manejemen proyek
-
Upload
whidiartha -
Category
Documents
-
view
128 -
download
7
Transcript of manejemen proyek
Nilai Waktu dari Uang dan Kriteria Seleksi
Sebelum menyetujui usulan suatu proyek (investasi), perlu dikaji kelayakannya
dari segala macam aspek. Sebagai bagian dari aspek pengkajian financial, Telah
dibicarakan sebelumnya penggunaan aliran kas sebagai model. Langkah berikutnya adalah
menganalisis aliran kas tersebut dengan memakai metode dan kriteria yang telah dipakai
secara luas untuk memilah-milah mana yang dapat diterima dan mana yang ditolak. Kriteria
tersebut banyak berhubungan dengan disiplin ilmu engineering-ekonomi, diantaranya
adalah konsep ekuivalen (ekuivalent) yaitu, pengaruh waktu terhadap nilai uang.
Metode atau teknik menganalisis dan kriteria seleksi atau rangking berbagai macam variasi
diatas memerlukan pembahasan yang lebih intensif. Masalah pokok serta latar belakang
yang mendasari harus dipahami oleh pengelola proyek.
Nilai waktu dari Uang
Pengertian bahwa satu rupiah saat kini bernilai lebih tinggi dari waktu yang akan datang,
merupakan konsep dasar dalam membuat keputusan investasi. Pada umumnya masalah
financial atau arus kas suatu investasi mencakup periode waktu yang cukup lama,
bertahun-tahun, sehingga perelu diperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. Ini
dirumuskan sebagai
Bunga (interest) atau tingkat atau
Arus pengembalian (rate of return).
Nilai yang akan datang Lump-Sum
Hubungan antara nilai uang yang akan datang (future value F) terhadap nilai sekarang
(Present value - PV) dituliskan dengan rumus :
F = PV + PV x i
= PV (1+i)
dimana :
f = nilai uang yang akan datang
PV = nilai uang saat ini
i = bunga (interest), dinyatakan dalam pecahan decimal.
Arti dari rumus diatas adalah jumlah dana yang terkumpul pada akhir kurun waktu
tertentu sama dengan nilai sekarang (PV) dana pokok ditambah bunganya (PV)i.
1. Bunga sederhana dan bunga Majemuk
Dikenal dua macam bunga, yaitu bunga sederhana (simple interest) dan bunga
berbunga atau bunga Majemuk (Compound interest).
Bunga sederhana adalah bunga yang dihitung secara linier, tidak ditambahkan ke dana
pokok untuk menghitung perolehan berikutnya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 1
Sedangkan untuk bunga Majemuk, perhitungan besarnya dana pokok berikutnya sama
dengan dana pokok periode sebelumnya ditambah jumlah bunga yang diperoleh sampai
waktu itu.
Dengan menggunakan rumus 7-1, maka perhitungan bunga majemuk akan menjadi
sebagai berikut :
Tahun pertama : F1 = pv + pv X i = pv (1 + I)
Tahun kedua : F2 = f1 (1 + i) = PV (1 + i)
= PV (1 + i) 2
(PV, menjadi dana pokok tahun kedua)
Tahun ke-n : Fn = PV (1 + i) n
2. Grafik Bunga sederthana
Simbol F/PV I,n) n Majemuk
Grafik yang memperlihatkan 2 macam bunga tampak seperti pada gambar 7-7. Dengan
I (bunga) yang sama, grafik bunga majemuk menunjukkan kenaikan yang tajam
(melengkung keatas), sedangkan bunga linier merupakan garis lurus linier merupakan
garis lurus miring. Rumus 7-2 berbentuk pangkat, ini berarti kenaikan jumlah yang
terkumpul akan lebih tajam(cepat) untuk bunga yang lebih tinggi.
Perhitungan di atas didasarkan atas asumsi adanya reinvestasi (reinvestment)
Yang terus menerus dari semua bunga yang dihasilkan selama periode investasi.
Nilai yang akan Datang dari Anuitas
Di atas telah dijabarkan nilai yang akan datang (f) dari suatu jumlah lump sum saat ini (PV).
Bentuk lain yang sering terjadi pada Evaluasi proyek (investasi) adalah pemasukan atau
pengeluaran yang berulang-ulang secara seri yang dikenal Sebagai anuitas, jadi anuitas
adalah aliran kas yang terjadi berulang-ulang dengan jumlah dan interval yang sama.
Untuk menghitung jumlahnya dipakai rumus berikut :
F= A {(1+i)n-1 / i ]
Di mana,
F = nilai yang akan datang
A = Pembayaran periodic
i = Bunga
N =Tahun
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 2
Simbol (F / A, i, n)
Nilai sekarang Lump-Sum
Di atas telah disinggung hubungan antara nilai uang yang akan datang terhadapnilai
sekarang
Sebagai kelanjutan dari pembahasan bunga Majemuk,dibawah ini ditinjau hal yang
sebaliknya
Yaitu berapa besar nilai sekarang bila diketahui jumlahnya (lump-sum) di masa yang akan
datang. Rumus untujk maksud tersebut dijabarkan dari rumus 7-2 :
Fn = PV (1+i)n menjadi : PV = Fn / (1+i)n
Simbol : (PV/F,I,n)
Nilai sekarang Anuitas
Suatu dana yang terkumpul dengan jumlah yang sama dari tahun ketahun, Misalnya hasil
tabungan dihitung pada akhir tahun yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
PV = A[(1+i)n-1]
i(1+i)n (7-5)
Simbol: (PV/A, i, n)
Capital Recovery
Di bidang financial seringkali diperlukan perhitungan mengenai pembayaran kembali
Atau cicilan periodic suatu utang. Ini dikenal sebagai Capital Recovery.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
A = PV [I (1 + i)n
(1+i)n-1 (7-6)
Simbol (A/PV, i, n)
Bunga Nominal Efektif
Dilihat dari intervalnya, dikenal dua macam bunga majemuk, yaitu diskrit (discrete)
Dan kontinu. Diskrit bila besarnya kurun waktu interval tertentu, seperti tahunan, bulanan,
kwartalan dan lain-lain. Sedangkan kontinu, intervalnya mendekati tak terhingga kecil.
Namundemikian, keduanya selalu dinyatakan dalam bunga tahunan atau nominal.
Hubungan antara bunga nominal (i) dan bunga efektif (r) adalah sebagai berikut :
i = (1+ r)m m
dimana, i = bunga efektif
r = bunga nominal atau bunga tahunan (annual rate)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 3
m = frekuensi kemajemukan per tahun.
Ringkasan Rumus Diskonto
Pada tabel 7-8 diperlihatkan ringkasan dari beberapa rumus yang sering dijumpai pada
perhitungan financial, khususnya yang berkaitan dengan kriteria seleksi proyek (investasi).
Adapun factor-faktor yang diperlukan dilampirkan di apendiks II.
Dengan memakai symbol yang sesuai akan memudahkan kita menemukan factor yang
diperlukan.
Kriteria seleksi
Dalam rangka mengadakan penilaian usulan proyek (investasi) dan pengambilan keputusan
hendaknya diperhatikan adanya variasi, sifat dan jenis proyek yang memerlukan
pendekatan yang berbeda-beda, yang pada garis besarnya dapat digolongkan sebagai
berikut:
1. Sifat hubungan antar proyek
Proyek yang berdiri sendiri (Tunggal)
Dianggap sebagai proyek tunggal karena keberadaannya tidak tergantung (independent)
oleh adanya proyek lain, dalam arti masing-masing mempunyai kesempatan yang sama bila
ingin mendapatkan alternative yang terbaik. Proyek-proyek macam ini hendaknya dikaji
dalam waktu yang bersamaan.
Proyek Yang Saling Meniadakan
Bila yang sedang dianalisis lebih dari satu atau multi proyek, interelasi diantaranya perlu
diidentifikasi lebih jauh, karena ada yang bersifat saling menyediakan atau disebut juga
mutually exclusive project, dalam arti memilih yang satu harus mengesampingkan yang lain.
Misalnya, memilih antara membangun gedung olah raga atau supermarket di areal tanah
yang sama.
2. Jenis Proyek Dilihat dari Tersedianya Dana
Dana Tidak Terbatas
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 4
Di sini asumsi yang digunakan adalah bahwa perusahaan memiliki dana yang tidak
terbatas. Dalam hal ini, maka penilaian tidak banyak mengalami kesulitan, usulan yang
menjanjikan keuntungan yang terbaik akan diterima.
Tabel 7-8 Beberapa rumus yang sering dipakai pada kriteria seleksi.
Simbol Rumus Faktor(Apendiks)
Nilai yang akan datang(F)
Single sum/ (F/PV,I,n) F =PV(i+1)n PV ke F
Lump-sum
Anuitas ( F/A,I,n ) F=A(1+i)n-1 A ke F
1
Nilai sekarang(PV) ----------
Single sum/ (PV/F,i,n) PV=F(1+i)n A ke PV
Lump sum
Anuitas (PV/A,I,n) PV=A(1+i)n-1 A ke PV
Anuitas (A)
Nilai sekarang
(capital recovery) (A/PV,i,n) A=PV(1+i)n PV ke A
--------------
(1+i)n-1
Nilai yang akan datang (A/F,i,n) A = F1 F ke A
(singking fund). ----------
(1+i)n-1
Dana terbatas
Karena dananya terbatas, maka perusahaan perlu mengatur penggunaan modal yang
tersedia (capital rationing), dalam arti pendekatan yang digunakan harus dapat memilih
urusan proyek -proyek yang saling bersaing.
3. Ukuran Proyek
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 5
Ini berkaitan dengan menentukan rangking proyek-proyek dengan ukuran yang re-latif jauh
berbeda.
4. Umur Proyek
Dibedakan antara proyek dengan umur relatif pendek dengan proyek yang berumur
panjang.
Seleksi dan Rangking
Proses pengambilan keputusan proyek acapkali menghadapi persoalan seleksi dan/
Atau rangking. Seleksi disini diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
menerima atau menolak usulan proyek. Sedangkan rangking berusaha mengidentifikasi
urutan usulan proyek (investasi) berdasarkan derajat “menariknya”
usulan tersebut dilihat dari segi financial atau ekonomi. Rangking amat diperlukan bila
menghadapi keterbatasan dana atau proyek yang bersifat saling meniadakan.
Kriteria Seleksi Proyek yang Mandiri
Yang telah lazim dipraktekkan dalam proyek jenis ini adalahsebagai berikut :
1. Yang tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang.
a. Periode pengembalian(Pay-back periode)
b. Pengembalian investasi(return on investment-ROI)
2. Yang memperhitungkan nilai waktu dari uang
a. Perhitungan nilai neto (Net Present Value - NPV)
b. Internal rate of return - IRR
c. Indeks profitabilitas
d. Benefit –cost ratio,
e. Annual capital Charge.
Periode Pengembalian
Atau pay–back period adalah jangka wakktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal
suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net). Aliran Kas bersih adalah selisih
pendapatan (revenue) terhadap pengeluaran (ekspenses) pertahun. Periode pengembalian
biasanya dinyatakan dalam jangka waktu pertahun.
Aliran Kas Tahunan dengan jumlah Tetap
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 6
Dalam hal ini selisih pendapatan dan pengeluaran pertahun atau aliran kas bersih dari
tahun ke tahun adalah tetap. Rumus yang digunakan untuk menghitung periode
pengembalian adalah sebagai berikut :
Periode Pengembalian = Cf / A
dimana :
Cf = Biaya pertama
A = Aliran kas bersih (neto) per tahun
Aliran kas neto per tahun berjumlah sama maka aliran kas komulatif akan merupakan garis
lurus.Titik potong garis aliran kas komulatif tersebut dengan garis waktu (tahun)
menunjukkan periode pengembalian.
Contoh soal :
Suatu perusahaan sedang mengkaji periode pengembalian suatu rencana investasi dengan
biaya pertama Rp. 30 juta. Diharapkan aliran kas neto per tahun adalah Rp. 6 juta selama
umur investasi. Hitunglah periode pengembalian ?
Jawaban :
Dengan menggunakan rumus 7-8 didapat periode pengembalian sama dengan (Rp. 30 juta)
: (Rp. 6 juta) = 5 tahun.
Aliran Kas Tahunan dengan Jumlah Tidak Tetap
Bila aliran kas tiap tahun berubah-ubah maka garis komulatif aliran kas tidak lurus.
Dalam hal ini digunakan Rumus :
Peiode pengembalian =
( n - 1) + [ Cf –n1 an] ( 1 ) (7-9)
1 -----
An
Di mana,
Cf=Biaya pertama
An=Aliran kas pada tahun n
N=Tahun Pengembalian ditambah 1
Dimana :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 7
Cf = Biaya pertama
An = Aliran kas pada tahun n
n = Tahun pengembalian ditambah 1.
Contoh soal :
Suatu proyek penanaman modal mengikuti aliran kas neto sebagai berikut :
Akhir Tahun
ke -
Aliran Kas
Neto (Rp) Neto komulatif (Rp)
0 -15.000 -15.000
1 +2.000 -13.000
2 +4.000 -9.000
3 +4.500 - 4.500
4 +3.500 -1.000
5 +2.000 +1.000
Ditanyakan tahun keberapa terjadi periode pengembalian ?
Jawaban :
Dari data arus kas neto di samping terlihat bahwa periode pengembalian terjadi pada tahun
ke-5.
Jadi, n = 5; An = Rp 2000 dengan menggunakan rumus 7-9 didapat,
n-1, An = 2000 +4000 + 4.500 + 3.500
= 14.000
Periode pengembalian = 4 + 5.000 - 14.000
--------------------
2000
= 4,5 tahun.
Keuntungan dan keterbatasannya..
Dalam menganalisis periode pengembalian dapat juga dimasukkan faktor-faktor seperti
modal kerja, depresiasi dan atau pajak. Hal ini akan menghasilkan angka yang lebih
realistis. Akan tetapi, banyak pihak berpendapat bahwa langkah demikian akan mengurangi
kesederhanaan dan kemudahan periode sebagai alat analisis pendahuluan. Metode ini
masih digunakan secara luas karena mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :
Sederhana, menghitungnya tidak sulit, dan memberikan pengertian yang mudah tentang
pengembalian modal (capital recovery)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 8
Bagi proyek yang memiliki resiko semakin lama semakin tinggi, atau perusahaan yang peka
terhadap masalah likuiditas pada masa awal investasi, dengan mengetahui kapan
pengembalian modal selesai, akan amat membantu untuk memutuskan disetujui tidaknya
proyek tersebut. Jadi, berlaku seperti indeks resiko
bagi investor.
Investasi yang menghasilkan produk dengan model yang relative cepat berubah atau
usang, perlu diketahui kapan dicapai periode pengembaliannya.
Adapun keterbatasannya adalah sebagai berikut :
Tidak memberikan gambaran bagaimana situasi aliran kas sesudah periode
pengembaliaj selesai.
Tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang.Berarti tidak mengikuti prinsip dasar analisis
aspek ekonomi- finansial dalam mengkaji k3elayakan suatu proyek
(investasi).
Tidak memberikan indikasi profitabilitas dari unit usaha hasil proyek.
Meskipun mempunyai banyak kelemahan, tetapi pada kenyataannya periode pengembalian
masih digunakan secara, terutama disebabkan oleh perhitungannya yang mudah dan cepat
untuk menggali informasi perihal resiko yang kebanyakan pengusaha ingin segera
mendapatkan jawabannya. Untuk memperbaiki beberapa kelemahan diatas dilakukan
modifikasi dengan memasukkan unsur biaya dan modal.
Indikasi
Kriteria ini memberikan indikasi atau petunjuk bahwa proyek dengan periode pengembalian
lebih cepat akan lebih disukai. Dalam memakai kriteria ini perusahaan yang
bersaangkutan perlu menentukan batasan maksimum waktu pengembalian, berarti lewat
waktu tersebut tidak dipertimbangkan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 9