MATERI ARITMIA

download MATERI ARITMIA

of 12

description

aritmia

Transcript of MATERI ARITMIA

ayu.blogspot.com

Senin, 02 Mei 2011 ARITMIA Yang dimaksud dengan aritmia adalah kelainan dalam kecepatan,irama,tempat asal dari impuls,atau gangguan konduksi yang menyebabkan perubahaan dalam urutan normal aktifasi atrium dan ventrikel. Secara klinis, aritmia dibagi atas yang benigna,yang dapat menjadi maligna(potensial maligna) dan maligna yang menyebabkan kematian mendadak . aritmia tersebut dapat timbul karena kelainan dalam pembentukan impuls,konduksi impuls,atau keduanya. Klasifikasi prognosis aritmia ventrikel Benigna Potensial maligna maligna Resiko mati mendadak Sangat rendah Sedang tinggi Gejala klinik Palpitasi Palpitasi Palpitasi,sinkop,henti jatung Penyakit jantung Biasanya tak ada Ada ada Parut dan hipertrofi Tidak ada Ada ada LVEF Normal Rendah rendah Frekuen si VPD Rendah sedang Sedang tinggi Sedang- tinggi Takikardia ventrikel Tidak ada Tidak ada Ada berkelanjutan Gangguan hemodinamik Tidak ada Tak ada- ringan Sedang- berat

Farmako terapi aritmia jantung di dasarkan pada pengetahuan tentang mekanisme,manifestasi klinik dan perjalanan alamiah aritmia yang hendak diobati dan penegartian yang jernih tentang farmakologi dari obat yang hendak digunakan. Penegetahuan farmakologi mencakup tentang pengaruh obat terhadap sifat-sifat elektrofisiologik jaringan jantung yang normal dan abnormal,efeknya terhadap organ lain. Terapi aritmia yang optimal memerlukan pemahaman yang baik mengenai farmakokinetik obat aritmia dan pengaruh penyakit terhadap obat. Akhirnya diperlukan pengetahuan yang luas mengenai efek samping obat antiaritmia dan pemantauan interaksinya den0gan obat lain selama pengobatan. Klasifikasi obat antiaritmia berdasarkan mekanisme kerjanya Kelas Mekanisme kerja obat I Penyekat kanal natrium A Depresi sedang fase 0 dan konduksi lambat (2+),memanjangkan repolarisasi Kuinidin,prokainamid,disopiramid B Depresi minimal fase 0 dan konduksi lambat (0-1 +), mempersingkat repolarisasi Lidokain,meksiletin,fenitoin,tokainid C Depresi kuat fase 0,konduksi lambat (3+ --- 4+), efek ringan terhadap repolarisasi Enkaid,flekainid,indekainid II Penyekat adrenosiseptor beta Propanolol,asebutamol,esmolol III Memanjangkan repolarisasi Amiodaron,bretelium,sotalol IV Penyekat kanal Ca ++ Verapamil,ditiazem

OBAT ANTIARITMIA KELAS IA : 1. KUINIDIN 2. PROKAINAMID 3. DISOPIRAMID obat antiaritmia kelas IA menghambat arus masuk ion Na+ , menekan depolarisasi fase 0, dan memperlambat kecepatan konduksi serabut perkinje miokard ke tingkat sedang pada nilai Vmax istirahat normal. Efek ini dierkuat bila membran sel terdepolarisasi, atau bila eksisitas meningkat walaupun kuinidin sering dianggap sebagai prototip,prokainamid tidak mempunyai kemampuan yang sama seperti kuinidin atau disopiramid dalam menyekat reseptor kolinergik muskarinik atau seperti disopiramid dalam menyekat kanal Ca ++

KUINIDIN (GOLONGAN IA) Kuinidin merupakan obat paling umum yang digunakan secara oral sebagai antiaritmia di Amerika Serikat. Kuinidin menekan kecepatan pacu jantung serta menekan konduksi dan ekstabilitas terutama pada jaringan yang mengalami depolarisasi. Kuinidin bersifat penghambat adrenoseptor alfa yang dapat menyebabkan atau meningkatkan refleks nodus sinoatrial. Efek ini lebih menonjol setelah pemberian intravena. Biasanya diberikan peroral dan segera diserap oleh saluran cerna. Digunakan pada hamper segala bentuk aritmia. Sediaan : tersedia dalam sediaan peroral dan intramuskular (dalam keadaan tertentu) Dosis : oral 200 300 mg yang diberikan 3 atau 4 kali sehari Efek samping: Takikardiaventrikel poliformik Sinkop Hipotensi

Efek samping lain Tinitus Tuli Penglihatan kabur Keluhan saluran cerna Sakit kepala dll Dieliminasi : melalui urin

PROKAINAMID Efek elektrofisiologik prokainamid sama seperti kuinidin. Obat ini mungkin kurang efektif pada penekanan aktivitas pacu ektopik yang abnormal tetapi lebih efektif pada penghambatan saluran natrium pada sel yang mengalami depolarisasi. Prokainamid mempunyai sifat penghambat ganglion. Dengan konsetrasi teraupeutik, efek pembuluh darah perifernya kurang menonjol daripada dengan kuinidin. Prokainamid aman diberiakan intravena dan intamuskular serta diabsorbsi baik melalui oral dengan 75% keberadaan bilogik sistemik. Sediaan : prokainamid hidroklorida (pronestyl) tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul (250 sampai 500 mg) sebagai tablet lepas lambat (250 sampai 1000 mg) Suntikan prokainamid hidroklorid berisi 100 atau 500 mg/ml secara IM & IV Dosis : biasanya di berikan dosis total 3-6 g/hari Efek samping : hipotensi Keluhan saluran cerna(anoreksia,mual,muntah,diare) Pusing Psikosis Halusinasi DepresI DISOPIRAMID Disopiramid fosfat erat hubungannya dengan isopropamid, obat yang telah lama digunakan dengan sifat antimuskariniknya. Efek antimuskarinik terhadap jantung bahkan lebih jelas daripada kuinidin. Karenannya, obat yang memperlambat hantaran atrioventrikular harus diberikan bersama-sama dengan disopiramid pada pengobatan kepak serambi atau fibrilasi atrium. Sediaan : tablet 100 atau 1500 mg basa Dosis : total harian 400 800 mg dibagi menjadi 4 dosis Efek samping : Mulut kering Konstipasi Penglihatan kabur Hambatan miksi Mual,nyeri abdomen,muntah ,diare

OBAT ANTIARITMIA KELAS IB LIDOKAIN FENITOIN TOKAINID MEKSILETIN

obat antiaritmia kelas IB sedikit sekali mengubah depolarisasi fase 0 dan kecepatan konduksi di serabut purkinje biala nialai Vm normal. Akan tetapi efek penekanan obat kelas IB terhadap parameter ini sangat diperkuat bila membran terdepolarisasi atau bila frekuensi eksitasi dinaikan. Berlawanan dengan kelas IA, obat kelas IB mempercepat repolarisasi membran lidokain merupakan prototip,tetapi obat ini tidak tersedia untuk pemberian oral

LIDOKAIN Lidokain adalah obat antiaritmia yang paling lazim dipakai dengan pemberian secara intravena. Insidens toksisitasnya rendah dan mempunyai efektivitas tinggi pada aritmia dengan infark otot jantung akut. Lidokain merupakan penghambat kuat terhadap aktivitas jantung yang tidak normal, dan tampaknya selalu bekerja pada saluran natrium. Karena obat ini merupakan metabolisme hati pada lintas pertama, hanya 3% lidokain yang diberikan per oral terdapat dalam plasma. Lidokain adalah obat pilihan untuk menekan takikardia ventrikel dan fibrilasi setelah kardioversi. Sediaan : lidokain hidroklorida (xylocain) tersedia untuk pemeberian intravena dalam larutan untuk infus Dosis : diberikan 0,7 1,4 mg/kgBB secara intravena dan dapat pula setelah 5 menit 200-300 mg dalam waktu 1 jam Efek samping : Efek samping sangat sedikit pada jantung Mengantuk Agitasi Pendengaran berkurang disorientasi, Kedutan otot Kejang dan henti napas FENITOIN Sediaan : peroral dan intravena Dosis : 700 mg secara intravena tiap 5 menit sampai aritmia terkendali oral : 300 400 mg/hari

Efek samping : Mengantuk Nistagmus Vertigo Ataksia mual

TOKAINID Tokainid adalah turunan lidokain yang tahan terhadap metabolisme hati pada lintasan pertama. Karena itu dapat digunakan melalui oral. Kedua obat menyebabkan efek samping neurologik, termasuk tremor, penglihatan kabur, dan letargik. Sediaan : tokainid hirdoklorida (tonocard) tersedia dalam sebagai tablet 400 mg dan 600 mg Dosis : 400 600 mg tiap 8 jam tidak boleh melebihi 2400 mg/hari

Efek samping : Pusing Ringan kepala Tremor Keluhan saluran cerna: mual,muntah,anoreksia

OBAT ANTIARITMIA KELAS IC FLEKAINID ENKAINID PROPAFENON

obat kelas IC berafinitas tinggi terhadap kanal Na+ di sarkolema (membran sel ) obat ini merupakan antiritmia yang paling poten dalam memperlambat konduksi dan menekan arus masuk Na+ kedalam sel dankompleks prematur ventrikel spontan.

FLEKAINID Flekainid adalah penghambat saluran natrium yang kuat terutama digunakan untuk pengobatan aritmia ventricular. Flekainid dipakai sebagai cadangan mutakhir untuk pasien takiaritmia ventricular yang berat dengan resiko rasio manfaat lebih menguntungkan. Sediaan : flekainind asetat (tombocor) tersedia untuk pemberian peroral sebagai tablet 50,100 dan 150 mg Dosis : dosis awal 2 kali 100 mg/hari Dosis dapat dinaikan tiap 4 hari dengan menambahkan 100 mg/hari (maksimum 400-600 mg/hari) yang di berikan 2 atau 3 kali sehari Efek samping : Resiko kematian mandadak dan henti jantung ENKAINID Sediaan : enkainid hidroklorida (enkaid) tersedia untuk pemberian peroral sebagai kapsul 25,35 dan 50 mg Dosis : di berikan 3 kali sehari dosis ini dinaikan tiap 4 hari dengan menambahkan 100 mg/hari maksimum 400-600 mg/hari) Efek samping : Resiko kematian mandadak dan henti jantung Obat antiaritmia kelas II beta bloker PROPANOLOL ASEBUTOLOL ESMOLOL

PROPANOLOL Sediaan : propanolol terutama diberikan per oral untuk pengobatan aritmia jangka lama Dosis : dosis yang diberikan berkisar 30 sampai 320 mg/hari dan biasanya di berikan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari Efek samping : secara faali pada penderita gagal jantung terdapat aktifitas tinggi untuk mempertahankan kontraksi ventrikel. Sebab itu bila pada keadaan ini digunakan beta bloker sebagai obat antiaritmia, akan tetapi banayak penderita gagal jantung yang dapat menerima pengobatan jangka panjang dengan obat jenis ini

ASEBUTOLOL Sediaan : asebutolol diberikan per oral untuk pengobatan aritmia jantung Dosis : dosis awal adalah 2 x 200 mg, dosis dinaikan secara perlahan sampai mencapai 600 1200 mg yang terbagi dalam dua dosis Efek samping : secara faali pada penderita gagal jantung terdapat aktifitas tinggi untuk mempertahankan kontraksi ventrikel. Sebab itu bila pada keadaan ini digunakan beta bloker sebagai obat antiaritmia, akan tetapi banayak penderita gagal jantung yang dapat menerima pengobatan jangka panjang dengan obat jenis ini

OBAT ANTIARITMIA KELAS III

BRETILIUM AMIODARON SOTALOL obat obat dalam kelas III mempunyai sifat farmakologik yang berlaianan, tetapi sama sama mempunyai kemampuan memperpanjang lama potensial aksi dan refractoriness serabut purkinje dan serabut otot ventrikel. Ketiga obat ii mempengaruhi sistem saraf otonom secara nyata.

BRETILIUM Obat ini mempengaruhi pelepasan ketekolamin saraf tetapi juga mempunyai sifat sebagai antiaritmia secara langsung. Bretilium memperpanjang masa kerja potensial ventrikel (bukan atrium) dan efektif terhadap periode refrakter. Jadi, bretilium dapat mengubah pemendekan masa kerja potensial yang disebabkan oleh iskemik. Efek samping utama adalah hipotensi ortostatik. Mual dan muntah dapat terjadi setelah pemberian intravena bolus bretilium. Bretilium hanya digunakan untuk keadaan gawat darurat. Sediaan : bretelium tesilat tersedia dalam larutan 50 mg/ml . Obat ini perlu diencerkan menjadi 10 mg/ml Dosis : dosisnya adalah 5 10 mg/kgBB yang di berikan perinfus selama 10-30 menit Efek samping: Hipotensi Mual muntah

AMIODARON Sediaan : amiodaron HCL tersedia sebagai tablet 200 mg Dosis : karena memerlukan waktu beberapa bulan untuk mencapai efek penuh,diperlukan dosis loading 600 800 mg/hari (selama 4 minggu), sebelum dosis pemeliharaan dimulai dengan 400 800 mg/ hari Efek samping: setelah penggunaan obat selama 1 tahun akan mengenai beberapa organ

SOTALOL Sediaan : masih dalam tahap pengembangan Dosis : 2 x 80 320 mg dosis awal adalah 2 x 80 mg/hari Efek samping : Dapat menimbulkan gagal jantung (1 %) Proaritmia (2,5%) Bradikardi (3 %)

OBAT ANTIARITMIA KELAS IV (ANTAGONIS KALSIUM) VERAPAMIL DILTIAZEM

Obat obat antiaritmia kelas IV adalah penghambat kanal Ca ++. Efek penting dari antagonis Ca++ untuk pengobatan aritmia adalah penekanan potensial akasi yang Ca++ dependent dan perlambatan konduksi nodus AV.

VERAPAMIL Dosis dan cara pemberian : Untuk mengubah PSVT menjadi irama sinus, verapamil dengan dosis 5 10 mg diberikan secara intravena selama 2 3 menit Efek samping : Berimbas pada jantung dan saluran cerna

DILTIAZEM Digunakan untuk encegahan PVST dalam dosis 60 90 mg diberikan tiap 6 jam Efek samping : Berimbas pada jantung dan saluran cerna

DAFTAR PUSTAKA

buku farmakologi dan terapi UI hal. 289 -314, obat antiaritmia , Armen Muchtar & F.D. Suyatna At a glance ,FARMAKOLOGI MEDIS .ed. Kelima, M.J. NEAL, erlangga medical series ISO indonesia, volume 43 , 2008 Katzung, Betram G.1997.Farmakologi dasar dan klinik.Jakarta:EGC Kee,Joyce L., Hayes, Evelyn R.1996.FArmakologi pendekatan proses keperawatan.Jakarta:EGC Departemen Farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia edisi 5.2007.FArmakologi dan terapi.Jakarta:Universitas Indonesia. Tambayong, dr. Jan.2001.Farmakologi untuk keperawatn.Jakarta:Widya Medika. Diposkan oleh ayu di 20.44 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Label: obat antiaritmia Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) blog temenubitaqimmunirsofyanhttp://sjauhari.blokspot.comyayukdian wahyuaminPengikut

Arsip Blog 2011 (11) Mei (11) IKTERUSHIPERAKTIFGAGAL GINJAL KRONIKGAGAL NAFASASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DHFASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR YANG SAKIT...LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA K...ARITMIAKONSEP BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI KONSEP BERMAIN...makalahKELAINAN SENDI DEGENERATIFMengenai Saya ayu Lihat profil lengkapku

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.