Manajemen Sumber daya manusia

16
MOTIVASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERSONEL POLRI DI POLRES TANGGAMUS BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah merupakan salah satu bentuk organisasi nasional yang mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, dalam menjalankan perannya sesuai dengan amanat perundang-undangan, maka Polri harus benar-benar dapat bekerja secara optimal, dan menjalankan visi, misi, tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebijakan pimpinan yang mengacu kepada sistem yang ada di negara ini. Polres Tanggamus sebagai bagian dari dari organisasi Kepolisian Nasional, juga merupakan bentuk organisasi setingkat KOD. Wilayah Polres Tanggamus adalah bagian dari Kepolisian Daerah Lampung, yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten Tanggamus dan terdiri dari 12 Polsek. Wilayah Kapubaten Tanggamus sendiri adalah merupakan wilayah yang berada di Propinsi Lampung dan merupakan daerah yang dahulu sebelum tahun 2003 berada di dalam Kabupaten Lampung Selatan yang kemudian dimekarkan menjadi Kabupaten Tanggamus. Sehingga Polres Tanggamus sebagai organisasi pemerintahan atau instansi yang bertanggung jawab terhadap situasi keamanan dan ketertiban di wilayahnya sehingga harus 1

description

Analisis pemberian motivasi bagi anggota Polri di Polres Tanggamus Lampung

Transcript of Manajemen Sumber daya manusia

Page 1: Manajemen Sumber daya manusia

MOTIVASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA

PERSONEL POLRI DI POLRES TANGGAMUS

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah merupakan salah satu bentuk organisasi

nasional yang mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Oleh karena itu, dalam menjalankan perannya sesuai dengan amanat perundang-

undangan, maka Polri harus benar-benar dapat bekerja secara optimal, dan menjalankan visi,

misi, tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebijakan pimpinan yang mengacu

kepada sistem yang ada di negara ini.

Polres Tanggamus sebagai bagian dari dari organisasi Kepolisian Nasional, juga

merupakan bentuk organisasi setingkat KOD. Wilayah Polres Tanggamus adalah bagian dari

Kepolisian Daerah Lampung, yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten Tanggamus dan terdiri

dari 12 Polsek. Wilayah Kapubaten Tanggamus sendiri adalah merupakan wilayah yang berada

di Propinsi Lampung dan merupakan daerah yang dahulu sebelum tahun 2003 berada di dalam

Kabupaten Lampung Selatan yang kemudian dimekarkan menjadi Kabupaten Tanggamus.

Sehingga Polres Tanggamus sebagai organisasi pemerintahan atau instansi yang bertanggung

jawab terhadap situasi keamanan dan ketertiban di wilayahnya sehingga harus mempersiapkan

personilnya secara profesional agar dapat menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di

sana.

Sebagai sebuah organisasi, Polres Tanggamus mempunyai kegiatan yang mencakup

seperti apa yang dilaksanakan dalam organisasi lainnya. Di dalamnya ada visi, misi, rencana

kerja, tujuan, sasaran, hingga masalah pengawasan dan pengendalian. Tentunya kesemuanya

tergantung dan disesuaikan dengan kebijakan dari organisasi di atasnya.

Salah satu faktor yang mendukung terselenggarakannya kegiatan di Polres Tanggamus,

yang mendukung keberhasilan mencapai tujuan adalah kualitas dan kuantitas Sumber Daya

Manusia yang dimilki oleh Polres Tanggamus. Sumber Daya Manusia adalah merupakan faktor

terpenting dalam menjalankan roda organisasi. Tanpa Sumber Daya Manusia yang baik, tujuan

organisasi akan sulit untuk di capai. Untuk itulah dalam lingkup organisasi Polres Tanggamus,

1

Page 2: Manajemen Sumber daya manusia

pimpinan harus mampu untuk meningkatkan kinerja, dengan cara memberikan motivasi kepada

anggota agar semangat dan optimal dalam melaksanakan tugas. Menentukan kinerja yang dapat

dilakukan dengan menggunakan masukan dari staf dan masyarakat lingkungan kerja1. Salah

satunya adalah berbagai masukan tentang keberadaan personil Polres Tanggamus, dalam

kualitasnya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Motivasi adalah merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja bagi

personil Polres Tanggamus. Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam mendorong

personil Polres Tanggamus, agar dapat melaksanakan tugas dalam menegakkan hukum,

perlindungan pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta menciptakan Kamtibmas di wilayah

hukum Polres Tanggamus. Oleh karena itu, penting kiranya bagi pimpinan Polres Tanggamus

untuk memberikan motivasi kepada anggotanya, untuk meningkatkan kinerja di Polres

Tanggamus.

2. Identifikasi Masalah

Sumber Daya Manusia adalah merupakan faktor yang sangat penting dan sangat dominan

dalam menentukan keberhasilan sebuah organisasi, termasuk Polres Tanggamus. Sehingga sangat

perlu bagi kita, untuk meningkatkan kualitas untuk personel di Polri di Polres Tanggamus, agar

dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuannya yaitu melaksanakan amanat undang-undang

dalam tugas pokoknya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum

dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.2

Sehingga dalam makalah ini, penulis dapat merumuskan permasalahan yaitu

“Bagaimanakah upaya Kapolres Tanggamus dalam meningkatkan kinerja personel anggota

Polri di Polres Tanggamus dalam mendukung pelaksanaan tugas pokoknya untuk menciptakan

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum dan memberikan perlindungan,

pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tanggamus?”

Hal tersebut akan berusaha penulis bahas dalam uraian pembahasan di dalam makalah ini,

sesuai dengan teori-teori-teori yang ada, dan disesuaikan dengan keadaan dan kondisi di

1 Evodia Iswandi, POLISI PROFESIONAL DAN BERSAHABAT, Yayasan ILYD, Tangerang, Mei 2006, Halaman 5.

2 Undang-undang No 2 tahun 2002 tentang KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, pasal 13, Babinkum Polri, Agustus 2002.

2

Page 3: Manajemen Sumber daya manusia

lapangan, yang memang menuntut dilakukannya upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja

anggota Polri khususnya di Polres Tanggamus.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud dari disusunnya makalah ini adalah selain melaksanakan tugas yang diberikan

oleh dosen juga memberikan gambaran / deskripsi kepada pembaca mengenai cara pimpinan

Polres Tanggamus dalam memberikan motivasi anggotanya untuk melaksanakan tugas

pokoknya sebagai sebagai pelayan, pelindung, pengayom masyarakat dan penegak hukum,

dengan mendasari Renja Polres Tanggamus TA.2008 dan beberapa referensi keilmuan yang

relevan dengan pelaksanaan tugas pokok Polri.

b. Tujuan

Dengan penulisan makalah ini, kami mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan

sebagai referensi dan tambahan wawasan / pengetahuan bagi pembaca mengenai hal-hal

yang berkenaan dengan pelaksanaan pemberian Motivasi kerja dalam rangka meningkatkan

kinerja personil Polres Tanggamus .

3

Page 4: Manajemen Sumber daya manusia

BAB III

P E M B A H A S A N

Salah satu program ataupun rencana yang tercantum dalam rencana kerja Polres Tanggamus

adalah meningkatkan kemampuan serta pemeliharaan sumber daya manusia yang dalam hal ini

adalah personil Polres Tanggamus. Esensi dasar pengembangan sumber daya manusia adalah

menyentuh kebutuhan dasar dari sumber daya manusia yang bersangkutan. Salah satu dimensi

kebutuhan dasar dari sumber daya manusia atas karakteristik yang mereka miliki adalah

pengembangan jati diri untuk maju, yaitu meningkatkan peran hari esok berkualitas daripada peran

hari ini3.

Polres Tanggamus sebagai organisasi mempunyai produk yang langsung berkaitan dengan

masyarakat, berupa pelayanan yang maksimal dalam berbagai hal kepada masyarakat. Agar

produktivitas tersebut dapat memperoleh tanggapan yang positif dari masyarakat, maka sumber daya

manusianya harus ditingkatkan, salah satunya adalah dengan motivasi. Hubungan motivasi dan

produktivitas sangat bergantung pada unsur pimpinan dalam tingkatan-tingkatan tertentu. Maksudnya

adalah yang dapat memotivasi anggota agar lebih meningkatkan kinerja adalah pimpinannya baik

secara langsung maupun oleh pimpinan tertinggi dalam organisasi, dalam hal ini adalah Kapolres

Tanggamus. Sebagai pimpinan dalam organisasi, Kapolres dapat memberikan motivasi kepada

anggotanya, sehingga kinerja dalam pelayanan kepada masyarakat dapat optimal dan memberikan

hasil yang maksimal.

Motivasi kerja seseorang sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja yang dapat di capai

dalam pekerjaannya. Berelson dan Steiner mendefinisikan motivasi sebagai all those inner striving

conditions variously described as wishes, desires, needs, drives, and the like (Machrany, 1985).

Motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong

kegiatan atau moves dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang

memberi kepuasan atau mengurangi keidak seimbangan4.

Motivasi erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, bisa berupa pengakuan

jati diri, kebutuhan sosial ataupun yang terkait dengan materi. Upaya untuk meningkatkan motivasi,

3 Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1, Penerbit Sanyata Sumanasa Wira Sespim Polri, Lembang-Bandung, Nopember 1995, Kata Pengantar.

4 Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1, Penerbit Sanyata Sumanasa Wira Sespim Polri, Lembang-Bandung, Nopember 1995, Halaman 195.

4

Page 5: Manajemen Sumber daya manusia

tidak bisa terlepas dari adanya kebutuhan. Di dalam ilmu manajemen, kita kenal adanya salah satu

teori motivasi yang dikemukakan oleh A. Maslow, bahwa manusia sebagai hirarkhi mencakup adanya

5 (lima) kebutuhan, yaitu5 :

1. Fisiologis, yang meliputi kebutuhan akan udara, air, makan, seks.

2. Rasa aman, yang mencakup kebutuhan akan keselamatan, ketertiban, dan bebas dari rasa

takut dan ancaman.

3. Rasa memiliki dan cinta / kebutuhan sosial, mencakup hubungan manusiawi.

4. Penghargaan, mencakup kebutuhan akan harga diri, rasa hormat dari orang lain.

5. Aktualisasi diri, meliputi kebutuhan untuk berkembang, untuk merasa terpenuhi dan

menyadari potensi seseorang.

Disesuaikan dengan keadaan dan kondisi di lapangan, dengan memahami akan adanya

kebutuhan seseorang, sangat membantu dalam memotivasi personil atau anggota khususnya anggota

Polres Tanggamus, ke arah peningkatan kinerja agar dapat mencapai tujuan dalam melaksanakan

tugas pokoknya sebagai anggota Polri. Sehingga sangat penting kiranya setiap pimpinan Polri di

tingkat manapun baik pimpinan tingkat atas, menengah maupun pimpinan di bawah, memahami

pentingnya menumbuhkan motivasi anggota / personil untuk lebih giat bekerja, dan mencapai hasil

yang maksimal.

Di Polres Tanggamus, ada beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pimpinan, baik

pimpinan tertinggi (Kapolres) ataupun staf di bawahnya, agar dapat menumbuhkan motivasi kerja

bagi personilnya, antara lain :

1. Menempatkan personil Polri sesuai dengan kemampuannya.

Upaya yang dilakukan adalah dengan menempatkan personil sesuai dengan

kemampuannya (the right man in the right place) . Misalnya yang sudah melaksanakan

pendidikan Reserse, maka anggota tersebut di tempatkan di Sat Reskrim, begitu juga

dengan fungsi-fungsi yang lain disesuaikan dengan kualifikasinya. Sehingga anggota

tersebut merasa nyaman dan enak serta memiliki motivasi dalam bekerja.

2. Melaksanakan pendidikan dan latihan bagi personil

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk peningkatan kualitas personil, sehingga personil

tersebut merasa mampu dan percaya diri dalam melaksanakan tugasnya. Pelaksanaan

5 HIMPUNAN TEORI/PENDAPAT PARA SARJANA BERKAITAN DENGAN KEPOLISIAN, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, 2006, Halaman 104.

5

Page 6: Manajemen Sumber daya manusia

pendidikan dan latihan kepada anggota Polri, dilaksanakan secara merata, sehingga tidak

terjadi kesenjangan antar anggota, terhadap kesempatan untuk mengikuti pendidikan.

Upaya ini jelas dapat mendorong dan menumbuhkan motivasi bagi anggota tersebut untuk

bekerja sebaik-baiknya.

3. Mutasi yang bersifat promosi dan demosi.

Mutasi lebih sederhana dapat kita kenal dengan pindah tugas. Secara umum mutasi adalah

kegiatan personalia yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung

jawab, dan status personalia seseorang pada situasi tertentu dengan tujuan agar personil

yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan

prestasi kerja yang semaksimal mungkin6. Mutasi dilaksanakan bisa atas pengajuan dari

personil itu sendiri, maupun adanya kebijakan pimpinan, namun keputusan tetap berada di

tangan pimpinan. Mutasi yang bersifat demosi ataupun promosi adalah terkait dengan

pemberian penghargaan dan hukuman (reward and punishment). Sehingga dengan adanya

hal yang demikian, akan memotivasi anggota untuk giat bekerja, karena adanya mutasi ke

jabatan yang lebih baik (promosi).

4. Pembinaan moral dan disiplin kerja

Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi anggotanya dalam bekerja yang dilakukan

oleh pimpinan pada Polres Tanggamus adalah dengan mengadakan program pembinaan

moral dan disiplin kerja. Dengan diadakannya kegiatan pembinaan tersbut akan

menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap pekerjaanya. Sehingga perilaku anggota

Polri dan tugas pokok yang dibebankan kepadanya, dilaksanakan dengan keikhlasan, dan

dengan kesadaran yang tinggi. Sehingga motivasi kerja tersebut akan muncul dengan

sendirinya seiring dengan terbentuknya jiwa, sikap maupun mental anggota Polri dalam

melaksanakan tugasnya. Sehingga tugas yang dibebankan kepada setiap personil Polres

Tanggamus, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

6 Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1, Penerbit Sanyata Sumanasa Wira Sespim Polri, Lembang-Bandung, Nopember 1995, Halaman 165.

6

Page 7: Manajemen Sumber daya manusia

5. Kebijakan reward and punishment

Di lingkup organisasi manapun, setiap pimpinan dapat dipastikan akan mempunyai

kebijakan reward and punishment terhadap kinerja anggotanya. Reward berarti

penghargaan dan punishment berarti hukuman. Apalagi dalam organisasi Polri, khususnya

bagi Polres Tanggamus, dimana salah satu tugas pokoknya adalah menegakkan hukum,

maka secara internal harus berani membenahi diri memberikan hukuman kepada anggota

Polri yang melanggar. Hal ini memang sudah dilakukan, terbukti dengan adanya beberapa

pelanggaran disiplin anggota yang telah disidangkan, ataupun anggota Polri yang

melakukan tindak pidana, telah diajukan ke Pengadilan. Selain itu bentuk punishment

yang lain adalah dengan memindahkan anggota ke tempat tugas yang lain, sebagai

pelajaran untuk instropeksi diri. (demosi). Untuk penghargaan dapat diberikan berupa

promosi jabatan, ataupun promosi pindah tugas, ataupun dapat berupa bonus atau uang.

Karena dengan adanya hal yang demikian akan menimbulkan rangsangan bagi anggota

untuk giat bekerja dan tidak melakukan pelanggaran, karena akan mendapatkan reward

and punishment.

Dengan adanya beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pimpinan pada Polres Tanggamus,

untuk meningkatkan motivasi dalam bekerja bagi anggotanya, maka dampak yang dirasakan

sangatlah besar. Dengan adanya beberapa upaya tersebut, kegiatan pelayanan di Polres Tanggamus

semakin meningkat, dan anggota semakin aktif bekerja, sehingga semakin mendapat respon yang

positif dari masyarakat. Secara tidak langsung, peningkatan motivasi kerja personil Polres

Tanggamus tersebut akan semakin memperbaiki citra Polri di masyarakat yang sempat terpuruk. Dan

kini sejalan dengan digulirkannya Program Polmas (community policing), secara tidak langsung

peningkatan pelayanan akan mendukung pelaksanaan program tersebut.

Meskipun telah dilaksanakan beberapa upaya tersebut di atas, masih ada beberapa kendala

dan hambatan, dalam menumbuhkan motivasi anggota untuk giat bekerja atau meningkatkan kinerja,

antara lain adalah :

1. Penempatan personil Polri di Polres Tanggamus, banyak yang belum mempunyai

kualifikasi dalam fungsi tertentu, seperti reserse, intel ataupun lalu lintas.

7

Page 8: Manajemen Sumber daya manusia

2. Kecenderungan bagi anggota Polri untuk memilih jabatan atau fungsi tertentu yang di

kenal “basah”, seperti reserse dan lalu lintas, sehingga membuat kecemburuan dan pada

fungsi lain.

3. Kebutuhan hidup yang terus meningkat, yang mengakibatkan gaji yang diterima tidak

cukup untuk memnuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut terkendala karena masalah gaji

adalah merupakan kebijakan pemerintah.

4. Anggaran yang kadang-kadang turun tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada sehingga

juga dapat menghambat motivasi bekerja personil Polri.

5. Resiko tugas yang tinggi bagi personil Polri, kurang di dukung dengan adanya peralatan

ataupun piranti yang memadai, seperti HT yang kondisinya bagus, senjata api, maupun

peralatan lain yang dibutuhkan.

Namun demikian, mengingat pentingnya motivasi dalam melaksanakan kerja, pimpinan

Polres Tanggamus berusaha untuk tetap melakukan upaya meningkatkan motivasi kerja bagi

anggotanya. Karena tanpa motivasi kerja yang tinggi, akan sulit untuk mendapatkan kinerja yang

maksimal dari anggota. Sehingga hambatan yang ada, berusaha untuk tidak dijadikan alasan bagi

Polres Tanggamus untuk tidak memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Tentunya di samping

itu juga masih dilakukan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut, sambil menunggu kebijakan

yang kongkrit yang mendukung peningkatan motivasi kerja bagi anggota Polri.

BAB IV

P E N U T U P

Kesimpulan

8

Page 9: Manajemen Sumber daya manusia

Motivasi adalah hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja, dan memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Ini merupakan kesimpulan yang dapat penulis ambil dari uraian di bab

sebelumnya. Namun tentu saja bukan hanya penulis saja yang setuju akan hal tersebut, siapapun akan

mengatakan bahwa motivasi adalah hal yang terpenting dalam memacu anggota untuk meningkatkan

kinerjanya.

Dari uraian di atas kita berharap, bukan hanya di Polres Tanggamus saja dilakukan upaya-

upaya peningkatan kinerja melalui pemberian motivasi, namun juga dapat diselenggarakan di seluruh

organisasi Polri. Hal ini memang sudah dapat dibuktikan bahwa kinerja anggota Polri dapat

meningkat apabila motivasi juga ditingkatkan. Adalah tugas kita sebagai calon-calon pemimpin Polri

untuk memahami hal tersebut, sehingga dapat melaksanakan kepemimpinan dengan sebaik-baiknya

dan melaksanakan tugas pokok Polri sesuai amanat rakyat melalui Undang-undang.

Saran

Dalam makalah ini, penulis memberikan saran kepada pimpinan Polri dalam rangka

meningkatkan kinerja personil melalui pemberian motivasi, antara lain :

1. Upaya-upaya peningkatan motivasi kerja bagi anggota Polri, dilaksanakan di sepanjang

waktu dan tidak mengenal tempat baik itu sesudah maupun sebelum melaksanakan tugas.

2. Pimpinan Polri di tingkat Mabes agar kiranya mengusulkan kepada pemerintah dan DPR

untuk menaikkan gaji bagi anggota Polri dan menaikkan anggaran operasional setingkat

Polres. Diharapkan hal ini akan menggairahkan kondisi kerja dan terjaminnya

pelaksanaan tugas di lapangan

3. Dalam pemberian punish dan reward diharapkan seimbang dan selaras, pimpinan jangan

hanya memberikan punishment saja kepada anggota tetapi juga jangan ragu untuk

memberikan reward kepada personil yang berhasil menjalankan tugas di depan para

anggota lainnya. Diharapkan dengan pemberian motivasi seperti itu akan memacu

anggota untuk menjadi yang terbaik.

9

Page 10: Manajemen Sumber daya manusia

4. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada personel Polri untuk memperoleh

pendidikan baik di jenjang karier maupun di jenjang umum serta menempatkan mereka

pada lingkungan kerja yang tepat.

5. Setiap pimpinan disetiap levelnya diharapkan memiliki terobosan-terobosan yang menarik

dalam memberikan motivasi kepada anggotanya sehingga tidak menimbulkan kebosanan

dalam bekerja

Demikian Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia, penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna maka

penulis meminta koreksi, saran dan kritik yang membangun dari para dosen dan pembaca demi

lebih baiknya makalah ini dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

10

Jakarta, Agustus 2008PENULIS

DOLLY GUMARANO. MHSW 6496

Page 11: Manajemen Sumber daya manusia

1. Evodia Iswandi, POLISI PROFESIONAL DAN BERSAHABAT, Yayasan ILYD, Tangerang,

Mei 2006.

2. Undang-undang No 2 tahun 2002 tentang KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Babinkum Polri, Agustus 2002.

3. Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1,

Penerbit Sanyata Sumanasa Wira Sespim Polri, Lembang-Bandung, Nopember 1995.

4. HIMPUNAN TEORI/PENDAPAT PARA SARJANA BERKAITAN DENGAN KEPOLISIAN,

Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, 2006.

11