Metode Amenore Laktasi Fix w7

35
METODE AMENORE LAKTASI I. PENDAHULUAN Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. (1) Seorang perempuan menjadi subur dan dapat melahirkan segera setelah ia mendapatka haid yang pertama, dan kesuburan perempuan akan terus berlangsung sampai menapause. (2) Dari data WHO (2010) didapatkan bahwa diseluruh dunia terjadi lebih dari 100 x 10(6) senggaama setiap harinya dan terjadi 1 juta kelahiran baru per hari dimana 50% diantaranya tidak direncanakan dan 25% tidak diharapkan. Dari 150.000 kasus abortus provokantus yang terjadi per hari, 50.000 diantaranya abortus ilegal dan 500 perempuan meninggal akibat komplikasi abortus tiap harinya (3) 1

description

metodeku nanti ^^

Transcript of Metode Amenore Laktasi Fix w7

Page 1: Metode Amenore Laktasi Fix w7

METODE AMENORE LAKTASI

I. PENDAHULUAN

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan,

sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang

dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari

kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.(1)

Seorang perempuan menjadi subur dan dapat melahirkan segera setelah

ia mendapatka haid yang pertama, dan kesuburan perempuan akan terus

berlangsung sampai menapause.(2)

Dari data WHO (2010) didapatkan bahwa diseluruh dunia terjadi lebih

dari 100 x 10(6) senggaama setiap harinya dan terjadi 1 juta kelahiran baru per

hari dimana 50% diantaranya tidak direncanakan dan 25% tidak diharapkan.

Dari 150.000 kasus abortus provokantus yang terjadi per hari, 50.000

diantaranya abortus ilegal dan 500 perempuan meninggal akibat komplikasi

abortus tiap harinya(3)

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia [SDKI] 2002/3 dan

2007 memberi sinyal adanya ledakan penduduk. Selama kurun waktu 2 SDKI

tersebut Contraceptive Prevalence Rate [CPR] Nasional hanya naik 0,7 % dari

56,7 menjadi 57,4 %. dari faktor tersebut, kita dapat membuat perencanaan

keluarga sebagai alat penyejahtera para ibu dan anak serta mewujudkan

masyarakat yang sehat. Beberapa alat kontrasepsi yang ditawarkan memiliki

kelebihan dan kekurangan.(3)

Menurut WHO (2011) Keluarga Berencana adalah suatu cara yang

memungkinkan individu dan pasangannya untuk mengantisipasi dan mencapai

jumlah anak yang diinginkan dan juga menentukan jarak waktu kelahiran. Hal

ini dapat dicapai dengan penggunaan metode kontrasepsi. Kontrasepsi adalah

1

Page 2: Metode Amenore Laktasi Fix w7

usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha tersebut dapat

bersifat sementara maupun permanen. (3)

Lima puluh persen kehamilan adalah kehamilan yang tidak dikehendaki,

karena adanya beberapa alasan misalnya sulitnya mendapatkan kontrasepsi atau

tidak efektifnya kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan.(2,5)

Metode Amenorea Laktasi merupakan salah satu metode kontrasepsi

dalam mengatur pertumbuhan dan kesejahteraan penduduk dimana seorang ibu

diberikan informasi dan dukungan untuk memberikan ASI yang juga berfungsi

sebagai kontrasepsi, metode ini dapat diterima dengan mudah oleh banyak

wanita. Kontrasepsi setelah persalinan sangat dianjurkan untuk para ibu agar

memberikan jarak antara anaknya dengan interval lebih dari 6 bulan dapat

dihubungkan dengan penurunan resiko negatif perinatal, dan meningkatkan

angka kesehatan ibu, dan dapat memberikan keuntungan bagi sosioekonomi. (2,

3,11,12,13)

II. DEFINISI

Menurut Keddedy tahun 1989 Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau

Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah metode kontrasepsi sementara

yang dapat membuat seorang ibu menjadi amenore yang mengandalkan

pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja

tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.(3,15,16,17)

Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lctational Amenorrhea Method

(LAM) dapat dikatakan sebagai metode keluarga berencana alamiah (KBA)

atau natural family planning, apabila tidak dikombinasikan dengan

metodekontrasepsi lain yang telah terbukti lebih dari 89% dapat memproteksi

seorang ibu yang postpartum dari kehamilan (2, 4,6,8,9)

Metode Amenorea Laktasi adalah salah satu metode keluarga berencana

untuk ibu dengan postpartum yang praktis untuk mencegah kehamilan, dimana

terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi untuk menjalankan metode ini

diantaranya: menggunakan metode ini selama 6 bulan setelah persalinan, belum

2

Page 3: Metode Amenore Laktasi Fix w7

mengalami haid kembali dan menyusui secara penuh (Full breastfeeding),

secara penuh maksudnya pada pagi dan malam hari yakni 4 jam pada siang hari

dan 6 jam pada malam hari atau lebih efektif bila diberikan minimal 8 kali

sehari. Seorang ibu yang dikatakan sebagai pengguna Metode Amenore laktasi

jika memenuhi ketiga kriteria tersebut (5,7,8,14,19)

Metode Amenore Laktasi (MAL) merupakan alat kontrasepsi yang

mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). Metode ini dapat dijadikan alat

kontrasepsi jika memenuhi syarat, yaitu:Menyusui secara penuh ( full breast

feeding) , Belum menstruasi, Usia bayi kurang dari 6 bulan, Metode ini bisa

efektif sampai 6 bulan, Harus dilanjutkan dengan pemakaaian metode

kontrasepsi lainnya . Penggunaan MAL bagi ibu-ibu postpartum sebagai

metodekontrasepsi dapat diandalkan sepanjang ibu tidak mengalami ovulasi(5,12)

Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah salah satu pilihan kontrasepsi

yang potensial dan penting dalah perkembangan suatu negara yang memiliki tiga

elemen yaitu Full Breastfeeding, Amenore postpartum, dan usia bayi kurang dari

6 bulan (6,7,8,9,10,11,12,)

Tujuan dari dilaporkannya pedoman pelayanan metode amenore laktasi

menawarkan pelayanan dengan kualitas tinggi untuk kesehatan ibu dan anak,

sebagai program keluarga berencana. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah

sebuah metode modern yang berdasar pada adanya kesuburan alami yang tentu

ada ketika seseorang menyusui anaknya. Metode Amenore Laktasi Berasal dari

3 kata yaitu: metode yang berarti suatu teknik atau metoda (sampai 6 bulan

postpartum), Amenore yaitu tidak ada perdarahan pada vagina (setelah dua bulan

persalinan), Laktasi berhubungan dengan proses menyusui. Karena MAL adalah

kontrasepsi yang berfungsi dalam jangka waktu yang pendek keberhasilannya

harus memiliki elemen kunci sebagai berikut: (8,10,11,12)

a) Adanya Konseling atau informasi yang diberikan kepada ibu tentang

efektifitas MAL oleh penolong persalinan

3

Page 4: Metode Amenore Laktasi Fix w7

b) Menawarkan semangat dan dukungan untuk memberikan ASI esklusif pada

enam bulan pertama kelahiran

c) Edukasi tentang kesuburan yang dapat kembali

d) Mendiskusikan tentang tujuan dan alasan memberikan jarak dan batasan

pada kehamilan

e) Konseling tentang metode kontrasepsi

f) Membantu transisi metode MAL ke metode Keluarga berencana yang lain.

III. FISIOLOGI HAID

Oogenesis dan Siklus Menstruasi

Oogenesis

Perkembangan gamet pada wanita berkembang dari fase oogonium

sampai fase oosit primer (folikel primordial), berlangsung jauh sebelum

lahir. Oogenesis terjadi jauh lebih cepat dari spermatogenesis. Fase fetal

pada oogenesis menjadi sempurna ada minggu pertama gestasi, oosit-oosit

ini tetap menjadi laten sampai pubertas. Pada wanita yang sudah matur,

ovum yang dapat difertilisasi berkembang pada folikel graafian yang terjadi

setiap 28 hari. (4)

Siklus Menstruasi

Setelah terjadi maturasi seksual, seorang wanita akan mensekresikan

beberapa hormon dalam siklus 28 hari ini. Gonadoliberin (=Gn-RH) dan

dopamin (PIH) disekresikan oleh hipotalamus. FSH, LH dan Prolaktin

dihasilan oleh hipofisis anterior. Progesteron, estrogen dan inhibin

disekresikan oleh ovarium. Gn-RH mengatur gradian sekresi dari FSH dan

LH, yang dimana hormon-hormon tersebut akan regulasi sekresi estradiol

dan progesterone. Fungsi seks wanita dikendalikan oleh pelepasan periodik

hormon-hormon, yang mana tujuannya adalah untuk menghasilkan telur

yang dapat difertilisasi pada setiap ovarium setiap bulannya dan menciptakan

suasana yang cocok untuk penerimaan sperma (fertilisasi) dan implantasi

telur yang telah difertilisasi. Aktivitas siklus ditunjukkan dengan adanya

menstruasi bulanan. (4)

4

Page 5: Metode Amenore Laktasi Fix w7

Siklus menstruasi bertahan sekitar 21-35 hari. Setengah siklus adalah fase

luteal/fase sekresi yang biasanya sekitar 14 hari dan setengah siklus lainnya

adalah fase folikular/fase proliferative yang bertahan sekitar 7-21 hari.

Ovulasi memisahkan kedua fase tersebut. (4)

Hari 1: Permulaan menstruasi (bertahan sekitar 2-6 hari) (4)

Hari 1-14: Fase Folikular yang dimulai sejak hari pertama menstruasi.

Endometrium menebal untuk persiapan implantasi ovum yang telah dibuahi

saat fase luteal, dan sekitar 20 folikel ovarian yang matang dibawah

pengaruh FSH. Salah satu dari folikel tersebut akan menjadi folikel yang

dominan, yang akan menghasilkan peningkatan kuantitas estrogen. (4)

Hari 14: Ovulasi, jumlah estrogen yang dihasilkan oleh folikel yang

meningkat secara cepat diantara hari ke 12 dan 13. Peningkatan sekresi LH

merupakan respon meningginya level estrogen yang mengarah

untukterjadinya ovulasi. Temperatur basal tubuh akan meningkat 0,5°C

sekitar 1-2 hari kemudian dan akan tetap meningkat hingga akhir siklus.

Peningkatan temperatur ini secara umum menandakan telah terjadinya

ovulasi. Selama ovulasi, mukus serviks kurang kental dan ostium serviks

sedikit membuka agar sperma dapat masuk. (4)

Hari 14-28. Fase luteal dicirikan oleh adanya perkembangan corpus

luteum yang mensekresikan progesterone; Peningkatan sekresi mukoid dari

kelenjar uterine juga terjadi. Endometrium paling responsif terhadap

progesterone sekitar hari ke 22 dari siklus, dimana terjadinya dapat terjadi

implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Jika tidak terjadi implantasi,

estrogen dan progesterone akan menginhibisi sekresi Gn-RH, sehingga

terjadi degenerasi dari corpus luteum. Penurunan konsentrasi estrogen dan

progesterone di plasma darah akan membuat vasokonstriksi pembuluh darah

endometrial dan iskemik. Hal ini membuat terjadi deskuamasi dinding uterus

dan terjadi perdarahan (menstruasi). (4)

5

Page 6: Metode Amenore Laktasi Fix w7

Gambar 1. Oogensis dan Silklus Menstruasi(4)

6

Page 7: Metode Amenore Laktasi Fix w7

IV. FISIOLOGI LAKTASI

Payudara mulai berkembang di saat pubertas. Perkembangan ini

distimulasi oleh estrogen dari siklus seksual wanita. Estrogen merangsang

pertumbuhan kelenjar susu payudara dan juga terjadi deposisi lemak sehingga

massa payudara bertambah. Di saat terjadinya peningkatan jumlah estrogen

yang tinggi, yaitu saat kehamilan, perkembangannya menjadi sempurna untuk

menghasilkan air susu. melalui kehamilan ini jumlah estrogen yang

meningkat yang disekresi oleh plasenta menyebabkan system duktus

payudara tumbuh dan bercabang. Selain itu stroma dan lemak di dalam

payudara jumlahnya juga meningkat.(6)

Perkembangan lobulus alveoli diatur oleh progesteron. Perkembangan

akhir payudara menjadi organ yang dapat mensekresi air susu juga

membutuhkan progesteron. Di saat sistem duktus telah berkembang,

progesteron bekerja secara sinergis dengan estrogen.(6)

Inisiasi laktasi dan fungsi prolaktin

Meskipun estrogen dan progesteron dibutuhkan untuk perkembangan

fisik payudara selama kehamilan, efek spesifik dari kedua hormon ini adalah

sesungguhnya menghambat sekresi air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin

memiliki efek berlawanan yaitu merangsang sekresi air susu. Hormon ini

disekresi olehhipofisis anterior, dan konsentrasi hormon ini meningkat

dengan sempurna saat 5 minggu kehamilan sampai kelahiran bayi, dimana

jumlahnya 10-20 kali lipat dalam kondisi normal saat tidak hamil.(6)

Kontrol hipotalamus dan sekresi prolaktin

Hipotalamus berperan dalam mengontrol sekresi prolaktin begitu pula

dengan hormon yang disekresi oleh hipofisis anterior. Namun satu aspek

yang berbeda yaitu, hipotalamus sebagian besar menstimulasi produksi

hormon-hormon lain, tetapi terutama menghambat sekresi prolaktin.

Konsekuensi yang terjadi bila terdapat kerusakan pada hipotalamus akan

terjadi peningkatan prolaktin namun hormon lain dibawah pengaruh hipofisis

7

Page 8: Metode Amenore Laktasi Fix w7

anterior akan tertekan.Untuk itu, sekresi prolaktin oleh hipofisis anterior juga

dikontrol oleh faktor inhibitor yang telah dibentuk oleh hipotalamus dan

disalurkan melalui sistem portal hipotalamus-hipofisis ke hipofisis anterior.

Faktor ini disebut inhibitory prolactin hormon.(6)

REGULASI PRODUKSI AIR SUSU IBU

Regulasi kuantitas dan kandungan ASI sebagian besar berada dibawah

pengendalian hormonal dengan prolaktin sebagai pengendali utama. Selama

kehamilan kadar prolaktin plasma dari < 20 ng/mL menjadi > 200 ng/mL.

Pada ibu laktasi, kadar prolaktin serum basal tetap meningkat selama 4 – 6

minggu pertama pasca salin dan kemudian terus menurun sampai tingkat

sebelum kehamilan meskipun ibu dalam keadaan menyusui.(6)

Peranan prolaktin pada awal laktasi adalah dengan blokade sekresi

hormon hipofisis menggunakan agonis dopamin yaitu bromokriptin.

Pemberian bromokriptin sesaat setelah persalinan akan dengan cepat

menurunkan kadar prolaktin sampai ke tingkat sebelum kehamilan sehingga

pembesaran payudara dan laktasi tidak akan terjadi. Estrogen juga dapat

digunakan untuk menekan laktasi (dengan mekanisme yang berbeda ) .

Dengan pemberian estrogen, kadar prolaktin tetap tinggi namun tak ada

pembentukan ASI. (6,11)

Estrogen bekerja dengan menghambat pengaruh prolaktin terhadap

payudara. Pada tingkatan seluler, prolaktin memilki beberapa peranan :

Stimulasi sintesa beta laktoglobulin dan kasein pada jaringan payudara

Stabilsasi kasein mRNA dengan memperlama waktu paruhnya sampai 8 kali

lipat Stimulasi sintesa lemak susu (Transortasi natrium dalam jaringan

mammae)(6,11)

Prolaktin bertsanggung jawab dalam memulai produksi ASI , namun

penyampaian ASI ke bayi dan pemeliharaan laktasi bergantung pada stimulasi

mekanis pada puting susu.(6,11)

Stimulasi isapan bayi yang dikenal sebagai ejeksi atau pengeluaran ASI

Isapan bayi adalah stimulasi utama pengeluaran ASI dan reflek ini dapat

8

Page 9: Metode Amenore Laktasi Fix w7

dikondisikan. Tangisan atau pandangan bayi dan persiapan payudara untuk

memberikan ASI dapat menyebabkan pengeluaran ASI ; sebaliknya rasa

nyeri, malu dan alkohol dapat menghentikan pengeluaran ASI Reflek

menghisap dimulai saat impuls sensorik yang berasal dari putting masuk

kedalam medula spinalis melalui “dorsal root”. Jalur saraf multisinap naik ke

nukleus supraoptic magnoseluler dan paraventrikuler pada hipotalamus

melalui neuron-neuron yang mengandung aktivin di dalam traktus nekleus

solitarius. Pengenalan terhadap impuls menyebabkan pelepasan oksitosin

secara episodik dari hipofisis posterior. Selanjutnya oksitosin menstimulasi

sel mioepitelial yang berada disekeliling ductus alveolaris untuk mengadakan

kontraksi dan terjadilah ejeksi ASI.(6, 11)

Reflek menghisap juga mempengaruhi aktivitas generator denyut GnRH.

Isapan menghambat pelepasan gonadotropin sehingga tidak terjadi ovulasi.

9

Page 10: Metode Amenore Laktasi Fix w7

Gambar 3 : Mekanisme Fisiologi Laktasi (6)

V. ANATOMI FISIOLOGI HIPOTALAMUS-HIPOFISIS

Menurut Guyton dan Hall (2008) hipotalamus sebagai kelenjar endokrin

memiliki hormon yang dihasikannya, dan juga fungsi dari masing-masing

hormon tersebut. Hormon tersebut antara lain yaitu:(6)

1. TRH (Thyrotropin-releasing hormone). Fungsi dari hormon ini

adalah stimulasi sekresi TSH dan prolaktin.

2. CRH (Corticotropin-releasing-hormone). Fungsi dari hormon ini

adalah pelepasan ACTH

3. GHRH (Growth hormon-releasing hormon). Fungsi dari hormon ini

adalah merangsang pelepasan hormon pertumbuhan (GH)

4. GHIH (Growth Hormone Inhibitory Hormone). Fungsi dari hormon

ini adalah menghambat pelepasan hormon pertumbuhan (GH)

5. GnRH (Gonadotropin-releasing hormon). Fungsi dari hormon ini

adalah merangsang pelepasan LH dan FSH

6. Dopamin atau PIF (Prolactin-inhibiting Factor). Fungsi dari hormon

ini adalah menghambat pelepasan hormon prolaktin.

10

Page 11: Metode Amenore Laktasi Fix w7

Gambar 4:Female Reproductive Axis(Cunningham, 2008) (6)

Pada bagan diatas menggambarkan positif dan feedback negatif.

Pelepasan GnRH secara pulsatif akan merangsang pelepasan LH dan FSH dari

hipofisis anterior. Terjadinya peningkatan hormon steroid akan menyebabkan

feedback negatif yang menghambat GnRH dan pelepasan gonadotropin.(6)

Gambar 5. Hipofisis Anterior dan Posterior(Cunningham, 2008) (6)

Menurut Kent & Ward (2001) Hipofisis terletak di bagian bawah otak di

dalam sella Turcica pada tulang sphenoidale. Hipofisis terbagi menjadi 2 lobus

yaitu lobus anterior, adenohipofisis, dan lobus posterior, neurohipofisis. Lobus

anterior mensekresi antara lain yaitu:(6)

1. HGH (Human Growth Hormone). Target dari hormon ini adalah tulang

dan jaringan lunak. Fungsinya adalah pertumbuhan tubuh, stimulasi

uptake asam amino oleh sel, meningkatkan sintesis tRNA, meningkatkan

jumlah agregasi ribosom, dan sintesis protein.

11

Page 12: Metode Amenore Laktasi Fix w7

2. TSH (Thyroid Stimulationg Hormone). Target hormon ini adalah tiroid.

Fungsinya adalah menstimulasi sintesis dan pelepasan hormon tiroid.

3. ACTH (Adenocorticotropic Hormone). Target dari hormon ini adalah

korteks adrenal. Fungsinya adalah stimulasi sekresi glukokortikoid.

4. Prolactin. Target dari hormon ini adalah kelenjar susu. Fungsinya yatiu

memacu perkembangan kelenjar susu dan stimulasi produksi air susu.

Hormon ini diatur oleh hormon plasenta selama kehamilan dan juga

stimulasi puting susu selama laktasi.

5. FSH (Follicle Stimulating Hormone). Target hormon ini adalah ovarium

dan testis. Fungsinya adalah stimulasi pertumbuhan folikel ovarium dan

spermatogenesis.

6. LH (Luteinizing Hormone). Target hormone ini adalah ovarium dan

testis. Fungsinya yaitu pada wanita merangsang pematangan folikel,

memacu ovulasi dan stimulasi korpus luteum untuk mensekresi estrogen

dan progesteron. Sedangkan pada laki-laki menstimulasi sel interstisial

untuk mensekresi testosteron.

VI. MEKANISME KERJA

Mekanisme kerja dari Metode Amenore Laktasi sangatlah kompleks

dimana yang terjadi adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi, pada

saat laktasi /menyusui akan menstimulasi sensitivitas hipothalamus yang

dapat memberikan efek feedback pada ovarian steroid. Selama laktasi

hipolatamus menjadi lebih sensitif dan positif feedback terhadap esterogen,

hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin.(2,6,12)

Semakin sering menyusui,maka kadar prolaktin meningkat

danhormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor)

Hormon penghambat ini akan mengurangi kadar estrogen, sehingga tidak

terjadi ovulasi.(3,4,6)

Konsentrasi prolaktin meningkat sebagai respons terhadap stimulus

pengisapan berulang ketika menyusui. Dengan intensitas dan frekuensi yang

12

Page 13: Metode Amenore Laktasi Fix w7

cukup,kadar prolaktin akan tetap tinggi. Hormon prolaktin yang merangsang

produksi ASI juga mengurangi kadar hormon LH yang diperlukan untuk

memelihara dan melangsungkan siklusmenstruasi. Kadar prolaktin yang

tinggi menyebabkan ovarium menjadi kurandg sensitif terhadap

perangsangan gonadotropin yang memang sudah rendah, dengan akibat

timbulnya inaktivasi ovarium, kadar estrogen yang rendah dan an-ovulasi.

Bahkan pada saat aktivitas ovarium mulai pulih kembali, kadar prolaktin

yang tinggi menyebabkan fase luteal yang singkat dan fertilitas menurun.

Jadi, intinya cara kerja Metode Amenore Laktasi ( MAL ) ini adalah dengan

penundaan atau penekanan ovulasi.(5,6,12)

VII. PATOFISIOLOGI TERJADINYA AMENORE (2,3,5,14)

Dari bagan di bawah ini, dapat dijelaskan bagaimana proses

terjadinya amenorea. Bayi yang menyusui secara eksklusif akan merangsang

puting susu. Melalui saraf somatik, rangsangan sensori akan diteruskan dari

puting susu menuju medulla spinalis kemudian ke hipotalamus. Hipotalamus

akan merangsang pengeluaran oksitosin dan juga prolaktin pada saat yang

sama. Oksitosin yang telah dilepas akan mengalir dari darah menuju

payudara dan terjadi kontraksi sel mioepitelial yang memungkinkan ais susu

mengalir dari alveoli menuju duktus. Bayi semakin efektif menetek dan

dalam 30 detik hingga 1 menit air susu akan keluar dari puting. (2,3,5,14)

Pada saat yang sama dimana kadar prolaktin yang tinggi di dalam

darah, neurotransmitter yang bekerja adalah dopamin. Dopamin adalah

neurotransmitter yang bekerja menghambat produksi prolaktin. Karena efek

inhibisi ini teraktivasi, maka hormon lain yang berada di bawah kontrol

hipofisis anterior akan tertekan. Hormon tersebut diantaranya yaitu LH dan

FSH. Seperti yang diketahui bahwa LH berfungsi merangsang pematangan

folikel, memacu ovulasi dan stimulasi korpus luteum untuk mensekresi

estrogen dan progesteron. Dan FSH berfungsi dalam stimulasi pertumbuhan

folikel ovarium. Karena keduanya tertekan, maka ovulasi tidak akan terjadi,

sehingga terjadi menstruasi. (2,3,5,14)

13

Page 14: Metode Amenore Laktasi Fix w7

14

Bayi menetek

Transmisi melalui saraf somatik dari puting susu menuju medulla spinalis ibu

Hipotalamus

Memacu sekresi oksitosin dan Prolaktin

Prolaktin dalam darah tinggi

Kadar LH & FSH Turun

Estrogen Progesteron rendah

Ovulasi tidak terjadi

Hipofisis

dopaminergik

Oksitosin dalam darah payudara

Kontraksi sel mioepitelial

Sekresi air susu dari alveoli ke duktus

Bayi efektif menetek

Selama 30 detik sampai 1 menit air susu keluar

Defesiensi fase

AMENORE

Page 15: Metode Amenore Laktasi Fix w7

Bagan 1 : Patofisiologi Terjadinya Amenore (12)

VIII. EFEKTIFITAS

Efektifitas MAL sangat tinggi sekitar 98 persen apabila digunakan

secara benar dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: digunakan selama

enam bulan pertama setelah melahirkan, belum mendapatkan haid pasca

persalinan dan menyusui secara eksklusif (tanpa memberikan makanan atau

minuman tambahan). Efektifitas dari metode ini juga sangat tergantung pada

frekuensi dan intensitas menyusui.(2,4,8)

IX. KEUNTUNGAN METODE AMENORE LAKTASI

Keuntungan kontrasepsi metode amenore laktasi :

1. Efektifitas tinggi ( keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca

persalinan )Segera efektif setelah persalinan (1, 8)

a) Tidak mengganggu senggama

b) Tidak ada efek samping secara sistemik

c) Tidak perlu pengawasan medis

d) Tidak perlu obat atau alat

e) Tanpa biaya

f) Menstruasi sudah mulai kembali

g) Bayi sudah tidak terlalu sering menyusu ( on demand )

h) Untuk memotivasi ibu untuk menyusui anaknya hingga berusia 6

bulan atau lebih secara esklusif.

2. Keuntungan nonkontrasepsiUntuk bayi(7, 8)

a) Mendapatkan kekebalan pasif

b) Sumber asupan gizi yang terbaik, sesuai dan sempurna untuk tumbuh

kembang bayi yang optimal

c) Meningkatkan pertimbuhan dan perkembangan bayi

15

Page 16: Metode Amenore Laktasi Fix w7

d) Penurunkan angka kesakitan pada penyakit gastrointestinal, alergi

dan asma pada kehidupan selanjujtnya

e) Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain

atau formuula, atau alat minum yang dipakai

f) Meningkatkan sistem imun bayi (diare dan infeksi respiratori akut)

3. Keuntungan nonkontrasepsi Untuk ibu(7,8)

a) Mengurangi perdarahan pasca persalinan karena Isapan bayi dapat

menstimulasi kontraksi uterus

b) Mengurangi resiko anemia akibat penurunan kehilangan besi

c) Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi.

d) Mengurangi resiko kanker ovarium pada usian kurang dari 30 tahun

e) Memikat kubungan antara bayi dan ibu.

f) Menurunkan kejadian kanker payudara

X. KERUGIAN DARI METODE AMENORE LAKTASI (5)

1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30

menit pasca persalinan.

2. sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.

3. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan.

Hanya wanita amenore yang memberikan ASI secara eksklusif dengan

interval teratur, termasuk pada waktu malam hari, yang selama 6 bulan

pertama mendapatkan perlindungan kontrasepstif sama dengan

perlindungan yang diberikan oleh kontrasepsi oral. Dengan munculnya

menstruasi atau setelah 6 bulan, resiko ovulasi meningkat.

4. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS

XI. INDIKASI METODE AMENORE LAKTASI

Ibu yang dapat menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6

bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan. Kita dapat mendorong ibu

16

Page 17: Metode Amenore Laktasi Fix w7

untuk memilih metode lain dengan tetap menganjurkan untuk melanjutkan ASI,

saat terjadi keadaan – keadaan seperti : Ketika mulai memberikan makanan

pendamping secara teratur (menggantikansatu kali menyusui) (2,3,5,14)

Membantu klien memilih metode lain. Walaupun metode kontrasepsi lain

dibutuhkan, klien harus didorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI. Bayi

berumur 6 bulan atau lebih. (5,13)

VIII. KONTRAINDIKASI PENGGUNAAN MAL(2,3,5,14)

Sudah mendapat menstruasi setelah melahirkan

Tidak menyusui secara eksklusif

Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan

Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam

Ibu sedang menderita penyakit inveksi HIV dan tidak dalam proses

pengonatan ARV (relatif)

Ibu sedang menggunakan obat-obatan seperti : Bromocriptins,

Anticoagulan, Kortikosteroid dosis tinggi, Cyclosporin, Ergotamin,

Lithium, obat Mood Altering , resepine dan lain lain

Kondisi bayi yang tidak stabil

Ibu yang tidak memenuhi kriteria menyusui diantaranya menderita

penyakit payudara, kanker payudara, kanker ovarium, diabetes,

hipertensi dan infark miokard.

Tidak memenuhi Kriteria Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) (4)

17

Page 18: Metode Amenore Laktasi Fix w7

VIII. SYARAT PENGGUNAAN MAL(2,3,5,14)

Syarat dan beberapa hal yang diperhatikan dalam metode MAL.yang dapat

menggunakan MAL yaitu ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya

berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan.

Apabila jawaban untuk semua pertanyaan tersebut “ya”

Bagan 2: Langkah-langkah Penentuan Saat Pemakaian KB MAL(2,3,5,14,20)

18

2.Apakah ibu sudah memberikan makanan/minuman tambahan atau membiarkan jangka waktu lama tidak menyusui

3.Apakah bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan?

4. kemungkinan kehamilan untuk ibu ini meningkat. Untuk tetap terhindar dari kehamilan, nasehatkan ibu tersebut untuk mulai memakai KB tambahandan teruskan memberikan ASI demi kesehatan

Sudah

Belum

Ya

Belum

Ya

1.Apakah ibu sudah haid lagi?

4.Hanya ada kemungkinan hamil 1-2 % pada saat ini

Belum

Page 19: Metode Amenore Laktasi Fix w7

XI. CARA-CARA YANG PERLU DISAMPAIKAN AGAR MAL BERHASIL:

(2,3,5,14)

Beberapa hal yang dapat disampaikan kepada pasien antara lain, yaitu: (2,3,5,14,20)

1. Frekuensi menyusui

Bayi disusui secara on-demand. Biarkan bayi menghisap dari satu

payudara sebelum memberikan payudara lain supaya bayi mendapat

cukup banyak susu akhir (hind milk).

2. Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam

3. Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan

hisapannya

4. Susui bayi juga pada malam hari karena menyusui waktu malam hari

membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI

5. Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit

6. ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin

7. Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik serta kenaikan BB

cukup, bayi tidak memerlukan makanan tambahan selain ASI sampai

dengan umur 6 bulan. BB naik sesuai umur, sebulan BB naik

minimal 0,5 kg, buang air kecil minimal 6x sehari.

8. Apabila Ibu menggantikan ASI dengan minuman lain, bayi akan

menghisap kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif.

Selain syarat-syarat seperti diatas, cara ibu dan bayi pun harus tepat dalam

menyusui. Agar metode MAL dapat berhasil perlu diperhatikan pula 3 hal, yaitu

posisi, perlekatan, dan menyusui secara efektif:

1. Posisi bayi yang benar

a. Kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus

b. Badan bayi menghadap ke dada ibu

c. Badan bayi melekat pada ibu

19

Page 20: Metode Amenore Laktasi Fix w7

d. Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya leher dan

bahu saja

2. 4 tanda bayi melekat dengan baik

a. Dagu bayi menempel pada payudara ibu

b. Mulut bayi terbuka lebar

c. Bibir bawah membuka lebar, lidah terlihat di dalamnnya

d. Areola bagian atas tampak lebih banyak/lebar (areola juga masuk

ke mulut bayi, tidak hanya puting susunya saja)

3. Tanda bayi menghisap dengan efektif

a. Menghisap secara mendalam dan teratur

b. Kadang diselingi istirahat

c. Hanya terdengar suara menelan

d. Tidak terdengar suara kecap/mengecap

4. Setelah selesai

a. Bayi melepas payudara secara spontan

b. Bayi tampak tenang dan mengantuk

c. Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI

5. Tanda bayi menghisap tidak efektif

a. Menghisap dengan cepat dan dangkal

b. Mungkin terlihat lekukan ke dalam pada pipi bayi

c. Tidak terdengar suara menelan

20

Page 21: Metode Amenore Laktasi Fix w7

Gambar 6 : cara menyusui

X. KESIMPULAN

Metode amenorea laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan

pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif, artinya diberikan ASI saja tanpa

tambahan makanan atau minuman apapun lainnya selama 6 bulan. Selain karena

gizi yang terdapat dalam ASI cukup untuk bayi, ASI eksklusif dapat bermanfaat

bagi ibu sebagai salah satu metode KB.

Metode KB dengan MAL tidak sepenuhnya mutlak dan berhasil 100 %.

Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal seperti munculnya tanda-tanda

haid, bayi yang mendapat makanan tambahan, dan usia bayi yang lebih dari 6

bulan, sehingga dapat ditentukan pilihan KB lainnya yang cocok dengan ibu

tersebut.

Sebaiknya metode kontrasepsi amenore laktasi ( MAL ) menjadi pilihan

KB bagi ibu yang menyusui, karena metode ini selain digunakan sebagai alat

kontrasepsi juga dapat mempererat hubungan anatara ibu dengan bayinya, dan

metodde ini tidak mengganggu senggama antara ibu dengan suami serta tidak

mempunyai efek samping.

21

Page 22: Metode Amenore Laktasi Fix w7

DAFTAR PUSTAKA

1. Curtis,G.M. Overholt,S. Hopkins,M. Lactational Amenorrhea Method.

Contraception. Glass’s Office Gynecology sixth edition william and

willkims .2006:384-49

2. Wiley,J.Van der Wijden.Kleijenen,J. Lactational amenorrhea for family

planing. The cochrane collaboration. 2008:1-8

3. Anonim. Posnatal Contraception. Postnatal Sexual and Reproductive

Health.Faculty of sexual and Reproductive Health care Clinical Guidance.

2009:3-6

4. Anonim. Chapter 19. Lactational Amenorrhea Method.Family planing a

Global Handbook for provides.2010:251-9

5. Ekpenyong,C. Daniel,N. Fidells,A. Lactational Amenorrhea method of

contraception:An in-depth Study of Awareness, Knowladge and Practice by

Breastfeeding mothers with unitended Pregnancies. 2013: 6-13

6. Afifi,M. Lactation Amenorrhea and Modern Contraception Use Among

Nursing Women in Egypt .Oman Medical Journal.2003: 1-5

7. Edmon,K. Puerperium and lactation. Dewhurt’s textbook of Obstetrics and

Gynaecology.2007:77-9

8. Shoupe,D. Kjos,L. Lactation Amenorrhea Lactation.The Handbook of

Contraception.2006:190-4

9. Stonne,M.Anthonny,R,Bonglovanni,A. The Lactational Amenorrhea Method

(LAM). Postpartum Contraceptive Choice for Women who

Breastfeed.United States American Agency International Development.

2000:1 - 4

10. Alison M, Stuebe,M. Enabling Woman to Achive Their Breastfeeding

Goals.American Collage of Obstetricians and Gynecologists 2014: 643-52

11. Chabbra,P. Aggarwal,O. Lactation Amenorrhea and its Determinants in

Women in an Urban Resettlement colony. Indian Journal if Community

Medicine.2000: 108-11

22

Page 23: Metode Amenore Laktasi Fix w7

12. Valades,P. Mella,C. Analysis of Factor Involved in Lactational

Amenorrhea.Faculty of Medicine de la Frontera University. 2013: 1-5

13. Uchenna,O. Problems Encountered by Breastfeeding Mothers in Their

Practice of Exclusive Breastfeeding in Tertiary Hospitals in Enugu

State,South-East Nigeria. University of Nigeria. 2003:108-12

14. A WHO Family Planning Cornerstone Fourth edition. Medical Eligbility

Criteria for Contraceptive Use. 2009: 93-4

15. Anonim. Chapter 19 Post Partum and Postabortion Family planing.Preserve

Education Family Planning Guide.2010:422-8

16. Anonin. Lactational Amenorrhea Method. Selected Practice

Recomeendations For Contraceptive Use second edition.2004 : 4-10

17. Anonim. Lactational Amenorrhea Methode. UK medical Eligibility Criteria

For Contraceptive Use.Faculty of Sexual reproductive health Care.

2009:137-8

18. Zapata,L. Murtaza,S. Contraceptive Counseling ang Postpartum

Contraceptive Use. American Journal Of Obstetrics and

Gynaecology.2014:1-8

19. Eisenberg,D. Secura,G. Kloladge of Contaceptive Effective. American

Journal of Obstetrics and Gynecology. 2012: 479

20. Labbok,M. Thansdixiplinary Breastfeeding Support:creating Program and

Policy Synergy across the Reproductive Continuum. International

Breasfeeding Journal. 2008: 1-8

23