Case Manejemen Anestesi Pada Skoliosis Idiopatik

Click here to load reader

download Case Manejemen Anestesi Pada Skoliosis Idiopatik

of 31

description

skoliosis

Transcript of Case Manejemen Anestesi Pada Skoliosis Idiopatik

LAPORAN JAGA UGD RSMM KAMIS, 28 AGUSTUS 2014

Chairunnisa K (030.10.062)M. Reza Adriyan (030.10. 166Pembimbing : Dr. Nurgani Aribinuko, Sp.An (KIC)LAPORAN KASUSManajemen Anestesi pada Skoliosis IdiopatikIDENTITAS PASIENNo. RM: 1313838Nama : An. BUmur : 13 tahun 2 bulanBerat Badan: 36 kgJenis kelamin: PerempuanAlamat: Kalibata Pancoran Jakarta Selatan Status pernikahan : Belum menikahPendidikan terakhir: Tamat SLTPAnamnesisAutoanamnesis/alloanamnesis

Keluhan UtamaBentuk tulang belakang yang tidak lurus. .RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien datang ke poli orthopedi RSUP Fatmawati dengan keluhan tulang punggung yang tidak lurus, keluhan tersebut menurut orang tua pasien semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Orang tua pasien juga mengeluhkan posisi kedua bahu anaknya tidak seimbang atau miring sebelah. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUAsma (-)Hipertensi (-)Diabetes Melitus (-)Penyakit jantung (-)Alergi obat dan makanan tertentu (-)Riwayat operasi sebelumnya (-) Riwayat TB (-)PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentisTanda Vital :TD: 110/90 mmHgN: 92 x/mnt Napas: 18 x/menit Suhu: afebris Berat Badan: 36 kgPEMERIKSAAN FISIKMata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Telinga: Kanan : liang telinga lapang, sekret (-), serumen minimal, membran timpani intak, refleks cahaya (+) jam 5Kiri: liang telinga lapang, sekret (-), serumen minimal, membran timpani intak, refleks cahaya (+) jam 7Hidung: liang hidung lapang, septum deviasi (-), sekret (-/-), mukosa hiperemis (-/-)Tenggorokan: arkus faring simetris, uvula di tengah, Tonsil T1-T1 tenang, dinding faring posterior tidak hiperemisLeher: KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesarJantung: bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)Paru: suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-Abdomen: datar, supel, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+) normalEkstremitas: akral hangat +/+HASIL LABORATORIUMHb: 13,0 g/dl Ht: 39 %Leukosit : 7,800 rbTrombosit: 84,000 rbEritrosit: 5,08 juta/dLGDS: 89 mg/dlSGOT: 65 U/ISGPT: 17 U/IUreum: 9 mg/dlKreatinin: 0,4 mg/dlMasa perdarahan: 1,5 menitMasa pembekuan: 4,0 menitPT: 19,1 detikAPTT: 30,5 detikHASIL RADIOLOGI

HASIL RADIOLOGI

DIAGNOSIS KERJASkoliosis idiopatikPERENCANAAN ANESTESIKeadaan Intraoperasi 5 November 2014 (Catatan Anestesia)Persiapan AnestesiInformed consentPuasa 6-8 jam pre-operasi

PERENCANAAN ANESTESIPenatalaksanaan AnestesiDiagnosa Pre Op: Skoliosis IdiopatikJenis Operasi: Koreksi SkoliosisTeknik : General Anestesi ETT Non Kingking no. 6,5 cuff (+)Status Fisik: ASA 2Premedikasi: Fentanyl, midazolamInduksi : PropofolPelemas Otot: ArtacuriumInhalasi: Isoflurane, N2O, O2 Respirasi: Napas kendali (CMV) VT 400 ml, RR 12x/mnt Posisi: ProneInfus: Ringer laktat, voluven, gelafusin, PRC.FFP,TC

PRE OPERASIBeberapa hal yang harus kita nilai dari pasien dengan skoliosis thorakalis, yaitu jalan nafas, respirasi, kardiovaskular fungsi neurologis Skoliosis dapat dinilai tingkat keparahannya , Pengukiran dilakukan dengan menggunakan metode cobbs, yang direkomendasikan oleh committee of the scoliosis research society.Koreksi trombosit Trombocyte concentrate (TC) : 75 x BB (kg) =.. Unit 350 TC : 75 x 36 = 7,7 8 unit trombosit 350 INTRA OPERASIMonitoring standar dipasang pada pasien ini Pemasangan CVC dan arteri line Alat monitoring neurologis seperti SSEPs atau MEPs Teknik hipotensi terkendaliPemasangan kateter urineINTRA OPERASIPre medikasi dengan memberikan obat anti emetik dan obat-obatan yang memiliki efek sedasiInduksi dengan obat-obat yang sesuai dengan teknik intubasiIntubasi pasienPemasangan packing untuk menghindari hipersalivasiPosisikan pasien dalam posisi prone,gunakan padding di wajah, bahu dan kakiPemeliharaan anestesia dapat dilakukan menggunakan kombinasi inhalasi dengan N2O:O2 dan sevoflurane, analgetik dan pelumpuh otot intravena.

KEBUTUHAN CAIRANKebutuhan cairan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:Maintenance (M) = 4 x 10 kg pertama 2 x 10 kg kedua 1 x sisa Jumlah =.Pengganti puasa sebelum operasi (PP) = lama puasa x maintenanceStress operasi (SO) Kecil = 2Sedang = 4Berat = 6Jadi, SO = BB x jenis operasi (kecil/sedang/berat)

KEBUTUHAN CAIRANPemberian pada jam I karena pasien telah terpasang infus maka pengganti puasa akan diberikan , sehingga : M + PP + SO. Sedangkan untuk jam ke II : M + PP + SO. Pemakaian rumus pada pasien ini adalah :M : 4 x 10 = 40 2 x 10 = 20 1 x 16 = 16 = 76 ccPP : 8 x 76 = 380 ccSO: 6 x 36 = 216 cc

KEBUTUHAN CAIRANJam I76 + 380/2 + 21676 + 190 + 216 = 482 cc

Jam II76 + 380/4 + 21676 + 95 + 216 = 387 cc Jam III76 + 380/4 + 21676 + 95 + 216 = 387 cc

Jam IV76 + 21676 + 216 = 292 cc Jam V76 + 21676 + 216 = 292 cc Dari perhitungan di atas, cairan yang dibutuhkan oleh pasien ini selama operasi adalah 1.840 cc atau kurang lebih 4 kolf cairan.

POST OPERASIPemberian obat-obat analgetikKriteria ekstubasi :Napas spontan dan adekuatPasien sadar dan koorperatifHemodinamik stabil

POST OPERASIKeadaan Akhir Pembedahan:Tekanan Darah: 124 / 63 mmHgNadi: 102 x / menit Muntah: (+)Mual: (+)Sianosis: (-)Diagnosis post-op: Skoliosis Idiopatik

Saat pasien dibawa ke ruang pemulihan didapatkan Aldrette score 6. Pasien diberikan oksigenasi sambil dilakukan pemantauan tekanan darah, nadi, saturasi, dan keseimbangan cairan. Saat di RR pasien mual dan muntah sehingga diberikan ondancentron sebagai anti-emetik 4 mg intravena. Saat keluar dari ruang pemulihan didapatkan Aldrete score 10 sehingga pasien sudah bisa dipindahkan ke ruangan.POST OPERASI (ICU)Keadaan Post Op Hari I di ICU:Nafas: SpontanTekanan Darah: 120 / 78 mmHgNadi: 109 x / menit Suhu: 37,2oCUrin output : 850 cc/24 jam 0,98 cc/kg/jam

RESUMEPasien An. B, 13 tahun 2 bulan, Pasien datang ke poli orthopedi RSUP Fatmawati dengan keluhan keluhan tulang punggung yang tidak lurus, keluhan tersebut menurut orang tua pasien semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Orang tua pasien juga mengeluhkan posisi kedua bahu anaknya di seimbang atau miring sebelah. Diagnosis pada pasien ini adalah Skoliosis Idiopatik dan akan dilakukan Operasi Koreksi Skoliosis.

Pemeriksaan fisik pasien sebelum dilakukan operasi didapatkan BB pasien 36 kg, TD 13/90 mmHg, nadi 80 x/mnt, napas 18x/menit, suhu afebris. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13,0 g/dl, Ht 39 vol %, leukosit 7800/ul, trombosit 84 ribu/ul, Lamanya tindakan anastesi dan operasi koreksi skoliosistimpanoplasty yang dialami pasien 4 jam 45 menit. Pasien menggunakan teknik general anestesi dengan premedikasi menggunakan midazolam 2mg, fentanyl 100 mcg, induksi menggunakan propofol 100 mg, dan relaksasi menggunakan artacurium 20 mg. Napas pasien dikendalikan oleh ventilator dengan volume tidal 400 ml dan frekuensi napas 12x/menit. Pasien dioperasi dengan posisi terlentang, menggunakan infus pada tangan kiri ukuran 18 G. Rumatan menggunakan isoflurane 2 vol%. Pasien menggunakan obat-obatan adjuvant berupa artacurium 10 mg, ondancetron 4 mg, fentanyl 50 mcg, calcium glukonat 1000 mg, dexamethason 10 mg, propofol syringe pump.

Hemodinamik pasien ini selama operasi cenderung stabil dalam keadaan hipotensi dari awal hingga akhir.Jenis operasi yang dialami pasien termasuk kedalam operasi besar. Dengan jumlah cairan yang masuk sebesar 6750 ml, total perdarahan 3000 ml, dan jumlah urin yang dihasilkan selama operasi 1450 ml. Balans cairan pasien 2300.

DAFTAR PUSTAKASoenarjo, Jatmiko HD, et al. Anestesiologi. 2010. Semarang: Ikatan Dokter Spesialis Anestesi dan Reanimasi (IDSAI) Cabang Jawa Tengah.Latief SA, Suryadi KA, et al. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi Kedua. 2001. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.Leksana, E. Terapi Cairan dan Elektrolit. 2004. Semarang: Bagian Anestesi dan Terapi Intensif FK UNDIP.Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anesthesiology. Ed.4. New York: McGraw Hill; 2006.I.D.G Tresna Rismantara, I Putu Pramana Suarjaya. Jurnal Anestesiologi Indonesia. Vol VI. Denpasar: Bagian Anestesi dan Terapi Intensif FK Udayana; 2014.TERIMA KASIH