manejemen proyek

13
Nilai Waktu dari Uang dan Kriteria Seleksi Sebelum menyetujui usulan suatu proyek (investasi), perlu dikaji kelayakannya dari segala macam aspek. Sebagai bagian dari aspek pengkajian financial, Telah dibicarakan sebelumnya penggunaan aliran kas sebagai model. Langkah berikutnya adalah menganalisis aliran kas tersebut dengan memakai metode dan kriteria yang telah dipakai secara luas untuk memilah-milah mana yang dapat diterima dan mana yang ditolak. Kriteria tersebut banyak berhubungan dengan disiplin ilmu engineering-ekonomi, diantaranya adalah konsep ekuivalen (ekuivalent) yaitu, pengaruh waktu terhadap nilai uang. Metode atau teknik menganalisis dan kriteria seleksi atau rangking berbagai macam variasi diatas memerlukan pembahasan yang lebih intensif. Masalah pokok serta latar belakang yang mendasari harus dipahami oleh pengelola proyek. Nilai waktu dari Uang Pengertian bahwa satu rupiah saat kini bernilai lebih tinggi dari waktu yang akan datang, merupakan konsep dasar dalam membuat keputusan investasi. Pada umumnya masalah financial atau arus kas suatu investasi mencakup periode waktu yang cukup lama, bertahun- tahun, sehingga perelu diperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. Ini dirumuskan sebagai Bunga (interest) atau tingkat atau Arus pengembalian (rate of return). Nilai yang akan datang Lump-Sum Hubungan antara nilai uang yang akan datang (future value F) terhadap nilai sekarang (Present value - PV) dituliskan dengan rumus : F = PV + PV x i = PV (1+i) PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB . Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 1

Transcript of manejemen proyek

Page 1: manejemen proyek

Nilai Waktu dari Uang dan Kriteria Seleksi

Sebelum menyetujui usulan suatu proyek (investasi), perlu dikaji kelayakannya

dari segala macam aspek. Sebagai bagian dari aspek pengkajian financial, Telah

dibicarakan sebelumnya penggunaan aliran kas sebagai model. Langkah berikutnya adalah

menganalisis aliran kas tersebut dengan memakai metode dan kriteria yang telah dipakai

secara luas untuk memilah-milah mana yang dapat diterima dan mana yang ditolak. Kriteria

tersebut banyak berhubungan dengan disiplin ilmu engineering-ekonomi, diantaranya

adalah konsep ekuivalen (ekuivalent) yaitu, pengaruh waktu terhadap nilai uang.

Metode atau teknik menganalisis dan kriteria seleksi atau rangking berbagai macam variasi

diatas memerlukan pembahasan yang lebih intensif. Masalah pokok serta latar belakang

yang mendasari harus dipahami oleh pengelola proyek.

Nilai waktu dari Uang

Pengertian bahwa satu rupiah saat kini bernilai lebih tinggi dari waktu yang akan datang,

merupakan konsep dasar dalam membuat keputusan investasi. Pada umumnya masalah

financial atau arus kas suatu investasi mencakup periode waktu yang cukup lama,

bertahun-tahun, sehingga perelu diperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. Ini

dirumuskan sebagai

Bunga (interest) atau tingkat atau

Arus pengembalian (rate of return).

Nilai yang akan datang Lump-Sum

Hubungan antara nilai uang yang akan datang (future value F) terhadap nilai sekarang

(Present value - PV) dituliskan dengan rumus :

F = PV + PV x i

= PV (1+i)

dimana :

f = nilai uang yang akan datang

PV = nilai uang saat ini

i = bunga (interest), dinyatakan dalam pecahan decimal.

Arti dari rumus diatas adalah jumlah dana yang terkumpul pada akhir kurun waktu

tertentu sama dengan nilai sekarang (PV) dana pokok ditambah bunganya (PV)i.

1. Bunga sederhana dan bunga Majemuk

Dikenal dua macam bunga, yaitu bunga sederhana (simple interest) dan bunga

berbunga atau bunga Majemuk (Compound interest).

Bunga sederhana adalah bunga yang dihitung secara linier, tidak ditambahkan ke dana

pokok untuk menghitung perolehan berikutnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 1

Page 2: manejemen proyek

Sedangkan untuk bunga Majemuk, perhitungan besarnya dana pokok berikutnya sama

dengan dana pokok periode sebelumnya ditambah jumlah bunga yang diperoleh sampai

waktu itu.

Dengan menggunakan rumus 7-1, maka perhitungan bunga majemuk akan menjadi

sebagai berikut :

Tahun pertama : F1 = pv + pv X i = pv (1 + I)

Tahun kedua : F2 = f1 (1 + i) = PV (1 + i)

= PV (1 + i) 2

(PV, menjadi dana pokok tahun kedua)

Tahun ke-n : Fn = PV (1 + i) n

2. Grafik Bunga sederthana

Simbol F/PV I,n) n Majemuk

Grafik yang memperlihatkan 2 macam bunga tampak seperti pada gambar 7-7. Dengan

I (bunga) yang sama, grafik bunga majemuk menunjukkan kenaikan yang tajam

(melengkung keatas), sedangkan bunga linier merupakan garis lurus linier merupakan

garis lurus miring. Rumus 7-2 berbentuk pangkat, ini berarti kenaikan jumlah yang

terkumpul akan lebih tajam(cepat) untuk bunga yang lebih tinggi.

Perhitungan di atas didasarkan atas asumsi adanya reinvestasi (reinvestment)

Yang terus menerus dari semua bunga yang dihasilkan selama periode investasi.

Nilai yang akan Datang dari Anuitas

Di atas telah dijabarkan nilai yang akan datang (f) dari suatu jumlah lump sum saat ini (PV).

Bentuk lain yang sering terjadi pada Evaluasi proyek (investasi) adalah pemasukan atau

pengeluaran yang berulang-ulang secara seri yang dikenal Sebagai anuitas, jadi anuitas

adalah aliran kas yang terjadi berulang-ulang dengan jumlah dan interval yang sama.

Untuk menghitung jumlahnya dipakai rumus berikut :

F= A {(1+i)n-1 / i ]

Di mana,

F = nilai yang akan datang

A = Pembayaran periodic

i = Bunga

N =Tahun

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 2

Page 3: manejemen proyek

Simbol (F / A, i, n)

Nilai sekarang Lump-Sum

Di atas telah disinggung hubungan antara nilai uang yang akan datang terhadapnilai

sekarang

Sebagai kelanjutan dari pembahasan bunga Majemuk,dibawah ini ditinjau hal yang

sebaliknya

Yaitu berapa besar nilai sekarang bila diketahui jumlahnya (lump-sum) di masa yang akan

datang. Rumus untujk maksud tersebut dijabarkan dari rumus 7-2 :

Fn = PV (1+i)n menjadi : PV = Fn / (1+i)n

Simbol : (PV/F,I,n)

Nilai sekarang Anuitas

Suatu dana yang terkumpul dengan jumlah yang sama dari tahun ketahun, Misalnya hasil

tabungan dihitung pada akhir tahun yang bersangkutan adalah sebagai berikut:

PV = A[(1+i)n-1]

i(1+i)n (7-5)

Simbol: (PV/A, i, n)

Capital Recovery

Di bidang financial seringkali diperlukan perhitungan mengenai pembayaran kembali

Atau cicilan periodic suatu utang. Ini dikenal sebagai Capital Recovery.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

A = PV [I (1 + i)n

(1+i)n-1 (7-6)

Simbol (A/PV, i, n)

Bunga Nominal Efektif

Dilihat dari intervalnya, dikenal dua macam bunga majemuk, yaitu diskrit (discrete)

Dan kontinu. Diskrit bila besarnya kurun waktu interval tertentu, seperti tahunan, bulanan,

kwartalan dan lain-lain. Sedangkan kontinu, intervalnya mendekati tak terhingga kecil.

Namundemikian, keduanya selalu dinyatakan dalam bunga tahunan atau nominal.

Hubungan antara bunga nominal (i) dan bunga efektif (r) adalah sebagai berikut :

i = (1+ r)m m

dimana, i = bunga efektif

r = bunga nominal atau bunga tahunan (annual rate)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 3

Page 4: manejemen proyek

m = frekuensi kemajemukan per tahun.

Ringkasan Rumus Diskonto

Pada tabel 7-8 diperlihatkan ringkasan dari beberapa rumus yang sering dijumpai pada

perhitungan financial, khususnya yang berkaitan dengan kriteria seleksi proyek (investasi).

Adapun factor-faktor yang diperlukan dilampirkan di apendiks II.

Dengan memakai symbol yang sesuai akan memudahkan kita menemukan factor yang

diperlukan.

Kriteria seleksi

Dalam rangka mengadakan penilaian usulan proyek (investasi) dan pengambilan keputusan

hendaknya diperhatikan adanya variasi, sifat dan jenis proyek yang memerlukan

pendekatan yang berbeda-beda, yang pada garis besarnya dapat digolongkan sebagai

berikut:

1. Sifat hubungan antar proyek

Proyek yang berdiri sendiri (Tunggal)

Dianggap sebagai proyek tunggal karena keberadaannya tidak tergantung (independent)

oleh adanya proyek lain, dalam arti masing-masing mempunyai kesempatan yang sama bila

ingin mendapatkan alternative yang terbaik. Proyek-proyek macam ini hendaknya dikaji

dalam waktu yang bersamaan.

Proyek Yang Saling Meniadakan

Bila yang sedang dianalisis lebih dari satu atau multi proyek, interelasi diantaranya perlu

diidentifikasi lebih jauh, karena ada yang bersifat saling menyediakan atau disebut juga

mutually exclusive project, dalam arti memilih yang satu harus mengesampingkan yang lain.

Misalnya, memilih antara membangun gedung olah raga atau supermarket di areal tanah

yang sama.

2. Jenis Proyek Dilihat dari Tersedianya Dana

Dana Tidak Terbatas

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 4

Page 5: manejemen proyek

Di sini asumsi yang digunakan adalah bahwa perusahaan memiliki dana yang tidak

terbatas. Dalam hal ini, maka penilaian tidak banyak mengalami kesulitan, usulan yang

menjanjikan keuntungan yang terbaik akan diterima.

Tabel 7-8 Beberapa rumus yang sering dipakai pada kriteria seleksi.

Simbol Rumus Faktor(Apendiks)

Nilai yang akan datang(F)

Single sum/ (F/PV,I,n) F =PV(i+1)n PV ke F

Lump-sum

Anuitas ( F/A,I,n ) F=A(1+i)n-1 A ke F

1

Nilai sekarang(PV) ----------

Single sum/ (PV/F,i,n) PV=F(1+i)n A ke PV

Lump sum

Anuitas (PV/A,I,n) PV=A(1+i)n-1 A ke PV

Anuitas (A)

Nilai sekarang

(capital recovery) (A/PV,i,n) A=PV(1+i)n PV ke A

--------------

(1+i)n-1

Nilai yang akan datang (A/F,i,n) A = F1 F ke A

(singking fund). ----------

(1+i)n-1

Dana terbatas

Karena dananya terbatas, maka perusahaan perlu mengatur penggunaan modal yang

tersedia (capital rationing), dalam arti pendekatan yang digunakan harus dapat memilih

urusan proyek -proyek yang saling bersaing.

3. Ukuran Proyek

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 5

Page 6: manejemen proyek

Ini berkaitan dengan menentukan rangking proyek-proyek dengan ukuran yang re-latif jauh

berbeda.

4. Umur Proyek

Dibedakan antara proyek dengan umur relatif pendek dengan proyek yang berumur

panjang.

Seleksi dan Rangking

Proses pengambilan keputusan proyek acapkali menghadapi persoalan seleksi dan/

Atau rangking. Seleksi disini diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan

menerima atau menolak usulan proyek. Sedangkan rangking berusaha mengidentifikasi

urutan usulan proyek (investasi) berdasarkan derajat “menariknya”

usulan tersebut dilihat dari segi financial atau ekonomi. Rangking amat diperlukan bila

menghadapi keterbatasan dana atau proyek yang bersifat saling meniadakan.

Kriteria Seleksi Proyek yang Mandiri

Yang telah lazim dipraktekkan dalam proyek jenis ini adalahsebagai berikut :

1. Yang tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang.

a. Periode pengembalian(Pay-back periode)

b. Pengembalian investasi(return on investment-ROI)

2. Yang memperhitungkan nilai waktu dari uang

a. Perhitungan nilai neto (Net Present Value - NPV)

b. Internal rate of return - IRR

c. Indeks profitabilitas

d. Benefit –cost ratio,

e. Annual capital Charge.

Periode Pengembalian

Atau pay–back period adalah jangka wakktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal

suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net). Aliran Kas bersih adalah selisih

pendapatan (revenue) terhadap pengeluaran (ekspenses) pertahun. Periode pengembalian

biasanya dinyatakan dalam jangka waktu pertahun.

Aliran Kas Tahunan dengan jumlah Tetap

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 6

Page 7: manejemen proyek

Dalam hal ini selisih pendapatan dan pengeluaran pertahun atau aliran kas bersih dari

tahun ke tahun adalah tetap. Rumus yang digunakan untuk menghitung periode

pengembalian adalah sebagai berikut :

Periode Pengembalian = Cf / A

dimana :

Cf = Biaya pertama

A = Aliran kas bersih (neto) per tahun

Aliran kas neto per tahun berjumlah sama maka aliran kas komulatif akan merupakan garis

lurus.Titik potong garis aliran kas komulatif tersebut dengan garis waktu (tahun)

menunjukkan periode pengembalian.

Contoh soal :

Suatu perusahaan sedang mengkaji periode pengembalian suatu rencana investasi dengan

biaya pertama Rp. 30 juta. Diharapkan aliran kas neto per tahun adalah Rp. 6 juta selama

umur investasi. Hitunglah periode pengembalian ?

Jawaban :

Dengan menggunakan rumus 7-8 didapat periode pengembalian sama dengan (Rp. 30 juta)

: (Rp. 6 juta) = 5 tahun.

Aliran Kas Tahunan dengan Jumlah Tidak Tetap

Bila aliran kas tiap tahun berubah-ubah maka garis komulatif aliran kas tidak lurus.

Dalam hal ini digunakan Rumus :

Peiode pengembalian =

( n - 1) + [ Cf –n1 an] ( 1 ) (7-9)

1 -----

An

Di mana,

Cf=Biaya pertama

An=Aliran kas pada tahun n

N=Tahun Pengembalian ditambah 1

Dimana :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 7

Page 8: manejemen proyek

Cf = Biaya pertama

An = Aliran kas pada tahun n

n = Tahun pengembalian ditambah 1.

Contoh soal :

Suatu proyek penanaman modal mengikuti aliran kas neto sebagai berikut :

Akhir Tahun

ke -

Aliran Kas

Neto (Rp) Neto komulatif (Rp)

0 -15.000 -15.000

1 +2.000 -13.000

2 +4.000 -9.000

3 +4.500 - 4.500

4 +3.500 -1.000

5 +2.000 +1.000

Ditanyakan tahun keberapa terjadi periode pengembalian ?

Jawaban :

Dari data arus kas neto di samping terlihat bahwa periode pengembalian terjadi pada tahun

ke-5.

Jadi, n = 5; An = Rp 2000 dengan menggunakan rumus 7-9 didapat,

n-1, An = 2000 +4000 + 4.500 + 3.500

= 14.000

Periode pengembalian = 4 + 5.000 - 14.000

--------------------

2000

= 4,5 tahun.

Keuntungan dan keterbatasannya..

Dalam menganalisis periode pengembalian dapat juga dimasukkan faktor-faktor seperti

modal kerja, depresiasi dan atau pajak. Hal ini akan menghasilkan angka yang lebih

realistis. Akan tetapi, banyak pihak berpendapat bahwa langkah demikian akan mengurangi

kesederhanaan dan kemudahan periode sebagai alat analisis pendahuluan. Metode ini

masih digunakan secara luas karena mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :

Sederhana, menghitungnya tidak sulit, dan memberikan pengertian yang mudah tentang

pengembalian modal (capital recovery)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 8

Page 9: manejemen proyek

Bagi proyek yang memiliki resiko semakin lama semakin tinggi, atau perusahaan yang peka

terhadap masalah likuiditas pada masa awal investasi, dengan mengetahui kapan

pengembalian modal selesai, akan amat membantu untuk memutuskan disetujui tidaknya

proyek tersebut. Jadi, berlaku seperti indeks resiko

bagi investor.

Investasi yang menghasilkan produk dengan model yang relative cepat berubah atau

usang, perlu diketahui kapan dicapai periode pengembaliannya.

Adapun keterbatasannya adalah sebagai berikut :

Tidak memberikan gambaran bagaimana situasi aliran kas sesudah periode

pengembaliaj selesai.

Tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang.Berarti tidak mengikuti prinsip dasar analisis

aspek ekonomi- finansial dalam mengkaji k3elayakan suatu proyek

(investasi).

Tidak memberikan indikasi profitabilitas dari unit usaha hasil proyek.

Meskipun mempunyai banyak kelemahan, tetapi pada kenyataannya periode pengembalian

masih digunakan secara, terutama disebabkan oleh perhitungannya yang mudah dan cepat

untuk menggali informasi perihal resiko yang kebanyakan pengusaha ingin segera

mendapatkan jawabannya. Untuk memperbaiki beberapa kelemahan diatas dilakukan

modifikasi dengan memasukkan unsur biaya dan modal.

Indikasi

Kriteria ini memberikan indikasi atau petunjuk bahwa proyek dengan periode pengembalian

lebih cepat akan lebih disukai. Dalam memakai kriteria ini perusahaan yang

bersaangkutan perlu menentukan batasan maksimum waktu pengembalian, berarti lewat

waktu tersebut tidak dipertimbangkan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Arief Suwandi MANAJEMEN PROYEK 9