TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ......

61
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : AHADYAH MIFTAHUL JANNAH NIM B11001 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ......

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI

DI RSUD DR. MOEWARDI

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

AHADYAH MIFTAHUL JANNAH

NIM B11001

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS

TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI

DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

TAHUN 2014

Diajukan Oleh :

Ahadyah Miftahul Jannah

NIM B11001

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : 31 Mei 2014

Pembimbing

Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc

NIK 200680024

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Basoeki Soetardjo, drg., MMR, selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi,

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitan selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 28 Mei 2014

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Ahadyah Miftahul Jannah

B11001

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI

DI RSUD DR. MOEWARDI

TAHUN 2014

Xiii + 46 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Menyusui eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi

sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid dan waktunya

kurang dari enam bulan pasca persalinan. Efektifnya dapat mencapai 98%. MAL

efektif bila menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup

asupan per laktasi. Metode Amenorea Laktasi (MAL) di Indonesia pencapaiannya

masih rendah. Hal ini diukur dari tingkat pencapaian pemberian ASI eksklusif

yang masih rendah. Rendahnya pemberian ASI eksklusif disebabkan karena masih

kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI dan gencarnya promosi susu formula

membuat banyak ibu gagal menyusui.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di

RSUD Dr. Moewardi.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Populasi adalah seluruh ibu nifas yang melakukan persalinan di RSUD Dr.

Moewardi pada bulan Maret-April 2014. Rata-rata persalinan tiap bulan sebanyak

390 ibu bersalin. sampel dengan jumlah 30 ibu bersalin. Teknik Pengambilan

menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen penelitian dengan

menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan menggunakan analisa

univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL

dengan kategori pengetahuan baik sebanyak sebanyak 5 responden (16,7 %).

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori

pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3 %). Tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 6 responden (20,0 %).

Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD

Dr. Moewardi tahun 2014 sebagian besar dengan kategori pengetahuan cukup

sebanyak 6 responden (20,0 %).

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu nifas, kontrasepsi MAL

Kepustakaan : 22 literatur (tahun 2008 s/d 2013)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

الذین ءامنوا منكم والذین أوتوا العلم درجات یرفع هللا

"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan

orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11)

"Kejujuran itu adalah kekayaan paling jarang dimiliki manusia."

(Josh Billings)

PERSEMBAHAN

1. ALLAH SWT yang selalu menggerakkan

jiwaku untuk selalu yakin, ikhlas, dan

istiqomah.

2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu

mendo’akan, menyanyangi, menyemangati, dan memberikan kebahagianku.

3. Kakaku dan Adikku yang selalu menyayangi

dan menyemangatiku.

4. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma

Husada Surakarta, Ibu Ika Budi Wijayanti,

dan Ibu Naila Faizah terimakasih selalu

membimbing dan memotivasi saya.

5. Untuk sahabatku Nur Viana Safitri dan Ezrani,

terimakasih sudah menjadi sahabatku yang

terbaik, selalu ada untukku dan selalu

melengkapi semangatku.

6. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu

memberikan motivasi saya untuk

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Almamaterku tercinta.

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Ahadyah Miftahul Jannah

Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 19 Maret 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Gempol RT:01/ RW:06, Jatikuwung, Gondangrejo,

Karanganyar

Riwayat Pendidikan

1. MI Muhammadiyah Karanganyar Lulus tahun 2005

2. MTsN Gondangrejo, Karanganyar Lulus tahun 2008

3. MAPK/MAN I Surakarta Lulus tahun 2011

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan tahun 2011

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABTRAK ............................................................................................................ v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

CURICULUM VITAE ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5

E. Sistematika Penelitian ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9

A. Tinjauan Teori ................................................................................... 10

1. Pengetahuan ................................................................................... 10

a. Pengertian Pengetahuan ............................................................ .10

b. Tingkat Pengetahuan ................................................................. 11

c. Cara Memperoleh Pengetahuan ................................................ 13

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................... 15

e. Cara Mengukur Tingkat Pengetahuan ....................................... 17

2. Pengertian Nifas (Puerperium) ...................................................... 17

3. Kontrasepsi .................................................................................... 17

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

ix

a. Pengertian Kontrasepsi .............................................................. 17

b. Macam-Macam Kontrasepsi ..................................................... 18

4. Metode Amenore Laktasi (MAL) .................................................. 19

a. Pengertian MAL ........................................................................ 19

b. Indikasi MAL ............................................................................ 19

c. Kontraindikasi MAL ................................................................. 19

d. Keuntungan MAL ..................................................................... 20

e. Keterbatasan MAL .................................................................... 21

f. Cara Kerja MAL ........................................................................ 21

g. Instruksi yang Harus Disampaikan kepada Ibu Nifas ............... 21

B. Kerangka Teori .................................................................................. 24

C. Kerangka Konsep .............................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................ 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 26

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 27

D. Variabel Penelitian ............................................................................ 29

E. Definisi Operasional .......................................................................... 29

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 30

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 34

H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ...................................... 34

I. Etika Penelitian ................................................................................... 37

J. Jadwal Penelitian ................................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 39

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................ 39

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 40

C. Pembahasan ....................................................................................... 41

D. Keterbatasan ....................................................................................... 44

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 44

A. Kesimpulan ....................................................................................... 45

B. Saran ................................................................................................ 45

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

x

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 29

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner …………………………………………………30

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu

Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi ................ 39

Tabel4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang MAL di RSUD

Dr. Moewardi ...................................................................................... 39

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 23

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................... 24

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penggunan Ijin Penelitian

Lampiran 8 Surat Permohonan Responden

Lampiran 9 Informed Consent

Lampiran 10 Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13 Tabel R Prodact Moment

Lampiran 14 Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 15 Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah

diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

atau NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun

2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,

maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,

bertanggungjawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Dalam misi paradigma baru program Keluarga Berencana ini, sangat

menekankan pada pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi,

sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga

(Saifuddin, 2010).

Program Keluarga Berencana Nasional di Indonesia melaksanakan

Program Making Pregnancy Safer, salah satu kuncinya yaitu setiap

kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, khususnya pada

perempuan. Maka dari itu program Keluarga Berencana merupakan salah

satu pelayanan kesehatan yang bersifat preventive, yaitu untuk

meningkatkan kesehatan ibu baik mencegah kesakitan maupun kematian

ibu (Saifuddin, 2010).

Di Indonesia secara nasional pada bulan Mei 2013 sebanyak

734.769 akseptor kontrasepsi modern. Akseptor suntik sebanyak

352.625 (47,99%), akseptor pil sebanyak 188.163 (25,61%),

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

2

akseptor implant sebanyak 71.838 (9,78%), akseptor IUD (Intra Uterine

Device) sebanyak 62.432 (8,50%), akseptor kondom sebanyak 46.096

(6,27%), akseptor MOW (Metode Operasi Wanita) sebanyak 11.642

(1,58%), dan akseptor MOP (Metode Operasi Pria) sebanyak 1.973

(0,27%) (BKKBN, 2013).

Selain metode kontrasepsi modern, ada jenis metode kontrasepsi

sederhana yang disebut Metode Amenore Laktasi (MAL) merupakan

kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). Metode

Amenore Laktasi (MAL) (Hidayati, 2011). Salah satu efek kontrasepsi

MAL (Metode Amenore Laktasi) untuk ibu nifas adalah untuk mengurangi

perdarahan masa nifas, dan mengurangi risiko anemia (Saifuddin, 2010).

Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun

2010 Metode Amenore Laktasi (MAL) di Indonesia pencapaiannya masih

rendah, yaitu pada bayi umur 0-6 bulan dicapai 33,6% yang telah

mendapatkan ASI Eksklusif dan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2010 menyebutkan bahwa bayi umur kurang dari 6 bulan

15,3% yang telah mendapatkan ASI Eksklusif. Salah satu faktor yang

mempengaruhi adalah karena kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang

manfaat menyusui secara eksklusif (Muryanto, 2012).

Penelitian Howie dan kawan-kawan (1981) menemukan bahwa

ovulasi tidak akan terjadi bila pemberian ASI yang ketat dipertahankan.

Bayi yang menghisap sebanyak 6 kali atau lebih dalam 24 jam, dengan

lama menyusu pada malam hari, merupakan cara kerja MAL dan faktor-

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

3

faktor penting dalam penundaan ovulasi, dengan kadar prolaktin yang

tinggi sehingga dapat menunda kehamilan (Hidayati, 2011).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan

November 2013 di RSUD Dr. Moewardi diperoleh informasi jumlah ibu

bersalin pada bulan Oktober 2013 sebanyak 390 ibu bersalin yang terdiri

dari ibu bersalin normal sebanyak 253 orang dan ibu bersalin dengan

section caesaria sebanyak 137, dengan pencapaian pemberian ASI awal

sebanyak 83,5% dari tiap persalinan. Hasil wawancara terhadap 10 ibu

nifas yang berada di RSUD Dr. Moewardi terdapat 5 ibu nifas (50%)

tidak mengetahui tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi, dan 5 ibu

nifas (50%) mengetahui tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi, ibu

nifas menyatakan mengetahui tentang ASI Eksklusif, tetapi tidak

mengetahui manfaatnya sebagai kontrasepsi. Berdasarkan data di atas

maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu

Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi di RSUD Dr.

Moewardi Tahun 2014”.

Pentingnya peneliti mengambil judul tentang “Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi di

RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014” karena MAL merupakan metode

kontrasepsi sederhana, alami, tanpa alat serta tidak ada efek samping

hormonal. Dalam fakta banyak akseptor pengguna kontrasepsi hormonal,

yang banyak mengalami keluhan efek samping hormonal, dan kondisi

tertentu yang tidak memungkinkan menggunakan kontrasepsi hromonal.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah adalah

sebagai berikut “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi 2014?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi

metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun

2014 pada tingkat baik.

b. untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun

2014 pada tingkat cukup.

c. untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun

2014 pada tingkat kurang.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam

bidang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi.

2. Bagi Peneliti

Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan

pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Lahan Praktek

Dapat digunakan sebagai gambaran tentang pengetahuan

masyarakat mengenai metode amenore laktasi dan tingkat

keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore Laktasi.

b. Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan bahan referensi kepustakaan mengenai

kontrasepsi Metode Amenore Laktasi.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran kepustakaan penulis menemukan

beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan

penulis lakukan yaitu sebagai berikut:

1. Puput Lestari (2013), penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan

Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Kota Surakarta Tahun

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

6

2013”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi adalah seluruh

ibu nifas yang melakukan persalinan di RSUD Kota Surakarta pada

bulan Maret-April 2013. Rata-rata persalinan tiap bulan sebanyak 60

ibu bersalin. Sampel dengan jumlah 60 ibu bersalin. Teknik

Pengambilan menggunakan teknik quota sampling. Instrumen

penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan

menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian, yaitu Tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori

pengetahuan baik sebanyak 14 responden (23,3%). Tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori

pengetahuan cukup sebanyak 33 responden (55,0%). Tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori

pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (21,7%).

2. Afriyani (2011), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Post

Partum tentang Metode Amenore Laktasi di Sawunggaling Surabaya”.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, populasi seluruh ibu nifas periode

Juni s/d Juli 2011 di RW VI Kelurahan Sawunggaling Surabaya

sebesar 26 orang. Sample sebesar 26 responden dengan menggunakan

teknik non probability sampling jenis total sampling. Variabel tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi.

Instrumen kuesioner, kemudian data yangdiperoleh dianalisis secara

deskriptif dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

7

tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenore

laktasi tergolong cukup sebanyak 12 responden(46,1%), yang baik

sebanyak 8 responden (30,8%), dan kurang sebanyak 6 responden

(23,1%).

3. Fitri Kesumanta A. Br. Bangun (2010), dengan judul “Pelaksanaan

Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin

Kasih Ibu Binjai Utara”. Disain penelitian ini yang digunakan adalah

deskriptif dengan besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode total

sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Mei 2010,

dengan instrumen penelitian berupa kuisioner yang meliputi data

karakteristik. Dan pelaksanaan MAL berupa pengertian, alasan

memilih MAL, lamanya amenore, frekuensi menyusui, berhubungan

seksual, perdarahan bercak selama menggunakan MAL, dan kejadian

kehamilan. Hasil penelitian ini didapat yang mengerti tentang MAL

(53,3%), alasan memilih MAL mudah (76,7%), hubungan seksual

tidak bermasalah, lama amenore > 6 bulan (96,7%), frekuensi

menyusui < 4 jam (86,7%), tidak terjadi perdarahan bercak (100%),

tidak terjadi kehamilan selama 6 bulan (100%). Dari hasil penelitian

bahwa mayoritas responden melakukan metode kontrasepsi MAL

secara benar walaupun secara pengertian masih rendah.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul

penelitian, tempat dan lokasi penelitian, subjek penelitian, dan teknik

sampling.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

8

F. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang Karya Tulis Ilmiah secara

singkat yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang teori dari masalah yang diteliti antara

lain pengetahuan, nifas, dan kontrasepsi metode amenore laktasi,

kerangka teori penelitian, dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, populasi dan sampel serta teknik

pengambilan sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data penelitian, variabel penelitian, definisi

operasional, metode pengolahan data, etika penelitian, dan jadwal

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini terdiri gambaran umum tempat penelitian di RSUD

Dr. Moewardi, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini terdiri kesimpulan dan saran.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

9

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan (Knowledge)

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (over behavior) (Fitriyani, 2011).

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar

menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa

alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan pancainderanya dan segala apa yang diketahui

berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia.

Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul

(superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru

(misinformation) (Mubarak, 2012).

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

11

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Maulana (2012) pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda. Secara

garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan antara lain :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa

yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh : dapat

menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak

balita.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

mengintrepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan

mengapa harus makan makanan bergizi.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

12

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus

statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat

menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem

solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus

yang diberikan.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Shyntesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.

Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

13

meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu

teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi

dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya

diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak

mau ikut KB, dan sebagainya.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) cara memperoleh pengetahuan ada 4

cara yaitu :

1) Cara coba salah (Trial and Error)

Merupakan cara memperoleh pengetahuan nonilmiah yang pernah

dipakai orang sebelum adanya kebudayaan dan peradaban. Coba-

coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan

dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut

tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah

tersebut dapat dipecahkan.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

14

2) Secara kebetulan

Merupakan cara penemuan pengetahuan secara kebetulan yang

terjadi karena tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan.

Contohnya cerita dari mulut ke mulut adalah ditemukannya kina

sebagai obat penyembuhan malaria, yang dulu pernah ditemukan

secara kebetulan oleh seorang penderita malaria yang sering

mengembara, dan ia juga mencoba minum air pohon kina dengan

hasil penyakit malarianya tidak kambuh lagi. Akhirnya ia

berkesimpulan bahwa kina dapat dijadikan sebagai obat malaria.

3) Kekuasaan atau otoritas

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh

agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai

mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan sehingga

orang lain menerima pendapat yang dikemukakan tanpa terlebih

dulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris

ataupun penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang

menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang

dikemukakannya adalah benar.

4) Pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman dapat digunakan

sebagai sumber pengetahuan yaitu dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa yang lalu.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

15

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Mubarak (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan antara lain :

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada

orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak

dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang

semakin mudah pula mereka mendapat informasi, dan pada

akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

Sebaliknya jika tingkat pendidikannnya rendah, akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan

nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak

langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada

aspek psikis dan psikologis (mental). Perubahan fisik secara garis

besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran,

perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri

baru. Ini terjadi akibat pematangan organ. Dan aspek psikologis

dan mental, taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

16

4) Minat

Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan

menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang

lebih mendalam.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan

pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha melupakan,

namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan

maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam

emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

6) Kebudayaan

Kebudayaan akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat secara

langsung. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk

menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan

lingkungan.

7) Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat

seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

17

e. Cara mengukur Tingkat Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013) tingkat pengetahuan yang dimiliki

seseorang dapat dibagi menjadi 3 kategori :

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD

2. Nifas (Puerperium)

Masa nifas (Puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah

plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti

keadaan semula (sebelum hamil), masa nifas berlangsung kurang lebih 6

minggu (Sulistiyawati, 2009).

Masa nifas atau masa puerperium dimulai sejak 1 jam setelah

lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu

(Prawirohardjo, 2010).

Masa nifas (Puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai

dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti

prahamil, lama nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012).

3. Kontrasepsi

a. Pengertian

Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi

untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak setiap individu,

sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

18

b. Macam-Macam Kontrasepsi

Menurut Handayani (2010) macam-macam kontrasepsi adalah

sebagai berikut :

1) Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat yaitu :

a) Pada pria yaitu Coitus interruptus (senggama terputus).

b) Pada wanita yaitu metode amenore laktasi (MAL), metode

kalender, metode lendir serviks (MOB), metode suhu basal

badan, metode simptotermal.

2) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom pria dan

kondom wanita, diafragma, cup serviks, spermisida.

3) Metode kontrasepsi hormonal

a) Pil yaitu pil kombinasi dan pil progesteron/mini pil.

b) Suntik yaitu suntikan kombinasi dan suntikan progestin.

c) Implant.

4) Alat Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

yaitu AKDR hormonal dan AKDR non hormonal.

5) Metode kontrasepsi mantap yaitu Metode Operatif Pria

(MOP/Vasektomi) dan Metode Operatif Wanita

(MOW/Tubektomi).

6) Metode kontrasepsi darurat pil dan AKDR.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

19

4. Metode Amenore Laktasi (MAL)

a. Pengertian

Menurut Saifuddin (2010) Metode Amenore Laktasi (MAL)

adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI (Air Susu Ibu)

secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan

makanan atau minuman apapun.

b. Indikasi

Menurut Saifuddin (2010) MAL dapat dipakai sebagai

kontrasepsi bila :

1) Menyusui secara penuh (full breast feeding), akan lebih efektif

apabila pemberian ASI ≥ 8 × dalam sehari.

2) Ibu belum mendapatkan haid.

3) Umur bayi kurang dari 6 bulan.

Menurut Hidayati (2011) indikasi menggunakan MAL terdiri

dari :

1) Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari

6 bulan.

2) Ibu belum mendapat haid setelah melahirkan.

c. Kontraindikasi

Menurut Hidayati (2011) kontraindikasi menggunakan MAL

yaitu :

1) Sudah mendapatkan haid setelah bersalin.

2) Tidak menyusui secara eksklusif.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

20

3) Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan.

4) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam.

d. Keuntungan

Menurut Hidayati (2011) keuntungan MAL yaitu :

1) Keuntungan Kontrasepsi

a) Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan

pascapersalinan).

b) Segera efektif dan tidak mengganggu senggama.

c) Tidak ada efek samping secara sistemik.

d) Tidak perlu pengawasan medis.

e) Tidak perlu obat atau alat.

f) Tanpa biaya.

2) Keuntungan Nonkontrasepsi

a) Untuk Bayi

(1) Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi

perlindungan lewat ASI).

(2) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk

tumbuh kembang bayi yang optimal.

(3) Terhindar dari kontaminasi yang berasal dari air, susu lain

atau susu formula.

b) Untuk Ibu

(1) Mengurangi perdarahan pasca persalinan.

(2) Mengurangi risiko anemia.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

21

(3) Meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi.

e. Keterbatasan

Menurut Handayani (2012), keterbatasan menggunakan MAL

yaitu :

1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui

dalam 30 menit pascapersalinan.

2) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.

3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai

dengan 6 bulan.

4) Tidak melindungi dari IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk

virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS.

f. Cara Kerja

Menurut Hidayati (2011) cara kerja MAL adalah konsentrasi

prolaktin meningkat sebagai respons terhadap stimulus penghisapan

berulang ketika menyusui dengan intensitas dan frekuensi yang tinggi

atau semakin sering menyusui akan menyebabkan fase luteal yang

singkat dan fertilitas menurun. Jadi intinya cara kerja MAL adalah

dengan penekanan atau penundaan ovulasi.

g. Instruksi yang harus Disampaikan kepada Ibu Nifas

Menurut Handayani (2012) Instruksi yang harus disampaikan

kepada klien untuk menggunakan MAL yaitu :

1) Seberapa sering menyusui

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

22

Bayi disusui secara on demand (sesuai kebutuhan bayi).

Biarkan bayi menyelesaikan menghisap dari satu payudara sebelum

memberikan payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak

susu akhir (hind milk). Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari

payudara berikutnya atau sama sekali tidak memerlukan lagi. Ibu

dapat memulai dengan memberikan payudara lain pada waktu

menyusui berikutnya, sehingga kedua payudara memproduksi

banyak susu.

2) Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam.

3) Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan

hisapannya.

4) Susui bayi malam hari juga, karena menyusui waktu malam hari

membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI.

5) Bayi terus disusui walau ibu atau bayi sedang sakit.

6) ASI dapat disimpan di dalam lemari pendingin.

7) Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan

pendamping ASI selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik

serta kenaikan berat badan cukup, bayi tidak memerlukan makanan

selain ASI sampai dengan umur 6 bulan.

8) Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan

lain, bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya menyusui

tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

23

9) Haid, ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur

kembali dan harus segera mulai menggunakan metode KB lainnya.

10) Untuk Kontrasepsi dan Kesehatan

a) Ibu nifas memerlukan metode kontrasepsi lain jika sudah

mendapatkan haid, jika sudah tidak menyusui secara eksklusif,

dan jika bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan.

b) Ibu nifas harus konsultasi kepada bidan atau dokter atau di

klinik atau di Puskesmas sebelum memulai menggunakan

metode kontrasepsi lainnya.

c) Jika suami atau pasangan ibu nifas berisiko tinggi terhadap IMS

(Infeksi Menular Seksual), maka harus menggunakan kondom

ketika memakai MAL.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

24

A. Kerangka Teori

Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar : 2.1 Kerangka Teori

Modifikasi dari : Notoatmodjo (2012)

Faktor - faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan

7. Informasi

Kontrasepsi MAL:

1. Pengertian

2. Indikasi

3. Kontraindikasi

4. Keuntungan

5. Keterbatasan

6. Cara kerja

7. Hal-hal yang

perlu

diperhatikan

Nifas

Pengetahuan meliputi:

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. Evaluasi

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

25

B. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar : 2.2 Kerangka Konsep

Baik Tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang kontrasepsi metode

amenore laktasi Cukup

Kurang

Faktor - faktor yang

mempengaruhi pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan

7. Informasi

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah

menggambarkan masalah penelitian, peristiwa atau kondisi populasi saat

itu yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis

kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup, dan

lain-lain (Hidayat, 2011).

Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2013).

Deskriptif kuantitatif adalah peneliti menggunakan angka-angka

dengan analisis univariat berupa presentase dan ukuran tendensi sentral

(Setiawan dan Saryono, 2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan

sebagai tempat penelitian sekaligus membatasi ruang lingkup

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan

di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

27

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitan atau objek yang

akan diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2012).

Populasi yang akan diteliti adalah seluruh ibu nifas yang

bersalin di RSUD Dr. Moewardi. Jumlah populasi adalah 390 ibu

nifas.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang

digunakan adalah sebanyak 30 ibu nifas.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling merupakan

teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2013).

Menurut Arikunto (2010), apabila jumlah populasi atau

subjeknya besar ( 100), maka dapat diambil 10-15% atau 20-30%

tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100)

maka semua anggota populasi menjadi sampel.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

28

Menurut Roscoe (1975) yang dikutip Sugiyono (2013)

memberikan acuan untuk menentukan ukuran sampel sebagai

berikut :

a. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen.

b. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel, jumlah minimum

subsampel harus 30.

c. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi

multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar

(10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis.

d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan

pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10-20

elemen.

Karena keterbatasan waktu dan dana maka pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental

Sampling yaitu dilakukan dengan mengambil kasus atau responden

yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan

konteks penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Nursalam (2011) kriteria sampel ada 2 yaitu :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria

inklusi yang akan diambil adalah :

1) Ibu nifas normal yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

29

2) Ibu nifas yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena sebab

tertentu. Kriteria eksklusi yang akan diambil adalah :

1) Ibu nifas dengan komplikasi yang dirawat di RSUD Dr.

Moewardi.

2) Ibu nifas yang tidak bersedia menjadi responden.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus dalam penelitian

dan menunjukkan atribut dari sekelompok orang atau objek yang

mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lainnya dalam

kelompok itu (Riwidikdo, 2013). Variabel dalam penelitian ini adalah

variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi

Metode Amenore Laktasi.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, dan ditentukan

berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian

(Hidayat, 2011).

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

30

Tabel 3.1

Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Kategori

Tingkat

pengetahuan

ibu nifas

tentang

kontrasepsi

MAL

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

nifas tentang

kontrasespsi MAL,

meliputi :

1. Pengetian

2. Indikasi

3. Kontraindikasi

4. Keuntungan

5. Keterbatasan

6. Cara kerja

7. Hal-hal yang perlu

diperhatikan

Kuesioner Ordinal a. Baik, bila

(x) >mean

+ 1SD

b. Cukup, bila

mean –

1SD ≤ x ≤ mean +

1SD

c. Kurang,

bila (x) <

mean –

1SD

(Riwidikdo,

2013)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini

menggunakan instrumen penelitian kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur

berupa angket kuesioner dengan beberapa pernyataan. Untuk mengetahui

pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL, maka penelitian ini

menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah angket yang

telah dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih

atau menjawab pada jawaban yang sudah ada (Hidayat, 2011).

Sistem penilaian pernyataan menggunakan sistem skala Guttman

yaitu apabila pernyataan positif (favorable) jawaban benar diberi nilai 1

dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Sedangkan pernyataan negatif

(unfavorable) jawaban benar diberi nilai 0 dan yang salah diberi nilai 1

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

31

(Hidayat, 2011). Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda

centang (√) pada jawaban yang dianggap benar (Hidayat, 2011).

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Kuesioner

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL

Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Variabel

penelitian Indikator

Nomor

Pernyataan

Favorable

Nomor

Pernyataan

Unfavorable

Jumlah

Tingkat

tingkat

pengetahuan

ibu nifas

tentang

kontrasepsi

Metode

Amenore

Laktasi

Pengertian

kontrasepsi

MAL

*1, 2, 3, 4 5, 6 6

Indikasi MAL 7, 8, 9 10, 11 5

Kontraindikasi

kontrasepsi

MAL

12, 13, 14,

15

16, 17 6

Keuntungan

kontrasepsi

MAL

18, 19, 20,

21

22, 23 6

Keterbatasan

kontrasepsi

MAL

24, 25, 26,

27

28, 29 5

Yang harus

diperhatikan

menggunakan

kontrasepsi

MAL

30, 31, 32,

33

34,* 35 6

Jumlah 35

* aitem pernyataan yang tidak valid

Menurut Arikunto (2010) untuk mengetahui kuesioner dalam

penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis. Dalam penelitian ini akan

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas di RSUD Kota Surakarta.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

32

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen

yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah

(Arikunto, 2010).

Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat

suatu test melakukan fungsi ukurnya. Validitas adalah ukuran yang

menunjukkan sejauh mana alat ini mampu mengukur apa yang ingin

diukur (Riwidikdo, 2013).

Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir

jawaban dengan skor total dan butir jawaban. Perhitungan ini dapat

dilakukan dengan rumus korelasi Person Product Moment

(Riwidikdo, 2013).

Keterangan:

: Koefisien korelasi

: Skor item

: Skor total (item)

: Jumlah responden

: Skor pertanyaan dikalikan skor total

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

33

Secara keseluruhan uji validitas didapat jika

maka item pernyataan dinyatakan valid, dan jika

maka item pernyataan dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes ulang adalah menguji keandalan instrumen

pengukuran/hasil pengukuran yang didapatkan dari pengukuran secara

berulang (Riwidikdo, 2013).

Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010).

Menurut Riwidikdo (2010) rumus untuk mengukur reliabel

atau tidaknya instrumen penelitian menggunakan rumus pendekatan

Alpha Cronbach adapun rumusnya sebagai berikut :

Keterangan :

: Reliabilitas instrumen

: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Varian butir

: Varians total

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach

minimal 0,7 (Riwidikdo, 2012).

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

34

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian karena tujuan utama adalah mendapatkan data

(Nursalam, 2011).

Menurut Riwidikdo (2013), ada 2 teknik pengumpulan data,

yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari subjek atau

objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam

penelitian ini data primer didapatkan dari jawaban responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung

dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari

catatan data di RSUD Dr. Moewardi.

H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data adalah mengubah data mentah

menjadi data yang lebih bermakna (Arikunto, 2010).

Menurut Notoatmodjo (2012) sebelum dianalisis, data diolah

terlebih dahulu, macam proses pengolahan data adalah sebagai

berikut :

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

35

a. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau

ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan

tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner

tersebut dikeluarkan (Droup Out).

b. Membuat Lembaran Kode (Coding sheet)

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode

berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.

c. Memasukkan Data (Data Entry)

Data entry adalah kegiatan mengisi kolom atau kotak-kotak

lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-

masing pertanyaan.

d. Tabulasi (Tabulating)

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

2. Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisa univariat yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan

data yang dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi ukuran

tendensi sentral atau grafik (Setiawan dan Saryono, 2011).

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

36

Menurut Riwidikdo (2013) cara mengukur tingkat

pengetahuan seseorang ditunjukkan pada skala pengukuran sebagai

berikut:

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1SD

b. Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD

Sebelum mengukur tingkat pengetahuan seseorang maka

ditemukan rumus sebagai berikut :

a. Nilai rata-rata (Mean)

Keterangan :

: Nilai rata-rata

: Nilai total dari data

: Jumlah data

b. Standar deviasi (SD)

Keterangan :

: Nilai total dari data

: Jumlah total data

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

37

c. Prosentase diperoleh dengan rumus (Arikunto, 2010) sebagai

berikut :

Keterangan :

: Jumlah atau distribusi frekuensi

: Jumlah total data

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2011) masalah yang menekankan etika

penelitian kebidanan meliputi sebagai berikut :

1. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Tujuan Informed Consent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

38

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah kerahasiaan merupakan masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah sesuatu yang harus dilakukan karena

dapat memberikan rencana secara jelas dalam proses pelaksanaan

penelitian (Hidayat, 2011). Jadwal penelitian terlampir.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi, yang terletak di Jl.

Kolonel Sutarto 132 Surakarta. Merupakan rumah sakit milik Pemerintah

daerah Tingkat I Jawa Tengah yang terletak di Daerah Tingkat II Kotamadya

Surakarta dan merupakan rumah sakit kelas A. RSUD Dr. Moewardi dengan

pelayanan kesehatan meliputi : klinik Kebidanan, Penyakit Kandungan, Ibu

hamil dan KB, klinik Geriatri, Klinik Nyeri, Unit Stroke, klinik Infertilitas,

MCU (Medical Check Up), Hearing Center, Klinik VCT (HIV/AIDS), HCU

(High Care Unit), OCD (One Day Care), klinik laktasi, Klinik Obesitas, dan

CAPD (Continuous Ambulatory Peritonial Dialisis).

Jumlah tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi mempunyai ketenagaan

dengan jumlah tenaga sebanyak 1612 orang, yang terdiri dari tenaga medis

sebanyak 165 orang, PPSD 162 orang, paramedis perawatan 597 orang,

paramedis Non perawatan 192 orang, dan non medis 492 orang. Dengan jum

lah dokter spesialis kandungan sebanyak 25 orang, jumlah bidan 199 orang.

Dengan fasilitas pelayanan yang mendukukung yaitu kamar bersalin 6 tempat

tidur, rawat inap ibu nifas 49 tempat tidur dengan 25 baby box.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

44

B. Hasil penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014.

Sampel dalam penelitian sebanyak 30 responden. Hasil penelitian

diperoleh nilai mean dan standar deviasi yang dapat dilihat pada table

berikut ini :

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi

variabel Mean Standar deviasi

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi MAL

25,7 6,7

Sumber : SPSS versi 18.00

Prosentase masing-masing tingkat pengetahuan Pengetahuan Ibu

Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi dapat dilihat

pada table dibawah ini :

Tabel 4.2

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL

di RSUD Dr. Moewardi

No Tingkat Pengetahuan Jumlah Presentase (%)

1 Baik 4 13,3

2 Cukup 22 73,4

3 Kurang 4 13,3

Total 30 100

Sumber : Data Primer (Maret, 2014)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi, dimana responden

dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (13,3%),

responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

44

(73,4%), responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4

responden (13,3 %).

C. Pembahasan

Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi, dengan hasil sebagian besar

responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu sebanyak 22 responden

(73,4%). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di

RSUD Dr. Moewardi diukur berdasarkan indikator yang meliputi:

pengertian kontrasepsi MAL, indikasi kontrasepsi MAL, kontraindikasi

kontrasepsi MAL, keuntungan kontrasepsi MAL, keterbatasan kontrasepsi

MAL, serta yang harus diperhatikan menggunakan kontrasepsi MAL.

Menurut Maulana (2012) memahami (Comprehension) diartikan

sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui, dan dapat mengintrepretasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan

mengapa harus makan makanan bergizi.

Tingkat pengetahuan ibu nifas kemungkinan dipengaruhi

pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan, dan

informasi. Menurut Mubarak (2012) Umur dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang. dengan bertambahnya umur seseorang akan

terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).

Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pengetahuannnya.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

44

Hal ini disebabkan semakin baik pendidikan yang diterima, maka semakin

mudah dalam menyerap informasi yang diterima, dan dengan informasi

dapat menumbuhkan minat pada seseorang. Makin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada

akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya

jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat

perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan kebudayaan

yang baru diperkenalkan (Mubarak, 2012).

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi menurut Mubarak

(2012) dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh

pengetahuan yang baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media

massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu

hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan

terhadap hal tersebut.

Kemudahan memperoleh informasi tanpa didukung oleh

pendidikan yang baik, maka informasi yang baru aku sulit untuk terserap.

Pendidikan yang baik akan membantu ibu dalam menyerap setiap

informasi yang diberikan mengenai tanda-tanda persalinan. Hal ini sejalan

dengan pendapat Mubarak (2012) pendidikan berarti bimbingan yang

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

44

diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka

dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada

akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya

jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat

perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai

yang baru diperkenalkan.

Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi MAL Di RSUD Dr. Moewardi, dengan hasil sebagian besar

responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu sebanyak 22 responden

(73,4 %). Kebanyakan responden hanya mampu menjawab 51-75% dari

seluruh item kuesioner yang dipengaruhi oleh factor pendidikan,

informasi, dan pengalaman (Mubarak, 2012). Di RSUD Dr. Moewardi

rata-rata yang melakukan persalinan adalah golongan menengah ke bawah,

yaitu pasien pengguna BPJS. Golongan ini dengan rata-rata pendidikan

menengah dan dasar, informasi dari data RSUD Dr. Moewardi rata-rata

pendidikannya adalah SMP dan SMA. Hal ini mempengaruhi pengetahuan

yang cukup tentang kontrasepsi MAL pada ibu nifas. Hal ini juga

dipengaruhi oleh informasi, dikarenakan responden kurang aktif dalam

mencari sumber informasi yang bisa didapatkan dari media internet, media

cetak, dan media elektronik serta kurang minat dalam mengikuti berbagai

penyuluhan. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan

kebudayaan, yaitu juga mempengaruhi hasil pengetahuan responden.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

44

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

a. Ibu kurang begitu antusias dalam mengisi lembar kuesioner yang

diberikan karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan.

b. Peneliti sulit menemui responden, karena ada keluarganya yang

menolak untuk dijadikan responden dan memerlukan penjelasan

yang lebih lama agar mau menjadi responden.

2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal,

sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan ibu tentang

kontrasepsi MAL. Instrumen dalam penelitian ini hanya dengan

menggunakan kuesioner tertutup sehingga peneliti tidak dapat menggali

informasi yang secara mendalam.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

45

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi dengan jumlah 30 responden,

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan

kategori pengetahuan baik sebanyak sebanyak 4 responden (13,3 %) .

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan

kategori pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (73,4 %)

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan

kategori tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3 %).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan untuk ibu nifas mendapatkan informasi tentang

kontrasepsi MAL untuk meningkatkan pengetahuan, dan ibu nifas rajin

melakukan pemeriksaan saat bersalin dan aktif cari tahu tentang

kontrasepsi MAL, dan aktif mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan

khususnya tentang kontrasepsi MAL.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

46

2. Bagi RSUD Dr. Moewardi

Bidan atau petugas kesehatan diharapkan aktif memberikan informasi

yang benar mengenai ASI Eksklusif dan manfaatnya termasuk dapat

digunakan sebagai kontrasepsi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan

menambah variable dan jumlah penelitian, sehingga didapatkan hasil

penelitian yang lebih baik.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

DAFTAR PUSTAKA

Afriyani, 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Metode

Amenore Laktasi di RW VI Kelurahan Sawunggaling Surabaya. Karya

Tulis Ilmiah. Surabaya : Program Studi D III Kebidanan STIKes Yarsis

Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Bangun, F. K. 2010. Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas

di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah.

Medan: Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatra Utara.

BKKBN. 2013. Laporan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan

dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Mei 2013, Direktorat Pelaporan dan

Statistik, www.bkkbn.go.id diakses tanggal 23 Oktober 2013.

Fitriyani. S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Kebidanan Berencana. Yogyakarta :

Pustaka Rihana.

Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Surabaya : Health Books Publissing.

Hidayati, R. 2011. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta :

Salemba Medika.

Lestari , Puput. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kontrasepsi MAL di

RSUD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Program Studi D III

Kebidanan STIKes Kusuma Husada.

Maulana, Heri. D. J. 2012. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Muryanto. 2012. Amenore Laktasi sebagai Metode Ber-KB serta Urgensinya

Terhadap PP 33 Tahun 2012.

www.kulonprogokab.go.id/.../getfile.php?...Amenore-Laktasi-... diakses

tanggal 18 Oktober 2013.

Notoatmodjo, W. I. 2012. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta :

Salemba Medika

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG · PDF filekurang dari enam bulan pasca persalinan. ... kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, ... metode amenore laktasi di RSUD Dr.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Riwidikdo, Handoko. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.

Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.

Riwidikdo, Handoko. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.

Saifuddin. 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT.

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Setiawan, A, Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sulistiyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.

Yogyakarta : Andi.