Manejemen Konstruksi

download Manejemen Konstruksi

of 23

Transcript of Manejemen Konstruksi

Manejemen Konstruksi Vs Main Kontraktor

KELOMPOK 4 KELAS C

Aditya Sukrama (0707112648) Dewi Herlina (0707134088) Hafidzilhaj Harys (0807120995) Nelvia Adi Syafpoetri (0807135289) Rahmad Sandi Uli Arta Hutapea (0807132559)

I.

Manajemen Konstruksi

Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen(perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan

proyek

secara

optimal

(pengoptimalan

waktu,

pengoptimalan

kualitas,

pengoptimalan biaya dan tepat mutu).

Penyediaan jasa manajemen konstruksi bertugas sejak ditetapkan berdasarkan suratperintah mulai kerja (SPMK) mulai dari perencanaan sampai serah terima kedua pekerjaan konstruksi fisik dan berfungsi melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan dan tahap konstruksi baik ditingkat program maupun ditingkat operasional (Keppres 80 tahun 2003).

Fungsi ManajemenSecara umum, fungsi-fungsi manajemen adalah :

Fungsi perencanaanFungsi organisasi Fungsi pelaksanaan Fungsi pengendalian

Fungsi dan Tujuan Manajemen Konstruksi : Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan opname

(laporan) harian, mingguan dan bulanan.

Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baik untukmenganalisis performa dilapangan.

Manfaat Manajemen Konstruksi1. Segi Biaya Proyek Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sedah berpartisipasi pada tahap perencanaan.

Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat dibandingkan dengan sistemtradisionil karena tidak ada pembebeanan ganda dari keuntungan Kontraktor, dan Sub kontraktornya. 2. Segi Waktu Waktu yang dipergunakan untuk perencanaan dan rancangan bangunan dapat lebih panjang sehingga kualitas desain semakin sempurna. Pengadaan material/peralatan import dapat diukur secara dini sebingga kemungkinan

terlambat karena proses import dapat dihindarkan.

3. Segi KualitasMutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontraktor dalam hal metode pelaksanaan , implementsi, dan Quality Control. Mutu dan kemampuan kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh pemilik proyek dibantu dengan tim MK. Kesempatan untuk penyempurnaan rancangan relative banyak karena paket yang dilelang dilakukan secara bertahap dan paket per paket.

4. Segi Program Pemerintah Pemerataan kesempatan pekerjaan dengan paket-paket kepada pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat direalisir. Pemilik proyek tidak perlu menyediakan banyak staf karena praktis semua keinginannya dapat ditangani dengan baik melalui pendekatan metode MK.

Tugas Manajemen Konstruksi1.

Tahap PersiapanMembantu pengelola kegiatan melaksanakan pengadaan penyedia jasa perencanaan

Membantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan dan menyusun programpelaksanaan seleksi penyedia jasa pekerjaan perencanaan.

Membantu panitia pengadaan barang dan jasa dalam penyebarluasan pengumuman seleksi penyedia jasa pekerjaan perencanaan, baik melalui papan pengumuman, media cetak maupun media elektronik.

Membantu memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu rapat penjelasan pekerjaan. Membantu melakukan pembukaan dan evaluasi terhadap usulan teknis dan biaya dari penawaran yang masuk.

Membantu menyiapkan draft surat perjanjian pekerjaan perencanaan. Membantu pengelola kegiatan menyiapkan surat perjanjian pekerjaan perencanaan.

2. Tahap PerencanaanMengevaluasi pekerjaan pelaksanaan kegiatan perencanaan Memberikan konsultasi kegiatan perencanaan Pengendalian program perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program terhadap hasil perencanaan, perubahan lingkungan, penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan yang timbul, serta pengusulan koreksi program. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap perencanaan

Menyusun laporan bulanan kegiatan konsultasi manajemen konstruksi tahap perencanaan,merumuskan evaluasi status dan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan. Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun laporan hasil rapat koordinasi dan membuat laporan kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.

3. Tahap PelelanganMembantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan dan menyusun program pelaksanaan pelelangan pekerjaan konstruksi fisik. Membantu panitia pengadaan barang dan jasa dalam penyebarluasan pengumuman pelelangan Membantu panitia pengadaan barang dan jasa melakukan prakualifikasi calon peserta pelelangan. Membantu memberikan penjelasan pekerjaan pekerjaan pada waktu rapat penjelasan pekerjaan.

Membantu panitia pengadaan barang dan jasa dalam menyusun pekerjaan konstruksi fisik. Menyusun laporan kegiatan pelelangan

4. Tahap Pelaksanaan Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik,

Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan menejerial yangtimbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.

Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksifisik. Melakukan kegiatan pengawasan

Struktur OrganisasiStruktur organisasi sebelum adanya team Manajemen Konstruksi :

Konsekuensi tanpa team Manajemen Konstruksi Anggaran proyek boros Waktu proyek panjang Prosedur dan birokrasi dalam proyek rumit dan berbelit-belit Mutu dan performa kurang terjamin

Tipe- Tipe Manajemen KonstruksiTipe Konvensional tanpa Fast Track

Tipe Semi Konvensional tanpa Fast Track

Tipe Semi Murni tanpa Fast Track

Tipe Manajemen Konstruksi Murni dengan Fast Track

Faktor yang menentukan perlu tidaknya menggunakan Manajemen Proyek :1. Kompleksitas Permasalahan Semakin kompeks permasalahan suatu proyek dan semakin canggih teknologi yang digunakan, akan banyak pihak pihak dan kontraktor spesialis yang ikut terlibat didalamnya.Dalam keadaan semacam itu ekstensi Konsultan Manajemen Konstruksi menjadi sangat penting untuk mengkoordinir mekanisme kerjanya. 2. Besar/Skala Proyek Besar biaya proyek sangat menentukan jumlah alat dan tenaga kerja yang dibutuhkan.Semakin besar nilai proyek akan semakin rumit pengaturan kerjanya. Ini diukur dari nilai biaya proyek tersebut. 3. Waktu pelaksanaan

Sistem manajemen konstruksi lebih tepat digunakan untuk proyek yang waktunyasangat tebatas . Kondisi ini biasanya terkait dengan masalah masalah dan faktor ekonomi.

4. Kualitas dan presisi pekerjaan. Bila proyek yang akan dikerjakan menuntut kualitas dan presisi yang sangat tinggi,

maka pekerjaan tersebut sebaiknya dikerjakan langsung oleh para kontraktorspesialis yang dianggap lebih menguasai detail teknis permasalahannya.

Dan, bila manajemen kondtruksi tidak diterapkan maka : Target waktu/deadline tidak tercapai Budget/anggaran yang dilampaui Pekerjaan harus diulang atau terjadi duplikasi Konflik di antara staf selama penugasan diproyek

II.

Main Contractor (Kontraktor Utama)

Main contractor atau dengan istilah lain dikenal juga dengan sebutan Kontraktor Utama adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan untuk melaksanakan pembangunan proyek sesuai

rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana

seperti

konstruksi, renovasi, atau pembongkaran suatu gedung, jalanan, atau struktur bangunan fisik lainnya.

Adapun susunan organisasi kontraktor utama pada umumnya adalah: Project Manager Project Manager dalam struktur organisasi kontraktor memegang posisi sebagai

pemimpin dalam pelaksanaan proyek.Site Engineer Site Engineer dalam suatu proyek bekerja dengan dibantu oleh structure engineer, drafter dan arsitek engineer.

Site ManagerSite Manager dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir seluruh supervisor, surveyor, mechanic dan warehousing. General Affair

General Affair dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir bidang personalia,umum, administrasi, security serta keuangan. Controlling Bekerjasama dengan bagian keuangan dan Quantity Surveyor dalam melaksanakan tugasnya. Supervisor Supervisor dalam proyek ini terstruktur dalam bidang-bidang yaitu struktur, finishing

serta bagian external.Surveyor Bertanggungjawab kepada site manager dalam melaksanakan fungsinya.

DrafterBertanggungjawab kepada site engineer dalam melaksanakan fungsinya. Administration and Financial Bertanggungjawab kepada General Affair dalam melaksanakan fungsinya.

Pada proyek besar yang umum dikenal adalah pola Kontraktor Utama (Main Contractor), dimana: A. Demand terdiri dari:

Pemilik Proyek (Owner)adalah yangmemiliki dan menanggung pembiayaan proyek, dapat berupa individu,Perusahaan atau pemerintah konsultan Manajemen Proyek, adalah badan ahli yang berfungsi sebagai wakil owner yang mengelola proyek seharihari.

Konsultan perencanaadalah badan ahli yang berfungsi menyediakan gambar kerja/ bestek (dokumen pelaksana) sesuai keinginan owner Konsultan pengawas/manajemen konstruksi, adalah badan ahli yang berfungsi menyediakan jasa untuk mengendalikan/mengawasi pembangunan fisik

B.Supply terdiri dari: Kontraktor utama Sub-kontraktor Supplier bertindak atas nama kontraktor utama

KESIMPULANManajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal (pengoptimalan waktu, pengoptimalan kualitas, pengoptimalan biaya dan tepat mutu).

Main kontraktor atau dengan istilah lain dikenal juga dengan sebutan Kontraktor Utama adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan untuk melaksanakan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana seperti konstruksi, renovasi, atau pembongkaran suatu gedung, jalanan, atau struktur bangunan fisik lainnya.

Any question.. ???