SPDP (Surat Pemberita-huan Dimulainya Perkara) yang masuk ke Jaksaan Negeri Tiga Raksa Kab.Tangerang, berkas perkara tidak di terima karena belum lengkap dan JPU Kejari

    Tiga Raksa, Safrudin SH sebagai Jaksa penyidik dalam kasus ini memberikan petunjuk agar ber-kas perkara di lengkapi.

    Setelah berkas perkara sudah lengkap dan dipenuhi kemudian dilimpahkan ke Kekejaksaan ternyata sehingga masa waktu tahanan dalam penyidikan telah habis dan ada dugaan unsur kesengajaan untuk mengeluarkan ke 3 terdakwa dari tahanan dan di duga telah ada kordinasi dengan Kejaksaan berupa pemberitahuan.

    Selang Waktu beberapa hari telah menghirup udara bebas dua dari 3 tersangka pada hari Jumat 6/12-2014 terlihat berada di sebuah lokasi yang di duga tempat penyuntikan gas ilegal di jalan Perumahan Bugel diduga milik Johan.

    Ketika di kon rmasi Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Tiga Raksa, Rustandi. H. SH. menyatakan baru mengetahui bahwa 3 tersangka telah di luar tahanan, karena pasal yang di sangkakan pada tersangka hanya pasal 53 UU RI No. 22 tahun 2001. Berdasarkan itulah tidak dapat di tahan. Rustandi,

    mengatakan, Pihaknya telah beberapa kali menolak berkas dari penyidik karena di anggap tidak lengkap dan JPU nya telah memberikan petunjuk.

    Apabila 3 tersangka di keluarkan oleh penyidik itu bukan Ranah kami ke Jaksaan karena berkas belum P 21. Selanjutnya Rustandi mengatakan bahwa pasal 53 yang di ajukan penyidik perlu di benahi, karena ada keterangan dari tersangka Tumpak Sianturi lokasi tempat penimbunan BBM bersubsidi yang telah di Police Line adalah miliknya dan di kontrakan kepada Wawan sekaligus pemilik modal. Di dalam berkas perkara Wawan sebagai pemilik modal dinyatakan masuk Daft ar Pencarian Orang (DPO).

    Kasi Pidum Rustandi juga mengatakan pada saat serah terima Kapolres, Tiga Raksa baru-baru ini Wawan masih dapat mengirimkan ucapan selamat, sehingga nama Wawan yang di cantumkan di dalam berkas masuk sebagai DPO untuk pembelajaran baginya agar lebih teliti mempelajari berkas tersebut. Apalagi saat ini saya

    telah mendapatkan beberapa Informasi dari Wartawan nama Wawan kerap kali di jadikan kambing hitam setiap perkara BBM yang di tangkap oleh penyidik yang di cantumkan dalam berkas perkara.

    Dalam Investigasi Wartawan di lapangan lokasi penimbunan BBM yang di jadikan perkara saat ini oleh Polsek Cisauk Kab. Tangsel adalah milik tersangka Tumpak Sianturi selain itu juga kegiatan Ilegal yang di lakukan tersangka Tumpak penyutikan gas yang berlokasi di Cisauk.

    Dalam menyikapi perkara ini perlu di pertanyakan keseriusan aparat penegak Hukum terutama Aparat Kepolisian dan Kejaksaan dimana saat ini Pemerintah sedang giat-giat nya dan serius memberantas penyelewengan BBM bersubsidi faktanya dilapangan penegak hukum masih melindungi penimbun BBM dan penyuntik Gas LPG bersubsidi dari 3 kg ke tabung besar ukuran 12 sampai dengan ukuran 50 kg masih langgeng berjalan tanpa ada penyidikan dari Kepolisian.

    (Erwins)

    Jelang Dihukum Mati

    Gembong Narkoba Freddy Budiman Ajukan PK

    METROPOLITAN POS, NUSAKAMBANGAN

    Kejaksaan Agung telah menetapkan gembong narkoba Freddy Budiman untuk dihukum mati. Namun jelang pelaksanaan eksekusi mati, Freddy justru menyiapkan pengajuan peninjauan kembali atau PK. Ia pun akan meminta grasi ke Presiden Joko Widodo.

    Freddy yang kini mengecat rambutnya dengan warna perak itu mengatakan, ia masih memiliki dua upaya hukum yang belum dijalankan agar terhindar dari hukuman mati.

    Peninjauan kembali dan grasi belum digunakan, kata Freddy didampingi petugas Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, saat keluar dari sel isolasi.

    Freddy mengaku, saat ini dia tengah menyiapkan mentalnya dengan banyak beribadah salat dan mengaji dengan terpidana teroris di Nusakambangan. Ia melakukan kegiatan kerohanian tersebut sembari menyiapkan pengajuan PK atas kasus narkoba yang menjeratnya.

    Terkait rencana pengajuan PK itu, Freddy menolak menyebutkan novum atau bukti baru yang dimiliki pihaknya. Apakah Freddy akan lolos dari hukuman mati? Pemerintah dalam waktu kurang dari sebulan akan melaksanakan eksekusi mati, sementara PK Freddy masih dalam proses pengajuan.

    Jejak FreddyNama gembong narkoba

    Freddy Budiman mencuat ke publik setelah model majalah dewasa, Vanny Rosyane membuat pengakuan ihwal skandal di Lapas Cipinang. Vanny mengaku ia kerap berhubungan intim dan memakai sabu di ruangan di Lapas Cipinang dan ruang kerja kalapas bersama Freddy Budiman.

    Pengakuan ini berbuntut pada pencopotan Th urman Hutapea dari jabatan Kalapas Cipinang. Freddy Budiman merupakan bandar narkoba jaringan internasional. Dia divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 15 Juli 2013, karena terbukti mengatur peredaran ekstasi sebanyak 1.412.476 butir dari balik jeruji, Mei 2012 lalu.

    Ekstasi itu dimasukkan ke dalam sejumlah akuarium di dalam truk kontainer. Selain Jakarta, ia juga mengedarkan ekstasi ke Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. (VIVAnews)

    Pemilik Motor Protes Juga Pajak Kendaraan di Potong

    500 Polisi Kawal Uji Coba Larangan Motor Melintas METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Pemilik Motor protes juga pajak Kendaraan di potong, kenapa jalan untuk umum dilarang, ini hak kami dong sebagai pengguna kenderaan roda duacetus, Sany, pemilik kendaraan roda dua.

    Polda Metro Jaya mengerah-kan 500 personel untuk menga-wal uji coba sekaligus sosialisasi pelarangan sepeda motor melin-tas di ruas jalan MH Th amrin mulai Bundaran Hotel Indo-nesia (HI) hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

    Ada 500 personel yang disebar di Jalan MH Th amrin hingga Medan Merdeka Barat. 33 rambu larangan sepeda motor melintas juga sudah dipasang Ada 500 personel yang

    disebar di Jalan MH Th amrin hingga Medan Merdeka Barat. 33 rambu larangan sepeda motor melintas juga sudah dipasang, kata Irjen Pol Unggung Cahyono, Kapolda Metro Jaya, Rabu (17/12).

    Ratusan personel ini, kata Unggung, akan disiagakan selama satu bulan penuh agar sosialisasi pelarangan sepeda motor melintas di jalan protokol ini berjalan lancar. Namun selama sosialisasi, lanjut Unggung, pengendara yang melanggar tidak akan dikenakan sanksi tilang. Selama uji coba, pengendara sepeda motor yang melanggar tidak ditilang, hanya ditegur saja, ujarnya.

    Penegakan hukum terhadap

    pengendara sepeda motor yang melewati jalur bebas kendaraan bermotor di Bundaran HI hingga Jalan Medan Merdeka Barat mulai efektif diberlakukan pada 17 Januari 2015.

    Pantauan wartawan di setiap lampu merah di sepanjang Jalan MH Th amrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat dijaga sejumlah polisi. Sementara itu, di Bundaran Hotel Indonesia, puluhan polisi, petugas Dinas Perhubungan, dan Satpol PP DKI mengarahkan pengendara sepeda motor untuk belok kiri ke kiri arah Tanah Abang, Penjernihan, dan Slipi atau ke kanan arah Jalan Diponegoro dan Imam Bonjol.

    (Restu/Peris/Benny/Sany)

  • PENDIDIKAN & IPTEK 8 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    Anies Baswedan:

    Anak-anak Kita Bukan Alat Uji CobaMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan mengungkapkan, tidak ada satu dokumen pun yang menunjukkan letak kekurangan Kurikulum 2006 hingga harus diganti menjadi Kurikulum 2013. Padahal, dibanding Kurikulum 2013, Kurikulum 2006 lebih luwes dalam memberikan ruang sekolah untuk menyusun kurikulumnya sendiri.

    Tidak ada kajian yang berujung pada kesimpulan bahwa Kurikulum 2006 urgensi pindah ke Kurikulum 2013. Padahal, itu diperlukan. Apa koreksinya? Apa masalah Kurikulum 2006? ungkap Anies Baswedan kepada Kompas TV dalam wawancara khusus di kantornya, Senin (8/12/2014). Justru yang ditemukan oleh Anies, kementerian era sebelumnya langsung membuatkan kurikulum baru.

    Bahkan, hingga akhir kementerian selesai pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, tidak ada uji evaluasi atas Kurikulum 2013 yang telah diterapkan di 3 persen sekolah di Indonesia.

    Menurut pendapat Anies, Kurikulum 2006 justru lebih memberikan peluang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya sendiri, selain menggunakan kurikulum nasional. Ada keberagaman dan

    kebinekaan dalam Kurikulum 2006, ujarnya.

    Sebaliknya, justru dia menilai Kurikulum 2013 tidak mengakomodasi keberagaman dan kebinekaan. Semua diatur dalam silabus. Kebinnekaan dan keberagaman tidak terakomodasi di situ (Kurikulum 2013), kata Anies.

    Penghentian Kurikulum 2013 menjadi perhatian orangtua murid, siswa, guru, dan dunia pendidikan beberapa hari ini. Dengan penghentian ini, sekolah-sekolah akan menggunakan kembali Kurikulum 2006 mulai semester genap nanti.

    Penghentian Kurikulum 2013 ini lantaran pemerintah sekarang menilai pelaksanaannya terlalu tergesa-gesa dan dipaksakan. Baik guru maupun murid, kata Anies, perlu dilatih lebih serius guna mengimplementasikan kurikulum yang akan diubah.

    Jangan melatih guru sekadar cepat membuat laporan, tetapi

    melatih guru untuk melakukan perubahan cara mengajar di kelas. Itu perlu serius dan butuh waktu, kata Anies.

    Anies mencontohkan Inggris saat melakukan perubahan kurikulum. Anies menceritakan, Inggris memerlukan waktu selama tujuh tahun. Persiapan, uji coba, dan evaluasi bertahap dilakukan dalam kurun waktu empat tahun.

    Di sini tim dibentuk Januari, dilaksanakan Juli. Tidak dievaluasi. Dijalankan selama satu tahun, tahun berikutnya dilaksanakan seluruh sekolah. Oktober baru dilakukan uji pada kurikulum, paparnya.

    Saya tidak ingin anak-anak kita untuk alat uji coba. Anak-anak kita harus mendapatkan kurikulum yang sudah matang. Jangan anak-anak kita dan guru-guru kita dipaksa melakukan sesuatu sebelum penyiapan yang baik, tandas Anies.

    (KOMPAS.com)

    Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan. KOMPAS.com/SABRINA ASRIL

    METROPOLITAN POS, SEMARANG

    Permainan perang-perangan menginspirasi duo peneliti muda asal SMA Negeri 3 Semarang, Jawa Tengah, ini untuk membuat rompi antipeluru. Bukan sembarang rompi antii peluru!

    Memang, ini bukan rompi antipeluru konvensional yang beratnya bisa mencapai delapan kilogram. Rompi yang mereka ciptakan hanya seberat tiga kilogram. Menariknya, mereka berhasil mengganti material baja yang digunakan sebagai perisai peluru dengan bahan ramah lingkungan, yaitu serabut kelapa.

    M. Iqbal Fauzi dan Aristio Kevin Ardyaneira Pratama, kedua pembuat rompi itu, membawa hasil penelitiannya tersebut pada ajang 2nd International Science Project Olympiad (ISPrO) 2014.

    Penelitian diberi judul Stab Resistant and Ballistic Vest Made From Coconut Fiber itu berhasil meraih medali perak untuk bidang rekayasa teknologi. Idea awalnya, mereka berkisah, adalah keprihatinan melihat limbah serabut kelapa yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

    Setelah kami belajar dari literatur, ternyata diketahui bahwa serabut kelapa ini cukup kuat, termasuk dalam menahan peluru, kata Iqbal.

    Murah dan cepat Penelitian ini mereka

    lakukan selama enam bulan. Untuk menghasilkan lempengan kuat serabut kelapa ini, mereka mencampurkan bahan utama dengan ber glass dan lem. Biaya yang dibutuhkan untuk menciptakan lempengan ini cukup murah dan dapat dibuat dalam waktu yang singkat, hanya satu hari.

    Setiap satu lempeng hanya membutuhkan biaya Rp 800.000. Bandingkan dengan rompi antipeluru konvensional yang dijual dengan harga lebih dari Rp 2 juta. Jika dibandingkan dengan rompi antipeluru baja memang produk kami lebih mahal, tetapi jauh lebih ringan, kata Iqbal.

    Untuk menguji ketahanan lempeng serabut kelapa terhadap peluru, mereka mencoba menembakkan peluru menggunakan senjata jenis M-1911 Kaliber 0,45 inci dengan jarak 5 meter.

    Hasilnya, peluru terpantul, kata Kevin.

    Iqbal dan Kevin mengaku, rompi antipeluru yang mereka ciptakan membutuhkan penelitian-penelitian lanjutan, karena masih dalam bentuk purwarupa 15 cm x 15 cm dengan ketebalan 1,35 cm. Iqbal mengatakan, dukungan pemerintah sangat diharapkan, sehingga pada saatnya nanti dapat dimanfaatkan oleh militer.

    (KOMPAS.com)

    Rompi Antipeluru BikinanPelajar SMA 3 Semarang

    Standar Pelayanan Minimal Belum TerpenuhiMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Meski angka partisipasi murni jenjang pendidikan dasar hampir mencapai 100 persen, sekolah di berbagai daerah masih belum bisa memenuhi standar pelayanan minimal. Masalah terbesar tetap pada sarana prasarana serta ketersediaan dan kompetensi guru.

    Demikian hasil pengukuran kondisi awal standar pelayanan minimal pendidikan dasar tahun 2014 yang dilakukan di 110 kabupaten/kota dan dikelola Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dengan dana hibah dari Uni Eropa sebesar Rp 600 miliar. Hasil survei di 12.980 sekolah/madrasah (dari total 55.769 SD/MI/SMP/MTs) dilakukan pada April-Mei 2014 oleh pengawas sekolah dipublikasikan pada Kamis (11/12), di Jakarta.

    Hasil survei menunjukkan, antara lain, hanya 27 persen SMP/MTs dari jumlah sekolah yang disurvei memiliki guru untuk setiap mata pelajaran. Hanya 22 persen SMP/MTs

    memiliki guru berkuali kasi S-1/D-4 dan berserti kat pendidik masing-masing 1 orang untuk Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan PKn.

    Sejak otonomi daerah, sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (pemda). Untuk itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad mengingatkan pemda tentang kewajibannya. Kalau tidak,

    percuma kita sudah 14 tahun otonomi daerah, tetapi masalahnya sama saja. Setiap tahun juga ada Rp 10 triliun yang diberikan ke daerah untuk selesaikan masalah ini, kata Hamid.

    Minister Counselor/Head of Cooperation European Union Franck Viault mengatakan, survei itu langkah awal. Dengan 27 indikator pencapaian standar pelayanan minimal, segala persoalan akan bisa diketahui.

    (KOMPAS.com)

    Murid SDN Kemiri Muka 02, Beji, Depok. (KOMPAS/IWAN SETIYAWAN)

    Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Larson Marbun

    SMA dan SMK Negeri Jaksel Deklarasi Transparansi dan AkuntabilitasMETROPOLITAN POS, JAKARTA

    Deklarasi Transparasi dan Akuntabilitas SMA dan SMK Negeri se Jakarta Selatan, dihad-iri 47 perwakilan sekolah digelar di SMKN 29 Jakarta Selatan pada hari Selasa tanggal 16 Desember 2014, Dengan mengambil tema: Mari wijudkan sekolah yang ber-sih, aman, nyaman, mencerdas-kan, transparan, akuntabel, dan berintegritas.

    Wakil walikota Jakarta Selatan Tri Djoko Sri Margianto dalam sambutannya mengatakan,

    Saya mewakili walikota men-gapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, walikota sangat mendukung sepenuhnya deklarasi ini, saya ber-keyakinan, transparan dan akun-tabel merupakan dua bakal good governents dalam rangka mecip-takan pendidikan yang baik.

    Pada kesempatan yang baik ini saya tekankan kepada seluruh tenaga pendidik agar selalu meme-gang teguh Profesionalitas,ujarnya di SMKN 29 Jakarta Selatan, Selasa

    (16/12).Kepala Dinas Pendidikan

    Provinsi DKI Jakarta Larson Marbun mengatakan saatnya kita mengajak untuk melaksanakan good governest, hal itu berguna untuk melindungi mereka juga dan melindungi pendidikan, hal ini juga reformasi birokrasi yang di bawa pak gubernur dan uang yang sedikit namun di kelola bisa menjadi cukup.

    Kedepannya kami akan coba angka besaran BOP, juga memper-baiki kode rekening, sebagaimana sudah di terapkan oleh pusat. Ini di peruntukan untuk belanja dan oprasional sekolah. (Oslen)

    Sudin Dikmen Jaktim Kasi Prasarana dan Sarana Pendidikan, Tony Bako

    Kalau Perlu Dibongkar dan Dikerjakan Ulang,METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Kasudin Dikmen Jaktim, Budi-ana, meminta para pelaksana pe-kerjaan renovasi gedung-gedung sekolah di wilayah Jakarta Timur. Baik pemborong maupun pen-gaws agar bekerja dengan sung-guh-sungguh. Apabila ada yang bekerja tidak sungguh-sungguh sehingga mengakibatkan hasil pekerjaan tidak sesuai spesi kasi, baik pemborong maupun konsul-tan pengawas akan dimasukkan dalam daft ar hitam. Hal terse-but disampaikan oleh Budiana saat evaluasi pekerjaan renovasi gedung-gedung sekolah di SMA Negeri 93 Sabtu pagi (6/12).

    Lebih lanjut Budiana meminta konsultan pengawas dan pembo-rong menghitung sisa waktu yang

    tersedia untuk menyelesaikan sisa pekerjaan. Ia meminta agar pelak-sanaan pekerjaan bisa selesai tang-gal 15 Desember 2014. Jika dari hasil evaluasi diketahui sisa pe-kerjaan masih banyak, Ia meminta

    agar pemborong melakukan lang-kah-langkah percepatan misalnya menambah jumlah pekerja atau melakukan lembur untuk peker-jaan dimalam hari.

    Sementara itu Kasi Prasarana

    dan Sarana Pendidikan, Tony Bako, yang juga bertindak seb-agai pejabat pembuat komitmen (PPK), dalam rapat evaluasi yang dihadiri oleh pemborong, kon-sultan pengawas dan konsultan perencana tersebut menegaskan bahwa apabila pekerjaan tidak ses-uai dengan spesi kasi, maka pe-kerjaan itu tidak akan diterima. Ia meminta dengan tegas dan tidak main main kepada konsultan pen-gawas untuk mengecek betul se-tiap tahap pekerjaan. Kalau perlu dibongkar dan dikerjakan ulang, katanya lebih lanjut.

    Dari hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata pekerjaan renovasi sudah mencapai 92 persen. Sedangkan persentase kemajuan terendah adalah

    renovasi toilet dan kantin di SMA Negeri 76. Kemajuan pekerjaan di SMA Negeri 76 masih rendah karena pekerjaan renovasi di sekolah ini memang penentuan pemenangnya paling terakhir.

    Pemenang baru diumumkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) sekitar tanggal 17 November 2014. Namun demikian Tony Bako meyakini bahwa pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu karena volume pekerjaan tidak terlalu besar.

    Pemborong dan konsultan pengawas juga optimis bahwa pekerjaan tersebut bisa diselesaikan tepat pada waktunya dengan cara menambah pekerja dan menambah waktu kerja atau lembur. (Marisi Malau)

    Suasana Rapat Konsultan Pengawas dan Pemborong Pekerjaan Rehab SMA/SMK Negeri di Jakarta Timur

  • EKONOMI 9 Edisi 089 - Tahun IV Senin, 15 - 28 Desember 2014

    METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan menilai masyarakat kalangan menengah Indonesia belum terdaft ar sebagai Wajib Pajak (WP) dan mengantongi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Itulah sebabnya banyak orang yang memiliki apartemen dan kendaraan mewah mangkir setor pajak.

    Direktur Transformasi Proses Bisnis Direktorat Jenderal/Ditjen Pajak, Wahju Karya Tumakaka menuturkan, dengan basis kelas menengah di Indonesia sudah mencapai lebih dari 150 juta, WP yang seharusnya terdaft ar bisa lebih dari 75 juta orang.

    Tapi sekarang ini yang terdaft ar di Ditjen Pajak belum sampai 75 juta lebih orang. Ini sudah indikator banyak yang belum terdaft ar, padahal potensi pajak dari kelas menengah sangat besar, ujar dia kepada wartawan di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (12/12/2014).

    Menurut Pejabat pengganti Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak itu, pihaknya dapat menelusuri data kepemilikan rumah dan tunggangan mewah seseorang dari berbagai cara. Bisa melalui Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak sampai penyisiran di lokasi tempat kepengurusan kepemilikan mobil.

    Kalau ada yang beli rumah atau mobil, ditanya uangnya dari mana. Dia bilang dari sini, tapi sudah dilaporkan belum di SPT. Mobil sudah dilaporkan belum di daft ar kekayaan. Sehingga semua yang punya mobil mewah bisa dicek, karena sekarang kan pengelolaan secara elektronik, nama itu sudah punya NPWP belum, terang dia.

    Lebih jauh dijelaskan Wahju, ada unsur kesengajaan apabila seseorang tidak mengantongi NPWP tapi mampu membeli kendaraan mewah. Perbuatan tersebut tentu mengandung risiko pidana.

    Barang siapa dengan sengaja tidak mendaft arkan diri, punya risiko, ada pasal pidananya. Tapi nggak semua orang harus masuk penjara, pungkasnya.

    Seperti diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengaku, tidak sedikit orang-orang yang mempunyai tunggangan dan rumah mewah, namun melalaikan kewajiban menyetor pajak.

    Kami ingin memperkuat akses data dan informasi di tahun depan supaya bisa ngecek orang-orang yang punya banyak rumah, apartemen, Lamborghini apakah sudah bayar pajak belum? Karena ada pembeli Lamborghini yang tidak punya NPWP, keluh dia.

    Tak Daftar Wajib Pajak, Ini Sanksinya

    Benahi Garuda, Arif Wibowo Punya Tiga Strategi METROPOLITAN POS, JAKARTA

    Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo menyatakan telah punya rencana meningkatkan kinerja perseroan yang selalu merugi tersebut. Kami punya tiga strategi prioritas, kata Arif dalam konferensi pers di Auditorium Garuda City Center, Jumat, 12 Desember 2014.

    Menurut Arif, pembenahan kinerja Garuda dilakukan dengan menggenjot keuntungan (revenue generator), pengendalian biaya (cost driver), dan memastikan keamanan nansial (re nancing). Revenue generator sangat penting, karena Garuda harus menghasilkan uang semaksimal mungkin, ujarnya.

    Arif menuturkan upaya mendongkrak keuntungan dapat dilakukan melalui beberapa cara, yakni meningkatkan kualitas

    personel dan menambah peralatan. Hal lain yang harus diperhatikan direksi Garuda, tutur Arif, adalah memastikan keamanan nansial. Karena itu, dia akan memastikan kesehatan nansial perseroan aman hingga satu tahun ke depan.

    Untuk aspek pengendalian biaya, kata dia, akan dilakukan dengan cara merestrukturisasi komponen-komponen beban operasi perusahaan. Stagnasi ekonomi pada tahun depan akan mempengaruhi industri

    penerbangan. Dengan demikian, struktur biaya harus kompetitif, katanya.

    Pria yang sebelumnya menjabat Direktur Utama Citilink tersebut ditetapkan menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia, menggantikan Emirsyah Satar yang telah mengundurkan diri. Arif ditunjuk melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPLB) yang dihadiri 91,48 persen investor.

    (TEMPO.CO)

    BI Tunda Penggunaan PIN Kartu Kredit Hingga 2020METROPOLITAN POS, JAKAR