Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi
-
Upload
heru-dwi-setiawan -
Category
Documents
-
view
116 -
download
6
description
Transcript of Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi
M A K A L A H MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASI
DALAM ORGANISASI
Disusun Oleh :
“HERU DWI SETIAWAN” 11 63211 001703
YAYASAN PENDIDIKAN PRASETYA
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
STIA “PEMBANGUNAN” TERAKREDITASI
Jalan Lumba-lumba No. 9 (0331) 486182- Fax. (0331) 424296 Jember
ii
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. penulis telah
berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang
Organisasi dan Manajemen.
Penulis sadar bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari sempurna,
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu penulis mohon
bantuan dari para pembaca,
Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga informasi yang ada dalam makalah
ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Apabila
ada kesalahan dalam penulisan, mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya penulis
mengucapkan terima kasih.
Jember, 10 April 2012
Penulis
iii
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Manajemen dan Pengertiannya ............................................. 1
B. Fungsi-Fungsi Manajemen .................................................... 1
BAB II ORGANISASI SEBAGAI WADAH MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pengertian Organisasi ........................................................... 6
2. Struktur Organisasi ............................................................... 7
3. Pembagian Kerja .................................................................. 8
4. Bagan Organisasi Formal ...................................................... 8
5. Bentuk-bentuk Bagan Organisasi ........................................... 10
BAB III MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ORGANISASI
1. Pentingnya Pengorganisasian ................................................ 6
2. Pentingnya Manajemen Dalam Menjalankan Organisasi .......... 7
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan .......................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13
1
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Manajemen dan Pengertiannya
Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan
memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non
profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mngatur
organisasi (Perusahaan), ormas atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya,
baik pengelolaannya secara forml, modern atau tradisonal karena pola intinya
manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa
yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.
Pertanyaan-pertanyaan diatas menggambarkan betapa sangat urgennya
manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi.
SP. Malayu Hasibuan, menggambarkan bahwa manajemen adalah sebagai ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDNM
(Sumber Daya Non Manusia) lainya secara efekti dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Lebih lanjut GR Terry memberi pengertian bahwa manajemen Is Distince
Process Consisting of Planning, Organising, Actuating and Controling Performed to
Determme and accomplish stated objectives by us of human being and other
resources.
Jadi manajemen merupaka suatu proses yang melibatkan kegiatan
perencanaan, perorganisasian, pengalaman dan pengendalian yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan demikian untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui proses
manajemen tersebut, tentunya dimulai dari pada bagaimana memahami dirinya
sendiri sebagai manajer atau pimpinan tentang gaya atau seni yang akan
ditetapkannya, bagaimana kemampuan dan kecakapan yang dimilikinya dan srategi
apa yang digunakan untuk mempercepat proses pelaksanaan pencapaian tujuan
tersebut, yang pada akhirnya capaian yang diinginkan tersebut dapat berjalan secara
efisien dan efektif atau berdaya guna dan berhasilguna. Manajemen yang baik
adalah bagaiman alur implementasinya dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, tanpa troble dan sesuai denga prinsip-prinsip dan fungsi manajemen,
namun demikian dalam kenyataan operasional dilapangan tidak semudah dan
segampang yang dibahas dalam berbagai teori manajemen, mengapa?
Dilihat dari segi kepentingan individu atau organisasi sering sekali sulit
disingkronkan karena memiliki kepentingan yang berbeda yang apabila tidak
dmampu sikendalikan maka akan terjadi apa yang disebut dengan Mess Manajemen,
dengan katalain terjadinya penyimpangan yang pada ujungnya dapat merugikan
organisasi itu sendiri atau bias saja pihak lain, hal inilah yang menjadi sebuah
tantangan bagi seorang pemimpin organisasi, oleh karena itu seorang pemimpin
yang baij tidak cukup hanya dibentengi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
saja, namun diperlukan sikap dan mental yang baik. Karena sikap dan mental yang
baik tentunya dapat mengontrol dan mengimbangin keinginan yang kurang baik.
B. Fungsi-Fungsi Manajemen
Dalam menjalankan suatu organisasi apapun bentuknya, sudah barang tentu
seorang manajer harus memiliki dan memahami, kaedah-kaedah, prinsip-prinsip dan
konsep-konsep tentang manajemen, dengan demikian diharapkan mampu
menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Manajemen dapat berjalan dalam
2
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
melaksanakan kegiatannya, bilamana unsur-unsur dan fungsi-fungsi dari manajemen
tersebut dapat bergerak sesuai dengan alurnya.
Gambar 1.1.
Konsep Manajemen atas dasar kerangka ilmu pengetahuan.
Dalam pembahasan ini akan diperinci lima fungsi yang menurut penulis paling
penting – planning, organizing, staffing, leading dan controling kegiatan-kegiatan
organisasi. Perincian lebih detail ada pada bagian-bagian selanjutnya.
Perencanaan
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memebrika kepada organisasi tujuan-
tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
Disamping itu, rencana memungkinkan :
1. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan.
2. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konstisten
dengan berbagai tujuan terpilih, dan
3. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat
diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Perencanaan (Planning), adalah :
1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan
2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem,
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapi tujuan. Pembuatan
keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
Dimulai oleh karya Frederick W. Taylor pada akhir taun 1800-an, ada
kecenderungan untuk mengalihkan fungsi perencanaan dari karyawan operasi kepara
manajer. Walaupun perencanaan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kegiatan-
kegiatan para karyawan, hal ini merupakan suatu bagian yang terpadu (integral) dari
jabatan manajer. Pada dasarnya perencanaan kreatif merupakan pekerjaan
penentuan faktor-faktor, kekuatan, pengaruh dan hubungan-hubungan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Semua fungsi lainya sangat trgantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain tidak akan
berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat dan
kontinu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik tergantung pelaksanaan efektif
fungsi-fungsi lain.
Pengorganisasian
Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-
rencana atau program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang
dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan berbagai
program tersebut secara sukses.
Pengorganisasian (Organizing) adalah :
MANAJEMEN
KAEDAH-KAEDAH PRINSIP-PRINSIP KONSEP-KONSEP
3
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
1. penentuan sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi,
2. perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang
akan dapat ”membawa” hal-hal tersebut kearah tujuan,
3. penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian,
4. pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tusanya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana
pekerjaan di tetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.
Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan(dan kemudian
memimpin) tipe organisasi yang seuai dengan tujuan, rencana dan program yang
telah ditetapkan. Perbedaan tujuan akan membutuhkan jenis organisasi yang
berbeda pula.
Penyusunan Personalia
Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment) latihan dan
pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalama
lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini
manajemen menentukan persyaratan-persyaratan mental, phisik, dan emosioanal
untuk posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dngan
karakteristik personalia tertentu. Seperti keahlian, pendidikan, umur, latihan, dan
pengalaman. Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan sistem
penggajian untuk pelaksanaan yang efektif; penilaian karyawan untuk promosi,
transfer, atau bahkan demosi dan pemecatan; serta latihan dan pengembangan
karyawan.
Beberapa literatur manajemen memasukan fungsi stafings sebagai sebagian
dari fungsi organizing. Ada juga yang menempatkan stafing sebagai hal yang
terpisah dari fungsi manajemen dan memperlakukan sebagai sebagian dari fungsi
kepemimpinan (leadership). Dalam pembahasan disini, fungsi stafing diuraikan
terpisah sebagai salah satu fungsi manajemen, karena penulis memandang bahwa
perkembangan dunia bisnis (dimana sumberdaya manusia merupakan kunci sukses
perusahaan) menyebabkan fungsi tersebut menjadi semakin penting. Tetapi dalam
pembahasan selajutnya, fungsi ini ditetapka pada satu bagian dengan fungsi
pengorganisasian untuk menekankan bahwa sebenarnya kedua fungsi tersebut
saling berkaitan erat-pengorganisasian merancang ”wadahnya”, dan fungsi stafing
memberi ”isinya”.
Pengarahan
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personaliannya,
langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menujun tujuan
yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana, adalah untuk
membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan
harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan
pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motifasi dan
disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain
leading, directing, motifating, actuating atau lainnya.
Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-
aspek abstrak proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut
orang-orang dalam organisasi.
4
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
Pengawasan
Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pngawasan
(controlling), atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Pengawasan
(controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini
dapat positif maupun negatife. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui
apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatife
mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan
tidak terjadi atau terjadi kembali.
Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu:
1) penetapan standar pelaksanaan,
2) penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan,
3) pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang
telah ditetapkan, dan
4) pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang
dari standar.
Hubungan diantara fungsi-fungsi manajemen dapat dijelaskan pada gambar 2.1
berikut ini :
Gambar 2.1
Hubungan di antara fungsi-fungsi manajemen
1. Perencanaan
pemilihan dan penentuan tujuan organisasi , kebijaksanaan, program,
dan lain-lain
2. Pengorganisasian
Penentuan Sumber daya & kegiatan yang dibutuhkan, menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan
wewenang dan tanggatung jawab serta koordinasi
3. Penyusunan Personalia
Seleksi, latihan, pengembangan, penempatan, dan orientasi keryawan.
4. Pengarahan Motivasi, komunikasi
kepemimpinan untuk mengarahkan karyawan mengerjakan sesuatu yang
ditugaskan kepadanya.
5. Pengawasan
Penetapan Standar, pengukuran pelaksanaa, dan
pengambilan tindakan korektif.
5
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
Sedangkan hubungan antara kegiatan-kegiatan produksi, personalia,
pemasaran, keuangan, akuntansi dan sebagainya. Dengan fungsi-fungsi manajemen
dapat digambarkan dalam gambar 2.6
Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanaka oleh manajer kapan
saja dan dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan
tekanan untuk tife organisasi, jabatan-jabatan fungsional, dan tingkatan manajemen
yang berbeda. Satu atau lebih fungsi mungkin lebih ditekankan dari pada fungsi-
fungsi lain dengan adanya perbedaan tingkatan manajemen. Sebagai contoh,
perencanaan adalah fungsi yang menjadi perhatian utama manajemen puncak,
dimana manajemen lini-pertama lebih memperhatikan fungsi pegarahan. Akhirnya,
kegagalan atau sukses suatu organisasi sangat tergantung pada kemampuan
manajer untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dengan efektif.
6
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
BAB II
ORGANISASI SEBAGAI WADAH MELAKSANAKAN KEGIATAN
Organisasi sebagai wadah dalam menjalankan kegiatan pada prinsipnya merupakan
sub bagian pembahasan dalam manajemen yang tidak dapat di pisahkan satu dengan
yang lainnya , karena organisasi merupakan salah satu alat yang digunakan dalam
manajemen dalam mencapai tujuan yang di inginkan, yang pada pelaksanaannya sebagai
kerangka kerja dan cara kerja secara bersama-sama dalam mewujudkan tujuan yang
hendak dicapai.
1. Pengertian Organisasi
Kata ”organisasi” mempunyai dua pengertian umum, pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti: organisasi perusahaan,
instansi pemerintah, rumh sakit dan sebagainya, dan pengertian yang kedua
berkenaan sebagai ”proses pengorganisasian” yaitu sebagai suatu cara dalam mana
kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di atara para anggotanya agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efisien. Sedangkan pengorganisasian (organizing)
adalah merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuia dengan tujuan
organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.
Terdapat 2 (dua) aspek utama dalam penyusunan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Departementalisasi
b. Pembagian kerja
Departementalisasi adalah merupakan pengelompokan-pengelompokan kegiatan-
kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling
brhubungan dapat dikerjakan bersama, hal ini akan tercermin pada struktur formal
suatu organisasi yang ditunjuk oleh suatu bagan organisasi.
Sedangkan pembagian kerja adalah uraian atau perincian tugas pekerjaan agar setiap
individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan
kegiatan yang terbatas. Dengan demikian secara prinsip dalam kedua aspek tersebut
diatas merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian, Istilah tersebut
digunakan untuk menunjukan hal-hal berikut ini :
1. cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif
sumberdaya-sumberdaya keuangan, phisik, bahan baku, dan tenaga kerja
organisasi.
2. bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap
pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang
untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para
karyawan.
4. cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam depertemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang
diperluka untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses
pengorganisasi dapat ditunjukan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :
7
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
1. pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik
dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat
sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu
menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga
perhatianya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-
konflik yang merusak.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi
dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang
mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1) pembagian kerja,
2) departementalisasi (atau sring disebut dengen istilah depertementasi)
3) bagan organisasi formal
4) rantai pemerintah dan kestuan pemerintah
5) tingkat-tingkat hirarki manajemen
6) saluran komunikasi
7) penggunaan komite
8) rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.
2. Stuktur Organisasi
sruktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-
fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran
(ukuran) satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah
sebagai berikut :
1. Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Chandler telah menjelaskan
hubungan strategi dan struktur organisasi dalam studinya pada perusahaan-
perusahaan industri di Amerika.
Dia pada dasamya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti strategi". Strategi
akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat
disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi
strategi, sehingga bila strategi berubabah maka struktur organisasi juga berubah.
2. Teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur
organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobiI yang mempergunakan teknologi
industri masal akan memerlukan tingkat standardisasi dan spesialisasi yang lebih
tinggi dibanding perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan
mode.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan
dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus
diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pem-
8
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
buatan keputusan juga akan mernpengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan
hubungan di antara satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Di
samping itu, orang-orang di luar organisasi, seperti pelanggan, supplier, dan.
sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.
4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan
kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran
organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk
struktur yang tepat.
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan
kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas
tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).
2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi
untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3. Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-
fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan lokasi
(letak) kekuasam pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja menunjukkm jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja
3. Pembagian Kerja
Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan di mana individu-individu
tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja
bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada
dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut synergy. Tiang dasar pengorganisasian
adalah prinsip pembagian kerja (division of labor) yang memungkinkan synergy
terjadi.Sebagai contoh, pembagian kerja dalam team sepak bola : di mana ada
manajer tim, kepala pelatih, asisten pelatih, dokter tim, penjaga gawang, dan pemain
lainnya. Pembagian kerja ini efektif karena bila hanya komponen kecil dari pekerjaan
yang dilaksanakan, kualifikasi personalia yang rendah digunakan, dan latihan jabatan
lebih mudah. Gerakan-gerakan dan perpindahan yang percuma dari komponen
pekerjaan yang besar diminimumkan. Lebih dari itu, pembagian kerja mengarahkan
penanaman pada peralatan dan mesin-mesin yang efisien untuk meningkatkan
produktivitas.
Namun demikian, beberapa penulis telah menunjukkan adanya konsekuensi-
konsekuensi pada perilaku karyawan sehubungan dengan pembagian kerja, bila hal itu
dilaksanakan secara ekstrim. lni dapat menimbulkan kebosanan, keletihan, monoton dan
kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan ketidak efisienan dan bukan efisiensi.
4. Bagan Organisasi Formal
Struktur organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer
perlu menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk menunjukkan
struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,
departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana
hubungan di antaranya. Satuan-satuan orsanisasi yang terpisah biasanya digambarkan
dalam kotak-kotak, di mana dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis yang
menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal.
Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu sturktur organisasi,
yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
9
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana
yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat
spesialisasi yang digunakan.
2. Manajer dan bawahan atal rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan hubungan
wewenang-tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam
keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi
sampai karyawan terendah dalam organisasi, seperti terlihat pada gambar 8.1. Oleh
karena itu, setiap anggota organisasi mempunyai suatu kaitan dengan manajer
puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip kesatuan perintah harus jelas, di mana
setiap karyawan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya dari seorang
manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga hanya kepada seorang
manajer.
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Label dan deskripsi pada tiap kotak
menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukkan atas
dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi atas dasar fungsional atau divisional,
atau lainnya (departementalisasi).
5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan
bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.
Seberapa luas tingkat spesialisasi kerja dalam organisasi dapat diperkirakan dengan
membaca label-label yang menunjukkan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dan
bagaimana tugas-tugas dikelompokkan. Garis menunjukkan rantai perintah yang
merupakan aspek kunci koordinasi dalam setiap organisasi. Bagan juga dapat
menunjukkan besarnya (size) dari organisasi, tetapi tanpa informasi tambahan akan
menimbulkan gambaran yang tidak jelas.
Rantai Perintah
Wakil Direktur
Manajer Divisial
Manajer Departemen
Kepala Penyelia
Penyelia
Karyawan
Direktur
10
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
Keuntungan dan kelemahan bagan organisasi telah menjadi subyek perdebatan
cukup lama di antara para penulis manajemen. Salah satu keuntungannya adalah
bahwa karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana organisasi disusun. Manajer,
bawahan dan tanggung jawab digambarkan dengan jelas. Bila seseorang dibutuhkan
untuk menangani suatu masalah khusus, bagan menunjukkan tempat di mana orang
itu dapat ditemukan. Proses pembuatan bagan juga memungkinkan manajer
mengetahui dengan tepat kelemahan-kelemahan organisasi, seperti sumber-sumber
potensial terjadinya konflik atau bidang-bidang di mana puplikasi yang tidak diperlukan
terjadi.
Kelemahan atau kekurangan utama bagan adalah masih banyak hal-hal yang tidak
jelas atau tidak ditunjukkan. Bagan, sebagai contoh, tidak menunjukkan seberapa
besar tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Bagan juga
tidak menunjukkan hubungan-hubungan informal dan saluran komunikasi, di mana
organisasi tidak dapat berfungsi secara efIsien tanpa hal-hal itu.
5. Bentuk – Bentuk Bagan Organisasi
Henry G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan organisasi, yaitu (Iihat
gambar 8.2.) :
1. Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena sederhana, jelas
dan mudah dimengerti.
2. Bentuk vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid yaitu dalam hal
pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal Bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran wewenang dan
tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan
jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.
11
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
BAB III
MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ORGANISASI
1. Pentingnya Pengorganisasian
Pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi, yang
dianggap sebagai sebuah kerangka sebuah kerangka yang masih dapat
menggabungkan usaha-usaha mereka dengan baik.
Dengan kata lain, salah satu bagian penting tugas pengorganisasian adalah
mengharrmonisasikan kelompok orang yang berbada, mempertemukan macam-
macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kepampuan kesemuanya
kesuatu arah tertentu. (George .K Terry)
Sebenarnya yang dimaksud dasar harap tersebut diatas adalah dapat
dihasilkannya sinergisme, yang berarti perlu adanya tindakan-tindakan simultan units
individual atau yang terpisah yang secara bersama-bersama dapat menghasilkan
suatu efek total yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dari komponen -
komponen individual. Jadi pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang dapat
menimbulkan effek yang sangat baik dalam upaya menggerakan seluruh aktivitas
dan potensi yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.
2. Pentingnya Manajemen Dalam Menjalankan Organisasi
Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan
dengan baik dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan.
Tujuan yang diharapkan tersebut akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan
manusia yang terbatas baik pengetahuan, tehnologi, skill maupun waktu yang dimiliki
itu, dapat dikembangkan dengan membagi tugas pekerjaannya, wewenang dan
tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga secara sinergis dan mutual simbiosis
membentuk kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan dan pencapaian
tujuan lebih baik, tanpa ada kerjasama yang baik maka tidak ada "manajemen". Bila
toh ada, adalah manajemen tradisional atau otoriter.
Uraian diatas memberikan dorongan untuk menjawab suatu pertanyaan mengapa
manajemen itu penting dalam menjalankan organisasi?
Manajemen dikatakan penting, dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada
dasarnya adalah :
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk di kerjakan sendiri, sehingga diperlukan
adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna
3. Manajemen yang baik dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang
dimiliki
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan
5. Manajemen yang baik harus jelas sasaran yang hendak dituju
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan
organisasi
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisan,
komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan
menghargai mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan Juga perkembangan
agar lebih baik lagi.
12
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai pemahaman dan pentingnya manajemen dalam
menjalankan kegiatan organisasi tersebut diatas, perlu kiranya diambil suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.
3. Manajemen merupakan proses sistematis, terkoordinasi, terintegrasi, dan
kooperatif dalam memanfaatkan unsur - unsur 6M.
4. Manajemen baru dapat diterapkan, jika ada 2 orang atau lebih melakukan
kerjasama dalam suatu organisasi.
5. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (POSD dan C).
6. Manajemen hanya merupakan alat atau wadah dalam mencapai tujuan.
7. Dalam implementasinya harus berpedoman bagaimana mengorganisasikan
kelembagaan terhindar dari penyimpangan dan penyelewengan.
8. Berprinsip pada memaksimalkan produktivitas dan meminimalisasikan cost.
9. Ciptakan kerjasama pasti bisa dalam pencapaian keseimbangan dan
keharmoniskan dalam lingkungan organisasi.
13
Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012
DAFTAR PUSTAKA
Hafidzi, Z.A. 2002, "Diktat Pcngantar Manajemen ", Fakultas Ekonomi
Henry Simamora, 1999, "MSDM", STIE. YKPN.
George, R. Terry, 1979, "'Asas-asas Manajemen".
SP. Siagian, 1999, "Teori dan Praktik Kepemimpinan Rineka Cipt".
Stephan P. Roben, "Perilaku Organisasi", Jilid l, San Diego State University.
Stephen P. Robbins and Mary Couler, "Manajemen", Edisi 6.
Wijaya, A W., "Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen".
T. hani handoko “Manajemen edisi 2, BPFE. Yogyakarta Th.2003.