MASALAH LAKTASI

download MASALAH LAKTASI

of 21

Transcript of MASALAH LAKTASI

Puting Nyeri / LecetDisebabkan : teknik menyusui yang salah. moniliasis pada mulut bayi yang menular pada puting

susu ibu, pemakaian sabun, alkohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk mencuci puting susu. bayi dengan tali lidah (feenulum linguae) yang pendek menghentikan proses menyusu dengan kurang hatihati. Penatalaksanaan disusukan terlebih dahulu pada puting yang normal posisi menyusui harus sering diubah mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui pada puting yang nyeri

harus yakin bahwa teknik menyusui bayi telah benar selesai menyusui, sisa ASI tidak perlu dibersihkan,

tetapi diangin-anginkan sebentar agar kering dengan sendirinya. Hindari menggunakan sabun, alkohol, atau zat iritan lain untuk membersihkan puting susu. puting susu dapat diolesi minyak Lanolin atau minyak kelapa yang telah dimasak terlebih dahulu. menyusui bayi lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), Periksa apakah bayi menderita moniliasis yang dapat menyebabkan lecet pada puting susu ibu.

Pecegahan Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, krim, atau zat-zat iritan lain biarkan bayi melepaskan sendiri puting susu dari isapannya Posisi menyusui harus benar

Payudara BengkakDisebabkan : ASI tidak diisap oleh bayi secara adekuat, sehingga sisa

ASI terkumpul pada sistem duktus yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan Statis pada pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan meningkatnya tekanan intraduktal, yang memengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat. Akibatnya, payudara sering terasa penuh, tegang dan nyeri. Selanjutnya, diikuti penurunan produksi ASI dan penurunan refleks let down Bra / kutang yang ketat

Gejala payudara yang mengalami pembengkakan bentuk areola payudara yang lebih menonjol dan puting

yang lebih mendatar, sehingga membuat payudara sukar diisap oleh bayi kulit pada payudara tampak lebih mengilat, ibu mengalami demam, dan payudara terasa nyeri Penatalaksanaan kulit pada payudara tampak lebih mengilat, ibu mengalami demam, dan payudara terasa nyeri Kompres dingin untuk mengurangi stasis pembuluh darah vena dan untuk melancarkan aliran darah payudara. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang bengkak

Pencegahan Bila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir. Susukan bayi tanpa dijadwal.

Keluarkan ASI secara manual atau dengan pompa, bila

produksi ASI melebihi kebutuhan bayi. Lakukan perawatan payudara pascanatal secara teratur.

Saluran Susu Tersumbat(obstructive duct) suatu keadaan ketika terjadi sumbatan pada satu atau

lebih duktus laktiferus Penyebab : tekanan jari ibu pada waktu menyusui, pemakaian bra / BH yang terlalu ketat, dan komplikasi payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Gejala gangguan ini lebih terlihat pada ibu yang kurus yang terlihat benjolan yang jelas dan lunak pada perabaan. Payudara pada daerah yang mengalami penyumbatan terasa bengkak yang terlokalisasi.

Penatalaksanaan Saluran susu yang tersumbat ini harus dirawat untuk

menghindari terjadinya radang pada payudara (mastitis). masase dan kompres panas-dingin secara bergantian. Bila payudara penuh, anjurkan untuk mengeluarkan ASI secara manual atau dengan pompa setiap kali setelah menyusui. Ubah posisi menyusui Pencegahan Perawatan payudara pascanatal Posisi menyusui yang diubah-ubah. Menggunakan bra / BH yang menyangga

Mastitis radang pada payudara Penyebab : payudara bengkak yang tidak disusu secara

adekuat, puting lecet , bra/ BH yang terlalu ketat , Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, atau anemia akan mudah terkena infeksi. Gejala : bengkak, nyeri seluruh payudara / nyeri lokal, kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal, payudara keras dan berbenjol-benjol, panas badan Penatalaksanaan : Menyusui tetap dilanjutkan. Pertama, bayi disusukan pada payudara yang sakit selama dan sesering mungkin agar payudara kosong, kemudian lakukan hal yang sama pada payudara yang normal.

kompres panas dengan menggunakan shower hangat

atau lap basah panas pada payudara yang terkena. Ubah posisi menyusui pada setiap kali menyusui Kenakan bra / BH yang longggar. Istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi. Banyak minum (sekitar 2 liter per hari).

Abses Payudara merupakan kelanjutan / komplikasi dari masitis. meluasnya peradangan pada payudara Gejala : ibu tampak sakit lebih parah, payudara lebih

merah mengilat, benjolan lebih lunak karena berisi nanah. Penatalaksanaan : Abses bernanah perlu perlu diberi antibiotik dosis tinggi dan analgesik. susui bayi tanpa dijadwal hanya pada payudara yang sehat dan ASI dari payudara yang sakit diperas (tidak disusukan). Setelah sembuh, bayi dapat menyusu kembali.

Kelainan Anatomis pada Puting Putting datar, atau tenggelam Penatalaksanaaan :

bayi disusukan pada puting susu yang normal teknik Hoffman dan menggunakan breast shield ASI dikeluarkan secara manual atau dengan pompa,

kemudian diberikan kepada bayi dengan sendok / pipet,

Bayi Enggan Menyusu kadang-kadang merupakan gejala dari penyakit yang

membahayakan. Misalnya, anak yang berat, tetanus neonatorum, meningitis / ensefalitis, hiperbilirubinemia, dan sebagainya. Penyebab lain : Bayi pilek, sehingga pada waktu menyusu sulit bernapas. Bayi sariawan / moniliasis, sehingga nyeri pada waktu mengisap. Bayi tidak dirawat gabung, Bayi ditinggal lama karena ibu sakit / bekerja. Bayi bingung puting. Bayi dengan tali lidah (feenulum linguae) yang pendek. Teknik menyusui yang salah. ASI kurang lancar atau terlalu deras memancar. Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini. Sebaiknya

Bayi dengan Kelainan Anatomi Bibir dan Palatum diperlukan dukungan, baik dari keluarga maupun dari

petugas kesehatan Bayi yang sumbing pada langit-langit lunak (palatum molle). Bayi ini dapat menyusu tanpa kesulitan bila bayi disusui dalam posisi tegak, sehingga ASI tidak masuk ke hidung. Sumbing hanya pada bibir atas saja. Bayi ini dapat menyusu sambil ibu menutup sumbing tersebut dengan jarinya agar bayi dapat mengisap dengan sempurna. Kesulitan menyusui terjadi pada bayi yang sumbing ganda,

ASI EKSKLUSIFMENGAPA PENTING?

DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN , 2010

UU No.36 Tahun 2009 tentang ASI Eksklusif

Pasal 128 (1)Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis. (2)Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. (3)Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.

UU No.36 Tahun 2009 tentang ASI Eksklusif

Pasal 129 (1)Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif. (2)Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 200 Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

MENYUSUI SEMAU BAYI:

Frekuensi menyusui tidakdibatasi Lama menyusu tidak dibatasi Biarkan menyelesaikan payudara pertama

DIT. BINA GIZI MASYARAKAT DEPKES RI

Perlekatan yang baik

Contoh posisi menyusui yg baik dan tidak baik

BAIK

TIDAK BAIK