TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ......
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ......
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI
DI RSUD DR. MOEWARDI
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
AHADYAH MIFTAHUL JANNAH
NIM B11001
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2014
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS
TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI
DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
Diajukan Oleh :
Ahadyah Miftahul Jannah
NIM B11001
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal : 31 Mei 2014
Pembimbing
Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc
NIK 200680024
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Basoeki Soetardjo, drg., MMR, selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi,
yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitan selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 28 Mei 2014
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014
Ahadyah Miftahul Jannah
B11001
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI
DI RSUD DR. MOEWARDI
TAHUN 2014
Xiii + 46 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Menyusui eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi
sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid dan waktunya
kurang dari enam bulan pasca persalinan. Efektifnya dapat mencapai 98%. MAL
efektif bila menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup
asupan per laktasi. Metode Amenorea Laktasi (MAL) di Indonesia pencapaiannya
masih rendah. Hal ini diukur dari tingkat pencapaian pemberian ASI eksklusif
yang masih rendah. Rendahnya pemberian ASI eksklusif disebabkan karena masih
kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI dan gencarnya promosi susu formula
membuat banyak ibu gagal menyusui.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di
RSUD Dr. Moewardi.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Populasi adalah seluruh ibu nifas yang melakukan persalinan di RSUD Dr.
Moewardi pada bulan Maret-April 2014. Rata-rata persalinan tiap bulan sebanyak
390 ibu bersalin. sampel dengan jumlah 30 ibu bersalin. Teknik Pengambilan
menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen penelitian dengan
menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan menggunakan analisa
univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL
dengan kategori pengetahuan baik sebanyak sebanyak 5 responden (16,7 %).
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori
pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3 %). Tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 6 responden (20,0 %).
Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD
Dr. Moewardi tahun 2014 sebagian besar dengan kategori pengetahuan cukup
sebanyak 6 responden (20,0 %).
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu nifas, kontrasepsi MAL
Kepustakaan : 22 literatur (tahun 2008 s/d 2013)
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
الذین ءامنوا منكم والذین أوتوا العلم درجات یرفع هللا
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan
orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11)
"Kejujuran itu adalah kekayaan paling jarang dimiliki manusia."
(Josh Billings)
PERSEMBAHAN
1. ALLAH SWT yang selalu menggerakkan
jiwaku untuk selalu yakin, ikhlas, dan
istiqomah.
2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu
mendo’akan, menyanyangi, menyemangati, dan memberikan kebahagianku.
3. Kakaku dan Adikku yang selalu menyayangi
dan menyemangatiku.
4. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma
Husada Surakarta, Ibu Ika Budi Wijayanti,
dan Ibu Naila Faizah terimakasih selalu
membimbing dan memotivasi saya.
5. Untuk sahabatku Nur Viana Safitri dan Ezrani,
terimakasih sudah menjadi sahabatku yang
terbaik, selalu ada untukku dan selalu
melengkapi semangatku.
6. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu
memberikan motivasi saya untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Almamaterku tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Ahadyah Miftahul Jannah
Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 19 Maret 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gempol RT:01/ RW:06, Jatikuwung, Gondangrejo,
Karanganyar
Riwayat Pendidikan
1. MI Muhammadiyah Karanganyar Lulus tahun 2005
2. MTsN Gondangrejo, Karanganyar Lulus tahun 2008
3. MAPK/MAN I Surakarta Lulus tahun 2011
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan tahun 2011
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABTRAK ............................................................................................................ v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
CURICULUM VITAE ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5
E. Sistematika Penelitian ......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
A. Tinjauan Teori ................................................................................... 10
1. Pengetahuan ................................................................................... 10
a. Pengertian Pengetahuan ............................................................ .10
b. Tingkat Pengetahuan ................................................................. 11
c. Cara Memperoleh Pengetahuan ................................................ 13
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................... 15
e. Cara Mengukur Tingkat Pengetahuan ....................................... 17
2. Pengertian Nifas (Puerperium) ...................................................... 17
3. Kontrasepsi .................................................................................... 17
ix
a. Pengertian Kontrasepsi .............................................................. 17
b. Macam-Macam Kontrasepsi ..................................................... 18
4. Metode Amenore Laktasi (MAL) .................................................. 19
a. Pengertian MAL ........................................................................ 19
b. Indikasi MAL ............................................................................ 19
c. Kontraindikasi MAL ................................................................. 19
d. Keuntungan MAL ..................................................................... 20
e. Keterbatasan MAL .................................................................... 21
f. Cara Kerja MAL ........................................................................ 21
g. Instruksi yang Harus Disampaikan kepada Ibu Nifas ............... 21
B. Kerangka Teori .................................................................................. 24
C. Kerangka Konsep .............................................................................. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 26
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................ 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 26
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 27
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 29
E. Definisi Operasional .......................................................................... 29
F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 30
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 34
H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ...................................... 34
I. Etika Penelitian ................................................................................... 37
J. Jadwal Penelitian ................................................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 39
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................ 39
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 40
C. Pembahasan ....................................................................................... 41
D. Keterbatasan ....................................................................................... 44
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 44
A. Kesimpulan ....................................................................................... 45
B. Saran ................................................................................................ 45
x
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 29
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner …………………………………………………30
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi ................ 39
Tabel4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang MAL di RSUD
Dr. Moewardi ...................................................................................... 39
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................... 24
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penggunan Ijin Penelitian
Lampiran 8 Surat Permohonan Responden
Lampiran 9 Informed Consent
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian
Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13 Tabel R Prodact Moment
Lampiran 14 Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 15 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah
diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
atau NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun
2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,
maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,
bertanggungjawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dalam misi paradigma baru program Keluarga Berencana ini, sangat
menekankan pada pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi,
sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga
(Saifuddin, 2010).
Program Keluarga Berencana Nasional di Indonesia melaksanakan
Program Making Pregnancy Safer, salah satu kuncinya yaitu setiap
kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, khususnya pada
perempuan. Maka dari itu program Keluarga Berencana merupakan salah
satu pelayanan kesehatan yang bersifat preventive, yaitu untuk
meningkatkan kesehatan ibu baik mencegah kesakitan maupun kematian
ibu (Saifuddin, 2010).
Di Indonesia secara nasional pada bulan Mei 2013 sebanyak
734.769 akseptor kontrasepsi modern. Akseptor suntik sebanyak
352.625 (47,99%), akseptor pil sebanyak 188.163 (25,61%),
2
akseptor implant sebanyak 71.838 (9,78%), akseptor IUD (Intra Uterine
Device) sebanyak 62.432 (8,50%), akseptor kondom sebanyak 46.096
(6,27%), akseptor MOW (Metode Operasi Wanita) sebanyak 11.642
(1,58%), dan akseptor MOP (Metode Operasi Pria) sebanyak 1.973
(0,27%) (BKKBN, 2013).
Selain metode kontrasepsi modern, ada jenis metode kontrasepsi
sederhana yang disebut Metode Amenore Laktasi (MAL) merupakan
kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). Metode
Amenore Laktasi (MAL) (Hidayati, 2011). Salah satu efek kontrasepsi
MAL (Metode Amenore Laktasi) untuk ibu nifas adalah untuk mengurangi
perdarahan masa nifas, dan mengurangi risiko anemia (Saifuddin, 2010).
Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun
2010 Metode Amenore Laktasi (MAL) di Indonesia pencapaiannya masih
rendah, yaitu pada bayi umur 0-6 bulan dicapai 33,6% yang telah
mendapatkan ASI Eksklusif dan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2010 menyebutkan bahwa bayi umur kurang dari 6 bulan
15,3% yang telah mendapatkan ASI Eksklusif. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah karena kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang
manfaat menyusui secara eksklusif (Muryanto, 2012).
Penelitian Howie dan kawan-kawan (1981) menemukan bahwa
ovulasi tidak akan terjadi bila pemberian ASI yang ketat dipertahankan.
Bayi yang menghisap sebanyak 6 kali atau lebih dalam 24 jam, dengan
lama menyusu pada malam hari, merupakan cara kerja MAL dan faktor-
3
faktor penting dalam penundaan ovulasi, dengan kadar prolaktin yang
tinggi sehingga dapat menunda kehamilan (Hidayati, 2011).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan
November 2013 di RSUD Dr. Moewardi diperoleh informasi jumlah ibu
bersalin pada bulan Oktober 2013 sebanyak 390 ibu bersalin yang terdiri
dari ibu bersalin normal sebanyak 253 orang dan ibu bersalin dengan
section caesaria sebanyak 137, dengan pencapaian pemberian ASI awal
sebanyak 83,5% dari tiap persalinan. Hasil wawancara terhadap 10 ibu
nifas yang berada di RSUD Dr. Moewardi terdapat 5 ibu nifas (50%)
tidak mengetahui tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi, dan 5 ibu
nifas (50%) mengetahui tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi, ibu
nifas menyatakan mengetahui tentang ASI Eksklusif, tetapi tidak
mengetahui manfaatnya sebagai kontrasepsi. Berdasarkan data di atas
maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi di RSUD Dr.
Moewardi Tahun 2014”.
Pentingnya peneliti mengambil judul tentang “Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi di
RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014” karena MAL merupakan metode
kontrasepsi sederhana, alami, tanpa alat serta tidak ada efek samping
hormonal. Dalam fakta banyak akseptor pengguna kontrasepsi hormonal,
yang banyak mengalami keluhan efek samping hormonal, dan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkan menggunakan kontrasepsi hromonal.
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah adalah
sebagai berikut “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi 2014?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi
metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun
2014 pada tingkat baik.
b. untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun
2014 pada tingkat cukup.
c. untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun
2014 pada tingkat kurang.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi.
2. Bagi Peneliti
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi
a. Lahan Praktek
Dapat digunakan sebagai gambaran tentang pengetahuan
masyarakat mengenai metode amenore laktasi dan tingkat
keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore Laktasi.
b. Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan bahan referensi kepustakaan mengenai
kontrasepsi Metode Amenore Laktasi.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran kepustakaan penulis menemukan
beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan
penulis lakukan yaitu sebagai berikut:
1. Puput Lestari (2013), penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan
Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Kota Surakarta Tahun
6
2013”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi adalah seluruh
ibu nifas yang melakukan persalinan di RSUD Kota Surakarta pada
bulan Maret-April 2013. Rata-rata persalinan tiap bulan sebanyak 60
ibu bersalin. Sampel dengan jumlah 60 ibu bersalin. Teknik
Pengambilan menggunakan teknik quota sampling. Instrumen
penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan
menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian, yaitu Tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori
pengetahuan baik sebanyak 14 responden (23,3%). Tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori
pengetahuan cukup sebanyak 33 responden (55,0%). Tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori
pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (21,7%).
2. Afriyani (2011), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Post
Partum tentang Metode Amenore Laktasi di Sawunggaling Surabaya”.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, populasi seluruh ibu nifas periode
Juni s/d Juli 2011 di RW VI Kelurahan Sawunggaling Surabaya
sebesar 26 orang. Sample sebesar 26 responden dengan menggunakan
teknik non probability sampling jenis total sampling. Variabel tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi.
Instrumen kuesioner, kemudian data yangdiperoleh dianalisis secara
deskriptif dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan
7
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenore
laktasi tergolong cukup sebanyak 12 responden(46,1%), yang baik
sebanyak 8 responden (30,8%), dan kurang sebanyak 6 responden
(23,1%).
3. Fitri Kesumanta A. Br. Bangun (2010), dengan judul “Pelaksanaan
Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin
Kasih Ibu Binjai Utara”. Disain penelitian ini yang digunakan adalah
deskriptif dengan besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode total
sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Mei 2010,
dengan instrumen penelitian berupa kuisioner yang meliputi data
karakteristik. Dan pelaksanaan MAL berupa pengertian, alasan
memilih MAL, lamanya amenore, frekuensi menyusui, berhubungan
seksual, perdarahan bercak selama menggunakan MAL, dan kejadian
kehamilan. Hasil penelitian ini didapat yang mengerti tentang MAL
(53,3%), alasan memilih MAL mudah (76,7%), hubungan seksual
tidak bermasalah, lama amenore > 6 bulan (96,7%), frekuensi
menyusui < 4 jam (86,7%), tidak terjadi perdarahan bercak (100%),
tidak terjadi kehamilan selama 6 bulan (100%). Dari hasil penelitian
bahwa mayoritas responden melakukan metode kontrasepsi MAL
secara benar walaupun secara pengertian masih rendah.
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul
penelitian, tempat dan lokasi penelitian, subjek penelitian, dan teknik
sampling.
8
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang Karya Tulis Ilmiah secara
singkat yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi tentang teori dari masalah yang diteliti antara
lain pengetahuan, nifas, dan kontrasepsi metode amenore laktasi,
kerangka teori penelitian, dan kerangka konsep penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, populasi dan sampel serta teknik
pengambilan sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data penelitian, variabel penelitian, definisi
operasional, metode pengolahan data, etika penelitian, dan jadwal
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini terdiri gambaran umum tempat penelitian di RSUD
Dr. Moewardi, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini terdiri kesimpulan dan saran.
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan (Knowledge)
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (over behavior) (Fitriyani, 2011).
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar
menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa
alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai
hasil penggunaan pancainderanya dan segala apa yang diketahui
berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia.
Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul
(superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru
(misinformation) (Mubarak, 2012).
11
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Maulana (2012) pengetahuan seseorang terhadap
objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda. Secara
garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan antara lain :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh : dapat
menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak
balita.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
mengintrepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan
mengapa harus makan makanan bergizi.
12
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus
statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat
menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem
solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus
yang diberikan.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan
memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5) Sintesis (Shyntesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
13
meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi
dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya
diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak
mau ikut KB, dan sebagainya.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) cara memperoleh pengetahuan ada 4
cara yaitu :
1) Cara coba salah (Trial and Error)
Merupakan cara memperoleh pengetahuan nonilmiah yang pernah
dipakai orang sebelum adanya kebudayaan dan peradaban. Coba-
coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan
dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut
tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah
tersebut dapat dipecahkan.
14
2) Secara kebetulan
Merupakan cara penemuan pengetahuan secara kebetulan yang
terjadi karena tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan.
Contohnya cerita dari mulut ke mulut adalah ditemukannya kina
sebagai obat penyembuhan malaria, yang dulu pernah ditemukan
secara kebetulan oleh seorang penderita malaria yang sering
mengembara, dan ia juga mencoba minum air pohon kina dengan
hasil penyakit malarianya tidak kambuh lagi. Akhirnya ia
berkesimpulan bahwa kina dapat dijadikan sebagai obat malaria.
3) Kekuasaan atau otoritas
Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh
agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai
mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan sehingga
orang lain menerima pendapat yang dikemukakan tanpa terlebih
dulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris
ataupun penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang
menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang
dikemukakannya adalah benar.
4) Pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman dapat digunakan
sebagai sumber pengetahuan yaitu dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi pada masa yang lalu.
15
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Mubarak (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan antara lain :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada
orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak
dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang
semakin mudah pula mereka mendapat informasi, dan pada
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
Sebaliknya jika tingkat pendidikannnya rendah, akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan
nilai-nilai baru yang diperkenalkan.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada
aspek psikis dan psikologis (mental). Perubahan fisik secara garis
besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran,
perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri
baru. Ini terjadi akibat pematangan organ. Dan aspek psikologis
dan mental, taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.
16
4) Minat
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam.
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan
pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha melupakan,
namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan
maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam
emosi sehingga menimbulkan sikap positif.
6) Kebudayaan
Kebudayaan akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat secara
langsung. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk
menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat
sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan.
7) Informasi
Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat
seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
17
e. Cara mengukur Tingkat Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013) tingkat pengetahuan yang dimiliki
seseorang dapat dibagi menjadi 3 kategori :
1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD
2) Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD
2. Nifas (Puerperium)
Masa nifas (Puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan semula (sebelum hamil), masa nifas berlangsung kurang lebih 6
minggu (Sulistiyawati, 2009).
Masa nifas atau masa puerperium dimulai sejak 1 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu
(Prawirohardjo, 2010).
Masa nifas (Puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai
dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti
prahamil, lama nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012).
3. Kontrasepsi
a. Pengertian
Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi
untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak setiap individu,
sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010).
18
b. Macam-Macam Kontrasepsi
Menurut Handayani (2010) macam-macam kontrasepsi adalah
sebagai berikut :
1) Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat yaitu :
a) Pada pria yaitu Coitus interruptus (senggama terputus).
b) Pada wanita yaitu metode amenore laktasi (MAL), metode
kalender, metode lendir serviks (MOB), metode suhu basal
badan, metode simptotermal.
2) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom pria dan
kondom wanita, diafragma, cup serviks, spermisida.
3) Metode kontrasepsi hormonal
a) Pil yaitu pil kombinasi dan pil progesteron/mini pil.
b) Suntik yaitu suntikan kombinasi dan suntikan progestin.
c) Implant.
4) Alat Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
yaitu AKDR hormonal dan AKDR non hormonal.
5) Metode kontrasepsi mantap yaitu Metode Operatif Pria
(MOP/Vasektomi) dan Metode Operatif Wanita
(MOW/Tubektomi).
6) Metode kontrasepsi darurat pil dan AKDR.
19
4. Metode Amenore Laktasi (MAL)
a. Pengertian
Menurut Saifuddin (2010) Metode Amenore Laktasi (MAL)
adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI (Air Susu Ibu)
secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan
makanan atau minuman apapun.
b. Indikasi
Menurut Saifuddin (2010) MAL dapat dipakai sebagai
kontrasepsi bila :
1) Menyusui secara penuh (full breast feeding), akan lebih efektif
apabila pemberian ASI ≥ 8 × dalam sehari.
2) Ibu belum mendapatkan haid.
3) Umur bayi kurang dari 6 bulan.
Menurut Hidayati (2011) indikasi menggunakan MAL terdiri
dari :
1) Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari
6 bulan.
2) Ibu belum mendapat haid setelah melahirkan.
c. Kontraindikasi
Menurut Hidayati (2011) kontraindikasi menggunakan MAL
yaitu :
1) Sudah mendapatkan haid setelah bersalin.
2) Tidak menyusui secara eksklusif.
20
3) Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan.
4) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam.
d. Keuntungan
Menurut Hidayati (2011) keuntungan MAL yaitu :
1) Keuntungan Kontrasepsi
a) Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan
pascapersalinan).
b) Segera efektif dan tidak mengganggu senggama.
c) Tidak ada efek samping secara sistemik.
d) Tidak perlu pengawasan medis.
e) Tidak perlu obat atau alat.
f) Tanpa biaya.
2) Keuntungan Nonkontrasepsi
a) Untuk Bayi
(1) Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi
perlindungan lewat ASI).
(2) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk
tumbuh kembang bayi yang optimal.
(3) Terhindar dari kontaminasi yang berasal dari air, susu lain
atau susu formula.
b) Untuk Ibu
(1) Mengurangi perdarahan pasca persalinan.
(2) Mengurangi risiko anemia.
21
(3) Meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi.
e. Keterbatasan
Menurut Handayani (2012), keterbatasan menggunakan MAL
yaitu :
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pascapersalinan.
2) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai
dengan 6 bulan.
4) Tidak melindungi dari IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk
virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS.
f. Cara Kerja
Menurut Hidayati (2011) cara kerja MAL adalah konsentrasi
prolaktin meningkat sebagai respons terhadap stimulus penghisapan
berulang ketika menyusui dengan intensitas dan frekuensi yang tinggi
atau semakin sering menyusui akan menyebabkan fase luteal yang
singkat dan fertilitas menurun. Jadi intinya cara kerja MAL adalah
dengan penekanan atau penundaan ovulasi.
g. Instruksi yang harus Disampaikan kepada Ibu Nifas
Menurut Handayani (2012) Instruksi yang harus disampaikan
kepada klien untuk menggunakan MAL yaitu :
1) Seberapa sering menyusui
22
Bayi disusui secara on demand (sesuai kebutuhan bayi).
Biarkan bayi menyelesaikan menghisap dari satu payudara sebelum
memberikan payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak
susu akhir (hind milk). Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari
payudara berikutnya atau sama sekali tidak memerlukan lagi. Ibu
dapat memulai dengan memberikan payudara lain pada waktu
menyusui berikutnya, sehingga kedua payudara memproduksi
banyak susu.
2) Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam.
3) Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan
hisapannya.
4) Susui bayi malam hari juga, karena menyusui waktu malam hari
membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI.
5) Bayi terus disusui walau ibu atau bayi sedang sakit.
6) ASI dapat disimpan di dalam lemari pendingin.
7) Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan
pendamping ASI selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik
serta kenaikan berat badan cukup, bayi tidak memerlukan makanan
selain ASI sampai dengan umur 6 bulan.
8) Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan
lain, bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya menyusui
tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi.
23
9) Haid, ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur
kembali dan harus segera mulai menggunakan metode KB lainnya.
10) Untuk Kontrasepsi dan Kesehatan
a) Ibu nifas memerlukan metode kontrasepsi lain jika sudah
mendapatkan haid, jika sudah tidak menyusui secara eksklusif,
dan jika bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan.
b) Ibu nifas harus konsultasi kepada bidan atau dokter atau di
klinik atau di Puskesmas sebelum memulai menggunakan
metode kontrasepsi lainnya.
c) Jika suami atau pasangan ibu nifas berisiko tinggi terhadap IMS
(Infeksi Menular Seksual), maka harus menggunakan kondom
ketika memakai MAL.
24
A. Kerangka Teori
Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar : 2.1 Kerangka Teori
Modifikasi dari : Notoatmodjo (2012)
Faktor - faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan
7. Informasi
Kontrasepsi MAL:
1. Pengertian
2. Indikasi
3. Kontraindikasi
4. Keuntungan
5. Keterbatasan
6. Cara kerja
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Nifas
Pengetahuan meliputi:
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
25
B. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar : 2.2 Kerangka Konsep
Baik Tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang kontrasepsi metode
amenore laktasi Cukup
Kurang
Faktor - faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan
7. Informasi
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah
menggambarkan masalah penelitian, peristiwa atau kondisi populasi saat
itu yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis
kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup, dan
lain-lain (Hidayat, 2011).
Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2013).
Deskriptif kuantitatif adalah peneliti menggunakan angka-angka
dengan analisis univariat berupa presentase dan ukuran tendensi sentral
(Setiawan dan Saryono, 2011).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan
sebagai tempat penelitian sekaligus membatasi ruang lingkup
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan
di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.
27
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitan atau objek yang
akan diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2012).
Populasi yang akan diteliti adalah seluruh ibu nifas yang
bersalin di RSUD Dr. Moewardi. Jumlah populasi adalah 390 ibu
nifas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang
digunakan adalah sebanyak 30 ibu nifas.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling merupakan
teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2013).
Menurut Arikunto (2010), apabila jumlah populasi atau
subjeknya besar ( 100), maka dapat diambil 10-15% atau 20-30%
tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100)
maka semua anggota populasi menjadi sampel.
28
Menurut Roscoe (1975) yang dikutip Sugiyono (2013)
memberikan acuan untuk menentukan ukuran sampel sebagai
berikut :
a. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen.
b. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel, jumlah minimum
subsampel harus 30.
c. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi
multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar
(10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan
pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10-20
elemen.
Karena keterbatasan waktu dan dana maka pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental
Sampling yaitu dilakukan dengan mengambil kasus atau responden
yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan
konteks penelitian (Notoatmodjo, 2012).
Menurut Nursalam (2011) kriteria sampel ada 2 yaitu :
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria
inklusi yang akan diambil adalah :
1) Ibu nifas normal yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi.
29
2) Ibu nifas yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena sebab
tertentu. Kriteria eksklusi yang akan diambil adalah :
1) Ibu nifas dengan komplikasi yang dirawat di RSUD Dr.
Moewardi.
2) Ibu nifas yang tidak bersedia menjadi responden.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus dalam penelitian
dan menunjukkan atribut dari sekelompok orang atau objek yang
mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lainnya dalam
kelompok itu (Riwidikdo, 2013). Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi
Metode Amenore Laktasi.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, dan ditentukan
berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian
(Hidayat, 2011).
30
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Kategori
Tingkat
pengetahuan
ibu nifas
tentang
kontrasepsi
MAL
Segala sesuatu yang
diketahui oleh ibu
nifas tentang
kontrasespsi MAL,
meliputi :
1. Pengetian
2. Indikasi
3. Kontraindikasi
4. Keuntungan
5. Keterbatasan
6. Cara kerja
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Kuesioner Ordinal a. Baik, bila
(x) >mean
+ 1SD
b. Cukup, bila
mean –
1SD ≤ x ≤ mean +
1SD
c. Kurang,
bila (x) <
mean –
1SD
(Riwidikdo,
2013)
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini
menggunakan instrumen penelitian kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur
berupa angket kuesioner dengan beberapa pernyataan. Untuk mengetahui
pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL, maka penelitian ini
menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah angket yang
telah dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih
atau menjawab pada jawaban yang sudah ada (Hidayat, 2011).
Sistem penilaian pernyataan menggunakan sistem skala Guttman
yaitu apabila pernyataan positif (favorable) jawaban benar diberi nilai 1
dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Sedangkan pernyataan negatif
(unfavorable) jawaban benar diberi nilai 0 dan yang salah diberi nilai 1
31
(Hidayat, 2011). Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda
centang (√) pada jawaban yang dianggap benar (Hidayat, 2011).
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL
Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Variabel
penelitian Indikator
Nomor
Pernyataan
Favorable
Nomor
Pernyataan
Unfavorable
Jumlah
Tingkat
tingkat
pengetahuan
ibu nifas
tentang
kontrasepsi
Metode
Amenore
Laktasi
Pengertian
kontrasepsi
MAL
*1, 2, 3, 4 5, 6 6
Indikasi MAL 7, 8, 9 10, 11 5
Kontraindikasi
kontrasepsi
MAL
12, 13, 14,
15
16, 17 6
Keuntungan
kontrasepsi
MAL
18, 19, 20,
21
22, 23 6
Keterbatasan
kontrasepsi
MAL
24, 25, 26,
27
28, 29 5
Yang harus
diperhatikan
menggunakan
kontrasepsi
MAL
30, 31, 32,
33
34,* 35 6
Jumlah 35
* aitem pernyataan yang tidak valid
Menurut Arikunto (2010) untuk mengetahui kuesioner dalam
penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis. Dalam penelitian ini akan
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas di RSUD Kota Surakarta.
32
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen
yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
(Arikunto, 2010).
Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat
suatu test melakukan fungsi ukurnya. Validitas adalah ukuran yang
menunjukkan sejauh mana alat ini mampu mengukur apa yang ingin
diukur (Riwidikdo, 2013).
Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir
jawaban dengan skor total dan butir jawaban. Perhitungan ini dapat
dilakukan dengan rumus korelasi Person Product Moment
(Riwidikdo, 2013).
Keterangan:
: Koefisien korelasi
: Skor item
: Skor total (item)
: Jumlah responden
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
33
Secara keseluruhan uji validitas didapat jika
maka item pernyataan dinyatakan valid, dan jika
maka item pernyataan dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes ulang adalah menguji keandalan instrumen
pengukuran/hasil pengukuran yang didapatkan dari pengukuran secara
berulang (Riwidikdo, 2013).
Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010).
Menurut Riwidikdo (2010) rumus untuk mengukur reliabel
atau tidaknya instrumen penelitian menggunakan rumus pendekatan
Alpha Cronbach adapun rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
: Reliabilitas instrumen
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Varian butir
: Varians total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach
minimal 0,7 (Riwidikdo, 2012).
34
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian karena tujuan utama adalah mendapatkan data
(Nursalam, 2011).
Menurut Riwidikdo (2013), ada 2 teknik pengumpulan data,
yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari subjek atau
objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam
penelitian ini data primer didapatkan dari jawaban responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung
dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari
catatan data di RSUD Dr. Moewardi.
H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data adalah mengubah data mentah
menjadi data yang lebih bermakna (Arikunto, 2010).
Menurut Notoatmodjo (2012) sebelum dianalisis, data diolah
terlebih dahulu, macam proses pengolahan data adalah sebagai
berikut :
35
a. Editing (Penyuntingan Data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau
ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan
tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner
tersebut dikeluarkan (Droup Out).
b. Membuat Lembaran Kode (Coding sheet)
Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom
untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode
berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.
c. Memasukkan Data (Data Entry)
Data entry adalah kegiatan mengisi kolom atau kotak-kotak
lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-
masing pertanyaan.
d. Tabulasi (Tabulating)
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
2. Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisa univariat yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data yang dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi ukuran
tendensi sentral atau grafik (Setiawan dan Saryono, 2011).
36
Menurut Riwidikdo (2013) cara mengukur tingkat
pengetahuan seseorang ditunjukkan pada skala pengukuran sebagai
berikut:
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1SD
b. Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD
Sebelum mengukur tingkat pengetahuan seseorang maka
ditemukan rumus sebagai berikut :
a. Nilai rata-rata (Mean)
Keterangan :
: Nilai rata-rata
: Nilai total dari data
: Jumlah data
b. Standar deviasi (SD)
Keterangan :
: Nilai total dari data
: Jumlah total data
37
c. Prosentase diperoleh dengan rumus (Arikunto, 2010) sebagai
berikut :
Keterangan :
: Jumlah atau distribusi frekuensi
: Jumlah total data
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2011) masalah yang menekankan etika
penelitian kebidanan meliputi sebagai berikut :
1. Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan
untuk menjadi responden. Tujuan Informed Consent adalah agar
subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus
menghormati hak pasien.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang akan disajikan.
38
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah kerahasiaan merupakan masalah etika dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian adalah sesuatu yang harus dilakukan karena
dapat memberikan rencana secara jelas dalam proses pelaksanaan
penelitian (Hidayat, 2011). Jadwal penelitian terlampir.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi, yang terletak di Jl.
Kolonel Sutarto 132 Surakarta. Merupakan rumah sakit milik Pemerintah
daerah Tingkat I Jawa Tengah yang terletak di Daerah Tingkat II Kotamadya
Surakarta dan merupakan rumah sakit kelas A. RSUD Dr. Moewardi dengan
pelayanan kesehatan meliputi : klinik Kebidanan, Penyakit Kandungan, Ibu
hamil dan KB, klinik Geriatri, Klinik Nyeri, Unit Stroke, klinik Infertilitas,
MCU (Medical Check Up), Hearing Center, Klinik VCT (HIV/AIDS), HCU
(High Care Unit), OCD (One Day Care), klinik laktasi, Klinik Obesitas, dan
CAPD (Continuous Ambulatory Peritonial Dialisis).
Jumlah tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi mempunyai ketenagaan
dengan jumlah tenaga sebanyak 1612 orang, yang terdiri dari tenaga medis
sebanyak 165 orang, PPSD 162 orang, paramedis perawatan 597 orang,
paramedis Non perawatan 192 orang, dan non medis 492 orang. Dengan jum
lah dokter spesialis kandungan sebanyak 25 orang, jumlah bidan 199 orang.
Dengan fasilitas pelayanan yang mendukukung yaitu kamar bersalin 6 tempat
tidur, rawat inap ibu nifas 49 tempat tidur dengan 25 baby box.
44
B. Hasil penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014.
Sampel dalam penelitian sebanyak 30 responden. Hasil penelitian
diperoleh nilai mean dan standar deviasi yang dapat dilihat pada table
berikut ini :
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi
variabel Mean Standar deviasi
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi MAL
25,7 6,7
Sumber : SPSS versi 18.00
Prosentase masing-masing tingkat pengetahuan Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi dapat dilihat
pada table dibawah ini :
Tabel 4.2
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL
di RSUD Dr. Moewardi
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Presentase (%)
1 Baik 4 13,3
2 Cukup 22 73,4
3 Kurang 4 13,3
Total 30 100
Sumber : Data Primer (Maret, 2014)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi, dimana responden
dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (13,3%),
responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden
44
(73,4%), responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4
responden (13,3 %).
C. Pembahasan
Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi, dengan hasil sebagian besar
responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu sebanyak 22 responden
(73,4%). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di
RSUD Dr. Moewardi diukur berdasarkan indikator yang meliputi:
pengertian kontrasepsi MAL, indikasi kontrasepsi MAL, kontraindikasi
kontrasepsi MAL, keuntungan kontrasepsi MAL, keterbatasan kontrasepsi
MAL, serta yang harus diperhatikan menggunakan kontrasepsi MAL.
Menurut Maulana (2012) memahami (Comprehension) diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui, dan dapat mengintrepretasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan
mengapa harus makan makanan bergizi.
Tingkat pengetahuan ibu nifas kemungkinan dipengaruhi
pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan, dan
informasi. Menurut Mubarak (2012) Umur dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang. dengan bertambahnya umur seseorang akan
terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).
Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pengetahuannnya.
44
Hal ini disebabkan semakin baik pendidikan yang diterima, maka semakin
mudah dalam menyerap informasi yang diterima, dan dengan informasi
dapat menumbuhkan minat pada seseorang. Makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya
jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat
perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan kebudayaan
yang baru diperkenalkan (Mubarak, 2012).
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi menurut Mubarak
(2012) dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh
pengetahuan yang baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan
orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media
massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan
terhadap hal tersebut.
Kemudahan memperoleh informasi tanpa didukung oleh
pendidikan yang baik, maka informasi yang baru aku sulit untuk terserap.
Pendidikan yang baik akan membantu ibu dalam menyerap setiap
informasi yang diberikan mengenai tanda-tanda persalinan. Hal ini sejalan
dengan pendapat Mubarak (2012) pendidikan berarti bimbingan yang
44
diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka
dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya
jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat
perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai
yang baru diperkenalkan.
Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi MAL Di RSUD Dr. Moewardi, dengan hasil sebagian besar
responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu sebanyak 22 responden
(73,4 %). Kebanyakan responden hanya mampu menjawab 51-75% dari
seluruh item kuesioner yang dipengaruhi oleh factor pendidikan,
informasi, dan pengalaman (Mubarak, 2012). Di RSUD Dr. Moewardi
rata-rata yang melakukan persalinan adalah golongan menengah ke bawah,
yaitu pasien pengguna BPJS. Golongan ini dengan rata-rata pendidikan
menengah dan dasar, informasi dari data RSUD Dr. Moewardi rata-rata
pendidikannya adalah SMP dan SMA. Hal ini mempengaruhi pengetahuan
yang cukup tentang kontrasepsi MAL pada ibu nifas. Hal ini juga
dipengaruhi oleh informasi, dikarenakan responden kurang aktif dalam
mencari sumber informasi yang bisa didapatkan dari media internet, media
cetak, dan media elektronik serta kurang minat dalam mengikuti berbagai
penyuluhan. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan
kebudayaan, yaitu juga mempengaruhi hasil pengetahuan responden.
44
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
a. Ibu kurang begitu antusias dalam mengisi lembar kuesioner yang
diberikan karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan.
b. Peneliti sulit menemui responden, karena ada keluarganya yang
menolak untuk dijadikan responden dan memerlukan penjelasan
yang lebih lama agar mau menjadi responden.
2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal,
sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan ibu tentang
kontrasepsi MAL. Instrumen dalam penelitian ini hanya dengan
menggunakan kuesioner tertutup sehingga peneliti tidak dapat menggali
informasi yang secara mendalam.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi dengan jumlah 30 responden,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan
kategori pengetahuan baik sebanyak sebanyak 4 responden (13,3 %) .
2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan
kategori pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (73,4 %)
3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan
kategori tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3 %).
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan untuk ibu nifas mendapatkan informasi tentang
kontrasepsi MAL untuk meningkatkan pengetahuan, dan ibu nifas rajin
melakukan pemeriksaan saat bersalin dan aktif cari tahu tentang
kontrasepsi MAL, dan aktif mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan
khususnya tentang kontrasepsi MAL.
46
2. Bagi RSUD Dr. Moewardi
Bidan atau petugas kesehatan diharapkan aktif memberikan informasi
yang benar mengenai ASI Eksklusif dan manfaatnya termasuk dapat
digunakan sebagai kontrasepsi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan
menambah variable dan jumlah penelitian, sehingga didapatkan hasil
penelitian yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyani, 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Metode
Amenore Laktasi di RW VI Kelurahan Sawunggaling Surabaya. Karya
Tulis Ilmiah. Surabaya : Program Studi D III Kebidanan STIKes Yarsis
Surabaya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Bangun, F. K. 2010. Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas
di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah.
Medan: Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatra Utara.
BKKBN. 2013. Laporan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Mei 2013, Direktorat Pelaporan dan
Statistik, www.bkkbn.go.id diakses tanggal 23 Oktober 2013.
Fitriyani. S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Kebidanan Berencana. Yogyakarta :
Pustaka Rihana.
Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Surabaya : Health Books Publissing.
Hidayati, R. 2011. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta :
Salemba Medika.
Lestari , Puput. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kontrasepsi MAL di
RSUD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Program Studi D III
Kebidanan STIKes Kusuma Husada.
Maulana, Heri. D. J. 2012. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Muryanto. 2012. Amenore Laktasi sebagai Metode Ber-KB serta Urgensinya
Terhadap PP 33 Tahun 2012.
www.kulonprogokab.go.id/.../getfile.php?...Amenore-Laktasi-... diakses
tanggal 18 Oktober 2013.
Notoatmodjo, W. I. 2012. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Riwidikdo, Handoko. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.
Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.
Riwidikdo, Handoko. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.
Saifuddin. 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Setiawan, A, Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sulistiyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta : Andi.