MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

26
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................1 BAB I PENDAHULUAN..........................................2 1.1 Latar Belakang.......................................2 1.2 Tujuan...............................................2 1.3 Rumusan masalah......................................3 BAB II PEMBAHASAN..........................................4 BAB III KESIMPULAN........................................17 DAFTAR PUSTAKA............................................18 1

Transcript of MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

Page 1: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................2

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................2

1.2 Tujuan......................................................................................................................2

1.3 Rumusan masalah....................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4

BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

1

Page 2: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara

mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan atau

melalui orang lain. Yang dimaksud orang lain disini mempunyai arti yang sangat

luas, karena dapat berupa bantuan dalamw ujud pikiran, tenaga dan dapat pula

intuisinya. Menurut G. Terry, mendefinisikan bahwa manajemen adalah suatu

proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang bersama-sama

menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.

Menurut UU No 17 Tahun 2012, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan

oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk dengan pemisahan

kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi

aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai

dengan nilai dan prinsip Koperasi.

Agar tercapainya manajemen yang baik dalam koperasi perlu diadakannya

penerapan fungsi manajemen yang benar yaitu (Perencanaan), organizing

(pengorganisasian), actuating (penggerakan untuk bekerja), coordinating

(pengkoordinasian), dan controlling (pengawasan/pengendalian).

1.2 Tujuan1. Untuk mengetahui gambaran mengenai organisasi dan manajemen

koperasi

2

Page 3: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

1.3 Rumusan masalah 1. a. Buat kegiatan yang membahas pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

oleh tim manajemen koperasi pada tabel berikut

Tim

manajemen

Fungsi Manajemen

Planning Organizing Actuating Coordinating Controling

Rapat

anggota

Pengurus

Pengawas

Manajer

dan

karyawan

b. bagaimana agar pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan

efektif?

2. Diskusikan agar koperasi berhasil mencapai tujuan, pengetahuan dan

keterampilan apa saja yang harus dikuasai oleh:

a. Pengurus

b. Pengawas

c. Manajer

d. Karyawan

3. Diskusikan apa upaya-upaya yang harus dilakukan koperasi, khususnya

oleh pengurus dan manajer agar anggota aktif berpartisipasi dalam

manajemen koperasi di bidang:

a. Organisasi

b. Permodalan

c. Usaha

3

Page 4: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 a. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen oleh tim manajemen koperasi

Tim

manajemen

Fungsi Manajemen

Planning Organizing Actuating Coordinating Controling

Rapat anggota Kebijkasanaan

pokok

Pertanggung

jawaban

Pengurus Rencanan

jangka

panjang,menen

gah, dan

pendek dgn

manajer

Mengontrol

pekerjaan

pegeawai dan

stafnya.

Pengawas Pengawasan

usaha

Manajer dan

karyawan

Rencana

operasional

1.mengelompok

kan kegiatan

dan

pelaksanaan

2.menempatka

n karyawan

sesuai

keterampilan

1.instruksi

yang

jelas,petunjuk

- > tertulis

2.komunikasi

baik

3.motivasi

1.mengkoordinir

kegiatan/menyela

raskan tujuan -

>hubungan

harmonis dan

tidak tumpang

tindih

2.saling mengisi

1.meneliti

kemjuan dan

perkembangan

usaha

2.mengadakan

tindakan

perbaikan -

>laporan

b. Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajemen yang Efektif

Planning

a. Berdasarkan pada alternative

4

Page 5: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya agar

disusun berbagai alternative, misalnya untung dan rugi kelebihan dan

kekurangannya , kendala dan dukungannya , sehingga dapat menentukan

perencanaan yang paling baik.

b. Harus realistis

bila perencanaan tidak realistis , mungkin baik diatas kerja saja akan

tetapi tidak dapat dilaksanakan dalam prakteknya. Misalnya :

keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber dana, tenaga kerja,

dsb.

c. Harus Ekonomis

Disamping keterbatasan diatas, juga harus memepertimbangkan tingkat

ekonomis dalam suatu rencana. Hindarkan faktor pemborosan , biaya,

waktu, dsb.

d. Harus luwes ( fleksibel )

Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat

dievaluir sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi

pada waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu disusun

berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun dalam prakteknya

sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.

e. Disadari partisipasi

Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai

pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan

adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena

disamping rencana menjadi lebih baik, juga dapat menambah semangat

kerja para karyawan ( karena merasa ).

Manfaat Perencanaan Bagi Organisasi

5

Page 6: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

a. Sebagai alat pengawasan dan penegndalian kegiatan

b. Untuk memilih dan menetapkan skala prioritas

c. Untuk mengarahkan dan menuntuk pelaksanaan kegiatan

d. Untuk mengurangi dan menghadapi ketidakpastian (uncertainly)

e. Mendorong tercapainya tujuan, misalnya kesejahteraan anggota,

memperluas usaha dsb

Untuk Perencanaan Bagi Organisasi

a. Falsafah f. Program

b. Kebijakan g. Aturan

c. Tujuan h. Jadwal

d. Strategi i. Anggaran

e. Prosedur j. Taktik

Tahap – tahap Penyususnan Perencanaan

a. Menetapkan dan merumuskan tujuan

b. Melakukan analisis kesempatan/swot

c. Melakukan analisis sumber daya

d. Identifikasi dan pengemabangan alternative

e. Implementasi startegi

f. Pelaksanaan keputusan

Perencanaan Strategis ( Strategic Planning )

Perencanaan strategic adalah suatu proses perencanaan jangka panjang

yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi.

a. Sifat – sifat perencanaan startegis :

1. Menyangkut kurun waktu yang panjang/lama

2. Menyangkut persoalan yang mendasar

3. Memberikan kerangka dasar dalam pengembalian keputusan

4. Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan

6

Page 7: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

5. umumnya digunakan oleh manajer puncak

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi pentingnya perencanaan startegis

1. Adanya peningkatan dan perubahan teknologi

2. Semakin rumit dan kompleks tugas manajerial

3. Makin panjang waktu dan dampak dimasa depan

4. Makin rumitnya lingkungan luar

Pengorganisasian (ORGANIZING)

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sekolompok manusia yang bekerjasama, dimana

kerjasama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau

gambaran sekmatis tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai

tujuan tertentu.

Azas – azas Organisasi

Azas – azas organisasi adalah merupakan pedoman yang sejauh mungkin

hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan

aktivitas organsiasi dapat berjalan lancar adapaun urutannya adalah :

1. Perumusan tujuan jelas ;

Rumusan tujuan yang jelas untuk memudahkan penetapan haluan

organisasi, pemilihan bnetuk, pembentukan struktur, kebuthan

pejabat, kecakapan daya kreasi dari para anggota organisasi.

2. Pembagian Tugas ;

Azas ini dapat diartikan sebagai :

a. Perincian serta pengelompokan aktivitas yang semacam atau

erat hubungannya satu sama lain dalam satuan organisasi.

b. Perincian serta peneglompokan yang erat hubungannya satu

dengan yang lain, untuk dilakukan oleh pejabat tertentu

3. Koordinasi

7

Page 8: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

Koordinasi adalah suatu azas yang mneyatakan bahwa dalam suatu

organisasi harus ada keselarasan aktivitas diantara satuan – satuan

organisasi. Adapun manfaat koordinasi adalah :

a. menghindarkan konflik

b. menghindarkan rebutan fasilitas

c. menghindarkan pekerjaan yang tumpang tindih

d. menjamin kesatuan sikap

e. Menjamin kesatuan pelaksanaan, dll

koordinasi dapat dilakukan dengan cara ;

a. Pertemuan informal

b. Pertemuan resmi

c. Menagngkat koordinasi

d. menggunakan buku pedoman ,dsb.

4. Pelimpahan Wewenang

Wewenang adalah hak seseorang pejabat untuk mangambil tindakan

yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat dilakasanakan

dengan baik. Sedangkan pelimpahan adalah penyerahan.

5. Rentangan Kontrol ( Retang kendali )

Rentangan control adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang

dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan. Sedangkan bawahan

langusng adalah merupakan sejumlah pejabat yang langsung dibawah

seorang atasan. Yang perlu diperhatikan dalam rentang kendali adalah :

bahwa seseorang atasan tidak mungkin dapat memimpin bawahan

sebanyak – banyaknya, karena kemampuan sesorang itu terbatas. Makin

banyak bawahan, beban pemimpin semakin berat , sehingga harus

diperhatikan tidak hanya orang-orangnya saja tetapi hubungannya.

8

Page 9: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

6. Jenjang Organisasi :

Jenjang organisasi adalah tingkat – tingkat satuan organisasi yang

didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut

kedudukannya dari atas sampai bawah dalam suatu fungsi .

7. Kesatuan Perintah

Kesatuan perintah berate bahwa tiap – tiap pejabat dalam organisasi

hendaknya hanya dapat perintah dan bertanggungjawab kepada seorang

atasan tertentu.

8. Fleksibilitas

Struktur organisasi harus sudah dirubah untuk disesuaikan dengan

perubahan – perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran

aktivitas yang sedang berjalan. Tetapi apabila dirubah justru menghambat

kelancaran aktivitas, maka ini bukan fleksibilitas, misalnya :

a. perubahan tujuan

b. penambahan tujuan

c. perluasan aktivitas

d. penambahan beban kerja, dll

Actuating ( Penggerakkan Untuk Bekerja )

Koperasi hakekkatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari

kesulitas , kekurangan, kelemahan dan kemiskinan. Misi ini sangat erta kaitannya

dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu ( komunitas anggota

koperasi ) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama –sama ( goal ).

Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus menunjukan

jaridirinya yang mandiri.

Keuntungan ekonomis :

- Peningkatan skala usaha (menjual dan membeli)

- Pemasaran ( menampung hasil produksi )

9

Page 10: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

- Pengadaan barang dan jasa ( menyediakan untuk anggota)

- Fasilitas kredit (memberi kemudahan kepada anggota )

- Pembagian SHU (berdasar transaksi dan partisipasi anggota )

Keuntungan social :

- Keuntungan kelompok ( kepentingan banyak orang )

- Pendidikan danpelatihan ( mneingkatkan pengetahuan, kesadaran dan

keterampilan) serta kaderisasi yang berkesinambungan.

- Program social lainnya ( kesetiakawanan antar anggota )

Sesua dengan pengertian dan jati dir serta nilai – nilai koperasi tersebut maka

keberhasilan koperasi dalam melaksanakan perannya antara lain, ditujukan :

a. Membangun dan meningkatkan peran dan partisipasi anggota.

Anggota koperasi sebagai modal utama dari koperasi, maju atau mundurnya

kinerja koperasi akan ditentukan oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal

(pemilik), nasabah (konsumen) serta sebagai penerima manfaat atau dengan

kata lain anggota adalah raja. Ini adalah relaita dalam perkoperasian karena

anggota sebagai pemilik koperasi memeberikan makna bahwa anggota memiliki

hak penuh dalam menentukan diterima atau disetujuinya perencanaan usaha

yang diajukan oleh pengurus dan pengawas dalam forum rapat anggota. Sikap

loyal anggota karena memiliki koperasi dapat ditumbuhkan memlalaui kegiatan

perencanaan usaha koperasi sejak awal, program kegiatan pendidikan dan

pelatihan untuk anggota yang terpola dan berkesinambungan. Hal ini selain

membuka cakrawal wawasan bagi anggota koperasi juga membangun watak

koperasi (budaya) dari anggotanya.

b. Membangun kemampuan peneglola dan kaderisasi pengurus

pengelola atau pengurus koperasi (termasuk juga jajaran structural

dibawahnya ). Pengelola atau pengurus koperasi ( termasuk juga jajaran

structural dibawahnya) harus memiliki kemampuan kepemimpinan,

kewirausahaan, professional serta terutama memiliki kejujuran. Pengurs dalam

10

Page 11: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mampu menghasilkan pelayanan

yang dapat memberikan manfaat kepada anggotanya ( baik aspek manfaat fisik,

ekonomi Maupin manfaat psikologis ).

Manajemen koperasi difokuskan menjadi manajemen yang efisien dan efektif,

dan memiliki nilai – nilai manajemen sesuai jati diri koperasi, serta memiliki

pedoman pengelolaan organisasi dan bisnis koperasi atau system operating dan

procedure.

c. Memiliki kesehatan keuangan

keberhasilan dan kegagalan koperasi dapat dilihat sehat atau tidaknya keuangan

koperasi, tingkat kesehatan keuangan koperasi mencerminkan juga kesehatan

usaha, organisasi, manajemen serta sehatnya kualitas pelayanannya kepada

anggota. Keadaan keuangan dialporkan secara berkala sesuai kaidah – kaidah

akuntansi, terbuka dan bertanggung jawab. Untuk itu peran aktif pengurus

membangun koordinasi pengawasan ( internal ) dengan badan pengawas

Koperasi harus menganut system pengawasan atau pendektisian dini ( early

warning system ), mengkoreksi dan memperbaiki sedini mungkin masalah

keuangan koperasi sebelum kerugian menjadi beban yang harus dipikul oleh

anggota karena kesalahan procedural ( mismanagement ) oleh pengelola.

d. Membangun kemitraan antar koperasi dan kemitraan koperasi dengan pihak

Badan Usaha lain

Mengahadapi trend bisnis ( era pasar bebas ) dan kemajuan teknologi yang

semakin pesat, koperasi sejak dini sudah harus melakukan penyesuaian dan

antisipasi pengambagan usahanya dengan melakukan kerjasama antar koperasi

( memabngun sinergi ) untuk memiliki bargening position dengan mengutamakan

kekuatan pasar ( captive market ) anggotanya; karena keberhasilan hanya dapat

diraih secara bersama untuk kepentingan yang sama, saat ini momentum untuk

mewujudnyatakan kekuatan yang dimiliki koperasi melalui kerjasama kemitraan.

Mendorong koperasi juga menjalin kersama kemitraan dengan pihak lain, seperti

Badan Usaha Milik Negara/Daerah, swasta dalam negeri maupun swasta asing,

perlu dilaksanakan secara sungguh – sungguh, agar koperasi dapat dan mampu

11

Page 12: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

memasuki perdagangan international, maupun dapat secara bersama – sama

membangun jejaring usaha.

Pengawasan ( Controlling )

1. pengertian dan arti pentingnya

Pengawasan adalah tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui

hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dialkukan perbaikan

dan mencegah terulangnya kemabli kesalahn tersebut

2. Fungsi Pengawasan

Melihat dari sasaran pengawasan, maka fungsi pengawasan adalah :

a. mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan

b. memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahn yang terjadi

c. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap kegiatan

manajemen lainnya

d. Untuk mepertebal rasa tanggung jawab

3. Prinsip – prinsip Dasar pengawasan

a. adanya perencanaan tertentu dalam pengawasan

b. adanya pemberian instruksi/perintah dan wewenang

c. dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan dari berbagai

kegiatan yang diawasi

d. pengawasan harus bersifat fleksibel

e. dapat merefleksikan pola organsiasi

4. Macam – macam Pengawasan

Pengawasan dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang, antara lain :

1. Dari subyek yang mengawasi

- pengawasan internal dan eksternal

- pengawasan langsung dan tidak langsung

- pengawasan formal dan informal

- pengawasan manajerial dan staf

12

Page 13: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

2. Dari susut obyek yang diawasi

Material dan produk jadi, yang sasaranya :

a. kualitas produk/material dengan standar kualitas

b. kuantitas produk/material dengan standar kuantitas

- keuangan dan biaya, yang sasarannya :

a. anggaran dan pelaksanaannya

b. biaya – biaya yang dikeluarkannya

c. pendapatan/penerimaan dalam bentuk uang

-waktu/time sasarannya adalah :

a. penggunaan waktu

b. pemberian waktu/timing

c. kecepatan atau speed

d. tingkah laku dan kesetia kawanan

5. Waktu Pengawasan :

1. Pengawasan preventif, dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan

2. pengawasanrepresif, dilakukan setelah terjadinya penyimpangan

6. Sifat Pengawasan

1. Inspektif, yaitu melakukan pemeriksaan setempat ( on the spot ), untuk

Mengetahui sendiri keadaan yang sebenarnya

2. komporatif, yaitu membandingkan antara hasil dengan rencana yang

Ada

3. Verifikatif, yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh staf, terutama pada

bidang keuangan dan atau material.

4. Investigasi, yaitu melakukan penyelidikan untuk mengetahui terjadinya

penyelewengan yang tersembunyi.

7. Prosedur Pengawasan

Langkah – langkah yang ditempuh meliputi :

1. Menetapkan rencana pengawasan

2. Melaksanakan pengawasan

3. Melakukan penilaian / evaluasi

13

Page 14: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

8. Teknik Pengawasan :

Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien, perlu teknik pengawasan

sebagai berikut :

1. Pengawasan yang menitik beratkan pada hal – hal yang mneyolok (

control by exception )

2. Pengawasan yang menitik beratkan pada pengeluaran

3. Pengawasan yang menitik bertakan pada orang – orang yang dipercaya

( control through key person )

4. Pengawasan dengan menjalankan suatu rangkaian

pemeriksaan/verifikasi/audit secara sistematis (control through audits )

2.1 Diskusikan agar koperasi berhasil mencapai tujuan, pengetahuan dan keterampilan apa saja yang harus dikuasai oleh Pengurus, Pengawas , Manajer, Karyawan

a) Pengurus :

-Plaining : mampu merencanakan segala kebutuhan koperasi baik

di bidang hukum dan usaha

-organisasi : mampu mengorganisasikan seluruh sumber daya

koperasi secara maksimal

-actuating : mampu memimpin dan menggerakan seluruh

sumberdaya yang dimiliki koperasi dengan baik dan benar

-coordinating : mengcoordinasikan semua sumberdaya yang di

miliki koperasi dengan baik dan benar

-controling : mampu mengontrol dan mengawasi seluruh kegiatan

koperasi dengan jujur dan amanah

- memiliki sifat mental yang baik : jujur, amanah, bertanggung

jawab, dan mau bekerja keras serta terbuka terhadap seluruh

anggota.

b) Manajer :

-memiliki keahlian di bidang usaha yang melebihi kemampuan

pengurus

14

Page 15: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

-Plaining : mampu merencanakan segala kebutuhan koperasi baik

di bidang hukum dan usaha

-organisasi : mampu mengorganisasikan seluruh sumber daya

koperasi secara maksimal

-actuating : mampu memimpin dan menggerakan seluruh

sumberdaya yang dimiliki koperasi dengan baik dan benar

-coordinating : mengcoordinasikan semua sumberdaya yang di

miliki koperasi dengan baik dan benar

-controling : mampu mengontrol dan mengawasi seluruh kegiatan

koperasi dengan jujur dan amanah

- memiliki sifat mental yang baik : jujur, amanah, bertanggung

jawab, dan mau bekerja keras serta terbuka terhadap seluruh

anggota.

c) Karyawan :

-disiplin

-jujur

-amanah

-mau bekerja keras

-kemampuan di bidangnya

-Terbuka dan cakap

-bertanggung jawab

d) Pengawas :

-kejujuran

-adil

-amanah

-kemampuan di bidangnya

-mampu melaksanakan fungsi kontroling

-terbuka dan bertanggung jawab

15

Page 16: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

-mampu meneliti dan mencermati segala macam kegiatan

koperasi baik dalam hal usaha dan hukum.

2.3 Diskusikan apa upaya-upaya yang harus dilakukan koperasi, khususnya oleh

pengurus dan manajer agar anggota aktif berpartisipasi dalam manajeman

koperasi di bidang Organisasi, Permodalan, dan Usaha

a) Organisasi :-Memberikan pelatihan tentang organisasi koperasi

-Memberikan suatu tugas/pekerjaan di bidang otganisasi

yang tidak membebani namun memberikan suatu rasa

memiliki terhadap koperasi

-Terbuka dan merangkul anggota dalam hal yang terkait

dengan organisasi koperasi.

b) Modal :-memahami dan mengerti tentang kemampuan batasan

modal setiap anggota

-memberikan informasi dan pemahaman tentang modal

koperasi

-memberikan transparansi terhadap uang modal yang di

gunakan

-meningkatkan laba koperasi

c) Usaha :-mengikut sertakan para anggota dalam kegiatan usaha

koperasi

-memberikan pemahaman tentang pentingnya partisipasi

anggota dalam usaha koperasi

-memberikan tugas yang tidak membebani anggota namun

menumbuhkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki

koperasi

-membuat suatu jadwal yang jelas agar kegiatan usaha dapat

berjalan dengan lancar.

16

Page 17: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

17

Page 18: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan banyak aspek yang

dijadikan perhatian agar manajemen organisasi koperasi bisa berjalan dengan

baik. Tanpa adanya praktek manajemen organisasi yang baik, menurut kelompok

kami sulit bagi koperasi untuk mencapai kemajuan dari segi kesehatan koperasi

maksudnya adalah kegiatan ekonomi yang bisa mensejahterakan anggotanya,

dan kekompakkan untuk menjadikan rasa memiliki kepada koperasi.

18

Page 19: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

DAFTAR PUSTAKA

http://www.koperasiku.com/artikel/manajemen-koperasi

          

19

Page 20: MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI

20