Makalah manejemen 7 langkah kala 1

37
DOSEN : HARMIN TOHA , S.ST TUGAS : 1 MAKALAH “ MANAJEMEN 7 LANGKAH KALA 1 ” DISUSUN OLEH : KELOMPOK II 1. RAHMAWATI TONA 2. SRI RAHAYU POU 3. SAFELTI 4. UMRANA 5. WENODYA AULIA FEBRIANTI 6. ASMA 7. INANG YULIA PUTRI 8. SITTI MARIANI 9. ERZIEHEM MAIZUNI

Transcript of Makalah manejemen 7 langkah kala 1

1. DOSEN : HARMIN TOHA , S.STTUGAS : 1MAKALAH MANAJEMEN 7 LANGKAH KALA 1 DISUSUN OLEH :KELOMPOK II1. RAHMAWATI TONA2. SRI RAHAYU POU3. SAFELTI4. UMRANA5. WENODYA AULIA FEBRIANTI6. ASMA7. INANG YULIA PUTRI8. SITTI MARIANI9. ERZIEHEM MAIZUNIAKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NAIONAL BAU-BAUKELAS KERJASAMA KABUPATEN MUNA2013 2. KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasakarena atas berkat dan penyertaannya sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah tentang MANAJEMEN 7 LANGKAH KALA 1 . Kami jugamengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungdalam penyusunan makalah ini .Penyusunan makalah ini telah kami selesaikan dengan lancar , tetapikami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari katasempurna , jadi kami mohon untuk memberikan masukan dan kritik dan saranyang membangun demi perbaikan dalam penyusunan tugas makalah ini .Akhir kata kami berharap tugas ini sangat berguna dan membantumenyumbangkan pengetahuan tentang mata kuliah ini khususnya bagimahasiswa kebidanan . Terima kasih.Raha, 13 September 2013PENYUSUN 3. DAFTAR ISIHalaman judulKata pengantar . iDaftar isi . iiBab I : Pendahuluan .... 1A. Latar belakang . 1B. Rumusan masalah .. 2C. Tujuan ... 2Bab II : Pembahasan ... 3Bab III : Penutup .. 10A. Kesimpulan .. 10B. Saran . 10Daftar pustaka 4. BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider)harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakanmanajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorangmanajer, yaitu mengelola atau memanage segala sesuatu tentangkliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajarimanajemen kebidanan di perlukan pemahaman mengenai dasar dasarmanajemen sehingga konsep dasar manajemen merupakan bagianpenting sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang manajemenkebidanan.Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemensecara umum. Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkanbidan dapat menjadi manajer ketika mendapat kedudukan sebagaiseorang pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baikpula ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan.Demikian pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan padakliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalamrangka pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlumengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai ilmu manajemen secaraumum, teori teori manajemen, fungsi fungsi manajemen, dan bahkanmanajemen skill.Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logissistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur pikirbagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menanganikasus yang menjadi tanggung jawabnya. 5. Manajemen kebidanan mempunyai peran penting dalam menunjangkerja seorang bidan agar bidan dapat melakukan pelayanan dengan baikkepada kliennya.1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan manajemen kebidanan ?2. Bagaimana manajemen 7 langkah kala 1 ?1.3 Tujuan1. Mengetahui Pengertian manajemen kebidanan2. Mengetahui manajemen 7 langkah kala 1 6. BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Manajemen KebidananManajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logissistematis dalam member asuhan kebidanan, agar menguntungkankedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu,manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dalammemberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjaditanggung jawabnya.Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yangdigunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dantindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan suatukeputusan yang berfokus pada klien.Sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan, maka bidandiharapkan lebih kritis dalam melaksanakan proses manajemenkebidanan untuk mengambil keputusan. Menurut Helen Varney, iamengembangkan proses manajemen kebidanan ini dari 5 langkahmenjadi 7 langkah yaitu mulai dari pengumpulan data sampai denganevaluasi.Bidan sebagai tenaga kesehatan yang professional memberikanasuhan kepada klien memiliki kewajiban memberikan asuhan untukmenyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan. Asuhan yangdimaksud adalah asuhan kebidanan. Secara definitive, asuhan kebidanandapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh bidan kepadaindividu ibu atau anak. Asuhan kebidanan merupakan bagian daripelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudakan kesehatankelaurga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera. 7. Dalam melaksanakan tugasnya pada pelayanan kebidanan, seorangbidan melakukan pendekatan dengan metode pemecahan masalah yangdikenal dengan manajemen kebidanan.Manajemen kebidanan untuk mengaplikasikan pendekatan itu, adalah :1. Identifikasi dan analisis masalah yang mencakup pengumpulan datasubjektif dan objektif dan analisis dari data yang dikumpul/dicatat.2. Perumusan (diagnosis) masalah utama, masalah yang mungkin akantimbul (potensial) serta penentuan perlunya konsultasi, kolaborasi, danrujuakan.3. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil perumusan.4. Pelaksanaan tindakan kebidanan sesuai dengan kewenangannya.5. Evaluasi hasil tindakan. Hasil evaluasi ini digunakan untukmenentukan tingkat keberhasilan tindakan kebidanan yang telahdilakukan dan sebagai bahan tindak lanjut.2.2 MANAJEMEN 7 LANGKAH KALA 1Adapun manajemen 7 langkah kebidanan pada kala 1, yaitu :Langkah I : Tahap Pengumpulah Data DasarPada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat danlengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untukmemperoleh data dilakukan dengan cara :1. Anamnesis. Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayatmenstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dannifas, bio-psiko-sosial-spiritual, serta pengetahuan klien.2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tandavital, meliputi : 8. 1. Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auscultasi, dan perkusi)2. Pemeriksaan penunjang ( laboratorium, radiologi/USG, dancacatan terbaru serta catatan sebelumnya ).Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkahberikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yangdihadapi yang akan menentukan proses interpretasi yang benar atautidak dalam tahap selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini haruskomprehensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaansehingga dapat menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya danvalid.Contoh :A. IDENTITAS ISTRI / SUAMINama : Ny R / Tn HUmur : 23 Tahun / 24 TahunNkah : 1 kaliSuku : Bugis / BugisAgama : IslamPendidikan : SMP / SMPPekerjaan : IRT /B.HARIANAlamat : Jln. Pampang 2B. TINJAUAN KARTU ANC1. G111P11Ao2. HPHT tanggal 20-03-2009, TP tanggal 27-12-20093. Tidak pernah engalami penyakit serius dan menular4. Telah memeriksakan kehamilannya selama 5 kali5. Mendapat imunisasi TT 2 kali6. Nafsu makan ibu baik dan tidak ada makanan pantangan7. Tidak pernah menjadi akseptor KB 9. 8. Tidak pernah mengalami pendarahan dan nyeri perut selama hamilC. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG bu mengatakan hamil yang ketiga Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang disertai pelepasanlendir dan darah Tidak ada pengeluaran cairan amnion bu mengatakan janinnya bergerak kuat terutama didaerah perutsebelah kiri Ibu datang didampingi suami dan orang tuaD. RIWAYAT REPRODUKSIMenarche : 13 tahunSiklus haid : 28-30 hariLamanya haid : 5 hariBanyaknya darah haid : 2x ganti pembalut/ hariPerlangsungan haid : normal, klien tidak mengalami kelainanE. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan umum- Kesadaran komposmentis- Ibu tampak meringis kesakitan Pemeriksaan tanda tanda vitalTD : 110/70mmHg S : 360CN : 80x/m P : 22x/m Inspeksi dan palpasi1. kepalakulit kepalla bersih, rambut tidak rontok agak kemerah merahandan tidak lurus2. wajah / mukatidak ada oedema, tidak ada ikterus, tidak pucat, tidak adakloasma gravidarum 10. 3. matakonjungtiva merah muda, tidak pucatsklera putih bersihtidak ada sekretbola mata tidak menonjol4. hidungsimetris kiri kanantidak ada sekret5. mulut / gigibibir tidak pecah - pecahtidak ada gigi yang tanggal dan caries6. lehertidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan tidakteraba vena jugularis7. payudarasimetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, hyperpigmentasiareola mammae, tegang, tidak ada nyeri tekan, suhu sesuaidengan suhu tubuh, ada pengeluaran colostrum bila dipencet8. peruttampak striae livid, pembesaran perut sesuai umur kehamilan,tonus otot perut tegang, tidak tampak luka bekas operasi9. genetalia luartidak ada oedema / varices, ada pelepasan lendir dan darah10. ekstermitas atas dan bawahtidak ada odema dan varices Pemeriksaan obstetrikPalpasi Leopold 1 : 24cm Leopold II : punggung kiri 11. Leopold III : kepala Leopold IV : BAP perlimaan 3/5Tafsiran berat janin : LP 94cm x TFU 24cm = 2256His : frekuensinya 3x dalam 10 menit, durasi 35-40detik,kekuasaan sedan, teraturAuskultasi : DJJ terdengar pada keadaan perut kiribawah,teraturdan kuat dengan frekuensinya 120x/menitpemeriksaan dalam Keadaan dinding vagina normal Serviks normal Pembukaan 5cm Ketuban utuh Presentase kepala Penurunan kepala hodge II Kesan panggul normal Pelepasan lendir dan darahF. DATA PSIKOSOSIALSuami istri merencanakan kehamilannyaIbu ingin persalinannya ditolong oleh bidanG. DATA SPRITUALIbu dan suami beserta keluarga berdoa semoga Tuhan memberikekuatan dan keselamatan bagi ibu dan janinnyaH. DATA PENGETAHUAN- Ibu kurang tahu tantangProses persalinan terutama nyeri yang dirasakanPosisi posisi yang menguntungkan dalam proses persalinanCara beradaptasi dengan nyeri yang dirasakanCara relaksasi dan pengeluaran napas 12. Langkah II : Interpretasi Data DasarPada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis ataumasalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan.Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapatmerumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosisdan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapatdidefinisikan seperti diagnosis tetapi tetap membutuhkan penanganan.Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanitayang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalahjuga sering menyertai diagnosis.Diagnosis kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan bidan dalamlingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosekebidanan.Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :1) Diakui dan telah disahkan oleh profesi.2) Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan.3) Memiliki cirri khas kebidanan.4) Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan.5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.Contoh :Diagnosa : G1 P0 Ao, kehamilan 38 minggu 3 hari, punggung kiri,presentase kepala turunnya 3/5, intra uteri, tunggal hidup, inpartu kala 1fase aktif, keadaan ibu dan janin baik1. G1P0AoDs : Ibu mengatakan hamil yang pertamaDo : - tampak striae livide- tonus otot masih tegangAnalisa dan Interpretasi data 13. o Tonus otot perut masih tegang menandakan belum pernahmengalami peregangan sebelumnyao Striae livid disebabkan oleh pengaruh hormon MSH yangmeningkat selama kehamilan. MSH merupakan salah satu hormonyang dilakukan oleh lobus hipofise anterior sehingga kulit perutseolah olah retak, warnanya berubah agak hypermik dan kebiru biruan disebut striae livide (Ilmu Kebidanan Sarwono, hal 97-98)2. Umur kehamilan 38 minggu 3 hariDs : HPHT tanggal 19-11-2007Do : TP 20-08-2008TFU 24cmPenurunan kepala hodge IIPerlimaan 3/5Perut membesar sesuai umur kehamilanAnalisa dan Interpretasi dataDihitung dari HPHT tanggal 13-11-2007 s/d 20-08-2008( 269 hari = 38 minggu + 3 hari )3. situs anak memanjang punggung kiriDs : ibu merasakan tidak merasa sesakDo : Pada palpasi Leopold III teraba kepala ( teraba bulat, keras )Analisa dan Interpretasi datao Teraba tahanan palingluar disisi kiri perut ibu dan sisi kanan terababagian bagian kecil janin dimana gerakan janinnya yangdirasakan oleh ibu berada disebelah kanan perut ibu, hal inimenandakan punggung bayi berada disebelah kirio Badan janin dalam posisi kyphose dan didepan dada terdapatlengan maka DJJ yang paling jelas terdengar pada punggung janindekat dengan kepala4. Presentase kepala turunnya 3/5 14. Ds : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat terutama didaerah perutsebelah kiriDo : leopold I teraba bokongLeopold III teraba kepalaLeopold IV kepala divergen 3/5Analisa dan Interpretasi datao Pada fundus dengan situs anak memanjang terdapat salah satubagian besardari anak, tidak melenting menandakan bokongo Pada pemeriksaan dalam teraba besar, keras diantara pinggirbawah, sympisis dengan spira ischiadika menandakan kepalao DJJ lebih terdengar jelas pada sisi perut ibu bagian kanan5. janin tunggalDs : Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat terutama didaerahperut sebelah kiriDo : pada palpasi teraba 2 bagian besar pada tempat yang berbedaDJJ terdengar pada satu tempat yaitu sebelah kiri bawah perut ibuAnalisa dan Interpretasi datateraba dua bagian besar pada tempat yang berbeda yaitu pada bagianfundus teraba bokong bagian bawah perut ibu teraba kepala janin danDJJ pada satu tempat menandakan bahwa janin tunggal6. Janin hidupDs : Ibu merasakan pergerakan janinnyaDo : DJJ terdengar pada satu tempat yaitu sebelah kiri bawah perutibuAnalisa dan Interpretasi dataAdanya gerakan janin dan DJJ merupakan tanda janin hidup jantungjanin mulai berdenyut pada umur 12 minggu dan makin tua kehamilan,jantung makin matang sehingga akan lebih jelas terdengar terutamadibagian punggung janin 15. 7. Keadaan ibu dan janin baikDs : - ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit jantung, DM, hypertensi, hepatitis, asma dan penyakit alatreproduksi- Ibu merasakan pergerakan janin kuat- Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengalamiperdarahan dan nyeri perut sejak terlambt haidDo : - kesadaran composmentis- Keadaan umum baik:TD:130mmHg,N: 88x/I, S : 36,40C, P :24x/i- tidak ada oedema pada wajah atau tangan- konjungtiva tidak pucat, sclera mata tidak ikterus- DJJ 120x/i teratur dan kuatAnalisa dan Interpretasi datao Tanda tanda vital dalam batas normal, tidak oedema pada wajahdan tangan, konjungtiva tidak pucat, sclera mata tidak ikteruso DJJ 120x/i teratur dan kuat menandakan ibu dan janin baik8. inpartu kala 1 fase aktifDs : Ibu mengatakan rasa nyeri tembus belakang disertai pengeluaranlendir dan darah sejak tanggal 08-08-2008 jam 02.00 witaDo : his sedang dan teratur dengan frekuensi 3x/10 menit durasi 35-40 detikJam 09.15 wita tanggal 08-08-2008 pembukaan 5cmAnalisa dan Interpretasi datao dikatakan kala 1 karena adanya pengeluaran lendir, darah,kontraksi rahim dan pembukaan yang diawali fase laten sampai faseaktifo pengeluaran lendir dan darah berasal dari lendir kanalis servikalisdan pembuluh pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalisservikalis yang pecah karena pergeseran ketika serviks membuka 16. o kontraksi uterus disebabkan penurunan bagian terendah janin yangmenekan pleksus franken hauser sehingga menimbulkan kontraksiyang mengakibatkan pembukaanLangkah III : Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial danMengantisipasi Penanganannya.Pada langkah ini bidan mengidantifikasi masalah potensial ataudiagnosis potensial berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudahdiidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkandilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siapmencegah diagnosis atau masalah potensial ini menjadi benar-benarterjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasimasalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial yangakan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalahatau diagnosis potensial tidak terjadi. Sehingga langkah ini benarmerupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau logis.Contoh :Potensial terjadinya ruptur pada labia minoraDS : ibu mengatakan adanya dorongan meneranIbu merasa ada tekanan pada anusDO : penurunan kepala 0/5Dilatasi serviks 10cmPerineum menonjolVulva dan anus membukaAnalisa dan interpretasi data : 17. peregangan oleh bagian terendah anak tampak pada perineum yangmenonjol apabila sokongan pada perineum tidak adekuat dapatmenyebabkan terjadinya ruptur perineumLangkah IV : Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segerauntuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan TenagaKesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien.Mengindentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter danatau tenaga konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota timkesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari prosesmanajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhanprimer periodik atau kunjungan prenatal saja tetapi juga selama wanitatersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanitatersebut dalam persalinan. Data baru mungkin saja dikumpulkan dandievaluasi. Beberapa data mungkin mengidentifikasi situasi yang gawatdimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatanjiwa ibu atau anak.Data baru mungkin saja dikumpilkan dapat menunjukkan satu situasiyang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menungguintervensi dari seorang dokter. Situasi lainnya tidak merupakankegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari preeclampsia,kelainan panggul, adanya penyakit jantung, diabetes, atau masalahmedic yang serius, bidan memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengandokter.Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan memerlukankonsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti 18. pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir.Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klienuntuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang palingtepat dalam manajemen asuhan kebidanan.Contoh :Dari data yang diperoleh tidak ada data yang mendukung untuk perlunyatindakan segera / kolaborasi maka bidan tidak perlu mengadakantindakan segera / kolaborasiLangkah V : Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh.Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukanoleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutanmanajemen terhadap masalah atau diagnose yang telah diidentifikasiatau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkapdapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputiapa yang sudah terindentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalahyang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadapwanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujukklien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi-kulturalatau masalah psikologis. Dengan kata lain, asuhan terhadapwanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan setiapaspek asuhan kesehatan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui olehkedua pihak, yaitu oleh bidan dank lien agar dapat dilaksanakan denganefektif karena klien juga akan melaksanakan rencana asuhan bersamaklien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelummelaksanakannya. 19. Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh iniharus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teoriyang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akandilakukan klien.Contoh :TANGGAL 08-08-2008G1 P0 A0, gestasi 38 minggu 3 hari kala 1 fase aktifA. Tujuan1. kala 1 persalinan berlangsung normal2. kondisi ibu dan janin dalam batas normal3. ibu dapat beradaptasi secara fisiologis terhadap rasa nyeri akibatkontraksi uterusB. Kriteria1. pembukaan lengkap dan pembukaan kepala tidak melewati gariswaspada pada partograf2. kontraksi uterus adekuat 4-5x dalam 10 menit 55-60 detik3. DJJ 120x/menit kuat dan teratur4.C. Rencana Asuhan1. sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluargaRasional : dengan menyampaikan hasil pemeriksaan memberikesiapan kepada ibu dan keluarga dalam menghadapi persalinandan menghindari adanya tuntutan dari ibu, keluarga terhadaptindakan yang diberikan2. beri makan dan minum yang adekuatRasional : dengan makan dan minum yang adekuat suplai nutrisikejaringan akan terpenuhi sehingga his semakin adekuat dankelelahan dapat dicegah serta tidak terjadi pemakaian cadangankaloro yang berlebih 20. 3. anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menyenangkanberjalan jalan disekitar temapt tidur sambil menggoyangkanpinggul seperti saat berdiritidur miring kesalah satu sisi tubuh secara bergantianRasional : - berdiri atau berjalan dapat memperbesar dimensipanggul terutama PAP sehingga membantu penurunanbagian terendah janin- tidur miring kesalah satu sisi secara terus menerusdapat menyebabkan penekanan pada vena inferioryang dapat menyebabkan berkurangnya suplai darahibu kejanin4. menganjurkan ibu untuk istirahat bila merasa capekRasional : mengistirahatkan ibu dapat mengurangi pengeluarankalori yang berlebihan sehingga tenaga ibu tidak berkurang5. ajarkan meneran dan posisi ibu yang baik dalam neneranRasional : dengan mengetahui cara meneran yang baik, ibu dapatbekerja sama sehingga dapat mempercepat proses persalinan6. anjurkan ibu berkemih 1-2 jam secara spontanRasional : kandung kemih yang kosong akan memudahkanpenurunan kepala tidak mengganggu kontraksi uterus dan menjagakeseimbangan input dan output sehingga melancarkan filtrasiglomerulus ginjal sehingga mencegah bahan toksik yang dapatmengakibatkan kerusakan ginjal karena pada saat kontraksi terkadipeningkatan metabolisme tubuh7. libatkan keluarga dalam proses persalinan ( sayang ibu )Rasional : dengan melibatkan keluarga dalam proses persalinan ibudapat merasa aman sekaligus mengurangi reaksi mental danemosional negatif pada ibu8. lakukan pemeriksaan dalam 4 jam kemudian 21. Rasional : dengan melakukan pemeriksaan dalam 4 jam kemudianpetugas dapat mengobservasi kemajuan persalinan9. jaga hak privacy pasien dalam persalinan dengan menggunakanpenutup tiraiRasional : manusia dalam keadaan sadar akan merasa malu akanharga dirinya apabila ibu dalam keadaan tidak menggunakanpenutup saat diperiksa sehingga dapat dilihat oleh orang lain yangmembuat ibu merasa malu oleh karena itu dalam memeriksa pasienharus menggunakan penutup / tirai10. siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pertolonganpersalinanRasional : alat dan bahan merupakan faktor utama dalampertolongan persalinan karena dengan alat dan bahan yang lengkapkita dapat bekerja secara efektif dan efisien11. pantau kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin melaluipartografRasional : partograf merupakan suatu petunjuk / pedoman yangsifatnya efektif dan efisien dalam minilai keadaan ibu dan janinsehingga jika terdapat kesenjangan, kita dapat mengambilkeputusan klinikLangkah VI : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien danAman.Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yangtelah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien danaman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruh oleh bidan atau sebagianlagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidakmelakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggungjawab untuk 22. mengarahkan pelaksanaannya, misalnya memastikan langkah-langkahtersebut benar-benar terlaksana.Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter untukmenangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidandalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggungjawabterhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruhtersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan biayaserta meningkatkan mutu dan asuhan klien.Contoh :Tanggal 08-08-2008Jam 09.30 wita :- Menyampikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga- Menganjurkan ibu untuk makan dan minum- Menganjurkan ibu memilih posisi yang menyenangkanJam 09.45 wita :- Menganjurkan ibu untuk istirahat bila merasa capek- Menganjurkan ibu cara meneran yangbaik,memberi teh manis 250ccJam 10.00 wita :- Mengobservasi his, DJJ dan nadi ibu- His 3x/10 menit durasi 35-40 detik- DJJ 120x/menit- Nadi 84x/menitJam 10.20 wita :Menganjurkan ibu berkemih 1-2 jam secara spontan, menjalankankipas anginJam 10.45 wita :Menjaga hak privacy ibu dengan menutup tirai pada saat pemeriksaanJam 11.00 wita :- Mengobservasi his, DJJ dan nadi ibu 23. - His 4x/10 menit durasi 50-55 detik- DJJ 136x/menit- Nadi 88x/menitJam 11.30 wita :menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pertolonganpersalinan sesuai stndar APNJam 12.00 wita :- Memantau kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin melakukanVT- Tidak ada kelainan vagina- Pembukaan lengkap 10cm- Ketuban utuh- Presentase kepala ubun ubun kecil kanan depan- Penurunan kepala Hodge IV- Kesan panggul normalJam 12.30 wita :Memecahkan ketuban, air ketuban jernih, perineum menonjol, vulvaterbuka, kepala sudah tampak didasar panggulLangkah VII : MengevaluasiPada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhanyang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuanapakah benar-benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimanatelah diidentifikasi dalam diagnose dan masalah. Rencana tersebut dapatdianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedangkansebagian belum efektif. Mengingat bahwa proses manajemen asuhan inimerupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu 24. mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melaluimanajemen tidak efektif serta melakukan penyusaian terhadap rencanaasuhan tersebut.Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakanpengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhitindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses manajementersebut berlangsung di dalam situasi klinik dan dua langkah terakhirtergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin prosesmanajemen ini dievaluasi dalam tulisan saja.Contoh :TANGGAL 08-08-20081. Ibu komperatif dan bisa bekerja sama dalam setiap tindakan danpendidkan kesehatan yag diberikan2. Ibu mendapat dukungan fisik dan psikologis3. Alat siap pakai4. His 4x/10 menit durasi 50-55 detik, DJJ 136x/menit, nadi 88x/menit5. Ketuban dipecahkan 12.30 wita6. Ibu mengatakan nyeri bertambah kuat sering serta lama7. Ibu merasa ingin meneran8. Perineum menonjol, vulva dan anus membuka9. Kepala sudah nampak didasar panggul10. Kala 1 berlangsung 10 jam 25. BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanSecara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi :1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasikebutuhan konsumen.2. Meliputi seluruh kegiatan.3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untukmengidentifikasi seluruh konsumen.4. Memberikan pelayanan secara berkesinambungan.5. Memonitor kepuasan konsumen.6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melaluipemantauan ulang.7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakandab pelayanan khusus secara tetap melalui prosedur dan systeminformasi yang fleksibel.3.2 SaranDalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan.Oleh karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritikyang sifatnya membangun. 26. DAFTAR PUSTAKAAsrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Hal. 109Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta. Hal. 117Tadjuddin norma. Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Makassar :Makassar. Hal 70